Modul Farmakologi 2. Obat Sistem Pernapasan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SMK FARMASI SURABAYA



MODUL FARMAKOLOGI OBAT SISTEM PERNAPASAN



Disusun oleh : apt. Yunitasari, S.Si., M.Farm-Klin



Waktu : 3 x 2 x 45 Menit



0



Puji syukur kami haturkan ke hadirat Allah S.W.T, atas karunia-Nya sehingga penulis bisa menyusun Modul Farmakologi SMK FARMASI kelas XII. Modul ini sebagai pendamping belajar para siswa yang disusun berdasarkan Kurikulum yang disusun berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah Tentang Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Muatan Nasional (A), Muatan Kewilayahan (B), Dasar Bidang Keahlian (C1), Dasar Program Keahlian (C2), Dan Kompetensi Keahlian (C3). Format modul ini telah disesuaikan dengan model pembelajaran terkini, sehingga diharapkan siswa tidak kesulitan dalam belajar. Modul Farmakologi SMK FARMASI kelas XII yang terdiri dari 5 modul yaitu : 1. Bioregulator 2. Obat Sistem Pernapasan 3. Antihistamin 4. HIV AIDS 5. Immunomodulator Modul yang sedang dipelajari ini adalah Modul 2 Obat Sistem Pernapasan berisi uraian tentang materi yang sedang dibahas dan contoh soal dan latihan soal yang akan mempermudah siswa dalam memahami pembelajaran untuk persiapan memasuki dunia kerja/dunia industri. Selain itu ada lembar kerja yang dirancang sederhana agar siswa bisa mempelajari sendiri sebelum belajar dan bisa mempraktikkan di sekolah maupun di rumah. Penulis menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan modul ini, sehingga kritik dan saran yang penulis harapkan agar dalam penyusunan modul pada waktu mendatang akan lebih baik. Semoga modul ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan dunia pendidikan pada umumnya.



Surabaya, Juni 2020



Penyusun



1



BAB. II OBAT SISTEM PERNAPASAN A. Kompetensi 3.1 Menjelaskan obat-obat sistem pernapasan 4.1. Membedakan obat-obat sistem pernapasan B. Tujuan Setelah selesai mempelajari modul ini, peserta diklat diharapkan dapat: 1. Menjelaskan anti asma 2. Menjelaskan obat batuk



Kegiatan Belajar 1. Anti asma Uraian Materi anti asma CARA (Chronic Aspecific Respiratory Affections) mencakup semua penyakit saluran nafas yang bercirikan penyumbatan (obstruksi) bronchi di sertai pengembangan mukosa (udema) dan sekresi dahak (sputum) berlebihan. Penyakit-penyakit tersebut diantaranya : 1. Asma 2. Chronic Obstruktive Pulmonary Disease(COPD) : bronchitis kronis, dan emfisema 3. Rinitis alergi Penyebab Penyakit-penyakit tersebut adalah : 1. Hiperreaksitivitas bronchi (HRB) • Pada semua penderita asma dan COPD terdapat hiperreakstivitas bronchi. • HRB adalah meningkatnya kepekaan bronchi dibandingkan saluran napas normal, terhadapkan zat-zat merangsang tak spesifik yang dihirup dari udara. 2. Alergi Tubuh akan membentuk antibody terhadap antigen (allergen) tertentu yang memasuki tubuh. Ada 2 allergen, yaitu : a. Alergen inhalasi ; yang masuk ke tubuh lewat pernapasan. Misal : debu yang mengandung tungau, bulu binatang peliharaan, sari bunga, dll. b. Alergen oral dan lokal yang memasuki tubuh melalui mulut atau kulit. Misal : bahan makanan dan obat-obatan. 3. Infeksi saluran pernapasan Dapat menyebabkan gejala radang pada pasien asma dan COPD memperkuat HRB dan bronchokontriksi serta mempermudah penetrasi allergen.



2



A. ASMA Asma atau bengek adalah suatu penyakit alergi dengan ciri-ciri sesak napas secara berkala, mudah tersengal-sengal, dan batuk dengan bunyi khas. Ciri lain hipersekresi dahak pada malam hari dan meningkatnya HRB. Tindakan umum untuk menangani serangan asma : 1. Mencegah reaksi antigen – antibodi dengan menjaga Sanitasi (debu, binatang pemeliharaan)dan menghindari hawa dingin, asap dan kabut 2. Tidak merokok (asap rokok memicu bronkokonstriksi) 3. Fisioterapi (latihan pernapasan, relaksasi) 4. Pencegahan infeksi virus / bakteri B. BRONCHITIS KRONIS DAN EMFISEMA PARU (COPD) BRONCHITIS KRONIS • Penyakit kebanyakan disebabkan infeksi akut saluran pernapasan oleh virus. • Dengan ciri-ciri batuk menahun dengan pengeluaran banyak dahak. EMFISEMA PARU • Emfisema bercirikan dilatasi dan destruksi dari jaringan paru-paru, yang mengakibatkan sesak napas terus-menerus dan menghebat pada waktu mengeluarkan tenaga. • Penyebab utama emfisema adalah asma, Bronchitis kronis dengan batuk bertahun-tahun lamanya (tidak dapat disembuhkan). Penyebab utama COPD adalah merokok dan polusi udara. C. RINITIS ALERGI Rinitis alergi adalah inflamasi membran mukosa hidung yang disebabkan oleh zat alergen yang terhirup dari udara. OBAT SALURAN PERNAFASAN 1. Anti alergika adalah zat-zat yang menstabilkan mastcell hingga tidak pecah dan melepaskan histamin. Untuk mencegah serangan asma dan rinitis alergi. Contoh : Kromoglikat, Nedocromil (Tilade) 2. Adrenergika Efek α dan β, contoh : Efedrin, Pseudoefedrin, PPA (Phenil propanol amin), Isoprenalin, Adrenalin (untuk asma hebat). ES  stimulasi jantung. 3. β2 mimetik (bronkodilatasi) :  Salbutamol, Terbutalin, Fenoterol, Salmeterol, dan Prokaterol.  Derivat xantin, Contoh Obat : teofilin, aminofilin (teofilin dan etilendiamin). 4. Antikolinergika (Ipratropium, Tiotropin (Spiriva  serbuk inhalasi dengan alat Handi Haler). 5. Antihistaminika Contoh obat antihistamin : CTM, Feniramin maleat (Avil) 6. Mukolitik dan Ekspektoransia Berkerja dengan mencairkan dan mengencerkan dahak / mukus yang kental sehingga dapat dikeluarkan. Contoh obat : ambroxol, bromheksin, asetilsistein, KI, NH4Cl, GG 7. Kortikosteroid Kortikosteroid berkhasiat melawan peradangan dan gatal-gatal. 3



Contoh obat : hidrokortison, Prednison, deksamethason, beklometason, budesonid. Inhalasi Inhalasi adalah suatu cara penggunaan adrenergika dan kortikosteroida yang lebih menguntungkan daripada per oral. Keuntungan inhalasi pada pasien asma : Efeknya lebih cepat, dosis lebih rendah dan tidak diresorpsi sehingga resiko efek samping ringan. Dalam sediaan inhalasi, obat dihisap sebagai aerosol (nebuhaler) atau sebagai serbuk halus (turbuhaler). Spesialite No.



Nama Generik



Nama Dagang



1.



Teofilin



Bronsolvan Quibron TSR



2.



Teofilin + Efedrin



Asmasolon Asthma Soho Asmadex



3.



Aminofilin



Aminofilin



4.



Salbutamol



Salbron Ventolin



5.



Terbutalin



Bricasma



6.



Fenoterol



Berotec



7.



Ipratropium



Atrovent



8.



Orsiprenalin



Alupent



Tugas Cari gambar, zat aktif dan cara penggunaan dari sediaan inhalasi di bawah ini : (tugas perorangan) 1. Ventolin inhaler (No. absensi : 1 – 4) 2. Seretide inhaler (No. absensi : 5 – 8) 3. Berotec inhaler (No. absensi : 9 – 12) 4. Symbicort turbuhaler (No. absensi : 13 – 16) 5. Spiriva Handi Haler (No. absensi : 17 – 20) 6. Ventolin Rotacap (No. absensi : 21 – 24) 7. Rotadisk inhaler (No. absensi : 25 – 28) 8. Nebulizer (No. absensi : 29 – habis)



4



Latihan Soal 1. Bronkodilator adalah golongan obat yang berkhasiat sebagai .... a. Obat batuk d. Pengencer dahak b. Obat asma e. kortikosteroid c. Obat alergi 2. Berikut ini yang merupakan komposisi obat asma adalah .... a. Tiamfenikol, simetidin, dan parasetamol b. DMP, CTM, dan Prednison c. Teofilin, Feniramin, dan prednison d. Amoksisilin, CTM, dan GG e. Parasetamol, CTM, dan DMP 3. Merokok dapat mengganggu pernapasan karena menyebabkan ..... a. Bronkokonstriksi d. Alergi b. Bronkodilatasi e. Reaksi antigen antibodi c. Bronkhitis 4. Tindakan akhir pada serangan asma akut dengan pemberian .... a. Ephedrin tablet d. Metil prednisolon b. Salbutamol tablet e. Adrenalin c. Kromoglikat 5. Efek samping obat asma golongan adrenergik yang bekerja pada reseptor 1 & 2 adalah .... a. Stimulasi peristaltik d. Bronkospasme b. Stimulasi jantung e. Bronkodilatasi c. Stimulasi otot polos



Kegiatan Belajar 2. Obat batuk Uraian Materi obat batuk Fisiologi Batuk Batuk adalah reflek fisiologi yang dapat berlangsung dalam keadaan sehat maupun sakit. Fungsi batuk : mengeluarkan dan membersihkan saluran pernapasan dari sekret atau bahan / benda asing Sebab-sebab Batuk a. Radang b. Debu c. Perubahan suhu mendadak d. Rangsangan kimia (gas, bau-bauan) e. Infeksi (virus atau bakteri) f. Tumor saluran pernapasan g. Dekompensasi jantung Pengobatan Jenis Batuk 1. Produktif Mengeluarkan zat asing (kuman, debu, dll). Batuk tidak boleh ditekan. Jenis obat : ekspektoransia untuk mengencerkan dahak. 5



2. Non produktif  batuk kering Batuk tidak berguna  harus ditekan. jenis obat : pereda batuk (Antitussiv) Penggolongan Obat Batuk a. Zat-zat yang yang bekerja sentral • Zat-zat adiktif Contoh : Pulvis Opii, Pulvis Doveri, dan Codein Menimbulkan ketagihan. • Zat-zat non adiktif Contoh : Noskapin, DMP, Pentoksiverin, Prometazin, dan Difenhidramin b. Zat-zat yang bekerja perifer  Emoliensia : memperlunak rangsangan batuk, melicinkan tenggorokan, dan melunakkan selaput lendir. Contoh : Syr Thymi, Zat-zat lendir (Infus carragen), akar manis.  Ekspektoransia : memperbanyak produksi dahak yang encer sehingga mempermudah pengeluarannya. Contoh : KI, NH4Cl (dalam OBH), Kreosot, Guaiakol, akar Ipeka dan minyak atsiri.  Mukolitik : Mengurangi viskositas dahak (mengencerkan dahak) dan mengeluarkannya. Contoh : ambroksol, bromheksin, asetilsistein.  Zat-zat pereda : meredakan batuk dgn cara menghambat reseptor sensibel di saluran napas. Contoh : Oksolamin, tipepidin Obat-obat tersendiri a. Kreosot Zat aktif Guaiakol (mengurangi lendir dan bakterisida). Bau tidak enak dan merangsang mukosa lambung maka digunakan esternya (guaiakol karbonat, kalium guaiakol sulfonat, dan gliseril guaiakolat). b. Ipecacuanhae Radix Zat ini bersifat emetik, spasmolitik pada saluran napas, dan ekspektoransia (dalam Doveri). c. Minyak atsiri : minyak kayu putih, minyak permen, minyak anisi, terpenten. Per oral atau inhalasi. d. Succus Liquiritiae (OBH) Mengandung saponin yang aktif di permukaan. e. Kodein (Khasiat : antitussiv dan analgesik) Codipront : Kodein + antihistamin feniltoloksamin terikat resin dengan tujuan khasiat jangka panjang.) Codipront cum exp : Kodein + antihistamin feniltoloksamin + Guaifenesin (GG). f. Dekstrometorfan Khasiat sama dengan kodein tetapi tidak bersifat analgetik dan adiktif. Penyalahgunaan pada dosis tinggi terjadi efek stimulasi SSP  euforia g. Asetilsistein / N-acetylcysteine Khasiat : mukolitik (memecah rantai disulfida pada mukus), berdaya antioksidan, dan antidotum parasetamol.



6



Spesialite No.



Nama Generik



Nama Dagang



1.



Difenhidramin



Benadryl



2.



Ambroksol



Mucopect Ambril Epexol



3.



Bromheksin



Bisolvon



4.



Asetil sistein



Fluimucil



5.



Karbosistein



Rhinathiol



6.



DMP



Romilar



7.



Codein + Parasetamol



Coditam



Tugas Bermain peran swamedikasi obat batuk, pilih spesialite yang tepat dan berikan informasi ! Latihan Soal 1. Obat batuk yang bekerja perifer adalah .... a. Codein d. Difenhidramin b. Noskapin e. Asetilkarbosistein c. Prometazine 2. Minyak atsiri yang terdapat pada obat batuk hitam adalah ..... a. Ol. Cajuputi d. Ol. Foeniculi b. Ol. Ricini e. Ol. Anisi c. Ol. Olivae 3. Obat di bawah ini adalah termasuk ekspektoransia, yaitu .... a. Ambroksol dan kreosot b. Akar manis dan guaiafenesin c. Bromheksin dan ambroksol d. Gliseril guaikolat dan Amonium klorida e. Oksolamin dan sirup thymi 4. Zat yang memperbanyak produksi dahak yang encer dan mengurangi kekentalannya disebut .... a. Antihistamin d. Antitussiva b. Ekspektoran e. Emolliensia c. Mukolitik 5. Kapsul Codipront cum exp. (Mack) mengandung ..... a. Doveri + Akar Ipeka b. Codein + Feniltoloksamin + Guaiafenesin c. Doveri + Feniltoloksamin + Guaiafenesin d. Codein + Feniltoloksamin + Bromheksin e. Doveri + Feniltoloksamin + Bromheksin



7