8 0 3 MB
MODUL AJAR BIOLOGI
Disusun Oleh: YULI KUSUMA DEWI S.Si FASE E KELAS X
PENDIDIKAN PROFESI GURU UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG DESEMBER 2022
MODUL AJAR BIOLOGI INFORMASI UMUM PERANGKAT AJAR 1. Nama Penulis
: Yuli Kusuma Dewi. S.Si
Instansi
: SMA MARSUDIRINI BEKASI
Tahun
: 2022
Jenjang Sekolah
: SMA
2. Kelas
:X
3. Alokasi Waktu
: 2 X 90 Menit ( 2 x pertemuan )
TUJUAN PEMBELAJARAN
Fase E
Elemen : Pemahaman Biologi dan keterampilan Proses
Tujuan Pembelajaran: X.3 Menciptakan sebuah desain produk bioteknologi konvensional berdasarkan bahan dari kearifan lokal sebagai salah satu solusi permasalahan materi inovasi teknologi biologi
Indikator Pencapaian Tujuan Pembelajaran: X.3.1 Peserta didik mampu membedakan bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern berdasarkan ciri khas prosesnya X.3.2 Peserta didik mampu menganalisis permasalahan terkait perkembangan bioteknologi X.3.3 Peserta didik mampu menentukan alternative solusi yang tepat tentang permasalahan bioteknologi konvensional dari berbagai sudut pandang X.3.4 Peserta didik mampu menciptakan desain produk dan contoh bioteknologi konvensional produk yang kekinian berdasarkan bahan dari kearifan lokal sebagai salah satu solusi permasalahan inovasi teknologi biologi
Konsep Utama: Bioteknologi konvensional dan modern
KOMPETENSI AWAL 1) Sebelum pembelajaran peserta didik belum mengetahui konsep bioteknologi,macam bioteknologi,contoh produk bioteknologi dan menentukan alternatif solusi untuk mengatasi permasalahan dalam materi inovasi teknologi biologi. Setelah pembelajaran, Peserta didik dapat memahami konsep-konsep bioteknologi,macam bioteknologi,contoh produk bioteknologi. 2) Sebelum pembelajaran peserta didik belum mampu menciptakan desain produk dan contoh bioteknologi konvensional produk yang kekinian berdasarkan bahan dari kearifan lokal sebagai salah satu solusi permasalahan inovasi teknologi biologi sedangkan setelah pembelajaran peserta didik mampu menciptakan desain produk dan contoh bioteknologi konvensional produk yang kekinian berdasarkan bahan dari kearifan lokal sebagai salah satu solusi permasalahan inovasi teknologi biologi 3) Sebelum pembelajaran peserta didik belum mampu berfikir kritis, kreatif dan memberikan apresiasi atas desain produk biologi konvensional yang merupakan hasil kerja kelompok lain sedangkan setelah pembelajaran peserta didik mampu berfikir kritis, kreatif dan memberikan apresiasi atas desain produk biologi konvensional yang merupakah hasil kerja kelompok lain ( mampu punya sikap perkembangan teknologi)
PROFIL PELAJAR PANCASILA Bernalar kritis Kreatif SARANA DAN PRASARANA SARANA LCD dan Laptop Bahan Ajar modul pembelajaran dan Power point Bioteknologi Aplikasi Agenda sekolah.com (https://agendasekolah.id/news.asp) Aplikasi wheel of names (https://wheelofnames.com/) Aplikasi Gform PPT Link : https://docs.google.com/presentation/d/1u2PrgTNN7tqGk9zrRljyFfV32dVMnRI4/edit #slide=id.p3
LKPD di GCR dengan link https://classroom.google.com/w/NTczNDQ2ODY1MTI2/t/all LKPD dalam word dengan link: Video inspirasi pemanfaatan bioteknologi kekinian: https://www.youtube.com/watch?v=nXzruH_KAG4 PRASARANA Ruang kelas Laboratorium Biologi TARGET PESERTA DIDIK Peserta didik reguler MODEL PEMBELAJARAN: PjBL ( Projec Base learning ) METODE PEMBELAJARAN: Diskusi, tanya jawab MODA PEMBELAJARAN : LURING KOMPONEN INTI PEMAHAMAN BERMAKNA Peserta didik mampu menciptakan rasa syukur, menjelaskan konsep,mengutarakan pendapat dan menentukan solusi yang tepat tentang berbagai permasalahan inovasi teknologi biologi PERTANYAAN PEMANTIK 1. Jelaskan produk pangan yang ada disekitar rumahmu yang menurutmu kurang disukai oleh anak muda sekarang 2. apa yang menyebabkan produk itu kurang disukai 3. apa yang akan kamu rencanakan untuk mengolah produk tersebut agar lebih kekinian? URUTAN KEGIATAN PEMBELAJARAN Pertemuan 1 Kegiatan Awal 1. Ketua kelas menyiapkan dan memimpin memberi salam kepada guru 2. peserta didik untuk berdo’a sebagai wujud beriman kepada Tuhan yang Maha Esa yang dipimpin oleh peserta didik sebelum kegiatan pembelajaran dimulai
3. Peserta didik bersama guru menyanyikan lagu Indonesia Raya secara Hikmat 4. Guru mendata kehadiran siswa sebagai wujud sikap tertib dan disiplin di Aplikasi Agenda
sekolah.com
atau
di
Gform
dengan
link
:
https://forms.gle/LFKAKJXo25gYkTWn7
a. 5. Peserta didik diberi kesempatan untuk memberikan pendapat tentang video inspirasi bioteknologi yang ada di GCR mulai dari diri. 6. Guru mengafirmasi kegiatan mulai dari diri dan eksplorasi konsep yang sudah dikerjakan oleh siswa 7. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran pada hari ini Kegiatan inti 1. Menentukan pertanyaan atau masalah utama 1. Peserta didik dibagi kelompok diskusi secara random dan berbeda dari kelompok sebelumnya 2. Setiap kelompok peserta didik melakukan diskusi untuk menjawab pertanyaan pematik yang ada di kegiatan mulai diri dan menyimak video inspirasi dengan link https://www.youtube.com/watch?v=nXzruH_KAG4 3. Peserta didik dalam kelompok saling mengungkapkan pendapatnya berdasarkan hasil mengerjakan LKPD eksplorasi konsep. 4. Dalam kelompok diskusi peserta didik menentukan pendapat yang paling tepat sebagai bahan diskusi kelompok 2. Merencanakan proyek 1. Peserta didik berdiskusi untuk menjawab pertanyaan di LKPD bagian eksplorasi konsep.
2. Setelah terjadi kesepakatan,peserta didik menentukan bahan tradisonal apa yang akan menjadi projek inovasi teknologi biologi 3. Peserta didik membuat rancangan pelaksanaan projek sampai dengan membuat desain produk yang dituangkan dalam PPT Membuat jadwal penyelesaian proyek 2. Memonitor kemajuan penyelesaian proyek 1. Peserta didik melengkapi tabel timeline yang digunakan untuk memonitoring kemajuan penyelesaian projek 2. Peserta didik merancang laporkan pengumpulan data setiap kegiatan pelaksanaan proyek Kegiatan Akhir Guru bersama peserta didik membuat kesimpulan sederhana tentang kegiatan Guru melakukan penilaian diskusi di GCR Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya yaitu presentasi produk yang sudah dirancang oleh masing masing kelompok Guru dan peserta didik menyanyikan lagu nasional dengan semangat diiringi dengan iringan music Guru mempersiapkan peserta didik untuk berdoa secara bersama sama yang dipimpin petugas doa Pertemuan 2 Kegiatan Awal Ketua kelas menyiapkan dan memimpin memberi salam kepada guru Guru mempersiapkan peserta didik untuk berdo’a sebagai wujud beriman kepada Tuhan yang Maha Esa yang dipimpin oleh peserta didik sebelum kegiatan pembelajaran dimulai Peserta didik bersama guru menyanyikan lagu Indonesia Raya secara Hikmat Guru mendata kehadiran siswa sebagai wujud sikap tertib dan disiplin di Aplikasi Agenda sekolah.com atau di Gform dengan link yang sama di pertemuan 1 hanya berbeda tanggal
Kegiatan inti 1. Mempresentasikan dan menguji hasil penyelesaian proyek 1. Peserta didik langsung mengambil tempat duduk sesuai dengan kelompok proyek yang sudah ditentukan pada pertemuan sebelumnya 2. Secara acak ( dapat diundi dengan menggunakan aplikasi wheel of names ) peserta didik
3. Peserta didik secara bergantian mempresentasikan didepan kelas tentang produk yang dihasilkan serta tantangan selama dalam pengerjaan proyek 4. Peserta didik yang berasal dari kelompok lain menyimak dan memberikan komentar 2. Mengevaluasi dan refleksi proses dan hasil proyek 1. Peserta didik diberikan kesempatan untuk menyampaikan pendapat terkait tentang kendala yang dihadapi selama melakukan projek dan cara mengatasi kendala tersebut
2. Peserta didik melakukan penilaian proses diskusi ( penilaian antar teman ) dalam bentuk gform 3. Guru memberikan apresiasi kepada semua peserta didik yang sudah aktif berdiskusi kelompok sampai membuat produk yang bisa menjadi inspirasi Kegiatan Akhir Guru bersama peserta didik membuat kesimpulan sederhana tentang kegiatan Perserta didik melakukan refleksi pembelajaran dalam bentuk Gform Guru melakukan penilaian diskusi di GCR Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya yaitu menyampaikan materi tentang bioteknologi modern Guru dan peserta didik menyanyikan lagu nasional dengan semangat diiringi dengan iringan music Guru mempersiapkan peserta didik untuk berdoa secara bersama sama yang dipimpin petugas doa REFLEKSI PENDIDIK Manajemen kelas: a. Apakah metode pembelajaran tersebut dapat diikuti oleh semua siswa di kelas? b. Adakah kendala/hambatan dari siswa saat mengikuti pembelajaran? c. Bagaimana cara mengatasi siswa yang memiliki kendala belajar di kelas? Ketercapaian kompetensi: a. Apakah semua siswa mampu mengikuti proses kegiatan belajar dengan baik? b. Adakah perubahan sikap dan keterampilan siswa selama proses kegiatan belajar? LAMPIRAN-LAMPIRAN 1. Bahan ajar E-Modul kelas X SMA Marsudirini Bekasi PPT Bioteknologi 2. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) LKPD disiapkan di plafrom GCR 3. Media pembelajaran PPT
4. Alat evaluasi (beserta kisi-kisinya) Pengetahuan X.3.1 Peserta didik mampu membedakan bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern berdasarkan ciri khas prosesnya X.3.2 Peserta didik mampu mengidentifikasi masalah perkembangan bioteknologi konvensional X.3.3 Peserta didik mampu menentukan alternative solusi yang tepat tentang permasalahan bioteknologi konvensional dari berbagai sudut pandang IPK X.3.1
X.3.2
X.3.3
Kisi –kisi Soal Pengetahuan Indikator Soal LEVEL KOKNITIF Disajikan gambar produk bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern, peserta didik mampu membedakan berdasarkan prosesnya Disajikan kasus sehari hari,peserta didik mampu mengidentifikasi masalah perkembangan bioteknologi Disajikan tabel pernyataan, peserta didik mampu menentukan alternative solusi yang tepat tentang permasalahan bioteknologi konvensional dari berbagai sudut pandang Total
Nilai : Jumlah skor yang diperoleh Jumlah skor maksimal
X
100 %
No.Soal
skor
C3
1
25%
C3
2
25%
C4
3
35%
100%
Kartu Soal : Tujuan Pembelajaran : X.3 Menciptakan sebuah desain produk bioteknologi konvensional berdasarkan bahan dari kearifan lokal sebagai salah satu solusi permasalahan materi inovasi teknologi biologi IPK : X.3.1 Peserta didik mampu membedakan bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern berdasarkan ciri khas prosesnya Level kognitif: LK 3
Soal
1. Perhatikanlah gambar dibawah ini :
A
B
Jawablah pertanyaan : Indikator Soal: Disajikan gambar/tabel produk bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern, peserta didik mampu membedakan berdasarkan prosesnya
a. Berdasarkan gambar diatas kelompokan kedalam produk biologi konvensional atau biotenologi modern.Jelaskan alasannya. b. Lengkapilah tabel pembeda dibawah ini No
1.
Pembeda
Peralatan
atau
teknologi
yang
digunakan 2
Proses pembuatan produk ( steril/ tidak steril )
3
Pemanfaatan mikroorganisme
4
Prinsip kerja
Bioteknologi
Bioteknologi
konvensional
Modern
No Skor Soal
Tingkat Kesukaran
Daya Pembeda
Kunci Jawaban 1. A. Biotek Konvensional : proses pengolahan masiih menggunakan mikroorganisme B. Biotek modern : proses pengolah tidak menggunakan mikrooganisme tetapi menggunakan alat 2. Lengkapilah tabel pembeda dibawah ini No
1.
Pembeda
Bioteknologi
konvensional
Modern
Peralatan
atau
Masih
Menggunakan
teknologi
yang
sederhana(
alat
menggunakan
laboratorium
digunakan
1
Bioteknologi
microorganisme)
25 2
Proses
Tidak steril
steril
Pemanfaatan
Memanfaatkan
Tidak
mikroorganisme
mikroorganisme
memanfaatkan
Prinsip kerja
Proses
Rekayasa
fermentasi
Genetika
pembuatan produk ( steril/ tidak steril ) 3
4
Tujuan Pembelajaran : X.3 Menciptakan sebuah desain produk bioteknologi konvensional berdasarkan bahan dari kearifan lokal sebagai salah satu solusi permasalahan materi inovasi teknologi biologi IPK : X.3.1 Peserta didik mampu membedakan bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern berdasarkan ciri khas prosesnya Level kognitif: LK 3
Soal : 2. Aldi sangat suka mengkonsumsi produk olahan yang merupakan hasil rekayasa genetika seperti mengkonsumsi semangka kotak dan tanpa biji.Jelaskan menurut pendapatmu tentang dampak negarif penerapan bioteknologi modern!
Indikator Soal: Disajikan kasus sehari hari,peserta didik mampu mengidentifikasi dampak masalah perkembangan bioteknologi No Soal
Skor
1
25
Tingkat Kesukaran
Daya Pembeda
Kunci Jawaban Daya tahan tubuh seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang mereka konsumsi, jika mengkonsumsi yang baik maka akan berdampak positif akan tetapi
sebaliknya jika mengkonsumsi yang negarif ( rekayasa genentika ) maka berdampak negatif dalam tubuh juga misalnya daya tahan tubuh berkurang,resisten penyakit Tujuan Pembelajaran : X.3 Menciptakan sebuah desain produk bioteknologi konvensional berdasarkan bahan dari kearifan lokal sebagai salah satu solusi permasalahan materi inovasi teknologi biologi IPK : X.3.1 Peserta didik mampu membedakan bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern berdasarkan ciri khas prosesnya Level kognitif: LK 3 Indikator Soal: Disajikan kasus sehari hari,peserta didik mampu mengidentifikasi dampak masalah perkembangan bioteknologi
Soal :
3. A. Berilah tanda silang pada colom benar atau salah pada kolom pernyataan pertanyaan dibawah ini dan tuliskan alasan pendapatmu: Pernyataan A
Benar
Salah
Senjata biologi merupakan produk bioteknologi
B
Senjata
biologi
sulit
diroduksi dan disebarkan C
Varian virus corona dapat digunakan sebagai senjata biologi
D
Senjata
biologi
sulit
dilacak
B. Jika suatu saat kalian di dunia militer dan kalian ditugas di medan peperangan, berikanlah pendapatmu tentang penggunaan senjata biologis?
No Soa l
Sko r
Tingkat Kesukara n
Daya Pembed a
Kunci Jawaban A.
A
Pernyataan
Benar
Senjata biologi merupakan
V
Salah
produk bioteknologi B
Senjata
biologi
sulit
V
diproduksi dan disebarkan C
1
Varian virus corona dapat
V
digunakan sebagai senjata
25
biologi D
Senjata
biologi
sulit
V
dilacak
B. Sangat tidak menyarankan penggunaan senjata biologis dimedan perang karena sangat tidak manusiawi dan membuat dunia sains sangat jahat dimata dunia.
Ketrampilan Proses Diskusi a. Kisi-Kisi penilaian Proses Kisi-Kisi dan Instrumen Penilaian Keterampilan Kisi-kisi Penilaian Keterampilan No
IPK
Indikator
1
Membuat desain dan produk bioteknologi konvensional yang dikemas secara kekinian
Teknik Penilaian Produk
X.3.5 2
Penilaian antar teman
b. Penilaian antar teman Saat diskusi Format Penilaian Antar Teman Diskusi Teman yang dinilai : Penilai
:
Kelas
:
Semester
:
Waktu penilaian
:
No
Jenis Pertanyaan
1
Berusaha belajar dengan sungguh-sungguh
2
Mengikuti diskusi dengan penuh perhatian
3
Mengerjakan tugas yang diberikan teman kelompok tepat waktu
1
2
1 3
4
4
Aktif bertanya dalam diskusi
5
Menghormati pendapat teman yang berbeda pendapat
6
Menghormati keputusan bersama
c. Hasil Produk No 1 2 3 4 5 6
Kreterian penilaian Perencanaan projek Proses pembuatan projek Persiapan alat dan bahan Teknik pengolahan Kebersihan pengolahan Desain produk kekinian
1
2 3
4
d. Penilaian Aksi nyata d.1 Rubrik Penilaian Diskusi Kelompok Hari / Tanggal
:
Kegiatan
:
Kelas
: KEGIATAN YANG DIAMATI
NO
NAMA SISWA
Terlibat dalam
Melaksanakan
Aktif
diskusi
Tugas diskusi
dalam
pemecahan
sesuai
presentasi
masalah
pembagian
( teman
kelompok
sejawat )
1 2 3
NILAI
4 Dst
Perhitungan Skor penilaian Proses Diskusi NILAI = Jumlah skor diperoleh X 100 Jumlah skor total
d.2 Rubrik penilaian Poster/ infografis Rubrik per skoran dibuat di GCR Kreteria penilaian
No
Kesesuain
Kreatifitas
Jangkauan
Kesesuain
Orisinalitas
judul poster
( 20 )
penyebaran
pesan
( ide asli ) ( 20)
Nama
terhadap
kampanye
poster
Siswa
tema ( 10 )
( 10 )
terhadap
Nilai total
tema ( 40 )
Perhitungan Skor penilaian Proses Pembuatan Poster NILAI = Jumlah skor diperoleh X 100 Jumlah skor maximal
d.3 Rubrik penilaian video Kreteria penilaian Kesesuaian
Ide dan
Teknik
Orisinalitas
pengambilan
( ide asli )
disampaikan
gambar dan
( 20 )
(40)
editing
video dengan Pesan yang No Nama Siswa
tema (10)
( 10 % )
Nilai total
d.4 Rubrik penilaian Artikel Kreteria penilaian
No Nama Siswa
Kesesuaian
Ide dan
Kedalaman
Orisinalitas
judul dengan
cerita
pembahasan
( ide asli )
tema ( 10 )
mengispirasi
( 10 % )
( 20 )
Nilai total
pembaca
( 40 )
Rubrik Artikel dalam blog Orisinalitas, Kesesuain judul, kedalaman pembahasan, Menginspirasi pembaca 1. Format makalah: · Tata tulis: ukuran kertas, tipografi, kerapian ketik, tata letak, jumlah halaman · Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar 2. Kreatifitas gagasan · Kreatif, inovatif, dan bermanfaat bagi masyrakat · Keaslian gagasan · Kejelasan pengungkapan ide, sitematika, pengungkapan ide 3. Topik yang dikemukakan: · Kesesuaian judul dengan tema, topic yang dipilih dan isi karya tulis · Aktualitas topic dan focus bahasan yang dipilih 4. Data dan sumber informasi: · Kesesuaian info e. Penilaian Sikap Link : https://forms.gle/b6t8AVLggXsgEAH96
No
Pernyataan
1
Saya memahami setiap proses pembelajaran
2
Saya melaksanakan semua tugas tepat waktu
3
Selama diskusi, saya ikut serta mengusulkan ide/gagasan.
4
Ketika saya berdiskusi, setiap anggota mendapatkan kesempatan untuk berbicara.
5
Saya ikut serta dalam membuat kesimpulan hasil diskusi kelompok.
6
Saya marah saat diberi kritik.
Ya
Tidak
7
Saya menghargai orang yang berbeda pendapat
8
Saya menjalankan keputusan bersama dalam kelompok meskipun berbeda pandangan
Catatan : 1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400 3. Skor sikap
4. Kode nilai / predikat : 75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB) 50,01 – 75,00 = Baik (B) 25,01 – 50,00 = Cukup (C) 00,00 – 25,00 = Kurang (K)
PENGAYAAN DAN REMEDIAL Remidial : Bagi yang kurang paham : dilakukan pendampingan khusus dan membangun komunikasi kepada walikelas,orangtua, BK ( remedial Teaching ) Bagi paham sebagian : remedial teaching tentang materi inovasi teknologi biologi Pengayaan : Bagi yang paham : melanjutkan tentang pengantar bioteknologi modern BAHAN BACAAN PENDIDIK Buku BIOLOGI karangan Cambell, Jurnal dan Artikel Sains BAHAN BACAAN PESERTA DIDIK Emodul, ebook,Buku penunjang pembelajaran Biologi, jurnal dan artikel sains DAFTAR PUSTAKA 1. Anwar Budiman,Sunardi & Nunung Nurhayati. 2022. Ilmu Pengetahuan Alam untuk siswa SMA-MA.Jakarta : PT penerbit Yrama Widya. 2. Irnaningtyas & Sylva Sagita. 2021. IPA Biologi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: PT Penerbit Erlangga.
Lampiran LKPD:
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) SMA MARSUDIRINI BEKASI NAMA SISWA : KELAS
:
Tujuan pembelajaran :
Menciptakan sebuah desain produk bioteknologi konvensional berdasarkan bahan dari kearifan lokal sebagai salah satu solusi permasalahan materi inovasi teknologi biologi Petunjuk pengisi LKPD: Lembar kerja peserta didik dibawah ini merupakan salah satu instrumen pembelajaran yang berisi tentang arahan kerja bagi peserta didik selama mengikuti pembelajaran.LKPD ini dapat diakses di Google Classroom SMA Marsudirini Bekasi dengan Link : https://classroom.google.com/c/NTczNDQ2ODY1MTI.
1.1 Mulai Dari Diri ( kegiatan Asinkronus ) Hallow ..semangat pagi Betapa indah dunia ini dengan segala makhluk dan isinya. manusia mempunyai kewajiban untuk mengolahnya secara sebagai wujud rasa syukur dan terima kasih kita kepada Tuhan yang maha Esa,banyak hal yang bisa kita pelajari dialam semesta ini dengan segala misteri alamnya, salah satunya hal dibawah ini yang bisa anda lakukan dan menjawab pertanyaan: 1. Tahukah kalian jenis makanan yang ada dibawah ini ?
2. Dari gambar di atas, tuliskan jenis makanan apa yang sering dibuat dengan menggunakan bahan dasar diatas!
3. Jika ada yang menjawab bahwa pada umumnya kedelai dibuat tempe, menurut pendapatmu dikalangan anak muda sekarang apakah termasuk makanan favorit?jelaskan alasannya
1.2 Eksplorasi Konsep Inovasi Bioteknologi ( Kegiatan Asinkronus ) Salam Sehat anak-anak hebat .. Setelah kita semua mengawali pembelajaran dengan mengisi tahap mulai dari diri, marilah bersama sama belajar untuk menambah wawasan kita dalam materi inovasi teknologi biologi dengan cara : 1. Mempelajarai materi yang dituangkan dalam PPT ( kalian dapat mencari sumber lain tentang materi inovasi teknologi biologi dari jurnal,artikel dan lain lain ) Link : https://docs.google.com/presentation/d/1u2PrgTNN7tqGk9zrRljyFfV32dVMnRI4/edit#slide=id. p3 2. Menyimak video inspirasi dan menjawab pertanyaan yang ada di LKPD ini simaklah video inspirasi kaum muda yang ada di link dibawah ini Link : https://www.youtube.com/watch?v=nXzruH_KAG4 a. menurut pendapat kalian apa isi video itu?
b. Apa yang melatarbelakangiorang yang ada didalam video tersebut melakukan inovasi?
c. Jelaskan produk pangan yang ada disekitar rumahmu yang menurutmu kurang disukai oleh anak muda sekarang!
c. Apa yang menyebabkan produk itu kurang disukai!
d.Apa yang akan kamu rencanakan untuk mengolah produk tersebut agar lebih kekinian?
1.3. Kolaborasi ( kegiatan Sinkronus ) semangat pagi...semnagat belajar sampai Akhir hayat dan pantang menyerah.. teman- teman setelah kita melakukan eksplorasi konsep tentang materi inovasi teknologi biologi baik sevara konvemsional maupun modern dan memunculkan masalah tentang “kurang tertariknya kaum muda dengan makan tradisional yang pembuatannya kurang menarik” maka marilah kita berdiskusi dan berfikir untuk melakukan inovasi kekinian dalam pembuatan produk...lakukan diskusi dengan beberapa petunjuk dibawah ini : 1. Buatlah 6 kelompok dengan masing masing anggota 5 orang 2. Diskusikan dan tentukan pilihan 1 jenis bahan dasar makanan tradisional yang akan kalian jadikan produk kekinian 3. Carilah cara kerja dan proses pembuatan produk tersebut dari berbagai sumber. 4. Buatlah nama dan desain kemasan produk yang kalian hasilkan se kreatif mungkin dan bernuansa kekinian agar banyak orang tertarik untuk membeli produk kemasanmu? 5. Buatlah Timeline pengerjaan proyek tersebut dan bagilah koordinator kegiatan seperti dalam tabel dibawah ini : No
Hari dan tanggal
Jenis Kegiatan
PIC
Keterangan
Petunjuk pengisian : 1. Hari/tanggal : isilah pada kolom hari dan tanggal pelaksanaan kegiatan yang akan kalian rencanakan 2. Jenis kegiatan : isilah pada kolom jenis kegiatan uraian perencanaan dimulai dari persiapan alat dana bahan,pelaksanaan pembuatan proyek, mendesain kemasan, dan finising produk 3. PIC : berisi anggota kelompok yang bertanggungjawab atas kegiatan tersebut 4. Keterangan : berisi kejadian/kendala dan cara mengatasi kendala tersebut 6. Buatlah usulan proyek dan timeline dalam PPT dan presentasikanlah di depan kelas.
Selamat berdiskusi,berkarya dan memberikan ispirasi kepada banyak orang.
1.4 Aksi Nyata ( kegiatan Asinkronus ) Hallow teman teman...Salam bahagia selalu Setelah mempelajari kita mempelajari seluk beluk tentang inovasi bioteknologi konvensional dan dapat membuat produk kekinian sampai dengan mengemasnya , sekarang pertanyaanya adalah apa yang bisa kita lakukan untuk membantu masyarakat disekitar kita? Untuk itu,teman teman dapat mengerjakan tugas dibawah ini : a. Fotolah hasil produk inovasi teknologi biologi konvensional yang kekinian, kemudian buatlah suatu karya ( ( boleh menulis artikel,infografis,poster dan video ) yang menceritakan tentang produk inovasi tenologi biologi yang kalian buat. b. Bagikan karya kalian di medsos masing masing dan lakukan Screen shot medsosnya dan copy linknya kemudaian kumpulkan ke GCR sebagai tugas akhir kalian selamat mengerjakan..semoga ilmu kita bisa memberi manfaat bagi banyak orang... semangat dan Berkah Dalem Gusti
Lampiran Modul Ajar:
Inovasi Teknologi Biologi Uraian Materi
Peta Konsep. Bioteknologi dapat didefinisikan sebagai penggunaan organisme atau bagian dari organisme untuk membuat suatu produk atau jasa, sehingga dapat mensejahterakan manusia. A. Apa itu Bioteknologi? Bioteknologi itu berasal dari kata bio yang artinya makhluk hidup, dan teknologi. Jadi, pengertian bioteknologi adalah pemanfaatan makhluk hidup secara utuh maupun bagianbagiannya untuk menghasilkan atau memodifikasi produk yang bermanfaat melalui cara prinsip atau teknologi tertentu. B. Jenis bioteknologi Bioteknologi Konvensional Pengertian bioteknologi konvensional Bioteknologi konvensional adalah bioteknologi yang memanfaarkan secara langsung mikroorganisme, seperti bakteri maupun jamur secara langsung.
Kemudian enzim yang dihasilan mikroorganisme dan melibarkan
proses fermentasi (proses peragian) untuk menghasilkan produk atau jasa juga masuk ke dalam bioteknologi konvensional.
Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi yang memanfaatkan makhluk hidup atau mikroorganisme secara langsung, dan umumnya secara utuh untuk menghasilkan atau memodifikasi produk dengan cara, prinsip, dan teknologi tertentu.
Karakteristik bioteknologi konvensional di antaranya: Memanfaatkan mikroorganisme secara langsung dan utuh. Memanfaatkan cara atau prinsip yang alami umumnya menggunakan prinsip fermentasi. Menggunakan alat dan bahan yang sederhana. Tidak memerlukan keahlian khusus dalam pembuatannya. Skala produksi kecil dan biaya yang digunakan relatif lebih murah.
Di dalam pemanfaatan mikroba ini, manusia tidak melakukan manipulasi atau rekayasa proses. Manusia hanya menciptakan kondisi dan bahan makanan yang cocok bagi mikroba untuk berkembang secara optimal. Salah satu contoh produk pangan bioteknologi konvensional yang paling sering kita jumpai di sekitar kita adalah tapai. Tapai ini dapat di buat dari berbagai bahan
sumber
karbohidrat
seperti
singkong, ketan, sukun dan lain lain. Pengertian dan Fungsi Pembuatannya bahannya harus dikukus atau direbus terlebih dahulu setelah itu didinginkan. Pemberian ragi juga harus dalam kondisi bahan sudah dingin yang bertujuan agar sel-sel ragi tidak akan mati atau rusak, selain itu pemberian ragi pun harus tersebar secara merata, agar fermentasi juga terjadi secara merata. Ragi yang digunakan yaitu Saccharomyces cerevisiae, yang sengaja ditumbuhkan pada singkong
atau
ketan sebagai
substratnya. Pemeraman singkong atau ketan yang telah ditaburi ragi sebagai upaya untuk menciptakan kondisi yang sesuai untuk pertumbuhan jamur ragi, karena jamur ragi menyukai tempat yang anaerob (tanpa oksigen), gelap serta hangat. Sehingga hasil fermentasi tersebut adalah produk tapai yang banyak dijual di pasar. Rasa pahit pada tapai singkong yang telah didiamkan pada suhu ruang merupakan hasil dari pembentukan alkohol oleh jamur Saccharomyces. Coba perhatikan beberapa produk makanan atau minuman di sekitar kita yang memanfaatkan bioteknologi konvensional. Tape, tempe, roti, dan keju adalah beberapa produk makanan bioteknologi yang mungkin sangat sering kita makan. Proses untuk mengolah jenis makanan itu memanfaatkan pengolahan bioteknologi konvensional. Baca juga: Bahaya Produk Bioteknologi Contoh produk bioteknologi konvesional Apakah kalian tahu mikroorganisme yang berperan dalam pembuatannya? Berikut penjelasan beberapa produk bioteknologi konvensional Tempe Tempe adalah makanan tradisional khas Indonesia yang sering dikonsumsi dan menjadi salah satu makanan favorit yang kandungan gizinya patut diperhitungkan. Dengan kadar protein cukup tinggi, tempe merupakan alternatif sumber protein nabati. Selain itu tempe juga mengandung beberapa asam amino yang diperlukan tubbuh manusia. Bagaimana cara membuat tempe? Pada dasarnya produksi tempe dilakukan dengan teknik fermentasi. Fermentasi dilakukan dengan menumbuhkan jamur Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus pada bijii kedelai. Pada proses pertumbuhan, jamur akan menghasilkan benang-benang yang disebut dengan hifa.
Tempe
Hifa tempe
Struktur Rhizopus sp. ( Jamur tempe ) (Kecap Jamur Aspergillus wentii berperan dalam pembuatan kecap. Jamur ini ditumbuhkan dalam kulit gandum terlebih dahulu. Selanjutnya, jamur bersama dengan bakteri asam laktat yang tumbuh pada kedelai yang sudah dimasak akan menghancurkan campuran gandum. Setelah melalui fermentasi karbohidrat yang cukup lama maka dihasilkan kecap Oncom Pernahkah kamu makan oncom? Oncom merupakan makanan yang dikenal di kawasan Jawa Barat. Oncom terbuat dari ampas kedelai atau bungkil kacang dengan bantuan jamur Neurospora Sitophila. Jamur ini dapat menghasilkan zat warna merah atau orange yang merupakan pewarna alami. Tauco Terbuat dari kacang kedelai yang proses pembuatannya mirip dengan pembuatan kecap yang memanfaatkan
mikroorganisme Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus. Tauco pun merupakan produk hasil fermentasi.
Kecap
Oncom
Taoco
Aspergillus wenti
Neurospora
Sitophila
Rhizopus oryzae
Yoghurt Yoghurt terbuat dari susu. Yogurt merupakan minuman hasil fermentasi susu yang menggunakan bakteri Streptococcus thermophillus atau lactobacillus bulgaricus. Bakteri ini akan mengubah laktosa menjadi asam laktat. Efek lain dari proses fermentasi adalah pecahnya protein pada susu yang menyebabkan susu menjadi kental. Hal tersebutlah yang menjadikan yogurt terasa asam dan kental.
Streptococcus thermophillus
Keju Keju merupakan bahan makanan yang dihasilkan dengan memisahkan zat-zat padat pada susu melalui proses pengentalan atau koagulasi. Proses pengentalan ini dilkukan
dengan bantuan bakteri lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus. Bakteri ini akan menghasilkan enzim renin, sehingga protein susu akan menggumpal dan membagi susu menjadi cari dan padatan (dadih). Selanjutnya enzim renin akan mengubah gula laktosa dalam susu menjadi asam dan protein yang ada pada dadih. Kemudian dadih mengalami proses pematangan dan pengemasan sehingga terbentuk produk olahan yang kita kenal dengan keju.
Lactobacillus bulgaricus Mentega Mentega terbuat dari susu dengan menggunakan mikroorganisme Streptococcus lactis. Bakteri-bakteri tersebut membentuk proses pengasaman pada susu. Krim susu terpisah menjadi bagian lemak yang padat, dan bagian yang cair dipisahkan. Kemudian lemak mentega diaduk dan dipadatkan untuk menghasilkan mentega yang siap dimakan.
Roti Pembuatan roti memerlukan mikroorganisme Saccharomyces cerevisiae. Mikroorganisme tersebut akan memfermentasikan gula di dalam adonan menjadi CO2 dan alkohol sehingga adonan mengembang. Dalam proses ini, roti tidak memecah tepung menjadi gula karena tidak menghasilkan enzim amilase. Selain itu untuk mengembangkan dan memberikan rasa saat dipanggang, uap CO2 hasil fermentasi ragi juga meninggalkan tekstur yang khas dan menyebabkan roti menjadi ringan.
Nata de coco Nata de coco (sari kelapa atau kolang-kaling dari air kelapa) juga produk bioteknologi konvensional yang pembuatannya dibantu bakteri Acetobacter xylinum. Nata de coco terbuat dari air kelapa dengan massa kenyal berwarna putih yang terbentuk
dari serabut hemiselulosa yang terbentuk pada permukaan medium cair tempat hidup bakteri Acetobacter xylinum.
Minuman Alkohol Pemanfaatan mikroorganisme ini juga terjadi pada produk minuman dan alkohol seperti pada pembuatan tuak, sake, minuman anggur (wine), dan bir. Minuman tuak dan sake dapat dihasilkan dari fermentasi beras ketan oleh Aspergillus orizae. Sedangkan pembuatan minuman anggur dapat dibuat dari buah anggur atau buah lain yang memanfaatkan Saccharomyces cerevisiae dan Saccharomyces ayanus melalui proses fermentasi dan bir dibuat dari biji padi yang sebelumnya diubah menjadi malt yang mengandung enzim amilase.
Test pemahaman sub bab ( Penilaian Formatif ) Jawablah isian berikut ini dengan benar : 1.
Pengertian dari bioteknologi konvensional adalah ….
2.
Contoh pemanfaatan bioteknologi konvensioal adalah ….
3.
Jelaskan penggunaan mikroorganisme pada pembuatan mentega dan nata de coco!
4.
Bagaimanakan cara pembuatan tempe?
5.
Jelaskan peranan microorganisme pada bioteknologi konvensional!
Bioteknologi Modern Bioteknologi modern kita kenal dengan teknik yang melibatkan rekayasa genetika sehingga menghasilkan DNA rekombinan dan organisme transgenik yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan produk yang diinginkan seperti bayi tabung, hormon, antibiotik, dan vaksin. Pada prinsipnya, bioteknologi modern merupakan pemanfaatan bagian dari mikroorganisme dengan melibatkan teknologi modern. Bioteknologi modern adalah bioteknologi yang memanfaatkan makhluk hidup atau mikroorganisme secara tidak langsung, dan umumnya berupa bagian-bagian tertentu untuk menghasilkan produk dengan cara prinsip atau teknologi tertentu. Karakteristik bioteknologi modern di antaranya: Memanfaatkan mikroorganisme secara tidak langsung dan umumnya berupa bagian tertentu aja. Memanfaatkan cara atau prinsip yang modern atau lebih canggih yaitu berupa rekayasa genetika atau modifikasi gen dan teknologi reproduksi. Menggunakan alat dan bahan canggih dan modern. Memerlukan keahlian khusus dalam pembuatannya. Skala produksi umumnya besar dan dengan biaya yang relatif mahal.
Contoh contoh bioteknologi modern pada tumbuhan Kultur jaringan Kultur jaringan tanaman (mikropropagasi) merupakan teknik perbanyakan (propagasi) tumbuhan secara vegetatif dengan memanipulasi jaringan somatik dengan menumbuh kembangkan bagian tanaman, baik berupa sel, jaringan atau organ dalam kondisi aseptik secara in vitro. Teknik kultur jaringan dicirikan dengan kondisi yang
aseptik atau steril dari segala macam bentuk kontaminan, menggunakan media kultur yang memiliki kandungan nutrisi yang lengkap dan menggunakan ZPT (zat pengatur tumbuh), serta kondisi ruang tempat pelaksanaan kultur jaringan diatur suhu dan pencahayaannya. Kultur Jaringan membudidayakan jaringan tanaman menjadi tanaman baru yang mempunyai sifat sama dengan induknya. Teori yang menjadi dasar kultur jaringan adalah teori totipotensi sel, yang ditulis oleh Schleiden dan Schwann, bahwa bagian tanaman yang hidup mempunyai totipotensi, jika dibudidayakan di lingkungan yang sesuai, dapat tumbuh menjadi tanaman yang sempurna. Tanaman dapat diperbanyak dengan dua cara, yaitu : 1. seksual (generatif), dengan biji 2. aseksual (vegetatif), dengan bagian dari tanaman selain biji Kultur Jaringan sering dilakukan pada tanaman-tanaman yang mempunyai kendala dimana perbanyakan generatif tidak mungkin dapat dilakukan, sehingga perbanyakan vegetatif merupakan alternatifnya.Misal : 1. sangat sedikit atau tidak ada biji yang dihasilkan 2. tidak mempunyai endosperm (pada biji anggrek) Apa tujuan dan manfaat dari kultur jaringan? Tujuan dari kultur jaringan adalah sebagai berikut : 1. Kultur jaringan dapat memperbanyak tanaman dengan sifat seperti induknya, pembiakan ini termasuk pembiakan secara vegetatif, yaitu individu baru terjadi dari bagian tubuh suatu induk. Oleh karena itu, individu yang baru terbentuk mempunyai sifat yang sama dengan induknya. 2. Perbanyakan tanaman dengan teknik ini membuat tanaman bebas dari penyakit karena dilakukan secara aseptik. 3. Penggunaan metode ini sangat ekonomis dan komersial karena bahan tanaman awal yang diperlukan hanya sedikit atau satu bagian kecil yang menghasilkan turunan dalam jumlah besar, sehingga penyediaan bibit dalam jumlah yang besar tidak memerlukan banyak tanaman induk.
Perhatikan gambar di bawah ini!
Perbanyakan tanaman dengan kultur jaringan Sumber : www.sumber.belajar.kemendikbud.com
Perbanyakan tanaman dengan biji Sumber : www.sumber.belajar.kemendikbud.com
Kultur jaringan dapat menghasilkan tanaman yang identik induknya dalam jumlah yang besar. Sedangkan perbanyakan tanaman dengan biji (kacang merah) hanya menghasilkan satu jenis tanaman yang sama. Biopestisida Penggunaan biopestisida ini berpotensi memberikan manfaat yang besar bagi pertanian dan kesehatan masyarakat. Pentingnya biopestisida ini didasarkan pada berbagai keuntungan dari biopestisida itu sendiri, yaitu: bersifat kurang berbahaya dan tidak mencemari lingkungan, hanya memengaruhi satu atau beberapa jenis OPT sasaran tertentu, umumnya efektif dalam jumlah yang sangat kecil dan mudah terdekomposisi dengan cepat, sehingga mengakibatkan akibat yang lebih rendah terhadap masalah pencemaran lingkungan. Pengertian Biopestisida Terdapat banyak definisi bipestisida yang dapat ditemukan dalam berbagai literatur. Mazid dkk. (2011) mendefinisikan biopestisida sebagai pestisida biokimia yang tersusun dari senyawa-senyawa alami dan bersifat tidak meracuni yang digunakan untuk
mengendalikan OPT. Mathew (2016) dan Kumar (2015) menambahkan bahwa selain bersifat tak-racun, biopestisida adalah pestisida alami yang juga bersifat ramah atau aman terhadap lingkungan. Menurut Mishra dkk. (2015) definisi biopestisida yang umum digunakan adalah yang berasal dari US Environmental Protection Agency (USEPA). Biopestisida didefinisikan sebagai pestisida berasal dari alam yang tersusun dari hewan, tumbuhan, bakteri, dan mineral. Biopestisida juga mencakup organisme hidup yang dapat mengendalikan OPT pertanian. Pestisida yang dimasukkan dalam tanaman (plant-incorporated protectants) merupakan substansi pestisida yang yang dihasilkan oleh tanaman yang berasal dari materi genetik yang telah dimasukkan ke dalam tubuh tanaman. Para ilmuwan telah mampu mengambil gen dari protein yang bersifat racun pada Bt, dan menyisipkan gen tersebut ke dalam materi genetik tanamanitu sendiri. Tanaman yang telah mengandung gen bakteri Bt menghasilkan substansi kimia yang mampu mematikan OPT. Kedua protein dan materi genetik tersebut diatur pemanfaatannya oleh EPA, sedangkan tanamannya itu sendiri tidak diatur pemanfaatannya (Gupta dan Dikshit, 2010). Jenis pestisida berikutnya adalah pestisida biokimia atau pestisida organik. Pestisida organik merupakan substansikimia alami yang mampu mengendalikan OPT melalui mekanisme tak-racun. Pestisida ini sangat berbeda dengan pestisida konvensional yang terbuat dari bahan sintetis dan umumnya bersifat membunuh atau menonaktifkan OPT. Pestisida yang tergolong dalam pestisida organikini antara lain senyawa yang dapat menghambat pertumbuhan atau perkembangan OPT, seperti zat pengatur tumbuh tanaman, senyawa yang dapat menghalauatau menarik OPT, seperti feromon. Mengingat adanya kesulitan untuk menentukan apakah pestisida alami dapat mengontrol OPT melalui mekanisme tak-racun, maka Environment Protection Agency (EPA) telah membentuk sebuah komite untuk menentukan pestisida yang termasuk dalam kriteria pestisida biokimia atau pestisida organik.
Biofungisida (Trichoderma) Trichoderma sp. Merupakan mikroorganisme ini adalah jamur penghuni tanah yang dapat diisolasi dari perakaran tanaman lapangan. Spesies Trichoderma disamping sebagai organisme pengurai, dapat pula berfungsi sebagai agen hayati dan stimulator pertumbuhan tanaman. Beberapa spesies Trichoderma telah dilaporkan sebagai agensia
hayati seperti T. Harzianum, T. Viridae, dan T. Konigii yang berspektrum luas pada berbagai tanaman pertanian. Biakan jamur Trichoderma dalam media aplikatif seperti dedak dapat diberikan ke areal pertanaman dan berlaku sebagai biodekomposer, mendekomposisi limbah organik (rontokan dedaunan dan ranting tua) menjadi kompos yang bermutu. Serta dapat berlaku sebagai biofungisida. Trichoderma sp dapat menghambat pertumbuhan beberapa jamur penyebab penyakit pada tanaman antara lain Rigidiforus lignosus, Fusarium oxysporum, Rizoctonia solani, Sclerotium rolfsii. Sifat antagonis Trichoderma meliputi tiga tipe : 1. Trichoderma menghasilkan sejumlah enzim ekstraseluler beta (1,3) glukonase dan kitinase yang dapat melarutkan dinding sel patogen 2. Beberapa anggota Trichoderma Sp. menghasilkan toksin trichodermin. Toksin tersebut dapat menyerang dan menghancurkan propagul yang berisi spora-spora patogen disekitarnya 3. Jenis Trichoderma viridae menghasilkan antibiotik gliotoksin dan viridin yang dapat melindungi bibit tanaman dari serangan penyakit rebah kecambah.
Trichoderma sp.
Produc pestisida menggunakan
trichoderma sp. Bioinsektisida (Bacillus thuringiensis) B. thuringiensis merupakan bakteri gram-positif berbentuk batang. Jika nutrien di mana dia hidup sangat kaya, maka bakteri ini hanya tumbuh pada fase vegetatif, na-mun bila suplai makanannya menu-run maka akan membentuk spora dorman yang mengandung satu atau lebih jenis kristal protein. Kristal ini mengandung protein yang disebut δ-endotoksin, yang bersifat lethal jika dimakan oleh serangga yang peka. B. thuringiensis adalah bakteri yang menghasilkan kristal protein yang bersifat membunuh
serangga (insektisidal) sewaktu mengalami proses sporulasinya (Hofte dan Whiteley, 1989 dalam Bahagiawati, 2002).
Kristal protein yang bersifat insektisidal ini sering dise-but dengan δ-endotoksin. Kristal ini sebenarnya hanya merupakan pro-toksin yang jika larut dalam usus se-rangga akan berubah menjadi poli-peptida yang lebih pendek (27-149 kd) serta mempunyai sifat insektisi-dal. Pada umumnya kristal Bt di alam bersifat protoksin, karena ada-nya aktivitas proteolisis dalam sistem pencernaan serangga dapat mengubah Bt-protoksin menjadi polipeptida yang lebih pendek dan bersifat toksin. Toksin yang telah aktif berinteraksi dengan sel-sel epithelium di midgut serangga. Bukti-bukti telah menunjukkan bahwa toksin Bt ini menyebabkan terbentuknya pori-pori (lubang yang sangat kecil) di sel membran di sa-luran pencernaan dan mengganggu keseimbangan osmotik dari sel-sel tersebut. Karena keseimbangan os-motik terganggu, sel menjadi beng-kak dan pecah dan menyebabkan matinya serangga (Hofte dan Whiteley, 1989 dalam Bahagiawati, 2002). Lebih lanjut dikatakan Keuntungan pemakaian Bt jika dibandingkan dengan pestisida kimiawi adalah Bt bersifat toksin terhadap hama dari
spesies tertentu sehingga tidak membunuh serangga dan hewan bukan sasaran. Namun demikian, setelah pemakai-an pestisida mikrobial ini selama bertahun-tahun di lapang, ada indikasi hama menjadi resisten terhadap Bt.
Manfaat Biopestisida terhadap Lingkungan Keuntungan penggunaan biopestisida menurut Kumar (2012) antara lain: a.
tidak berbahaya dan aman bagi lingkungan karena biopestisida tidak banyak menghasilkan racun dibanding pestisida kimia, dan tidak menghasilkan residu terutama pada buah dan sayuran sehingga aman jika digunakan dalam pertanian organic,
b.
target spesifik,
c.
efektif meski dalam jumlah sedikit,
d.
mengalami terurai secara alami dan cepat
e.
digunakan dalam komponen IPM (Integrated Pest Management) atau Pengendalian Hama Terpadu
Contoh contoh bioteknologi modern pada Hewan Kloning Kloning adalah teknik membuat keturunan dengan kode genetik yang sama dengan sel induknya tanpa proses pembuahan. Kloning berasal dari Bahasa Yunani yaitu clone atau klon yang artinya kumpulan sel turunan dari sel induk tunggal dengan reproduksi aseksual.Teknologi kloning mengarah kepada kemajuan dunia kedokteran, serta bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan, diagnostik dan terapi. Namun, kloning juga dapat berdampak negatif yaitu dapat disalahgunakan untuk menciptakan spesies atau ras baru dengan tujuan tertentu yang bertentangan dengan nilai kemanusiaan. Kekacauan dalam kekerabatan dan identitas diri dari hasil kloning maupun induknya dapat saja terjadi.
Beberapa ilmuwan yang mendukung, berpendapat bahwa kloning adalah salah satu cara yang mungkin untuk melestarikan spesies yang punah.Namun disisi lain, banyak yang tidak mendukung karena berpotensi tidak aman dan tidak etis, terutama untuk diterapkan kepada manusia. Macam-macam Kloning Kloning terdiri dari tiga macam, di antaranya: 1. Kloning pada hewan Proses reproduksi organisme diambil dari sel organisme induk sehingga menghasilkan keturunan yang secara genetik identik.Ini berarti hewan kloning merupakan duplikat sama persis dari induknya, yang berarti juga memiliki DNA yang sama. Kloning tersebut banyak terjadi di alam.Reproduksi aseksual pada organisme tertentu dan terjadinya kembar dari sel telur yang sama merupakan contoh kloning. Dengan kemajuan teknologi, proses kloning saat ini bisa dilakukan di laboratorium.
Sumber gambar : https://www.google.com/search?q=kloning+hewan
2. Kloning pada tumbuhan Kloning pada tumbuhan yaitu mencangkok atau menyetek tanaman untuk mendapatkan tanaman yang memiliki sifat persis dengan induknya.
3. Kloning pada manusia Kloning terhadap manusia sudah banyak menimbulkan kontroversi sejak beberapa tahun lalu hingga sekarang. Pemimpin agama negara menyatakan bahwa kloning tidak etis untuk diterapkan kepada manusia.
Dampak Positif dan Negatif dari Kloning Kloning sebenarnya memiliki dampak positif dan dampak negatif sebagai berikut. Dampak positif : Kloning menjadi pilihan untuk menyelamatkan genetic yang hilang dari hewan yang mati secara teratur. Resipien transfer embrio tidak dibatasi waktu dan tempat. Embrio dapat disimpan dengan waktu yang lama.
Dampak negatif
Keterbatasan resipien menerima embrio
Jika tidak ada recording terhadap penggunaan, embrio dapat menjadi inbreeding pada keturunan.
Muncul pewarisan sifat mitokondria dan modifikasi epigenetik yang tidak diharapkan dan disebabkan oleh prosedur kloning
Contoh Proses Kloning Salah satu yang paling terkenal hasil dari teknik kloning adalah lahirnya domba dolly pada 1998. Proses kloningnya adalah sebagai berikut. 1. Pengambilan sel dari ambing (kelenjar susu) domba A. Kemudian dibiakkan dalam medium di laboratorium selama enam hari. 2. Sel telur yang belum difertilisasi diambil dari domba B. Inti sel yang mengandung DNA dikeluarkan dari sel tersebut. 3. Proses fusi (penggabungan) sel dari domba A dan sel telur kosong domba B dengan menggunakan kejutan listrik. 4. Embrio hasil fusi dimasukkan ke dalam uterus domba yang C yang bertindak sebagai ibu angkat. 5. Domba C melahirkan anak domba yang diberi nama domba dolly.
Namun, kloning juga dapat berdampak negatif yaitu dapat disalahgunakan untuk menciptakan spesies atau ras baru dengan tujuan tertentu yang bertentangan dengan nilai kemanusiaan. Kekacauan dalam kekerabatan dan identitas diri dari hasil kloning maupun induknya dapat saja terjadi. Beberapa ilmuwan yang mendukung, berpendapat bahwa kloning adalah salah satu cara yang mungkin untuk melestarikan spesies yang punah.Namun disisi lain, banyak yang tidak mendukung karena berpotensi tidak aman dan tidak etis, terutama untuk diterapkan kepada manusia.
Rekayasa genetika Rekayasa genetika adalah upaya untuk melakukan modifikasi molekul genetik dari suatu organisme sehingga diperoleh sifat baru yang dimiliki. Teknik rekombinasi molekul DNA yang pertama kali diperkenalkan oleh Paul Berg tahun 1972, segera dikembangkan oleh Genetech 1976 dengan memproduksi insulin manusia melalui teknik ini. Pada akhirnya insulin hasil rekayasa genetika mulai dipasarkan pada tahun 1982. Teknik yang masih baru saat itu, selanjutnya dikembangkan untuk meningkatkan kualitas produk pertanian, sehingga muncullah berbagai komoditas hasil rekayasa genetika, atau sering kita sebut produk GMO (genetically modified organisms), atau PRG (produk rekayasa genetika). Manfaat rekayasa genetik Penerapan rekayasa genetik sangat membantu dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia, diantaranya: menyediakan kebutuhan pangan masa depan dengan kualitas yang lebih baik. Dijadikan alternatif sumber energi yang dapat diperbarui, misalnya biomass dan biofuel yang dapat menggantikan sumber energi konvensional. erawatan kesehatan yang lebih baik, dengan obat-obatan yang lebih efektif. efisiensi pertanian yang lebih baik dan penggunaan pestisida kimia yang relatif lebih sedikit. Produk hasil rekayasa genetik Para ahli melakukan rekayasa genetik pada beberapa produk, yaitu: 1. Produk Farmasi ( obat-Obatan )
Produk farmasi Pemenuhan kebutuhan produk farmasi tertentu bila dilakukan dengan teknologi konvensional akan memerlukan bahan dan biaya yang banyak. Contohnya hormon somatostatin, yaitu hormon pertumbuhan pada manusia. Hormon ini memerlukan setengah juta otak domba untuk mendapatkan 0,005 gram somatostatin murni. Baca juga: Pasien Leukemia Berhasil Disembuhkan dengan Rekayasa Genetik Sedangkan melalui OHRG, 9 liter produk frementasi bakteri sudah menghasilkan somatostatin dengan jumlah yang sama. Teknologi rekayasa genetik dalam bidang farmasi menghasilkan protein, vaksin, dan antibiotik. Selain itu xenotransplantasi, yaitu transplantasi dari hewan ke manusia juga dilakukan. Kemudian terapi gen sebagai pengobatan penyakit kronis dan beberapa kelainan makrogenetik. 2. Produk non-pangan Rekayasa genetik juga menyentuh di bidang lain seperti peternakan, perkebunan, dan kehutanan. Produk tersebut misalnya, vaksin, antibiotik, dan hormon pertumbuhan untuk hewan. Ternak kloning, berbagai macam tanaman tahan herbisida, insek, jamur, dan cacing, serta tanaman yang toleran terhadap kekeringan dan cuaca dingin. Baca juga: Nyamuk Rekayasa Genetik untuk Melawan Zika Ada juga tanaman transgenetik seperti tanaman anggrek yang tahan lama dengan warna bunga yang diinginkan, tanaman karet yang menghasilkan lateks dengan kadar protein tinggi, dan masih banyak lainnya. 3. Produk pangan Teknik rekayasa genetik juga dilakukan pada bahan pangan, antara lain tomat, jagungm kedelai, kanola, bunga, kol, keju, tepung susu, kentang, beras, dan sebagainya. Pangan transgenik pertama yang diperdagangkan adadlah tomat Flav Savr pada tahun 1994. Di Amerika Serikat lebih dari 52 varietas tanaman dari 13 spesies yang berbeda. Produk-produk pangan yang diolah dari bahan transgenik masih mengandung OHRG di dalamnya. Artinya proses pengolahan menjadi produk pangan tidak menghilangkan jejak transgenetik bahan tersebut. Baca juga: Virus Zika dan Kecurigaan Rekayasa Genetik Positif rekayasa genetik
Dampak positif dari rekayasa genetik: Tanaman hasil rekayasa genetika biasanya tahan lebih lama terhadap hama serta dapat meningkatkan hasil panen. Mamalia GMO seperti tikus dan kelinci digunakan dalam penelitian kesehatan.
Virus dimodifikasi secara genetik yang digunakan dalam terapi gen untuk memberikan gen ke dalam tubuh manusia yang dapat menyembuhkan penyakit manusia. Insulin sintetis telah diproduksi dan digunakan dalam perawatan pasien diabetes.Hal tersebut menjadi rekayasa genetik.
Kekurangan rekayasa genetik Rekayasa genetik tetap memiliki kekurangan, yaitu: Keseimbangan ekosistem bisa terganggu karena dominasi GMO atas spesies alami. Gangguan kesehatan akibat penggunaan hasil rekayasa genetik ialah reaksi alergis yang sudah dapat dibuktikan. Peperangan bisa berbahaya karena senjata biologis yang diproduksi dengan rekayasa genetika. Penelitian
telah
membuktikan
bahwa
beberapa
produk
makanan
mempertahankan bahan genetik buatan yang akan menciptakan efek merugikan pada kesehatan manusia.
Penerapan Bioteknologi Bioteknologi dapat diterapkan secara luas yang meliputi berbagai bidang. Saking luasnya, aplikasi bioteknologi diklasifikasikan dalam berbagai warna berdasarkan bidang pemanfaatannya, yaitu: Bioteknologi merah adalah aplikasi bioteknologi di bidang medis, seperti untuk menghasilkan obat dan vaksin, penggunaan sel punca untuk pengobatan regeneratif, serta terapi gen untuk mengobati penyakit genetik. Bioteknologi putih/abu-abu adalah bioteknologi yang diaplikasikan dalam bidang industri, seperti pengembangan dan produksi senyawa baru serta pembuatan sumber energi terbarukan, produksi enzim untuk pengolahan limbah industri, dan pembuatan bir dengan khamir.
Bioteknologi hijau adalah aplikasi bioteknologi di bidang pertanian dan peternakan, seperti menghasilkan tanaman tahan hama, bahan pangan dengan kandungan gizi lebih tinggi, dan tanaman yang menghasilkan obat atau senyawa yang bermanfaat. Bioteknologi biru adalah aplikasi bioteknologi untuk perairan yang mengendalikan proses-proses yang terjadi di lingkungan akuatik, seperti akuakultura untuk menumbuhkan ikan bersirip atau kerang-kerangan dalam kondisi terkontrol sebagai sumber makanan, pengembangan tiram tahan penyakit, dan vaksin untuk melawan virus yang menyerang salmon dan ikan yang lain.
Sumber gambar : Ruang Guru.com
Perbedaan Bioteknologi Konvensional dengan Bioteknologi Modern
Sumber Pustaka : Ruang Guru.com