Modul Pendidikan Anti Narkoba Bagi Kalangan Keluarga [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview





DIREKTORAT DISEMINASI INFORMASI DEPUTI BIDANG PENCEGAHAN



2017



DIREKTORAT DISEMINASI INFORMASI DEPUTI BIDANG PENCEGAHAN



#StopMlUkoba



KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT



atas



berkat dan rahmat·Nya Modul Pendidikan Anti Narkoba dapat tersusun dan selesai dengan baik dan lancar. Modul



ini



disusun



Penyalahgunaan keluarga.



modul



bentuk



ini



rangka



Pencegahan



Narkoba



Dalam



berbagai



dalam



lnformasi



Diseminasi



bagi



kalangan



diberikan



kegiatan



pilihan



pencegahan



penyalahgunaan narkoba yang dapat dilakukan agar keluarga memiliki pengetahuan tentang narkoba



sesuai dengan



mengarah



pada



penumbuhan



karakteristiknya,



proses



karakter



perubahan



serta



perilaku



dan dan anti



penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Semoga dengan kesungguhan hati dan ketulusan semangat modul ini dapat bersinergi dalam mewujudkan Indonesia sehat dan bersih dari



penyalahgunaan



dan



peredaran



gelap



narkoba. Kepada membantu



semua



diterbitkannya



pihak modul



yang



telah



ini,



kami



sampaikan penghargaan dan terima kasih.!



Jakarta, 17 Agustus 2017 Kepala Badan Narkotika Nasional



DAFTAR lSI Kata Pengantar ....................................................................................... . Oaftar lsi



...................................................................................................



ii



Bab 1



Pendahuluan ..............................................................................



Bab 2.



Apa yang harus orangtua ketahui tentang narkoba? ............



4



(a) Definisi narkoba . . .. . .



5 5



(b) Jenis dan penggolongan narkoba ... (c) Mekanisme kerja narkoba dalam tubuh



8



.



(d) Mengenali gejala dan ciri penyalahguna narkoba



(e) Faklor penyebab penggunaan narkoba dalam keluarga Bab 3.



Bab 4.



9



. .



Peran keluarga dalam pencegahan penyalahgunaan



14



narkoba ... . .. . ......... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ........ . ... .............. ... ... .. ...... ....



21



(a) Peran pengasuhan



24



.



(b) Peran pendidikan .



24



(c) Peran pengawasan .



33



Membentuk ketahanan diri melalui parenting skills ...... ... .....



35



(a) Pengasuhan posilif berdasarkan usia



37



(b) Komunikasi efeklif dengan anak.



39



(c) Mengalasi depresi pada anak



47



.



(d) Jika anak menyalahgunakan narkoba



63



Contact List Mencari Bantuan.................................................................



68



Daftar lnstitusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) .......... ................... ... ... ...



69



Daftar Pustaka . ........................... ....................................... ......................



86



Oaftar Tim Penyusun



89



. .. ......................... ....... ........... ............................



.... .



,,



BAB 1 PENDAHULUAN



Penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan. Hasil penelitian BNN dengan Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia (Puslitkes-UI) tahun 2015, menyebutkan bahwa jumlah pengguna narkoba dari kalangan pelajar/mahasiswa sebesar 1,9% atau sekitar 2 dari 100 orang pelajar menyalahgunakan narkoba. Peredarannya tidak hanya



di kota besar namun saat ini sudah sampai ke kola kecil, bahkan sampai pelosok desa dan sudah pula menyasar ke kalangan anak sekolah dan taman kanak­ kanak dalam berbagai bentuk baik makanan maupun minuman. Berdasarkan kondisi ini, Badan Narkotika Nasional (BNN) berkepentingan untuk membantu orangtua mempersiapkan anak-anaknya menjadi generasi yang tangguh, sehat dan bebas dari penyalahgunaan narkoba. Pendidikan generasi selanjutnya menjadi generasi yang berkualitas merupakan tanggung jawab negara dan orangtua yang berperan langsung pada tumbuh kembang anak dalam suatu keluarga. Pengalaman membuktikan bahwa kelompok orangtua, apabila digerakkan dan diberikan pengetahuan, keterampilan, dukungan dan bantuan, bisa menjadi mitra masyarakat yang paling aktif dalam pencegahan bahaya narkoba. Oleh karena itu diperlukan modul atau acuan sebagai pedoman dalam melakukan upaya-upaya pencegahan bahaya penyalahgunaan narkoba di kalangan keluarga khususnya kepada para orangtua. Keluarga sebagai unit kecil dalam masyarakat merupakan tempat pertama dalam proses sosialisasi anak menuju kepribadian yang dewasa. Anak-anak yang tumbuh dengan kasih sa yang dan rasa aman dengan adanya kesempatan untuk menyatakan perasaan dan mengeluarkan pendapat serta dididik untuk mengambil keputusan yang bijaksana, kemungkinan besar tidak akan menyalahgunakan narkoba. Keluarga adalah benteng utama yang dapat mencegah anak-anak dari masalah narkoba. Modul ini berisi panduan bagi orangtua untuk memperluas pengetahuan tentang jenis-jenis narkoba dan bahayanya, bentuk edukasi parenting yang dapat mencegah anak ke dalam penyalahgunaan narkoba, tanda-tanda anak yang



rentan akan penyalahgunaan narkoba, hingga panduan apa yang bisa dilakukan oleh orangtua saat mendapati anaknya terpapar narkoba. Dengan tersusunnya modul pendidikan anti narkoba bagi kalangan keluarga maka diharapkan juga akan terjadi peningkatan pemahaman dan pengetahuan para orangtua yang mengarah kepada proses perubahan perilaku anti penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Pada akhirnya akan menciptakan perubahan sosial kearah positif terutama dalam konteks daya tangkal terhadap bahaya penyalahgunaan narkoba.



Tujuan Modul pendidikan anti narkoba bagi kalangan keluarga ini disusun dengan beberapa tujuan yang akan dicapai, antara lain: 1.



Sebagai media pembelajaran mandiri tentang upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba di lingkungan keluarga.



2.



Meningkatkan



pemahaman



dan



pengetahuan



tentang



bahaya



penyalahgunaan narkoba di kalangan keluarga sehingga tumbuh karakter dan perilaku anti penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. 3.



Menciptakan anggota keluarga yang memiliki daya tangkal terhadap bahaya penyalahgunaan narkoba sehingga terwujud masyarakat yang sehat dan produktif dan berdampak pada kemajuan bangsa.



Sasaran 1.



Orangtua (ayah, ibu, dan atau orang yang berperan dalam pengasuhan anak)



2.



Kader PKK!Kader Posyandu



3.



Penyuluh



4.



Pendidik



5.



Ormas/LSM



Hasil Pembelajaran Setelah mempelajari modul, pembacaipenerima manfaat diharapkan mampu: 1.



Memahami bahaya penyalahgunaan narkoba bagi masa depan generasi bangsa;



2.



Mampu mengidentifikasi bentuk keluarga (siSiem keluarga dan pola asuh) seperti apa yang rawan penyalahgunaan narkoba, dan yang dapat resiliens (tahan) terhadap penyalahgunaan narkoba:



3.



Mampu



mengidentifikasi



gejala



awal



anak



yang



melakukan



penyalahgunaan narkoba; 4.



Memahami teknik parenting yang dapat mencegah anak pada perilaku penyalahgunaan narkoba;



5.



Dapat mendiskusikan konsep, prinsip dan proses-proses pencegahan bahaya penyalahgunaan narkoba di lingkungan keluarganya;



6.



Oapat melakukan perencanaan teknik pencegahan penyalahgunaan narkoba yang sesuai bagi lingkungan keluarganya;



7.



Menentukan



langkah



lanjutan



penerapan



penyalahgunaan narkoba di lingkungan keluarga.



pencegahan



bahaya



BAB2 APA YANG HARUS ORANG TUA KETAHUI TENTANG NARKOBA?



Pokok Bahasan . (a) Definisi narkoba (b) Jenis dan penggolongan narkoba (c) Mekanisme kerja narkoba dalam tubuh (d) Mengenali gejala dan ciri penyalahguna narkoba (e) Faktor penyebab penggunaan narkoba dalam keluarga



Metode Penyampaian Modul: ceramah, diskusi kelompok, diskusi refiektif



Apa Narkoba ltu?



Narkoba adalah singkatan dari NARkotika, PsiKOtropika dan Bahan Adiktif lainnya yaitu obat , bahan atau zat, bukan makanan, yang jika masuk ke dalam tubuh manusia, berpengaruh terutama pada kerja otak atau susunan syaraf pusat. Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 pengertian Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan. Narkotika dan Psikotropika berada dalam pengawasan Undang-Undang R.l Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dan Undang-Undang R.l Nomor 5 Tahun 1997. Jika ditanam, diproduksi, diperjualbelikan, dimiliki, disimpan dan digunakan secara tidak sah berarti melanggar hukum.



Jenis Narkoba Berdasarkan Efek Terhadap Tubuh



Jenis Stimutan



Efek



Contoh



Memacu kerja otak da n meningkatkan aktivitas



Kokain, Amphetamine



tubuh, penggunanya menjadi



Methamphetamin(Sabu),



gembira dan waspada



Ecstasy



secara berlebihan karena meningkatnya aktivitas tubuh



TypeStimulants (ATS),



Jenis



Depresan



Contoh



Efek



Menghambat kerja otak dan



Morfin, Heroin (Putauw),



memperlambat aktivitas



Alkohol



tubuh. Penggunanya menjadi mengantuk, terlalu tenang dan menjadi tambat datam merespon. Rasa nyeri dan stres hilang sementara



Halusinogen



Efek utamanya adalah mengakibatkan halusinasi



Tanaman ganja dan inhalan



dan dapat mengubah daya persepsi, pikiran dan lingkungan. Mengakibatkan rasa teror dan kekacauan indera seperti "mendengar" warna atau �melihat" suara, paranoid, meningkatkan risiko gangguan mental.



Bahan Adiktif lain



Menimbulkan ketergantungan



Nikotin, Kafein pada kopi,



dan mengubah perilaku.



teh, minuman penyegar, dan beberapa jenis obat, alkohol



PENGGOLONGAN NARKOBA BERDASARKAN HUKUM UU NO. 35 TAHUN 2009, PASAL 127



GOLONGANI •



Dilarang digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan







Dalam jumlah terbatas dapat digunakan untuk kepentingan penelitian atas rekomendasi Kemenkes.











Dituntut hukuman 4 tahun Termasuk narkotika golongan I adalah opium, heroin, kokain, ganja, metakualon, metamfetamin, amfetamin, MDMA, STP, fensiklidin.



GOLONGAN II Berpotensi tinggi menyebabkan ketergantungan dan digunakan dalam pengobatan sebagai pilihan terakhir. Dituntut hukuman 2 tahun Termasuk dalam golongan ini adalah morfin, petidin, metadon.



GOLONGAN Ill Berpotensi ringan menyebabkan ketergantungan dan digunakan dalam pengobatan Dituntut hukuman 1 tahun •



Termasuk dalam golongan ini adalah kodein, bufrenorfin



Narkotika Jenis Baru Sekarang ini peredaran narkoba mengalami peralihan penyalahgunaan dari jenis alami (heroin, kokain dan ganja) kepada Ampethamine type Slimulant (ATS) atau jenis sintetis seperti ekstasi dan sabu. Selain ATS, peredaran NPS yang merupakan senyawa/zat yang disalahgunakan baik dalam bentuk murni atau turunan juga menjadi ancaman bagi kesehatan manusia. Sampai dengan tahun 2016 terdapat 600 jenis NPS yang beredar di dunia dan dimasa mendatang



jumlah NPS akan semakin bertambah dan terus berkembang. Jenis- jenis NPS yang sudah masuk ke Indonesia dan sudah tertuang dalam Permenkes Nomor 13 tahun 2014 sejumlah 66 jenis.



MEKANISME KERJA NARKOBA DALAM TUBUH Bagaimana narkoba bekerja dalam tubuh manusia? Cara kerja narkoba berbeda­ beda, tergantung cara pemakaiannya. Dengan mengetahui cara pemakaian narkoba ini, diharapkan orangtua dapat memantau kondisi anak lebih dini sehingga tidak akan terlambat dalam penanganannya.



Melalui Saluran Pernapasan •



dihirup melalui hidung (shabu)







dihisap sebagai rokok (ganja, tembakau gorilla )



Melalui Saluran Pencernaan •



dimakan atau diminum (ekStasi, dan jenis·jenis psikotropika)



Melalui Aliran Darah •



disuntikan melalui pembuluh darah (putaw),







ditaburkan ke sayatan kulit (putaw, morfin)



MENGENALI GEJALA DAN CIRI PENYALAHGUNA NARKOBA Tiap jenis narkoba mempunyai sifal yang berbeda. Oleh karena ilu dampaknya lerhadap pemakai juga berbeda-beda. Biasanya oranglua mengelahui anaknya memakai narkoba selalu kelika keadaannya sudah parah dan lerlambat. Kelerlambalan lersebul lerjadi karena oranglua lidak mengelahui Ianda-Ianda awal pemakaian lersebut. Karenanya ciri-ciri awal pengguna narkoba perlu dikelahui dengan baik, sebab apabila pemakaian masih baru dimulai, penghenliannya lebih mudah.



Tahap Penggunaan Narkoba



1. Tahap coba-coba Mulanya hanya coba-coba, karena sifat ingin tahu yang tinggi, pengaruh teman dan pergaulan. Sangat sulit untuk megenali gejala awal pemakain narkoba. Gejala awal ini hanya dapat diketahui oleh orangtua yang benar-benar akrab dengan anaknya. Gejala tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :



•Perubahan pada sikap dan perilaku anak



Gejala Psikologis



•Anak lebih sensitif •Tampak sering resah dan gelisah •Merasa berdosa, bersalah, bingung •Kemesraan dan kemanjaan hilang •Tanda-tanda perubahan pada tubuh belum terlihat •Bila memakai stimulan tampak riang,



Gejala Fisik



gembira, hiperaktif, ramah,murah senyum •Bila memakai depresan tampak tenang. tentram, tidak peduli pada orang lain,mengantuk



10



2. Tahap Pemula Setelah melewati tahapan coba-coba, akan meningkat menjadi terbiasa. Anak mulai memakai narkoba secara insidentil. Ia memakai narkoba karena sudah merasakan kenikmatannya. Pada tahap ini akan muncul gejala sebagai berikut:



Gejala Psikologis



Gejala fisik



11



3. Tahap Berkala Setelah beberapa kali memakai secara insidentil, pemakai narkoba akan terdorong untuk memakai lebih sering lagi. Pemakaian sudah menjadi lebih sering dan teratur, misalnya setiap malam minggu, sebelum belajar agar tidak mengantuk, sebelum tampil.



•Suiit bergaul dengan ternan baru •Menjadi lebih tertutup, sensitif, mudah tersinggung



••:



•Bangun siang. agak malas, gemar berbohong •Keakraban dengan orang tua dan keluarga sangat berkurang •Gejala berbeda-beda tergantung jenis narkoba yang dipakai. •Bila memakai stimulan tampak lebih riang. ceria, percaya diri.



Gejala fisik



•Bila memakai depresan tampak tenang. entram, tidak peduli pada orang lain, mengantuk. •Bila sedang memakai tampak normal •Bila tidak memakai tampak kurang sehat, kurafl: percaya diri, murung. gelisah.



12



4. Tahap ketergantungan Setelah menjadi pemakai narkoba secara berkala, maka tahap selanjutnya adalah tahap ketergantungan yakni pemakai narkoba sering memakai narkoba disertai dengan dosis yang semakin bertambah. Bila tidak, ia akan mengalami penderitaan. Pada tahap ini, pemakai narkoba tidak dapat lagi lepas dari narkoba sama sekali. Ia harus selalu memakai narkoba, tanpa narkoba, ia tidak bisa melakukan apa-apa.



•Suiit bergaul dengan ternan baru •Menjadi lebih tertutup,eksklusif,sensit�. mudah



Gejala Psikologis



tersinggung, egois, mau menangsendiri, malas,sering bangun siang, lebih menyukai hidup di malam hari •Pandai berbohong, gemar menipu,sering mencuri atau merampas •Demi mendapatkan narkoba rela jadi pelacur, bandar, merampok, membunuh •Badan kurus dan lemah •Mata sayu, gemar memakai kaca mat a gelap



Gejala Fisik



•Gigi menguning kecoklatan dan keropos •Kulit kotor dan jarang mandi •Terdapat tanda bekas sayatan di lengan,kaki, dada, lidah



13



FAKTOR PENYEBAB PENYALAHGUNAAN NARKOBA DALAM KELUARGA Ada beberapa faktor yang mempengaruhi seorang anak bisa menjadi pengguna narkoba/ketergantungan yakni:



Faktor lingkungan: masalah Faktor individu: sifat



keluarga, pengaruh



genetik keturunan



kelompok sebaya, sekolah, sosial



Faktor kemudahan mendapatkan narkoba



lnteraksi ketiga faktor di atas menyebabkan seseorang menjadi penyalahguna narkoba. Upaya pencegahan dan penanggulangan pun harus ditujukan kepada ketiga faktor tersebut. Dari ketiga faktor di atas, faktor lingkungan keluarga memainkan peran yang sangat penting. Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan utama dalam proses pendidikan anak agar tidak terjerumus dalam jerat narkoba. Secara khusus, hasil riset menunjukkan bahwa



yang tepat



pola pengasuhan



merupakan faktor pelindung yang kuat terhadap perilaku



penyalahgunaan narkoba. Pola asuh yang baik dari orangtua terhadap anak merupakan bentuk dari upaya meningkatkan ketahanan keluarga dari pengaruh buruk 1ingkungan yang rawan.



14



Kajian membuktikan bahwa faktor orangtua dan keluarga menduduki posisi yang sentral dalam jalur-jalur jangka panjang menuju penyalahgunaan narkoba, padahal pengaruh dari ternan sebaya (peer group) bertindak sebagai faktor resiko awal penyalahgunaan narkoba pada kalangan remaja. Dengan kata lain, walaupun pengaruh dari ternan sebaya seringkali merupakan alasan utama remaja memulai menggunakan narkoba namun lingkungan



keluarga yang positif merupakan alasan utama kenapa remaja menolak perilaku negatif seperti penyalahgunaan narkoba. Walaupun diakui bahwa kelompok ternan sebaya memiliki pengaruh, namun kini diketahui bahwa pilihan ternan sebaya seorang remaja sangat dipengaruhi oleh hubungannya dengan orangtuanya. Ketika remaja memiliki hubungan yang positif dengan orangtuanya, mereka akan memilih ternan sebaya yang memberikan pengaruh yang positif. Faktor-faktor dalam keluarga yang membantu melindungi anak dari penyalahgunaan narkoba, yaitu:



llibJ'I!n•"'W.Oithanil, meL.lX 'MDJI J!J{J{K :!>l'J;!{t{)J2 (IVWL) 1. Daftar l nstitusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) Kementerian Kesehatan Rl di Seluruh Indonesia NO.



INSTANSI



PROVINSI



ALAMAT



r - --j 32 �:��::�f: r;; : �::'� : � ;: C: � ' "' �; :;: �.:o : v:': ':;:,h ien:-:c,:: ,,:_a��::� �.�: � �: ::�a� a :� 'ke� Aceh 8arat JI. TransmigrasiNo.I BukitMeusara RSUD J nth Jantho, Aceh&!sar a m Ateuk JI. Biang Bintang lama Pasar l PuskesmasKuta Bilru K�camatan Kula Baro Aceh B�sar PuskesmasJoh.anPahlawan l Jl. T. Oirund�ng No.36 M�ulaboh, Aceh Barat PuskesmasKota Malaka JI. BandaAceh - MedanKm. 19,S, Samahani AcehBesar JI. Prof.A.Madjid lbrahim, K�c. Puskesmas tangsaBarat (Seurigetl langsaBaratKota langsa Puskesmas 8andaRay