7 0 406 KB
PENUNTUN SKILL LAB Blok Reproduksi
INSPEKSI VISUAL DENGAN ASAM ASETAT (IVA TEST)
Disusun Oleh: dr. Alfun Dhiya An, M.Kes.,SpOG.
BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016
Kata Pengantar
Assalamua’alaikum.Wr.Wb.
Sesuai dengan Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) yang diterbitkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia tahun 2012, Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta secara bertahap mempersiapkan diri dalam melaksanakan Kurikulum Berbasis Kompetensi di tahap pendidikan Sarjana maupun pendidikan Profesi. Menyadari bahwa pada tahap pendidikan Sarjana terdapat pembelajaran ketrampilan klinis di Laboratorium ketrampilan Medis (Skills Lab), maka disusunlah Modul Ketrampilan Iva Test, dimana di SKDI 2012 merupakan ketrampilan dengan kategori bisa/mahir tata laksana. Modul ini disusun dengan harapan dapat membantu dan memudahkan para mahasiswa yang menjalani pembelajaran di Skills Lab sehingga memperoleh inspirasi ketrampilan yang benar. Akhir kata kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak sehingga modul ini dapat diterbitkan pada waktunya dan dapat digunakan sebagai sumber belajar mahasiswa di Blok Reproduksi.
Wassalamua’alaikum.Wr.Wb.
Yogyakarta, Oktober 2016
Penyusun
TEKNIK PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) UNTUK DETEKSI DINI KEGANASAN KANKER SERVIKS
1. PENGANTAR Kanker serviks sampai saat ini merupaka masalah kesehatan wanita di dunia, terutama negara berkembang seperti Indonesia. Pada tahun 1985 WHO merekomendasikan konsep down staging terhadap kanker serviks dengan pemeriksaan IVA. Pemeriksaan IVA (IVA Test) adalah salah satu teknik yang digunakan dalam obstetri dan ginekologi yang merupakan pemeriksaan inspeksi visual dengan mata telanjang (tanpa pembesaran) seluruh permukaan leher rahim dengan bantuan asam asetat/cuka yang diencerkan. Pemeriksaan dilakukan dalam keadaan tidak hamil maupun dan tidak haid. Epitel serviks displasia akan memberikan gambaran acethowhite dengan pemeriksaan IVA. Untuk itu perlu diketahui seberapa besar sensitivitas dan spesifisitas dari pemeriksaan IVA dalam mendeteksi dini lesi prakanker serviks.
2. TUJUAN INSTRUKSI UMUM Mahasiswa mampu melakukan tes IVA dan mempu melihat perbedaan/perubahan reaksi leher rahim pada saat melakukan test.
3. TUJUAN INSTRUKSI KHUSUS Pelatihan keterampilan ini bertujuan agar mahasiswa : 1. Dapat melakukan persiapan alat/bahan dengan benar. 2. Dapat memberikan penjelasan pada penderita atau keluarganya tentang apa yang akan dilakukan, alat yang dipakai, bagaimana melakukan, apa manfaatnya, serta jaminan atas aspek keamananan dan kerahasiaan data penderita. 3. Dapat menjelaskan kepada penderita atau keluarganya tentang hak-hak penderita, misalnya tentang hak penderita untuk menolak tindakan yang akan dilakukan tanpa kehilangan hak untuk mendapat pelayanan. 4. Dapat melakukan cuci tangan biasa dan asepsis dengan benar
5. Dapat memasang sarung tangan steril dengan benar, dan melepaskannya setelah pekerjaan selesai. 6. Dapat melakukan pengambilan dan pemeriksaan epitel serviks dengan benar 7. Dapat melakukan pengiriman spesimen secara benar dan tepat
4. GAMBARAN UMUM
5. PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN Berikut adalah daftar alat dan bahan yang diperlukan untuk menunjang vaginal swab: -
Meja periksa
-
Sumber cahaya/lampu
-
Spekulum Bivalved (Cusco or Graves)
-
Rak atau wadah peralatan
-
Kapas swab digunakan untuk menghilangkan mukosa dan cairan keputihan dari serviks (leher rahim) dan untuk mengoleskan asam asetat ke leher rahim.
-
Sarung tangan periksa harus baru
-
Spatula kayu; digunakan untuk mendorong dinding lateral dari vagina jika menonjol melalui bilah spekulum.
-
Asam asetat; adalah bahan utama cuka. Larutan asam asetat (3-5%)
Untuk melakukan IVA, petugas mengoleskan larutan asam asetat pada leher rahim.
-
-
6. ACUAN 1.1. Informed Consent Tujuan melakukan test: untuk mengetahui tingkat sensitifitas dan spesifisitas leher rahim. Cara pengambilan: semua dilakukan secara steril (bebas hama) dan memakai alat yang juga steril. Tangan petugas dicuci secara asepsis dan memakai sarung tangan yang steril. Alat dan bahan yang dipakai, semuanya steril. 6.2. Cara Pengambilan Untuk melakukan IVA, petugas mengoleskan larutan asam asetat pada leher rahim posisi pemeriksaan yaitu pasien berbaring di meja obstetri. Dengan mengoleskan asam asetat (cuka dapur) yang telah diencerkan (3-5 %) ke leher rahim, tenaga kesehatan terlatih akan melihat perbedaan antara bagian yang sehat dan yang tidak normal. Asam asetat merubah warna sel-sel abnormal menjadi lebih putih dan lebih menonjol dibandingkan dengan permukaan sel sehat.
7. DESKRIPSI KEGIATAN
No
Kegiatan
1
Pengantar
2
Penjelasan
Deskripsi Pengantar dan 1. Mengatur posisi duduk mahasiswa
tanya jawab
2. Dua orang dosen memberikan contoh bagaimana cara mengoleskan asam asetat yang telah diencerkan (3-5%) ke leher
rahim
vagina.
(Mahasiswa
menyimak dan mengamati peragaan dengan menggunakan penuntun belajar) 3. Memberikan
kesempatan
kepada
mahasiswa untuk bertanya dan dosen memberikan penjelasan tentang aspekaspek yang penting.
3
Praktek
dan
keterampilan
uji 1. Mahasiswa
dikelompokan
menjadi
berpasangan. (Diperlukam minimal 1 orang instruktur untuk mengamati setiap langkah yang dilakukan oleh setiap mahasiswa.) 2. Setiap pasangan berpraktek melakukan langkah-langkah pegolesan asam asetat secara serentak. 3. Instruktur
berkeliling
diantara
mahasiswa dan melakukan supervisi. 4. Instruktur memberikan pertanyaan dan umpan balik kepada setiap pasangan.
4
Diskusi
1. Mendiskusikan pengalaman praktek. Bagian mana yang mudah dan yang sulit,
serta
bagaimana
perasaan
mahasiswa saat mengambil sampel. Juga menyimpulkan apa yang dapat dilakukan dokter agar pasien merasa nyaman. 2. Instruktur membuatt kesimpulan dengan menjawab
pertanyaan
terakhir
dan
memperjelas hal-hal yang masih belum dimengerti oleh mahasiswa. 0.
SISTEM REPRODUKSI PENUNTUN PEMBELAJARAN IVA TEST (digunakan oleh Mahasiswa) Beri nilai untuk setiap langkah klinik dengan menggunakan kriteria sebagai berikut: 1. Perlu perbaikan: langkah-langkah tidak dilakukan dengan benar dan atau tidak sesuai urutannya, atau ada langkah yang tidak dilakukan. 2. Mampu: Langkah-langkah dilakukan dengan benar dan sesuai dengan urutannya, tetapi tidak efisisen 3. Mahir: Langkah-langkah dilakukan dengan benar, sesuai dengan urutan dan efisien. TS Tidak Sesuai: Langkah tidak perlu dilakukan karena tidak sesuai dengan keadaan.
No
Langkah-langkah
Keterangan 1
1
Memberi penjelasan pada ibu atas tindakan yang akan dilakukan
2
Menjaga privasi pasien
3
Menyiapkan alat yang diperlukan g . Sarung tangan / Handscoen h . Spekulum cocor bebek i . Tampon tang j . Kom kecil k . Lidi kapas l . Asam asetat 3-5% dalam botol
2
3
m . Kapas DTT dalam kom n . Waskom berisi larutan klorin 0,5% o . Selimut p . Lampu sorot q . Tempat sampah medis dan non medis
3
Menyiapkan ibu dengan posisi lithotomi pada tempat tidur ginekologi
4
Mengatur lampu sorot ke arah vagina ibu
5
Mencuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir dengan cuci tangan tujuh langkah dan mengeringkan dengan handuk bersih
6
Menggunakan sarung tangan steril
7
Melakukan vulva hygiene dengan kapas DTT
8
Memasukkan spekulum ke dalam vagina
a. Tangan kiri membuka labia minora, spekulum dipegang dengan tangan kanan, dalam keadaan tertutup kemudian masukan ujungnya ke dalam introitus. b. Putar kembali spekulum 45º ke bawah sehingga menjadi melintang dalam vagina kemudian didorong masuk lebih dalam ke arah forniks posterior sampai puncak vagina. c. Buka spekulum pada tangkainya secara perlahan-lahan dan atur sampai porsio terlihat dengan jelas. d. Kunci spekulum dengan mengencangkan bautnya kemudian ganti dengan tangan kiri yang memegang spekulum.
No
Langkah-langkah
Keterangan 1
9
Memasukkan lidi kapas yang telah diberi asam asetat 3-5% ke dalam vagina sampai menyentuh porsio.
10
Mengoleskan lidi kapas ke seluruh permukaan porsio, lihat hasilnya
11
Membersihkan porsio dengan menggunakan tampon tang
12
Mengeluarkan spekulum dari vagina
13
Merapikan ibu dan merendam alat dalam larutan klorin 0,5%
14
Mencuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir
15
Beritahu hasilnya dan beritahu rencana selanjutnya dengan jelas dan lengkap
Catatan: •
Kategori Pemeriksaan IVA
kasa
steril
2
3
Terdapat empat kategori yang dapat diketahui dari hasil pemeriksaan dengan metode IVA yaitu : a. Pertama, IVA negatif, artinya tidak ada tanda atau gejala kanker mulut rahim atau serviks normal berbentuk licin, merah muda, bentuk porsio normal. b. Kedua, IVA radang, artinya serviks dengan radang (servisitis), atau kelainan jinak lainnya seperti polip serviks. c. Ketiga, IVA positif yaitu ditemukan bercak putih (aceto white epithelium). Kelompok ini yang menjadi sasaran temuan screening kanker serviks dengan metode IVA karena temuan ini mengarah pada diagnosis serviks prakanker. d. Keempat, IVA kanker serviks, pertumbuhan seperti bunga kol, dan pertumbuhan mudah berdarah. Ini pun masih memberikan harapan hidup bagi penderitanya jika masih pada stadium invasive dini.