Skills Lab - Hymen [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PRAKTIKUM SKILLS LAB JENIS HYMEN



Oleh: Hidayati F. Uyun



Yan Fahrul Habibi



R. Muhammad Pandu K.



Yucaesario M.R.



Andika Satria P.



Agung Dwi Nugroho



Wiki Lestari



Shafira Vidiastri



Nurkamila



Nida Puspita Ayu



Firman E.F.G



Herti Sakinah



M. Rizky Imanudin



Aryanti Ambarsari



UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA



Pembimbing: Dr.Martiana Suciningtyas, Sp.F



BAGIAN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA RSUP DR SARDJITO YOGYAKARTA 2014



A. DEFINISI Selaput dara atau hymen adalah lapisan tipis seperti selaput lendir yang mengelilingi atau menutupi liang vagina bagian luar (American Medical Association, 2004). Selaput dara merupakan bagian dari alat kelamin luar (vulva). Hingga saat ini fungsi medik selaput dara tidak diketahui secara pasti, kemungkinan saat bayi berfungsi melindunginya dari kotoran dan bakteri yang mungkin masuk. B. ANATOMI



Letak selaput dara sangat dekat dengan muara vagina dan dilindungi oleh labia minora dari luar. Selmaa dua hingga empat tahun kehidupan, bayi mulai menghasilkan hormon estrogen merangsang terbukanya saluran hymen kira-kira 1 mm untuk setiap tahun bertambahnya usia. Fungsi lubang pada selaput dara adalah untuk mengalirkan daraa menjadi tipis, halus, lembut, elastis, hampir tembus pandang dan sangat sensitif terhadap sentuhan. Hymen dapat rusak jika adanya peneterasi ke dalam vagina. Pemeriksaan robekan selaput dara dapat menentukan perlakuan yang dialami korban pemerkosaan.



C. BENTUK



Bentuk dari selaput dara (Anderson, 2007) yaitu : 1) Annular hymen, bentuk selaput dara melingkari penuh lubang vagina, bentuk ini merupakan bentuk yang paling banyak. 2) Septate hymen, bentuk selaput dara ini ditandai dengan beberapa lubang yang terbuka membentuk sekat-sekat. 3) Cribriform hymen, bentuk selaput dara ini ditandai dengan beberapa lubang yang terbuka, namun lubang ini lebih kecil dan jumlahnya lebih banyak. 4) Introitus, satu lubang yang lebih besar, terdapat pada wanita yang sudah berpengalaman dalam hubungan seksual sehingga lubang selaput daranya sudah membesar, namun masih menyisakan lubang. 5) Fimbriated hymen, bentuk selaput dara yang tidak teratur, terlihat seperti pecahan yang tidak beraturan ditengahnya. 6) Crescentic hymen, membentuk sabit, seperti bulan setengah, diatas atau dibawah vagina. 7) Microperforate hymen, selaput melingkari dan hampir menutupi seluruh permukaan rongga dan terdapat sebuah sangat kecil ditengahnya. 8) Imperforate hymen, selaput menutupi seluruh permukaan rongga dan bisa menyebabkan masalah atau gangguan pada saat mnstruasi dimana darah menstruasi tidak dapat keluar, jenis ini cukup jarang. 9) Denticular hymen, karena terlihat seperti set gigi yang mengelilingi vagina, dan merupakan selaput dara yang jarang. 10) Subseptate hymen, mirip dengan septate hanya selaput dara ini tidak membuat sebuah sekat, dan juga merupakan selaput dara yang jarang.



D. ELASTISITAS dan ROBEKAN Elastisitas selaput dara pada setiap perempuan tidaklah sama. Adanya penetrasi ke dalam vagina barulah dapat membuat selaput dara mengalami robekan. Bila hymen atau selaput dara bersifat elastis maka tidak terjadi robekan. Pada kasus pemerkosaan, selaput dara yang robek dikarenakan penis atau zakar yang masuk seluruhnya dan biasanya ditandai dengan keluarnya darah. Darah yang keluar tergantung dari banyak atau sedikitnya pembuluh darah pada daerah robekan. Robekan baru pada selaput dara atau hymen dapat diketahui jika pada daerah robekan tersebut masih terlihat darah atau tampak kemerahan. Faktor yang menyebabkan robeknya selaput dara tidak harus diikuti keluarnya bercak darah yaitu terlalu rapuh (akibat olahraga seperti berkuda dan berrsepeda), terlalu elastis, darah tidak banyak dan tidak punya selaput dara sejak lahir. E. LOKASI ROBEKAN SELAPUT DARA Pada kasus perkosaan bukti persetubuhan itu ada 3 macam, ana=tara lain jenis robekan, lokasi/arah dan kedalaman. Lokasi robekan dinyatakan sesuai dengan angka pada arah jarum jam. Pada pemeriksaan ini hanya membuktikan bahwa kejadian ini merupakan suatu tindak persukaan atau perkosaan yang dapat dilihat dari jenis robekannya. Sedangkan arah jam hanya membuktikan posisi saat melakukan hubungan seksual, lain hal dengan kedalaman yang hanya membuktikan hubungan yang terjadi pada korban bersifat persetubuhan atau hanya pelecehan seksual saja.



Gambar bentuk robekan hymen persukaan Bentuk selaput dara pada wanita yang robek saat melakukan hubungan seksual pertama kali tanpa paksaan dalam keadaan suka sama suka tampak



robekan pada bagian belakang arah jam 4, 5, 7, 8 dan robekan ini hanya terjadi pada satu atau dua lokasi tersebut. Pada pemerkosaan, lokasi robekan selaput dara berbeda yaitu biasanya terjadi robekan lebih dari dua lokasi. Salah satu pemeriksaan pada kasus pemerkosaan adalah dengan melihat lokasi robekan selaput dara, dimana lokasi robekan ditentukan berdasarkan arah jarum jam dibagi menjadi tiga yaitu, atas, bawah dan tidak beraturan. Lokasi robekan selaput dara berdasarkan arah jarum jam pada pemerkosaan diklasifikasikan menjadi: 1) Bagian atas jika robekan terdapat pada jam 9, 10, 11, 12, 1, 2,3 2) Bagian bawah jika robekan terjadi pada jam 4, 5, 6, 7, 8 3) Tidak beraturan Lokasi robekan selaput dara dipengaruhi oleh posisi pemerkosaan itu sendiri. Contohnya jika pemerkosaan ini terjadi pada posisi korban terlentang atau tidur, maka kecenderungan lokasi robekan selaput dara terjadi di bagian bawah, sedangkan jika pemerkosaan terjadi pada posisi korban tidak teerlentang ataupun tidur, kecenderungan lokasi robekan selaput dara terjadi di bagian atas. Namun dari semuanya baik korban dalam posisi terlentang atau tidur ataupun tidak, lokasi robekan selaput dara akan lebih besar kemungkinannya menjadi tidak beraturan.



Gambar bentuk robekan hymen pemerkosaan Kepentingan medikolegal pada pemeriksaan hymen: a) Imperforate hymen : dapat menirukan kehamilan b) Fleshy dilateble hymen : tipe ini tidak berdarah pada hubungan seksual pertama kali c) Dentate dan Fimbriated hymen : tipe ini dapat menirukan hymen yang robek Perbedaan antara robek dan dentate hymen



Torn hymen Gerigi mencapai dinding vagina Lekukan asimetris Transillumination menunjukkan perlukaan



jaringan



opaque



Dentate or Fimbriated hymen Tidak pernah mencapai dinding vagina Lekukan simetris bilateral Jaringan translucent tanpa luka ataupun



diikuti fibrosis



penyembuhan luka Perbedaan antara robekan hymen baru dan lama Recent tears of the hymen Tepi bengkak dan nyeri Hiperemis dan berdarah saat disentuhan Tidak mencapai dinding vagina Translucent



Old tears of the hymen Tepi tidak nyeri Tidak berdarah saat disentuh Mencapai dinding vagina Opaque



F. REFERENSI Abbara. 2006. Illustrations of the Hymen in Various States. Diunduh dari www.healthystrokes.com/hymengallery.html Anonim. Rape. Diunduh dari http://faculty.ksu.edu.sa/kabbash/forensic %20classes/9-RAPE.pdf Shela, l., et al. 2001. Evaluating the Child for Sexual Abuse. Texas: University of Texas



Medical



School



at



Houston.



Diunduh



www.aafp.org/online//home/publications/journals/afp.html WHO. Sexual Violence. Diunduh



dari dari



http://www.who.int/violence_injury_prevention/violence/global_campaign/en/cha p6.pdf