Modul Praktis Kesehatan Wanita [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PANDUAN PRAKTEK KLINIS FISIOTERAPI KESEHATAN WANITA



PROGRAM PROFESI FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2021



1



VISI MISI DAN TUJUAN PROGRAM STUDI PROFESI



VISI Program studi Profesi Fisioterapi Universitas Muhammadiyah Malang memiliki visi menjadi Program Studi Profesi Fisioterapi terkemuka dalam penyelenggaraan pendidikan profesi fisioterapi yang professional dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dibidang praktek profesi fisioterapi berdasarkan nilai-nilai islam. 1.



2.



3.



4.



1.



2.



3.



4.



MISI Menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran di bidang praktik fisioterapi berdasarkan pengembangan IPTEK serta nilai-nilai islam secara professional dan berwawasan global Menyelenggarakan penelitian dan publikasi ilmiah di bidang praktik fisioterapi berdasarkan pengembangan IPTEK serta nilai-nulai islam secara professional dan berwawasan global Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat di bidang praktik fisioterapi berdasarkan pengembangan IPTEK dan nilai-nilai islam secara professional dan berwawasan global Menyelenggarakan kerjasama di bidang praktik fisioterapi dalam meningkatkan pengembangan IPTEK dan nilai-nilai islam secara professional dan berwawasan global TUJUAN Menghasilkan fisioterapis yang profesonal di bidang praktik fisioterapi berdasarkan perkembangan IPTEK serta nilai-nilai islam dan berwawasan global Menghasilkan penelitian dan publikasi ilmiah di bidang praktik fisioterapi berdasarkan perkembangan IPTEK serta nilai-nilai islam secara professional dan berwawasan global Menghasilkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di bidang praktik fisioterapi berdasarkan perkembangan IPTEK dan nilai-nilai islam secara professional dan berwawasan global Menghasilkan berbagai kerjasama dengan semua pihak di bidang praktik fisioterapi berdasarkan perkembangan IPTEK dan nilai-nilai islam secara professional dan berwawasan global



2



DAFTAR ISI



Halaman Sampul ................................................................................................. VISI MISI PROGRAM STUDI PROFESI ............................................................... DAFTAR ISI ........................................................................................................... Capaian Pembelajaran ......................................................................................... Kasus Dismenore ................................................................................................. Kasus Adnexitis .................................................................................................. Kasus Post Sectio Secctio Caesarea.................................................................. Kasus Asma Kehamilan ...................................................................................... Format Penulisan ................................................................................................ Aspek Penilaian ..................................................................................................



1 2 3 4 5 7 9 11 13 28



3



CAPAIAN PEMBELAJARAN



Capaian Pembelajaran pada mahasiswa Profesi Fisioterapi UMM adalah Mampu melakukan secara mandiri Assesment, pemeriksaan, penatalaksanaan dan evaluasi kasus dan mengaplikasian ilmu fisioterapi serta manajemen pelayanan fisioterapi pada kasus fisioterapi Kesehatan wanita yang ada di klinik atau rumahsakit. Pada stase Pilihan (Kesehatan Wanita) Mahasiswa dapat mengidentifikasi kasus-kasus/ kejadian permasalahan Kesehatan wanita yang ada di lapangan dan dituliskan dalam laporan makalah yang telah dibimbing oleh pembimbing lapangan dan di presentasikan dengan Clinical Edukator dengan terjadwal. Mahasiswa selama dalam kegiatan Stase Pilihan Kesehatan Wanita diwajibkan memberikan penyululuhan terkait kasus yang diambil/ kasus yang masih berhungan. Dengan menyiapkan materi (PPT. Pamflet, Leaflet, form identifikasi permasalahan)



4



Dismenore a. Tujuan 1. Mahasiswa memahami dan dapat mengidentifikasi gangguan nyeri pada kasus dismenore 2. Mahasiswa mampu melakukan manajemen pelayanan fiisoterapi berupa anamnesis, pemeriksaan fisik, penegakan diagnose, intervensi dan evaluasi. b. Pendahuluan Dismenore merupakan nyeri yang dirasakan ketika wanita mengalami menstruasi. Nyeri haid/dismenore terjadi akibat ketidak seimbangan hormone progesteron dalam darah sehingga mengakibatkan rasa nyeri, faktor psikologis juga ikut berperan terjadinya dismenore pada beberapa wanita. Wanita pernah mengalami dismenore sebanyak 90%. Masalah ini setidaknya mengganggu 50% wanita masa reproduksi dan 60-85% pada usia remaja, yang mengakibatkan banyaknya absensi pada sekolah maupun kantor. Pada umumnya 50-60% wanita diantaranya memerlukan obat-obatan analgesik untuk mengatasi masalah dismenore ini c. Anamnesis Pasien remaja berusia 15 tahun mengeluhkan nyeri pada perut bagian bawahnya setiap kali mulai menstruasi. Remaja tersebut mengeluhkan nyeri hingga mual dan muntah dan muncul keringat dingin. Nyeri ini dirasakan ketka awal menstruasi hingga hari ke 3-4 menstruasi d. Pemeriksaan Fisik 1. Vital Sign : -Blood Preasure -Heart Rate -Respiratory Rate



: : :



Normal Normal Normal



2. Inspeksi : -wajah tampak menahan nyeri -postur agak membungkuk akibat menahan nyeri 3. Palpasi -Nyeri tekan pada perut bagian bawah -Suhu normal 4. Pemeriksaan Fungsi Gerak Dasar -Aktif -Pasif -Tes isometric melawan tahanan 5. Pemeriksaan Penunjang : 6. Permasalahn Fisioterapi ▪ Activity Limitation : ▪ Body Structure & Function :▪ Participation Restriction : o Mengganggu aktivitas bersekolah dan aktifitas sehari-hari 10. Diagnosa Fisioterapi Nyeri abdominal karena dismenore



:



5



e. Rencana Penatalaksanaan ▪ Tujuan : o Mengurangi nyeri ▪ Prinsip Terapi : o Penguatan otot abdominal o Pengurangan nyeri ▪



Edukasi : o Mengajarkan cara menutup mata dan mengontrol air liur yang keluar dari mulut o Mengajarkan Mirror Exercise ▪ Kriteria Rujukan : o Dokter Spesialis Saraf f. Sarana dan Prasana ▪ Sarana : o Bed o IR o TENS ▪ Prasarana : o Ruangan Terapi g. Referensi Murthy, J., Saxena, A. 2011. Bell’s palsy: Treatment guidelines. Ann Indian Acad Neurol. 14:S70-S72 Ikatan Fisioterapi Indonesia. 2017. Panduan praktik Klinis Fisioterapi. Jakarta



6



Adnexitis a. Tujuan 1. Mahasiswa memahami dan dapat mengidentifikasi gangguan gerak dan fungsi gerak pada kasus adnexitis 2. Mahasiswa mampu melakukan manajemen pelayanan fiisoterapi berupa anamnesis, pemeriksaan fisik, penegakan diagnose, intervensi dan evaluasi. b. Pendahuluan Adnexitis adalah inflamasi yang mengenai adnexa yaitu salah satu atau kedua tuba falopii dan ovarium. Adnexitis menyebabkan rasa nyeri pada perut bagian bawah sebelah kanan atau kiri atau keduanya. Umumnya disertai demam juga rasa keram perut c. Alat Pemeriksan 1. Tensi 2. Alat pemeriksaan sensoris (panas dingin, tajam tumpul dan kasar halus) 3.Goniometer 4.Vas d. Anamnesis Pasien wanita berumur 35 tahun mengelukan nyeri hebat pada perut bagian bawah setiap kali datang bulan. Pasien merasakan nyeri hingga tidak bisa melaksanaan aktifitas sehari-hari. e. Pemeriksaan Fisik 1. Vital Sign : -Blood Preasure -Heart Rate -Respiratory Rate



: : :



120/80 mmHg 64 kali/menit 20 kali/menit



2. Kognitif : -Komunikasi -Atensi



: :



Cukup Baik Cukup Baik



-Motivasi



:



Kurang



-Emosi



:



Cukup Baik



-Problem solving



:



Kurang



3. Inspeksi -Badan Simetris 4. Palpasi -Hangat pada perut bagian bawah sebelah kanan kiri 5. Pemeriksaan Fungsi Gerak Dasar -Aktif -Pasif -Tes isometric melawan tahanan 6. Pemeriksaan Spesifik -



7



7. Pemeriksaan Penunjang : USG 8. Permasalahn Fisioterapi ▪ Activity Limitation o Sulit berjalan o Sulit duduk o Sulit untuk berdiri lama ▪ ▪



Body Structure & Function Participation Restriction : o Sulit bekerja o Sulit berolahraga



:



:



9. Diagnosa Fisioterapi : Belum bisa melakukan aktivitasnya secara mandiri karena adanya nyeri hebat pada perut bagian bawah sebelah kanan dan kiri dikarenakan adnexitis f.



Rencana Penatalaksanaan ▪ Tujuan : o Mengurangi nyeri ▪ Prinsip Terapi : o Merelaksasi otot-otot bagian perut dan mengurangi perlegketan adnexa ▪ Edukasi : o Mengajarkan cara ambulasi ▪ Kriteria Rujukan : o Dokter Spesialis Obstetri Ginekologi g. Sarana dan Prasana ▪ Sarana : o Bed o SWD ▪



h.



Prasarana o Ruangan Terapi o Toilet



:



Referensi Ikatan Fisioterapi Indonesia. 2017. Panduan praktik Klinis Fisioterapi. Jakarta



8



Post Sectio Secarea a. Tujuan 1. Mahasiswa memahami dan dapat mengidentifikasi gangguan gerak dan fungsi gerak pada kasus Post sectio secarea 2. Mahasiswa mampu melakukan manajemen pelayanan fiisoterapi berupa anamnesis, pemeriksaan fisik, penegakan diagnose, intervensi dan evaluasi. b. Pendahuluan Sectio cesarea adalah suatu cara yang dilakukan untuk melahirkan janin dengan membuat sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut atau vagina, dengan kata lain sectio caesarea adalah suatu histerotomia untuk melahirkan janin dalam Rahim. Setelah dilakukan sectio secarea umumnya ibu hamil akan merasakan nyeri hebat yang dapat mengganggu aktifitas sehari-hari c. Alat Pemeriksan 1. Tensi 2. Alat pemeriksaan sensoris (panas dingin, tajam tumpul dan kasar halus) 3.Vas d. Anamnesis Pasien wanita berusia 25 tahun melahirkan banyinya melalui operasi sectio secarea kemarin sore. Saat ini ibu tersebut belum bisa bangkit dari tempat tidur karena nyeri yang dirasakannya e. Pemeriksaan Fisik 1. Vital Sign : -Blood Preasure -Heart Rate -Respiratory Rate



: : :



120/195 mmHg 82 kali/menit 20 kali/menit



2. Inspeksi -Pasien dalam keadaan baring -Pasien sulit miring kanan kiri 3. Palpasi -Suhu normal 4. Pemeriksaan Fungsi Gerak Dasar -Aktif -Pasif -Tes isometric melawan tahanan 5. Pemeriksaan Spesifik -Tes sensoris (Tajam tumpul, rasa posisi dan rasa sakit) -Tes Motorik -Index Barthel 6. Pemeriksaan Penunjang : 7. Permasalahn Fisioterapi ▪ Activity Limitation : o Sulit miring kanan kiri o Belum bisa bangun dari tempat tidur ▪ Body Structure & Function :▪ Participation Restriction :



9



o



Mengganggu Aktivitas



8. Diagnosa Fisioterapi : Nyeri dan gangguan aktifitas karena nyeri akibat sectio secarea f.



Rencana Penatalaksanaan ▪ Tujuan : o Mengurangi nyeri o Meningkatkan ambulasi pasien ▪



Prinsip Terapi : o Penguatan otot o Pengurangan nyeri ▪ Kriteria Rujukan o Dokter Spesialis Obgyn g. Sarana dan Prasana ▪ Sarana o Bed o IR ▪ Prasarana o Ruangan Terapi h. Referensi



:



:



:



Tandel, H., Vanza, J., Pandya, N., Jani, P. 2016. Gullain-Barre Syndrome (GBS): A Review. Ejpmr. 3(2): 366-371 Ikatan Fisioterapi Indonesia. 2017. Panduan praktik Klinis Fisioterapi. Jakarta



10



Astmha Kehamilan a. Tujuan 1. Mahasiswa memahami dan dapat mengidentifikasi gangguan gerak dan fungsi gerak pada kasus Astmha Kehamilan 2. Mahasiswa mampu melakukan manajemen pelayanan fiisoterapi berupa anamnesis, pemeriksaan fisik, penegakan diagnose, intervensi dan evaluasi. b. Pendahuluan Asma kehamilan adalah gangguan pernafasan yang dialami oleh ibu hamil karena adanya tekanan akibat kehamilan. Asma kehamilan umumnya membuat ibu hamil tidak nyaman beraktifitas . c. Alat Pemeriksan 1. Tensi 2. Alat pemeriksaan sensoris (panas dingin, tajam tumpul dan kasar halus)



d. Anamnesis Wanita berusia 25 tahun sedang mengandung anak pertama dengan usia kehailan 30 minggu. Beliau kerap mengeluh merasakan sesak saat beraktifitas. e. Pemeriksaan Fisik 1. Vital Sign : -Blood Preasure -Heart Rate -Respiratory Rate 2. Kognitif



: : :



110/90 mmHg 84 kali/menit 20 kali/menit



: -Komunikasi -Atensi



: :



Cukup Baik Cukup Baik



-Motivasi



:



baik



-Emosi



:



baik



-Problem solving



:



baik



3. Inspeksi -Postur hiperlordosis 4. Palpasi 5. Pemeriksaan Fungsi Gerak Dasar -Aktif -Pasif -Tes isometric melawan tahanan 6. 7. 8. ▪



Pemeriksaan Spesifik : Pemeriksaan Penunjang : Permasalahn Fisioterapi Activity Limitation o Sulit berjalan



:



11



o Sulit untuk berdiri lama Body Structure & Function : o Hiperlordosis ▪ Participation Restriction : o Sulit bekerja o Sulit berolahraga 9. Diagnosa Fisioterapi : Belum bisa melakukan melakukan aktifitas secara normal akibat adanya tekanan pada thrax akibat kehamilan f. Rencana Penatalaksanaan ▪ Tujuan : o Mengembalikan aktivitas fungsional ▪ Prinsip Terapi : o Latihan peningkatan ekspansi thorax o Relaksasi otot-otot pernapasan ▪ Edukasi : o Mengajarkan cara relaksasi secara mandiri ▪ Kriteria Rujukan : o Dokter Spesialis Obgyn g. Sarana dan Prasana ▪ Sarana : o Bed ▪ Prasarana : o Ruangan Terapi o Toilet h. Referensi ▪



Ikatan Fisioterapi Indonesia. 2017. Panduan praktik Klinis Fisioterapi. Jakarta



12



PENATAAN DAN FORMAT PENULISAN Pada bab ini akan diuraiakan tentang penataan dan format penulisan A.



Penataan Penulisan 1. Bagian Awal a. Halaman Sampul Pada halaman sampul luar berisi komponen : 1) Judul penulisan, jumlah kata pada judul tidak lebih dari 20 kata. Judul pada proposal diupayakan sama dengan judul akhir penulisan. Jika ada perubahan perlu dikonsultasikan dengan pembimbing. 2) Tempat penelitian dilaksanakan (sesuai kesepakatan) 3) Proposal Penelitian atau Penulisan 4) Logo UMM 5) Nama peneliti disertai NIM 6) Nama Program Studi, Fakultas, dan Universitas 7) Tahun dilaksanakan 8) Sampul luar ini tidak dibubuhi nomor halaman (lampiran 8)



Pada halaman sampul dalam berisi komponen 1. Judul penulisan 2. Tempat penelitian dilaksanakan (sesuai kesepakatan) 3. Logo UMM 4. Tujuan penulisan dilaksanakan 5. Nama peneliti disertai NIM 6. Nama Program Studi, Fakultas, dan Universitas 7. Tahun dilaksanakan 8. Sampul dalam ini dibubuhi nomor halaman dengan menggunakan angka Romawi (lampiran 9). b.



Pernyataan Persetujuan Pernyataan persetujuan ini berisi kalimat yang menyatakan bahwa kedua pembimbing telah menyetujui penulisan ini untuk dipertahankan (baik dipertahankan dalam seminar proposal atau sidang akhir penulisan). Secara rinci komponen pada pernyataan persetujuan adalah : 1) Tempat, bulan dan tahun disetujui 2) 3)



Nama pembimbing I dan II disertai tanda tangan dan NIDN Otoritas Kaprodi disertai tandatangan dan NIP



c. Panitia seminar hasil penulisan (hanya untuk laporan penelitian saat seminar hasil penulisan). Panitia seminar hasil penulisan terdiri dari 4 (empat) orang yang terdiri dari 2 orang pembimbing serta 2 orang dewan penguji yang lain. Yang telah



13



ditunjuk. Secara rinci komponen pada halaman panitia sidang akhir penulisan adalah : 1) Nama Program Studi 2) Tempat, tanggal, bulan dan tahun dilaksanakan sidang akhir penulisan . 3) Nama Penguji I dan tanda tangan beserta NIDN. 4) Nama Penguji II dan tanda tangan beserta NIDN 5) Nama Penguji III (pembimbing) dan tanda tangan beserta NIDN 6) Nama Penguji IV (pembimbing) dan tanda tangan beserta NIDN (lampiran 12). 7) Otorisasi atas nama Dekan disertai tandatangan dan NIP. d. Kata pengantar Isi kata pengantar diserahkan peneliti. Pada dasarnya halaman ini memuat pernyataan terima kasih mahasiswa kepada mereka yang telah membantu dalam melakukan penelitian dan dalam penyusunan penulisan, bantuan beberapa pihak yang dianggap penting dan berperan penting dalam penyelesaian penulisan. e. Daftar Isi Lembaran daftar isi merupakan daftar setiap Bab dan sub Bab yang terdapat di dalam naskah penelitian dengan spasi 1 (lampiran 15). f.



Daftar Tabel



Lembar daftar tabel berisi urutan tabel yang terdapat pada laporan penelitian. Nomor tabel menggambarkan nomor Bab dan nomor urut tabel, contoh : Tabel 1.1 artinya tabel pertama pada Bab I (lampiran 16). g. Daftar Gambar (bila ada) Lembar daftar gambar berisi urutan gambar yang terdapat pada laporan penelitian (lampiran 17). Nomor gambar mengikuti ketentuan yang sama seperti penomoran tabel. h. Daftar Skema Lembar daftar skema berisi urutan skema yang terdapat pada laporan penelitian (lampiran 18). Nomor skema mengikuti ketentuan yang sama dengan tabel. i.



Daftar Lampiran



Lembar daftar lampiran berisi urutan lampiran yang terdapat pada laporan penelitian. Daftar lampiran ini tidak meneruskan urutan halaman laporan penelitian. Masing-masing lampiran mempunyai urutan halaman tersendiri. Untuk Proposal penelitian hanya terdiri dari point a, b, f, g, h, i, dan j. 2.



Bagian Utama a. Pendahuluan Pada bagian ini berisi tentang :



14



1)



Latar Belakang Masalah



Latar belakang masalah membahas tentang tinjauan pustaka secara ringkas dan padat area yang akan diteliti. Pada latar belakang masalah, peneliti mengupas ide-ide secara keseluruhan yang merupakan kerangka kerja yang akan dijalani. Isi latar belakang masalah juga menggambarkan alasan penting dilakukan penelitian. Identitas masalah penelitian merupakan langkah awal seorang peneliti yang harus dilaksanakan. Masalah kesehatan atau fisioterapi terjadi apabila terdapat kesenjangan antara apa yang seharusnya ada (teori) dengan kenyataan yang dijumpai di lapangan dan memerlukan suatu pemecahan. Dalam rumusan masalah pada karya tulis seperti hal sebagai berikut : a) Introduksi masalah b) Justifikasi/skala masalah berupa besarnya masalah dan pengaruh yang timbul terhadap kesehatan, waktu terjadi pada saat ini (apakah semakin meningkat), tempat kejadian. Karakteristik masyarakat yang terkena. c) Kronologis masalah berupa penyebab masalah dan dampak dari masalah d) Konsep solusi berupa konsep pemecahan yang sudah dan akan digunakan. e) Penelitian pendahuluan 2)



Perumusan Masalah



Perumusan masalah diawali dengan membandingkan kenyataan atau fenomena dengan harapan sesuai dengan teori dan konsep. Peneliti akan membuat pernyataan yang sangat mendasar yang pada penelitian nantinya akan menjawab tujuan penelitian. Perumusan masalah merupakan rumusan secara konkrit masalah yang ada, dalam bentuk pertanyaan penelitian yang dilandasi oleh pemikiran teoritis yang kebenarannya perlu dibuktikan.



a) Pernyataan Masalah Contoh : Keterlambatan perkembangan anak dapat dicegah dengan stimulasi dini. Tetapi sampai saat ini masih ada sikap ibu yang bersikap pasif sehingga rangsangan pada anak kurang maksimal yang disebabkan karena tingkat pengetahuan dan pendidikan yang masih rendah. Dengan demikian perkembangan bicara mengalami keterlambatan yaitu kesulitan dalam berbahasa dan kadangkadang bersifat menetap yang akan berpengaruh dalam bersosialisasi dengan orang lain. b) (a)



Rumusan Masalah Bagaimana tingkat pengetahuan orang tua tentang perkembangan bicara pada bayi usia 9-12 bulan?



15



(b) (c) (d)



3)



Bagaimana sikap orang tua tentang perkembangan bicarapada bayi usia 9-12 bulan? Bagaimana perkembangan bicara bayi usia 9-12 bulan? Apakah ada hubungan pengetahuan dan sikap ibu dengan perkembangan bicara pada bayi usia 9-12 bulan? Tujuan Penelitian



Tujuan penelitian terdiri dari penjelasan tujuan umum dan khusus, sehingga pembaca mengerti tentang pentingnya penelitian ini dilaksanakan. Tujuan umum merupakan tujuan penelitian secara keseluruhan yang ingin dicapai melalui penelitian. Tujuan khusus merupakan penjabaran atau pentahapan tujuan umum sifatnya lebih operasional dan spesifik. Bila semua tujuan khusus tercapai maka tujuan umum penelitian juga terpenuhi. Kata – kata operasional dalam tujuan khusus adalah: mengukur, mengidentifikasi, menganalisa, membandingkan, menilai, dan lain-lain. 4)



Manfaat Penelitian



Manfaat penelitian membahas manfaat untuk layanan kesehatan termasuk Fisioterapi juga perkembangan ilmu pengetahuan terutama ilmu Fisioterapi, sehingga hasilnya dapat digunakan oleh ilmuwan lain dalam mengembangkan IPTEK. Manfaat penelitian dijabarkan menjadi manfaat teoritis dan manfaat praktis. 5) Keaslian Penelitian Pada pemaparan rujukan yang diambil dari peneliti lain, perlu disebutkan: 1) 2) 3) 4) 5)



Area yang diteliti Sampel penelitian Tempat penelitian dilakukan Koefisien reliabilitas dan validitas instrumen penelitian tersebut. Hasil temuan dan kritik terhadap temuan tersebut.



b. Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka memuat uraian yang sistematik tentang teori dasar yang relevan, fakta, hasil penelitian sebelumnya, yang berasal dari pustaka mutakhir yang memuat teori, proposisi, konsep atau pendekatan terbaru yang ada hubungannya dengan penelitian yang dilakukan. Teori dan fakta yang digunakan seharusnya diambil dari sumber primer. Beberapa petunjuk untuk menelusuri pustaka adalah : 1) Identifikasi berbagai sumber dari buku, artikel dan internet. 2) Pilih sumber yang sesuai. 3) Kritik (analisa dan sintesa) sumber tersebut untuk mendapatkan informasi yang sesuai dengan area penelitian yang dilakukan. 4) Informasi yang diperoleh disajikan dalam bentuk tulisan termasuk mengintegrasikan hasil penelitian terkait.



16



5) Rujukan pustaka yang digunakan memiliki tahun terbit maksimal 10 tahun ke bawah dari tahun yang berjalan. 6) Jumlah pustaka yang digunakan minimal 20 rujukan. Tinjauan pustaka ini akan membantu peneliti untuk membuat kerangka teori dan kerangka konsep. c. Kerangka Konsep Kerangka koseptual disintesis, diabstraksi dan dari berbagai teori dan pemikiran ilmiah, yang mencerminkan paradigma sekaligus tuntunan untuk memecahkan masalah penelitian dan merumuskan hipotesis. Kerangka konseptual penelitian dapat berbentuk bagan, model matematik, atau persamaan fungsional, yang dilengkapi dengan uraian kualitatif. Langkah-langkah membuat kerangka konsep : 1) 2) 3)



Tentukan fenomena – variabel yang akan diteliti Uraikan konsep masing-masing variabel yang akan diteliti. Kaitkan masalah penelitian dengan konsep yang telah diuraikan



17



Contoh: ALGORITMA INPUT



PROSES Variabel Independen Kelompok Intervensi



OUTPUT variabel Dependen



Perlakuan menyusui ASI Ibu post dini dan teratur partum dengan setelah SC. SC, dengan



Produksi ASI



karakteristik :



optimal pada



- Umur - Pendidikan



Kelompok Kontrol



hari ke 14 setelah SC



Tidak ada - Pekerjaan perlakuan - Paritas menyusui ASI dini dan teratur



Variabel Confounding



Diteliti



- sosio budaya - penyakit ibu dan bayi - kebijakan RS



Tidak diteliti



d. Hipotesis Hipotesis merupakan proposisi keilmuan yang dilandasi oleh kerangka konseptual penelitian dan merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan yang dihadapi, yang dapat diuji kebenarannya berdasarkan fakta empiris. Pada penulisan hipotesa peneliti menentukan apakah akan menetapkan hipotesis nol (H0) atau hipotesis kerja/alternatif (H1), tergantung dari prediksi peneliti terhadap hasil penelitian yang akan dilakukan. Contoh :



18



H1 : Ada pengaruh menyusui ASI dini dan teratur dimulai maksimal 4 jam setelah operasi terhadap produksi ASI yang optimal pada ibu post partum dengan sectio caesaria. e. Definisi Operasional Definisi operasional (lampiran 19) terdiri dari : 1) Variabel penelitian 2) Definisi Operasional



19



f.



3)



Alat ukur



4) 5)



Hasil ukur Skala ukur



Metode Penelitian 1) Desain Penelitian Desain penelitian merupakan wadah menjawab pertanyaan penelitian atau menguji kesahihan hipotesis. Macam tipe desain penelitian yang sering digunakan dalam Fisioterapi misalnya: deskriptip-analitik, studi kasus, korelasi, cross-sectional, quasy eksperimen dan true eksperimen. Hal-hal yang menjadi pertimbangan menentukan desain penelitian: a) Apakah akan ada intervensi Fisioterapi yang perlu dilaksanakan kepada responden. b) Perbandingan tipe apakah yang akan dipergunakan. c) Prosedur apakah yang akan kali data akan dikumpulkan dari responden. d) Dalam situasi yang bagaimanakah riset akan dilaksanakan, di klinik atau di rumah atau tempat lain. Contoh : penelitian ini merupakan penelitian cross sectional untuk menentukan hubungan antara faktor demografi dan gangguan konsep diri pada klien ……… 2)



Populasi, Sampel dan Sampling



Populasi adalah seluruh subjek atau data dengan karakteristik tertentu yang akan diteliti. Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti. Agar hasil dapat dianalisa dengan uji statistik untuk penelitian kuantitatif, jumlah minimal 30 responden. Selain itu penentuan jumlah sampel juga dapat dihitung dengan formula/rumus yang sesuai. Sampel dipilih sesuai dengan metode pemilihan sampel (sampling). Pada bagian ini juga dituliskan cara penghitungan dan pemilihan sampel tersebut. 3)



Tempat Penelitian



Penetapan tempat penelitian atau lokasi penelitian harus disertai dengan alasan pemilihan tersebut. 4)



Waktu Penelitian



Waktu penelitian terdiri dari waktu persiapan, pelaksanaan dan penyusunan laporan 5)



Etika Penelitian



Uraian tentang risiko penelitian yang mungkin timbul pada responden dan peneliti selama penelitian serta cara mengatasi risiko. Juga diuraikan bagaimana memperoleh persetujuan dari calon responden dan persetujuan dari komite etik dan responden. Lembar persetujuan



20



komite etik dilampirkan pada laporan akhir penelitian. Etika penelitian terdiri dari Informed Consent, Anonimity, confidentiality



21



6)



Alat Pengumpul Data Tuliskan data yang akan dikumpulkan dan uraikan instrumen penelitian yang akan digunakan dan cara penyusunannya serta lampirkan. Uraikan juga bagaimana proses validitas dan reliabilitas instrumen. Apabila menggunakan instrumen yang sudah digunakan sebelumnya, perlu mencantumkan nilai validitas dan reliabilitasnya instrumen sebelumnya.



7)



Prosedur Pengumpulan Data Uraikan langkah-langkah pengumpulan data secara rinci.



8)



Rencana Analisis data Uraikan bagaimana data yang terkumpul akan diolah dan dianalisis. Sebutkan metode statistik yang akan digunakan. Tentukan tingkat kemaknaan (0.05). Rencanakan cara mempresentasikan data. g. Hasil Penelitian Hasil penelitian merupakan bagian utama dalam laporan penelitian, namun biasanya merupakan bagian yang paling ringkas yang disajikan dalam bentuk teks, tabulasi atau piktorial agar lebih jelas dengan susunan sebagai berikut :



1)



Pengantar Bab



Berisi penjelasan umum tentang Bab hasil, cukup satu paragraf. 2) Penjelasan tentang karakteristik sampel Gambarkan karakteristik sampel meliputi semua data demografi yang diambil dan berkaitan datanya seperti usia, tingkat pendidikan, agama, dll. 3) Penjelasan tentang hasil untuk setiap tujuan khusus penelitian, pertanyaan penelitian atau hipotesis penelitian (bila ada). Gambarkan jawaban untuk setiap pertanyaan/hipotesis penelitian dalam penampilan sejumlah data atau tabel dengan jelas. h. Pembahasan Pada bagian ini peneliti menjelaskan makna hasil penelitiannya. Pembahasan bukanlah pengulangan ringkasan hasil penelitian, namun merupakan penjelasan rinci hasil penelitian yang dikaitkan dengan tujuan penelitian. Hasil penelitian yang sudah dibahas di tinjauan teoritis tidak perlu diulang, tetapi hasil yang didapat dibandingkan, atau diperkuat dengan hasil penelitian sebelumnya. Isi pembahasan minimal 50% dari jumlah halaman tinjauan pustaka. Pembahasan terdiri dari : 1)



Pengantar Bab Menjelaskan tentang isi/kontens Bab ini secara singkat, cukup satu paragraf.



2)



Interpretasi dan Diskusi hasil



22



Membandingkan hasil penelitian dengan hasil penelitian sebelumnya yang telah dipublikasikan: apakah memperkuat, berlawanan, ataukah memberikan hasil yang baru. Tiap pernyataan tersebut harus dijelaskan dan didukung oleh literatur yang sudah dibahas pada tinjauan pustaka. 3) Keterbatasan penelitian Berisikan alasan-alasan rasional yang bersifat metodologik akan hasil penelitian yang didapat. Apakah pemilihan desain yang kurang tepat, populasi dan sampel atau instrumentasi khususnya uji validitas. Keterbatasan ini tidak diperuntukkan bagi alasan-alasan yang berasal dari keterbatasan peneliti seperti waktu penelitian, terbatasnya literatur yang dibaca dan lain-lain. 4) Implikasi untuk Fisioterapi Hal ini menyampaikan tentang kaitan hasil penelitian dengan tatanan layanan kesehatan umumnya dan layanan Fisioterapi khususnya.



i.



Kesimpulan dan saran



Bagian ini memuat kesimpulan hasil pembahasan penelitian secara sistematis yang berkaitan dengan upaya menjawab hipotesis dan/atau tujuan penelitian. Saran-saran yang disampaikan berkaitan dengan kesimpulan penelitian yang telah dilakukan. Saran tersebut harus berkait dengan hasil penelitian yang dilakukan, dapat berupa bentuk kebijakan, upaya praktis pemecahan masalah yang dihadapi dan aspek yang dapat diteliti lebih lanjut. Saran tersebut hendaknya dibuat secara operasional sehingga bermanfaat bagi mereka yang menerima saran tersebut. 3.



Bagian Akhir



Bagian ini tidak menggunakan judul Bab. Bagian akhir ini terdiri dari daftar pustaka, lampiran dan riwayat hidup penulis. a.



Daftar Pustaka Pembahasan tentang cara penulisan Daftar Pustaka dapat dibaca pada Bab IV buku panduan ini. Daftar pustaka ini tidak diberi nomor halaman.



b.



Lampiran Bagian ini diawali dengan halaman yang ditulis kata LAMPIRAN di tengah bidang pengetikan dan diletakkan sesudah daftar pustaka. Halaman lampiran ini tidak diberi nomor (lampiran 20). Halaman berikutnya adalah lampiran dengan nomor lampiran dinyatakan dengan angka arab dan diketik di bagian kanan atas bidang pengetikan (lampiran 21) Isi lampiran mencakup hal-hal penting yang diperlukan untuk melengkapi penjelasan antara lain: 1) Instrumen yang digunakan. 2) Informed Consent 3) Hasil pengolahan data dengan komputer. 4) Izin penelitian



23



c. Daftar Riwayat Hidup Pada daftar riwayat hidup penulis mencantumkan nama, tempat/tanggal lahir, riwayat pendidikan dan pekerjaan serta artikel yang pernah dipublikasikan (lampiran 22).



24



B.



Format Penulisan 1.



Bahan-bahan



Pengetikan proposal penelitian diketik pada kertas kwarto, tebal 70 gram sedangkan pada laporan penulisan tebal 80 gram, polos, tidak bergaris. Tulisan diketik dengan menggunakan tinta hitam yang tidak mudah terhapus, kecuali gambar atau skema. 2.



Pengetikan



Penulisan diketik dengan menggunakan komputer dengan : a. Tipe huruf Times New Roman b. Ukuran (font). 1) Naskah 12 2) Judul Bab 14 3) Judul Penulisan 14 diketik dengan huruf Bold dan disesuaikan dengan pajang pendeknya judul penelitian serta disusun dengan format segitiga terbalik. c. Ketik naskah dengan spasi ganda (2 spasi). d. Batas ketikan 3 cm dari tepi atas, 3 cm dari tepi bawah, 4 cm dari tepi kiri dan 3 cm dari tepi kanan. e. Setiap Bab dimulai dari halaman baru. f. Naskah diketik rata kanan dan kiri g. Judul Bab diketik pada batas atas bidang pengetikan, disusun simetris penggunakan huruf besar tebal (Bold) tanpa garis bawah atau titik diakhir judul, dengan jarak 3 cm dari tepi atas. h. Judul sub-bab diberi huruf kapital A,B,C dst di awal dari tepi kiri dan dicetak tebal. Judul sub BAB diketik dengan huruf kapital pada setiap awal kata. e. Judul anak sub-sub diketik dari batas kiri bidang pengetikan dengan menggunakan angka 1 lalu a,b,c dst. i. Halaman penulisan diberi nomor dengan angka (1,2,3 dst) dimulai dengan angka 1 dan seterusnya. Semua nomor halaman diketik pada pojok kanan atas pada setiap halaman, kecuali untuk Bab baru, nomor halaman diketik di tengah bagian bawah. j. Bila terdapat tabel pada naskah, maka tabel diketik dengan huruf yang sama dengan naskah secara keseluruhan dan diketik dengan spasi 1. Tabel dan gambar diberi nomor urut dan pada setiap halaman hanya boleh memuat 1 (satu) tabel. Keterangan atau catatan tabel ditulis dengan spasi tunggal pada akhir tabel. Judul tabel diketik di atas tabel dengan posisi di tengah (centre) dan disusun dengan format segitiga terbalik yang meliputi nama tabel, tempat penelitian, bulan dan tahun, beserta sumber.



25



l. Penomeran ditulis secara konsisten dari awal sampai akhir naskah. Cara yang digunakan adalah gabungan antara Romawi dan Desimal, seperti contoh di bawah ini : I A 1 a 1) a) (1) (a) 3. Penjilidan Penulisan dijilid dengan sampul biru toscha dengan tulisan warna kuning mas 4. Sistematika Penulisan Penulisan KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR SKEMA DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan D. Manfaat Penelitian E. Keaslian Penelitian BAB II



TINJAUAN PUSTAKA



BAB III



KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS A. Kerangka Berpikir



BAB IV



HASIL PENELITIAN Hasil Identifikasi ( A. Karakteristik Responden & B Hasil Analisa Data Status Klinis



BAB V



PEMBAHASAN A. Interpretasi dan Diskusi B. Keterbatasan Penelitian C. Implikasi Terhadap Pelayanan Fisioterapi



DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN



(Dokumntasi identifikasi, dokumentasi kegiatan, SOP)



26



27