Modul Sosiologi Kelas X Semester 1 [PDF]

  • Author / Uploaded
  • nadia
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MATERI PELAJARAN KELAS X TEMA: SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU TENTANG MASYARAKAT Pendahuluan Modul ini kan membahas (1) Menjelaskan fungsi sosiologi sebagai ilmu yang mengkaji hubungan masyarakat dan lingkungan Kompetensi Dasar 3.1 Memahami pengetahuan dasar sosiologi sebagai ilmu pengetahuan yang berfungsi mengkaji gejala social dimasyarakat



Indikator 3.1.1. Menyusun kembali konsep sosiologi 3.1.2. Membedakan ciri dan hakekat sosiologi 3.1.3. Mengintegrasikan sejarah perkembangan sosiologi 3.1.4. Membedakan objek kajian sosiologi 3.1.5. Menyusun kembali konsep-konsep realitas social 3.1.6. Membedakan fungsi sosiologi 3.1.7. Membedakan manfaat ilmu sosiologi 3.1.8. Mendeskripsikan gejala sosial



Tujuan Pembelajaran: Manusia akan senantiasa bergaul atau berhubungan dengan sesamanya dalam suatu kelompok yang dinamakan masyarakat. Keinginan manusia untuk selalu bergaul atau berhubungan itu merupakan objek kajian sosiologi. Dalam bergaul mereka berpedoman pada nilai dan norma yang berlaku di masyarakatnya. Hal ini dimaksudkan agar tercipta suatu keteraturan hidup



dalam masyarakat.Seperti kamu lihat pada gambar di atas, orang yang sedang melakukan transaksi jual beli di pasar merupakan salah satu bentuk adanya hubungan di antara manusia. Sebelum kita membahas lebih jauh mengenai bagaimana kita harus berperilaku dan berhubungan dengan masyarakat, ada baiknya kamu mengetahui dahulu apa sebenarnya ilmu sosiologi dan fungsinya dalam mengkaji hubungan masyarakatdan lingkungan. Nah, pada bab ini kamu akan mempelajari tentang sosiologi, dari apakah sosiologi itu, sejarah perkembangannya, hingga manfaat yang dapat kamu peroleh dengan mempelajari sosiologi. Sosiologi Sebagai suatu Ilmu yang mengkaji hubungan dalam masyarakat Sosiologi sebagai ilmu dan metode A. Objek dan Tujuan Sosiologi 1. Pengertian Sosiologi Istilah sosiologi pertamakali dikemukakan oleh Auguste Comte melalui bukunya Cours de Philisophie Positive, Sosiologi berasal dari kata Socius (teman/sesama) dan Logos (ilmu/cerita). Jadi sosiologi adalah bercerita tentang teman atau kawan.Manusia selalu mengadakan hubungan ke mana pun dan di mana pun secara berulang, baik secara langsung maupun tidak langsung. Agar hubungan itu berjalan dengan baik, maka dalam berperilaku manusia senantiasa berpedoman pada nilai-nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Nilai dan norma yang dimiliki setiap masyarakat tidak sama. Dengan menyadari persamaan dan perbedaannya, serta keikutsertaan kita dalam hubungan sosial memberikan gambaran kepadamu tentang ilmu yang akan kita pelajari, yaitu sosiologi. Istilah sosiologi secara etimologis berasal dari kata Latin socius yang berarti ‘teman, kawan’, dan logos yang berasal dari kata Yunani yang berarti ‘ilmu’. Jadi apakah yang dimaksud sosiologi?Merujuk pada arti dua kata tersebut, maka sosiologi berarti ilmu tentang teman.Dalam arti yang lebih luas, sosiologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari interaksi manusia di dalam masyarakat.Sosiologi bermaksud untuk mengkaji kejadiankejadian dalam masyarakat, yaitu persekutuan manusia yang selanjutnya berusaha untuk mendatangkan perbaikan dalam kehidupan bersama.Istilah sosiologi pertama kali digunakan Auguste Comte untuk mempelajari keadaan masyarakat Eropa pada saat itu.Sosiologi sebagai ilmu mulai dikenal sejak abad ke-19 dengan melepaskan diri dari filsafat.Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hidup bersama dalam masyarakat, dan menyelidiki ikatan-ikatan antarmanusia dalam kehidupan. Sosiologi mencoba mengerti sifat dan maksud hidup bersama, cara terbentuk, tumbuh, dan berubahnya kumpulan-kumpulan manusia yang hidup bersama itu, serta kepercayaan, keyakinan yang memberi sifat tersendiri kepada cara hidup bersama itu dalam tiap persekutuan hidup manusia. Singkatnya, sosiologi merupakan ilmu masyarakat atau ilmu kemasyarakatan yang mempelajari manusia sebagai anggota golongan atau masyarakat (tidak sebagai individu yang terlepas dari golongan atau masyarakat), serta ikatan-ikatan adat, kebiasaan, kepercayaan atau agama, tingkah laku, dan kesenian atau kebudayaan masyarakat tersebut. Bagaimanakah pengertian sosiologi menurut pendapat para ahli? Seiring dengan perkembangan sosiologi, berikut ini pengertian sosiologi menurut pendapat para ahli dari sudut pandang masing-masing : 1. Auguste Comte Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari manusia sebagai makhluk yang mempunyai naluri untuk senantiasa hidup bersama dengan sesamanya. 2. Emile Durkheim



Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari fakta sosial. Fakta sosial merupakan cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang berada di luar individu, serta mempunyai kekuatan memaksa dan mengendalikan. 3. Max Weber Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tindakan sosial. Tindakan sosial adalah tindakan yang dilakukan dengan mempertimbangkan dan berorientasi pada perilaku orang lain. 4. Pitirim A. Sorokin Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari mengenai: a. Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala sosial, misalnya antara gejala ekonomi dan agama, keluarga dan moral, hukum dan ekonomi, gerak masyarakat dan politik, dan sebagainya b. Hubungan dan saling pengaruh antara gejala-gejala sosial dan gejala gejala nonsosial, misalnya gejala geografis, biologis, dan c. Ciri-ciri umum semua jenis gejala sosial 5. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi Sosiologi atau ilmu masyarakat adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial. Jadi dapat disimpulkan Sosiologi secara umum adalah ilmu yang membicarakan apa yang sedang terjadi saat ini khususnyapola-pola hubungan dalam masyarakat serta berusaha mencari pengertian – pengertian umum, rasional dan empiris tentang masyarakat. 2. Sifat dan Hakikat Sosiologi a. Sosiologi adalah rumpun ilmu sosial, bukan ilmu pengetahuan alam ataupun ilmu kerohanian. b. Dilihat dari penerapannya sosiologi tergolong ilmu pengetahuan murni ( Pure science), bukan ilmu pengetahuan terapan (Applied science). c. Sosiologi adalah ilmu yang abstrak, artinya yang diperhatikan adalah pola dan peristiwa yang terjadi dalam masyarakat. d. Sosiologi bertujuan menghasilkan pengertian-pengertian dan pola-pola umum. e. Sosiologi merupakan pengetahuan umum yang membahas gejala-gejala umum. 3. Ciri-ciri Sosiologi a. Bersifat empiris yaitu ilmu pengetahuannya didasarkan pada pengamatan (Observasi) terhadap kenyataan-kenyataan dan akal sehat serta hasilnya tidak spekulatif (menduga-duga). b. Bersifat teoritis, artinya sosiologi berusaha menyusun abstraksi dari hasil pengamatan yang merupakan kesimpulan logis. c. Bersifat komulatif, artinya teori-teori dalam sosiologi disusun berdasarkan teori-teori yang sudah ada atau memperbaiki, memperluas, dan memperkuat teori-teori lama. d. Bersifat non etis artinya sosiologi tidak mempersoalkan baik/buruk suatu masalah melainkan menjelaskan masalah secara analitis. 4. Tokoh-Tokoh Sosiologi a. Auguste Comte (1798-1857)



Comte adalah seorang berkebangsaan Perancis yang pertama sekali memberikan nama sosiologi sehingga ia mendapat julukan Bapak Sosiologi. Comte menjelaskan bahwa agar sosiologi bermanfaat harus berdasarkan pengamatan, perbandingan, eksperimen dan metode historis. Sosiologi harus didasarkan pada fakta-fakta yang objektif. Sumbangan pemikirannya terkenal dengan istilah hokum kemajuan manusia atau hukum tiga tahap, yaitu gejala alam dan gejala sosial manusia akan melewati tiga tahap yaitu :  Tahap teologi : segala sesuatu dijelaskaan dengan mengacu kepada hal-hal yang bersifat adikodrati (kodrat yang bersifat ilahiah).  Tahap metafisika : manusia memahami sesuatu dengan mengacu kepada kekuatan-kekuatan metafisik (hal-hal yang berada di luar kemampuan akal pikirannya) atau hal-hal yang bersifat abstrak.  Tahap positif : gejala alam dan gejala sosial dijelaskan secara deskriptif ilmiah. b.



Karl Marx (1818-1883)



Pemikiran Karl Marx dilatarbelakangi oleh adanya eksploitasi kaum borjuis terhadap kaum proletar dalam bentuk jam kerja, dan pembagian upah yang tidak seimbang dengan pekerjaannya. Kondisi ini akhirnya menimbulkan ketimpangan sosial dan bermuara pada ledakan revolusi akibat terlampauinya ambang batas ketahanan kaum proletar yang memperjuangkan eksistensi kaumnya yang merasa ditindas oleh kaum borjuis. c. Herbert Spencer (1820-1903)



Spencer adalah seorang berkebangsaan Inggris. Mnurutnya objek kajian sosiologi adalah kehidupan keluarga, perilaku politik, tingkah laku antar penganut agama, control sosial, dan kehidupan masyarakat industry yang di dalamnya terdapat asosiasi, masyarakat setempat, pembagian kerja (job division), pelapisan sosial, sosiologi pengetahuan dan ilmu pengetahuan. Pada tahun 1876 Spencer mengemukakan teorinya tentang evolusi sosial. Dalam evolusi sosial ia berpendapat bahwa perkembangan masyarakat akan selalu berubah secara linier dari tingkat peradaban yang primitive ke arah peradaban modern (industry) secara bertahap sebagaimana teori evolusi Darwin. d. Emile Durkheim (1858-1917)



Salah satu karya yang terkenal adalah Rules of Sociology Methode (1895) yang membahas tentang metodologi dalam penelitian klasik tentang “bunuh diri” (suicide) di berbagai kelompok masyarakat. Durkheim juga telah banyak melakukan penelitian terhadap berbagai lembaga dalam masyarakat dan proses sosial yang selanjutnya membagi sosiologi menjadi tujuh bagian, yaitu sosiologi umum, sosiologi agama, sosiologi tentang perilaku kejahatan, sosiologi hokum dan moral, sosiologi ekonomi, sosiologi masyarakat perkotaan dan pedesaan, dan sosiologi estetika. e. Max Weber (1864-1920)



Ia memperkenalkan pendekatan verstehen (pemahaman) yang berupaya menelusuri nilai, kepercayaan, tujuan dan sikap yang menjadi penuntun perilaku masyarakat. Karya Weber tentang perkembangan sosiologi menganalisis tentang wewenang, birokrasi, sosiologi agama, organisasi-organisasi ekonomi dan sebagainya. Perkembangan sosiologi telah membawa perubahan pendekatan dimana pada decade sebelumnya analisis sosiologi lebih bersifat makro, maka perkembangan selanjutnya lebih bersifat mikro. 5. Objek Studi Sosiologi Secara materil objek studi sosiologi adalah mayarakat, baik sebagai individumaupun sebagai bagian dari kelompok sosial. Dari segi formalnya sosiologi memandang manusia sebagai perwujudan dari hubungan sosial antar manusia dan proses yang timbul dari hubungan sosial tersebut sehingga membentuk struktur sosial. Objek sosiologi terbagi dalam dua bagian yaitu sebagai berikut: a. Objek material : objek material adalah kehidupan sosial, gejala- gejala dan proses hubungan antar manusia yang mempengaruhi kesatuan hidup manusia itu sendiri. b. Objek formal: objek formal sosiologi lebih ditekankan pada manusia sebagai makhluk sosial atau masyarakat. Dengan demikian, objek formal sosiologi adalah hubungan antar manusia serta proses yang timbul dari hubungan manusia di dalam masyarakat. Objek kajian sosiologi sebagaimana kedudukannya sebagai ilmu sosial adalah masyarakat dilihat dari sudut hubungan antarmanusia dan proses yang timbul dari hubungan manusia tersebut dalam masyarakat. Dengan demikian, sosiologi pada dasarnya mempelajari masyarakat dan perilaku sosial manusia dengan meneliti kelompok yang dibangunnya. Dengan kata lain yang menjadi kajian sosiologi adalah sebagai berikut : 1. Hubungan timbal balik antara manusia dengan manusia lainnya. 2. Hubungan antara individu dengan kelompok. 3. Hubungan antara kelompok satu dengan kelompok lain. 4. Sifat-sifat dari kelompok-kelompok sosial yang bermacam-macam coraknya. Meyer F. Nimkoff menyebutkan bahwa lapangan studi sosiologi ada tujuh objek besar:



1. Faktor-faktor dalam kehidupan manusia. 2. Kebudayaan. 3. Human nature (sifat hakiki manusia). 4. Perilaku kolektif. 5. Persekutuan hidup. 6. Lembaga-lembaga sosial (lembaga perkawinan, pemerintah, 7. keagamaan, dan lainnya).\ 8. Social change (perubahan sosial). Ruang lingkup sosiologi mencakup pengetahuan dasar pengkajian kemasyarakatan yang meliputi: a. Kedudukan dan peran sosial individu dalam keluarga, kelompok sosial, dan masyarakat. b. Nilai-nilai dan norma-norma sosial yang mendasari atau memengaruhi sikap dan perilaku anggota masyarakat dalam melakukan hubungan sosial. c. Masyarakat dan kebudayaan daerah sebagai submasyarakat serta kebudayaan nasional Indonesia. d. Perubahan sosial budaya yang terus-menerus berlangsung yang disebabkan oleh faktor-faktor internal maupun eksternal. e. Masalah-masalah sosial budaya yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Tugas 1 Petunjuk : bukalah buku paket sosiologi kurikulum 2013 yang relevan ! jawablah dengan berdiskusi antar sesama anggota kelompokmu ! Gunakan hasil pengamatan masing-masing kelompok 1. Sosiologi merupakan sebuah ilmu yang sudah terstruktur, Mengapa sosiologi dapat digolongkan sebagai ilmu pengetahuan! 2. Perkembangan dan kemajuan suatu ilmu pengetahuan tak terlepas dari kegigihan seorang ilmuwan untuk memajukan dan mengembangkan ilmu pengetahuan tersebut agar berguna bagi bangsa dan negaranya. Apakah peran dan tanggung jawabmu sebagai seorang pelajar agar ilmu yang kamu dapatkan di sekolah dapat berguna bagi masyarakat sekitarmu?



3. Cocokkan gambar sosiolog dengan pemikirannya!.



Gambar para ahli sosiologi



Pemikirannya



Cocokkan jawabannya Berikan alasanmu



1.



1. dikenal sebagai bapak sosiologi



2.



2. sosiologi makro



3.



3. Teori strukturasi modernitas



dan



Tugas 2 Petunjuk : bukalah buku paket sosiologi kurikulum 2013 yang relevan ! jawablah dengan berdiskusi antar sesama anggota kelompokmu ! Gunakan hasil pengamatan masing-masing kelompok 1. Sosiologi memiliki objek material dam objek formal, jelaskan perbedaan dari kedua objek tersebut. .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... ............... 2. Objek sosiologi secara material adalah manusia , kemudian jelaskan ciri-ciri objek sosiologi dalam bentuk material .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... ..........................................................................................................................................



.......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... ................................................................................................. B. Sosiologi Sebagai Ilmu Pengetahuan Sosial 1. Pokok Bahasan Sosiologi  Fakta sosial (menurut Emille Durcheim) Yaitu pola-pola atau sistem yang mempengaruhi cara manusia bertindak, berfikir, dan merasa. Dan berada diluar individu serta mempunyai kekuatan memaksa dan mengendalikan individu.  Tindakan sosial (menurut Max Weber) Yaitu tindakan manusia yang dilakukan dengan mempertimbangkan keberadaan orang lain.  Khayalan sosiologis (Menurut Wright Mills) Yaitu kemampuan untuk memahamisejarah masyarakat, riwayat hidup pribadidan hubungan antara keduanya.  Realitas sosial (menurut Peter L Berger) Yaitu sebuah bentukan dan bukan merupakann sesuatu yang begitu saja ada atau kenyataan sosial. 2. Metode-Metode Sosiologi : Dalam sosiologi terdapat dua metode penelitian yang umum yakni ;  Metode Kualitatif Metode ini mengutamakan cara kerja dengan mendeskripsikan hasil penelitian berdasarkan penilaian-penilaian terhadap data yang diperoleh. Metode ini dipakai apabila data hasil penelitian tidak dapat diukur dengan angka. Menurut Soerjono ada beberapa metode yang termasuk dalam metode kualitatif yakni ; o Metode historis yaitu menganalisis peristiwa masa silam untuk merumuskan prinsip umum. o Metode komporatif yaitu membandingan bermacam-macam masyarakat dengan bidang-bidangnya untuk memperoleh persaman dan perbedaan perilaku masyarakat. o Metode studi kasus yaitu mengamati tentang keadaan suatu masyarakat / kelompok / lembaga ataupun individu. Alat-alat yang diperlukan:  Wawancara (interview)  Daftar pertanyaan (questionnaire)  Pengamatan partisipasi (participant obeservasi technique)  Metode Kuantitatif Metode ini mengutamakan keterangan berdasarkan angka-angka atau gejala-gejala yang diukur dengan skala, indeks, tabel atau uji statistik. Disamping itu sosiologi dalam mempelajari gejala-gejala ilmiah menggunakan beberapa metode ilmiah. Menurut Paul B Horton terdapat 3 teknik riset yakni :  Study cross-sectinal dan longitudinal



Study cross-sectinal yaitu pengamatan yang meliputi daerah yang luas dalam jangka waktu tertentu. Longitudinal yaitu studi yang berlangsung sepanjang waktuyang menggambarkan kecenderungan pengamatan sebelum dan sesudah.  Eksperimen laboratorium dan lapangan Eksperimen laboratorium yaitu subjek dikumpulkan dalam suatu tempat dan diberi pengalaman sesuai dengan yang diinginkan peneliti Eksperimen lapangan yaitupengamatan dilakukan diluar dengan memberikan pengalaman baru pada objek secara umum.  Penelitian pengamatan yaitu pengamatan dilakukan tanpa memberikan pengaruh/ pengalaman pada objek yang diamati. 3. Peran dan Fungsi Sosiologi Kegunaan sosiologi bagi masyarakat adalah:  Dalam Pembangunan Memberikan data sosial yang diperlukan dalam perencanaan, pelaksanaan maupun dalam penilaian pembangunan o Dalam perencanaan, diperlukan untuk melihat kebutuhan sosial. o Dalam tahap pelaksanaan digunakan untuk melihat kekuatan sosial dalam masyarakatserta proses perubahan sosialnya. o Dalam tahap penilaian digunakan untuk melihat dampak sosial dari pembangunan tersebut.  Dalam Penelitian Memberikan data sosial untuk membuat suatu perencanaan atau pemecahan masalah dan untuk mengambil suatu keputusan tentang masalah sosial. Contoh : Terjadinya kerusuhan akibat demonstrasi, sosiologi dapat berperan dalam meneliti mengapa masyarakat begitu mudah diprovokasi untuk membuat suatu kerusuhan.  Mengidentifikasi fenomena budaya dalam masyarakat. Dengan menelaah berbagai budaya, sosiologi akan memberikan pandangan mengenai keragaman budaya manusia, nilai-nilai sosial yang berbeda, hal-hal yang berlaku umum dan faktor yang mempengaruhi keragaman antar kebudayaan manusia.  Menghadapi fenomena budaya dalam masyarakat. Menyadarkan bahwa pentingnya memahami latar belakang keragaman budaya masyarakat. C. Sejarah Perkembangan Sosiologi 1. Perkembangan Sosiologi di Eropa



Sosiologi awalnya menjadi bagian dari filsafat sosial. Ilmu ini membahas tentang masyarakat. Pembahasan tentang masyarakat hanya berkisar pada hal-hal yang menarik perhatian umum, seperti perang, ketegangan atau konflik sosial dan kekuasaan dalam kelas-kelas penguasa. Dalam perkembangan, pembahasan tentang masyarakat meningkat pada cakupan yang mendalam yakni susunan yang diharapkan dan norma-norma yang harus ditaati oleh masyarakat. Sejak itu, berkembanglah kajian baru tentang masyarakat disebut sosiologi. Menurut Berger dan Berger, sosiologi berkembang menjadi ilmu yang berdiri sendiri karena adanya ancaman terhadap tatanan sosial yang selama ini dianggap sudah seharusnya demikian nyata dan benar (Therests to the taken for granted world). L Laeyendecker mengidentifikasi ancaman tersebut meliputi: a. Terjadinya dan revolusi, yakni revolusi industri dan revolusi Perancis. b. Tumbuhnya kapitalisme pada akhir abad ke-15. c. Perubahan di bidang sosial dan politik. d. Perubahan yang terjadi akibat gerakan reformasi yang dicetuskan Martin Luther. e. Meningkatnya individualisme. f. Lahirnya ilmu pengetahuan alam. g. Berkembangnya kepercayaan pada diri sendiri. Laeyendecker, berpendapat ancaman-ancaman tersebut menyebabkan perubahanperubahan jangka panjang ketika itu sangat mengguncang masyarakat Eropa dan seakan membangunkannya setelah terlena beberapa abad. Auguste Comte, Filsuf Perancis melihat perubahan tersebut tidak saja bersifat positif seperti berkembangnya demokratisasi dalam masyarakat, tetapi juga berdampak negatif. Salah satu dampak negatif adalah terjadinya konflik antar kelas dalam masyarakat. Menurut Comte, konflik-konflik tersebut terjadi karena hilangnya norma atau pegangan (Normless) bagi masyarakat dalam bertindak. Oleh karena itu Comte menyarankan agar semua penelitian tentang masyarakat ditingkatkan menjadi suatu ilmu yang berdiri sendiri. Comte membayangkan penemuan-penemuan hukum-hukum yang dapat mengatur gejala-gejala sosial. Namun Comte belum berhasil mengembangkan hukum-hukum sosial tersebut menajdi sebuah ilmu. Ia hanya memberi istilah bagi ilmu yang akan lahir itu dengan istilah sosiologi. Sosiologi baru berkembang menjadi ilmu setelah Emile Durkheim mengembangkan metodologi sosiologi melalui bukunya Rules of Sociological Method. Meskipun demikian, atas jasanya terhadap lahirnya sosiologi, Auguste Comte tetap disebut sebagai Bapak sosiologi. Meskipun Comte menciptakan sosiologi, Herbert Spencerlah yang mempopulerkan istilah tersebut melalui buku Principle If Sociolog.



2. Perkembangan Sosiologi di Indonesia Sosiologi di Indonesia sebenarnya telah berkembang sejak zaman dahulu. Walaupun tidak mempelajari sosiologi sebagai ilmu pengetahuan, para pujangga dan tokoh bangsa Indonesia telah banyak memasukan unsur-unsur sosiologi dalam ajaranajaran mereka.



Buku sosiologi dalam bahasa Indonesia pertama kali diterbitkan oleh Djody Gondokusumo dengan judul sosiologi Indonesia yang memuat beberapa pengertian mendasar dari sosiologi. Selanjutnya bermunculan buku-buku sosiologi baik ditulis oleh orang Indonesia maupun yang merupakan terjemahan dari bahasa asing.



D. Hubungan Sosiologi dengan Ilmu Sosial lain Secara langsung maupun tidak langsung sosiologi berkaitan dengan ilmu-ilmu lain dari berbagai segi kehidupan manusia karena sosiologi adalah ilmu yang mengkaji masyarakat dalam teori dan prakteknya seperti sejarah-ekonomi-politik-antropologi dan psikologi sosial. 1. Sosiologi dan Sejarah Merupakan dua ilmu sosial yang sama-sama mengkaji kejadian dan hubungan yang dialami manusia. Sejarah lebih difokuskan pada peristiwa yang terjadi pada masa lampau, juga menemukan sebab-sebab terjadinya suatu peristiwa dan sejarah menaruh perhatian khusus pada sifat-sifat unik dari peristiwa-peristiwa sejarah. Sedangkan sosiologi hanya mengamati peristiwa-peristiwa yang merupakan proses sosial yang muncul dari hubungan antar manusia dalam situasi dan kondisi yang berbeda-beda. Artinya, sejarah menyoroti perbedaan-perbedaan yang terjadi pada peristiwa-peristiwa yang sama, sedangkan sosiologi menyoroti persamaan-persamaan yang ada dari peristiwa-peristiwa yang berbeda. 2. Sosiologi dan Ekonomi Ekonomi merupakan ilmu yang menyelidiki semua fenomena yang berhubungan usaha-produksi-konsumsi dan distribusi sumber daya. Contohnya: Ekonomi berusaha memecahkan masalah yang timbul karena tidak seimbangnya persediaan pangan dengan jumlah penduduk dengan cara menaikan produksi bahan pangan. Sosiologi berusaha melihat permasalahan ini dengan melibatkan unsur-unsur dalam masyarakat misalnya petani. 3. Sosiologi dan Politik Politik meneliti tentang pemerintah dan menjelaskan kompleksitas-kompleksitas pemerintahan antara lain mempelajari tentang upaya untuk memperoleh kekuasaankekuasaan usaha untuk memperoleh kekuasaan-penggunaan kekuasaan. Sosiologi memusatkan perhatiannya pada segi-segi masyarakat yang bersifat umum untuk memperoleh kekuasaan digambarkan oleh sosiologi sebagai salah satu bentuk persaingan atau konflik.



4. Sosiologi dan Antropologi Antropologi memusatkan perhatiannya pada masyarakat tradisional yang masih sederhana kebudayaannya, sedangkan sosiologi mengamati masyarakat-masyarakat modern yang strukturnya sudah kompleks. Jika kita melihat masyarakat yang sedang berada dalam proses peralihan sebagai sebuah proses saling mempengaruhi antara unsur-unsur tradisonalnya, sedangkan sosiologi lebih



mengamati unsur-unsur yang modern. Intinya sosiologi dan antropologi merupakan dua ilmu sosial yang saling berkaitan dan melengkapi satu sama lain. 5. Sosiologi dan Psikologi Sosial Ilmu Psikologi sosial meneliti perilaku manusia sebagai individu antara lain meneliti tingkat kepandaian seseorang, kemampuannya, daya ingatannya, impianimpiannya dan perasaan kecewanya. Jadi psikologi sosial adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari pengalaman dan tingkah laku individu yang ditimbulkan dan dipengaruhi oleh situasi-situasi sosial. E. Hakikat Sosiologi Sosiologi ditelaah dari sudut hakikatnya, maka akan dijumpai beberapa petunjuk yang dapat membantu kita untuk menetapkan ilmu pengetahuan macam apakah sosiologi itu. Apakah hakikat sosiologi itu?Hakikat sosiologi adalah sebagai berikut. 1. Sosiologi merupakan ilmu sosial, bukan ilmu alam atau kerohanian. 2. Sosiologi bersifat kategoris, bukan normatif. Artinya, sosiologi membatasi pada peristiwa yang terjadi, bukan mengenai apa yang seharusnya terjadi. Sosiologi tidak menetapkan arah sesuatu seharusnya berkembang dalam arti memberikan petunjukpetunjuk yang menyangkut kebijaksanaan kemasyarakatan dari proses kehidupan bersama. 3. Sosiologi merupakan ilmu murni (pure science), bukan terapan. Adapun yang dimaksud pure science adalah ilmu pengetahuan yang bertujuan membentuk dan mengembangkan ilmu pengetahuan secara abstrak serta hanya untuk mempertinggi mutu.Artinya sosiologi bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan sedalam-dalamnya tentang masyarakat dan bukan untuk mempergunakan pengetahuan tersebut terhadap masyarakat. 4. Sosiologi adalah ilmu yang abstrak bukan konkret. Artinya, yang diperhatikan sosiologi adalah bentuk dan pola-pola peristiwa dalam masyarakat. 5. Sosiologi bertujuan mendapatkan pola-pola umum. Sosiologi meneliti dan mencari dasar yang menjadi prinsip atau hukum-hukum umum dari interaksi antarmanusia. 6. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan empiris-rasional dilihat dari metode yang digunakan. 7. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang umum, bukan khusus. Artinya, sosiologi mempelajari gejala umum dan selalu ada pada setiap interaksi antarmanusia. F. Metode-Metode dalam Sosiologi Metode merupakan cara kerja yang digunakan untuk memudahkan kita dalam melaksanakan suatu pekerjaan atau kegiatan, agar tercapai tujuan seperti yang telah kita tentukan dan harapkan. Metode sekurang-kurangnya memiliki beberapa ciri pokok, yaitu sebagai berikut. 1. Ada permasalahan yang akan dikaji atau diteliti. 2. Ada hipotesis, yaitu kesimpulan yang bersifat sementara, yang harus dibuktikan kebenarannya melalui data. Hipotesis merupakan jawaban sementara atas permasalahan yang akan dikaji melalui teori yang ada. 3. Ada usulan mengenai cara kerja atau cara penyelesaianpermasalahan dari hipotesis yang ada. Dalam penelitian sosiologi, kita menggunakan dua metode,yaitu metode kualitatif dan kuantitatif. 1. Metode Kualitatif



Metode ini mengutamakan cara kerja dengan menjabarkandata yang diperoleh. Metode ini dipakai apabila data hasilpenelitian tidak dapat diukur dengan angka atau dengan ukuranlain yang bersifat eksak.Istilah penelitian kualitatif dimaksudkan sebagai jenispenelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melaluiprosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya.Contohnyapenelitian tentang kehidupan, riwayat, dan perilaku seseorang,di samping juga tentang peranan organisasi, pergerakan sosial,atau hubungan timbal balik.Sebagian datanya dapat dihitungsebagaimana data sensus, namun analisisnya bersifat kualitatif. 2. Metode Kuantitatif Metode ini digunakan dalam penelitian yang analisis datanyamengutamakan keterangan berdasarkan angka-angka.Penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode iniadalah survei dan eksperimen.Gejala yang diteliti diukur denganskala, indeks, tabel, atau formula-formula tertentu yangcenderung menggunakan uji statistik. Di samping metode-metode tersebut, ada beberapa metode yang sering digunakan sosiologi untuk menelaah masyarakat didasarkan pada jenisnya.Metodemetode tersebut meliputi metode induktif, deduktif, fungsionalisme, empiris, dan rasionalistis. 1. Metode induktif adalah metode yang mempelajari suatu gejala khusus untuk mendapatkan kaidah-kaidah yang berlaku umum dalam lapangan yang lebih luas. 2. Metode deduktif adalah metode yang menggunakan proses yang berkebalikan dengan metode induktif, yaitu dimulai dengan kaidah-kaidah yang dianggap berlaku umum untuk kemudian dipelajari dalam keadaan yang bersifat khusus. 3. Metode fungsionalisme adalah metode yang bertujuan untuk meneliti fungsi lembaga kemasyarakatan dan struktur sosial dalam masyarakat. Metode ini memiliki gagasan pokok bahwa unsur-unsur yang membentuk masyarakat mempunyai hubungan timbal balik yang saling memengaruhi dan masingmasing mempunyai fungsi tersendiri dalam masyarakat. 4. Metode empiris adalah metode yang mendasarkan diri kepada keadaankeadaan yang dengan nyata diperoleh dari dalam masyarakat. 5. Metode rasionalistis adalah metode yang mengutamakan penilaian dengan logika dan pikiran sehat untuk mencapai pengertian tentang kemasyarakatan.



G. Manfaat Sosiologi Sesungguhnya, studi sosiologi sangat penting bagi kitasebagai makhluk sosial yang selalu berinteraksi dengan oranglain dalam masyarakat. Mengapa?Sosiologi mempelajariberbagai hubungan yang dilakukan manusia sebagai anggotamasyarakat. Agar hubungan itu berjalan dengan baik, tertib,lancar, dan bisa mencapai tujuan yang diinginkan, maka dalamhidup bermasyarakat tersebut manusia menciptakan



berbagainorma, nilai, dan tradisi sebagai pengatur sekaligus pedomanbagi anggota masyarakat dalam bersikap dan bertingkah laku. Namun demikian tidak jarang muncul perilaku-perilaku yangtidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalammasyarakat, sehingga melahirkan perilaku menyimpang dankonflik di antara anggota masyarakat.Uraian yang telah kita bahas bersama menunjukkan bahwasosiologi pada dasarnya berbicara mengenai kita sertamasyarakat di mana kita hidup dan melakukan interaksi.Manfaat apa yang dapat kamu petik dan rasakan dengan mempelajarisosiologi? 1. 2. 3. 4. 5.



6.



Berikut ini disebutkan beberapa manfaat mempelajari sosiologi. Dengan mempelajari sosiologi, kita akan dapat melihat dengan lebih jelas siapa diri kita, baik sebagai pribadi maupun (dan terutama) sebagai anggota kelompok atau masyarakat. Sosiologi membantu kita untuk mampu mengkaji tempat kita dalam masyarakat, serta dapat melihat ‘dunia’ atau ‘budaya’ lain yang belum kita ketahui sebelumnya. Sosiologi membantu kita mendapatkan pengetahuan tentang berbagai bentuk interaksi sosial yang terjadi dalam masyarakat, baik antarindividu, antarkelompok, maupun antarindividu dan kelompok. Sosiologi membantu mengontrol dan mengendalikan tindakan dan perilaku sosial tiap anggota masyarakat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dengan bantuan sosiologi, kita akan semakin memahami norma, tradisi, keyakinan, dan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat lain, serta memahami perbedaan-perbedaan yang ada. Tanpa hal itu perbedaan-perbedaan yang ada dalam masyarakat akan menjadi alasan untuk timbulnya konflik di antara anggota masyarakat. Akhirnya, bagi kita sebagai generasi penerus bangsa, mempelajari sosiologi membuat kita lebih tanggap, kritis, dan rasional menghadapi gejala-gejala sosial dalam masyarakat yang dewasa ini semakin kompleks, serta mampu mengambil sikap dan tindakan yang tepat dan akurat terhadap setiap situasi sosial yang kita hadapi sehari-hari.



H. Realitas Sosial Masalah Sosial Sosilogi mempelajari pola-pola hubungan dalam masyarakat serta mencari pengertian umum secara rasional dan empiris.Oleh sebab itu, sosiologi umumnya mempelajari gejala (fenomena) yang normal atau teratur.Akan tetapi, tidak selamanya gejala itu normal seperti yang dikehendaki masyarakat yang bersangkutan.Gejala social yang tidak sesuai anatara apa yang diinginkan dan apa yang telah terjadi dinamakan masalah social.



1. KlasifikasiMasalahSosial Soerjono soekanto membedakan masalah social menjadi empat bagian, yaitu : a. Masalah sosial karena factor ekonomi, misalnya kemiskinan, pengangguran; b. Masalah social karena factor biologis, misalnya penyaki tmenular c. Masalah social karena factor psikologis, misalnya stres yang mengganggu psikis manusia mengakibatkan gila, depresi dan bunuh diri



d. Masalah social karena factor kebudayaan, misalnya disorganisasi keluarga (KDRT,perceraian), pencurian, kenakalan remaja,LGBT dan peperangan 2. Ukuran atau Kreiteria Masalah Sosial Dalam menentukan apakah suatu masalah merupakan masalah social atau tidak, para ahli sosiolog menggunakan beberapa dasar sebagai ukuran atau kriteria yaitu sebagai berikut : a. Kriteria Utama :terjadi karena adanya perbedaan antara nilai-nilai dalam masyarakat dengan kondisi nyata kehidupan. Artinya, ada ketidak cocokan antara anggapan masyarakat tentang apa yang seharusnya terjadi dan kenyataan sebenarnya. b. Sumber masalah sosial :terjadi karena adanya interaksi sosial yang tidak efektif, masalah social juga bersumber dari gejala alam, seperti gempa bumi atau masalah iklim. c. Pihak yang menetapkan masalah :umumnya terdapat sekelompok kecil individu yang memiliki wewenang atau kekuasaan untuk menentukan apakah sesuatu dianggap masalah social atau bukan. d. Masalah social nyata dan laten : masalah social nyata adalah masalah yang timbul akibat terjadinya ketidak sesuaian tindakan dengan nilai dan norma masyarakat. Masalah social laten adalah masalah sosial yang ada di masyarakat tetapi tidak diakui sebagai masalah sosial. e. Perhatian masyarakat 3. Beberapa Masalah Sosial yang Penting a. Kemiskinan b. Kejahatan c. Disorganisasi keluarga *Keluarga yang tidak lengkap karena hubungan diluar nikah * Keluarga yang mengalami perceraian (broken home) * Komunikasi dalam keluarga buruk d. Masalah remaja e. Peperangan f. Pelanggaran terhadap norma * Pelacuran * Kenakalan remaja (sex bebas) g. Masalah kelainan seksual h. Masalah kependudukan



K. GEJALA SOSIAL A. Definisi Gejala Sosial Gejala-gejala sosial yang ada di masyarakat dapat diartikan sebagai  sebuah fenomena sosial. Munculnya fenomena sosial dimasyarakat berawal dari adanya perubahan sosial.Perubahan sosial itu tidak dapat kita hindari, namun kita masih dapat



mengantisipasinya.Perubahan sosial ada yang bersifat positif dan negatif, sehingga kita harus hati-hati dalam menghadapi perubahan yang terjadi. Fenomena sosial yang ada dalam kehidupan sehari-hari dapat dapat menimbulkan masalah sosial.Adapun beberapa contoh fenomena sosial seperti munculnya kesenjangan sosial, demam musik luar (boyband/girlband), pencemaran lingkungan, dan lain sebagainya. Gejala sosial juga diartikan sebagai suatu pristiwa yang sering terjadi pada lapisan masyarakat, baik masyarakat tradisional maupun masyarakat modern. B. Faktor-Faktor Penyebab Gejala Sosial Adanya berbagai gejala sosial di masyarakat, dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah sebagai berikut: a. Faktor kultural merupakan nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang di lingkungan masyarakat/komunitas. Ada beberapa contoh gejala sosial berdasarkan faktor kultural, antara lain kemiskinan, kerja bakti, prilaku menyimpang, dsb. b. Faktor struktural merupakan suatu keadaan yang mempengaruhi struktur, struktur yang dimaksud adalah sesuatu yang disusun oleh pola tertentu. Faktor struktural  dapat dilihat dari pola-pola hubungan antar individu dan kelompok yang terjalin dilingkungan masyarakat. Contoh gejala sosial yang dipengaruhi oleh faktor struktural seperti penyuluhan sosial, interaksi dengan orang lain dsb. C. Macam-Macam Gejala Sosial 1. Ekonomi Ekonomi merupakan ilmu pengetahuan yang berhubunga dengan pendapatan.Tingkat pendapatan yang dimiliki individu dapat menimbulkan gejala sosial dimasyarakat.Gejala sosial yang dilihat dari aspek ekonomi sangat berkaitan dengan perekonomian masyarakat. Bila ada seseorang yang kurang dapat mencukupi kebutuhan, maka akan terjadi beberapa gejala sosial di lingkungan sekitarnya. Dilihat dari segi ekonomi, gejala sosial yang terjadi di masyarakat dapat meliputi kemiskinan, pengangguran, masalah kependudukan dsb. 2. Budaya Indonesia memiliki budaya yang beraneka ragam sehingga kita harus saling menghormati budaya lain. Adanya perbedaan jangan dijadikan sebagai alat pemecah persatuan, melainkan kita harus bersyukur karena keanekaragaman tersebut dapat menambah kekhasan budaya indonesia. Keanekaragaman budaya tidak hanya ada di Indonesia, tetapi setiap negara juga memiliki budaya dengan karakteristik yang berbeda-beda.Kita juga harus menghormati budaya asing.Keanekaragaman budaya di sekitar kita juga dapat menimbulkan gejala sosial, misalnya tindakan peniruan budaya asing yang negatif, kenakalan remaja dsb. 3. Lingkungan alam Karakteristik gejala sosial dalam bidang lingkungan alam menyangkut aspek kondisi kesehatan.Seseorang yang terkena penyakit dapat menimbulka gejala sosial di lingkungannya sekitarnya.Contoh gejala yang ditimbulkan seperti munculnya, penyakit menular, pencemaran lingkunngan dsb. 4. Psikologis



Prilaku seseorang/individu dalam kehidupan sehari-hari dipengaruhi oleh aspek psikologisnya.Bila seseorang mengalami gangguan kejiwaan dapat menimbulkan gejala sosial dimasyarakat, misalnya disorganisasi jiwa, aliran ajaran sesat dsb. 5. Politik dan pemerintahan Dalam masyarakat tidak terlepaskan dari kehidupan pengaturan setiap kehidupan masyarakat yang disebut dengan pemerintahan.Akhir-akhir ini banyak sekali fenomena yang muncul mengenai kehidupan pemerintah di Indonesia.Permerintahan Indonesia terbentuk melalui sistem politik.Kehidupan politik juga mengalami perkembangan mengikuti kebutuhan masyarakat. Contoh gejal sosial di bidang politik salah satunya yaitu pilkada serentak, persaingan partai politik, pergantian kabinet da sebagainya D. Dampak Gejala Sosial di Masyarakat Terjadinya perubahan sosial-budaya dimasyarakat merupakan salah satu akibat dari gejala sosial.Dampak gejala sosial ada yang bersifat positif dan negatif. 1. Dampak positif Gejala sosial yang ada di masyarakat harus kita sikapi dengan baik.Bila kita dapat terbuka dan mengimbangi perubahan sosial-budaya yang ada. Maka perubahan tersebut akan berdampak positif dan memberikan kita mamfaat. Hal ini dapat dilihat dengan kemajuan bidang tekhnologi.Dalam bidang tekhnologi kita mengenal tekhnologi komunikasi, seperi telepon, handphone, telegram, email, dsb.Dengan adanya alat komunikasi yang modern, maka, maka kita dapat melakukan interaksi jarak jauh tanpa harus bertemu secara langsung. 2. Dampak negatif Seseorang yang tidak dapat menerima perubahan yang terjadi akan mengalami keguncangan culture shock. Ketidak sanggupan seseorang dalam menghadapi gejala sosial akan membawa kearah prilaku menyimpang.



LATIHAN BAB 1 PEKERJAAN RUMAH 01 INGAT!!! DIKUMPUL TANGGAL:







Tugas kelompok Amati gambaran umum tempat kalian tinggal, apa yang kamu saksikan? Setidaknya kamu akan melihat dua kenyataan. Pertama kamu akan melihat sekumpulan orang yang hidup bersama saling interaksi. Itulah masyarakat. Kedua, kamu akan melihat keadaan alam tempat masyarakat saling berinteraksi. Itulah lingkungan.  Siswa dibagi berdasarkan tempat tinggal, dengan kategori; ɷ koto gadang hilia ɷ Koto gadang ɷ rajo dani ɷ koto alam  Tugas diketik dalam bentuk paragraf spasi 1,5 line minimal 2 lembar kertas ukuran A4  Perhatikan lebih lanjut keadaan masyarakat itu. Dimulai dari: Suku Agama Pendidikan Profesi Tradisi (adat perkawinan, kematian, sunat rasul, aqiqah



LATIHAN 01 INGAT!!! DIKUMPUL TANGGAL:







10 Orang pengumpul pertama mendapatkan penambahan nilai 10 point! 1. Jelaskan mengapa sosiologi dikatakan sebagai ilmu yang abstrak ! _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ ________________________ 2. Jelaskan mengapa sosiologi dikatakan bersifat empiris, teoritis, komulatif dan non etis ! _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________



_____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ ____________________________________________________________ 3. Uraikan pokok bahasan sosiologi menurut Emille Durcheim dan Wright Mills! _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ 4. Jelaskan dua metode penelitian sosiologi ! _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ 5. Mengapa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial ? _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ Catatan Guru



Nilai



Paraf Orang Tua



PEKERJAAN RUMAH 02



Guru



INGAT!!! DIKUMPUL TANGGAL:







Tuliskan 10 masalah sosial yang dialami oleh generasi muda masa sekarang ini!



1.______________________________________________________________



2. ______________________________________________________________



3. ______________________________________________________________



4. ______________________________________________________________



5. ______________________________________________________________



6. ______________________________________________________________



7. ______________________________________________________________



8. ______________________________________________________________



9. ______________________________________________________________



10. _____________________________________________________________ Catatan Guru



Nilai



Paraf Orang Tua



LATIHAN 02



Guru



INGAT!!! DIKUMPUL TANGGAL:



 Jodohkan pernyataan di bawah ini dengan pasangan yang tepat! A. Memusatkan perhatian pada masyarakat yang masih sederhana Kebudayaannya. 2. Metode Komporatif B. Masyarakat. 2. Studi Kasus C. Tidak mempersoalkan baik buruknya fakta, tetapi menjelaskan fakta secara analisis. 3. Empiris D. Perilaku yang diharapkan dari seseorang. 4. Non Etis E. Meneliti kebenaran peristiwa-peristiwa tertentu. 5. Bapak F. Posisi seseorang dalam masyarakat. Sosiologi 6. Sosiologi G. Didasarkan pada observasi terhadap kenyataan dan akal sehat. Hasilnya tidak bersikap spekulatif. 7. Antropologi H. Auguste Comte 8. Status I.Mengamati masyarakat modern yang strukturnya sudah komplit. 10. Peran J. Membandingkan antara bermacam-macam masyarakat. PEKERJAAN RUMAH 03 Wawancarai tokoh masyarakat, orang tua, guru atau kepala sekolah mengenai “faktor penyebab masalah sosial yang terjadi pada remaja akhir-akhir ini”.  Nama



1 orang tokoh, 1 pendapat mengenai faktor penyebab. Pendapat



Catatan Guru



Nilai



Paraf Orang Tua



Tanda Tangan



Guru



UJI KOMPETENSI BAB 1 Berilah tanda silang (X) pada salah satu huruf a,b,c,d atau e dengan tepa 1. Istilah sosiologi berasal dari kata.... a. Socius artinya masyarakat dan logos arti ilmu b. Socius artinya manusia dan logos artinya pendidikan



c. Socius artinya manusia dan logos artinya kelompok d. Socius artinya norma dan logos artinya ilmu e. Socius artinya teman dan logos artinya anggota 2. Berikut ini yang menjadi objek sosiologi adalah.... a. Individu b. Organisasi c. Masyarakat d. Lembaga e. Institusi 3.



Meningkatkan daya atau kemampuan manusia dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya. Ini merupakan.... a. Sifat sosiologi b. Objek sosiologi c. Metode sosiologi d. Tujuan sosiologi e. Hakikat sosiologi



4. Sosiologi didasarkan pada observasi, tidak spekulatif melainkan objektif, merupakan syarat sosiologi sebagai ilmu pengetahuan yang.... a. Teoritis b. Komulatif c. Non etis d. Praktis e. Empiris 5. Sosiologi merupakan unsur-unsur yang tersusun secara logis dari hasil-hasil observasi, menunjukan sosiologi bersifat.... a. Teoritis b. Empiris c. Komulatif d. Non etis e. Praktis 6. Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan mempunyai sifat dan hakikat, salah satunya adalah.... a. Bersifat konkret b. Merupakan ilmu pengetahuan murni c. Bersifat normatif d. Merupakan ilmu pengetahuan khusus e. Merupakan ilmu pengetahuan terapan 7. Metode sosiologi yang cara kerja dengan mendeskripsikan hasil penelitian dan data tidak dapat diukur dengan angka dinamakan metode.... a. Kuantitatif b. Historis c. Analitis d. Kualitatif e. Aplikasi



8. Tokoh yang dikenal dengan istilah Bapak sosiologi adalah.... a. Emile Durkheim b. Max Weber c. Herbert Spencer d. Peter. L Berger e. Auguste Comte 9. Metode yang menganalisis peristiwa-peristiwa masa silam untuk merumuskan prinsipprinsip umum, maupun salah satu metode kualitatif yaitu.... a. Metode komperatif b. Metode studi kasus c. Metode interview d. Metode historis e. Metode partisipasi 10. a. b. c. d. e. 11. a. b. c. d. e.



Secara umum, metode yang digunakan sosiologi adalah.... Kuantitatif dan statistik Statistik dan time series Studi kasus dan kualitatif Kuantitatif dan time series Kualitatif dan kuantitatif Istilah masyarakat mengandung unsur.... Manusia yang hidup sendiri Manusia yang merupakan suatu kelompok Manusia yang hidup bersama merupakan suatu kesatuan Manusia yang merupakan organisasi moral Manusia yang hidup dalam lembaga



12. Definisi sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang.... a. Pergaulan hidup manusia b. Adat istiadat manusia c. Peristiwa masa lampau d. Terjadinya manusia e. Hubungan antar manusia dengan alam 13. Suatu ketidak sesuaian antara unsur-unsur kebudayaan dan masyarakat yang membahayakan kehidupan masyarakat disebut.... a. Tragedi b. Masalah sosial c. Fakta d. Kenyataan e. Fenomena 14. Faktor psikologis manusia mencakup.... a. Kemiskinan b. Penyakit menular c. Bunuh diri d. Perceraian e. Kenakalan remaja



15. Kenyataan-kenyataan sosial budaya yang ada di lingkungan masyarakat tertentu disebut.... a. Komunikasi sosial b. Realitas sosial c. Proses sosial d. Interaksi sosial e. Perubahan sosial A. Isilah titik-titik di bawah ini dengan benar.... 1. Sebutkan lima hal yang menyebabkan munculnya masalah sosial.... a.______________________________ b.______________________________ c.______________________________ d.______________________________ 2. Jelaskan 5 contoh perilaku menyimpang yang terjadi disekolah.... 1. ____________________________ 2. ____________________________ 3. ____________________________ 4. ____________________________ 5. ____________________________ KD 3.2 Mengenali dan Mengidentifikasi Realitas Individu, Kelompok dan Hubungan Sosial di Masyarakat KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.



KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN) 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.



KOMPETENSI DASAR 3.1 Memahami pengetahuan dasar sosiologi sebagai ilmu pengetahuan yang berfungsi untuk mengkaji gejala sosial di masyarakat



KOMPETENSI DASAR 4.1 menalar suatu gejala sosial di lingkungan sekitar dengan menggunakan pengetahuan sosiologis



3.2 mengenali dan mengidentifikasi realitas individu, kelompok, dan hubungan sosial di masyarakat 3.3 menerapkan konsep-konsep dasar sosiologi untuk memahami ragam gejala sosial di masyarakat 3.4 memahami berbagai metode penelitian sosial yang sederhana untuk mengenali gejala sosial di masyarakat



4.2 mengolah realitas individu, kelompok, dan hubungan sosila sehingga mandiri dalam memposisikan diri dalam pergaulan sosial di masyarakat 4.3 mengaitkan realitas sosial dengan menggunakan konsep-konsep dasar sosiologi untuk mengenali berbagai gejala sosial di masyarakat 4.4 melakukan penelitia sosial yang sederhana untuk mengenali ragam gejala sosial dan hubungan sosial di masyarakat



Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini, peserta didik mampu: 1. Menjelaskan pembentukan identitas individu, kelompok, dan proses terjalinnya hubungan sosial di masyarakat. 2. Mengklasifikasikan bentuk-bentuk hubungan sosial dalam masyaraka. 3. Menjelaskan peran lembaga sosial dalam menciptakan ketertiban sosial Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasi, peserta didik mampu : 1. Memiliki sikap religius dan menghormati perbedaan agama dalam kehidupan masyarakat. 2. Menunjukkan sikap terbuka dan menjalin hubungan sosial dengan orang lain. 3. Memiliki sikap bijak menghadapi permasalahan dalam hubungan sosial agar terciptanya keteraturan sosial.



A.



Pengertian Individu dan Kelompok Sosial 1. Pengertian Individu Individu berasal dari bahasa Latin yaitu individuum artinya terbagi atau kesatuan terkecil. Jika didefinisikan, individu adalah berarti orang, seseorang, perorangan. Adapun ciri-ciri individu yaitu : a. Bersifat tunggal b. Satu kesatuan yang terbatas c. Memiliki perbedaan dengan individu lain (watak dan karakteristik) d. Membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya sehingga terbentuk masyarakat (aspek sosial). Menurut Ralph Linton, masyarakat adalah kelompok manusia yang telah hidup dan bekerjasama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri dan menganggap diri sebagai satu kesatuan sosial dengan batasbatas yang dirumuskan dengan jelas Sedangkan Faktor pendorong individu membentuk masyarakat yaitu : a. Keinginan individu melanjutkan keturunan (faktor reproduksi) b. Kesadaran individu itu lemah c. Perasaan diuntungkan ketika berhubungan dengan individu lain d. Kesamaan antarindividu, seperti keturunan, nasib, kebudayaan, territorial 2.



Pengertian Kelompok Sosial Menurut Robert K. Merton, kelompok sosial adalah sekumpulan orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola yang telah mapan. Secara umum, kelompok sosial adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan dan saling berinteraksi sehingga mengakibatkan tumbuhnya rasa kebersamaan dan memiliki.Hasrat manusia atau kepentingan pokok manusia yang dibawa sejak lahir, yaitu: a. Keinginan menjadi satu dengan manusia lain di sekelilingnya b. Keinginan menjadi satu dengan lingkungan alam Suatu himpunan manusia baru dapat dikatakan sebagai kelompok sosial jika memenuhi beberapa syarat yaitu : a. b. c. d. e. B.



Memiliki kesadaran sebagai bagian dari kelompok yang bersangkutan Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan yang lain Ada faktor pengikat yang dimiliki oleh anggota kelompok, seperti kepentingan, tujuan, dan ideologi yang sama Memiliki struktur, kaidah, dan pola perilaku yang sama Bersistem dan berproses



Hubungan Sosial Hubungan sosial (KBBI) adalah hubungan seseorang dengan orang lain dalam pergaulan hidup di tengah-tengah masyarakat.Secara umum, hubungan sosial adalah hubungan timbal balik antarindividu dan saling memengaruhi satu sama lain atas dasar kesadaran saling tolong menolong. 1. Hakikat Interaksi Sosial Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik berupa aksi saling memengaruhi antar individu, antara individu dengan kelompok, dan antar kelompok. Dalam hubungan tersebut, individu atau kelompok bekerjasama atau berkonflik melakukan interaksi maupun formal maupun informal, baik langsung maupun tidak langsung. Beberapa contoh interaksi sosial adalah kerjasama antar anggota tim sepakbola dalam sebuah pertandingan (hubungan kerjasama), debat para calon presiden (konflik), diskusi antara



kepala bagian dan bawahan disebuah kantor (hubungan formal), dan tawar menawar antar pembeli dan penjual di pasar (hubungan informal). 2. a.



Syarat Interaksi Sosial Kontak Sosial Kontak sosial berasal dari bahasa Latin, yaitu con atau cum yang memiliki arti bersama-sama dan tango berarti menyentuh. Dengan demikian secara harfiah kontak sosial memiliki arti bersama-sama menyentuh. Kontak sosial dapat terbentuk melalui kontak fisik atau secara langsung dan kontak sosial tidak langsung. Adapun contoh kontak fisik atau secara langsung yaitu, saling menyapa, atau saling tersenyum. Sedangkan kontak sosial tidak langsung merupakan kontak sosial yang terbentuk melalui alat atau perantara seperti surat dan telepon. Contohnya seperti facebook, twitter, line, dan instagram. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa kontak sosial terbentuk karena terdapat umpan balik diantara pihak yang terlibat. Perilaku seorang yang sedang duduk menunggu bis di halte tidak dapat dikatakan sebagai hubungan sosial karena tidak terdapat tindakan (aksi) dan umpan balik (reaksi) dengan orang lain. b. Komunikasi Komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan pesan (ide, gagasan) dari satu pihak ke pihak lain agar terjadi upaya saling memengaruhi antara keduanya. Komunikasi dapat dilakukan dengan bahasa atau kata-kata yang dapat dimengerti kedua pihak (komunikasi verbal). Komunikasi juga dapat dilakukna dengan gerak-gerik badan atau kode tertentu (komunikasi non verbal). Contohnya : tersenyum, mengggelengkan kepala, mengangkat bahu, atau membunyikan kentongan. Agar komunikasi dapat berlangsung dengan baik, sedikitnya dibutuhkan komponen sebagai berikut : 1) Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain; 2) Penerima atau komunikan (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain; 3) Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain; 4) Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerima pesan atau isi pesan yang disampaikan; 5) Media adalah alat untuk menyampaikan pesan yang dapat berupa tulisan, lisan, gambar, atau film. Dalam proses komunikasi, pesan harus disampaikan lewat bahasa atau simbol yang dimengerti oleh kedua pihak. Komunikasi baru berjalan efektif bila pesan yang disampaikan pihak pengirim ditafsirkan sama oleh pihak penerima. Jika tidak sama, dapat terjadi salah paham. 3.



Faktor-faktor Pendorong Interaksi Sosial a. Imitasi Imitasi adalah tindakan meniru orang lain. Imitasi dapat dilakukan dalam bermacammacam bentuk, misalnya gaya bicara, tingkah laku, adat dan kebiasaan, pola pikir, serta apa saja yang dimiliki atau dilakukan oleh seseorang. Contohnya yaitu, seorang anak yang meniru gaya bicara artis syahrini.



b. Sugesti Sugesti berlangsung ketika seseorang memberi pandangan atau pernyataan sikap yang dianutnya dan diterima oleh orang lain. Sugesti biasanya muncul ketika si penerima sugesti tidak dapat berpikir rasional. Ia akan langsung menerima segala anjuran atau nasihat yang diberikan dan meyakini kebenarannya. Contohnya, pada kasus iklan kosmetik, sebenarnya kita meragukan iklan tersebut, namun karena kita terus menerus melihat dan mendengar iklan tersebut setiap hari tanpa dapat bertanya tentang kebenarannya kitapun akhirnya membeli kosmetik tersebut. c. Identifikasi Identifikasi merupakan kecenderungan atau keinginan seseorang atau menjadi sama dengan pihak lain ( meniru secara keselurahan). Identifikasi bersifat lebih mendalam daripada imitasi karena dapat membentuk kepribadian seseorang. Contohnya, seseorang yang menginginkan dirinya seperti barbie sehingga ia melakukan operasi plastik pada seluruh bagian tubuhnya kemudian dia berbusana layaknya Barbie. d. Simpati Simpati merupakan kondisi ketertarikan seseorang kepada orang lain. Ketika bersimpati, seseorang menempatkan dirinya dalam keadaan orang lain dan merasakan apa yang dialami, dipikirkan, atau dirasakan orang lain. Contohnya, ketika ada tetangga yang tertimpa musibah kita ikut merasakan kesedihannya dan berusaha membantunya. e. Empati Empati merupakan simpati mendalam yang dapat memengaruhi kondisi fisik dan jiwa seseorang. Contohnya, seorang ibu yang ikut merasakan penderitaan anaknya yang mengidap kanker darah. Ibu tersebut sangat sedih sehingga iapun jatuh sakit. f. Motivasi Motivasi merupakan dorongan dari dalam diri seseorang untuk mencapai tujuan tertentu, Motivasi dapat muncul dari diri sendiri ataupun orang lain. Contohnya, Pak Doni bekerja keras agar dapat membeli rumah untuk keluarganya. 4.



Bentuk-bentuk Interaksi Sosial Menurut Gillin dan Gillin, interaksi sosial berlangsung dalam dua jenis proses sosial yaitu proses asosiatif dan proses disosiatif. a. Proses Asosiatif Proses Asosiatif adalah mengarah pada persatuan atau integrasi sosial. Proses asosiatif meliputi bentuk-bentuk antara lain : 1) Kerjasama Kerjasama didefinisikan sebagai suatu usaha bersama antar individu atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Menurut Charles H. Cooley kerjasma timbul apabila seseorang menyadari dirinya mempunyai kepentingan atau tujuan yang sama dengan orang lain. Selain itu, ia menyadari bahwa kepentingan tersebut bermanfaat bagi dirinya sendiri dan orang lain dan ia menyadari bahwa ia memiliki pengetahuan dan pengendalian terhadap dirinya sendiri untuk memenuhi kepentingan tersebut.Berdasarkan pelaksanaanya, kerjasama memiliki lima bentuk sebagai berikut :



a) b) c) d) e)



Kerukunan atau gotong royong Bargaining, yaitu pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang atau jasa antara dua organisasi atau lebih. Dalam bargaining prinsip keadidlan sangat ditekankan Kooptasi, yaitu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan dan pelaksanaan politik organisasi sebagai satu-satunya cara menghindari konflik yang dapat mengguncang organisasi Koalisi, yaitu kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama. Koalisi dapat menghasilkan keadaan yang tidak stabil karena kedua organisasi memiliki struktur tersendiri. Joint venture, yaitu kerjasama dalam pengusahaan proyek tertentu, misalnya pertambangan minyak dan perhotelan.



2) Akomodasi Akomodasi memiliki dua pengertian, yakni sebagai keadaan dan sebagai proses. Akomodasi sebagai keadaan mengacu pada keseimbangan interaksi antar individu atau antar kelompok berkaitan dengan nilai dan norma sosial yang berlaku. Akomodasi sebagai proses mengacu pada usaha-usaha manusia untukmeredakan pertentangan agar tercipta keseimbangan.Akomodasi sebgai proses mempunyai beberapa bentuk, yaitu sebagai berikut : a) Koersi, yaitu bentuk akomodasi yang prosesnya melalui paksaan secara fisik maupun psikologis. b) Kompromi, yaitu bentuk akomodasi ketika pihak yang terlibat saling mengurangi tuntutannya agar tercapai suatu penyelesaiaan. c) Arbitrase, yaitu cara untuk mencapai kompromi apabila pihak-pihak yang berhadapan tidak sanggup mencapainya sendiri. Pertentangan diselesaikan oleh pihak ketiga yang dipilih oleh kedua belah pihak atau bandan yang berkedudukan lebih tinggi dari pihak-pihak yang bertentangan. d) Mediasi hampir menyerupai arbritase. Dalam proses mediasi, pihak ketiga hanya sebagai penasihat. Pihak ketiga tidak memiliki wewenang mengambil keputusan untuk menyelesaikan masalah. e) Konsiliasi, yaitu usaha untuk mempertemukan keinginan-keinginan pihak yang bertikai untuk mencapai satu kesepakatan. f) Toleransi, yaitu bentuk akomodasi yang terjadi tanpa persetujuan formal. Terkadang, toleransi timbul secara tidak sadar dan spontan akibat reaksi alamiah individu atau kelompok yang ingin menghindari perselisihan. g) Stalemate, terjadi ketika pihak-pihak yang bertikai memiliki kekuatan yang seimbang hingga akhirnya kedua pihak menghentikan pertikaian itu. h) Ajudikasi, yaitu cara menyelesaikan masalah melalui pengadilan. i) Segregasi, yaitu bentuk akomodasi ketika masing-masing pihak memisahkan diri dan saling menghindar untuk mengurangi ketegangan. j) Eliminasi, yaitu pengunduran diri salah satu pihak yang terlibat dalam konflik karena mengalah. k) Subjugation atau domination, yaitu bentuk akomodasi ketika pihak yang kuat meminta pihak yang lebih lemah menaatinya. l) Keputusan mayoritas, yaitu keputusan yang diambil berdasarkan suara terbanyak dalam voting m) Minority consent, yaitu kemenangan kelompok mayoritas yang diterima dengan senang hati oleh kelompok minoritas



n) o)



Konversi, yaitu penyelesaian konflik ketika salah satu pihak bersedia mengalah dan mau menerima pendirian pihak lain. Gencatan senjata, yaitu penundaan permusuhan dalam jangka waktu tertentu.



3) Asimilasi Asimilasi merupakan usaha untuk mengurangi perbedaan antara individu atau antar kelompok guna mencapai satu kesepakatan berdasarkan kepentingan dan tujuan bersama.Faktor-faktor yang mempermudah proses asimilasi adalah sebagai berikut : a) Sikap toleransi b) Kesempatan yang seimbang dalam ekonomi c) Sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya d) Sikap terbuka dari golongan penguasa dalam masyarakat e) Persamaan unsur kebudayaan f) Perkawinan campuran (amalgamasi) g) Adanya musuh bersama dari luar Faktor-faktor yang menghalangi proses asimilasi adalah sebagai berikut : a) Terisolasinya kehidupan suatu golongan tertentu dalam masyuarakat. b) Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan yang dihadapi c) Adanya perasaan takut terhadap kekuatan kebudayaan yang dihadapi. d) Adanya perasaan bahwa suatu kebudayaan golongan atau kelompok tertentu lebih tinggi dari pada kebudayaan golongan atau kelompok yang lain e) Adanya perbedaan warna kulit atau ciri-ciri fisik f) Adanya in group feeling yang kuat. g) Adanya gangguan golongan mayoritas terhadap golongan minoritas h) Adanya perbedaan kepentingan dan pertentangan-pertentangan pribadi. 4) Akulturasi Akulturasi adalah berpadunya dua kebudayaan yang berbeda dan membentuk suatu kebudayaan baru dengan tidak menghilangkan ciri kepribadian masing-masing. Contoh akulturasi adalah candi borobudur yang merupakan perpaduan antara kebudayaan india dan kebudayaan indonesia. demikian juga musik keroncong yang merupakan perpaduan antara musik potugis dan musik indonesia. b. Proses Disosiatif Proses disosiatif disebut juga proses oposisi, cara melawan seseorang atau sekelompok orang demi meraih tujuan tertentu. Proses disosiatif dibedakan kedalam tiga bentuk, yaitu : 1) Persaingan Persaingan adalah perjuangan berbagai pihak untuk mencapai tujuan tertentu. Persaingan memiliki dua tipe, yaitu bersifat pribadi dan non pribadi. Tipe persaingan bersifat pribadi disebut juga dengan rivalitas. Individu akan bersaing secara langsung. Misalnya persaingan dalam memperebutkan kiursi DPR. Persaingan yang bersifat non pribadi bukanlah persaingan individu melainkan kelompok. Contoh, persaingan partai politik merebut simpati rakyat. Salah satu ciri dari persaingan adalah perjuangan yang dilakukan secara damai dan sportif, artinya persaingan selalu menjunjung tinggi batasan dan aturan. Oleh karena itu, persaingan sangat baik untuk meningkatkan prestasi seseorang.



2)



Kontravensi Kontravensi pada hakikatnya merupakan bentuk proses sosial yang berada antara persaingan dan pertentangan. Kontravensi ditandai dengan ketidakpuasan seseorang, perasaan tidak suka yang disembunyikan, kebencian, dan keragu-raguan terhadap kepribadian seseorang. Menurut Leopoled Vont Wiese dan Howard Becker, kontravensi memiliki lima bentuk sebagai berikut : a) Umum, misalnya penolakan, keengganan, perlawanan, protes, perbuatan menghalang-halangi, penggunaan kekerasan, atau pengacauan rrencana pihak lain. b) Sederhana, misalnya penyangkalan pernyataan, orang di muka umum, makimakian melalui surat atau selebaran, dan cercaan. c) Intensif, misalnya penghasutan penyebaran desas sesus. d) Rahasia, misalnya pembocoran rahasia lawan atau pengkhianatan. e) Taktis, misalnya kejutan terhadap lawan, pembingungan pihak lawan, provokasi, atau intimidasi.



3)



Pertentangan Pertentangan atau konflik adalah perjuangan individu atau kelompok sosial untuk memenuhi tujuan dengan cara menantang pihak lawan. Biasanya konflik disertai ancaman atau kekerasan. Konflik terjadi karena perbedaan pendapat, perasaan individu, kebudayaan, kepentingan dan perubahan-perubahan sosial yang cepat menimbulkan disorganisasi sosial. Perbedaan-perbedaan ini akan memuncak menjadi pertentangan karena keinginan individu yang tidak dapat diakomodasi akibatnya tiap individu atau kelompok berusaha menghancurkan dengan ancaman kekerasan.Pertentangan mempunyai bentuk-bentuk khusus sebagai berikut : a) Pertentangan pribadi b) Pertentangan rasial c) Pertentangan antar kelas d) Pertentangan politik e) Pertentangan internasional



5.



HUBUNGAN INDIVIDU DAN KELOMPOK a. Hubungan antar individu Hubungan antarindividu adalah hubungan yang dilakukan oleh dua individu. Berbicara dengan teman sebangku, berjabat tangan dengan orang lain, dan menelepon orang lain merupakan contoh hubungan sosial antarindividu. Contoh tersebut merupakan hubungan sosial antarindividu karena dilakukan oleh dua orang individu yang saling memberi stimulus (rangsangan) dan respons (umpan balik). Stimulus dan respons tersebut dapat terlihat melalui komunikasi atau saling memberi reaksi dengan mengulurkan tangan untuk berjabat tangan.Hubungan sosial antarindividu memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 1) Dilakukan oleh dua individu 2) Terdapat pihak yang menyampaikan pesan dan pihak yang memberikan respons 3) Cenderung membentuk komunikasi dua arah yang bersifat antar pribadi



b.  Hubungan antara individu dan kelompok Hubungan sosial antara individu dan kelompok merupakan hubungan timbal balik yang melibatkan individu dan suatu kelompok dalam masyarakat. Hubungan sosial antara individu dan kelompok dibagi menjadi dua bentuk sebagai berikut : 1) Hubungan antara individu dan kelompoknya Hubungan sosial antara individu dan kelompok cenderung membentuk interaksi sosial yang lebih tinggi dari pada hubungan sosial antarindividu. Hubungan sosial antara individu dan kelompok tidak hanya terbatas pada “aku” dan “kamu”, tetapi telah mengandung penafsiran mengenai kelompok, perilaku yang seharusnya dilakukan anggota-anggotanya, dan tujuan kelompok. Dengan demikian, hubungan sosial antara individu dan kelompok merupakan hubungan sosial yang sengaja dibentuk untuk mencapai tujuan bersama (tujuan yang ingin dicapai oleh kelompok). Contoh hubungan sosial antara individu dengan kelompok adalah seorang ketua OSIS berkampanye di depan teman-temannya. Hubungan antara individu dengan kelompok memiliki ciri-ciri sebagai berikut : a) Dilakukan oleh individu dan kelompok b) Melibatkan organisasi atau kelompok sosial c) Membantu komunikasi dua arah antara individu dan kelompok d) Terdapat pesan yang disampaikan oleh individu kepada kelompok atau sebaliknya. c.



Hubungan antara individu dan kelompok lain Konsep hubungan antara individu dan kelompok lain sama dengan konsep yang telah dijelaskan pada pembahasan tentang hubungan antar individu dan kelompoknya. Perbedaannya terdapat pada kelompok yang melakukan hubungan sosial. kelompok lain yang dimaksud dalam pembahasan ini yaitu kelompok diluar keanggotaan individu. Kelompok lain yang disebut “mereka” dapat berpengaruh terhadap hubungan sosial dalam masyarakat. Contoh hubungan antara individu dan kelompok lain sebagai berikut : a) Seorang dikter memberikan pengarahan tentang kesehatan terhadap peserta didik SMA Wangi b) Seorang kuli panggul menawarkan jasanya kepada ibu-ibu dipasar



d. Hubungan Antara Kelompok dan Individu Hubungan sosial antara kelompok dan individu merupakan hubungan yang terjadi antara kelompok dan individu. Kelompok memiliki peran menyampaikan pesan/informasi kepada individu. Contoh hubungan antara kelompok dan individu adalah beberapa petugas museum mengenalkan lingkungan museum kepada seorang pejabat pemerintah. e.



Hubungan antarkelompok dalam Masyarakat Hubungan sosial antara kelompok dan kelompok (antarkelompok) merupakan hubungan sosial yang terjalin antara dua kelompok atau lebih. Artinya, kelompokkelompok tersebut saling menyampaikan dan menerima pesan. Hubungan sosial antarkelompok dapat terjadi secara formal dan tidak formal. Hubungan sosial antarkelompok secara formal akan terjadi apabila berkaitan dengan pencapaiak tujuan lembaga atau organisasi sosial. Contoh hubungan formal adalah studi banding dan perlombaan antarlembaga, misalnya sekolah dan perusahaan. Sementara itu, hubungan sosial antarkelompok secara tidak formal cenderung terbentuk karena hubungan tersebut dilakukan oleh kelompok yang tidak memilki



struktur dan tujuan kelembagaan. Contoh hubungan sosial antarkelompok tidak formal adalah keterlibatan beberapa kelompok masyarakat di suatu desa untuk melaksanakan kerja bakti desa atau gotong royong. Berdasarkan uraian di atas kita dapat menyimpulkan bahwa hubungan sosial antarkelompok secara umum memiliki ciri sebagai berikut. 1) Melibatkan dua anggota kelompok atau lebih 2) Membentuk komunikasi dua arah antarkelompok 3) Melibatakan organisasi atau kelompok-kelompok dalam masyarakat. 6.



Hubungan Antara Keteraturan Sosial dan Interaksi Sosial a. Pengertian Keteraturan Sosial Kita telah mempelajari bahwa dalam interaksi sosial terjadi kontak dan komunikasi antara seorang individu dan individu lain, individu dan kelompok, individu dan masyarakat, kelompok dan kelompok, atau kelompok dan masyarakat. Dari kontak dan komunikasi ini dapat menghasilkan keteraturan sosial namun tidak jarang juga menghasilkan konflik sosial. Keteraturan sosial dicapai bila dalam interaksi sosial, setiap individu melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan peran yang dimilikinya. Setiap individu melaksanakan perannya sesuai nilai dan norma yang dianut masyarakatnya. Dengan kata lain, masyarakat yang teratur hanya dapat dicapai jika setiap individu melaksanakan kewajibannya kepada orang lain dan menerima haknya dari orang lain. Sebaliknya, konflik sosial akan terjadi jika individu tidak melaksanakan hak dan kewajibannya kepada orang lain. Singkatnya, ia tidak berperilaku sesuai nilai dan norma masyarakat. Berkembangnya keteraturan sosial tidak akan terjadi dengan sendirinya. Keteraturan itu harus diusahakan oleh setiap warga. Keteraturan sosial merupakan hubungan yang selaras dan serasi antara interaksi sosial, nilai sosial, dan norma sosial. Artinya, hak dan kewajiban direalisasikan dengan nilai dan norma atau tata aturan yang berlaku. Begitu pentingnya keteraturan dan ketertiban dalam masyarakat sehingga beberapa daerah di Indonesia menciptakan slogan atau motto yang intinya mengedepankan kehidupan yang tertib. Sebagai contoh, kota Jakarta memiliki motto Jakarta Teguh Beriman, Yogyakarta memiliki motto Yogyakarta Berhati Nyaman. Bagaimana dengan motto di daerah Anda dan apa artinya? Namun demikian, keteraturan sosial tidaklah berarti kestatisan karena masyarakat pada dasarnya tidaklah statis. Masyarakat membutuhkan perubahan agar bisa maju. Untuk itu, diperlukan nilai, norma atau aturan yang dapat mengendalikan perubahan tersebut. Dengan demikian, perubahan yang terjadi tidak akan mengarah kepada kekacauan tetapi keteraturan baru atau kemajuan.Menurut proses terbentuknya, keteraturan sosial terjadi melalui tahap-tahap berikut : 1) Tertib sosial (social order)yaitu kondisi kehidupan suatu masyarakat yang aman, dinamis, dan teratur di mana setiap individu bertindak sesuai hak dan kewajibannya. Misalnya, kehidupan suatu masyarakat desa bisa tenang, aman, dan tenteram karena semua warganya bertindak sesuai dengan status dan peranannya. 2) Order yaitu sistem norma dan nilai sosial yang berkembang, diakui, dipatuhi oleh seluruh anggota masyarakat. Contoh, adat istiadat yang dijadikan sebagai pedoman dalam kehidupan warganya, peraturan-peraturan yang menjadi pedoman tertib sekolah, dan peraturan yang ada dalam lingkungan RT atau RW. Order dapat dicapai apabila ada tertib sosial di mana setiap individu melaksanakan hak dan kewajibannya.



3) Keajegan yaitu suatu kondisi keteraturan yang tetap dan tidak berubah sebagai hasil dari hubungan antara tindakan, nilai, dan norma sosial yang berlangsung secara terus menerus. Keajegan bisa terwujud jika setiap individu telah melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai sistem norma dan nilai sosial yang berkembang. Hal itu dilaksanakan dengan konsisten sehingga terpelihara dalam tindakannya setiap hari. 4) Pola yaitu corak hubungan yang tetap atau ajeg dalam interaksi sosial yang dijadikan model bagi semua anggota masyarakat atau kelompok. Pola dapat dicapai ketika keajegan tetap terpelihara atau teruji dalam berbagai situasi. Sebagai contoh, dalam menyelesaikan beberapa persoalan, masyarakat sebuah desa menggunakan cara bermusyawarah. Ternyata cara ini dapat menyelesaikan persoalan-persoalan tersebut. Karena sudah teruji, maka masyarakat desa tersebut memakai cara yang sama, yaitu musyawarah sebagai pola untuk menyelesaikan setiap persoalan yang terjadi di desa tersebut. Jika dirangkaikan, proses terbentuknya keteraturan sosial adalah sebagai berikut. Tertib sosial warga menghasilkan suatu order (adat-istiadat), yaitu perilaku tertentu yang diikuti oleh hampir sebagian anggota masyarakat. Keajegan dalam perilaku tersebut kemudian menghasilkan pola. Akhirnya, terciptalah keteraturan sosial dalam kehidupan masyarakat. Tahap-tahap perkembangan keteraturan sosial diatas dapat digambarkan seperti pada bagan berikut. Bagan 2.4 Tahap-Tahap Menuju Keteraturan Sosial Tertib Sosial



C. 1.



Order



Keajegan



Pola



Keteratura n Sosial



STATUS DAN PERAN DALAM INTERAKSI SOSIAL Pengertian Status Status atau kedudukan sosial merupakan posisi seseorang secara umum di masyarakat dalam hubungannya dengan orang lain. Menurut Ralp Linton, dalam kehidupan masyarakat terdapat 3 macam status, yaitu ascribed status, achieved status dan assigned status. a. Ascribed status merupakan status seseorang yang dicapai dengan sendirinya tanpa memperhatikan perbedaan rohaniah dan kemampuan. Status tersebut dapat diperoleh sejak lahir. Contohnya, anak dari keluarga bangsawan dengan sendirinya memperoleh status bangsawan. b. Achieved status merupakan status yang diperoleh seseorang melalui usahausaha yang disengaja. Contohnya, setiap orang dapat menjadi hakim asalkan memenuhi persaratan tertentu seperti masuk sekolah hukum. c. Assigned status merupakan status yang diperoleh dari pemberian pihak lain. Contohnya, gelar Datuk dari kerajaan Malaysia.



2.



Pengertian Peran Peran merupakan aspek dinamis dari kedudukan atau status. Peran adalah perilaku yang diharapkan oleh pihak lain terhadap seseorang dalam melaksanakan hak dan kewajiban sesuai dengan status yang dimilikinya. Contohnya, seseorang yang berstatus kepala sekolah diharapkan berperan memimpin sekolahnya. a. Contoh Konflik peran seorang Ibu Rumah Tangga: Seseorang yang berstatus kepala sekolah diharapkan berperan memimpin sekolahnya. Sebagai Ketua PKK, Ibu Ranti harus menghadiri rapat. Namun, pada saat yang sama, ia harus mengantar anaknya ke rumah sakit. b. Contoh kompleksitas status dan peran individu dalam masyarakat: Seorang pria dewasa, selain memiliki hak dan kewajiban sebagai seorang ayah, juga memiliki hak dan kewajiban sebagai seorang karyawan perusahaan, warga Negara atau anggota kelompok sosial. Tugas Instrumen penilaian pengetahuan dalam bentuk tes tertulis (Soal) 1. Perhatikan kutipan berita berikut! PKL Penggerak Ekonomi Kerakyatan Tak dapat dipungkiri lagi bila keberadaan Pegadang Kaki Lima (PKL) sudah menjadi penopang penggerak ekonomi kerakyatan. Memang keberadaan PKL ini merupakan suatu fenomena kegiatan perekonomian rakyat kecil yang cukup maju dan berkembang. Namun selama ini nasib PKL bagai buah simalakama. Meski bukan musim penggusuran, namun tetap saja dihantui rasa khawatir akan sewaktu-waktu terkena gusur. Padahal hampir setiap hari pula, entrepreneur mikro itu selalu membayar retribusi yang jumlahnya bisa mencapai lima item per hari, mulai dari retribusi lapak penjualan, keamanan, kebersihan, pemeliharan lokasi jualan, hingga retribusi pasar yang dipungut langsung oleh Dinas Pasar. Dalam mengatasi permasalahan terkait PKL, Pemerintah Kota Makassar telah menyiapkan lima tempat untuk merelokasi PKL di Makassar. Anggarannya pun telah disiapkan. Menurut Wali kota Makassar, Moh. Ramdhan “Danny” Pomanto, pada dasarnya konsep penataan yakni fokus pada PKL, dengan total sebesar Rp 35 miliar. “Saat ini sebanyak 3.600 lebih PKL yang sudah terdata. Ada lima titik lokasi berjualan bagi para PKL, sudah ada hitungan dana yang sudah dianggarkan Rp 35 miliar,” ungkap Danny. Danny juga memiliki mimpi besar. Nantinya lima titik lokasi para PKL menjadi sebuah kawasan terpadu bagi kegiatan Pariwisata. “Untuk ke depannya, ketika PKL Centre ini sudah berjalan ini akan jadi kawasan terpadu, sehingga seluruh kegiatan Pariwisata bisa dilakukan disitu,” tuturnya. “Ada beberapa tempat yang kita desain dengan kualitas terbaik, namun beberapa di antaranya kita sesuaikan dengan pertimbangan pedagang kaki lima kita bisa tertampung semua dengan penyesuaian anggaran yang dimiliki,” terangnya. Danny menambahkan, secara kumulatif, PKL Centre diestimasi mampu menampung sekitar 3.000 lebih PKL yang selama ini masih menggunakan fasilitas publik untuk kegiatan bisnis. Sumber: http://jurnal-sdm.blogspot.co.id/2010/04/manajemen-konflik-definisi-cirisumber.html



Berdasarkan kutipan berita di atas, apakah pola pikir walikota Makasar terhadap PKL selaras dengan sudut pandang Sosiologi terkait dengan realitas individu atau kelompok? Berikan alasan atas jawaban Anda! 2. Perhatikan ilustrasi berikut! Hari Minggu merupakan hari yang ditunggu-tunggu Andi, karena dua hari sebelumnya dia telah mempersiapkan segala sesuatunya untuk memancing di kolam ikan milik kakeknya yang ada di desa. Pagi-pagi buta dia mengayuh sepeda pancalnya dengan membawa pancing dan umpan menyusuri jalanan untuk menuju rumah kakeknya. Sesampai di rumah kakeknya dia tidak dapat menemui kakeknya, karena kakeknya sudah lebih dahulu berangkat ke sawah yang letaknya jauh dari rumah. Merasa kakeknya tidak di rumah, Andi langsung saja menuju kolam kakeknya yang berada di belakang rumah. Dia mulai mempersiapkan pancingnya beserta umpannya dan kemudian dengan asyik dia menikmati memancing ikan. Tidak berapa lama pancingnya mulai bergerak-gerak dan dengan sigap dia tarik dan ikan telah tersangkut di mata kailnya. Dia berteriak dengan girang “hore saya dapat ikan”. Dia berbicara kepada ikan-ikan yang ada di kolam, “hai ikan ini saya berikan makanan lagi silakan untuk disantap”. Dalam waktu satu jam dia sudah dapat mengumpulkan ikan yang dirasa cukup untuk di bawa pulang. Apakah ilustrasi di atas dapat dikategorikan sebagai hubungan sosial? Jelaskan pendapat Anda! 3. Perhatikan 4 gambar tentang hubungan sosial di bawah ini!



Gambar 1



Gambar 2



Gambar 3



Gambar 4



Berdasarkan gambar hubungan sosial di atas, identifikasi sifat hubungan sosial yang terjadi dan berikan alasan yang mendukung hasil identifikasi Anda!



NILAI DAN NORMA SOSIAL Masyarakat Indonesia memiliki budaya yang dijunjung tinggi dan diajarkan pada masyarakat. Salah satunya yaitu kebiasaan berpamitan. Sejak kecil kita diajarkan untuk berpamitan pada kedua orang tua ketika akan pergi ke luar rumah. Hal ini sebagai cerminan rasa hormat kita pada orang tua. selain itu kita juga diajarkan untuk selalu memberi salam ketika bertamu ke rumah orang lain. Apa yang terjadi jika kita bertamu ke rumah orang langsung masuk tanpa memberi salam? Tentunya orang akan mengatakan bahwa kita tidak punya sopan-santun, dicibir orang bahkan lama kelamaan bisa dikucilkan. Berpamitan dan memberi salam merupakan contoh norma yang berlaku di masyarakat. 1. Pengertian Norma Sosial Norma adalah aturan atau ketentuan yang mengikat warga kelompok dalam masyarakat. Norma dipakai sebagai panduan, tatanan, dan pengendali tingkahlaku yang sesuai dengan harapan masyarakat. Norma bersifat memaksa sehingga seluruh anggota kelompok harus bertindak sesuai dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Oleh karena itu pelanggaran terhadap norma akan dikenai sanksi. 2. Klasifikasi Norma Sosial a. Berdasarkan tingkatan daya ikat 1) Cara (usage) Suatu bentuk perbuatan tertentu yang dilakukan oleh individu dalam suatu masyarakat tetapi tidak secara terus menerus. Norma ini berdaya ikat sangat lemah sehingga pelanggarnya tidak akan mendapatkan hukuman atau sanksi yang berat, hanya sekedar celaan atau teguran dari masyarakat lainnya. Ex : makan yang wajar bagi berapa orang adalah dengan tidak mengeluarkan suara. 2) Kebiasaan (Folkways) Kebiasaan merupakan suatu bentuk perbuatan berulang-ulang dalam bentuk yang sama serta dilakukan secaras adar dan mempunyai tujuan jelas yang dianggap baik dan benar oleh masyarakat tersebut. Ex :mematuhi orang, menggunakan tangan kanan apabila hendak memberikan sesuatu, mengetuk pintu sebelum memasuki ruangan. 3) Tata kelakuan (mores) Aturan yang sudah diterima masyarakat secara sadar atau tidak sadar dijadikan alat pengawas atau kontrol terhadap anggota-anggota masyarakat. Tata kelakuan mengharuskan anggota masyarakat untuk menyesuaikan tindakan dengan aturan yang berlaku. Ex :larangan minum minuman keras, berjudi, mencuri, menikahi kerabat dekat, menggunakan obat terlarang. 4) Adatistiadat (custom) Umumnya aturan yang tidak tertulis, namun memiliki sanksi, baik langsung maupun tidak langsung.Sanksinya berupa penolakan dari masyarakat. Ex :larangan perempuan keluar malam dengan laki-laki di kampung, di Lampung terdapat hukum adat yang melarang perceraian. jika hal ini terjadi, tidak hanya yang bersangkutan yang tercemar namanya tetapi keluarga dan seluruh sukunya. 5) Hukum Hukum merupakan norma formal dan pada umumnya bersifat tertulis dan disahkan lewat lembaga Negara. Ex :undang-undang



b. Berdasarkan aspeknya 1) Norma Agama, peraturan sosial yang sifatnya mutlak dan tidak dapat ditawar atau diubah ukurannya karena berasal dari Tuhan. Ex :rajin sholat 2) Norma kesusilaan, peraturan sosial yang berasal dari hati nurani yang menghasilkan akhlak. Dengan norma kesusilaan seseorang dapat membedakan hal-hal yang dianggap baik dan buruk. Ex : pelacuran, perzinaan, korupsi. 3) Norma kebiasaan, sekumpulan peraturan sosial yang dibuat secara sadar atau tidak ,berisi petunjuk tentang perilaku yang diulang-ulang sehingga menjadi kebiasaan individu. Pelanggaran terhadap norma ini akan mendapatkan celaan, kritik, pengucilan. Ex : mudik waktu menjelang lebaran, syukuran atas kelahiran anak, membawa oleh-oleh apabila pulang dari suatu tempat. 4) Norma kesopanan, norma yang berpangkal dari aturan tingkahlaku di dalam masyarakat. Contohnya : berbusana yang pantas, mengucapkan terimakasih saat mendapat pertolongan, tidak meludah disembarang tempat. 5) Norma hukum, himpunan petunjuk atau perintah dan larangan yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat dan bernegara. pelanggaran terhadap norma ini akan mendapatkan sanksi berupa denda atau hukuman fisik. Ex : larangan menerobos lampu merah, kewajiban membayar pajak, pembunuhan, dll. TUGAS Petunjuk : bukalah buku paket sosiologi kurikulum 2013 yang relevan ! jawablah dengan berdiskusi antar sesama anggota kelompokmu ! Gunakan hasil pengamatan masing-masing kelompok 1. Perhatikan gambar Pada saat berjalan disekeliling kota,banyak peristiwa yang dapat kita saksikan. Berikut ini beberapa contohnya. Bagaimana anda menjelaskan beberapa gambar tersebut? Apakah menurut Anda, kedua peristiwa tersebut termasuk gejala yang dikaji oleh sosiologi? Mengapa demikian jelaskan?



Gambar



Deskripsi



NILAI SOSIAL TUGAS KELOMPOK 1. Kerjakan secara berkelompok 2. Melakukan analisis mengenai nilai-nilai sosial yang ada berdasarkan ciri-ciri nilai tersebutbersama kelompok masing-masing. 3. Presentasikan laporan pengamatan dan analisis kelompok di depan kelas. Kelompok lain di minta memberikan pertanyaan atau komentar.



A. bacalah ciri-ciri nilai sosial,lalu buat lah contoh mengenai masing-masing ciri ciri nilai yang ada dalam kehidupan masyarakat kita ! 1. Diterapkan melalui proses interaksi antarmanusia secara intensif dan bukan tidak dibawa sejak lahir ! Jawab:................................................................................................................................... .............................................................................................................................................. .............................................................................................................................................. .............................................................................................................................................. .... 2. Ditranformasikan melalui proses belajar yang terdiri dari sosialisasi, enkulturasi, dan difusi. Jawab:................................................................................................................................... .............................................................................................................................................. .............................................................................................................................................. .............................................................................................................................................. ....



3.



Berukuran atau peraturan sosial yang turut memenuhi kebutuhan-kebutuhan nasional. Jawab:................................................................................................................................... .............................................................................................................................................. .............................................................................................................................................. .............................................................................................................................................. ...



4.



Berbeda-beda pada tiap kelompok manusia. ?



Jawab:................................................................................................................................... .............................................................................................................................................. .............................................................................................................................................. .............................................................................................................................................. .... 5. Memiliki dampak yang berbeda-beda terhadap tindakan manusia? Jawab:............................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .................... 6.



Dapat memengaruhi kepribadian individu sebagai anggota masyarakat Jawab:.................................................................................................................................... ............................................................................................................................................... ............................................................................................................................................... ...............................................................................................................................................



Aktifitas Mandiri A.objektif Pilihlah jawaban yang paling tepat . 1.



Nilai sosial adalah gambaran mengenai apa yang diinginkan, yang pantas, yang berharga, dan memengaruhi perilaku orang yang memiliki nilai itu. Defenisi tersebut diungkap oleh.... a. Kimball Young b. Robert M. Z. Lawang c. A. W. Green d. Claudia Wood e. Soerjono Soekanto



2.



Masyarakat jepang sangat menghargai budaya malu sehingga mereka rela mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri yang disebut juga dengan harakiri,hal ini berbanding terbalik dengan dengan masyarakat Indonesia yang kurang sadar dengan budaya malu. Dari deskripsi diatas merupakan ciri nilai....



a. Diterapkan melalui proses interaksi antarmanusia secara intensif dan bukan tidak dibawa sejak lahir.  b. Ditranformasikan melalui proses belajar yang terdiri dari sosialisasi, enkulturasi, dan difusi. c. Berukuran atau peraturan sosial yang turut memenuhi kebutuhan-kebutuhan nasional. d. Berbeda-beda pada tiap kelompok manusia e. Memiliki dampak yang berbeda-beda terhadap tindakan manusia 3. Perhatikan pernyataan berikut ini! 1. Individu yang dibesarkan dalam lingkungan toleransi dan menghargai kebersamaan akan menghasilkan individu individu yang memiliki tengang rasa 2. Nilai untuk menghargai sebuah persahabatan dipelajari dari pergaulan dengan teman baik sekolah maupun diluar sekolah 3. Individu yang dibesarkan dengan nilai kerja keras dan kemandirian akan tumbuh sebagai pribadi kuat dan tahan uji 4. Nilai sosial dalam menghargai antrean menjadi ukuran ketertiban seseorang Berdasarkan pernyataan diatas yang termasuk ciri yang mempengaruhi kepribadian ditunjukan pada nomor.... a. b. c. d. e.



1 dan 2 1 dan 3 2 dan 3 2 dan 4 3 dan 4 4. Segala sesuatu yang baik yang diinginkan, dicita-citakan dan dianggap penting oleh warga masyarakat dan dijadikan dasar dalam menentukan apa yang baik, bernilai ini adalah definisi dari.... a. Norma sosial b. Nilai sosial c. Tindakan sosial d. Nilai materiil e. Interaksi social 5.



Perhatikan pernyataan berikut ! 1. Masyarakat Mentawai mentatoo (titi) tubuhnya berfungsi sebagai simbol keseimbangan alam 2. Masyarakat dusun Penaggungan kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto masih setia menggunakan lesung sebagai alat penumbuk padi 3. Sagu menempati posisi penting dalam khasanah kuliner suku Mentawai. Sebagai makanan pokok selalu ada dalam setiap pesta dan ritual adat. 4. Masyarakat desa Madobak kecamatan Siberut Selatan terkenal dalam pembuatan panahan adat yang biasa digunakan untuk berburu 5. Serkap Perlis, serkap banjar dan serkap kedah merupakan alat tangkap ikan tadisional masyarakat Melayu. Dari gambaran masyarakat diatas yang termasuk kedalam nilai vital adalah.... A. (1), (2) dan (3) B. (1), (2) dan (4) C. (1), (3) dan (5) D. (2), (4) dan (5) E. (3), (4) dan (5)



6.



Tino dan Linda sering menyontek ketika ulangan harian. Mereka juga sering ditegur guru kelas agar tidak mengulangi perbuatan tersebut. Akan tetapi, Tino dan Linda tidak memperhatikan teguran guru kelasnya tersebut. Perilaku Tino dan Lindai menunjukan pelanggaran terhadap nilai.... A. vital B. logika C. moral D. estetika E. material



7.



Mudik pada hari raya idulfitri bagi sebagian orang merupakan seuatu keharusan walaupun harus melalui perjuangan yang berat. Ukuran dominan nilai tersebut berdasarkan pada... A. tinggi rendahnya usaha orang untuk memperlakukan nilai tersebut B. prestasi atau kebanggan orang-orang menggunakan nilai tersebut dalam masyarakat C. adanya fungsi, kedudukan dan peranan seseorang dalam menggunakan nilai tersebut D. banyaknya orang yang menganut nilai tersebut E. lamanya nilai itu dianut atau digunakan.



8.



Sifa seorang anak yang taat terhadap agama sewaktu acara perpisahan disekolah, ia tampil sebagai pembawa acara. Sewaktu adzan zuhur sifa tidak mau memberikan kesepat kepada temanya untuk menggantikannya. Karena sifa taat melaksanakan ibadah apabila melalaikan sholat sifa merasa berdosa. Nilai tersebut berdasarkan cirinya nilai tersebut adalah... A. Nilai dominan B. Nilai mendarah daging C. Nilai instrumental D. Nilai dasar E. Nilai praktis



SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN 1. Pengertian Sosialisasi Sosialisasi adalah proses belajar berinteraksi dalam masyarakat sesuai dengan peranan yang dijalankan. Biasanya sosialisasi itu berangkai dengan kepribadian dan kebudayaan. Manusia adalah makhluk sosial, hampir semua kegiatannya dilakukan bersama dengan manusia lainnya. Manusia sejak lahir mempunyai hasrat sosial sebagai berikut. a. Hasrat menyatu dengan masyarakat atau manusia lain yang berbeda di sekitarnya. b. Hasrat menyatu dengan lingkungan alam di sekitarnya Untuk menyesuaikan diri dengan kedua lingkungan tersebut, manusia menggunakan akal dengan membentuk kelompok-kelompok sosial supaya dapat bekerja sama mencapai sesuatu yang diinginkannya. Misalnya menangkap ikan di sungai, berburu di hutan, membuat rumah, membuat peralatan hidup, mengerjakan tanah pertanian, dan lain-lain. 2. Bentuk-bentuk Sosialisasi 1) Sosialisasi berdasarkan bentuknya yakni : a. Sosialisasi Primer Yaitu sosialisasi yang pertama dijalani individu dimasa kecil dan terjadi dalam keluarga. b. Sosialisasi Sekunder Yaitu sosialisasi setelah sosialisasi primer yakni sebagai proses memperkenalkan individu pada lingkungan di luar keluarga. Dalam proses sosialisasi sekunder ini sering ditemui proses resosialisasi (pensosialisasian ulang) dan desosialisasi (proses pencabutan apa yang telah dimiliki). Contoh ketika anak SMP masuk SMA, anak meninggalkan peraturan di SMP(Contohnyaseragam) dan mengikuti peraturan SMA dimana dia kembali menyesuaikan diri dengan peraturan-peraturan. 2) Berdasarkan polanya : a. Sosialissi Represif (lebih berupa paksaaan ) Sosialisasi yang di dalamnya terdapat sanksi jika pihak-pihak yang tersosialisasi seperti anak atau masyarakat melakukan pelanggaran. b. Sosialisasi Partisipasi (adanya negosiasi, toleransi) Sosialisasi yang berupa ransangan tertentu agar pihak yang tersosialisasi mau melakukan sesuatu tindakan, misalnya hadiah /reward. 3) Berdasarkan Tipenya : a. Formal (adanya lembega yg berwenang) Sosialisasi tipe ini terjadi melalui lembaga yang berwenang menurut ketentuan yang berlaku dalam Negara seperti, pendidikan di sekolah, pendidikan militer dan sebagainya. b. Informal (bersifat kekeluargaan, pertemanan dan tidak resmi) Sosialisasi tipe ini terdapat di dalam masyarakat atau dalam pergaulan yang bersifat kekeluargan seperti anatara teman, sahabat, sesame anggota klub dan kelompok-kelompok sosial yang ada di dalam masyarakat.



3. Tahap-tahap Sosialisasi Proses sosialisasi diawali sejak manusia lahir dimana manusia saat itu belum mempunyai/mengenal dirinya (Self). Diri manusia berkembang tahap demi tahap melalui interaksi dengan anggota masyarakat lain dan mempelajari peran-peran yang ada. Menurut George Herbert Mead ada beberapa tahap-tahap yang harus dilalui seseorang dalam proses sosialisasi antara lain: a. Tahap Persiapan (Preparatory Stage) Tahap ini adalah sejak manusia dilahirkan, saat seorang anak memepersiapkan diri mengenal dan memahami diri serta dunia sosialnya.Saat ini anak mulai melakukan kegiatan meniru meski tidak sempurna dan mulai mengaktifkan fungsi-fungsi organiknya. Contoh : Meniru dengan memasukan makan ke mulut, mengambil dll b. Tahap Meniru ( Play Stage) Saat ini ditandai dengan semakin sempurnanya seorang anak meniru peran-peran yang dilakukan orang disekitarnya, orang tua, kakak, tetangga dan orang-orang yang sering berinteraksi dengannya yang disebut sebagai Significant other (orangorang terdekat). Contoh : Anak meniru yang dilakukan orang tuanya seperti memasak, menyetir dll c. Tahap siap bertindak (Game Stage) Tahap ini ditandai anak mulai mengetahui / menyadari peran yang dijalaninya dan dijalani orang lain serta dengan siapa dia berinteraksi. Contoh : Dalam bermain bola anak ulai menyadari peran orang lain seperti wasit, kiper dan sebagai apa dirinya dalam permainan tersebut. d. Tahap penerimaan norma kolektif (Generalized Other) Ditandai dengan anak telah mampu menempatkan dirinya di posisi masyarakat secara luas (generalized other). Dengan kata lain anak telah dapat bertenggang rasa, menyadari kepantingan umum dll yang dikatakan bahwa anak telah dewasa. 4. Agen-agen Sosialisasi Agen sosialisasi adalah pihak-pihak yang berperan dalam proses sosialisasi yakni : a. Keluarga Keluarga adalah tempat yang paling utama dan pertama sekali dalam proses sosialisasi. Lembaga ini sangat menentukan dalam mengembangkan kemampuan anak dalam komunikasi verbal dan non verbal termasuk mengaktifkan fungsi organik b. Peer Group (Teman sebaya) Dalam kelompok bermain ini anak mulai mempelajari berbagai aturan tentang peran orang yang sederajat dengannya, dengan bermain dia mulai mengenal keadilan, kebenaran, toleransi dll c. Sekolah Pada lembaga sekolah sebagai lembaga pendidikan formal anak akan mempelajari hal yang baru yang tidak didapat dalam keluarga ataupun kelompok bermain karena sekolah akan mengajarkan pengetahuan dan keterampilan yang bertujuan mempengaruhi pemgembangan intelektual dan juga akan mengajarkan kemandirian, tanggung jawab, prestasi, dll. d. Media massa Media massa berupa media cetak dan elektronik merupakan bentuk komunikasi dan rekreasi yang menjangkau sebagian besar orang. Minat anak terhadap berbagai siaran sangat dominan mempengaruhi sosialisasi anak terhadap nilai-



nilai sikap dan prilaku agresif dan juga dapat memicu perubahan pada pola konsumsi dan gaya hidupnya. Tugas 1. Jelaskandenganmenggunakanbahasasendiritentangpengertiansosialisasidalamkehidu panbermasyarakat ! ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ……………………… 2. Dalam suatu permainan tradisional anak terdapat aturan main yang harus ditaati oleh pemainnya, apabila ada anak. Ada sekumpulan anak sedang bermain permainan tradisional, kemudian datanglah Pole seorang anak baru yang ingin ikut bermain, tetapi Pole tidak memahami aturan dalam permainan tersebut. Apa yang harus dilakukan Pole sehingga dia dapat bermain dengan teman-temannya ? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………… 3. Berikan contoh yang pernah kalian temukan dalam kehidupan sehari-hari tentang pola sosialisasi orang tua terhadap anaknya! ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………… a. A :Susan adalah anak yang rajin di sekolah, ia selalu mengerjakantugas yang diberikan oleh gurunya, suatu ketika ia tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh gurunya. Hal itu disebabkan ia harus menjaga ayahnya yang sedang dirawat di Rumah Sakit. B : Reno adalah anak yang sering tidak mengerjakan tugas yang diberikan guru. Orang tua Reno seorang pengusaha yang sibuk, setiap pulang sekolah ia sering mengajak teman-temannya kerumahnya dan suka hura-hura karena sering kali dirumah ia hanya tinggal dengan kakaknya. Dari dua kasus diatas, jelaskan hal-hal apakah yang dapat mempengaruhi perilaku Susan dan Reno ? ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………



………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………....... b. PerhatikanGambarberikutini !



Apa yang dapat anda jelaskan mengenai gambar tersebut berkaitan dengan tahaptahap sosialisasi ?



………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………



LEMBAGA SOSIAL 1. Pengertian Lembaga Sosial Istilah lembaga sosial merupakan terjemahan dari istilah bahasa Inggris social institution merujuk pada dua pengertian yakni sistim nilai dan norma-norma sosial serta bentuk atau organ sosial. a. Menurut Paul B. Horton dan Chester L. Hunt, lembaga sosial adalah sistim norma-norma sosial dan hubungan-hubungan yang menyatukan nilai-nilai dan prosedur-prosedur tertentu dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. b. Menurut Robert Maclver dan C.H. Page, lembaga sosial adalah jaringan proses hubungan antar manusia dan antar kelompok yang berfungsi memelihara hubungan itu serta pola-pola sesuai dengan minat dan kepentingan individu dan kelompoknya. c. Menurut Soerjono Soekanto, lembaga sosial adalah himpunan norma dari segala tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok dalam kehidupan masyarakat. Dari definisi-definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa lembaga sosial berkaitan dengan hal-hal berikut : a. b. c.



Seperangkat norma yang saling berkaitan, bergantung dan mempengaruhi. Seperangkat norma yang dapat dibentuk, diubah, dan dipertahankan sesuai dengan kebutuhan hidup. Seperangkat norma yang mengatur hubungan antar warga masyarakat agar dapat berjalan dengan tertib dan teratur.



Lembaga sosial merupakan wadah dari sekumpulan norma atau kaidah yang mengatur pendukungnya dalam rangka mewujudkan kebutuhan masyarakat yang bersifat khusus. 2. Proses Pertumbuhan Lembaga Sosial Norma-norma dalam masyarakat membentuk sistim norma yang kemudian kita sebut dengan lembaga sosial. Proses sejumlah norma menjadi lembaga sosial disebut pelembagaan atau institusionalisasi. Proses inipun memakan waktu yang lama dan juga melalui internalisasi (penyerapan) dalam kebiasaan warga masyarakat. Secara garis besar timbulnya lembaga sosial dapat diklasifikasikan kedalam dua cara berikut: a.



Secara tidak terencana Artinya, lembaga sosial itu lahir secara bertahap (berangsur-angsur) dalam praktik kehidupan masyarakat. Hal ini biasanya terjadi ketika manusia dihadapkan pada masalah-masalah yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan hidupnya. Contohnya dalam kehidupan ekonomi, ketika sistim barter (tukar barang) sudah dianggap tidak efisien maka masyarakat menggunakan mata uang untuk mendapatkan barang yang diinginkan. b. Secara terencana Artinya, lembaga sosial muncul melalui suatu perencanaan yang matang oleh seseorang atau sekelompok orang yang memiliki kekuasaaan dan wewenang. Misalnya, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan kota yang penghasilannya terus menurun akibat lahan usaha dan lahan pertanian yang kurang memadai, pemerintah membentuk institusi atau lembaga transmigrasi.



3.



Karakteristik Lembaga Sosial Lembaga sosial memiliki karakteristik atau ciri-ciri tertentu yang membedakan dengan sistim norma yang bukan lembaga sosial. Karakteristik atau ciri tersebut adalah sebagai berikut : a. Memiliki simbol sendiri. Setiap lembaga sosial memiliki simbol tersendiri yang digunakan untuk menandai suatu kekhasan atau memiliki ciri khusus dari setiap lembaga. Contohnya, dalam lembaga hukum, terdapat simbol seorang wanita memegang neraca dan pedang dengan mata tertutup. b. Memiliki tata tertib dan tradisi. Lembaga sosial memiliki tata tertib dan tradisi yang tertulis maupun yang tidak tertulis yang dijadikan panutan bagi pengikutnya. Contohnya, dalam lembaga kepolisian, terdapat aturan bagaimana menciptakan ketertiban dan keamanan masyarakat. c. Usianya lebih lama. Pada umumnya, usia lembaga sosial lebih lama dibandingkan usia orang. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya lembaga sosial yang diwariskan dari generasi ke generasi. Contohnya, dalam lembaga keluarga, sistim pertunangan atau pewarisan sudah ada sejak dahulu dan masih dianut oleh masyarakat hingga sekarang. d. Memiliki alat kelengkapan. Lembaga sosial memiliki alat kelengkapan tertentu yang digunakan untuk mewujudkan tujuan lembaga sosial tersebut. Contohnya, buku dalam lembaga pendidikan merupakan alat untuk mencapai tujuan proses belajar mengajar. e. Memiliki ideologi. Lembaga sosial memiliki ideologi sendiri. Ideologi atau sistim gagasan mendasar ini dimiliki secara bersama dan dianggap ideal bagi para pendukung lembaga. f. Memiliki kekebalan/daya tahan. Lembaga yang sudah terbentuk tidak akan lenyap begitu saja. Contohnya, adat istiadat dalam lembaga sosial dijadikan pedoman perilaku dalam kehidupan masyarakat. 4. Fungsi Institusi Sosial/Lembaga Sosial Secara umum, lembaga sosial memiliki fungsi sebagai berikut : a. Memberikan pedoman kepada anggota masyarakat,untuk mengatur tingkah laku dan sikap masyarakat dalam menghadapi masalah kebutuhan hidup b. Menjaga keutuhan masyarakat ,yaitu menjaga kestabilan sosial agar tidak terjadi desintegrasi karena Integrasi tercapai apabila masyarakat memenuhi nilai dan norma yang berlaku c. Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk melakukan pengendalian sosial d. Meningkatkan solidaritas masyarakat institusi,memperkukuh hubungan sosial antarindividu atau kelompok sosial. Maka fungsi lembaga sosial dibedakan atas dua bentuk yaitu fungsi manifest (nyata), dimana fungsi sosial disadari dan menjadi harapan orang banyak, sedangkan fungsi laten nya yang tidak disadari menjadi tujuan utama banyak orang .Dengan kata lain tidak tampak di permukaan dan tidak diharapkan mastyarakat,tetapi ada. 5.



Jenis-jenis Lembaga Sosial a. Lembaga Keluarga Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari ayah,ibu dan anak.Adapun fungsi lembaga keluarga : 1) Fungsi Reproduksi : Saluran untuk melanjutkan keturunan(fungsi esensial)



2) Fungsi Afeksi : Memberikan kasih sayang,rasa tentram dan keterhangatan, ketercukupan kebutuhan psikologis ,berbagi cerita kepada anggota keluarga dan berekreasi bersama anggota keluarga 3) Fungsi Sosialisasi : membentuk kepribadian anak seperti mengajari anak berbicara dan bersikap baik kepada orang lain. Jadi keluarga berfungsi menjadi pewarisan budaya secara ilmiah 4) Fungsi Edukatif : memberikan ilmu 5) Fungsi Ekonomi : memenuhi kebutuhan keluarga 6) Fungsi pengawasan sosial : melakukan kontrol dan pengawasan 7) Fungsi Proteksi : Memberi perlindungan saat dibutuhkan untuk menghindari ancaman fisik maupun mental yang datang dari dalam maupun dari luar 8) Fungsi pemberian status : Melalui lembaga ini seperti perkawinan,seseorang akan mendapatkan satus atau kedudukan yang baru dalam masyarakat. b. Lembaga Agama Fungsi dari lembaga Agama adalah : 1) Menuntun manusia dalam rangka menemukan kedamaian hakiki 2) Mempersatukan komunitas dasar keyakinan. c. Lembaga Politik Fungsi dari lembaga politik : 1) Mensejahterakan anggota masyarakat 2) Melindungi warga dari serangan bangsa lain d. Lembaga Ekonomi Fungsi lembaga ekonomi : 1) Mengatur kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi barang maupun jasa 2) Pemerataan ekonomi e. Lembaga Pendidikan Fungsi Pendidikan secara manifes yaitu : 1) Membekali keterampilan praktis sesuai tuntutan dunia kerja 2) Mempersiapkan anggota masyarakat mencari penghasilan



6.



Fungsi Pendidikan secara laten yaitu : 1) Memperpanjang masa ketergantungan anak-anak pada orang tua 2) Menunda proses perkawinan 3) Mengurangi pengendalian orang tua 4) Meningkatkan kedudukan sosial/melakukan mobilitss vertical f. Lembaga Hukum Fungsi lembaga hukum yaitu : 1) Operativve institution,yaitu institusi yang berfungsi menghimpun pola-pola atau cara-cara yang diperlukan dari masyarakat yang bersangkutan. 2) Regulative institution, yaitu institusi yang bertujuan mengawasi adat istiadat atau tata kelakuan dalam masyarakat. Ketertiban Sosial Melalui Lembaga Sosial Ketertiban sosial merupakan keadaan kondusif dengan ciri-ciri setiap warga mematuhi peraturan yang berlaku. a. Proses menciptakan ketertiban dalam masyarakat Lembaga sosial bterbentuk dari beragam tata aturan norma yang berlaku dalam masyarakat. Untuk menegakkan norma dalam masyarakat diperlukan upaya melembagakan norma. Contoh norma agama diwujudkan dalam lembaga agama.



Fungsinya untuk mengatur perilaku umat beragama sesuai dengan keyakinankeyakinannya. Ketertiban sosial tercipta ketika setiap individu melaksanakan kewajiban dan menerima haknya. Ketertiban sosial cenderung menciptakan kondisi yang teratur dan terintegrasi. b. Lembaga Sosial sebagai tolak ukur ketertiban dalam masyarakat Ketertiban dalam masyarakat dapat dilihat dari perilaku mematuhi setiap peraturan dengan penuh kesadaran, menunjukan terjadinya internalisasi dalam diri masyarakat mengenai pentingnya peraturan untuk menciptakan ketertiban. Dapat disimpulkan ketertiban sebagai suatu sistem pola hubungan dan kebiasaan yang berjalan lancar demi mencapai tujuan masyarakat. Ketertiban dapat terjaga jika institusi sosial melaksanakan tugas dan wewenangnya dengan memiliki alat-alat kelengkapan. Contoh institusi kepolisian menjaga dan mewujudkan ketertiban dalam masyarakat yang dilakukan secara preventif dan represif memiliki kelengkapan seperti peralatan, seragam, gedung/bangunan, senjata, dan tempat tahanan. Upaya preventif dalam lembaga sosial misalnya menanamkan nilai dan norma sehingga terinternalisasi dalam diri individu. Upaya represif misalnya memaksa atau menghukum individu yang berperilaku menyimpang. TUGAS LEMBAGA SOSIAL Langkah-langkah Kegiatan Kegiatan 1 a. Peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok kecil b. Setiap kelompok akan membahas tipe-tipe lembaga social  kelompok 1: berdasarkan Perkembangannya  kelompok 2: berdasarkan sistem nilai yang diterima masyarakat  kelompok 3 berdasarkan penerimaan masyarakat  kelompok 4: berdasarkan faktor penyebarannya  kelompok 5: berdasarkan fungsinya c. Setiap kelompok membaca tipe-tipe lembaga social berdasarkan materi yang diberikan d. Kemuian menentukan tipe-tipe lembaga social berdasarkan tugas masing-masing kelompok e. Setiap tiap kelompok menuliskan hasil temuannya dalam laporan kerja kelompok dan mempresentasekannya ke depan kelas Kegiatan 2 Jawablah soal berikut dengan tepat dan jelas ! 1.



2



Salah satu tipe lembaga social ilihat dari sistem nilai yang diterima oleh masyarakat adalah subsidiary institution. Salah satu ciri dari subsidiary institution adalah…. A Dianggap masyarakat kurang penting B Bersifat pokok dan sangat penting C Berperan mengawasi adat istiadat D Sengaja dibentuk untuk mencapai tujuan E Bersifat tertutup dan khusus Putusan pengadilan sangatlah penting dalam menyelesaikan persoalan hokum. Akan tetapi belakangan ini sebagian lembaga peradilan tidak dapat menjalankan fungsi sebagaimana



mestinya. Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pelaksanaan lembaga hukum juga menjadi rendah. Salah satu akibat tidak berfungsinya lembaga peradilan adalah…. A Meningkatnya investor B Mengembangkan raa takut kepaa anak C Menetapkan tata tertib keluarga yang lebih luas D Mengurangi penyimpangan sosial dalam masyarakat E Menciptakan keteraturan social dalam masyarakat 3



Keluarga Pak Yuhendri termasuk keluarga kecil karena terdiri dari bapak, ibu dan anak. Oleh karena anak Pak Yuhendri baru menginjak masa remaja, bapak dan ibunya selalu memberikan perhatian sehingga menciptakan keakraban dalam keluarga. Fungsi lembaga keluarga berdasarkan ilustrasi tersebut adalah…. A Melaksanakan pengawasan dan control social B Memenuhi kebutuhan pokok keluarga C Memberi status anak dalam proses perkawinan D Memberi perlindungan terhadap gangguan dari luar E Member rasa hangat dan kasih saying Langkah-langkah Kegiatan



Kegiatan 1 a. Peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok kecil b. Setiap kelompok akan membahas tipe-tipe lembaga social  kelompok 1: proses terbentuknya keluarga  kelompok 2: bentuk-bentuk perkawinan  kelompok 3 :susunan keluarga  kelompok 4: unsur lembaga keluarga c. Setiap kelompok membaca tipe-tipe lembaga social berdasarkan materi yang diberikan d. Kemuian menentukan tipe-tipe lembaga social berdasarkan tugas masing-masing kelompok e. Setiap tiap kelompok menuliskan hasil temuannya dalam laporan kerja kelompok dan mempresentasekannya ke depan kelas



Kegiatan 2 Jawablah soal berikut dengan tepat dan jelas ! 1.



Orang tua menetapkan peraturan jam malam kepaa anak. Apabila anak melanggar aturan terebut, ia akan menapat teguran dan saksi dari orang tua. Fungsi orang tua dalam kasus diatas adalah…. A Menjaga keyakinan anggota keluarga terhaap nilai an norma B Mengembangkan raa takut kepaa anak C Menetapkan tata tertib keluarga yang lebih luas D Mengurangi penyimpangan sosial dalam masyarakat



E



Menciptakan keteraturan social dalam masyarakat



2



Ayah dan Ibu Yanni sangat sibuk dengan pekerjaannya. Oleh karena itu, Yanni sering menghabiskan waktunya nongkrong di mal bersama teman-temannya. Selain itu, Yanni sering membolos sehingga nilai ulangannya jelek. Ilutrasi tersebut menunjukkan akibat tidak berfungsinya lembaga keluarga bagi anak adalah…. A Terjadinya disintegrasi dalam keluarga B Perkebangan mental anak semakin kuat C Kepercayaan orang tua terhadap anak meningkat D Perkembangan kepribadian anak tidak sesuai dengan nilai dan norma E Solidaritas anak terhadap teman sebaya meningkat



3



Keluarga Pak Yuhendri termasuk keluarga kecil karena terdiri dari bapak, ibu dan anak. Oleh karena anak Pak Yuhendri baru menginjak masa remaja, bapak dan ibunya selalu memberikan perhatian sehingga menciptakan keakraban dalam keluarga. Fungsi lembaga keluarga berdasarkan ilustrasi tersebut adalah…. A Melaksanakan pengawasan dan control social B Memenuhi kebutuhan pokok keluarga C Memberi status anak dalam proses perkawinan D Memberi perlindungan terhadap gangguan dari luar E Member rasa hangat dan kasih saying



UJI KOMPETENSI



EVALUASI PILIHAN GANDA Jawablah pertanyaan berikut dengan benar dan tepat! 1. Kata Individu, berasal dari bahasa Latin yaitu individuum yang berarti…. a. Kesatuan terkecil b. Kesatuan terbesar c. Kesatuan menengah d. Kesatuan kelompok e. Kesatuan sosial 2. Berikut ini yang bukan merupakan ciri-ciri individu adalah…. a. Bersifat tunggal b. Satu kesatuan yang terbatas c. Memiliki perbedaan dengan individu lain (watak dan karakteristik) d. Membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya e. Memiliki perbedaan dengan kelompok sebaya 3. Berikut ini adalah fakta atau contoh dari kelompok sosial, kecuali…. a. Ibu-ibu Arisan RT 12 b. Pengurus OSIS SMA Negeri 2 Bandung c. Perkumpulan anggota Pramuka SMA Negeri 3 Bandung



d. Ibu Anita memasak ikan goreng di dapur e. Kegiatan pernikahan putra Presiden Jokowi 4. Kelompok Sosial adalah sekumpulan orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola yang telah mapan. Pernyataan tersebut merupakan definisi kelompok sosial yang dikemukakan oleh…. a. Mac Iver b. Robert K. Merton c. Max Weber d. Karl Marx e. Talcot Parsons 5. Hubungan timbal balik antarindividu dan saling memengaruhi satu sama lain atas dasar kesadaran saling tolong menolong merupakan definisi dari…. a. Hubungan sosial b. Kelompok sosial c. Sosialisasi d. Sosiologi e. Integrasi 6. Komunikasi sosial dapat terjadi apabila terdapat komunikan dan komunikator. Tugas komunikan adalah…. a. Mengirim pesan kepada komunikator b. Menerima pesan dari komunikator c. Menyediakan media untuk menyampaikan informasi d. Memberi tanda atau simbol agar ditafsirkan oleh komunikator e. Mengulang kembali informasi yang disampaikan kepada komunikator



7. Perhatikan tabel berikut! Faktor yang Memengaruhi Contoh (Y) Hubungan Sosial (X) 1. Empati Pak Doni bekerja keras agar dapat membeli rumah untuk keluarganya. 2. Identifikasi Rina meminjamkan buku kepada Yoga karena Yoga tidak mampu membeli buku tersebut di toko buku. 3. Motivasi Rani ingin mempunyai sifat, penyabar seperti ibunya. Pasangan yang tepat antara faktor yang memengaruhi hubungan sosial dan contohnya ditunjukkan oleh kombinasi . . . . a. X1) dan Y2) d. X2) dan Y1) b. X1) dan Y3) e. X3) dan Y3) c. X2) dan Y2) No .



8. Pernyataan yang menunjukkan bentuk hubungan sosial berupa akomodasi yaitu. . . . a. Bu Tarni menawar harga pakaian di pasar. b. Bangunan masjid agung Demak dengan atap tumpang. c. Pernikahan pria dan wanita yang berasal dari suku berbeda d. Perselisihan anatara pemuda desa x dan Y ditengahi oleh pihak kepolisian.



e. Lontong cap go meh menjadi makanan khas etnik Tionghoa di Indonesia ketika perayaan cap go meh. 9. Perhatikan table berikut ! No . 1.



Bentuk Kerjasama



Pengertian



X



Kerja sama dua organisasi politik atau lebih untuk mencapai tujuan yang sama dengan cara bergabung menjadi satu 2. Tawar-menawar Bentuk perjanjian mengenai pertukaran barang dan jasa antara dua pihak atau lebih 3. Y Cara menyelesaikan pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan sehingga lawan kehilangan kepribadiannya Bentuk kerjasama yang tepat untuk mengisi X dan Y adalah a. Kooptasi dan koalisi b. Koalisi dan patungan c. Koalisi dan akomodasi d. Akomodasi dan koalisi e. Patungan dan akomodasi



10. Terbentuknya sebuah kebudayaan dari gabungan dua kebudayaan menghilangkan cirri khas dari kebudayaan masing-masing adalah a. Asosiasi b. Akulturasi c. Asimilasi d. Difusi e. Konjugasi



tanpa



11. Status yang dicapai dengan sendirinya tanpa memperhatikan perbedaan rohaniah dan kemampuan adalah jenis status….. a. Achieved status b. Assigned status c. Ascribed status d. Deassigned status e. Agreement status 12. Berikut ini yang merupakan contoh dari ascribed status adalah…………… a. Hendra mendapatkan kedudukan sebagai wakil rakyat setelah memenangkan pemilihan anggota DPR b. Setelah menyelesaikan pendidikannya di fakultas kedokteran dan mendapatkan izin praktek, Cima mulai dipanggil dokter c. Hasan menjadi seorang notaris setelah menyelesaikan pendidikan di bidang kenotarisan d. M. Yamin mendapatkan gelar pahlawan nasional karena jasanya dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia



e. Raden merupakan nama depan dari Bima sebab keluarganya adalah keturunan dari kesultanan Yogyakarta. 13. Berikut ini merupakan contoh karakteristik lembaga sosial memiliki simbol sendiri, kecuali…………. a. Dalam lembaga hukum, terdapat simbol seorang wanita memegang neraca dan pedang dengan mata tertutup. b. Dalam lembaga keluarga terdapat simbol cincin kawin c. Dalam lembaga politik terdapat simbol bendera d. Bajak dalam lembaga ekonomi digunakan untuk membajak sawah agar siap ditanami e. Dalam lembaga pendidikan terdapat logo 14. Husen dan Retno melangsungan pertunangan yang mana tradisi ini sudah dianut oleh masyarakat sejak zaman dahulu. Ini merupakan contoh karakteristik lembaga sosial… a. Memiliki simbol sendiri b. Memiliki tata tertib dan tradisi c. Usia lebih lama d. Memiliki alat dan kelengkapan e. Memiliki ideologi 15. Salah satu tujuan dibentuknya lembaga sosial dalam masyarakat yaitu…………. a. Memaksa anggota masyarakat mematuhi norma sosial b. Membedakan kelompok kaya dan kelompok miskin c. Membentuk koordinasi dalam bidang ekonomi d. Memenuhi kebutuhan kelompok tertentu e. Menciptakan keteraturan sosial 16. Lembaga sosial yang dibangun untuk memenuhi kebutuhan hidup, bersifat informal, dan berfungsi untuk pewarisan budaya secara alamiah adalah …. a. keluarga d. partai b. sekolah e. agama c. pasar 17. Lembaga pendidikan berperan dalam mewujudkan integrasi sosial masyarakat Indonesia yang majemuk. Peran lembaga tersebut dilaksanakan dalam bentuk …. a. Transmisi pengetahuan dan keterampilan b. Sosialisasi dan pendidikan multikultural c. Indoktrinasi ideologi pada peserta didik d. Pengajaran matematika dan bahasa daerah e. Pemberantasan buta aksara dan angka 18. Fungsi Lembaga agama dalam menghadapi tantangan hidup di dunia adalah... a. memberi petunjuk ke arah keselamatan duniawi b. memberi kemudahan kearah keselamatan akhirat c. mencari keuntungan duniawi dengan maksimal d. mengatasi ketidakberdayaan dan keterbatasan manusia e. membuktikan kesetiaan dan penghormatan kepada Tuhan



19. Fungsi dari lembaga hukum adalah Operativve institution dan Regulative institution. Yang merupakan salah satu fungsi regulative institution adalah... a. institusi yang bertujuan mengawasi adat istiadat atau tata kelakuan dalam masyarakat b. institusi yang bertujuan memberikan wawasan kewarganegaraan yang baik c. institusi yang bertujuan memberikan keyakinan secara hakiki d. institusi yang memberikan sosialisasi keluarga e. institusi yang merupakan penjgawasan kekuasaan yang dimiliki 20. Salah satu unsur lembaga agama adalah… a. Pola perilaku b. Budaya simbiolis c. Budaya manfaat d. Praktik keagamaan e. Kode spesialisasi



DAFTAR PUSTAKA



Maryati, K. Suryawati, J. 2016. Sosiologi XPeminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: ESIS. Rahmawati, Farida dkk. 2016. Sosiologi Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Klaten: PT Intan Pariwara Mahfud, Choirul. 2013. Pendidikan Multikultural. Jogjakarta: Pustaka Pelajar. Maryati, Kun dan Suryawati, Juju. Sosiologi Kelompok Peminatan Ilmu Sosial Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Esis. Kun Maryati dan Juju Suryawati. 2016. Sosiologi untuk SMA dan MA Kelas X Kurikulum 2013. Jakarta: ESIS. Muin, Idianto. 2013. Sosiologi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga Ruswanto. 2009. Sosiologi (KTSP). Jakarta: BSE. Sunarto, Kamanto. 2004. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Internet : Fajar, Firman. 2017. Lembaga Sosial. Modulsosiologisma.blogspot.co.id diakses pada tanggal 27 Februari 2017.