Modul BK Kelas X [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MODUL BIMBINGAN KONSELING KELAS X



KATA PENGANTAR Pelayanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu bentuk fasilitasi peserta didik/konseli agar dapat mencapai perkembangan secara optimal. Semasa SMK, peserta didik dituntut untuk mampu mengambil pilihan dan keputusan secara sehat dan bertanggung jawab serta memiliki daya adaptasi tinggi terhadap dinamika kehidupan yang dihadapinya. Eksistensi Bimbingan dan Konseling dapat dilihat dari irisan capaian pelayanannya sebagai upaya mewujudkan kesejahteraan hidup (wellbeing), profil Pelajar Pancasila dan penguatan pendidikan karakter peserta didik/konseli. Sehubungan dengan hal tersebut, pemerintah melalui Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi berupaya menguatkan peran layanan Bimbingan dan Konseling dengan menyusu model inspiratif layanan Bimbingan dan Konseling yang mengacu kepada dokumen Capaian Layanan (CL) yang telah dikembangkan. Harapannya satuan pendidikan dapat mengembangkan sendiri perangkat layanan Bimbingan dan Konseling untuk memfasilitasi peserta didik dalam mengaktualisasikan dirinya dan mencerminkan Profil Pelajar Pancasila seutuhnya.



Magelang, Juli 2022



Penyusun



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR



i



VISI DAN MISI BK



ii



PERATURAN KELAS



iii



DAFTAR ISI



iv



BAB I LANDASAN HIDUP RELIGIUS



1



A. Beribadah Kepada Tuhan YME



1



B. Kesabaran dalam Menghadapi Kehidupan



3



BAB II LANDASAN PERILAKU ETIS



A. Berperilaku Sesuai Norma Sopan Santun B. Ridhonya Orangtua, Ridhonya Tuhan



5 11



BAB III KEMATANGAN EMOSI



A. Pengendalian Emosi



16



B. Berlatih Asertif



20



BAB IV KEMATANGAN INTELEKTUAL



A. Ciri-ciri Kemampuan Berfikir Kritis



26



B. Antara Kebutuhan dan Keinginan



28



BAB V KESADARAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL



A. Sekolahku Pilihanku



31



B. Kebersihan Diri dan Lingkungan



33



BAB VI KESADARAN GENDER



A. Peran Laki-Laki dan Perempuan dalam Kehidupan Sosial



A.



Mengetahui Batas Pergaulan Laki-Laki dan Perempuan



37



BAB VII



PENERIMAAN DIRI DAN PENGEMBANGANNYA 44



A.



Kecerdasan Majemuk



B.



Menggali Potensi Diri Berdasarkan Teori 48



Kecerdasan Majemuk BAB VIII



PERILAKU KEWIRAUSAHAAN



A.



Tips Hidup Hemat



50



B.



Kunci Kesuksesan



52



BAB IX



WAWASAN DAN KESIAPAN KARIR A.



Gaya Belajar



54



B.



Perencanaan Studi Lanjutan



56



KEMATANGAN HUBUNGAN DENGAN TEMAN SEBAYA



A.



Kerjasama (Teamwork)



B.



Menunda Nikah Dini adalah Pilihan “SMART”



62



A.



PERSIAPAN DIRI UNTUK PERNIKAHAN DAN HIDUP BERKELUARGA Apa Itu HIV-AIDS



67



BAB XI



60



PENUTUP



v



DAFTAR PUSTAKA



v



BAB X



PENUTUP



Demikianlah yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi bahasan dalam Modul ini, tentunya masih banyak terdapat kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan keseluruhan isi dalam modul ini. Kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna perbaikan selanjutnya. Semoga Modul ini dapat berguna bagi penyusun khususnya dan bagi para pengguna Modul pada umumnya.



Magelang, Juli 2022



Tim Penyusun,



DAFTAR PUSTAKA



Armstrong, T. 2000. Multiple Intelligence in The Classroom. Alexandria, Virginia US : ASCD. Armstrong, T. (2004). Kamu itu Lebih Cerdas daripada yang Kamu Duga. Alih bahasa: Arvin Saputra. Batam : Interaksara. Gardner, H. (2003). Kecerdasan Majemuk : Teori dalam Praktek. Alih bahasa : Arvin Saputra. Batam : Interaksara. Hafid. Dedi Herdiana. 2008. Penataan Pendidikan Profesional Konselor dan Layanan Bimbingan dan Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal. Bandung. Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan UPI. Paramitha, 2011. Kumpulan Materi Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta. Paramitha Publishing. Shearer, C.B. (2004). Multiple Intelligences After 20 years. Teachers College Record, 106(1), 2 -16. https://teguhfachmi.wordpress.com/2011/03/15/ayo-tes kecerdasan majemuk-okkrayy/ Yusuf, Syamsu.Dr.H.M.Pd.2000.Psikologi Perkembangan, Bandung: Remaja Rosda.



BAB I LANDASAN HIDUP RELIGIUS



Standar Kompetensi Kemandirian Rumusan Kompetensi Kelas / Semester Alokasi waktu Bidang Fungsi Tujuan



Topik bahasan



: Landasan Hidup Religius : Mempelajari Hal Ihwal Ibadah : X (Sepuluh) : 2 x 45 menit : Pribadi : Pemahaman : 1. Siswa dapat memahami ibadah dan makna sabar Siswa dapat menilai diri sejauhmana pemahaman terhadap hal ihwal ibadah Siswa dapat menerapkan perilaku sabar : 1. Beribadah Kepada Tuhan Yang Maha Esa 2. Kesabaran dalam Menghadapi Kehidupan



A. Materi 1 BERIBADAH KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA Ketaatan Kepada Tuhan Yang Maha Esa merupakan merupakan salah satu kaidah- kaidah ajaran agama sesuai dengan keyakinan masing-masing pribadi yang menganutnya. Bentuk ketaatan Kepada Tuhan Yang Maha Esa mempunyai makna sangat luas dan dapat mencakup segala aspek kehidupan. Setiap ajaran agama selalu mengajak umatnya untuk selalu bertaqwa kepada Tuhan. Taqwa adalah berhati-hati, takut atau rasa malu untuk melakukan perbuatan yang dilarang Tuhan. Perintah Tuhan itu menyangkut semua hal atau perbuatan yang baik, bermanfaat dan mensejahterakan dan membahagiakan orang lain seperti: beribadah sholat bagi umat muslim, menjalin silaturahmi, bekerja untuk mencapai rejeki yang halal, berbuat baik kepada orang tua dan orang lain, berbuat baik kepada diri sendiri, bertutur kata yang baik, rajin belajar dan sebagainya. Sedangkan larangan Tuhan menyangkut berbagai hal atau perbuatan yang haram, tidak baik, mencelakakan atau merugikan orang lain, seperti : mencuri, membunuh, berzina, tawuran, berbohong, menyakiti orang lain, korupsi dan sebagainya. Semuanya merupakan wujud ketaatan setiap pribadi atau individu dalam beribadah kepada Tuhan-Nya. Orang yang beriman menduduki derajat yang tinggi disisi Tuhan, seseorang dapat mencapai derajat ketaqwaan, apabila memiliki ciri-ciri sebagai berikut :



1. Aspek Keimanan, meliputi pikiran, ucapan, dan perilaku. Modul Bimbingan dan Konseling 9



2. Aspek Ibadah, melaksanakan ibadah ritual seperti Sholat, peribadatan lain. 3. hAspek Akhlak, meliputi berbuat baik kepada kedua orang tua, saudara, guru, teman, bisa menguasai rasa marah, selalu bersyukur, bersabar, jujur, menjauhkan diri dari perbuatan yang dilarang Tuhan, memelihara kebersihan, serta memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar. Sebagai remaja yang beriman ada baiknya kita mempersiapkan diri dengan amalan ibadah yang baik, apapun yang kita lakukan dari pagi sampai malam merupakan ibadah jika dikerjakan dengan niat baik dan dilakukan dengan niat baik pula, oleh karena itu janganlah sia-siakan hidup kita dan jangan sampai waktu kita hidup di dunia terbuang percuma. Aktivitas Siswa : Berikanlah jawabanmu, terhadap pertanyaan dibawah ini ! 1. Menurut saya ibadah itu hanyalah menyembah Tuhan. Ya / Tidak Alasan…………………………………………………………………………………………………........ .................



2. Saya ragu akan ajaran agama saya. Ya / Tidak Alasan…………………………………………………………………………………………………… …………….......



3. Saya bangga dengan agama saya. Ya / Tidak Alasan: …………………………………………………………………………………………………………… …….....



4. Saya yakin Tuhan itu tahu apapun yang saya perbuat. Ya / Tidak Alasan : …………………………………………………………………………………………………………… ……...



5. Saya harus rajin beribadah agar mendapat kemudahan dalam menjalani hidup. Ya / Tidak Alasan : …………………………………………………………………………………………………………… ……...



6. Berdoa tidak ada manfaatnya Ya / Tidak Alasan : …………………………………………………………………………………………………………… ……...



Modul Bimbingan dan Konseling 10



B. Materi 2: KESABARAN DALAM MENGHADAPI HIDUP



Sabar menurut bahasa adalah menahan diri dari keluh kesah. Sabar menunjukkan pada keteguhan, keuletan, ketahanan diri, dan ketegaran jiwa. Kesabaran menuntut kita untuk lebih tabah dalam menghadapi sesuatu yang sulit, berat dan pahit, yang harus diterima dan dihadapi dengan penuh tanggung jawab. Kesabaran mempunyai manfaat yang besar dalam membina jiwa, meningkatkan kepribadian, meningkatkan kekuatan manusia dalam menahan penderitaan, memberikan kekuatan manusia dalam menghadapi berbagai masalah hidup, beban hidup, musibah dan bencana. Kesabaran meliputi :



1. Kesabaran dalam menghadapi masalah duniawi. Cobaan hidup, baik fisik maupun non fisik akan menimpa semua orang, bisa berupa lapar, haus, sakit, rasa takut, kehilangan orang-orang yang dicintai, kerugian harta benda, dan lainlain. Cobaan seperti itu bersifat alami, manusiawi karena tidak ada seorangpun yang dapat menghindarinya, yang diperlukan adalah menerimanya dengan lapang dada dan penuh kesabaran serta mengembalikan segala sesuatunya kepada Tuhan.



2. Kesabaran terhadap dorongan hawa nafsu. Dorongan hawa nafsu untuk menginginkan segala macam kenikmatan hidup, kesenangan dan kemegahan dunia. Untuk mengendalikan segala keinginan itu diperlukan kesabaran, jangan sampai semua kesenangan hidup di dunia membuat lupa diri apalagi lupa dengan Tuhan-Nya.



3. Kesabaran dalam pergaulan. Dalam pergaulan dengan sesama manusia, antara orang tua dan anaknya, guru dengan muridnya atau dalam pergaulan dalam masyarakat yang lebih luas, akan ditemui hal-hal yang tidak menyenangkan atau menyinggung perasaan. Oleh sebab itu dalam pergaulan sehari-hari diperlukan kesabaran, sehingga kita bisa menguasai diri dari rasa marah, tersinggung, atau memutuskan silaturahmi apabila menemui hal-hal yang tidak disukai.



Modul Bimbingan dan Konseling 11



Kesabaran mengajari manusia untuk berusaha mengerahkan kemampuannya untuk merealisasikan tujuantujuan hidupnya, sabar merupakan sifat mulia yang istimewa. Maka orang yang sabar juga menempati posisi yang istimewa. Seorang pelajar tidak akan berhasil menyelesaikan sekolah tanpa sifat sabar dalam belajar, sifat sabar sangat dibutuhkan untuk mencapai kesuksesan di dunia maupun di akhirat.



Aktivitas Siswa : Carilah dan tuliskan ayat-ayat tentang kesabaran menurut kitab suci agama masing-masing .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... ....................................................................................................................................................



Tanggal



Tanda Tangan Guru Pembimbing



Catatan Guru Pembimbing



“TUHAN merahasiakan masa depan agar kita berprasangka baik, berencana yang baik dan berusaha yang terbaik” “BERSABARLAH! Segala sesuatu itu awalanya SULIT sebelum menjadi MUDAH”



Modul Bimbingan dan Konseling 12



BAB II LANDASAN PERILAKU ETIS



Standar Kompetensi Kemandirian Rumusan Kompetensi



Kelas / Semester Alokasi Waktu Bidang Fungsi Tujuan



Topik bahasan



: Landasan Perilaku Etis : 1. Mengenal keragaman sumber norma yang berlaku di masyarakat 2. Berperilaku atas dasar keputusan yang mempertimbangkan aspekaspek etis : X (Sepuluh) / Genap : 4 x 45 menit : Pribadi, Sosial : Pemahaman, Pemeliharaan : 1. Siswa dapat memahami norma yang berlaku di masyarakat Siswa dapat memahami pentingnya menghormati orangtua Siswa dapat menampilkan perilaku yang menunjukkan baktinya sebagai seorang anak Siswa dapat mengungkapkan rasa sayang terhadap keluarga yang disayanginya : 1. Berperilaku sesuai norma sopan santun 2. Ridhonya Orangtua, Ridhonya Tuhan



A.Materi 1 : BERPERILAKU SESUAI NORMA SOPAN SANTUN Manusia sebagai makhluk sosial, senantiasa berhubungan dengan manusia lainnya dalam masyarakat misalnya interaksi sosial didalam lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan lain sebagainya. Interaksi sosial juga senantiasa didasari oleh adat dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Norma sangat penting peranannya dalam kehidupan untuk mewujudkan kehidupan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia, karena tanpa norma kehidupan masyarakat seperti kehidupan di hutan belantara yakni siapa yang kuat dialah pemenangnya. Dengan norma, setiap manusia memperjuangkan kepentingan dan kebutuhannya dalam batas- batas yang tidak melanggar aturan dan tidak merugikan kepentingan orang lain sehingga dapat mewujudkan kehidupan yang tertib, aman dan tenteram.



1. Mengenal Norma yang berlaku Norma berasal dari bahasa latin yaitu mos yang merupakan bentuk jamak dari mores yang artinya adalah kebiasaan, tata kelakuan atau adat istiadat, ada juga yang berpendapat bahwa norma berasal dari bahasa Belanda norm, yang berarti pokok kaidah, patokan atau pedoman. Norma berisi dua hal yaitu PERINTAH dan LARANGAN.



Modul Bimbingan dan Konseling 13



Dalam kehidupan sehari-hari kita mengenal 4 macam norma. Norma tersebut antara lain NORMA AGAMA, NORMA KESUSILAAN, NORMA KESOPANAN dan NORMA HUKUM. a. Norma Agama adalah Peraturan atau petunjuk hidup yang memuat perintah-perintah, larangan-larangan dan anjuran-anjuran yang bersumber dari Tuhan. Norma agama merupakan landasan dari norma-norma yang lainnya. Contohnya adalah sebagai berikut :  perintah untuk beribadah kepada Tuhan  larangan untuk berzina, mencuri, mabuk-mabukkan dan berkata kotor b. Norma Kesusilaan adalah peraturan atau petunjuk hidup yang bersumber dari suara hati nurani manusia yang mengatur tentang patut tidaknya perbuatannya atau susila tidaknya perilaku manusia. Norma kesusilaan memberikan petunjuk tentang cara bersikap dan bertingkah laku dalam memutuskan hal-hal yang harus dilakukan, dihindari dan ditentang. Pelanggaran terhadap norma kesusilaan adalah pelanggaran penasaran yang bersifat penyesalan karena telah melakukan pengingkaran terhadap hati nurani. Contohnya adalah :  Selalu bersikap dan bertingkah laku jujur







Tidak mengambil milik orang lain



c. Norma Kesopanan sering disebut sopan santun, tatakrama atau adat istiadat. adalah norma yang timbul dan diadakan oleh masyarakat itu sendiri untuk saling hormat- menghormati. Suatu kelompok masyarakat dapat menetapkan peraturan yang berisi hal-hal yang dianggap sopan dan boleh dilakukan dan hal-hal yang dinilai tidak sopan dan harus dihindari. Ukuran norma kesopanan adalah kepantasan, kebiasaan, atau kepatutan yang berlaku dalam sebuah masyarakat, sehingga setiap masyarakat memiliki ukurannnya sendiri-sendiri mengenai apa yang dianggap pantas, bisa dan patut. Contohnya adalah :  Jangan makan sambil bicara







Orang yang lebih muda menghormati orang yang lebih tua



d. Norma Hukum adalah norma yang berisi peraturan-peraturan yang ditetapkan dan diberlakukan oleh Negara. Norma hukum bersifat melengkapi norma-norma yang lain yang ada dalam masyarakat. Artinya norma hukum memperkuat sanksi atas pelanggaran norma lainnya. Keistimewaan norma hukum terletak pada sifatnya yang memaksa, sanksinya berupa ancaman hukuman dan biasanya dituangkan dalam bentuk peraturan tertulis. Contohnya adalah :  Dilarang membunuh atau menghilangkan nyawa orang lain karena bertentangan dan melanggar pasal 338 KUHP  Dilarang mencuri karena bertentangan dan melanggar pasal 362 KUHP



2. Fungsi Norma Fungsi norma dalam kehidupan adalah sebagai berikut : a. Pedoman dalam bertingkah laku. Norma memuat aturan tingkah laku masyarakat dalam pergaulan sosial b. Sistem pengendalian sosial. Tingkah laku masyarakat diawasi dan dikendalikan oleh aturan yang berlaku



c.



Menjaga kerukunan anggota masyarakat. Norma mengatur agar perbedaan dalam masyarakat tidak menimbulkan kekacauan atau tidak tertib.



Modul Bimbingan dan Konseling 14



d. Membantu mencapai tujuan bersama masyarakat e. Menjadi dasar untuk memberikan sanksi kepada warga masyarakat yang melanggar norma f. Membentuk budi pekerti manusia yang baik, perilaku yang patuh, sadar hukum, memiliki akhlak mulia



3. Pentingnya memiki norma sopan santun di masyarakat Norma sopan santun sangat penting untuk diterapkan, terutama dalam bermasyarakat, karena norma ini sangat erat kaitannya terhadap masyarakat. Norma kesopanan merupakan tuntutan dalam hidup bersama dan merupakan norma yang harus dipenuhi supaya diterima secara sosial. Bertingkah laku sesuai dengan cara yang diterima dan dihargai oleh lingkungan sosial menunjukan rasa hormat, kepedulian, dan perhatian kepada orang lain. Perilaku yang sangat baik dapat membantu anda memiliki hubungan yang lebih baik dengan orang yang anda kenal, dna orang-orang yang akan anda temui. Sopan santun membawa rasa hormat kepada orang ang berinteraksi dengan anda, dan anda juga mendapat rasa hormat dari orang yang berinteraksi dengan anda. Dalam hal ini sopan santun dapat memberikan banyak manfaat atau pengaruh yang baik terhadap diri sendiri maupun orang lain.



3.1



Pengertian Sopan Santun Dalam andas besar bahasa Indonesia, sopan berarti hormat dan takzim, tertib menurut adat yang baik, beradab tingkah lakunya, tutur katanya, pakaian, dsb; tahu adat, baik budi bahasanya, baik kelakuannya sedangkan santun berarti halus dan baik budi bahasanya, tingkah lakunya sopan, sabar, dan tenang. 3.2 Sopan santun adalah peraturan hidup yang timbul dari hasil pergaulan sekelompok itu. Norma kesopanan bersifat relatif, artinya apa yang dianggap sebagai norma kesopanan berbeda-beda di berbagai tempat, lingkungan atau waktu, seperti sopan santun dalam lingkungan rumah, sekolah, pergaulan dan sebagainya Dasar Sopan Santun a. Bersikap sopan dan ramah kepada siapa saja



b. c. d. e.



Memberi perhatian kepada orang lain Berusaha untuk menjaga perasaan orang lain Bersikap ingin membantu Memiliki rasa toleransi yang tinggi



f. Dapat menguasai diri, mengendalikan emosi dalam g.



situasi apapun Mengucapkan kata “Tolong”, “Maaf” dan “terima kasih”



h. i. j. k. l. m.



Menerima sesuatu selalu dengan tangan kanan Memperlakukan orang lain seperti memperlakukan diri sendiri Tidak meludah di sembarang tempatMembantu yang lemah Tidak menyela pembicaraan Tidak berkata-kata kasar, kotor, dan takabur Bergaul dengan orang-orang yang baik



Modul Bimbingan dan Konseling 15



3.3



3.3.1



Menerapkan Sopan Santun dalam kehidupan sehari-hari Sopan santun haruslah diterapkan dimanapun saat itu kita berada yang sesuai dengan tuntutan lingkungan kita berada, yang kali ini akan dibahas adalah menerapkan sopan santun di sekolah. Di sekolah, siswa diharapkan dapat mewujudkan sikap dan perilaku yang sehat dan serasi sesuai dengan norma sopan santun. Perwujudan nilai sopan santun ini disesuaikan dengan kondisi dan situasi secara pribadi maupun kelompok. Secara Pribadi Siswa sebagai pribadi terlepas dalam hubungannya dengan pribadi lain atau kelompok harus dapat mewujudkan tata krama dan sopan santun dalam kehidupan sehari-hari sesuai nilai sopan santun sebagai pencerminan kepribadian dan budi pekerti luhur. Sikap dan perilaku tersebut harus diwujudkan dalam : a. Sikap berbicara



b. c. d. e. f. g. h.



Sikap duduk Sikap berdiri Sikap berjalan Sikap berpakaian Sikap makan dan minum Sikap pergaulan



Sikap penghormatan 3.2.2.Sikap menggunakan fasilitas umum Secara Kelompok Siswa sebagai insan dalam kodratnya sebagai makhluk sosial yang memiliki norma nilai sopan santun harus dapat mewujudkan sikap dan perilaku kelompok sehari-hari sesuai dengan norma nilai sopan santun di lingkungan sosialnya, sebagai berikut : a. Sikap memasuki ruangan (kelas, guru, kepala sekolah, dll)



b. Sikap duduk di kelas c. Sikap terhadap guru, kepala sekolah dan tata usaha d. Sikap terhadap sesama teman e. Sikap berpakaian seragam sekolah f. Sikap pada waktu mengikuti upacara di sekolah g. Sikap di lapangan olah raga 3.2.4



a. b. c. d. e.



Sopan santun di lingkungan Sekolah Menjaga tingkah laku, seperti berperilaku baik dan terpuji Menghormati semua guru, staf TU dan warga sekolah Menghormati sesama teman, kakak kelas atau adik kelas Mematuhi peraturan sekolah Menjaga kebersihan sekolah serta berperan aktif dalam kegiatan sosial di sekolah



Modul Bimbingan dan Konseling 16



Aktivitas Siswa SIMULASI : ROLE PLAYING Petunjuk pelaksanaan Role Playing : 1. Guru BK memilih 2 orang sampai dengan 16 orang siswa untuk berperan di simulasi ini



2. Siswa yang terpilih diberikan petunjuk/ cue card oleh guru BK untuk memerankan adegan yang dibagi menjadi 8 termin adegan. Masing-masing termin diperankan oleh 2 orang untuk 2 adegan yang berbeda



3. Siswa lain bertugas untuk memberikan penilaian di kertas kerja yang telah disediakan. Penilaian yang dilakukan yaitu dengan cara sebagai berikut :  memberikan checklist (v) jika adegan tersebut yang menunjukan sikap yang seharusnya diterapkan oleh siswa yang memiliki norma sopan santun  memberikan silang (x) jika adegan tersebut sebaiknya tidak dilakukan karena menunjukkan sikap yang tidak sopan santun  memberikan deksripsi singkat mengenai sikap positif yang harus ditujukan sesuai dengan norma sopan santun (sesuai dengan peran positif/ adegan seharusnya yang dilakukan atau bisa ditambahkan berdasarkan pendapatmu secara pribadi mengenai sikap positif yang harus ditunjukkan sesuai dengan norma sopan santun) 4. lakukan penilaian untuk 8 termin (16 adegan)



5. Selamat menonton, menilai, dan mendapatkan hikmah untuk bisa berperilaku lebih baik! LEMBAR PENILAIAN ”ROLE PLAYING” MENERAPKAN SOPAN SANTUN DISEKOLAH Nama : Kelas :



N O



1. 2. 3.



DI SEKOLAH



Sikap memasuki ruangan kelas (jika belum ada guru) Sikap memasuki ruangan kelas (jika ada guru) Sikap duduk di kelas



4.



Sikap jika akan izin ke toilet



5.



Sikap terhadap guru, kepala sekolah dan tata usaha



P E R A N A



B



P E R A N



DESKRIPSI SIKAP YANG POSITIF YANG HARUS DITUNJUKAN SESUAI DENGAN NORMA SOPAN SANTUN



6.



Sikap berpakaian seragam sekolah 7. Sikap pada waktu mengikuti upacara di Modul Bimbingan dan Konseling 17



8.



sekolah Sikap ketika makan di kantin/kelas



CATATAN PENTING 1. Pemeran terbaik versiku adalah Cue card/ Petunjuk “Role Playing” yang akan dimainkan siswa NO



DI SEKOLAH



PERAN A Siswa masuk ke ruangan dengan berlari, menggeser kursi yang akan diduduki dengan kaki, dan menyimpan tas dengan melempar



PERAN B Siswa masuk ke ruangan dengan berjalan, mengucapkan salam ketika di pintu, dan menyimpan tas dengan perlahan Siswa masuk ke ruangan kelas dengan mengucapkan salam, lalu meminta izin kepada guru untuk masuk ke ruangan “maaf bapak/ibu izin masuk”. Ketika guru sudah mempersilahkan, ucapkan “terima kasih” lalu menghampiri guru tsb mencium tangan dan baru duduk di kursi Siswa duduk dengan posisi:



1.



Sikap memasuki ruangan kelas (jika belum ada guru)



2.



Sikap memasuki ruangan kelas (jika ada guru)



Siswa masuk ke ruangan dengan mengucapkan salam dan langsung menuju kursi dan duduk



3.



Sikap duduk di kelas



Siswa duduk dengan posisi : -



4.



Sikap jika akan izin ke toilet/WC



5.



Sikap terhadap guru, kepala



Tegap Kaki lurus Pandangan ke depan Tangan di meja



-



Ditumpang kaki Kaki 1 diangkat ke kursi Badan bersandar ke kursi, bersantai santai kursi mengangkat seperti duduk di kursi goyang ”Siswa izin ke toilet dengan berdiri dari kursi sambil berkata “Bu, saya mau ke toilet?” dan sebelum diizinkan sudah keluar dengan berlari



Siswa izin ke toilet dengan berdiri, mengangkat tangan, mengatakan “maaf/permisi Bapak/ibu”, ketika guru sudah merespons, lalu mengatakan “saya mau minta izin ke toilet Bapak/Ibu” dan diizinkan, maka mengucapkan “terima kasih” Siswa bertemu dengan guru di Siswa bertemu dengan guru di jalan jalan dan hanya lewat saja, atau dan tersenyum, menyapa dengan



Modul Bimbingan dan Konseling 18



sekolah dan tata usaha



sekedar Hai saja



mengucapkan salam mencium tangan



dan



6.



Sikap berpakaian seragam sekolah



Siswa menggunakan baju dimasukkan, memakai sabuk, memakai kaos kaki



Siswa menggunakan baju dikeluarkan, tidak memakai sabuk, tidak memakai kaos kaki



7.



Sikap pada waktu mengikuti upacara di sekolah



Siswa berdiri dengan sikap sempurna, hormat grak sesuai dengan yang seharusnya, tidak bicara dengan teman disebelahnya.



Siswa berdiri dengan sikap tidak sempurna, goyang-goyang badan, gerakan hormat dengan badan condong ke kanan, bercanda dengan teman disebelahnya



8.



Sikap ketika makan di kantin/kelas



Siswa mengambil jajanan dengan tangan kiri, siswa makan sambil berdiri,mengunyah dengan mulut terbuka, dan sambil tertawa terbahak bahak



Siswa mengambil jajanan dengan tangan kanan, makan sambil duduk, mengunyah dengan mulut tertutup dan berbicara ketika sudah tidak ada yang dikunyah



B.Materi 2: RIDHO ORANGTUA, RIDHONYA TUHAN



1. Kenapa kita harus menghormati orangtua? Pernahkah kita sejenak merenungi akan betapa besarnya jasa orang tua kita? Banyak di antara kita sendiri yang lupa dengan segunung jasa ayah dan ibu kita. Pernahkah juga kita bayangkan jasa ibu kita yang dulu mengandung kita dengan sangat kepayahan dan kesusahan? Selama 9 bulan berjuang melawan beban yang bertambah berat, rasa mual dan , rasa meriang, pegal-pegal, kepayahan tidur, duduk dan berjalan semakin hari justru semakin menjadi- jadi. Hal ini saja seharusnya sudah bisa mengispirasi kita untuk senantiasa memenuhi kewajiban kita terhadap orang tua kita.Bukan sekedar itu. Ada hari-hari yang sangat mendebarkan bagi sang ibu ketika si kecil mulai rindu untuk bertemu. Yaitu hari dimana nyawa dipertaruhkan padahal hanyalah satu. Isakan tangis, teriakan, rontaan dan banjiran linangan air mata menjadi saksi yang seakan tak pernah bisu. Darahpun mengalir deras. Tubuhpun terkuras sangat lemas. Kuluman doapun tak pernah henti sembari terus meregang nafas. Tiba-tiba tangisan si kecil itu meretas bersama nyawa yang seolah hampir lepas. Akhirnya kitapun hadir di dunia ini dengan perjuangan yang luar biasa. Ternyata tidak hanya sampai disitu. Kita yang saat itu masih bayi merah dan hanya bisa menangis begitu disayang oleh sang ibu. Rasa sakit sehabis melahirkan yang belum kunjung sembuh tak menghalangi ibunda melayani kita. Dua puluh empat jam non stop. Bahkan malam hari yang hening untuk istirahat sang ibu rela menyusui kita. Ikatan- ikatan kecapekan dalam tubuh ibumu seolah lenyap saat mendekap kita. Guratan- guratan lukapun seolah tak terasa saat dia menyusui kita. Kurang lebih 2 tahun kita minum air susu ibu kita. Adakah kita ingat itu semua? Bukankah ini saja sudah bisa menyakinkan kita betapa besar kewajiban anak terhadap orang tua kita yang harus nya telah kita penuhi Modul Bimbingan dan Konseling 19



juga



Ayah kitapun tak kalah tinggi jasanya. Setiap hari bergelut dengan pahit getirnya mencari nafkah untuk anak-anaknya. Pergi di pagi hari dan pulang terkadang malam hari demi mencari sesuap nasi untuk menghidupi anak dan istrinya di rumah. Tak peduli panasnya terik matahari atau hujan deras sepanjang hari. Cucuran keringatpun menetes tiada henti. Bahkan banyak di antara bapak kita berhari-hari dan berbulan-bulan terpaksa meninggalkan kita. Bukan karena tak cinta, namun karena besarnya tanggungjawab menafkahi keluarga termasuk kita. Semua itu agar kita bisa merasakan penghidupan yang baik, bisa bersekolah seperti anak-anak yang lain, menjadi pintar dan berakhlak baik serta berguna dimasa tua mereka. Namun pahamkah kita saat ini akan jasa-jasa yang telah mereka kepada kita? Mengapa cepat sekali kita lupa dengan kebaikan ayah dan bunda kita? Renungkanlah wahai jiwa yang seringkali lupa, lupa bahwa pentingnya hormat dan patuh kepada orangtua, termasuk guru sangat ditekankan dalam agama. 2. Berbahagialah bagi mereka yang kini mendapati kedua orang tuanya masih hidup. Sungguh ini merupakan kesempatan emas bagi kita untuk masuk surga lewat perantara mereka. Jangan pernah disia-siakan akan hal ini karena kerugian yang sangat besar bagi mereka. Semua agama mengajarkan dan mewajibkan kita untuk berbakti dan taat kepada Ayah dan Ibu. Tentu saja, kewajiban kita untuk berbakti kepada orangtua dan guru bukanlah tanpa alasan. Penjelasan diatas merupakan alasan betapa pentingnya kita berbakti kepada kedua orangtua dan guru. Balaslah jasa kedua orangtua dengan berbakti! Ketinggian jasa orang tua memang tak terbalas dengan uang atau materi dunia, bahkan orangtua tidak berharap anaknya membalas semua jasanya. Ada sebagian orang mengira bahwa berbakti kepada orang tua cukup dengan memenuhi kebutuhan hidup mereka. Memberikan uang setiap bulan, mencukupi kebutuhan sandang, kebutuhan pangan, papan dan lain sebagainya. Memang tak dipungkiri hal tersebut merupakan bentuk bakti anak kepada orang tua yang utama. Namun satu hal penting yang harus kita perhatikan dan tidak boleh kita lupakan yaitu masa depan akhirat orang tua kita. Bagaimanapun akhirat adalah tujuan utama kita karena tempat abadi kita dan keluarga kita termasuk kedua orang tua kita Pertanyaannya sempatkah kita sejenak merenung bagaimana masa depan akhirat orang tua kita? Atau bahkan kita sendiri malah tak sempat menggubris karena disibukkan dengan diri sendiri dan malah mengurusi “pacar” yang belum tentu akan menjadi “istri/suami” kita?. Langkah yang bisa kita upayakan untuk berbakti kepada orangtua adalah dengan bersyukur dan berusaha menjalankan kewajiban kita sebagai anak dengan baik, yaitu sebagai berikut : a. Menaati mereka selama tidak mendurhakai perintah Tuhan Jika orangtua memerintahkan suatu hal yang dapat kita jalankan, sesuai dengan ketentuan agama maka janganlah menolak atau menunda-nunda. Sangat tidak pantas ketika dimintai tolong kepada kita namun kita masih mencari-cari alasan untuk mengelak dari perintah tersebut apalagi kita malah balik menyuruh orangtua. b. Berbakti dan merendahkan diri di hadapan kedua orangtua Hendaklah kita berbuat baik pada ibu bapak dengan sebaik-baiknya. Berbakti disini salah satunya kita sebagai anak wajib untuk membantu meringankan beban orangtua tersebut seperti halnya membantu menyapu halaman, mengepel lantai, membersihkan rumah, dan pekerjaan-pekerjaan lainnya dan rendahkanlah diri terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan. Hindarilah perbuatan yang malah merendahkan orangtua misalnya menyebutkan Modul Bimbingan dan Konseling 20



kejelekan orangtua, mencemarkan nama baik, dan bahkan malu mengakui orangtuanya. c. Berbicara dan berperilaku lemah lembut di hadapan mereka Kita selayaknya berlaku lemah lembut dalam bertutur kata saat berbicara dengan orangtua kita, jagalah setiap tutur kata kita, berperilaku santun dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Jauhilah ucapan-ucapan bernada tinggi, apalagi dengan kata-kata kasar, mencaci maki, membentak mereka sehingga membuat orangtua sedih dan sakit hati, ditambah dengan perilaku yang negatif misalnya bermuka masam, cemberut Karen ini merupakan perbuatan dosa besar. d. Meminta izin dan doa restu Seorang anak selayaknya meminta izin dan doa restu dari kedua orangtuanya pada setiap keinginan dan kegiatannya misalnya mencari ilmu, mencari pekerjaan, dll. Hal ini karena restu Tuhan disebabkan restu orangtua. Anak yang berbakti kepada orangtua, doanya akan lebih mudah dikabulkan oleh Tuhan, Izin kepada orangtua dilakukan sebelum pergi ke sekolah, alangkah lebih baik dengan mencium tangan kedua orangtua dengan perasaan sayang. e. Mendoakan kedua orang tua Banyak sekali bentuk doa untuk orangtua kita tercinta yang bisa kita panjatkan. Salah satu doa yaitu ucapkanlah, ‘Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil hingga dewasa ini f. Memelihara Orangtua Disaat orang tua lanjut usia disitulah bukti dan bakti anak menjadi amal utama. Bukankah secara naluri saja kewajiban seorang anaklah yang harus mengurusinya sebagaian dulu ia kecil lemah dan tak berdaya? Tapi memang dizaman sekarang ini banyak anak yang tidak mau direpotkan dengan mengurusi orang tua yang barangkali telah sakit-sakitan, keriput, bungkuk bahkan pikun. Padahal disitulah mungkin kesempatan seorang anak masuk surga lewat orangtuanya. Disitulah seharusnya kita sebagai seorang anak dapat memaksimalkan untuk lebih berbakti kepada orangtua kita bukan malah menelantarkan mereka.



Modul Bimbingan dan Konseling 21



g. Memberikan nafkah kepada orangtua Hal ini juga termasuk bentuk bakti kepada kedua orang tua, terutama jika hal tersebut merupakan hasil jerih payah sendiri. Lebih-lebih jika kondisi keduanya sudah renta. Hendaknya seseorang jangan bersikap kikir terhadap orang yang menyebabkan keberadaan dirinya, memeliharanya ketika kecil, serta telah berbuat baik kepadanya. Sudah seyogyanya, mereka disediakan makanan dan minuman yang terbaik. h. Membuat keduanya ridha dengan berbuat baik kepada orang-orang yang dicintainya. Hendaknya seseorang membuat kedua orang tuanya ridha dengan berbuat baik kepada orangorang yang mereka cintai yaitu dengan memuliakan mereka, menyambung tali silaturrahim dengan mereka, menunaikan janji-janji orang tua kepada mereka, dan lain sebagainya. i. Mendahulukan berbakti kepada kedua orang tua daripada berbuat baik kepada istri. Lelaki yang sudah menikah kewajibannya tidak hanya untuk istrinya tetapi memiliki kewajiban yang pertama terhadap ibunya. Maka, sayangilah dan cintailah ibumu dengan sepenuh hati. 3. Bagaimana bakti jika orangtua sudah meninggal? Bagaimana jika orangtua kita telah meninggal? Dan saat ini, kita merasa menyesal bahwa selama orangtuanya masih hidup ia tidak sempat berbuat baik kepada bapak- ibunya dan sekarang menyesal karena merasa sudah tertutup baginya untuk berbuat baik kepada bapak-ibunya. Ada lima perkara yang dapat dilakukan oleh seorang anak untuk berbuat baik atau berbakti kepada orang tuanya jika orangtua sudah meninggal, yaitu: a. Mengurus jenazah dan mendoakan keduanya b. Menunaikan janji/wasiat/hutang kedua orang tua yang belum terpenuhi semasa hidup mereka yang sesuai dengan ketentuan agama c. Menjaga tali silaturahmi yang telah dijaga dan dirintis oleh kedua orang tua d. Melanjutkan kebaikkan yang selama ini dilakukan oleh keduanya, sebab pahala akan terus mengalir kepada mereka berdua apabila amal baik tersebut dilanjutkan 4. Jika memungkinkan menziarahi makam keduanya. Hikmah berbakti kepada kedua orangtua! Adapun hikmah yang bisa diambil dari berbakti kepada kedua orangtua dan guru, antara lain seperti berikut : a. Berbakti kepada kedua orang tua merupakan amalan yang paling utama b. Apabila kedua orang tua kita ridha atas apa yang kita perbuat, maka Tuhan pun ridho. Ada istilah “ ridhonya Orang tua, Ridhonya Tuhan”. c. Berbakti kepada orang tua dapat menghilangkan kesulitan yang sedang dialami d. Berbakti kepada kedua orang tua akan diluaskan rezeki dan dipanjangkan umur e. Berbakti kepada orang tua dapat memasukkan kita ke surga Aktivitas Siswa “Membuat Surat Cinta untuk keluarga” PETUNJUK PENGERJAAN : 1. Buat surat untuk keluargamu (boleh untuk Ayah dan Ibu, atau untuk ibu saja, atau untuk Ayah saja, atau anggota keluarga lain di keluargamu) di buku BK sebanyak minimal 2 lembar. 2. Isi surat :  Nyatakan bahwa anda menyayangi mereka, anda berusaha untuk membuat mereka bahagia  Anda mempunyai keterbatasan dan kekurangan sehingga sering timbul kesalahan- kesalahan dalam berinteraksi dengan mereka (rincilah kesalahan-kesalahan yang sering anda lakukan, anda menyesal telah bersikap yang kurang sesuai dengan harapan dan keinginan mereka)  Nyatakan juga harapan anda/keinginan anda terhadap mereka Modul Bimbingan dan Konseling 22



3. Akhiri surat dengan ungkapan perasaan dan penyesalan, serta harapan anda untuk memperbaikinya 4. Tanda tangani surat di sebelah kanan bawah, beri nama jelas



Tanggal



Tanda Tangan Guru Pembimbing



Catatan Guru Pembimbing



“INGATLAH, kesuksesan dan kebahagiaan yang anda miliki bukan dari doa kekasih yang tidak halal yang sering kau pujakan, tetapi keberkatan doa seorang ibu yang tanpa lelah mengingat dan mendoakanmu” “Kiat sukses = 5 S + 1 M + 2 T (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun, Maaf, Tolong, Terima kasih)”



Modul Bimbingan dan Konseling 23



BAB III KEMATANGAN EMOSI



Standar Kompetensi Kemandirian Rumusan Kompetensi Kelas / Semester Alokasi Waktu Bidang Fungsi Tujuan Topik bahasan



: Kematangan Emosi : 1. Mempelajari cara-cara menghindari konflik 2. Mengekpresikan perasaan dalam cara-cara yang bebas : X (Sepuluh) / Genap : 4 x 45 menit : Pribadi, Sosial : Pemahaman : 1. Siswa mampu menguasai dan mengendalikan emosi 2. Siswa mampu bersikap asertif dalam transaksi sosial sesuai dengan situasi yang dikehendaki : 1. Pengendalian Emosi 2. Berlatih Assertif



A.Materi 1 : PENGENDALIAN EMOSI



1. Pengertian dan Macam-Macam Emosi Emosi meliputi semua perasaan seseorang yang terkena pengaruh, bukan hanya sebatas pada luapan rasa marah saja. Perasaan yang terpengaruh karena adanya rangsang yang ditangkap indera disebut emosi. Perbedaan rangsang yang diterima oleh indera menimbulkan emosi yang berbeda-beda pula. a. Emosi marah Seseorang yang marah terhadap oranglain disebabkan ia menganggap bahwa orang itu bersalah terhadap dirinya. Orang yang marah bisa menunjukkan tingkah laku agresif, menganggu orang yang dikenai marah, memukul orang bahkan membunuh. Orang yang selalu menunjukkan ekspresi marah disebut pemarah. Apabila Anda tidak dapat mengendalikan emosi marah, anda dapat merugikan diri sendiri ataupun orang lain yang dikenai marah. Ada beberapa hal yang dapat anda lakukan untuk mengurangi atau mengendalikan emosi marah sebagai berikut: 1) Jika anda akan marah, maka segeralah berpikir tentang akibat buruk (negatif) yang akan terjadi. 2) Berusahalah menghilangkan sebab-sebab yang menimbulkan kemarahan. Jika yang menyebabkan anda marah adalah orang lain, segeralah memaafkan orang tersebut. b. Emosi sedih, susah, duka, atau pilu Seseorang pasti merasa sedih. Karena sedih, seseorang bisa menangis. Menangis adalah salah satu ekspresi perasaan sedih. Sebaiknya anda mampu mengendalikan emosi sedih yang anda alami. Seseorang yang tidak mampu mengendalikan emosi sedih biasanya mengekspresikannya secara berlebihan yang pada akhirnya dapat merugikan diri sendiri. c. Emosi Iri Modul Bimbingan dan Konseling 24



Orang sering membandingkan keadaan dirinya dengan keadaan orang lain. Jika dirinya lebih rendah atau kurang dari orang yang dibandingkannya maka timbul rasa iri. Emosi iri harus dapat dikendalikan dan diekspresikan secara positif. Ekspresi rasa iri yang positif akan menimbulkan gairah usaha dan meningkatkan kerja secara positif untuk menyamai orang yang dibandingkan itu. Jika anda ingin menyamai orang lain karena anda menganggap orang lain lebih dari diri anda, sebaiknya anda menempuh usaha yang positif dan bukan dengan usaha yang negatif. d. Emosi takut Ekspresi dari rasa takut dapat berupa lari menjauh dari objek penyebab takut. Orang takut pada sesuatu objek karena menganggap objek tersebut dapat menyebabkan musibah. Perasaan takut yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan kejiwaan pada seseorang. Misalnya: Sendrie sangat takut melihat api. Jika ia melihat api, ia langsung membayangkan akan terjadi kebakaran. Karena alasan yang tidak menggunakan akal sehat itu, setiap melihat api Sendrie langsung pingsan. Agar terhindar dari gangguan kejiwaan, anda harus menggunakan akal setiap menghadapi objek yang menakutkan. e. Emosi cinta Emosi dapat berupa cinta. Cinta dalam pikiran banyak orang adala penyatuan dua cinta yang menyebabkan kebahagiaan. Cinta memadukan kerinduan dan keterpisahan antara dua makhluk termasuk dengan orangtua. Cinta dapat menumbuhkan energi dan semangat orang untuk hidup, perasaan saling melengkapi dan kebahagiaan. Namun dengan cinta pula dapat menyebabkan kecemasan, rasa tidak puas, rasa sakit apabila tidak terbalas, berpaling , terbagi, gejolak dalam hati dan jiwa yang tidak dapat terhindarkan. Disinilah emosi cinta harus bisa dikendalikan. Sebab jika anda tidak mengendalikan, dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.



2. Pengendalian Emosi Mengendalikan emosi adalah salah satu sifat penting yang harus ada pada orang bijak sebagai salah satu cara menghindari konflik dengan oranglain. Pengendalian emosi dituntut agar kita mempunyai jiwa yang tenang, dan emosi yang stabil. Kemampuan seseorang mengendalikan emosi dipengaruhi sejumlah faktor, diantaranya faktor genetika dan faktor lingkungan. Faktor lingkungasn ialah faktor-faktor eksternal yang memberikan pengaruh kepada jiwa dan emosi, seperti kesulitankesulitan diri, kesulitan- kesulitan sosial, kesulitan-kesulitan ekonomi, dan kesulitan-kesulitan pendidikan. Karena, orang yang tumbuh dilingkungan yang dipenuhi dengan kekerasan watak dan emosi, kemungkinan menjadi watak pemarah dan emosional. Meskipun demikian, kemampuan menguasai syaraf dan mengendalikan emosi tetap dapat diusahakan, karena ia memang sifat yang diperoleh dengan usaha. Penguasaan dan pengendalian emosi tidak terbatas pada suatu waktu dan tempat tertentu saja. Manusia dituntut untuk dapat menguasai emosinya untuk setiap keadaan dan tempat. Kemampuan seseorang mengendalikan emosinya tidak bisa dinilai pada keadaan biasa, ketika pengaruh-pengaruh yang merangsang emosi hanya sedikit, atau bahkan tidak ada. Melainkan, hal itu baru bisa dinilai dalam keadan ketika emosi gampang sekali tersulut. Coba perhatikan apakah anda mampu menguasai emosi anda pada keadaan-keadaan berikut: Modul Bimbingan dan Konseling 25



a. b. c. d.



ketika orang mengkritik anda dengan nada keras dan pedas. ketika anda dihina. ketika seseorang membuat anda marah. ketika orang lain memperlakukan anda dengan berlawanan dengan apa yang anda harapkan. e. ketika anda kehilangan orang yang anda cintai. f. ketika anda tertimpa musibah. g. ketika orang lain tidak mengerjakan pekerjaan untuk anda sesuai dengan yang anda minta, atau tidak mengerjakannya sama sekali. h. ketika anda tidak berhasil dalam melakukan suatu pekerjaan. i. ketika anda berselisih pendapat dengan orang lain. j. ketika anda berbuat kebaikan dan tidak ada orang yang mengucapkan terima kasih kepada anda.



Jika kita mampu menguasai dan mengendalikan emosi pada keadaan-keadaan diatas, atau keadaan-keadaan yang serupa dengannya, maka anda termasuk orang bijak yang memiliki kemampuan menguasai dan mengendalikan emosi.



Ada beberapa cara untuk mengendalikan dan mengarahkan emosi secara positif sebagai berikut: a. Setiap tindakan anda harus didasarkan pada akal sehat.



b. c.



Berpikir tentang akibat negatif yang mungkin terjadi.



Berusahalah untuk memaafkan kesalahan orang lain. Siswa yang sudah memiliki kematangan emosional ditandai oleh ciri-ciri sebagai berikut: a. Mampu mengontrol emosinya (self-control), dalam arti mampu mengendalikan diri dari perasaan, keinginan, atau perbuatan tertentu yang apabila diturutkan akan berdampak kurang baik (bagi dirinya atau orang lain). Contoh orang yang tidak mampu mengontrol emosi, itu seperti: terlibat perkelahian, minuman keras, dan membolos dari sekolah/kuliah. b. Bersikap optimis dalam menatap masa depan. Siswa yang memiliki sikap optimis akan menampilkan pribadi yang penuh semangat dalam belajar atau melaksanakan tugas-tugas. Melakukan kegiatan-kegitan yang positif, tidak mengeluh, dan mempunyai tekad yang kokoh untuk mencapai cita-cita.



Modul Bimbingan dan Konseling 26



c. Menaruh respek terhadap diri sendiri dan orang lain. Dalam hal ini siswa merasa bahwa dirinya berharga demikian juga orang lain. Dalam bergaul, dia tidak merasa minder (rendah diri), atau bersikap sombong. d. Mencintai atau menghormati orang atau aturan (norma) secara ikhlas. Contohnya:



(1) mencintai orang tua, bukan karena ingin diberi hadiah atau takut dimarahinya, tetapi betul-betul didasari hati yang tulus, atau berniat ibadah. (2) menghormati guru, bukan karena ingin nilai baik, tetapi didasarkan oleh niat yang sama; dan (3) mentaati tata tertib sekolah, bukan karena takut dihukum, tetapi didasarkan pertimbangan, bahwa ketaatan itu berdampak positif bagi dirinya. e. Dapat merespon frustasi (kekecewaan) secara wajar atau dengan cara yang positif. Frustasi itu merupakan perasaan kecewa atau sedih karena tidak terpenuhinya kebutuhan (keinginan). Frustasi itu ada yang ringan dan ada juga yang berat. Frustasi yang dapat menimbulkan masalah bagi individu atau remaja, biasanya frustasi yang berat. Tetapi itupun tergantung kekuatan pribadi atau kematangan emosional masing-masing, sebagai ilustrasi: 1) Seorang siswa sebuah SMA mempunyai cita-cita ingin menjadi pilot, namun pada waktu peminatan dia masuk program IPS. Peminatan itu didasarkan kepada pertimbangan yang matang, yaitu menggunakan kriteria: data psikotes, prestasi belajar, dan pertimbangan para guru. Dari data yang ada, ternyata siswa tersebut nilai matematika dan nilai fisikanya sangat rendah, dan data psikotesnya pun kurang menunjang cita-citanya tersebut. Dengan jurusan yang tidak diminatinya itu, dia merasa kecewa berat. Sebagai reaksi kefustrasiannya itu, penampilan dia menjadi berubah sama sekali, terutama sering melanggar tatatertib sekolah. 2) Respon yang baik, apabila mengalami kegagalan, atau kecewa, adalah menghadapinya dengan cara : (a) bersikap menerima kenyataan yang dihadapi, dan (b) berusaha untuk mencari alternatif lain yang sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Dapat menghindarkan diri dari perasan atau sifat yang tidak baik, seperti permusuhan, tidak percaya diri, dan mudah putus asa. Aktivitas Siswa Refleksi Ceritakan pada kolom yang tersedia, kejadian yang membuatmu sangat marah, sedih, iri, takut, cinta serta tuliskan apa yang anda lakukan saat itu! Emosi



No 1



Marah



2



Sedih



3



Iri



4



Takut



5



Cinta



Uraian Kejadian



Yang Anda Lakukan



Evaluasi Reaksi anda



tersebut sebagai usaha untuk mencapai kebebasan emosi. Dalam bersikap asertif, seseorang dituntut untuk jujur terhadap dirinya dan jujur pula dalam mengekspresikan perasaan, pendapat dan kebutuhan secara proporsional, tanpa ada maksud untuk memanipulasi, memanfaatkan ataupun merugikan pihak lainnya. Seorang yang asertif memiliki kriteria: a. Merasa bebas untuk mengekspresikan perasaan, pikiran dan keinginan b. Mengetahui hak mereka c. Mampu mengontrol kemarahan. Tidak berarti me-repress perasaan ini, akan tetapi mengontrol dan membicarakannya kembali dengan logis dan tidak dilandasi emosi semata. Modul Bimbingan dan Konseling 27



B.Materi 2 : BERLATIH ASERTIF (KELUGASAN)



2. Pengertian Perilaku Asertif



Asertivitas adalah suatu kemampuan untuk mengkomunikasikan apa yang diinginkan, dirasakan, dan dipikirkan kepada orang lain namun dengan tetap menjaga dan menghargai hak-hak serta perasaan pihak lain. Pengertian perilaku asertif mengandung suatu tingkah laku yang penuh ketegasan yang timbul karena adanya kebebasan emosi dan keadaan efektif yang mendukung yang antara lain meliputi : menyatakan hak-hak pribadi, berbuat sesuatu untuk mendapatkan hak tersebut, melakukan hal



3. Memahami Perilaku Asertif Asertif mungkin dapat dipahami dengan baik bila membandingkan asertif dengan dua gaya dalam merespon suatu situasi, yaitu: pasif atau tidak peduli dan agresif atau menyerang. a. Perilaku Pasif Respon pasif bertujuan untuk menghindari konflik dengan cara apapun. Orang yang pasif atau tidak asertif akan mengatakan hal-hal yang tidak tidak sesuai dengan apa yang mereka pikirkan karena takut orang lain tidak setuju. Individu yang pasif “bersembunyi” dari orang lain dan menunggu orang lain untuk memulai percakapan. Mereka meletakkan kepentingan atau keinginan orang lain di atas dirinya. Dalam suatu hubungan dengan orang lain, mereka cenderung gelisah, khawatir bagaimana orang lain akan bereaksi kepada mereka dan memiliki kebutuhan yang tinggi untuk disetujui. Masalah akan muncul ketika orang yang bersikap pasif, secara rahasia, merasa marah atau benci kepada orang lain. Orang yang pasif mungkin memandang diri mereka sendiri sebagai korban manipulasi oleh orang lain. Cara pandang yang seperti inilah yang merusak kepercayaan diri mereka



b. Perilaku Agresif Pada suatu situasi konflik, orang yang agresif ingin selalu “menang” dengan cara mendominasi atau mengintimidasi orang lain. Orang yang agresif memajukan kepentingannya sendiri atau sudut pandangnya sendiri tetapi tidak peduli atau “kejam” terhadap perasaan, pemikiran, dan kebutuhan orang lain. Cara agresif ini sering berhasil karena orang lain mengalah untuk menghindari konflik yang lebih buruk atau berkepanjangan. Karena perilaku agresif dapat memberikan efek yang menguntungkan dalam jangka pendek, seseorang bisa enggan untuk tidak menggunakan strategi yang agresif. Seringkali orang-orang yang cenderung untuk menggunakan strategi agresif untuk mencapai tujuannya, memiliki sudut pandang yang menyimpang misalnya bahwa mereka merasa dirinya terus menerus dalam situasi yang terancam, diserang secara personal, atau merasa diganggu oleh orang lain yang menghalangi usahanya. Individu seperti itu mudah marah dan frustasi. Mereka nampaknya percaya bahwa mereka seharusnya tidak merasakan frustasi. Bukannya secara rasional menganggap suatu kejadian sebagai kekecewaan, orang yang agresif meresponnya dengan kemarahan. Bukannya membantu menyelesaikan masalah, mereka malah “meluapkan apa Modul Bimbingan dan Konseling 28



yang ada di dalam dada” meningkatkan kemarahan dan serangan. Pada awalnya orang lain mungkin menyerah akibat intimidasi oleh individu yang bersikap agresif, mereka juga bisa bertindak dengan cara yang halus untuk membalas. Contoh perilaku agresif dalam c.



Perilaku Asertif Perilaku asertif adalah menyatakan secara langsung suatu ide, opini, dan keinginan. Tujuan perilaku asertif adalah untuk mengkomunikasikan sesuatu pada suasana saling percaya. Konflik yang muncul dihadapi dan solusi dicari yang menguntungkan semua pihak. Individu yang asertif memulai komunikasi dengan cara sedemikian rupa sehingga dapat menyampaikan kepedulian dan rasa penghargaan mereka terhadap orang lain Tujuan komunikasi ini adalah untuk mengungkapkan pendapat diri sendiri dan untuk menyelesaikan masalah interpersonal tanpa merusak suatu hubungan. Perilaku asertif mengharuskan kita untuk menghormati orang lain sebagaimana kita menghormati diri sendiri. Konflik tidak dapat dihindari dalam hubungan dengan sesama manusia. Walaupun konflik biasanya dipandang sebagai sesuatu yang tidak diinginkan, tetapi proses penyelesaian konflik tersebut dapat membuat seseorang berkembang, meningkatkan pemahaman dan rasa hormat kepada orang lain, kendati terdapat perbedaan-perbedaan. Masalah timbul ketika konflik membuat kita memandang orang lain sebagai “musuh”, ketika perbedaan kekuasaan dieksploitasi, atau ketika diskusi untuk penyelesaian masalah menjadi tidak fokus dengan membawa persoalan lain untuk mengalihkan percakapan. Faktor penting untuk menjadi individu asertif adalah kemampuan untuk bertindak secara konsisten sesuai standar yang kita miliki untuk perilaku kita sendiri.



Contoh perilaku asertif, antara lain:



1) ‘Saya berpendapat … bagaimana pendapat Anda? 2) ‘Masalah ini akan saya hadapi dengan Prinsip dan bentuk asertif antara lain: cara ini. Bagaimana efeknya terhadap 1) pada prinsipnya asertif adalah kecakapanAnda?’ orang untuk berkata tidak, untuk meminta bantuan atau minta tolong orang lain 2) kecakapan untuk mengekspresikan perasaan- perasaan positif maupun negatif 3) kecakapan untuk melakukan inisiatif dan memulai pembicaraan. Ada 3 kategori perilaku asertif yaitu : 1) asertif penolakan yaitu ucapan untuk memperhalus, seperti misalnya : maaf !



2) asertif pujian yaitu mengekspresikan perasaan positif, seperti misalnya menghargai, menyukai, mencintai, mengagumi, memuji dan bersyukur; 3) asertif permintaan yaitu asertif yang terjadi kalau seseorang meminta orang lain melakukan sesuatu yang memungkinkan kebutuhan atau tujuan seseorang tercapai tanpa tekanan atau paksaan.



4. Indikator sikap asertif dalam pergaulan. Seseorang dikatakan asertif jika ia memiliki indikator sebagai berikut: a. Mampu bergaul dengan langsung dan jujur Modul Bimbingan dan Konseling 29



b. Mampu mengungkapkan perasaan, pikiran, kebutuhan, ide, mempertahankan hak tetapi tidak melanggar hak dan kebutuhan orang lain. c. Otentik, apa adanya, terbuka dan langsung. d. Mampu bertindak demi kepentingan orang lain e. Mampu mengambil inisiatif demi memenuhi kebutuhannya f. Meminta informasi dan bantuan dari orang lain bila membutuhkan g. Apabila konflik dengan orang lain bersedia mencari penyelesaian yang memuaskan kedua belah pihak h. Mampu bekerja sama dan bersedia membantu orang lain untuk memenuhi kebutuhannya. Contoh: Mengungkapkan perasaan:” Saya merasa malu ketika anda mengatakan hal itu dihadapan banyak orang.” Mengungkapkan kebutuhan:” Saya mau istirahat malam ini.” Mengungkapkan pikiran:” Saya kurang mengerti penjelasanmu!” 5. Upaya-upaya untuk meningkatkan sikap asertif dalam pergaulan antara lain: a. Berlatih terus menerus bersikap langsung, jujur dan terbuka tentang perasaan, pendapat juga kebutuhan kita. Langsung artinya: tidak berpura-pura, pesan disampaikan dengan jelas terfokus, berbicara tidak berputar-putar. Jujur artinya: Ada keselarasan antara kata dan perbuatan/ perilaku dengan perasaan, pikiran dan kebutuhan. Terbuka berarti: memberitahukan perasaan, pikiran dan kebutuhan kita kepada orang lain. Contoh: “ Saya kecewa karena anda tidak tepat waktu mengembalikan buku saya, sehingga saya terlambat mengumpulkan tugas.” b. Belajar berkata” tidak “terhadap apasaja ( pikiran, perasaan,kebutuhan orang lain yang tidak sesuai/ bertentangan perasaan, pikiran kebutuhan kita.. Berani berkata tidak kepada orang lain terhadap apa saja, kalau itu salah atau tidak baik secara tegas. Seperti secara tegas mengatakan “ tidak” untuk menolak dan memberikan alasannya.



6. Berusaha dan berani bertanya tentang sesuatu yang belum diketahui atau untuk lebih mengerti/memahami sesuatu yang sudah diketahuinya. Jika Anda merasa belum jelas/belum memahami akan hal tertentu bertanyalah kepada orang lain untuk mendapat kejelasan. Tips untuk berperilaku asertif yang dapat digunakan adalah : a. Tentukan sikap yang pasti, apakah anda ingin menyetujui atau tidak. Jika anda belum yakin dengan pilihan anda, maka anda bisa minta kesempatan berpikir sampai mendapatkan kepastian.



Modul Bimbingan dan Konseling 30



b. c.



d.



e.



f.



g.



h. i.



Berikan penjelasan atas penolakan anda secara singkat, jelas, dan logis. Penjelasan yang panjang lebar hanya akan mengundang argumentasi pihak lain. Gunakan kata-kata yang tegas, seperti secara langsung mengatakan “tidak” untuk penolakan, dari pada “sepertinya saya kurang setuju..sepertinya saya kurang sependapat…saya kurang bisa…..” Pastikan pula, bahwa sikap tubuh anda juga mengekspresikan atau mencerminkan “bahasa” yang sama dengan pikiran dan verbalisasi anda …Seringkali orang tanpa sadar menolak permintaan orang lain namun dengan sikap yang bertolak belakang, seperti tertawa-tawa dan tersenyum. Gunakan kata-kata “Saya tidak akan….” atau “Saya sudah memutuskan untuk…..” dari pada “Saya sulit….”. Karena kata-kata “saya sudah memutuskan untuk….” lebih menunjukkan sikap tegas atas sikap yang anda tunjukkan. Jika anda berhadapan dengan seseorang yang terus menerus mendesak anda padahal anda juga sudah berulang kali menolak, maka alternatif sikap atau tindakan yang dapat anda lakukan : mendiamkan, mengalihkan pembicaraan, atau bahkan menghentikan percakapan. Anda tidak perlu meminta maaf atas penolakan yang anda sampaikan (karena anda berpikir hal itu akan menyakiti atau tidak mengenakkan buat orang lain)…Sebenarnya, akan lebih baik anda katakan dengan penuh empati seperti : “saya mengerti bahwa berita ini tidak menyenangkan bagimu…..tapi secara terus terang saya sudah memutuskan untuk …” Janganlah mudah merasa bersalah ! anda tidak bertanggung jawab atas kehidupan orang lain… atau atas kebahagiaan orang lain. Anda bisa bernegosiasi dengan pihak lain agar kedua belah pihak mendapatkan jalan tengahnya, tanpa harus mengorbankan perasaan, keinginan dan kepentingan masing- masing. Aktivitas Siswa



Keuntungan berperilaku asertif : Dengan menyatakan apa adanya perasaan atau emosinya seseorang tidak akan dikendalikan orang lain, efektif dalam berinteraksi, lebih dihargai orang lain, menjadi lebih percaya diri dan memiliki rasa puas. Mengerjakan Quiz Asertifitas: Nilailah seberapa baik anda membuat batasan dan mengasertifkan diri pada kolom yang tersedia sejajar dengan pernyataan di sampingnya dengan berpedoman pada skala penilaian berikut: 5. sangat baik 4. baik 3. tidak buruk dan tidak baik 2. buruk 1. sangat buruk



Modul Bimbingan dan Konseling 31



NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20



QUIZ ASERTIVITAS BIDANG/KATEGORI SITUASI Sadar akan perasaan dan keinginan penting anda Bebas dari pikiran tidak realistik yang menghambat pernyataan diri Mampu terlibat dengan pembicaraan dalam hati yang berguna, bukannya membahayakan Mampu mengembangkan hubungan pribadi melalui pengungkapan diri yang tepat Mampu mengakui kekuatan dan kelemahan diri Mampu secara tepat menyentuh dan tersentuh (perasaan) Mampu menyatakan keinginan dan harapan kepada orang lain secara jelas Mampu membuang pikiran yang menghambat untuk mengatakan “YA” Mampu mengambil inisiatif Menyatakan pikiran dan perasaan positif terhadap dan tentang orang lain Mampu bertindak secara positif terhadap orang lain Mampu mengakui kesalahan dan menghindari pembelaan diri sekedar untuk berkelit dari kesalahan Mampu menyatakan pikiran dan perasaan negatif terhadap orang lain Mampu menetapkan batasan diri dan mengatakan “TIDAK” Mampu mengakhiri hubungan dengan tepat Menghindari perlawanan terhadap paksaan orang lain yang salah Menggunakan cara yang tepat bila Anda menyatakan diri anda Mampu menghindari diri dari menghancurkan diri secara sia-sia Bersikap tepat terhadap umpan balik dan kritik orang lain ketika Anda sedang membuka diri Mengetahui kapan Anda tidak perlu bersikap asertif Skor Total =



Setelah anda mengerjakan quiz diatas selanjutnya silahkan hitung oleh sendiri atau oleh teman berapa pencapaian nilai anda dan berada pada kualifikasi mana diri anda, berikut kualifikasi tentang asertivitas diri : Arti skor: 89 – 100 = sangat asertif 71 – 87 = asertif 54 – 70 = cukup asertif 37 – 53 = kurang asertif 20 – 36 = tidak asertif



Modul Bimbingan dan Konseling 32



SKOR



Tanggal



Tanda Tangan Guru Pembimbing



Catatan Guru Pembimbing



“Seseorang yang mampu MENGENDALIKAN EMOSI dalam diri adalah PEMENANG HIDUP sejati “Kalau anda lunak kepada diri anda, maka kehidupan akan keras kepada anda, Kalau anda keras kepada diri anda, maka kehidupan akan lunak kepada anda



Modul Bimbingan dan Konseling 33



BAB IV KEMATANGAN INTELEKTUAL



Standar Kompetensi Kemandirian : Kematangan Intelektual Rumusan Kompetensi: Mempelajari cara cara pengambilan keputusan dan pemecahan masalah secara objektif Kelas / Semester: X (Sepuluh) / Genap Alokasi Waktu: 2 x 45 menit Bidang: Pribadi Sosial Fungsi: Pemahaman Tujuan: 1. Siswa mampu mempelajari cara cara pengambilan keputusan Siswa bisa berlatih untuk berfikir kritis Siswa mampu mengaplikasikan pengambilan keputusan dalam kehidupan sehari hari dengan efektif Topik bahasan: 1. Ciri-ciri Kemampuan Berpikir Kritis 2. Antara Kebutuhan dan Keinginan A.



Materi 1 :



CIRI-CIRI KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS Kemampuan berpikir kritis dapat diajarkan di sekolah melalui cara- cara langsung dan sistematis. Dengan memunculkan kemampuan-kemampuan berpikir kritis akan melatih siswa untuk mampu bersikap rasional dan memilih alternatif pilihan yang terbaik bagi dirinya. Siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis akan selalu bertanya pada diri sendiri dalam setiap menghadapi segala persoalan untuk menentukan yang terbaik bagi dirinya. Demikian juga jika siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis akan terpatri dalam watak dan kepribadiannya dan terimplementasi dalam segala aspek kehidupannya. Kemampuan berpikir kritis tiada lain adalah kemampuan siswa dalam menghimpun berbagai informasi lalu membuat sebuah kesimpulan evaluatif dari berbagai informasi tersebut (Dede Rosyada, 2004: 170). Beyer (dalam Sapriya, 2011: 146) menegaskan bahwa ada seperangkat keterampilan berpikir kritis yang dapat digunakan dalam studi sosial atau untuk pembelajaran disiplin ilmu-ilmu sosial. Keterampilan-keterampilan tersebut adalah: 1). Membedakan antara fakta dan nilai dari suatu pendapat; 2). Menentukan reliabilitas sumber; 3). Menentukan akurasi fakta dari suatu pernyataan; 4). Membedakan informasi yang relevan dari yang tidak relevan; 5). Mendeteksi penyimpangan; 6). Mengidentifikasi asumsi yang tidak dinyatakan; 7). Mengidentifikasi tuntutan dan argument yang tidak jelas atau samar-samar; 8). Mengakui perbuatan yang keliru dan tidak konsisten; 9). Membedakan antara pendapat yang tidak dan dapat dipertanggungjawabkan; 10). Menentukan kekuatan argumen. Alec Fisher (2009: 7) menyebutkan ciri-ciri kemampuan berpikir kritis sebagai berikut: 1. Mengenal masalah Modul Bimbingan dan Konseling 34



2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.



Menemukan cara-cara yang dapat dipakai untuk menangani masalah-masalah itu Mengumpulkan dan menyusun informasi yang diperlukan. Mengenal asumsi-asumsi dan nilai-nilai yang tidak dinyatakan. Memahami dan menggunakan bahasa yang tepat, jelas, dan khas Menilai fakta dan mengevalusai pernyataan-pernyataan Mengenal adanya hubungan yang logis antara masalah-masalah Menarik kesimpulan-kesimpulan dan kesamaaan-kesamaan yang diperlukan Menguji kesamaan-kesamaan dan kesimpulan-kesimpulan yang seeorang ambil Menyusun kembali pola-pola keyakinan seseorang berdasarkan pengalaman yang lebih luas k) Membuat penilaian yang tepat tentang hal-hal dan kualitas-kualitas tertentu dalam kehidupan sehari-hari.



Ciri-ciri berpikir kritis menurut Cece Wijaya (1996: 72) adalah : 1. Pandai mendeteksi masalah



2. Mampu membedakan ide yang relevan dengan yang tidak relevan 3. Mampu membedakan fakta dengan fiksi atau pendapat



4. Mampu



mengidentifikasi perbedaan-perbedaan kesenjangan-kesenjangan informasi 5. Dapat membedakan argumentasi logis dan tidak logis



atau



6. Dapat membedakan di antara kritik membangun dan merusak 7. Mampu menarik kesimpulan generalisasi dari data yang telah tersedia dengan data yang diperoleh dari lapangan 8. Mampu menarik kesimpulan dari data yang telah ada dan terseleksi. Dari penjelasan di atas terkait ciri-ciri kemampuan berpikir kritis, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ciri-ciri berpikir kritis meliputi : 1. Kemampuan mengidentifikasi. Pada tahapan ini terdiri atas mengumpulkan dan menyusun informasi yang diperlukan, mampu menentukan pikiran utama dari suatu teks atau script, dan dapat menjelaskan hubungan sebab akibat dari suatu pernyataan. 2. Kemampuan mengevaluasi. Hal ini terdiri atas dapat membedakan informasi relevan dan tidak relevan, mendeteksi penyimpangan, dan mampu mengevaluasi pernyataan-pernyataan. 3. Kemampuan menyimpulkan. Hal ini terdiri atas mampu menunjukkan pernyataan yang benar dan salah, mampu membedakan antara fakta dan nilai dari suatu pendapat atau pernyataan, dan mampu merancang solusi sederhana berdasarkan naskah. 4. Kemampuan mengemukakan pendapat. Hal ini terdiri atas dapat memberikan alasan yang logis, mampu menunjukkan fakta – fakta yang mendukung pendapatnya, dan mampu memberikan ide-ide atau gagasan yang baik.



Modul Bimbingan dan Konseling 35



Aktivitas Siswa Diskusi kelompok 1. Siswa membuat kelompok kelompok kecil.



2. 3. 4.



Setiap kelompoknya terdiri dari 5-6 orang Masing masing kelompok menentukan opini dan masalah kekinian



Berilah tanggapan terhadap opini dan masalah kekinian yang ditentukan. B.Materi 2 ANTARA KEBUTUHAN DAN KEINGINAN Pernahkah Anda menginginkan sesuatu hal/barang dan harus dimiliki dan tanpa disadari kita memaksakan kehendak untuk mendapatkannya? Contoh, Anda menginginkan kendaraaan bermotor untuk fasilitas ke sekolah, padahal anda mengetahui orang tua anda terbatas untuk membelikan keinginan anda? Padahal rumah anda masih terlewati akses kendaraan umum, maka apakah anda masih meminginginkan kendaraan motor tersebut? Apakah itu kebutuhan atau keinginan? atau mungkin anda pernah memiliki uang seratus ribu rupiah, anda berkeinginan untuk membeli pizza dengan harga yang dimiliki anda sekarang, padahal kebutuhan makan anda selama satu minggu membutuhkan seratus ribu rupiah, nah apa yang akan akan anda lakukan? Apakah itu keinginan atau kebutuhan? Sebelum kita melangkah lebih jauh, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu definisi dari kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan adalah segala sesuatu yang dibutuhkan oleh seseorang, apabila tidak terpenuhi dapat mengganggu kelangsungan hidup orang tersebut. Sedangkan Keinginan adalah segala sesuatu yang dibutuhkan oleh seseorang dan apabila tidak terpenuhi tidak mempengaruhi kebutuhan orang tersebut. Dalam menentukan kebutuhan tentunya ada hal yang perlu diperhatikan yaitu dengan Bersikap rasional maksudnya adalah bersikap atau bertindak dengan menggunakan pertimbangan akal sehat. Akal sehat inilah yang akan memilih dengan baik mana yang memang termasuk kebutuhan ataupun keinginan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar kita bisa memilih dan memilah antara keinginan dan kebutuhan. 1. Membuat skala prioritas /urutan kepentingan dari yang terpenting sampai ke yang kurang penting



a. Dalam membuat skala prioritas kebutuhan jangan berpedoman pada dorongan nafsu sesaat, melainkan berpedoman pada kepentingan jangka panjang, misalnya selama satu bulan atau satu minggu b. Skala prioritas kebutuhan setiap orang umumnya berbeda, karena masing-masing memiliki kebutuhan dan kepentingan yang berbeda. Oleh karena itu, buatlah skala prioritas berdasarkan kebutuhan dan kepentingan sendiri, jangan melihat skala prioritas orang lain.



c. Bila skala prioritas kebutuhan telah dibuat, mulailah menggunakan pendapatan yang ada untuk memenuhi kebutuhan mulai dari yang terpenting menuju ke yang kurang penting.



Modul Bimbingan dan Konseling 36



2. Menyusun pedoman belanja Bagi Anda yang kos atau mengontrak atau jauh dari orang tua, tentunya anda diberikan kepercayaan untuk mengatur keuangan bisa selama satu minggu atau mungkin selama satu bulan. Dalam menyusun pedoman belanja mulailah dengan paling prioritas, sesuai dengan kebutuhan diri secara tepat guna, tepat waktu dan tepat jumlah serta tepat mutu. 3. Mencari Informasi yang Banyak tentang Cara- Cara Mengelola Keuangan Dengan banyak mencari ilmu tentang informasi ini maka kita akan semakin cermat untuk menentukan kebutuhan kita bukan, bahkan jika kita terbiasa untuk menentukan skala prioritas tidak mustahil kita pun dapat membudayakan menabung setiap harinya, jangn khawatir walaupun anda menabung sehari seribu rupiah dalam setahun lumayan kan ayo kita hitung bersama. 4. Jadikan keinginan sebagai pembelajaran untuk menabung Jika kita memiliki keinginan yang memang diluar kebutuhan dan kita ingin mendapatkannya maka tidak salah kita bersabar untuk mendapatkan barang tersebut. Belajarlah untuk mandiri dengan meminimalisir permintaan kepada orang tua kita, mulailah menabung sedikit demi sedikit hingga tercapai harga sesuai dengan barang yang kita inginkan. Jadi bila kita sudah menguasai tentang kebutuhan dan keinginan maka tentunya kita sudah mampu menentukan mana yang memang harus kita dulukan bukan? Aktivitas Siswa Membuat Skala



Jadi, dalam membeli barang/makanan mana yang kita prioritaskan apakah kebutuhan atau keinginan?



Prioritas Urutkan skala prioritas di bawah ini sesuai dengan kebutuhan. Ceklist (V) sesuai dengan nomor keterangan di bawah ini pernyataan yang sesuai dengan yang anda rasakan : 1. Penting dan mendesak



2. Penting dan tidak mendesak 3. Tidak penting dan mendesak 4. Tidak Penting dan Mendesak



Modul Bimbingan dan Konseling 37



No



PERNYATAAN



1



Makan nasi dan lauknya



2



Makan mie ayam



3



Minum es krim



4



Makan di restoran cepat saji



5



Jajan gorengan



6



Jajan Kue-kue



7



Membayar SPP



8



Membayar iuran kegiatan sekolah



9



Memphoto copy tugas-tugas sekolah



10



Membeli buku tulis sekolah



11



Membeli pulpen/pensil/penggaris/Penghapus



12



Membeli pulsa



13



Membeli kaset cd favorit



14



Membeli komik/majalah



15



Membeli kaos kaki sekolah



16



Membeli atribut sekolah



17



Jalan-jalan ke mall



18



Mentraktir teman/pacar



19



Nonton konser music



20



Membeli barang koleksi Tanggal



1



2



3



4



Tanda Tangan Guru Pembimbing



Catatan Guru Pembimbing



“Kekecewaan adalah salah satu cara Tuhan dalam berkata : “Aku punya sesuatu yang lebih baik buatmu



Modul Bimbingan dan Konseling 38



BAB V KE



Standar Kompetensi Kemandirian Rumusan Kompetensi Kelas / Semester Alokasi Waktu Bidang Fungsi Tujuan



Topik bahasan



KESADARAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL



: Kesadaran tanggung jawab sosial : Mempelajari keragaman Interaksi Sosial : X (Sepuluh) / Genap : 2 x 45 menit : Sosial Belajar : Penyesuaian dan pemahaman : 1. Siswa menyadari tentang sekolah yang di pilihnya berdasarkan keputusannya sendiri 2. Siswa memahami tentang manfaat menjaga kebersihan diri dan lingkungan : 1. Sekolahku Pilihanku 2. Kebersihan diri dan Lingkungan



A. Materi 1 : SEKOLAHKU PILIHANKU Kelulusan SMP/MTs menjadi kebahagiaan tersendiri bagi para siswa kelas IX, terbayang sekolah impian ada di depan mata, seiring dengan itu kegalauan datang menghampiri, sekolah mana yang harus dipilih, orang tua menginginkan kita masuk ke sekolah A, ajakan teman-teman masuk ke sekolah B, ataupun saran guru –guru SMP/MTs untuk ke sekolah ini, itu pusing deh jadinya betulkah demikian yang dirasakan anda pada saat itu? Sekolah favorit tentu menjadi impian setiap lulusan siswa-siswi SMP/MTs untuk dijadikan jenjang pendidikan selanjutnya, namun pernahkah kita menyadari apakah pilihan sekolah itu adalah kehendak kita sendiri atau keinginan orang lain. Terlepas dari itu, semua proses pasti harus dijalani untuk mendapatkan sekolah impian. Namun yang perlu diketahui ketika kita memutuskan untuk masuk pada satu sekolah pilihan yang perlu kita lakukan adalah melaksanakan pendekatan dulu bagaimana sekolah itu, pelajarannya, jurusannya, kegiatan ekstrakulikulernya, fasilitasnya, aturannya dan lain sebagainya. Ayo apakah anda melakukan itu dulu sebelum anda duduk di kelas X sekarang? Seyogyanya pada saat kelas IX, kita merencanakan sekolah lanjutan setelah lulus ya. Dan sekolah yang dituju tidak hanya satu pilihan saja tetapi juga ada alternatif sekolah lainnya. jika sekolah yang pertama tidak diterima karena bukan jodoh kita, maka kita tetap merasa tenang karena sekolah yang kita dapatkan betul-betul atas pilihan atau perencanaan kita, ayo apakah anda melakukan ini juga pada saat di kelas IX? Modul Bimbingan dan Konseling 39



Yang pasti, hal-hal yang perlu kita punya dalam mejalani proses pendidikan dimanapun kita berada baik di sekolah favorit, sekolah negeri ataupun sekolah swasta, yang pertama adalah tanamkan bahwa semua sekolah bertujuan baik yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa yang lebih lengkapnya tercantum dalam tujuan pendidikan nasional yaitu; 1. Beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.



2. 3. 4. 5. 6.



Berakhlak mulia Memiliki pengetahuan dan keterampilan Memiliki kesehatan jasmani dan rohani Memiliki kepribadian yang mantap dan mandiri



Memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Jadi sangat jelas yah, Anda bersekolah dimanapun hasilnya anda dapat memiliki sikap- sikap dan kemampuan seperti yang tercantum pada tujuan pendidikan nasional. Yang kedua pastikan di sekolah anda sekarang adalah pilihan anda sendiri, walaupun mungkin pada awalnya itu atas keinginan orang tua, ajakan teman-teman, ataupun coba-coba daftar, kenapa begitu?, iya lah kan yang menjalani sekolah adalah kita sendiri, tentunya kita yang mesti bersungguh-sungguh menjalaninya karena proses pendidikan yang kita jalani di sekolah yang baru ini baik buruknya buat kita sendiri, betul ga ? Jadi hal-hal yang perlu kita miliki supaya kita berbahagia di sekolah yang baru adalah; 1. Pastikan bahwa sekolah itu adalah pilihan kita, dan kita harus bangga dengan sekolah pilihan itu 2. Bertanggung jawab menjalankan dengan sepenuh hati untuk bersungguh-sungguh menuntut ilmu di sekolah kita. 3. Miliki tujuan yang jelas setiap tahunnya dan juga buat impian setelah lulus SMA /SMK/ MA, agar kita terus berusaha untuk berprestasi. 4. Ikuti aturan yang diberlakukan di sekolah tersebut. Aman deh kalau kita melaksanakan itu. 5. Bertemanlah dengan orang-orang baik dan ikutilah organisasi atau kegiatan ekstrakulikuler yang ada di sekolah kita 6. Buatlah orang tua kita merasa bangga dengan prestasi kita. Jika kita sudah merasa bahagia dengan pilihan kita sendiri, pastinya kita betah dan nyaman di sekolah tersebut dan mau melakukan yang terbaik, karena kenyamanan itu tercipta karena kita sendiri yang mmbuatnya, jadi yuk nikmati setiap proses perjalanan kehidupan di sekolah kita masing-masing dengan penuh semangat dan optimis bahwa masa depan ada ditangan kita.



Aktivitas Siswa LEMBAR EVALUASI Isilah kolom di bawah ini dengan (X) yang dirasakan anda pada saat ini Anda masuk di sekolah ini atas ? Pilihan sendiri Keinginan orang tua Ajakan teman-teman Modul Bimbingan dan Konseling 40



Apa yang anda rasakan selama beraktivitas di sekolah ini ? ……………………………………………………………………………………………………………………… ……………………… Jika jawaban di atas bukan pilihan sendiri, hal-hal apa saja yang harus anda lakukan agar berbahagia di sekolah anda? ……………………………………………………………………………………………………………………… ……………………… Sebutkan perencanaan- perencanaan yang akan dilakukan untuk mendukung prestasi di sekolah anda di Kelas X ……………………………………………………………………………………………………………………… ……………………… Kelas XI ……………………………………………………………………………………………………………………… ……………………… Kelas XII ……………………………………………………………………………………………………………………… ………………………



Modul Bimbingan dan Konseling 41



B.Materi 2 : KEBERSIHAN DIRI DAN LINGKUNGAN Sering kita mendengar slogan “Kebersihan adalah pangkal kesehatan” atau program pemerintah tentang 5K (ketelitian, Kerapihan,Kebersihan Kesegaran dan kedisplinan) hanya sayang slogan dan program pemerintah itu hanya bertahan pada even- even perlombaan ataupun tulisan pelajaran semata. Bisa terbayangkan andai saja jika program pemerintah tersebut menjadi kebiasaan bangsa Indonesia khususnya diri kita sendiri dan keluarga serta lingkungan terdekat pasti diri kita, lingkungan kita akan terlihat bersih dan sehat dan nyaman. a. Kesehatan Diri Masa remaja adalah masa dimana fisik dan psikis berkembang dengan pesat, Aktivitas fisik yang semakin meningkat mengakibatkan produksi keringat meningkat, termasuk kematangan reproduksi, bagi remaja laki-laki telah ditandai dengan mimpi basah, dan remaja putri menarki (menstruasi pertama kali) dan akan datang setiap bulannya. Tentunya setiap pengeluaran kotoran ini memerlukan trik sendiri agar tubuh kita tetap bersih, sehat, segar setiap hari. Adapun tips agar tubuh kita tetap bersih, segar dan sehat adalah: 1. Aktivitas fisik yang meningkat, membuat produksi keringat meningkat, maka para remaja seyogyanya mandi secara teratur minimal dua kali dalam sehari dengan menggunakan sabun mandi (bukan sabun cuci ya) dan menggunakan sampo untuk rambut minimal sekali per dua hari dan jangan lupa memakai deodoran ya untuk ketiak agar tidak terjadi ketidakstabilan aroma di lingkungan sekitar kita. 2. Kebersihan gigi dan mulut agar tidak terjadi bau mulut yang menimbulkan ketidaknyaman terhadap lingkungan sekitar, rajinlah menggosok gigi dan jangan mengkonsumsi makanan terlalu pedas ataupun asam yang menimbulkan panas dalam karena ini akan menimbulkan bau mulut dan perbanyaklah minum air putih minimal 8 gelas per hari. 3. Pakaian seragam dan kaos kaki digunakan maksimal dua hari dan jika sudah kotor segera di cuci jangan di tunda untuk keawetan pakaian 4. Pakaian dalam harus diganti setiap habis mandi



5. Sepatu sekolah dan tas sekolah dicuci minimal 1 bulan 1 6. 7. 8. 9.



kali atau sesuai dengan kebutuhan di jemur harus sampai benar-benar kering agar tidak berbau. Rajinlah mencuci tangan, misal sebelum dan sesudah makan, setelah memegang uang, dll. Selama masa menstruasi, pembalut diganti secara berkala dalam 1 hari seyogyanya diganti 2-3 kali dan bekas pembalut menstruasi dibersihkan di dalam toilet dan jika sudah bersih dari darah haid di buang ke tempat sampah dengan dibungkus plastik terlebih dahulu. Setelah mimpi basah, seyogyanya celana beserta sprei yang terkena cairan, di cuci sendiri sambil mandi, jangan diberikan pada orang lain untuk membersihkannya. Setelah menstruasi selesai bagi perempuan dan mimpi basah bagi laki-laki harus mandi. Dalam aturan islam, harus mandi besar mengkuti tata cara mandi junub.



Modul Bimbingan dan Konseling 42



Dengan menjaga kebersihan diri maka diri kita akan terlihat lebih sehat dan orang- orang terdekat di sekitar kita merasa nyaman dekat dengan kita bukan? b. Kesehatan Lingkungan Selain menjaga kesehatan diri, menjaga kesehatan lingkungan pun sangat di butuhkan karena jika lingkungan tidak sehat, bau, berantakan dan sampah-sampah berserakan tentu yang merasakan ketidaknyamanan itu adalah diri kita sendiri, ayo siapa yang merasa nyaman dengan keadaan itu? Oleh karena itu hal-hal yang perlu dilakukan untuk kesehatan lingkungan adalah sebagai berikut: 1. Biasakan membuang sampah pada tempatnya dengan gerakan TSP yang sering di publikasikan oleh Aa Gym (T= Tidak membuang sampah sembarangan, S=Simpan sampah pada tempatnya, P=Pungut sampah dengan hati yang ikhlas) agar lingkungan kita bersih dari sampah, ini masalah sepele tapi jika kita tidak disiplin dan sadar dalam membuang sampah maka dampaknya sangat besar, tentu tahu dong anda dampak dari membuang sampah sembarangan?



2. Tidak membuang ludah sembarangan, hal ini perlu diperhatikan



3.



4.



5.



6. 7.



karena ludah mengandung banyak bakteri yang merugikan jika orang lain terkena ludah itu maka akan menyebarkan virus dan menebarkan penyakit dan tentunya perilaku ini sangat tidak sopan, jadi jika kita mau membuang ludah buanglah di tempat-tempat yang tidak dilalui orang banyak seperti kamar mandi, parit-parit dsb. Biasakan jika sudah menggunakan fasilitas umum seperti habis menggunakan kursi dan meja untuk berkegiatan maka kembalikan kursi dan meja tersebut seperti sedia kala ( harus rapi kembali). Jika menggunakan toilet jangan lupa menyiramnya kembali sampai bersih, menggunakan fasilitas mushola rapikan kembali jika sudah digunakan, jika masuk ruangan pintu tutup kembali dan kembali sesuatu pada tempatnya serta masih banyak lagi, jadi disipilinkan diri dan munculkan kepekaan sosial. Tentunya kita merasa bahagia kan jika fasilitas-faslitas umum itu bisa dijaga dengan baik dan semua orang dapat menikmatinya dengan penuh rasa nyaman. Bahagianya bisa bermanfaat untuk orang lain. Kembali masalah sampah, jika kita menggunakan fasilitas-fasilitas yang memproduksi limbah sampah maka kumpulkan sampah tersebut jangan dibiarkan begitu saja, contoh kita ujian menggunakan kertas bantuan untuk mengkotret hitungan maka bekas kertas kotretan tersebut kita pungut dan masukan ke dalam tempat sampah, atau ketika kita sedang duduk di taman atau tempat terbuka, atau bekas sholat ied di lapangan ketika memakai kertas koran maka jangan lupa kertas-kertas tersebut dipungut dan masukkan ke dalam tempat sampah. Bagi pengendara bermotor, para remaja laki-laki nih biasanya, senang dengan bunyi knalpot yang semakin keras semakin eksis, padahal tanpa kita sadari bunyi knalpot yang berlebihan menimbulkan polusi suara dan udara tentunya. Nah jika ini terus dibiarkan tentu akan merugikan orang-orang sekitar kita, betul ga? Biasakan setiap bangun tidur, kamar tidur termasuk tempat tidur dalam keadaan rapi kembali, tentunya kita yang membereskan untuk melatih kemandirian. Dan biasakan juga untuk membantu orang tua setiap hari seperti mencuci baju sendiri, membersihkan dan membereskan rumah, dan sebagainya



Modul Bimbingan dan Konseling 43



Ayo apalagi yang bisa di paparkan mengenai kebersihan lingkungan tentu anda mampu menyebutkan, semoga saja materi ini hanya sekedar mengingatkan barangkali selama ini kita lalai dan lupa bahwa menjaga kebersihan diri dan lingkungan itu sangat penting untuk kesehatan dan kenyamanan hidup kita. Bersih diri bersih lingkungan masa depan gemilang aamin yra Aktivitas Siswa : Isilah daftar isian di bawah ini sesuai dengan pengalaman masing-masing 1. Pada umur berapa tahun anda mengalami “Menarki” (menstruasi pertama kali) bagi perempuan atau “Mimpi Basah” bagi laki-laki dan perasaan apa yang muncul serta langkah apa yang anda lakukan menghadapi hal tersebut? ............................................................................................................................................... ............................................................................................................................................... ............................................................................................................................................... 2. Hal-hal apa saja yang Anda lakukan untuk mengatasi bau tidak sedap terhadap tubuh Anda dan mulut anda ............................................................................................................................................... ............................................................................................................................................... ............................................................................................................................................... 3. Sebutkan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan kesehatan lingkungan yang pernah Anda laksanakan dan paparkan manfaat dari kegiatan tersebut ............................................................................................................................................... ............................................................................................................................................... ............................................................................................................................................... 4. Sebutkan kegiatan-kegiatan yang pernah anda lakukan yang dapat merugikan kepentingan orang banyak dan lingkungan sekitar kita dan sikap dan tindakan apa yang harus dilakukan untuk memperbaikinya ............................................................................................................................................... ............................................................................................................................................... ............................................................................................................................................... Lihatlah dan perhatikan sekeliling Anda, jika ada yang harus Anda pungut dan rapikan, “yuk 3M Gerakan semut”



Tanggal



Tanda Tangan Guru Pembimbing



Catatan Guru Pembimbing



“Apa yang kita dapat hari ini adalah hasil pilihan yang kita buat di masa lalu. Apa yang kita pilih hari ini adalah yang akan kita dapau di masa depan” “Rumus perubahan = 3M (Mulai dari diri sendiri, Mulai dari hal kecil, Mulai dari sekarang”



Modul Bimbingan dan Konseling 44



BAB VI KESADARAN GENDER



Standar Kompetensi Kemandirian Rumusan Kompetensi Kelas / Semester Alokasi Waktu Bidang Fungsi Tujuan



Topik bahasan



: Kesadaran Gender : Perbedaan Peran Sosial Antara Laki-laki dan Perempuan : X (Sepuluh) / Genap : 1 x 45 menit : Pribadi, Sosial : Pemahaman : 1. Siswa memahami fungsi sosial laki-laki dan Perempuan 2. Siswa memahami batas pergaulan laki-laki dan perempuan 3. Siswa dapat menampilkan perilaku yang disesuaikan dengan jenis kelaminnya : 1. Peran Laki-laki dan Perempuan dalam Kehidupan Sosial 2. Batas pergaulan laki-laki dan perempuan



A.Materi 1 : PERAN LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DALAM KEHIDUPAN SOSIAL



1. Pengertian peran sosial Peran sosial adalah pelaksanaan hak dan kewajiban seseorang sesuai dengan status sosialnya.Apabila seorang individu telah melaksanakan kewajiban dan meminta hak-haknya sesuai dengan status sosial yang disandangnya, dia telah menjalankan suatu peran yang benar/tepat. Peran berasal dari pola pergaulan hidup. Oleh karna itu, peran menentukan apa yang diberikan oleh masyarakat di sekitarnya. Peran diangap sangat penting karena mengatur perilaku seseorang yang berada di dalam masyarakat, berdasarkan norma berlaku di dalam masyarakat. Peranan lebih banyak menunjuk pada fungsi, penyesuaian diri, dan sebagai suatu proses. Jadi, seseorang menduduki suatu posisi dalam masyarakat serta menjalankan suatu peranan. Dalam peranan yang berhubungan dengan pekerjaannya, seseorang diharapkan menjalankan kewajibankewajiban yang berhubungan dengan peranan yang dipegangnya. Gross, Masson, dan McEachren mendefinisikan peranan sebagai seperangkat harapan-harapan yang dikenakan pada individu yang menempati kedudukan sosial tertentu. Harapan-harapan tersebut merupakan imbangan dari norma-norma sosial dan oleh karena itu ditentukan oleh norma-norma di dalam masyarakat. Untuk lebih memahami peran sosial silakan amati uraian berikut



Modul Bimbingan dan Konseling 45



Bu Tati punya 3 anak yaitu 2 anak perempuan dan 1 anak Laki- laki yang sudah berusia remaja. Pada hari libur mereka dimintai bantuan oleh ibunya untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan, adapun pekerjaan yang perlu di bantu adalah : Membersihkan sampah daun diatas genteng Mengganti genting yang pecah Membeli sayuran di pasar d. Memasak e Mengembalikan gerobak ke rumah Pak f. adik perempuan yang mau ke . Mendandani RT ulang tahun teman



Dari enam kegiatan diatas manakah yang lebih cocok dilakukan anak laki-laki dan mana yang lebih cocok dilakukan oleh anak perempuan



PERBEDAAN PERAN LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN ▣ Calon Kepala Rumah Tangga ▣ Calon Ibu Rumah Tangga ▣ Diandalkan untuk pekerjaan yang ▣ Diandalkan untuk pekerjaan yang tidak mengandalkan otot terlalu mengandalkan otot ▣ Banyak berperan pada kegiatan di luar ▣ Banyak berperan pada kegiatan di dalam rumah rumah ▣ Pencari Nafkah ▣ Pengelola nafkah



Karena perbedaan mental dan fisik (psikologis dan biologis dan lain-lain) pada manusia berakibat pada perbedaan dalam fungsi-fungsi sosialnya dan memisahkan peranan laki-laki dan perempuan dalam masyarakat dan keluarga, maka berbagai perbedaan secara alamiah juga menyebabkan munculnya aneka sudut pandang sosiologis. Perbedaan-perbedaan ini memberi peluang kepada tujuan penciptaan untuk dipenuhi sehingga tatanan dunia manusia yang sebaik-baiknya berdasarkan perannya. Ketiadaan masing-masing dari



Modul Bimbingan dan Konseling 46



perbedaan ini dalam masyarakat dan pada laki-laki dan perempuan akan mengarah kepada kekacauan. Akibatnya, akan muncul semacam kegelisahan di dalam hati individu dan lingkungan sekitarnya. Persoalan-persoalan yang muncul di masyarakat karena perbedaan peranan laki-laki dan perempuan : ◾ Masih adanya orang tua yang beranggapan bahwa pendidikan tinggi lebih cocok untuk anak laki-laki. ◾ Di dunia pendidikan banyak jurusan yang rentan terhadap masalah gender seperti jurusan teknik banyak didominasi kaum laki-laki sedang jurusan tata boga, tata busana, tata kecantikan banyak didominasi perempuan. ◾ Upah pekerja laki-laki kadang-kadang lebih tinggi di banding perempuan.



2. Gambaran Umum ◾ Perempuan dianggap kaum lemah sehingga sering ◾



◾ ◾ ◾ ◾



menjadi korban eksploitasi. Laki-laki ditunjukkan dalam berbagai macam peran sosial dan aktivitas sosial, sedangkan, sedangkan perempuan lebih terbatas pada peran keluarga dan dosmetik Laki-laki umumnya digambarkan sebagai ahli dan pemimpin, perempuan sebagai subordinat. Laki-laki biasanya digambarkan lebih aktif, asertif dan berpengaruh ketimbang perempuan. Meski populasi perempuan lebih banyak, mereka lebih sedikit ditampilkan di media. Munculnya masalah-masalah sensitif yang sering terjadi di masyarakat karena:







Karena dibedakan derajatnya







Salah satu jenis kelamin di rugikan







Salah satu jenis kelamin dianggap lemah







Salah satu jenis kelamin tidak diberikan peran Aktivitas Siswa Refleksi 1. Sebutkan tugas-tugas yang biasa anda lakukan di rumah? 2. Sebutkan kegiatan-kegiatan yang biasa dilakukan oleh Ayah dirumah? 3. Sebutkan kegiatan-kegiatan yang biasa dilakukan oleh Ibu dirumah?



Modul Bimbingan dan Konseling 47



B.Materi 2 : MENGETAHUI BATAS PERGAULAN LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN 1. Pengertian Pergaulan Pergaulan merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan individu, dapat juga oleh individu dengan kelompok. Seperti yang dikemukakan oleh Aristoteles bahwa manusia sebagai makhluk sosial (zoon-politicon), yang artinya manusia sebagai makhluk sosial yang tak lepas dari kebersamaan dengan manusia lain. Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian seorang individu. Pergaulan yang ia lakukan itu akan mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan yang positif maupun pergaulan yang negatif. Pergaulan yang positif itu dapat berupa kerjasama antar individu atau kelompok guna melakukan hal-hal yang positif. Sedangkan pergaulan yang negatif itu lebih mengarah ke pergaulan bebas, hal itulah yang harus dihindari terutama bagi remaja yang masih mencari jati dirinya. Dalam usia remaja ini biasanya seorang sangat labil, mudah terpengaruh terhadap bujukan dan bahkan dia ingin mencoba sesuatu yang baru yang mungkin dia belum tahu apakah itu baik atau tidak. Tuhan menciptakan manusia, baik laki- laki maupun perempuan dengan suatu fitrah yang khas. Keduanya tidak dapat dibedakan dari aspek kemanusiaannya. Keduanya telah ditakdirkan untuk hidup bersama dalam sebuah masyarakat. Tuhan juga telah menetapkan bahwa kelangsungan keturunan manusia bergantung pada interaksi kedua lawan jenis tersebut, selain keberadaan keduanya dalam masyarakat. Lengkap dengan segala kelebihan yang dimilikinya dan segala kemampuan yang mendukung kehidupannya. Manusia, termasuk di dalamnya remaja, baik laki-laki maupun perempuan, keduanya dibekali oleh Tuhan dengan sebuah potensi hidup dan pemikiran/akal. Potensi tersebut berupa dorongan kebutuhan jasmani dan berbagai potensi naluri. Kebutuhan jasmani di stimulus dari dalam diri manusia/internal, seperti rasa haus, lapar, dll sehingga tuntutan pemenuhannya adalah suatu keniscayaan. Jika tidak dipenuhi maka akan mendatangkan penyakit, bahkan dapat menyebabkan kematian. Namun tidak demikian halnya dengan potensi naluriah. Tuhan menganugerahkan pada kita naluri beragama, naluri untuk mempertahankan kehidupan dan naluri seksual untuk melestarikan keturunan , yang ketiganya di stimulus dari luar/eksternal, berupa fakta-fakta dan pemikiran. Tuntutan pemenuhannya tidak pasti, tidak sampai menimbulkan kematian dan bisa di-manage. Fakta bahwa perempuan dapat membangkitkan naluri seksual laki-laki, tidak berarti bahwa naluri tersebut pasti muncul setiap kali seorang laki-laki bertemu dangan perempuan. Demikian pula sebaliknya. Akan tetapi, fakta itu menunjukkan bahwa pada dasarnya, keberadaan setiap laki-laki atau perempuan dapat membangkitkan naluri tersebut pada lawan jenisnya, sehingga dapat mendorong masing-masing dari keduanya untuk melakukan hubungan di luar batas. Namun demikian, dapat pula naluri tersebut tidak muncul meskipun terjadi interaksi, seperti ketika melakukan aktifitas jual beli, pada saat operasi bedah pasien, pada proses belajar mengajar, dll



Modul Bimbingan dan Konseling 48



Dalam sistem pergaulan, telah diatur interaksi antara laki-laki dengan perempuan atau sebaliknya serta mengatur hubungan yang terjadi sebagai implikasi dari adanya interaksi tersebut dan segala sesuatu yang terkait dengan hubungan tersebut, seperti tata pergaulan secara umum. Pengaturan hubungan antara laki-laki dan perempuan telah ditetapkan di dalam beberapa hal diantaranya:  Baik laki-laki maupun perempuan untuk menundukkan pandangan (dari melihat aurat dan melihat selain aurat dengan hawa nafsu).







Tuhaan memerintahkan manusia untuk menjaga kemaluannya yang mencakup segala jenis penjagaan atau pemeliharaan: penjagaan dari pandangan, sentuhan, ciuman, perbuatan zina, homoseksual (gay dan lesbi).







Seorang perempuan dilarang melakukan perjalanan dari satu tempat ke tempat lain selama sehari semalam, kecuali dengan keluarganya.







Laki-laki dan perempuan dilarang untuk berdua-duaan, kecuali jika perempuan itu disertai dengan keluarganya.







Hubungan kerjasama antara laki-laki dan perempuan hendaknya bersifat umum. Kerjasama antara keduanya bertujuan agar masing-masing mendapatkan apa yang menjadi hak-haknya dan kemashlahatannya, di samping agar mereka melaksanakan apa yang menjadi kewajiban-kewajibannya. Aktivitas Siswa Presentasi Petunjuk Pelaksanaan Presentasi : 1. Membuat 2 kelompok laki-laki dan perempuan (dipilih oleh Guru Bimbingan dan Konseling).



2. 3. 4.



Masing-masing kelmpok mendiskusikan tentang fenomena pergaulan remaja saat ini. Mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas secara bergiliran Tanya jawab, dan kesimpulan Tanggal



Tanda Tangan Guru Pembimbing



Catatan Guru Pembimbing



“Banyak anak muda studi dan hidupnya jadi berantakan setelah mulai mengenal pacaran. Tunda pacaran selama mungkin, supaya sukses studi dan Karir semuda mungkin. Setelah itu, cinta terbaik yang akan datang” (Mario Teguh) “Kita menghargai hidup kita saat kita menghargai hidup orang lain”



Modul Bimbingan dan Konseling 49



BAB VII PENERIMAAN DIRI DAN PENGEMBANGANNYA



Standar Kompetensi Kemandirian : Penerimaan Diri dan Pengembangannya Rumusan Kompetensi: Mempelajari keunikan diri dalam konteks kehidupan Kelas / Semester: X (Sepuluh) / Genap Alokasi Waktu: 2 x 45 menit Bidang: Pribadi Fungsi: Pemahaman Tujuan: 1. Siswa mampu menemukan dan menerima keunikan dirinya, 2. Siswa mampu mengembangkan keunikan dirinya tersebut dalam kehidupan yang lebih luas Topik bahasan: 1. Kecerdasan Majemuk 2. Menggali Potensi Diri Berdasarkan Teori Kecerdasan Majemuk



A.Materi 1 : KECERDASAN MAJEMUK (Multiple Intelligence) Pada tahun 1980an, seorang psikolog dari Universitas Harvard bernama Howard Gardner mengubah pendapat yang menyatakan bahwa kecerdasan itu bersifat tunggal dan menyatakan bahwa kecerdasan ada beraneka ragam. Dan setiap orang, termasuk anak-anak,memiliki karakteristik kecerdasan yang berbeda-beda. Ada 8 jenis kecerdasan menurut Gardner : 1. Kecerdasan Logika-Matematika Kemampuan menggunakan angka-angka untuk menghitung dan mendeskripsikan sesuatu, menggunakan konsep matematis, menganalisa berbagai permasalahan secara logis, menerapkan matematika pada kehidupan sehari-hari, peka terhadap pola tertentu, serta menelaah berbagai permasalahan secara ilmiah. Beberapa jenis pekerjaan yang membutuhkan kecerdasan logika matematika adalah : akuntan, ahli statistik, insinyur, penemu, pedagang, dan pembuat program computer. 2. Kecerdasan Linguistik Kemampuan untuk menggunakan bahasa untuk mendeskripsikan kejadian, membangun kepercayaan dan kedekatan, mengembangkan argumen logika dan retorika, atau mengungkapkan ekspresi dan metafora. Beberapa jenis pekerjaan yang membutuhkan kecerdasan linguistik adalah wartawan dan reporter, tenaga penjual, penyair, copywriter, penulis dan pengacara. 3. Kecerdasan Musikal Kemampuan untuk mengerti dan mengembangkan teknik musikal, merespon terhadap musik, menggunakan musik sebagai sarana untuk berkomunikasi, menginterpretasikan bentuk dan ide musikal, dan menciptakan pertunjukan dan komposisi yang ekspresif.



Modul Bimbingan dan Konseling 50



Beberapa jenis pekerjaan yang membutuhkan kecerdasan musikal adalah guru musik, pembuat instrumen atau alat musik, pemain band atau konduktor, DJ, kritikus musik, kolektor musik, pencipta lagu atau penyanyi. 4. Kecerdasan Spasial Kemampuan untuk mengenali pola ruang secara akurat, menginterpretasikan ide grafis dan spasial serta menerjemahkan pola ruang secara tepat. Beberapa jenis pekerjaan yang membutuhkan kecerdasan spasial adalah photographer, decorator ruang, perancang busana, arsitek, pembuat film. 5. Kecerdasan Kinestetik (Bodily-Kinesthetic ) Kemampuan untuk menggunakan seluruh atau sebagian dari tubuh untuk melakukan sesuatu, membangun kedekatan untuk mengkonsolidasikan dan meyakinkan serta mendukung orang lain, dan menggunakannya untuk menciptakan bentuk ekspresi baru. Beberapa jenis pekerjaan yang membutuhkan kecerdasan ini adalah mekanik, pelatih, pengrajin, atlet, aktor, penari atau koreografer. 6. Kecerdasan Interpersonal Kemampuan untuk mengorganisasikan orang lain dan mengkomunikasikan secara jelas apa yang perlu dilakukan, berempati kepada orang lain, membedakan dan menginterpretasikan berbagai jenis komunikasi dengan orang lain, dan memahami intensi, hasrat, dan motivasi orang lain. Beberapa jenis pekerjaan yang menggunakan kecerdasan interpersonal adalah manajer, politisi, pekerja sosial, pemimpin, psikolog, guru atau konsultan. 7. Kecerdasan Intrapersonal Kemampuan untuk menilai kekuatan kelemahan, bakat, ketertarikan diri sendiri serta menggunakannya untuk menentukan tujuan, menyusun dan mengembangkan konsep dan teori berdasarkan pemeriksaan ke dalam diri sendiri, memahami perasaan, intuisi, temperamen, dan menggunakannya untuk mengekspresikan pandangan pribadi. Beberapa jenis pekerjaan yang menggunakan kecerdasan ini adalah perencana, pemuka agama, atau ahli filosofi. 8. Kecerdasan Naturalis Kemampuan untuk mengenali dan mengelompokkan dan menggambarkan berbagai macam keistimewaan yang ada di lingkungannya. Beberapa pekerjaan yang membutuhkan kecerdasan naturalis ini adalah ahli biologi atau ahli konservasi lingkungan. Selain kedelapan jenis kecerdasan diatas, ternyata masih ada bentuk kecerdasan lain, yaitu : Kecerdasan Eksistensial Kemampuan untuk menikmati pemikiran-pemikiran dan ingin tahu mengenai kehidupan, kematian dan realita yang ada. Anak-anak dengan tingkat kecerdasan eksistensial yang tinggi mungkin akan menunjukkan keingintahuan mengenai bagaimana bumi bertahun-tahun yang lalu, mengapa kita ada di bumi, apakah ada kehidupan di planet



Modul Bimbingan dan Konseling 51



lain, ke mana mahluk hidup setelah mati, apakah ada dimensi kehidupan lain dan berbagai pertanyaan sejenis. Aktivitas Siswa QUIZ “Kecerdasan Majemuk” Petunjuk Pengerjaan Quiz



:



1.



2. 3.



No



Berilah tanda checklist (V) pada kolom paling kanan jika Anda menjawab “Ya” dan kosongkan kolom paling kanan jika Anda menjawab “Tidak” Isilah setiap kolom jumlah sesuai dengan jumlah checklist (V) yang Anda isi di atasnya. Mintalah penjelasan pada Guru Bimbingan dan Konseling Anda jika ada pernyataan yang kurang jelas. Cheklist (V) Jika Ya



Pernyataan



1 2 3 4 5



Apakah Anda menyenangi pelajaran matematika? Apakah Anda senang menyelesaikan berbagai soal matematika? Apakah Anda senang bekerja dengan komputer? Apakah Anda sering bertanya mengenai cara kerja suatu benda? Apakah Anda senang permainan seperti puzzle, catur, dan permainan stategi lainnya ? JUMLAH 6 Apakah Anda senang membaca buku? 7 Apakah Anda senang belajar kosa kata baru dan menggunakannya dalam berbicara atau menulis? 8 Apakah Anda senang bercerita atau mendengarkan cerita? 9 Apakah Anda memiliki ingatan yang baik tentang orang, tempat, nama dan tanggal? 10 Apakah Anda sering kesal jika seseorang salah menggunakan kata? JUMLAH 11 Apakah Anda senang menggambar atau mencoret-coret di atas kertas? 12 Apakah Anda lebih mudah membaca peta, gambar dan diagram dibandingkan tulisan? 13 Apakah Anda dapat menemukan jalan di tempat baru tanpa harus ditunjukkan? 14 Apakah Anda senang membongkar sesuatu dan menggabungkannya kembali? 15 Apakah Anda senang bermain balok 3 dimensi seperti LEGO? JUMLAH 16 Apakah Anda tidak bisa diam atau kaki Anda terus bergerak ketika sedang duduk untuk waktu yang agak lama? Modul Bimbingan dan Konseling 52



17 18 19 20



21 22 23 24 25



26 27 28 29 30



31 32 33 34 35



36 37 38 39



40



Apakah Anda senang melakukan kegiatan seperti berenang, berlari, naik sepeda atau bermain sepatu roda? Apakah Anda menggunakan bahasa tubuh dan gerakan tangan ketika berbicara dengan orang lain? Apakah Anda Ingin menyentuh benda yang baru dikenal/ dilihat? Apakah Anda sering menunjukkan gerakan fisik sewaktu sedang berpikir atau bekerja? JUMLAH Apakah Anda senang mendengarkan musik? Apakah Anda senang bernyanyi atau bersenandung? Apakah Anda kesal jika suara musik dimatikan? Apakah Anda senang memainkan alat musik? Apakah Anda mudah mingingat irama suatu lagu walaupun baru mendengar satu kali? JUMLAH Apakah Anda memiliki dua atau lebih sahabat dekat? Apakah Anda mengerti perasaan teman Anda dari raut wajah, gerakan tubuh dan suara? Apakah Anda suka memperhatikan perasaan teman? Apakah Anda sering membantu teman menyelesaikan masalahnya? Apakah Anda menempati posisi di organisasi sekolah atau kelompok? JUMLAH Apakah Anda senang menyendiri? Apakah Anda membutuhkan tempat yang tenang untuk diri Anda? Apakah Anda bisa mengekspresikan perasaan Anda secara tepat? Apakah Anda sering menunjukkan kemandirian dan keras kepala? Apakah Anda memiliki kemampuan untuk menyadari kekuatan dan kelemahan diri Anda? JUMLAH Apakah Anda senang berada di luar ruangan seperti bersepeda, mendaki gunung, berkemah, atau memancing? Apakah Anda senang mengkoleksi hal-hal yang berkaitan dengan alam misalnya bebatuan, bunga, dll? Apakah Anda tertarik dengan alam dan berusaha mempelajarinya secara rinci? Apakah Anda senang mengamati bintang, bulan, gelombang, dan sebagainya serta berusaha mencari informasi mengenai hal tersebut? Apakah Anda menyenangi binatang dan mau mempelajarinya? JUMLAH



Modul Bimbingan dan Konseling 53



Penjelasan Hasil Quiz : Jika Anda memiliki 3 atau lebih jumlah checklist (jawaban Ya) pada setiap kolom jumlah berarti Anda memiliki jenis kecerdasan tersebut. Nomor 1-5 : kecerdasan logika matematika Nomor 6-10 : kecerdasan linguistik Nomor 11-15 : kecerdasan spasial Nomor 16-20 : kecerdasan kinestetik Nomor 21-25 : kecerdasan musikal Nomor 26-30 : kecerdasan interpersonal Nomor 30-35 : kecerdasan intrapersonal Nomor 36-40 : kecerdasan naturalis



B.Materi 2 : MENGGALI POTENSI DIRI BERDASARKAN TEORI KECERDASAN MAJEMUK Aktivitas siswa dalam kegiatan ini diarahkan pada kemampuan siswa untuk menemukan potensi dirinya serta mampu menampilkannya di depan kelas. Aktivitas siswa ini dinamakan kegiatan “Gali Potensi Diri”, dengan uraian kegiatan sebagai berikut. 1. Menuliskan potensi diri yang Anda miliki dan mampu Anda tampilkan di depan kelas (misalnya menyanyi, memainkan alat musik, menggambar, mempresentasi hasil masakan, hapalan quran, tutorial keterampilan tertentu, hasta karya, demo keterampilan dalam berolahraga, membuat tulisan seperti puisi atau cerpen, menggunakan aplikasi komputer, dan sebagainya) 2. Menuliskan uraian langkah-langkah persiapan untuk presentasi di depan kelas yang akan Anda lakukan. Misalnya jika menyanyi, dimulai dari memilih lagu, berlatih vocal, sampe berlatih tampil membawakan lagu yang telah dipilih. 3. Melakukan latihan dan persiapan di rumah, termasuk menuliskan segala hasil latihan dan persiapan tersebut ke dalam bentuk Laporan Kegiatan “Gali Potensi Diri” disertai dengan foto-foto saat Anda melakukan latihan atau persiapan di rumah. 4. Menuliskan pula kesan-kesan yang Anda rasakan saat atau selama Anda melakukan kegiatan latihan atau persiapan kegiatan gali potensi diri ini dalam laporan Anda. 5. Mempresentasikannya di depan kelas (dipilih oleh Guru Bimbingan dan Konseling). Format Laporan : A. Potensi diri yang akan ditampilkan di depan kelas beserta alasan mengapa Anda memilih hal tersebut. B. Langkah-langkah persiapan yang dilakukan.



C. Proses latihan dan persiapan di rumah, disertai foto-foto dan dokumentasi lengkap selama proses tersebut. D. Kesan-kesan selama melakukan latihan atau persiapan.



E.



Format Cover Laporan



:



Modul Bimbingan dan Konseling 54



LAPORAN KEGIATAN “GALI POTENSI DIRI” (Tuliskan jenis potensi yang akan ditampilkannya mis. “Shoes Painting” atau Menghias Sepatu)



LOGO SEKOLAH



NAMA SISWA : KELAS :



BIMBINGAN DAN KONSELING SMA/SMK XXX TAHUN



Tanggal



Tanda Tangan Guru Pembimbing



Catatan Guru Pembimbing



“Cara mudah menghafal 8 kecerdasan majemuk adalah “SLIM N BIL (Spasial, Logic-mathematics, Interpersonal, Musical, Naturalis, Bodily kinesthetic, Intrapersonal dan Lingustic)” “Keyakinan itu seperti bahan bakar, inilah yang membuat doa, harapan, impian, amal, dan action kita jadi lebih berisi. Jadi yakinlah pada dirimu sendiri!kamu bisa, pasti bisa, dan harus bisa (dA)”



Modul Bimbingan dan Konseling 55



BAB VIII



PERILAKU KEWIRAUSAHAAN (KEMANDIRIAN PERILAKU EKONOMIS)



Standar Kompetensi Kemandirian : Perilaku Kewirausahaan (Kemandirian Perilaku Ekonomis) Rumusan Kompetensi: Mempelajari strategi dan peluang untuk berperilaku hemat, ulet, sungguh-sungguh, dan kompetitif dalam keragaman kehidupan Kelas / Semester: X (Sepuluh) / Genap Alokasi Waktu: 1 x 45 menit Bidang: Pribadi Fungsi: Pemahaman Tujuan: 1. Siswa dapat menampilkan perilaku hemat dalam kehidupan sehari- hari 2. Siswa dapat termotivasi untuk memiliki sikap-sikap positif untuk Terwujudnya kesuksesan Topik bahasan: 1. Tips Hidup Hemat 2. Kunci Kesuksesan (Kerja keras, tekun, ulet, dan Teliti)



A. Materi 1 : TIPS HIDUP HEMAT Setiap orang pada dasarnya menginginkan kesuksesan finansial dalam hidupnya, namun hanya sedikit saja yang berhasil meraihnya. Mengapa? Jawaban atas pertanyaan ini akan diungkap pada materi tentang "Tips hidup hemat" pada kesempatan kali ini. Sebelum kita memulai materi ini, maka anda harus memahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan hidup hemat. Jika anda menilai bahwa hidup hemat = pelit dan sangat bertentangan dengan karakter serta kepribadian anda, maka anda keliru karena sesungguhnya definisi hemat atau pengertian hidup hemat adalah proses efisiensi konsumsi di saat sekarang untuk dapat mengkonsumsi lebih banyak di masa depan. Hal ini sangat bertolak belakang dengan hidup boros yang memiliki pengertian mengkonsumsi lebih banyak di saat sekarang dengan mengambil kemampuan konsumsi dimasa mendatang. Mengutip dari kata-kata bijak Robert T Kiyosaki yang juga seorang motivator dan pakar finansial terkenal yang pernah menerbitkan banyak buku-buku best seller diantaranya Rich Dad Poor Dad, Rich Dad's CASHFLOW Quadrant. "Setiap kali anda berhutang uang kepada seseorang, maka anda akan menjadi pegawai dari uang mereka" yang bila diartikan bahwa kehidupan finansial yang baik akan lebih mudah diwujudkan jika anda tak berhutang atau menghutangi seseorang. Jika kalimat diatas terdengar klise dan mungkin terlalu universal bagi anda, maka mulai kini anda bisa mempraktekkannya di mulai dari hal-hal yang kecil dan mudah dahulu dalam menghemat uang anda, hal-hal apa sajakah itu?



Modul Bimbingan dan Konseling 56



1. Catat dan bukukan semua uang pemasukan dan pengeluaran anda. Buat catatan yang sistematis guna memonitoring semua uang masuk dan uang keluar. Minimalkan uang pengeluaran dan maksimalkan sebagian besar uang yang anda sisihkan untuk ditabung. Disiplin, komitmen serta pengorbanan yang besar diperlukan pada tahap ini supaya rencana ini dapat dilakukan dengan sukses. Ingat, perubahan akan selalu terasa tidak enak di masa-masa awal, terutama saat memutuskan untuk merubah pola hidup. Namun seiring waktu, maka anda akan menjadi terbiasa.



2. Rubah pola hidup konsumtif, gengsi dan hobi mahal yang memakan biaya. Jangan pernah merasa malu dan minder saat anda harus memotong sebagian besar budget yang anda miliki untuk ditabung dan merubah gaya hidup anda. Merubah gaya hidup bukan berarti anda harus membuang "gaya" anda, tapi yang anda perlukan hanyalah menyiasatinya.



3. Buang pengeluaran rutin anda yang kurang diperlukan. Buang pengeluaran rutin anda yang kurang diperlukan dan lakukan secara bertahap. Biaya pengeluaran rutin yang kurang memiliki banyak manfaat sebaiknya diminimalisir seminim mungkin atau buang saja jika memang diperlukan.



4. Bawa bekal dari rumah. Jangan malu untuk membawa bekal baik makanan atau minuman dari rumah karena hal ini justru mencerminkan kebiasaan hidup yang lebih sehat dibandingkan dengan membeli makanan diluar yang belum tentu terjamin kebersihannya. Selain bisa menghemat, cara ini juga kini telah banyak diaplikasikan oleh mereka yang ingin menimimalisir anggaran budgetnya atau tengah menjalankan diet dengan menu makanan sehat.



5. Temukan hal-hal lain yang memakan biaya kemudian alokasikan ke tabungan anda. Langkah selanjutnya adalah menemukan hal-hal lain yang kurang diperlukan dan anda anggap kerap memakan biaya kemudian alokasikan ke tabungan anda. Semakin banyak anda menemukannya, maka semakin cerah masa depan finansial anda. Ingat selalu pada pencapaian serta tujuan akhir dan konsistensi dalam proses, itu yang paling penting. Ingat, apa yang anda jalani saat ini adalah manifestasi apa yang anda dapatkan esok hari. Jangan lupa untuk tidak hanya menerapkannya pada anda saja, akan tetapi akan lebih baik lagi jika anda juga bisa menerapkannya kepada teman dan orang di sekitar anda. Selalu percaya bahwa untuk berkeliling dunia pun harus dimulai dengan satu langkah kecil. Jadi jangan pernah remehkan hal-hal yang kecil karena siapa tahu justru karena hal-hal kecil yang anda lakukan bisa membawa anda kepada kesuksesan yang besar.



Modul Bimbingan dan Konseling 57



AKTIVITAS SISWA



1. Catatlah keuangan anda selama satu minggu, pemasukan dan pengeluaran 2. Cobalah dianalisa apakah keuangan anda sudah baik atau masih ada yang perlu diperbaiki, jika keadaannya masih lebih besar pengeluaran daripada pemasukan berarti ada yang salah 3. Cobalah memilih prioritas keuangan



B.Materi 2 : KUNCI KESUKSESAN Setiap orang dapat meraih kesuksesan, namun benarkah bahwa sikap, mental dan motivasi kita selama ini sudah menuju kearah kesuksesan? Jika belum, maka kesuksesan yang Anda impikan barulah isapan jempol semata. Menjadi sukses bukanlah seperti berjalan di taman yang indah. Berikut ini adalah beberapa sikap positif yang harus dikembangkan untuk meraih kunci kesuksesan, yaitu; 1. Kerja Keras Kerja keras dapat diartikan melakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh untuk mencapai sesuatu yang diinginkan atau yang dicita-citakan. Setiap agama menganjurkan umatnya untuk selalu bekerja keras untuk mencapai sesuatu yang diinginkan. Contoh dari kerja keras yaitu Bella duduk di kelas X di daerahnya. Dia rajin belajar, membantu orang tuanya yang berjualan dan belajar Al-qur’an di masjid. Tidak ada sedikit pun waktu yang digunakan tanpa sesuatu yang bermanfaat. Keutamaan Kerja Keras a. Menunjukkan telah mengoptimalkan potensi dirinya.



b. Seseorang dapat mengubah nasib dirinya agar menjadi lebih baik. c. Menunjukkan sikap tanggung jawab dengan memenuhi kebutuhan dirinya sendiri. d. Dapat hidup mandiri sehingga tidak menjadi beban orang lain. e. Turut serta dalam memajukan lingkungan sekitar dan negara. f. Menunjukkan persiapan agar dapat menggapai kesuksesan pada hari esok. 2. Tekun dan Ulet Dalam Andas Besar Bahasa Indonesia tekun diartikan dengan rajin, keras hati, atau sungguhsungguh. Orang yang bersifat tekun ditunjukkan dengan kesungguhan dalam berusaha dan tetap bersemangat dalam menjalankan segala sesuatu. Ulet diartikan dengan kuat atau tidak mudah putus asa. Orang yang bersifat ulet berarti tidak mudah menyerah meskipun banyak hambatan yang harus dihadapi. Keutamaan Tekun dan Ulet a. Menjadi orang yang disukai Tuhan.



b. Memiliki perencanaan yang matang dalam menjalankan sesuatu. c. Pekerjaan menjadi cepat selesai sehingga tidak membuang waktu. d. Bersikap disiplin dalam menyelesaikan sesuatu. Modul Bimbingan dan Konseling 58



e. Tidak mudah bergantung pada orang lain. f. Bersikap optimis dalam menjalani hidup. 3. TELITI Teliti berarti cermat dan saksama dalam menjalankan sesuatu. Orang yang teliti ditunjukkan dengan cermat, penuh minat, dan berhati-hati dalam menjalankan sesuatu agar tidak terjadi kesalahan. Lawan sikap teliti adalah ceroboh atau teledor. Orang yang bersifat teliti selalu sabar dan tidak asal cepat dalam mengerjakan sesuatu. Termasuk dalam bicara, kita tidak boleh ceroboh, tetapi harus cermat. Keutamaan Teliti a. Terhindar dari kesalahan atau kekeliruan dalam melakukan sesuatu.



b. Terhindar dari sifat suudzan atau buruk sangka terhadap orang lain. c. Meningkatkan kesempurnaan setiap pekerjaan. d. Terhindar dari penyesalan akibat kegagalan yang disebabkan ketergesa-gesaan. AKTIVITAS KELOMPOK Presentasi Petunjuk kegiatan: 1. Buatlah kelompok yang terdiri dari 5 orang siswa!



2. Buatlah sebuah laporan biografi dari orang-orang sukses 3. Carilah data sebanyak-banyaknya melalui nara sumber, media massa, dan buku-buku penunjang lainnya! 4. Presentasikan hasil laporan biografi di depan kelas!



Tanggal



Tanda Tangan Guru Pembimbing



Catatan Guru Pembimbing



“Bekerja keras itu menghasilkan, bekerja cerdas itu melipatgandakan, dan bekerja ikhlas itu menentramkan” “Muda berupaya, tua kaya raya. Muda menabung ,tua beruntung!”



Modul Bimbingan dan Konseling 59



BAB IX WAWASAN DAN KESIAPAN KARIR



Standar Kompetensi Kemandirian : Wawasan dan Kesiapan Karir Rumusan Kompetensi: Mempelajari kemampuan diri, peluang dan ragam pekerjaan, pendidikan dan aktivitas yang terfokus pada pengembangan alternatif karir yang lebih terarah Kelas / Semester: X (Sepuluh) / Genap Alokasi Waktu: 2 x 45 menit Bidang: Karir Fungsi: Pengembangan Tujuan: 1. Siswa dapat mengembangkan pengetahuan siswa mengenai Wawasan pembelajaran dan studi lanjutan Topik bahasan: 1. Gaya belajar 2.Perencanaan Studi Lanjutan



A.Materi 1 : GAYA BELAJAR



1. Apa itu Gaya Belajar? Gaya belajar atau learning style sering diartikan sebagai karakteristik dan preferensi atau pilihan individu mengenai cara mengumpulkan informasi, menafsirkan, mengorganisasi, merespon, dan memikirkan informasi tersebut. Gaya belajar merupakan kunci untuk mengembangkan kinerja dalam pekerjaan, di sekolah, dan dalam situasi-situasi antar pribadi. Ketika anda sudah bisa mengenal gaya belajar Anda yakni bagaimana Anda menyerap dan mengolah informasi, maka Anda akan dapat menjadikan belajar dan berkomunikasi lebih mudah sesuai dengan gaya belajar Anda sendiri.



2. Mengapa Perlu Mengenali Gaya Belajar Anda Sendiri? Pengenalan gaya belajar ini akan melahirkan orang-orang yang lebih efektif untuk belajar dengan cara berkelompok, bekajar secara sendiri-sendiri di kamar, belajar dengan cara berdiskusi, dan lain sebagainya. Gaya belajar dapat dibedakan menjadi tiga. Pertama, gaya belajar visual; yaitu gaya belajar yang lebih banyak menggunakan indra mata sebagai alat untuk menyerap informasi. Kedua, Gaya belajar auditorial; yaitu gaya belajar yang banyak menggunakan telinga sebagai alat untuk Modul Bimbingan dan Konseling 60



menyerap informasi yang masuk. Ketiga adalah gaya belajar kinestetik, yaitu gaya belajar yang lebih menekankan praktik langsung atas apa yang sedang dipelajari. Sebagai ilustrasi : a. Orang-orang visual banyak mengikuti ilustrasi atau membaca instruksi sendiri.



b. Orang-orang auditorial lebih senang informasi itu dia dengarkan dari orang lain c. Sementara orang-orang kinestetik lebih senang kalau dibiarkan mengerjakan sendiri atau praktik langsung. Untuk mengetahui sebagian dari ciri-ciri gaya belajar Anda , cobalah menyelesaikan lembar aktivitas yang tersedia di bawah ini. Aktivitas Siswa Tipe manakah saya? Berikan tanda cek (√) pada angka 1 = tidak pernah anda lakukan 2 = jarang anda lakukan 3 = selalu anda lakukan Gaya Belajar Auditori No Pernyataan 1 Teliti terhadap yang detail 2 Mengingat dengan mudah apa yang dilihat 3 Mempunyai masalah dengan intruksi lisan 4 Tidak mudah terganggu dengan suara gaduh 5 Pembaca cepat dan tekun 6 Lebih suka membaca daripada dibacakan 7 Lebih suka membaca metode demonstrasi daripada ceramah 8 Bila menyampaiakn gagasan sulit memilih kata 9 Rapi dan teratur 10 Penampilan sangat penting Jumlah Total Gaya Belajar Visual No Pernyataan 1 Bicara pada diri sendiri pada saat bekerja 2 Konsentrasi mudah terganggu oleh suara ribut 3 Senang bersuara keras ketika membaca 4 Sulit menulis,tetapi mudah bercerita 5 Pembicara yang pasih 6 Sulit belajar dalam suasana bising 7 Lebih suka music daripada lukisan 8 Bicara dalam irama yang terpola 9 Lebih suka gurauan lisan daripada membaca buku yang humoris 10 Mudah menirukan nada,irama, dan warna suara Jumlah Total



1



2



3



1



2



3



Modul Bimbingan dan Konseling 61



Gaya Belajar kinestetik No Pernyataan 1 Berbicara dengan perlahan 2 Menanggapi perhatian fisisk 3 Menyentuh orang untuk mendapat perhatian 4 Banyak bergerak dan selalu berorientasi pada fisisk 5 Menggunakan jari sebagai penunjuk dalam membaca 6 Banyak menggunakan isyarat tubuh 7 Tidak bisa diam dalam waktu lama 8 Menyukai permaiann yang menyibukan 9 Selalu ingin melakukan sesuatu 10 Tidak mudah mengingat letak geografi Jumlah Total



1



2



3



Contoh: Jika skor anda: Skor Auditori 25 Skor Visual 12 Skor Kinestetik 10 Maka anda termasuk orang yang cenderung memiliki gaya belajar auditori, yang lebih senang mendapatkan informasi melalui ceramah-ceramah pembelajaran dari guru.



B.Materi 2 : PERENCANAAN STUDI LANJUTAN Dengan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi tentunya kesempatan memperoleh pekerjaan yang lebih baik akan semakin besar pula. Apalagi saat ini tidak bisa dipungkiri, persaingan begitu ketat untuk mencapai pekerjaan. Disamping itu, didalam agama dikatakan bahwa setiap insan wajib menuntut ilmu sepanjang hayat, usaha berpikir dan mengoptimalkan fungsi pikir akan mendatangkan pahala yang besar, kemiskinan sangat beresiko besar kepada kekufuran (melemahnya/hilangnya keimanan).



1. Jalur, Jenjang Pendidikan, dan Bentuk Perguruan Tinggi Ada dua jalur pendidikan tinggi di Indonesia, yaitu jalur akademik dan jalur profesional, jalur akademik (biasanya disebut jenjang Sarjana/S1), lebih menekankan pada penguasaan ilmu pengetahuan serta pengembangannya. Setelah lulus dari jalur ini, mahasiswa berhak memperoleh gelar dan terbuka kesempatan untuk terus melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi (pasca sarjana). Jalur pendidikan akademik diselenggarakan oleh Universitas, Institut serta sekolah tinggi. Jalur profesional (sering disebut jenjang diploma)



Modul Bimbingan dan Konseling 62



menekankan pada penerapan keahlian tertentu. mahasiswa diarahkan pada peningkatan kemampuan/keterampilan kerja serta aplikasi ilmu dan teknologi. Secara umum perguruan tinggi di Indonesia di bedakan menjadi 6 (enam) jenis, Yaitu: Universitas, Institut, Sekolah Tinggi, Akademi dan Poleteknik. Masing-masing jenis memiliki Karateristik yang berbeda. a. Universitas, Menyelenggarakan program pendidikan akademik (sarjana) dan/atau profesional (diploma) dalam sejumlah ilmu pengetahuan tertentu. Universitas memiliki program studi paling beragam, mulai dari ilmu eksakta sampai sosial. b. Institut, menyelenggarakan program pendidikan akademik (sarjana) dan/atau profesional (diploma) dalam kelompok ilmu pengetahuan sejenis, misalnya, institut Pertanian Bogor, Institut Teknologi Bandung, dan sebagainya. c. Sekolah Tinggi, Menyelenggarakan program pendidikan akademik (sarjana) dan/ atau profesional (diploma) dalam lingkup satu disiplin ilmu tertentu, misalnya, sekolah tinggi manajemen informatika komputer (STMIK), Sekolah tinggi Akutansi (STAN), dan sebagainya. d. Akademi, menyelenggarakan program pendidikan profesional (diploma) dalam satu atau sebagian cabang ilmu pengetahuan tertentu, misalnya Akademi Bahasa, Akademi Sekretaris, Akademi Perawat, dan sebagainya.



e. Politeknik, menyelenggarakan program pendidikan profesional (diploma) dalam sejumlah bidang f.



pengetehuan khusus, misalnya politeknik elektro, politeknik manufaktur, dan sebagainya. Perguruan Tinggi Kedinasan Perguruan Tinggi Kedinasan adalah perguruan tinggi di bawah departemen lain selain Departemen Pendidikan Nasional. Umumnya lulusan perguruan tinggi kedinasan langsung terikat dengan departemen bersangkutan , sehingga banyak yang bisa langsung mendapat pekerjaan tanpa harus tes lagi. Keunggulan dari Perguruan Tinggi Kedinasan Adalah: biaya murah bahkan ada yang gratis, mendapat uang saku, adanya kepastian kerja (prospek cerah) serta fasilitas lengkap. Untuk dapat diterima di perguruan tinggi kedinasan dituntut syarat-syarat tertentu, yang terkadang dirasa berat oleh sebagian kalangan siswa. Namun sebenarnya, setiap manusia memiliki energi yang tidak terbatas untuk membangun dirinya. Manusia dapat melakukan apa saja yang diinginkannya. Apabila memiliki obsesi untuk sukses jalan akan terbentang menuju tujuan, asal memiliki program dan melaksanakannya, tetap membangun kepercayaan diri, serta lupa mendekatkan diri kepada Yang Mahakuasa. IPDN,AKMIL,AKPOL,STAN, dan lain-lain



Modul Bimbingan dan Konseling 63



Setiap perguruan tinggi mempunyai cara tersendiri dalam menjaring mahasiswanya. Secara garis besar sistem penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi negeri dilaksanakan secara: non test (penelusuran bakat, minat, dan kemampuan,SNMPTN) tes, (ujian saringan masuk SBMPTN) yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang bersangkutan.



2. Hal Penting Untuk Anda Ketahui Pertimbangan mendasar yang harus diperhatikan untuk studi lanjut a. Fokus keinginan primer ; yaitu pertimbangan cita-cita primer pasca lulus seperti : apakah kebutuhan ekonomis, hasrat belajar dalam bidang sains murni, atau menjadi budayawan, politikus, pengacara, pengusaha, dan lain-lain. b. Fokus bakat ; apakah teknik, social-humaniora, kedokteran, bisnis, argrobisnis, dan lain- lain



c. Fokus Penjurusan Bidang Studi ; Penentuan jurusan/bidang studi harus diprioritaskan terlebih dahulu sebelum menentukan Perguruan Tinggi yang dipilih. Jurusan /program studi terkait dengan kesuksesan studi dan cita-cita serta bakat yang dimiliki sedangkan perguruan tinggi cenderung berkaitan dengan pilihan tempat dan kemampuan finansial/keuangan. d. Fokus kemampuan ; Baik kemampuan akademik maupun non akademik, termasuk didalamnya daya dukung ekonomi keluarga sekalipun. Misalnya, fakultas kedokteran memang jurusan yang menjanjikan, tapi ingat masa studi rata-ratanya mencapai 6-7 tahun dan biaya praktikum relatif lebih mahal. Jika daya dukung ekonomi orang tua pas- pasan, tentu akan mendapat banyak masalah, lain cerita jika orang tua Anda mampu untuk membiayainya. Aktivitas Siswa Tuliskan contoh perguruan tinggi yang Anda ketahui (negeri dan/swasta) Jenis Perguruan No Nama Perguruan tinggi Tinggi 1.



Universitas



2.



Institut



3.



4.



Lokasi



Sekolah tinggi



Akademi



Modul Bimbingan dan Konseling 64



5.



Politeknik



6.



Perguruan tinggi kedinasan



Tanggal



Tanda Tangan Guru Pembimbing



Catatan Guru Pembimbing



“Ilmu adalah harta karun yang akan selalu mengikuti kemanapun pemilikinya” “Yang kita perlukan hanya SATU LANGKAH, kalo diam tidak akan terjadi apa- apa”



Modul Bimbingan dan Konseling 65



BAB X KEMATANGAN HUBUNGAN DENGAN TEMAN SEBAYA Standar Kompetensi Kemandirian : Kematangan Hubungan dengan Teman Sebaya Rumusan Kompetensi: Memantapkan nilai dan cara bertingkah laku yang dapat diterima dalam kehidupan sosial yang lebih luas



Kelas / Semester: X (Sepuluh) / Genap Alokasi Waktu: 2 x 45 menit Bidang: Sosial Fungsi: Penyesuaian Tujuan: 1. Siswa dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan Topik bahasan: 1. Kerjasama (Team Work) 2. Menunda nikah dini adalah pilihan SMART



A.Materi 1 : KERJASAMA (TEAM WORK) 1. Pentingnya Kerjasama Manusia terlahir di dunia selain sebagai makhluk individu maupun sebagai mahkluk sosial, maksudnya dalam kehidupan ini tak akan terlepas bagi seorang individu mempunyai hak-hak dan kewajibannya untuk diri sendiri berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa dan sebagai makluk social tak akan terlepas hubungannya membutuhkan dengan manusia lainnya. Dalam menjalani kehidupan sebagai makluk individu maupun sosial, sekiranya selalu perlu dukungan kerjasama dalam menyelesaikan tugas ataupun perkejaan dapat saja yang dibebankan kepada diri kita untuk pencapaian tujuan bersama. Bagaimana agar kita dapat memikat orang lain mengikuti cara berfikir kita? Agar dapat menemukan suatu kesepakatan dan dapat mulai mewujudkan kerjasama diantaranya sebagai berikut : a. Satu-satunya cara memperoleh manfaat sepenuhnya dari perdebatan adalah menghindarinya.



Modul Bimbingan dan Konseling 66



b. Membina Team Work



 Hindari Debat Kusir



 Hormati Pendapat Orang Lain, Hindari mengatakan “anda salah”  Jika Anda salah mengakui dengan simpatik  Mulai dengan cara yang ramah  Mulai dengan hal-hal yang disepakati bersama  Ajak orang lain berbicara banyak  Buatlah agar usulan pendapat datang dari orang tersebut  Beri tantangan  Himbaulah dengan motif yang mulia  Dramatisir ide Anda



 Cobalah dengan tulus melihat masalah dari sudut pandang orang lain c. Komitmen untuk mendapatkan kerjasama yang antusias dengan : Mempelajari prinsip-prinsip “mendapatkan kerjasama yang antusias“ Mengenali kesempatan di mana kita dapat meningkatkan hubungan dengan orang lain Mempelajari bagaiman menciptakan hubungan dengan win-win solution



Besikaplah tulus, jadilah sederhana dalam kata-kata, perilaku dan gerakan. Buatlah orang lain senang saat Anda memberi perintah. Jika Anda dapat membuat orang tertawa, Anda dapat berfikit dan membuatnya menyukai dan mempercayai Anda



Aktivitas Kelompok Simulasi Game “THE LONGEST TIE” Tujuan



: Melatih kerjasama , sikap rela berkorban demi kelompok dan sikap empati Bidang Bimbingan : Pribadi, sosial Waktu : 15 menit Bahan/alat : Barang barang kelompok Jumlah peserta : Berkelompok (7-20) Jenis permainan : Games kerjasama dan kompetisi Langkah permainan : 1. Peserta di bagi menjadi beberapa kelompok



2. Peserta membuat rangkaian dari barang- barang milik sendiri dengan anggota kelompoknya Evaluasi dan Refleksi : 1. Siapakah yang bersemangat untuk mengorbankan barang miliknya untuk keperluan kelompoknya 2. kelompok mana yang rangkaiannya paling panjang? Modul Bimbingan dan Konseling 67



3. Berapa barang yang dimiliki untuk membuat rangkaian ? 4. Apakah makna dari permainan ini? Poin belajar yang diperoleh: Melalui berbagai pertanyaan dan diskusi, konselor/ guru bimbingan dan konseling/ fasilitator memfasilitasi peserta untuk menemukan poin poin belajar yaitu melatih kerjasama, sikap rela berkorban demi kelompok dan melatih sikap empati pada kelompok



B.Materi 2 : MENUNDA NIKAH DINI ADALAH PILIHAN “SMART”



Beberapa waktu lalu, dunia pendidikan kita dihebohkan oleh adekan tak layak dipertontonkan kepada masyarakat umum. Seorang siswi SMP di Magetan, melakukan perbuatan yang dilarang oleh agama dan ditabukan oleh masyarakat yang terekam melalui ponsel HP. Pernahkan anda bayangkan itu menimpamu? Tentunya tidak bukan!!! Dunia terus berkembang, mau tidak mau remaja harus mengikutinya. Mengikuti, bukan berarti kita mau melakukan apapun tetapi kita harus selektif memilih dan memilahnya. Kendalanya adalah kadang kita dikatakan nggak gaul kalau nggak mengikuti dan orang tua serta masyarakat akan menilai kita anak nakal kalau kita berlebihan mengikutinya.Remaja harus pandai menempatkan diri dalam pergaulan yang serba modern seperti saat ini Perkembangan ukuran dan bentuk tubuh beserta organ special yang menyertai sering kali menyita pikiran remaja di masa-masa remaja ini. Pertanyaan – pertanyaan menggunung disekitar perkembangan fisik dan psikologis remaja. Cantikkah saya? Normalkah ukuran tubuh saya? Menarikkah saya? Adalah contoh pertanyaan-



Modul Bimbingan dan Konseling 68



pertanyaan pada diri remaja. Sebenarnya yang disebut ”normal” atau ”ideal” itu ukurannya apa? Dan siapa yang berhak untuk ngasih batasan? Asal kita tahu, citra diri kita termasuk citra pribadi kita enggak dinilai dari hal ini. Namun menyangkut perilaku positif dan bertanggung jawab di mana aspek biologis (perasaan suka dan disukai)), aspek psikologis (menggunakan perasaan dan pikiran), dan aspek sosial di mana norma-norma yang ada ikut memengaruhi dalam satu kesatuan.Setiap orang adalah unik. Spesial atau enggaknya bukan ditentukan oleh bentuk dan ukuran tubuh yang kita miliki. Namun menyangkut perilaku yang kita tunjukkan dan bagaimana kita menempatkannya. Putuskan untuk menunggu Kita semua pasti sudah tahu konsekuensi yang kita tanggung kalau melakukan hubungan seks sebelum nikah. Dalam keyakinan apa pun hal ini merupakan perbuatan dosa dan bisa menimbulkan kehamilan di luar nikah. Sementara jika dilihat secara biologis, psikologis, sosial, dan ekonomi hampir dipastikan seusia kita belum siap menjadi ayah dan ibu. Apalagi jika dilakukan secara enggak aman, maka akan berpotensi terhadap penularan HIV/AIDS dan infeksi menular seksual (IMS) lainnya. Dalam pertemanan atau di lingkungan kita pun bisa menjadi enggak percaya diri (pe-de) lagi dalam pergaulan. Perlu juga dipikirkan, bagaimana dengan kesempatan untuk sekolah atau berkarier demi masa depan kita? Coba renungkan, betapa banyak konsekuensi yang harus kita tanggung. Sementara jika kita menunda hubungan seks hingga saat yang sah (dalam perkawinan), kita dapat menghitung keuntungan-keuntungan yang bisa didapat.



1. Kesempatan untuk menikmati hidup dan merencanakan masa depan Dengan menunda hubungan seks memberikan kita lebih banyak waktu untuk menikmati hidup, bermain bersama teman- teman, belajar tentang mengenal lawan jenis, belajar tentang menyiapkan diri untuk pernikahan, dan dapat menyiapkan diri untuk meraih masa depan yang baik.



Modul Bimbingan dan Konseling 69



2. Terhindar dari stres Tentu saja. Kita enggak perlu stres setiap hari memikirkan apakah pacar kita akan hamil atau enggak. Kita enggak perlu memikirkan bagaimana kalau kita enggak perawan lagi. Atau enggak perlu memikirkan apakah kita terkena HIV/AIDS serta infeksi menular seksual lainnya.



3. Lebih percaya diri (PD) Kita lebih yakin dengan konsep diri kita. Bangga dan menjadi percaya diri. Dengan memandang diri lebih positif akan membantu kita untuk memandang orang lain secara positif, termasuk hubungan yang kita bangun. Kita menjadi percaya diri karena melakukan hal-hal positif dan merasakan kebahagiaan dan kepuasan hidup.



4. Membuat hidup lebih sehat Menunda hubungan seks menghindari risiko penyakit dan kerusakan terhadap tubuh kita. Kita dapat menjaga tubuh kita dan orang lain dari penyakit dan kerusakan. Jadi, kalau tubuh sehat kita dapat melakukan aktivitas secara baik dan menyenangkan.



Jawa Pos, menuliskan bahwa salah satu sebab kanker serviks pada perempuan adalah karena menikah diusia dibawah 18 tahun. Usia kalian baru 15-17 tahun, jadi sepantasnyalah kalau belajar untuk meraih cita-cita, hidup berprestasi dalam menyongsong masa depan adalah yang utama bagi remaja. Itu sebabnya mengapa menunda hubungan seks kita katakan sebagai sebuah pilihan SMART.



Aktivitas Siswa I : Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas!



1. Coba jelaskan bagaimanakah cara menjadi remaja ideal? Jawab : …………………………………………………………………………………………………………… ……………………… …………………………………………………………………………………………………………… ……………………… …………………………………………………………………………………………………………… ……………………… …………………………………………………………………………………………………………… ……………………..



2. Berilah contoh : a. Remaja yang berprestasi : ……………………………………………………………………………………………………… …………………… ……………………………………………………………………………………………………… Modul Bimbingan dan Konseling 70



…………………… ……………………………………………………………………………………………………… …………………… ……………………………………………………………………………………………………… …………………… ……………………………………………………………………………………………………… …………………..



b.



Remaja “yang nakal”: ……………………………………………………………………………………………………… …………………… ……………………………………………………………………………………………………… …………………… ……………………………………………………………………………………………………… …………………… ……………………………………………………………………………………………………… ……………………



3. Jelaskan keuntungan-keuntungan apabila kita menghindari hubungan diluar nikah pada masa remaja! Jawab: …………………………………………………………………………………………………………… ……………………… …………………………………………………………………………………………………………… ……………………… …………………………………………………………………………………………………………… ……………………… ……………………………………………………………………………………………………………. ……………………..



4. Berilah contoh penyakit seks menular ! Jawab : …………………………………………………………………………………………………………… ……………………… …………………………………………………………………………………………………………… ……………………… …………………………………………………………………………………………………………… ……………………..



5. Apa yang anda ketahui tentang kanker serviks? Jawab : ...... …………………………………………………………………………………………………………… ……………..... ......................................................................................................................................... Modul Bimbingan dan Konseling 71



...................................... ……………………………………………………………………………………………… Aktivitas II : Cobalah anda komentari kisah remaja di SMP di Magetan diatas! Jelaskan pula cara-cara apa yang bisa anda lakukan agar tidak terjebak pada pergaulan bebas!



Komentar ….



Modul Bimbingan dan Konseling 72



Cara-cara yang anda bisa lakukan agar tidak terjebak pada pergaulan bebas?



Tanggal



Tanda Tangan Guru Pembimbing



Catatan Guru Pembimbing



“Tidak banyak yang dapat kita lakukan sendirian, sangat banyak yang data kita lakukan bersama-sama (Hellen Keller) “Raihlah PRESTASI, karena ia tidak mendatangimu, tetapi engkau yang menjemputnya”



Modul Bimbingan dan Konseling 73



BAB XI PERSIAPAN DIRI UNTUK PERNIKAHAN DAN HIDUP BERKELUARGA



Standar Kompetensi Kemandirian : Persiapan Diri untuk Pernikahan dan Hidup Berkeluarga Rumusan Kompetensi: Mempelajari perilaku kolaborasi antar jenis dalam ragam kehidupan Kelas / Semester: X (Sepuluh) / Genap Alokasi Waktu: 1 x 45 menit Bidang: Pribadi Fungsi: Informasi Tujuan: Siswa memahami bahaya Virus HIV-AIDS Topik bahasan: 1. Apa itu HIV- AIDS?



A. Materi : APA ITU HIV – AIDS?



1. Pengertian



AIDS merupakan singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome atau kumpulan gejala atau sindroma akibat dari kekurangan sistem kekebalan tubuh. Sedangkan HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus, jadi HIV adalah virus yang menginfeksi manusia dan menyebabkan AIDS. Jadi AIDS merupakan suatu fase dari infeksi HIV.



2. Penyebab a. Penularan seksual Penularan (transmisi) HIV secara seksual terjadi ketika ada kontak antara alat reproduksi laki-laki dan perempuan b. Kontaminasi patogen melalui darah Jalur penularan ini terutama berhubungan dengan pengguna obat suntik, penderita hemofilia, dan resipien transfusi darah dan produk darah. c. Penularan masa perinatal Transmisi HIV dari ibu ke anak dapat terjadi melalui rahim (in utero) selama masa perinatal, yaitu minggu-minggu terakhir kehamilan dan saat persalinan. Bila tidak ditangani, tingkat penularan dari ibu ke anak selama kehamilan dan persalinan adalah sebesar 25%. Namun demikian, jika sang ibu memiliki akses terhadap terapi antiretrovirus dan melahirkan dengan cara bedah caesar, tingkat penularannya hanya sebesar 1%.Sejumlah faktor dapat memengaruhi risiko infeksi, terutama beban virus pada ibu saat persalinan (semakin tinggi beban virus, semakin tinggi risikonya). Menyusui meningkatkan risiko penularan sebesar 4%.



Modul Bimbingan dan Konseling 74



3. Gejala dan Kontaminasi a. Penyakit paru-paru utama



b.



c.



d.



e.



Pneumonia pneumocystis (PCP) jarang dijumpai pada orang sehat yang memiliki kekebalan tubuh yang baik, tetapi umumnya dijumpai pada orang yang terinfeksi HIV. Penyakit saluran pencernaan utama Esofagitis adalah peradangan pada kerongkongan (esofagus), yaitu jalur makanan dari mulut ke lambung. Pada individu yang terinfeksi HIV, penyakit ini terjadi karena infeksi jamur (jamur kandidiasis) atau virus (herpes simpleks-1 atau virus sitomegalo). Ia pun dapat disebabkan oleh mikobakteria, meskipun kasusnya langka. Diare kronis yang tidak dapat dijelaskan pada infeksi HIV dapat terjadi karena berbagai penyebab; antara lain infeksi bakteri dan parasit yang umum (sepertiSalmonella, Shigella, Listeria, Kampilobakter, dan Echerichia coli). Serta infeksi oportunistik yang tidak umum dan virus (seperti kriptosporidiosis, mikrosporidiosis, Mycobacterium avium complex, dan virus sitomegalo (CMV) yang merupakan penyebab kolitis). Penyakit syaraf dan kejiwaan utama Infeksi HIV dapat menimbulkan beragam kelainan tingkah laku karena gangguan pada syaraf (neuropsychiatric sequelae), yang disebabkan oleh infeksi organisma atas sistem syaraf yang telah menjadi rentan, atau sebagai akibat langsung dari penyakit itu sendiri. Kanker dan tumor ganas (malignan) Pasien dengan infeksi HIV pada dasarnya memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap terjadinya beberapa kanker. Hal ini karena infeksi oleh virus DNA penyebab mutasi genetik; yaitu terutama virus Epstein-Barr (EBV), virus herpes Sarkoma Kaposi (KSHV), dan virus papiloma manusia (HPV). Infeksi oportunistik lainnya Pasien AIDS biasanya menderita infeksi oportunistik dengan gejala tidak spesifik, terutama demam ringan dan kehilangan berat badan. Infeksi oportunistik ini termasuk infeksi Mycobacterium avium-intracellulare dan virus sitomegalo. Virus sitomegalo dapat menyebabkan gangguan radang pada usus besar (kolitis) seperti yang dijelaskan di atas, dan gangguan radang pada retina mata (retinitis sitomegalovirus), yang dapat menyebabkan kebutaan. Infeksi yang disebabkan oleh jamur Penicillium marneffei, atau disebut Penisiliosis, kini adalah infeksi oportunistik ketiga yang paling umum (setelah tuberkulosis dan kriptokokosis) pada orang yang positif HIV di daerah endemik Asia Tenggara.



4. Tanda-tanda Pada orang dewasa, 3 tanda-tanda utama AIDS adalah: a. Kehilangan 10% dari berat badan lebih dari satu bulan tanpa penyebab.



b. Diare lebih dari satu bulan. c. Demam yang berlangsung selama lebih dari satu bulan baik konstan atau datang dan pergi.



Modul Bimbingan dan Konseling 75



Pada orang dewasa, 5 tanda minor AIDS adalah: a. Batuk kering yang tidak sembuh-sembuh.



b. Kulit gatal di seluruh tubuh. c. Herpes zoster (mirip cacar air, atau disebabkan virus yang juga mengakibatkan cacar air, virus herpes) yang tidak kunjung sembuh. d. Candidiasis, yang putih, mengangkat ruam pada mulut, lidah, atau tenggorokan.



e. Pembengkakan kelenjar (di leher, ketiak, atau selangkangan) dengan atau tanpa infeksi aktif. Orang dewasa dapat didiagnosis mengidap AIDS, jika memiliki minimal 2 tanda-tanda utama dan satu tanda minor. Tapi, itu sudah cukup untuk membuat diagnosis AIDS jika seseorang mengidap kanker kulit (disebut Karposi, yang biasanya kemerah-merahan, ungu, atau bintik-bintik hitam pada kulit yang dapat menjadi besar dan menyakitkan) atau kriptokokal meningitis (infeksi pada meliputi otak yang menyebabkan demam, leher kaku, sakit kepala, kebingungan, dan ketidakmampuan untuk bangun). Pada anak- anak, 3 tanda-tanda utama AIDS adalah: a. Berat badan, atau pertumbuhan lambat.



b. Diare berat selama 14 hari atau lebih. c. Demam selama lebih dari satu bulan. Pada anak-anak, 5 tanda minor AIDS adalah: a. Kulit gatal di seluruh tubuh.



b. Pembengkakan kelenjar (di leher, ketiak, atau selangkangan) c. Candidiasis (bintik-bintik putih) di dalam mulut, lidah, atau tenggorokan d. Infeksi pada telinga, tenggorokan, dan infeksi lainnya e. Batuk yang tidak sembuh-sembuh. Tanda kecil lainnya adalah jika sang ibu telah dinyatakan positif HIV / AIDS atau memiliki tanda-tanda AIDS. Bagi seorang anak untuk dapat didiagnosis dengan AIDS, maka harus ada 2 besar dan 2 kecil tanda-tanda yang tercantum di atas.



5. Dampak Sosial Budaya a. Stigma Masyarakat/ Hukuman Sosial Hukuman sosial atau stigma oleh masyarakat di berbagai belahan dunia terhadap pengidap AIDS terdapat dalam berbagai cara, antara lain tindakan-tindakan pengasingan, penolakan, diskriminasi, dan penghindaran atas orang yang diduga terinfeksi HIV



Modul Bimbingan dan Konseling 76



b. Dampak ekonomi HIV dan AIDS memperlambat pertumbuhan ekonomi dengan menghancurkan jumlah manusia dengan kemampuan produksi (human capital). Tanpa nutrisi yang baik, fasilitas kesehatan dan obat yang ada di negara-negara berkembang, orang di negara-negara tersebut menjadi korban AIDS. Mereka tidak hanya tidak dapat bekerja, tetapi juga akan membutuhkan fasilitas kesehatan yang memadai. Ramalan bahwa hal ini akan menyebabkan runtuhnya ekonomi dan hubungan di daerah. Di daerah yang terinfeksi berat, epidemik telah meninggalkan banyak anak yatim piatu yang dirawat oleh kakek dan neneknya yang telah tua. A k ti v it a s S is w a M e m b u a t K li p i n g



1. Carilah sumber informasi (dari Koran, majalah, web, blog, dll) tentang kasus penderita HIV-Aids. 2. Buatlah kliping dari sumber informasi tersebut. (tuliskan sumber informasi yang jelas di kliping yang dibuat) 3. Berikan analisa anda mencakup faktor penyebab, gejala, tanda-tanda, dampak yang dialami oleh penderita HIV-aids tersebut 4. Berikan opini/pendapat anda agar terhindar dari infeksi HIV-aids



Tanggal



Catatan Guru Pembimbing



“kemarin adalah sejarah, hari ini adalah anugerah. Buatlah sejarah terbaik dalam hidupmu dengan melakukan hal yang baik” “Lebih baik mencegah daripada mengobati”



Tanda Tangan Guru Pembimbing