Modul Blok 13 - Sistem Alimentari 2018-2019 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MODUL BLOK 13 SISTEM ALIMENTARI



Penanggung Jawab: dr. Ardi Pramono ,Sp.An,M.Kes. Wakil Penanggung Jawab dr.Risal Andy K.



Kontributor: dr. Agus Widiyatmoko,Sp.PD,M.Kes. dr. Agus Suharto, Sp.PA dr. Ana Majdawati, Sp.Rad, M.Kes Dr. dra. Lilis Suryani, M.Kes. Dr.drh. Tri Wulandari, M.Kes Dra. Salmah Orbayinah, Apt, M.Kes dr. Yosi Budi S.,Sp.An,M.Sc.



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2019



Daftar Isi



Modul keterampilan belajar Daftar isi Kata pengantar Rencana proses pembelajaran blok keterampilan belajar A. Karakteristik Mahasiswa B. Tujuan Blok C. TIK D. Topik E. Prasyarat Penilaian F. Strategi Pembelajaran dan Pengalaman Belajar G. Fasilitas H. Evaluasi I. Sumber Belajar Suplemen untuk blok keterampilan belajar Lampiran-1 Petunjuk tutorial



…………………………………………………… …………………………………………………… …………………………………………………… ……………………………………………………



2 3 4 6



……………………………………………………



6



…………………………………………………… …………………………………………………… …………………………………………………… ……………………………………………………



6 8 11 11



…………………………………………………… …………………………………………………… …………………………………………………… ……………………………………………………



15 15 16 19



……………………………………………………



20



KATA PENGANTAR



Assalamu’alaikum wr wb Blok Alimentari merupakan blok kedua tahun kedua dari kurikulum blok case based learning atau CBL Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Blok alimentari memiliki tujuan untuk membekali mahasiswa dengan pengetahuan dasar, klinis dan keterampilan



pada



system



alimentari



yang



nantinya



dapat



diterapkan



secara



berkesinambungan pada proses selanjutnya. Buku modul berisi skenario-skenario yang digunakan sebagai triger bagi mahasiswa untuk berdiskusi dalam tutorial. Dalam berdiskusi mahasiswa menggunakan langkah seven jump dan dibantu oleh seorang tutor sebagai fasilitator yang akan mengarahkan kepada tujuan belajar. Penyusun mengucapkan terima kasih kepada para kontributor dari departemen yang terlibat, dan pihak-pihak lain yang membantu pembuatan buku modul ini, sehingga dapat tersusun buku blok ketrampilan belajar ini dengan baik. Semoga buku ini dapat digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tutorial. Akhirnya kritik serta saran untuk perbaikan buku modul ini akan diterima tim penyusun dengan senang hati. Wassalamu’alaikum wr wb



Yogyakarta, Maret 2019 Tim Penyusun



RENCANA PEMBELAJARAN BLOK ALIMENTARI A. Karakteristik Mahasiswa Blok alimentari diperuntukkan bagi mahasiswa tahun kedua blok kedua Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UMY. Blok ini merupakan blok pada fase klinik sehingga blok ini diciptakan untuk membekali mahasiswa dengan pengetahuan dasar, klinis dan keterampilan klinis serta sikap profesional islami yang dibutuhkan pada penanganan kasus medis di bidang system alimentari. B. Tujuan Belajar Blok (TB Blok) Pada akhir blok mahasiswa diharapkan mampu : a. Mahasiswa dapat menjelaskan definisi kelainan di sistem alimentari b. Mahasiswa dapat menjelaskan patofisiologi kelainan di sistem alimentari c. Mahasiswa dapat menjelaskan gejala klinis kelainan di sistem alimentari d. Mahasiswa dapat menjelaskan komplikasi kelainan di sistem alimentari e. Mahasiswa dapat menjelaskan penyebab dan klasifikasi kelainan di sistem alimentari f. Mahasiswa dapat menjelaskan pemeriksaan laboratorium pada kelainan di sistem alimentari g. Mahasiswa dapat menjelaskan penatalaksanaan kelainan di sistem alimentari di pelayanan primer h. Mahasiswa dapat menjelaskan peran keluarga dalam penatalaksanaan kelainan di sistem alimentari i. Mahasiswa dapat menjelaskan tingkat keterlibatan dokter di keluarga dalam penatalaksanaan kelainan di sistem alimentari j. Mahasiswa mampu mencari jurnal tentang diagnosis dan terapi yang berbasis bukti Ilmiah C. Tujuan Instruksional Khusus blok (TIK Blok)



TIK blok berupa learning outcome sesuai area kompetensi Standar Kompetensi Dokter Indonesia (2012). Area 1(Profesionalisme yang luhur): a. Mahasiswa mampu menjelaskan nilai islam dalam kehidupan dan proses belajar b. Mahasiswa mampu menjelaskan perspektif islam dalam praktek kedokteran c. Mahasiswa mampu menjelaskan karakter profesional dokter d. Mahasiswa mampu menjelaskan hak, kewajiban, dan tanggung jawab manusia dalam bidang kesehatan Area 2 (Mawas diri dan pengembangan diri) a. Memberikan respon positif terhadap feedback



b. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami kesadaran diri akan kekuatan dan kelemahan pada profesi dokter c. Mengidentifikasi kelebihan dan membangun kepercayaan diri yang berhubungan dengan profesi dokter d. Mengembangkan selalu ilmu pengetahuan baru Area 3 (Komunikasi efektif) a. Mahasiswa mampu mengetahui cara komunikasi interpersonal secara baik sebagai dasar untuk mengembangkan komunikasi dokter-pasien Area 4 (Pengelolaan Informasi) a. Mahasiswa mampu memahami prinsip IT dan mengetahui kekuatan dan kelemahannya b. Mahasiswa mampu memahami dan menerapkan prinsip EBM c. Memahami keterampilan dasar untuk menilai validitas informasi yang sistemik tentang pengetahuan Area 5 (Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran) a. Mahasiswa mampu mengetahui istilah dalam kedokteran b. Mahasiswa mampu mengetahui pelaksanaan praktikum skills lab di FKIK UMY c. Mahasiswa mampu mengetahui secara umum tentang kedokteran keluarga d. Mahasiswa mampu memahami Jaminan Kesehatan di Indonesia e. Mahasiswa mampu memahami pengertian bioetika dan penerapan etika kedokteran f. Mahasiswa mampu memahami prinsip logika hukum dalam pelayanan kesehatan g. Mahasiswa mampu memahami peraturan perundang-undangan yang terkait dengan praktik kedokteran di Indonesia Area 7 (Pengelolaan Masalah kesehatan) a. Mahasiswa mampu memahami tentang pendokumentasian informasi medik dan nonmedik



D. Topik D.1 Tabel AREA KOMPETENSI Area Learning Outcome Kompetensi



Strategi Belajar



Topik



Area 5



Mahasiswa mampu memahami anatomi klinis sistem alimentary.



KULIAH



Anatomi Klinis Sistem Alimentari dan dinding abdomen (anatomi)



Area 5 dan area 6



Mahasiswa mampu memahami dan melakukan diagnosis dan penatalaksanaan penyakit dan gangguan cavum oris dan kelenjar liur.



KULIAH



Area 5 dan area 6



Mahasiswa mampu memahami penyakit infeksi pada system alimentari dan mampu melakukan prosedur diagnosis Mahasiswa mampu memahami Farmakoterapi sistem alimentari



KULIAH



Gangguan cavum oris dan kelenjar Liur. - Kandidiasis mulut - Ulkus mulut (aptosa, herpes) - Glositis - Angina Ludwig - Parotitis - Leukoplakia - Karies gigi, gusi bengkak Intestinal Protozoa



Area 5



Nematoda



PRAKTIKUM Enterobacteriaceae Infeksi parasit pada system alimentari



KULIAH



Farmakoterapi sistem alimentary: Laxative & Adsorbent Emetic dan Antiemetic Spasmolitik dan colagogik Medicine for antiulcus Pharmacotherapy for Parasite’s Infection



Area 5



Area 5



Area 5



Area 5



Area 5 dan area 6



Area 5 dan area 6



Mahasiswa mampu memahami patologi pada hepar, pancreas dan duktus empedu Mahasiswa mampu memahami patologi pada esophagus, lambung, dan usus. Mahasiswa mengetahui pemeriksaan patologi klinik penyakit sistem alimentari dan intepretasinya Mahasiswa mengetahui pemeriksaan radiologi penyakit sistem alimentari dan intepretasinya Mahasiswa mampu memahami dan melakukan diagnosis serta penatalaksanaan gangguan esophagus secara holistik dan komprehensif



Mahasiswa mampu memahami dan



KULIAH



KULIAH



KULIAH



KULIAH



Patology system alimentary Patologi hepar,pancreas and bile duct Kelainan congenital Inflamasi Kelainan vascular neoplasma Patology system alimentary Patologi oesophagus, gaster, intestine Kelainan congenital Inflamasi Kelainan vascular neoplasma Pemeriksaan Penunjang Patologi Klinik untuk diagnosis



Pemeriksaan Penunjang Radiologi pada system alimentary



SKILL LABS



KULIAH



SKILL LABS



Gangguan esophagus, - Perdarahan gastrointestinal - Lesi korosif pada esofagus - Refluks gastroesofagus



KOMUDA



KULIAH



Gangguan lambung, duodenum - Perdarahan gastrointestinal



Area 5 dan area 6



Area 5 dan area 6



melakukan diagnosis serta penatalaksanaan ganguan lambung dan duodenum secara holistik dan komprehensif



SKILL LABS



Mahasiswa mampu memahami dan melakukan diagnosis serta penatalaksanaan ganguan lambung dan usus secara holistik dan komprehensif



KULIAH



Mahasiswa mampu memahami dan melakukan diagnosis serta penatalaksanaan hepatitis secara holistik dan komprehensif



- Gastritis - Ulkus (gaster, duodenum)



KOMUDA



SKILL LABS



Gangguan pada ileum dan Jejenum - Gastroenteritis (termasuk kolera, giardiasis)



KOMUDA



KULIAH



Hepatitis Gangguan pada hepar dan system bilier (Interna) Hepatitis virus Perlemakan hepar Kolesistitis PRAKTIKUM Cirrhocis hepatic



Area 5 dan area 6



Area 5 dan area 6



Area 5 dan area 6



Area 5 dan area 6



Mahasiswa mampu memahami dan melakukan diagnosis serta penatalaksanaan sirosis hepatis secara holistik dan komprehensif Mahasiswa mampu memahami dan melakukan diagnosis serta penatalaksanaan gangguan alimentary bagian bawah secara holistik dan komprehensif Mahasiswa mampu memahami dan melakukan diagnosis serta penatalaksanaan gangguan alimentary bagian bawah secara holistik dan komprehensif Mahasiswa mampu memahami dan melakukan diagnosis serta penatalaksanaan gangguan alimentary bagian bawah secara holistik dan komprehensif



KULIAH



Gangguan pada hepar dan system bilier : Cirrhocis hepatic



KULIAH



Gangguan pada colon dan rektum - Disentri basiler, disentri amuba - Irritable Bowel Syndrome



KOMUDA



KULIAH



Gangguan Alimentari pada anak



KULIAH



Manifestasi Alergi pada system alimentary - Intoleransi makanan - Alergi makanan - Keracunan makanan - Botulisme



Area 5 dan area 6



Mahasiswa mampu memahami dan melakukan diagnosis serta penatalaksanaan gangguan alimentary bagian bawah secara holistik dan komprehensif



KULIAH



Area 5 dan area 6



Mahasiswa mampu memahami dan melakukan diagnosis serta penatalaksanaan



KULIAH



Peritonitis, Infeksi pada umbilicus, Apendisitis akut , dan Abses apendiks



KOMUDA



secara holistik dan komprehensif



-



Divertikulosis/divertikulitis Kolitis Proktitis Hemoroid grade Prolaps rektum, anus Fistel Ani Polyp colon Carcinoma colorectal Abses perianal Fissure ani - Hernia (inguinalis, femoralis, skrotalis) - strangulata, inkarserata - Hernia umbilikalis Acut abdomen - Peritonitis - Perforasi usus - Apendisitis akut - Abses apendiks - Ileus



-



Area 1



Mampu memahami perilaku manusia, memanajemen emosi dan pengendalian diri



PSKI



Intususepsi atau invaginasi Megakolon Volvulus Atresia anak



Puasa dan Kesehatan Harapan hidup dan manusia seutuhnya



E. Prasyarat penilaian Blok Alimentari adalah blok ketiga tahun kedua di kurikulum Program Studi Sarjana Kedokteran (PSSK) FKIK UMY yang memberikan mahasiswa prinsip dasar dan konsep kelainan system alimentari. Pengetahuan dasar, klinis dan keterampilan yang dipelajari pada blok ini akan diterapkan pada blok selanjutnya. Aktivitas pembelajaran harus diikuti oleh mahasiswa sebagai prasyarat untuk mengerjakan evaluasi akhir. Minimal kehadiran dari aktivitas pembelajaran meliputi 1. Perkuliahan : 75% 2. Tutorial : 75% 3. Praktikum keterampilan : 100% 4. Praktikum di Laboratorium : 100% F. Strategi Pembelajaran dan Pengalaman Belajar Perkuliahan minggu 1, 2 dan 3 No Topik 1 Kuliah pengantar blok 2



3



4 5 6



7



8E



9E



Pemateri dr.Ardi Pramono, Sp.An .M.Kes Anatomi Klinis Sistem Alimentari dr.R.Dirwan Suryo Soularto, Sp.F,M.Sc Dan Dinding Abdomen Fisiologi System Gastrointestinal Dra. Zulkhah noor, M.Kes Farmakoterapi Sistem Alimentary: Anti Ulcus Patologi Oesophagus, Gaster, Intestine Gangguan Cavum Oris Dan Kelenjar Liur. Caries Dentis Dan Gingivitis



Pemeriksaan Penunjang Radiologi Pada System Alimentary Gangguan Esophagus, Perdarahan Gastrointestinal Lesi Korosif Pada Esofagus Refluks Gastroesofagus Gangguan lambung, duodenum - Perdarahan gastrointestinal



Bagian PJ



Durasi 1 jam



Anatomi 2 jam Fisiologi



dr. Ahmad Edi P., M.Kes



Farmakologi



2 jam



dr. Agus Suharto, Sp.PA



Patologi Anatomi Penyakit Dalam



2 jam



KG



1 jam



dr. Ana Majdawati, Sp.Rad, M.Kes



Radiologi



2 jam



dr.Agus Widyatmoko, Sp.PD.M.Kes



Penyakit dalam



2 jam



dr. H.M.Wibowo,Sp.PD



Penyakit Dalam



2 jam



dr.AgusWidyatmoko, Sp.PD.M.Kes drg. Ana Medawati, M.Kes



1 jam



10



11



12 13 14B



15B



- Gastritis - Ulkus (gaster, duodenum) Pemeriksaan Penunjang Patologi Klinik untuk diagnosis kelainan system gastrointestinal Farmakoterapi sistem alimentary: Emetic dan Antiemetic Patologi hepar,pancreas and bile duct Hepatitis virus Gangguan pada hepar dan system bilier Hepatitis virus Perlemakan hepar Kolesistitis



dr. Adang M.Gugun, Sp.PK,M.Kes



Patologi klinik



2 jam



dr. Hidayatul Kurniawati, M.Sc



Farmakologi



2 jam



dr. Indrayanti, Sp.PA



Patologi Anatomi Habib, Mikrobiologi



2 jam



dr.Hj. Inayati Sp.Mk,M.Kes Prof.dr.Siti Nurjanah,Sp.PD,K-GEH



1 jam



Penyakit Dalam



2 jam



Prof.dr.Siti Penyakit Dalam Nurjanah,Sp.PD,K-GEH DR.dr. Titik Hidayati, PSKI M.Kes dr. Agus Widyatmoko, Penyakit Dalam Sp.PD.,M.Kes



2 jam



16



Gangguan pada hepar dan system bilier : Cirrhocis hepatic Puasa dalam tinjauan kesehatan



17D



Pancreatitis



18



Kelainan kongenital sistem gastrointestinal



Dr.dr. Sagiran, Sp.B-KKL, M.Kes



Bedah



2 jam



19B



Hepatitis (virus, autoimun, drug induced)



dr. Agus Widyatmoko, Sp.PD.M.Kes



Penyakit Dalam



1 jam



1 jam 1 jam



31 jam 2,21 sks Perkuliahan minggu ke 4, 5 dan 6 No Topik 1 Intestinal Protozoa 2



Nematoda Usus



3



Enterobacteriaceae



4



Infeksi parasit pada system



Pemateri Dr. dr. Sri Sundari, M.Kes Dr.drh.Tri Wulandari,M.Kes Dr.dra. Lilis Suryani, M.Kes



Bagian Parasitologi



Durasi 2 jam



Parasitologi



2 jam



Mikrobiologi



2 jam



dr.AgusWidyatmoko,



Penyakit Dalam



1 jam



5



6



7



8



9



10



11 12



alimentari Gangguan pada ileum dan Jejenum - Gastroenteritis (termasuk kolera, giardiasis) Gangguan pada colon dan rektum - Disentri basiler, disentri amuba - Irritable Bowel Syndrome - Inflamatory bowel disease Farmakoterapi sistem alimentary: Laxative & Adsorbent Acut abdomen - Peritonitis - Perforasi usus - Apendisitis akut - Abses apendiks - Ileus Kelainan pada colon dan rektum Divertikulosis/divertikulitis Kolitis Proktitis Kelainan pada colon dan rektum Hemoroid Prolaps rektum, anus Kelainan pada colon dan rektum Abses perianal Fissure ani Fistula ani Gangguan Alimentari pada anak Manifestasi Alergi pada system alimentari - Intoleransi makanan - Alergi makanan - Keracunan makanan - Botulisme Hernia (inguinalis, femoralis, skrotalis, umbilikalis) Intususepsi atau invaginasi



Sp.PD.M.Kes Penyakit Dalam dr.Fitria Nurul H.,Sp.PD,M.Sc Penyakit Dalam



2 jam



dr.Fitria Nurul H.,Sp.PD,M.Sc



Dr.dr. Wiwik K, M.Kes



Farmakologi



Dr. Nicko Rahmanio ,Sp.B



Bedah



2 jam



Dr.Nicko Rahmanio,Sp.B



Bedah



2 jam



Dr.Nurcahyo Setyawan,Sp.B-KBD



Bedah



2 jam



Dr.Nurcahyo Setyawan,Sp.B-KBD



Bedah



2 jam



dr. Bambang Edi S, Sp.A, Anak M.Kes dr.Agus Widyatmoko, Penyakit Dalam Sp.PD.M.Kes



Dr.Nurcahyo Setyawan,Sp.B-KBD Dr. Ahmad



2 jam



Bedah



2 jam



Bedah



2 jam



13 14 15



16 17



Megakolon Volvulus Atresia anak Harapan hidup dan Manusia Seutuhnya Pendekatan Keluarga pada Kasus Diare Tinjauan Kesehatan Masyarakat dan Pencegahan Penyakit di sistem alimentari Keganasan pada sistem alimentary Cholelithiasis, chledocolithiasis, cholangiokarsinoma, Hydrops VF



Mahmudi,Sp.B-KBA



dr. Risal andy K.



PSKI



1 jam



dr. Denny Anggoro,M.Sc



IKK



1 jam



dr. Iman Permana, Phd



IKM



2 jam



dr.Prasetya ,Sp.PD



Penyakit Dalam



2 jam



Dr.dr. Sagiran, Sp.B-KKL, M.Kes



Bedah



2 jam



31 jam 2,31 sks



TUTORIAL Topik 1 2 3 4 5 6



Dispepsia Ikterik Diare Acute abdomen Hemoroid grade 1 Keracunan Makanan



Penugasan Pertemuan Tugas 1 Tugas 2 Tugas 3 Tugas 4 Tugas 5 Tugas 6



Keterangan Penugasan Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok



Pertemuan 1x2 1x2 1x2 1x2 1x2 1x2 12 0,57 SKS



PRAKTIKUM



1



Topik Protozoa intestinal



2 3 4 5 6



Nematoda usus Pemeriksaan feses dan Anal Swab Enterobacter Virus Hepatitis Patologi system alimentari



Departemen Parasitologi



Pertemuan 1x2



Parasitologi Parasitologi Mikrobiologi Mikrobiologi Patologi Anatomi



1x2 1x2 1x2 1x2 1x2 12 0,57 SKS



SKILL LAB



1



Topik Anamnesis Kelainan Gastrointestinal dan Pemeriksaan fisik abdomen



Pertemuan 1x2



2



Pemasangan Nasogastric tube



1x2



3



Terapi dan Resusitasi Cairan



1x2



4



Radiologi Abdomen



1x2 8 0,42 SKS



KOMUDA No



Topik



Strategi pembelajaran



Keterangan



1 2 3



Gastroenteritis (kel A) Acute abdomen (kel B) Perdarahan saluran cerna bagian atas (kel C) Perdarahan saluran cerna bagian bawah (kel D) Dispepsia (kel E)



Laporan kasus Laporan kasus Laporan kasus



Tugas individu Tugas individu Tugas individu



Laporan kasus



Tugas individu



5



Laporan kasus



Tugas individu



5 0,41 SKS



4 5



Pertemuan (jam) 5 5 5



Total sks : 6,49 SKS G. Fasilitas Program Studi Pendidikan Dokter FKIK UMY memiliki beberapa fasilitas yang mendukung aktivitas pembelajaran. Fasilitas tersebut meliputi : a. 3



Amphitheatre



untuk



proses



perkuliahan



kelas



besar



yang



dilengkapi



computer/notebook & LCD projector, audio recorder, internet b. 15 ruangan tutorial untuk diskusi kelompok kecil/tutorial dengan kapasitas 12-15 mahasiswa/ruangan dilengkapi dengan TV, DVD media player, CCTV, internet c. 2 ruangan laboratorium keterampilan d. 6 laboratorium untuk praktikum biomedis e. 1 perpustakaan fakultas f. 1 Laboratorium untuk TI



g. hot-spot area H. Evaluasi Penilaian dilakukan secara formatif dan sumatif. Penilaian formatif dilakukan dengan menilai aktivitas harian mahasiswa dengan menggunakan check list, laporan tertulis, kuis dan lain sebagainya. Penilaian sumatif dilakukan dengan ujian CBT. Nilai akhir blok akan ditentukan dengan komposisi : 



60% dari MCQ CBT (30% evaluasi belajar 1 dan 70% evaluasi belajar 2) o Evaluasi belajar 1 adalah penilaian hasil belajar mahasiswa pada 2 minggu pertama o Evaluasi belajar 2 adalah penilaian hasil belajar mahasiswa pada akhir minggu ke 4 ( 25% hasil belajar 2 minggu pertama dan 75% hasil belajar 2 minggu kedua)







30% dari Tutorial







10% dari Praktikum di laboratorium



Mahasiswa dikatakan lulus blok keterampilan belajar dan profesionalisme apabila telah memenuhi kriteria sebagai berikut : 



Nilai minimal untuk MCQ adalah 60







Nilai minimal untuk nilai akhir adalah 60



I. Sumber belajar mandiri 1. Barbara Bates,1995, A guide to Physical Examination & History Taking, Lippincort. 2. Granner, D.K., Mayes D.A., Rodwell V.W., 2004, Harper’s Biochemistry, Lange Medical Book ed 24. 3. Ganong W.P., 2003, Review of Medical Physiology, Prentice Hall International Englewood, New Jersey. 4. Guyton A.C. & hall J.E., 1997, Texbook of Medical Physiology, W.B. Saunders Company, USA. 5. Harrisons, 1999, Prinsip-prinsip Ilmu Penyakit Dalam, EGC, Jakarta 6. Jawetz, Melnick, Adelberg, 1996, Mikrobiologi Kedokteran, EGC, Jakarta 7. Katzung B.G., 1998, Basic and Clinical Pharmacology, 7 ed, Appleton & lange, Conneticut. 8. Markum 1991, Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak, FK UI , Jakarta 9. Nelsons, 2001, Ilmu Kesehatan Anak, EGC, Jakarta. 10. R. Samsuhidayat, 2004, Buku Ajar Ilmu Bedah, EGC, Jakarta 11. Robbin Kumar, 1995, Buku Ajar Patologi, EGC, Jakarta. 12. Snell, Richard, 1997, Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran, Vol 1,2,3, EGC, Jakarta 13. Soetjiningsih, 1995, Tumbuh Kembang Anak, EGC , Jakarta



PANDUAN TUTORIAL BLOK SISTEM ALIMENTARI



PETUNJUK TUTORIAL BLOK ALIMENTARI



Mahasiswa akan dibagi dalam kelompok-kelompok kecil, setiap kelompok terdiri dari 10 sampai 15 mahasiswa dan dibimbing oleh satu tutor sebagai fasilitator. Dalam diskusi tutorial perlu ditunjuk satu orang sebagai ketua diskusi dan satu orang sebagai sekretaris. Ketua diskusi dan sekretaris ditunjuk secara bergiliran untuk setiap skenarionya agar semua mahasiswa mempunyai kesempatan berlatih sebagai pemimpin dalam diskusi. Oleh karena itu perlu dipahami dan dilaksanakan peran dan tugas masing-masing dalam tutorial sehingga tercapai tujuan pembelajaran. Sebelum diskusi dimulai, tutor akan membuka diskusi dengan perkenalan antara tutor dengan mahasiswa serta antar mahasiswa. Ketua dari diskusi dibantu sekretaris memimpin diskusi dengan menggunakan tujuh langkah atau seven jumps untuk mendiskusikan masalah yang ada dalam skenario. Tujuh langkah tersebut meliputi :



1. Klarifikasi istilah atau konsep Proses menulis dan mencocokkan istilah-istilah dalam skenario yang belum jelas atau menimbulkan banyak interpretasi dengan bantuan kamus umum, kamus kedokteran dan tutor 2. Penentuan masalah Proses mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang ada dalam skenario berdasarkan kesepakatan bersama. 3. Pembahasan masalah secara singkat Proses mendiskusikan dan menjelaskan permasalahan yang ditemukan pada nomer 2



dengan singkat sesuai dengan pengetahuan yang telah dimiliki



sebelumnya oleh masing- masing anggota (prior knowledge). 4. Analisis masalah Proses menjelaskan masalah yang telah didiskusikan pada nomor 3 secara mendalam sebelumnya.



dan



sistematis



berdasarkan



pengetahuan



yang



telah



dimiliki



5. Menetapkan tujuan belajar Proses mengumpulkan beberapa permasalahan yang didapatkan pada proses nomor 4 yang dirasakan kurang jelas dan masih membutuhkan sumber yang benar dan terpercaya atau permasalahan baru yang muncul dan belum teranalisa di nomor 4 untuk dijadikan fokus pembelajaran mandiri. Proses ini merupakan akhir proses dari pertemuan pertama. 6. Belajar mandiri Setiap anggota kelompok melakukan proses belajar mandiri melalui akses internet, jurnal , perpustakaan, kuliah dan konsultasi pakar untuk memecahkan masalah yang menjadi tujuan belajar di nomor 5. 7. Pelaporan hasil belajar mandiri Pada pertemuan kedua dilakukan proses pelaporan oleh masing-masing anggota tentang hasil yang diperoleh dalam proses belajar mandiri, kemudian dari beberapa hasil dapat ditarik kesimpulan jawaban yang benar dari masing-masing permasalahan yang menjadi tujuan belajar. Setiap skenario akan diselesaikan dalam satu minggu dengan dua kali pertemuan. Langkah pertama sampai dengan langkah kelima dilaksanakan pada pertemuan pertama, sedangkan langkah keenam dilakukan mandiri diantara waktu pertemuan pertama dan kedua. Langkah ketujuh dilaksanakan pada pertemuan kedua. Tutor yang bertugas sebagai fasilitator akan mengarahkan diskusi dan membantu mahasiswa dalam mencari solusi pemecahan masalah tanpa harus memberikan penjelasan atau kuliah mini. Ketua diskusi memimpin diskusi dengan cara : a. Memberi kesempatan setiap anggota kelompok sesuai nama yang disebut untuk dapat menyampaikan ide dan pertanyaan. b. Mengingatkan bila ada anggota kelompok yang mendominasi diskusi c. Mendorong / memberi kesempatan lebih / memancing bila ada anggota yang kurang aktif selama proses diskusi d. Membatasi apabila didapatkan pernyataan yang menyimpang jauh dari topik permasalahan yang telah ditentukan



e. Memeriksa sekretaris dalam melakukan tugasnya mencatat proses jalannya diskusi dan hal-hal penting yang perlu dicatat selama diskusi berlangsung. Ketua diskusi dalam bertugas dibantu oleh seorang sekretaris yang bertugas mencatat tahapan diskusi beserta hasilnya dalam bentuk soft file di komputer. Dalam diskusi tutorial perlu dimunculkan suasana belajar yang kondusif serta iklim keterbukaan dan kebersamaan yang kuat. Mahasiswa bebas mengemukakan pendapatnya tanpa khawatir apakah pendapatnya dianggap salah, remeh dan tidak bermutu oleh teman yang lain, karena dalam tutorial yang lebih penting adalah bagaimana mahasiswa berproses



memecahkan masalah dan bukan kebenaran



pemecahan masalahnya.



Proses tutorial menuntut mahasiswa agar secara aktif dalam mencari informasi atau belajar mandiri untuk memecahkan masalah. Belajar mandiri dapat dilakukan dengan akses informasi baik melalui internet (jurnal ilmiah terbaru), perpustakaan (textbook dan laporan penelitian), kuliah dan konsultasi pakar.



Gambaran Keterampilan Mahasiswa pada Proses Tutorial CBL A. Step 1.



Diskusi awal pada minggu pertama Deskripsi Klarifikasi istilah atau konsep



Ketua



   



2.



Penentuan masalah



   



3.



Pembahasan masalah secara singkat



    



4.



Analisis masalah



Menunjuk anggota kelompoknya untuk membacakan problem skenario Memastikan ada anggota yang bersedia membacakan problem skenario Memastikan adanya istilah atau konsep yang kurang dimengerti pada problem skenario Menyimpulkan tahap pertama dan melanjutkan diskusi ke tahap selanjutnya







Mencatat istilah yang kurang dimengerti



Mengajukan pertanyaan kepada anggota untuk kemungkinan penentuan masalah Meringkas pertanyaan para anggota kelompok Memastikan seluruh anggota setuju dengan penentuan Menyimpulkan tahap kedua dan melanjutkan diskusi ke tahap selanjutnya







Menulis permasalahan yang telah ditetapkan



Mempersilahkan seluruh anggota kelompok untuk berkontribusi satu persatu Meringkas setiap hasil kontribusi anggota kelompok Menstimulasi anggota kelompok untuk berkontribusi Meringkas hasil curah pendapat sementara Meyakinkan bahwa proses analisa masalah oleh para anggota ditunda sampai pada tahap keempat







Membuat tulisan ringkas yang jelas untuk setiap kontribusi dari peserta Membedakan antara poin utama dengan issue pendukung



 Memastikan bahwa semua poin dari curah     



Sekretaris



pendapat telah didiskusikan Meringkas setiap hasil kontribusi anggota kelompok Mengajukan pertanyaan untuk memperdalam analisa dalam diskusi Memastikan bahwa anggota kelompok tidak melenceng jauh dari topik pembicaraan Menstimulasi anggota kelompok untuk menemukan hubungan antar topik permasalahan Menstimulasi anggota kelompok untuk berkontribusi















Membuat tulisan ringkas yang jelas untuk setiap kontribusi dari peserta Memberikan indikasi adanya hubungan antar topik permasalahan (membuat skema)



5.



Menetapkan tujuan belajar



  







Mengajukan pertanyaan kepada anggota kelompok untuk kemungkinan issue yang akan dipelajari untuk tahap belajar mandiri Meringkas setiap hasil kontribusi anggota kelompok Memastikan seluruh anggota menyetujui issue



yang akan dipelajari untuk tahap belajar mandiri







Menulis issue yang akan dipelajari untuk tahap belajar mandiri







Memastikan bahwa semua kesulitan dan perbedaan dalam analisis permasalahan sudah dijadikan issue yang akan dipelajari untuk tahap belajar mandiri



Tahap pelaporan hasil pada minggu kedua



B. Step 7.



Ketua



Deskripsi Pelaporan hasil belajar mandiri



  



  











Menyiapkan struktur pelaksanaantahap pelaporan Membuat daftar dari sumber belajar yang digunakan Mengulang kembali issue yang akan dipelajari pada tahap belajar mandiri dan menanyakan temuan yang didapatkan sebagai hasil belajar mandiri kepada anggota kelompok Meringkas setiap hasil kontribusi anggota kelompok Mengajukan pertanyaan untuk memperdalam analisa dalam diskusi Menstimulasi anggota kelompok untuk menemukan hubungan antar topik permasalahan Menstimulasi anggota kelompok untuk berkontribusi Menyimpulkan dan meringkas hasil diskusi dari setiap issue yang akan dipelajari pada tahap belajar mandiri



Sekretaris



 







Membuat tulisan ringkas yang jelas untuk setiap kontribusi dari peserta Memberikan indikasi adanya hubungan antar topik permasalahan (membuat skema) Membedakan antara poin utama dengan issue pendukung



Skenario 1 Seorang laki-laki 40 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan nyeri ulu hati sejak sebulan lalu, keluhan disertai muntah kurang lebih sebanyak 6x, muntahan berupa makanan dan lemas. Pasien mengeluh nyeri saat pasien sedang stres atau telat makan, riwayat muntah darah (-). BAB hitam disangkal oleh pasien, batuk (-), pilek (-), diare (-), konstipasi (-), anyanganyangen (-), nyeri tidak di perberat ketika pasien batuk. Dari pemeriksaan fisik diperoleh keadaan umum tampak lemah, tekanan darah 120/70 mmHg, suhu tubuh 36,0C, frekuensi nafas 20 x/menit, nadi 76 x/menit. Pada auskultasi paru terdapat suara dasar vesikuler dan tidak terdapat suara tambahan, palpasi abdomen terdapat nyeri tekan epigastrium, pada ekstremitas akral hangat nadi kuat. Pada pemeriksaan penunjang darah rutin di dapatkan angka neutrofil rendah 46,3%, limfosit meningkat 45,3 %. Pasien sehari-hari bekerja sebagai penjual mobil bekas, membeli satu buah mobil bekas kemudian di jual lagi, sebelum di rawat inap di rumah sakit pasien mengalami stress karena mobil yang di jualnya sudah satu bulan tidak kunjung di bayar oleh si pembeli, pasien khawatir dirinya akan di tipu, sehingga satu bulan ini pasien tidak bisa tidur dan tidak bisa beristirahat karena menurut pasien di tempat tinggalnya terlalu berisik, karena banyak orang yang tinggal bersamanya, pasien tinggal bersama istri dan satu orang anak, serta kedua orang tua, adik pasien beserta istri dan seorang anaknya. Pasien mengaku tidak memiliki kebiasaan merokok, minum alkohol, pengguna obat-obatan, tidak mengkonsumsi minuman berenergi serata tidak suka makan makanan yang terlalu pedas dan asam, pasien memiliki riwayat minum jamu kunyit 2 hari ini, jamu tersebut dibuatkan sendiri oleh istrinya.



Diskusikan kasus tersebut dengan metode seven jumps!



Skenario 2 Seorang mahasiswa laki-laki 25 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan mual dan muntah sejak 2 hari yang lalu. Keluhan disertai dengan nyeri perut kanan atas sejak 7 hari yang lalu. Perut terasa sebah, tidak nyaman, dan penuh. BAB tidak ada keluhan,, warna kuning dan tidak lembek. Warna urine kuning tua.. Pasien sudah periksa ke puskesmas tetapi keluhan tidak membaik. Tanda-tanda vital TD : 130/70 mmHg, N: 100 kali/menit isi dan tegangan cukup; RR: 24 kali/menit reguler; t: 38 ℃. Pemeriksaan Fisik: pada mata nampak sklera ikterik, thorak dalam batas normal, dan pada abdomen ditemukan nyeri tekan epigastrium positif, nyeri tekan positif pada regio hipocondriaca kanan dan murphy sign negatif, tidak teraba massa, hepar teraba 4 jari dibawah arcus costa kanan, permukaan rata, tumpul,nyeri,konsistensi keras dan lien tidak teraba. Hasil laboratorium menunjukkan nilai SGOT 253 u/l H, SGPT 1200 u/l H, Bilirubin total 14.10 mg/dl H , Bilirubin Direk 6.00 mg/dl H, Bilirubin Indirek 8.10 mg/dl. Penatalaksanaan yang telah diberikan adalah sebagai berikut: diet hepar,asering 20 tpm, inj amoxicillin 2x 1gr, curcuma tab 3x1, methioson tab 3x1,asam ursodeoksikolat 3x1, paracetamol tab 500mg 3x1, antasida syr 3x1 c.



Diskusikan kasus tersebut dengan metode seven jumps!



Skenario 3 Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun dibawa ke UGD RS karena diare cair dengan lendir darah. Keluhan disertai dengan muntah sebanyak 4 kali, nyeri perut dan demam, keluhan tidak disertai batuk dan pilek. pasien masih mau minum seperti biasa.BAK terakhir kira-kira 12 jam yag lalu. Pasien tidak pernah mengalami diare dengan lendir darah sebelumnya. Riwayat Penyakit Dahulu : Riwayat diare sebelumnya (-), demam (-), Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan yang serupa dengan pasien. Riwayat alergi (-), asma (-), penyakit jantung (-), HT (-), DM (+), tumor / keganasan (-).Riwayat Personal Sosial : pasien sering membeli makanan diluar. Dari pmeriksaan didapatkan: keadaan umum sedang, Kesadaran : Compos mentis, Tanda vital : Tekanan darah : 120/80 mmHg, Nadi : 88 kali/menit, Respirasi : 20 kali/menit, Suhu tubuh : 36,5 C. Pemeriksaan Fisik, kepala dbn, wajah simetris, leher tidak ada pembesaran KGB, telinga : CAE normal, serumen (+), membran timpani intak, cone of light (+), warna normal, bentuk datar, retraksi (), hidung : DBN. tenggorok : tonsil dbn, orofaring dinding posterior faring tidak hiperemis. Thorak : simetris, sonor, vesikuler. Abdomen : flat, BU (+) normal, NT (-), ekstremitas : hangat, CRT < 2 detik. Px penunjang: Lab : Hb 16 g %, Eritrosit 5,9 x 106/mm3, Leukosit 14.0 x 103/mm3, Hematokrit 46 %, Trombosit 268x103/mm3, Eosinofil 2,4 %, Basofil 0,20 %, Neutrofil 80,80%, Limfosit 32,60%, Monosit, 7,10 %. Diskusikan kasus tersebut dengan metode seven jumps!



Skenario 5 Pasien laki-laki usia 41 tahun datang dengan keluhan nyeri perut bawah kanan sejak dua hari Sebelum Masuk Rumah Sakit (SMRS). Pada awalnya nyeri dirasakan di ulu hati, kemudian berpindah diperut kanan bawah lalu nyeri dirasakan diseluruh bagian perut. Nyeri dirasakan terus-menerus dan tidak menjalar, nyeri semakin memberat sejak 1 hari SMRS. Pasien juga mengeluh tidak nafsu makan, mual, muntah (1x,isi makanan dan lender keputihan) dan perut terasa kembung. Pasien mengalami demam sejak 1 hari SMRS, demam dirasakan terus-menerus sepanjang hari. Pasien tidak BAB selama 2 hari , tidak flatus, BAK normal. Pola makan pasien tidak teratur dan jarang mengkonsumsi serat. Pada pemeriksaan didapatkan hasil: Pasien tampak lemah, KU : Tampak Sakit Sedang, Kesadaran: Compos mentis, tanda Vital : TD = 130/80 mmHg; P = 20x/menit ; N = 90x/menit ; S= 38,10C. Pemeriksaan generalis : Kepala : rambut berwarna hitam merata. Mata : Si -/-, Anemis -/-, RCL +/+, RCTL +/+. Cor : S1-S2 reguler, Murmur (-), Gallop (-).Pulmo : SN vesikular +/+, Rhonki -/-, Wheezing -/-. Abdomen : lihat status lokalis.. Ekstremitas : akral hangat +/+, CRT < 2’’. Status lokalis (Abdomen). Inspeksi: Bentuk simetris, sedikit membuncit. Palpasi : Dinding perut simetris, buncit, supel ,Massa (-), Nyeri tekan (+) usi : Bunyi timpani. Auskultasi: Bising usus (+) menurun Rectal toucher: Tonus sphinter ani baik, ampula tidak prolaps, mukosa licin, nyeri tekan(+) jam 9-12, massa(-). Pada handscoon feses(+), darah(-).di seluruh lapang abdomen terutama kuadran kanan bawah (Mc.Burney sign). Nyeri lepas (+) Psoas sign (+). Obturator sign (+), Rovsing sign (+), defans muskular (+) di kuadran kanan bawah. Diskusikan kasus tersebut dengan metode seven jumps!



Kolelitiasis disertai kolesistitis



Skenario 4 Seorang laki-laki berusia 52 tahun datang ke klinik pratama dengan keluhan BAB berdarah segar menetes di akhir BAB, tidak berlendir. Keluhan ini dirasakan sejak kurang lebih seminggu yang lalu. Keluhan BAB disertai terasa nyeri. Kebiasaan pasien untuk BAB sering dengan mengejan karena kadang-kadang sukar untuk BAB. Pasien tidak mengeluh perutnya kembung atau mules, tidak mual atau muntah. Pasien tidak mengeluh nafsu makan turun, berat badan turun ataupun badan terasa lemes. Pasien sadar, tampak sakit sedang. Tanda-tanda vital: TD : 130/90 mmHg, RR : 22 x/menit, N : 88 x/menit, S : 36,5 °C. Pemeriksaan abdomen dalam batas normal, abdomen tidak tampak distensi, bising usus normal, timpani dan tidak ada nyeri tekan. Pada Rectal Toucher didapatkan : Tonus sphingter ani cukup, mukosa rectum licin, terdapat massa kenyal di jam 9-11, darah pada sarung tangan (+), lendir (+), feses (-), tidak ada nyeri tekan. Pemeriksaan jantung, paruparu dan ekstremitas dalam batas normal. Diskusikan kasus tersebut dengan metode seven jumps!