Modul Teknologi Mekanik [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1.



KESELAMATAN KERJA



Umum Segala perlengkapan instalasi, peralatan dan alat-alat bengkel/laboratorium selalu direncanakan untuk memotong, membentuk, atau dan mencetak bentuk yang diinginkan., walaupun benda-benda tersebut mati dan tidak dapat berpikir sendiri, tetapi dapat berfungsi jika dikendalikan oleh operator. Maka sebagai pedoman keselamatan kerja kita harus bepikir bahwa penyebab kecelakaan yang sering terjadi dengan mudah dapat diambil kesimpulan: Ø Ujung sisi yang tajam, digunakan untuk memotong; Ø Panas, api, dapat membakar; Ø Asam, dapat merusak; Ø Roda gigi, roda penggerak,benda-benda yang berputar dapat menjepi tangan dan menjambret pakaian; Ø Suatu benda yang begerak, karena beratnya dapat membahayakan; Ø Aliran listrik dapat membakar dan merusak; Ø Jatuh luka, celaka; Ø Suatu yang tidak disangga/dijaga bisa jatuh. Oleh sebab itu sebelum bekerja pada mesin, kita harus mempertimbangkan dan mengingat akan keselamatan dan keamanan bekerja sehingga program kerjakan dapat berjalan dengan lancar. Tempat dan jenis Ø Dimesin mana, dan jenis mesin harus diketahui. Ø Lingkungan dan suasan tempat kerja Ø Pengaman/perintang bagian yang berputar/yang berbahaya. Ø Landasan/injakan operator Ø Kebersihan mesin Perlengkapan diri sendiri Ø Pakaian kerja harus rapi/terkancing dengan baik Ø Rambut teratur, sekalipun agak panjang/diberi pelindung Ø Kuku pada jari tangan tidak boleh panjang, harus selalu dipotong Ø Jangan menyimpan benda tajam dalam saku Ø Lepas semua cincin, gelang dan jam tangan Ø Gunakan kacamata kerja Ø Gunakan sepatu keselamatan Ø Jika perlu gunakan sarung tangan Ø Jangan sekali-kali bekerja dimesin memakai dasi Kebersihan Ø Sebelum bekerja sebaiknya tangan dibersihkan terlbih dahulu Ø Bila telah selesai menggunakan, segera mesin dibersihkan Ø Gunakan pakaian kerja sebersih mungkin Ø Gunakan krim khusus bila perlu (sebagai pelindung) Menjalankan/menggunakan mesin Sebelum mengetahui seluk beluk mesin atau menguasainya dengan baik, janganlah sekali-kali mencoba-coba menjalankan mesin, karena ini akan sangat berbahaya dan dapat menimbulkan kecelakaan atau bahkan merusakkanya. Maka sebagai pedoman bekerja pada suatu mesin: Ø Mintalah petunjuk/keterangan kepada orang yang lebih berpengalaman/instruktur; Ø Baca dan kuasailah buku petunjuk untuk menggunakan ( manual book ); Ø Perhatikanlah bagian-bagian mana yang paling berbahaya; Ø Perhatikan pula pengaman-pengamannya; Ø Cobalah berulang kali menghidupkan dan membiasakan menjalankan mesin Ø Cobalah melumasi bagian-bagiannya sendiri dengan pompa sirkulasi; Ø Sebelum mengerjakan benda kerja, teliti sekali lagi dengan cermat bagian-bagian yang berputar, baut-baut pengikat pahat atau benda kerja, apakah sudah kuat atau belum. Bekerja pada mesin kemungkinan-kemungkinan lebih sering terjadi kecelakaan bila kita tidak memperhatikan hal-hal yang diperlukan untuk pencegahannya:



Ø Ø Ø Ø Ø Ø Ø Ø Ø Ø



2.



Jangan berkeinginan mencoba menjalankan suatu mesin tanpa anda mendapatkan penjelasan terlebih dahulu; Pertama hafalkan diri anda dengan tempat stop kontak mesin. Pasanglah benda kerja dan alat potong pada tempatnya dengan kuat. Cobalah pemasangan alat-alat pada mesin selalu digerakkan terlebih dahulu secara manual atau dengan tangan sebelum motor digerakkan/diputarkan. Jangan lupa pakailah selalu kacamata pengaman, terutam bila mengerjakan benda kerja di mesin. Janganlah sekali-kali menghentikan bagian mesin yang berputar dengan tangan, dan jauhkanlah jari-jari anda dari bagian mesin yang berputar. Lepaslah selalu gelang, jam tangan, dan cincin. Potonglah rambut anda bila sudah panjang. Susunlah alat-alat kerja pada tempatnya dengan rapi. Matikan mesin bila ada hal-hal yang dirasakan mesin tidak berjalan normal, dan laporkan kepada instruktur. Demikian juga bila mesin akan ditinggalkan.



PENANDAAN



Penandaan adalah suatu proses pemindahan ukuran-ukuran: ü Dari gambar-gambar ü Menurut suatu benda kerja ü atau menurut petunjuk-petunjuk.Untuk dikerjakan di mesin dan atau secara manual (kikir, gergaji) dengan tanda garis-garis atau titik-titik. Garis-garis yang digariskan pada permukaan benda kerja dilakukan oleh suatu alat yang bernama penggores, dengan diarahkan : v Sepanjang garis besi v Sepanjang penyiku v Atau sepanjang plat yang telah dibentuk. Alat-alat penandaan tersebut antara lain: 1. Penggores Penggrores adalah suatu alat yang sederhana dan digunakan sebagai alat tulis untuk melukis bendabenda keras. Alat ini dibuat dengan ujung yang runcing dan tajam, serta lebih keras dari benda kerja yang digores (dilukis). Ujung penggores umunya mempunyai sudut 200 – 250. Macam-macam penggores yang sering digunakan di bengkel antara lain: Penggores sederhana Penggores dengan salah satu ujungnya bengkok



Penggores dengan ujung yang dapat diganti-ganti Cara menggores ü Tekan pengarah/penggaris besi, atau penyiku dengan kuat pada benda kerja ü Penggores dimiringkan kearah luar dari pengarah. ü Miringkan penggores kearah gerakan penggoresan. ü Tekan dan goreslah benda kerja dengan sekali gores saja 2. Penitik Penitikan adalah suatu proses penandaan dengan jalan menekan pada bagian yang diinginkan di benda kerja. Penekanan ini dilakukan terhadap benda kerja yang lebih lunak dibanding dengan kekerasan dari penitik itu sendiri.



Tujuan dari penitikan adalah: Ø Menentukan pusat – pusat lingkaran atau lubang pada perpotongan garis untuk memusatkan awal dari pengeboran. Ø Untuk menjelaskan garis hingga di mana bagian yang dikerjakan. Ø Untuk menjelaskan garis-garis goresan. Cara menggunakan penitik Ø Pegang penitik di tangan kiri (yang bukan kidal) Ø Miringkan penitik dan geser sepanjang garis hingga tepat pada garis potong, di mana tempat pusat titik akan dititik. Ø Penitik harus tegak lurus terhadap benda kerja Ø Penitik dipukul satu kali dengan pukulan ringan dan periksa posisinya. Jika sudah tepat, pukul lebih keras.



3. Jangka berpegas Jangka berpegas terdiri dari sepasang kaki kaki dari baja, yang diatur oleh sebuah mur dan baut yang disatukan dengan sebuah pegas bulat pada satu ujung.



Jangka berpegas berfungsi untuk: Ø Untuk membuat/menggores lingkaran-lingkaran atau garis lengkung pada besi. Ø Untuk memindahkan suatu ukuran dari penggaris (penandaan jarak) Ø Untuk mengukur suatu jarak, antara titik-titik dan membandingkan dengan skala penggaris sebagai batasan ukuran Untuk mendapatkan garis-garis yang tepat dan baik sebaiknya ujung-ujung jangka dibuat setajam penggores. Dalam menggerinda ujung jangka harus dibuat sama panjang dan saling bersentuhan. Cara menggunakan jangka berpegas Untuk mendapatkan garis-garis yang tepat, ujung jangka haruslah setajam ujung penggores. • Pemindahan ukuran Mengatur kaki-kaki jangka pada ukuran yang dikehendaki. Tempatkan satu jujung pada suatu garis skala dan yang lain pada jarak yang dikehendaki (lihat gambar)



• Menggores lingkaran Letakkan salah satu ujungnya pada titik pusat yang dikehendaki, goreslah benda kerja dengan jangka dimiringkan pada arah perputaran (lihat gambar).



4. Jangka Sejajar Jangka sejajar terdiri dari satu batang yang lurus dan panjang, dengan dua buah kaki jangka yang dapat digeser-geserkan sepanjang batang. Ujung kedua kaki berbentuk runcing. Kegunaannya adalah untuk melukis lingkaran yang besar, yang tidak dapat dilukis dengan jangka berpegas.



5. Cap (stamp) Untuk menandai suatu logam dan bebrapa bahan yang bukan logam dengan nomor, huruf atau tanda-tanda lain digunakan Cap ( the stamp ) Cap-cap ini tidak boleh digunakan untuk menandai suatu benda yang telah mengalami pengerasan atau bisa dikatakan lebih keras dibanding dengan cap, maka jika digunakan cap-cap tersebut akan rusak. Cara men-cap Ø Ø Ø



Ø



Pengecapan dilakukan dari kanan kekiri, agar mudah melihatnya. Letakkan cap pada benda kerja yang telah digores, miringkan sedikit ke arah kita. Tarik cap hati-hati (pelan-pelan) ke garis yang diinginkan sampai kita merasakan berhenti digaris yang telah digores. Cap kemudian ditegakkan sampai menyentuh permukaan benda kerja dengan rata. Pukul satu kali dengan ringan pada posisi ini. Periksa apakah hasilnya tepat digaris dan lurus. Bila tidak betulkan dengan cara tempatkan kembali cap pada bekas pengecapan awal, lalu putar searah atau berlawanan arah jarum jam. Setelah dilakukan pembetulan-pembetulan, barulah dipukul dengan keras, sehingga semuanya seragam dan kedalamannya sama. Terakhir hilangkan tonjolan-tonjolan yang terjadi dengan menggunakan kikir



3.



ALAT UKURUKUR



Ø Ø Ø Ø



Adalah tidak wajar bila membuat sesuatu/benda kerja yang paling sederhana sekalipun tanpa memeriksa apakah benda kerja ini telah memenuhi syarat atau tidak Pemeriksaan/pengukuran adalah menunjukkan perbandingan langsung dari benda yang diukur dengan ukuran-ukuran yang dipakai sebagai standar (skala asli). Ada beberapa alat ukur yang dipakai sebagai alat pemeriksa tetapi berbeda dalam konstruksinya sesuai dengan kecermatan/ketelitian yang diminta. Untuk sementara hanya dibahas beberapa alat ukur yang universal. Antara lain penggaris besi, jangka sorong ( vernier caliper ) , mikrometer, dan lain-lain. Penggaris besi Untuk pekerjaan di bengkel dengan ketelitian rendah, penggaris besi sangat sering digunakan. Biasanya berupa pelat baja atau kuningan yang keras, tipis, anti karat dan lentur dipilih sebagai bahan dari penggaris yang digunakan dalam pengerjaan logam. Kelenturan dari penggaris mempunyai keuntungan untuk mengukur permukaan lengkung. Pada salah satu permukaannya dari kedua sisinya diberi skala (metris atau inch). Panjang skala ukurannya antara 150 mm s.d 300 mm dengan pembagian utama ½ atau 1 mm kedua sisinya Pengukuran dilaksanakan dengan menempelkan mistar ini pada obyek ukur sehingga panjang dari obyek ukur dapat langsung dibaca pada skala mistar ukur. Kecermatan pembacaan tidak dapat lebih dari ½ mm, oleh sebab itu mistar ukur tidak dapat digunakan untuk pengukuran dengan kecermatan tinggi.



Jangka Sorong /mistar ingsut ( vernier caliper ) Jangka sorong kadang-kadang disebut juga mistar ingsut adalah salah satu alat ukur yang banyak dipakai di bengkel-bengkel atau laboratorium, dan digunakan untuk mengukur bagian dalam, luar, dan kedalaman. Dengan prinsip dengan mistar ukur yaitu dengan adanya skala linier pada batangnya, tetapi cara mengukur obyek ukurnya berbeda. Pada jangka sorong dibuat rahang pengukur tetap dan rahang pengukur yang bergerak, berfungsi untuk untuk menjepit benda kerja



sewaktu melakukan pengukuran. Permukaan kedua rahang ini dibuat sejajar dan relatif kuat untuk menghindahari kesalahan ukur. Pembacaan skala linier (skala utama) dilakukan melalui garis indeks yang terletak pada batang (yang bersatu dengan dengan rahang ukur gerak) dan kecermatan pembacaannya dapat lebih baik dari mistar ukur (lebih kecil dari 0,5 mm) karena dibantu dengan skala nonius. Guna meningkatkan kecermatan pembacaan selain dengan skala nonius ada pula jangka sorong yang memakai jam ukur ( dial indicator ). Jangka sorong adalah suatu alat ukur yang cukup mahal, maka jangan disalahgunakan, misalnya untuk menggaris, memukul maupun untuk mengukur poros yang masih berputar atau jatu. Karena dapat menyebabkan rahang jangka sorong berubah sehingga terjadi kesalah ukur bila digunakan.



Bagian bagian dari jangka sorong dari jangka sorong : 1/6 Rahang tetap 4 Bilah geser (Skala nonius) 2/7 Rahang bergerak 5 Batang ukur (Skala utama) 3 Pengunci f. 8 Batang ukur kedalaman



Skala Utama adalah skala yang terdapat pada batang, yang jarak pembagian garis-garisnya sebesar 1 mm Skala Nonius adalah skala yang terdapat yang kedua pembagian garis-garisnya lebih pendek dari pada pembagian garis-garis pada skala utama. Karena adanya perbedaan dari kedua skala tersebut, memungkinkan kita untuk mengukur lebih teliti. Pembagian garis-garis disesuaikan dengan kecermatan alat ukurnya.



Kecermatan jangka sorong Cara mencarikecermatan jangka sorong a. Kecermatan 0,1 [mm] Didalam skala nonius, 9 mm dibagi dalam 10 bagian yang sama. Jadi satu bagian (skala) panjangnya: 9 [mm] : 10 = 0,9 [mm] Satu (bagian) skala utama = 1 mm. Sehingga selisi kedua skala : 1 [mm] – 0,9 [mm] = 0,1 [mm] Jadi kecermatan jangka sorong ini adalah 0,1 [mm].



Didalam skala nonius, 19 mm dibagi dalam 10 bagian yang sama. Jadi satu bagian (skala) panjangnya: 19 [mm] : 10 = 1,9 [mm] Dua (bagian) skala utama = 2 mm. Sehingga selisih kedua skala : 2 [mm] – 0,9 [mm] = 0,1 [mm] Jadi kecermatan jangka sorong ini adalah 0,1 [mm], tetapi pembacaannya lebih jelas.



b. Kecermatan 0,05 [mm] Didalam skala nonius, 19 mm dibagi dalam 20 bagian yang sama. Jadi satu bagian (skala) panjangnya: 19 [mm] : 20 = 0,95 [mm] Dua (bagian) skala utama = 1 mm. Sehingga selisi kedua skala : 1 [mm] – 0,95 [mm] = 0,05 [mm] Jadi kecermatan jangka sorong ini adalah 0,05 [mm]. c. Kecermatan 0,02 [mm] Didalam skala nonius, 49 mm dibagi dalam 50 bagian yang sama Jadi satu bagian (skala) panjangnya: 49 [mm] : 50 = 0,98 [mm] Dua (bagian) skala utama = 1 mm. Sehingga selisi kedua skala : 1 [mm] – 0,98 [mm] = 0,02 [mm] Jadi kecermatan jangka sorong ini adalah 0,02 [mm].



• Cara menggunakan jangka sorong



Pada saat membaca skala jangka sorong, bidang-bidang yang disentuhkan antara benda kerja dan rahang jangka sorong harus benar-benar flat. • Buka rahang dan tempatkan benda kerja diantara kedua rahang jangka sorong. • Jepit benda kerja dengan kedua rahang jangka sorong dan baca ukuran skala. Adalah skala yang terdapat yang kedua pembagian garisgarisnya lebih pendek dari pada pembagian daris-garis pada skala utama. Karena adanya perbedaan dari kedua skala tersebut, memungkinkan kita untuk mengukur lebih teliti.



• Buka rahang jangka sorong.



• Pindahkan/angkat jangka sorong.



• Mikrometer ( micrometer )



Pada industri-industri modern dituntut ketelitian dari alat-alat ukur untuk mengukur pekerjaan yang presisi. Jangka sorong tidak dapat digunakan untuk mengukur sampai dengan ketellitian 0,01 [mm] dengan tepat. Kadang-kadang ada mikrometer yang kecermatannya dibuat sampai 0,005 mm, 0,002 mm, 0,001 mm. Akan tetapi mikrometer mempunyai jarak pengukuran yang pendek, yaitu hanya 25 [mm]. Untuk itu bila ingin mengukur dengan ukuran antara 0 – 98 [mm], digunakan 4 buah mikrometer, yang mana jarak ukur dari mikrometer-mikrometer tersebut adalah 25 [mm]; 0 : 25 [mm]; 25 : 50 [mm]; 50 : 75 [mm]; 75 : 100 [mm]. Untuk mendapatkan hasil pengkuran yang tepat tergantung dari keterampilan operator menggunakan alat ini. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan mikrometer, antara lain: ü ü ü



Permukaan benda ukur dan mulut ukur dari mikrometer harus dibersihkan dahulu. Adanya kotoran/geram bekas proses pemesinan dapat menyebabkan kesalahan ukur dan merusak permukaan mulut ukurt mikrometer. Sebaiknya sebelum digunakan kedudukan/posisi nol dari mikrometer harus diperiksa. Apabila diperlukan kedudukan nol dapat distel dahulu. Bukalah mulut ukur melebihi dimensi obyek ukur.



ü



ü



Ukur obyek ukur sesuai dengan gambar kerja. Pada waktu mengukur, maka penekanan poros ukur pada obyek ukur jangan terlalu keras sehingga memungkinkan terjadinya kesalahan ukur karena adanya deformasi (perubahan bentuk) dari benda ukur maupun alat ukurnya sendiri. Kecermatan pengukuran tergantung dari penekanan pengukuran yang cukup dan selalu tetap, hal ini dapat dicapai dengan cara memutar silinder putar melalui gigi gelincir ( rachet ) atau tabung gelincir ( friction thimble ) sewaktu poros ukur hampir mecapai permukaan benda ukur. Gunakan mikrometer secara benar, jangan digunakan misalnya untuk penjepit (klem), untuk mengukur poros yang masih berputar, sebagai pemukul dan sebagainya. Selain itu simpanlah mikrometer pada tempat yang telah disediakan, sebelum disimpan sebaiknya mikrometer dibersihkan dahulu gunakan vaselin untuk melapisi bagian-bagian yang mudah berkarat.



• Bagian-bagian mikrometer



• Pembacaan Mikrometer ü Batang pengukur (laras skala) mempunyai skala untuk sejumlah mm dan skala yang lain ½ mm. ü Sarung pengukur bila diputar satu putaran terdapat 50 bagian garis yang sama jaraknya. ü Kisar batang pengukur pada mikrometer (metrik) biasanya 0,5 mm, sehingga bila sarung pengukur itu diputar dalam 1 putaran akan menyebabkan sarung pengukur bergerak 0,5 mm dengan arah memanjang. Jadi 1 bagian sarung pengukur = 0,5 : 50 =



• Contoh Pembacaan Mikrometer



5 : 50 = 0,01 [mm ] 10



• Mikrometer Dalam Mikrometer dalam berguna untuk mengukur diamater lubang, atau jarak antara dua permukaan alur, secara teliti.



Mikrometer kedalaman Mikrometer dalam • Mikrometer Kedalaman Mikrometer ini digunakan untuk mengukur kedalaman sebuah lubang, tinggi alur.



• Kongkol Penggores ( height gauge )



Kongkol penggores sebenarnya adalah merupakan perkembangan dari jangka sorong, di mana skala utama dan noniusnya berada pada posisi berdiri ( vertical ). Sehingga alat ini digunakan untuk memeriksa ukuran tinggi, mengukur atau menandai jarak menegak, serta dapat juga digunakan untuk melukis garis-garis yang sejajar pada permukaan benda kerja. Namun kongkol penggores ini dilengkapi dengan rahang ukur yang bergerak vertikal pada batang berskala yang tegak lurus terhadap landasannya ( base ).yang digerinda. Permukan rahang ukur sejajar dengan permukaan bawah dari landasan, dengan demikian garis pengukuran adalah tegak lurus dengan permukaan bawah landasan. Oleh sebab itu di dalam proses pengukuran diperlukan suatu bidang datar sebagai referensi yang dalam hal ini meja rata ( surface plate ) sebgai alat bantu yang harus dipakai untuk meletakkan kongkol penggores bersamasama dengan benda ukurnya. Cara pembacaannya adalah sama dengan jangka sorong biasa, kecuali pembacaannya dilakukan dari rahang tidak tetap terhadap bidang dasar.



Kongkol penggores biasanya digunakan untuk: ü Mengukur ketinggian . Tinggi suatu permukaan relatif terhadap bidang datar (permukaan meja rata) atau pun terhadap permukaan yang lain dari benda ukur dapat diketahui harganya. Permukaan rahang ukur harus hati-hati ditempelkan pada permukaan benda ukur, dan jika perlu gunakan alat penyetel halus. Penekanan yang terlalu kuat akan mengakibatkan terjadinya kesalahan ukuran, karena rahang ukur akan mejaidi sedikit miring. ü Membuat garis gores . Ujung dari rahang ukur biasanya runcing dan tajam serta dibuat dari bahan karbida yang sangat keras, sehingga dapat digunakan untuk membuat garis pada benda kerja pada suatu kedudukan (ketinggian tertentu). Goresan garis ini diperlukan untuk pekerjaan selanjutnya. ü Alat ukur pembanding . Rahang ukur dapat diganti dengan jam ukur ( dial indicator ). Sehingga selisih ketinggian dari dua permukaan yang hampir sama tinggi dapat dilihat pada jam ukur.



• Dial indikator Dial indikator berguna untuk: ü Memeriksa atau menguji kesejajaran suatu komponen dengan tepat (presisi); ü Setting benda kerja yang akan dikerjakan di mesin atau alat jepit yang akan digunakan di mesin pada suatu kedudukan yang tepat; ü Memeriksa secara pasti benda-benda yang berukuran serba sama; ü Mengukur ketirusan benda kerja



• Pengukur Sudut - Busur bilah ( Bevel Protector ) Alat pengukur sudut di atas mempunyai konstruksi yang sangat baik,. penggunaan alat ini sangat fleksibel karena bisa digunakan dari 00 sampai dengan 3600, dan mempunyai skala ukuran yang presisi hingga pada skala dapat dibaca sampai 5 menit. Bevel Protector juga digunakan untuk mengukur sudut secara langsung, kadang-kadang dibelakang piringan terdapat suatu lubang untuk penggerak halus.



- Busur Baja ( steel engineer protactor ) Busur baja berbentuk separuh bulatan yang mempunyai skala dari 0 o – 180 o dan batang panjang yang dapat diputar dan dikuncikan pada semabarang sudut. Kegunaaannya antara lain adalah untuk membuat garis yang bersudut, memeriksa besar sudut, dan lain-lain.



Siku kombinasi • Siku kombinasi Siku kombinasi adalah merupakan gabungan dari beberapa alat yang dipasang pada sebuah mistar baja, alat tersebut antara lain blok penyiku, busur derajat, blok pemusat. • Mistar Baja Fungsinya adalah sama dengan mistar baja pada umumnya, hanya dibuat lebih tebal karena pada bagian belakang mistar baja dibuat sebuah alaur yang berguna sebagai jalan dari bergesernya blok penyiku, bususr derajat, blok pemusat.



• Blok Pemusat Blok pemusat bersama-sama dengan mistar baja digunakan untuk mencari titik pusat pada penampang bulang. Pencarian titik pusat penampang bulat dari benda kerja, titik pusatnya dapat ditemukan dengnan cara menarik garis-garis dari kedua arah sampai membentuk sumbu silang yang saling berpotongan pada suatu titik. Titik potong itulah titik pusat yang dicari.



• Busur Derajat Alat ini bersama-sama dengan mistar baja digunakan untuk menset pada sebarang sudut yang dikehendaki, selain itu juga dapat digunakan untuk memeriksa sudut yang dibentuk oleh dua buah bidang pada benda kerja dan kadang-kadang digunakan untuk membuat garis-garis sejajar dengan sudut tertentu terhadap bidang sisi benda kerja. Busur ini dilengkapi dengan garis-garis ukuran sudut dari 0 o – 180 o • Blok Penyiku Biasanya mempunyai sudut 90 dan 45 , blok ini dilengkapi dengan waterpas, yang digunakan untuk memeriksa suatu bidang. Gabungan antara mistar dan blok digunakan untuk membuat garis-garis sejajar atau yang bersudut 90 o dengan tepi, memeriksa kesikuan dari dua buah bidang, memeriksa kerataan dan dapat juga untuk mengukur ketinggian.



• Alat ukur/pemeriksa sederhana Untuk memeriksa obyek ukur dari suatu produk/komponen mesin yang dibuat dalam jumlah yang banyak, pengukuran dapat juga digunakan alat ukur langsung, misalnya jangka sorong atau mikrometer atau yang lainnya. Dengan alat ukur tersebut maka dimensi akan dapat secara langsung dapat diketahui, dan kemudian ditentukan apakah ukuran tersebut masuk dalam toleransi atau tidak. Akan tetapi pemeriksaan seperti itu membutuhkan waktu yang banyak. Oleh karena itu bagi suatu produk yang telahditentukan batas toleransi ukurnya, pemeriksaan obyek ukur cukup dengan mengetahui apakah obyek ukur tidak melebihi batas maksimum atau dan tidak kurang dari batas minimum, meskipun dari segi fungsional tidak selalu dapat terjamin. Berdasarkan pertimbangan daitas, dibuatlah suatu alat pemeriksa sederhana yang memenuhi tutuntutan ukuran sekaligus segi fungsionalnya. Alat tersebut antara lain: • Mal Mal adalah suatu alat benda/alat yang digunakan sebagai pengecek atau sebagai patokan dari suatu ukuran yang sudah tertentu maupun yang akan dibuat. Alat ini sangat membantu untuk memeriksa ukuran-ukuran dari benda kerja atau pun barangbarang yang diproduksi secara massal. Sering juga digunakan sebagai pengukur awal/pengsaran untuk benda kerja yang dibuat presisi. Mal tersebut antara lain: Mal Radius, Mal Ulir Mal Sudut dan lain-lain



• Penyiku Penyiku adalah suatu alat yang digunakan untuk memeriksa kesikuaan, ketegak lurusan, dan juga kerataan suatu benda kerja yang akan dan telah dikerjakan baik dengan tangan maupun dengan mesin, kadang-kadang juga digunakan untuk alat bantu untuk menggores/melukis.



• Pisau kerataan Pisau kerataan berfungsi untuk memeriksa suatu permukaan benda kerja. Dengan menempelkan pisau kerataan di atas permukaan benda kerja, kemudian dilihat ada cahaya yang nampak di antara permukaan benda kerja dengan pisau kerataan, apabila cahaya yang nampak tidak sama (rata), maka permukaan benda kerj amasih belum rata.



• ALAT POTONG • Mata bor ( DRILL ) Bor spiral dibuat dari baja carbon, baja campuran, baja kecepatan tinggi, atau karbida. Badan bor tidak silindris benar, garis tengah luarnya tirus (dari ujung sampai batas tangkai) dengan kenaikan sebesar 0,05 [mm] tiap 100 [mm]



Bagian-bagian mata bor spiral:



Tangkai = Bentuknya ada dua macam, yaitu silindris dan tirus (morse tirus). Bor yang bertangkai silindris dicekam langsung pada chuck bor, sedang yang tirus dipasang pada spindel mesin yang bertirus juga. Badan = Panjangnya diukur dari ujung mata bor hingga batas tangkai. Alur = Alur memberi bentuk dasar mata potong/bibir mata bor Ujung = Pada ujung mata bor terdiri dari sepasang (dua) bibir pemotong, yang mana bila tumpul pada bagian inilah yang harus diasah. • Bor senter (Center drill ) Bor senter digunakan untuk mengawali pembuatan lubang sebelum menggunakan mata bor, atau dapat juga untuk membuat lubang penumpu pada ujung-ujung benda kerja. Berbeda dengan bor spiral, di mana senter bor mempunyai 2 ujung yang sama dan kedua ujung tersebut dapat digunakan. Ukuran senter bor harus disesuaikan dengan benda kerja yang akan diberi lubang. • Countersink Lubang yang telah dipersiapkan untuk maksud tertentu meliputi memperbesar diameter seperti kedudukan kepala sekrup dan atau paku keling, alat yang digunakan untuk operasi ini disebut “ Countersink cutter ”: Countersink cutter bekerja seperti halnya mata bor, akan tetapi kecepatan potongnya lebih lambat. Countersink cutter mempunyai 1 atau lebih bibir pemotong dengan junlah ganjil, misalnya 1, 3, 5, 7 Sudut bibir pemotong countersink cutter yang akan digunakan disesuaikan dengan tujuan penggunaannya, misalnya untuk: • Deburing dari lubang-lubang bor 60 derajat • Countersink cutter paku keling 75 derajat • Countersink cutter sekrup 90 derajat • Sheet Metal rivet 120 derajat



• Counterbore Alat yang digunakan untuk membesarkan lubang berbentuk silinder dengan jarak tertentu, misalnya dudukan kepala baut, adalah “ Counterbor”. Untuk menjaga agar dalam membuat dudukan kepala baut dengan Counterbor dapat lurus maka Counterbor dilengkapi alat pengarah (pilot). Beberapa Counterbor dilengkapi dengan pengarah yang dapat diubah-ubah diameternya



• Peluas ( Reamer ) Peluas adalah suatu alat potong untuk membesarkan lubang yang telah disiapkan sebelumnya, dengan maksud: • Membuat lubang agar bulat dan lurus sedekat mungkin dengan ukurannya. • Membuat hasil pembuatan lubang dengan permukaan yang bagus. Bagian-bagian dari Peluas, yitu: • Tangkai Tangkai adalah bagian dari peluas yang dicekam. Peluas tangan tangkainya terdiri dari bentuk silindris dengan segiempat pada ujungnya. Untuk peluas mesin tangkainya ada yang silindris ada yang segiempat atau tirus dengan ekor dibagian ujungnya. • Badan Badan terdiri dari beberapa pisau dengan alur diantaranya, alur tersebut bisa lurus bisa juga helical. Peluas dengan alur helical biasanya alurnya ke arah kiri (alur kiri) gunanya adalah untuk menahan agar supaya peluas tidak masuk sendiri. Jumlah alurnya dapat dihitung dengan mudah. Biasanya peluas helical digunakan untuk lubanglubang yang saling berpotongan atau lubang yang mempunyai celah



Bahan Vc [m min -1 ] Baja < 70 [kg mm -1 ] Baja 70 : 90 [kg mm -1 ] Besi tuang Kuningan Perunggu Alumunium campuran Plastik



Kec. Potong Pemakanan untuk Æ yang berbeda 5 10 15 20 25 30 8 – 12 0,10 0,15 0,20 0,25 0,25 0,30 6–8 0,10 0,15 0,20 0,25 0,25 0,30 4–7 0,12 0,17 0,20 0,25 0,25 0,30 16 – 22 0,20 0,35 0,40 0,45 0,45 0,50 8 – 16 0,15 0,20 0,25 0,30 0,30 0,35 25 – 43 0,15 0,25 0,30 0,30 0,35 0,35 4 – 10 0,20 0,30 0,35 0,40 0,45 0,45



• TAP ( Cutting Tools for Inside Thread ) Tap adalah suatu alat yang digunakan untuk membuat ulir dalam dengan tangan atau mesin (manual). Tap-tap ini dibuat berbentuk ulir luar yang digerinda dengan 3 atau lebih lekukan (alur) memanjang, alur inilah yang membentuk sisi–sisi potongnya. Tap dibuat dari bahan baja kecepatan tinggi (HSS), ada juga yang dibuat dari baja karbon yang dikeraskan. Sebelum dilakukan pengetapan benda kerja harus diberi /dilubangi terlebih dahulu. Besarnya lubang tergantung dari besarnya ulir yang diinginkan (lihat tabel di bagian Ulir) Biasanya tap dalam 1 set terdiri dari 3 buah. Tap no.1, digunakan pertama setelah pengeboran, mempunyai bentuk yang sangat tirus diujungnya untuk mempermudah pemotongan. Bentuk ulir yang dihasilkan hanya 55% dari bentuk ulir sesungguhnya. Tap no. 2, digunakan setelah no.1, bentuk tirus pada ujungnya lebih pendek dari pada no.1. Tap no.2 hanya memotong sebesar 25% setelah no.1, sehingga menghasilkan bentuk ulir 80 %. Tap no.3, adalah yang terakhir digunakan dan yang mempunyai bentuk profil ulir yang penuh (100%). Bagian tirus yang terdapat pada ujungnya sangat pendek dibanding dengan no. lainnya.



Pemegang Tap Pemegang tap harus mempunyai ukuran yang memadai, sehingga memungkinkan penjepitan dengan baik pada bagian segi empat dari tangkai tap. Pemegang tap yang baik dan tepat adalah pemegang tapa yang diatur rahang-rahangnya • Snij ( Cutting Tools for Outside Thread )) Adalah suatu alat yang digunakan untuk membuat ulir luar, dan dibuat dari baja karbon tinggi atau baja kecepatan tinggi.



• Pahat Bubut ( Cutting Tools for Turning ) Sesuai dengan bentuk dan penggunaan pahat-pahat bubut dapat dibedakan /dinamakan: pahat bubut kasar, pahat bubut penyelesaian (halus), pahat bubut ulir, pahat sisi (rata), pahat potong dan pahat alur. Pahat-pahat bubut juga dapat dikelompokkan atas: pahat bubut kanan dan pahat bubut kiri.Bila pahat dipegang pada permukaannya dan menghadap operator dengan ujung potong berada disebelah kanan, ini dinamakan pahat kanan. • Pahat kanan memotong dari kanan ke kiri • Pahat kiri memotong dari kanan ke kanan



Pemasangan pahat bubut • Letak ujung sisi pemotong pahat harus disesuaikan tepat pada gerakan sumbu benda kerja. • Jika letak pahat di atas sumbu, maka garis sumbu dan sudut tatal akan membuat sudut lebih besar dan sudut bebasnya berkurang. Akibatnya ia akan melentur dan sisi depan bagian bawah akan masuk lebih dalam pada bagian benda kerja. • Jika letak pahat berada di bawah sumbu, maka besarnya sudut antara garis sumbu dan sudut tatal akan berkurang, dan sudut bebasnya menjadi besar. Kedudukan pahat yang demikian akan mengangkat benda kerja. • Untuk menghidari getaran yang besar, maka sebaiknya pahat dicekam sependek mungkin pada tempat/kedudukan pahat. Macam-macam pahat bubut luar yang sering digunakan.



• Pisau Freis ( cutter )



Alat potong yang digunakan pada waktu mengefreis ialah pisau freis. Umumnya bentuk pisau freis bulat panjang dan disekililingnya bergerigi yang beralur. Pada lubangnya tedapat alur untuk kedudukan pasak agar pisau freis tidak ikut berputar. Bahan pisau freis umumnya terbuat dari HSS, atau Karbida.



Berdasarkan pencekaman di mesin freis, pisau freis dapat digolongkan dalam dua golongan, yakni : - Pisau freis berlubang. Dicekam oleh arbor atau oleh adaptor, pisau freis terdiri dari: • pisau freis mantel • pisau freis alur • pisau freis bentuk · Pisau freis bertangkai. Dicekam oleh kolet atau pencekam lainnya, pisau freis terdiri dari: • pisau freis jari • pisau freis alur • pisau freis bentuk Macam-macam alat potong di mesin freis, antara lain: 1. Pisau Freis Berlubang • Pisau Freis Rata ( Plain Mill Cutter ) • Pisau Freis Sisi ( Shell End - Mill Cutter ) • Pisau Freis Muka ( Face Mill Cutter ) • Pisau Freis Muka ( Face Mill Cutter (Carbide tipped ) • Pisau Freis Muka dan Sisi ( Side and Face Mill Cutter ) 2. Pisau Freis celah • Pisau Freis Gergaji ( Sawing Cutter ) • Pisau Freis Muka ( Groove Cutter ) • Pisau Freis Celah Gigi Silang ( Staggered Tooth Mill Cutter ) 3. Pisau Freis bentuk • Pisau Freis bentuk sudut ( Pisau freis sudut (45 ; 60 ; 90 ) • Pisau Freis bentuk cekung ( Convex Cutter ) • Pisau Freis bentuk cembung ( Concave Cuter ) • Pisau Freis Radius ( Radius Cutter ) • Pisau Freis Roda Gigi ( Gear Cutter ) • Hobbing Cutter 4.



Pisau freis jari



Pisau Freis Rata dan Pisau Freis Samping



Pisau Freis ujung/jari



Pisau Freis Sudut



Pisau freis gergaji



Pisau Freis Muka dan Sisi Pisau Freis Muka



Pisau Freis Alur T



Pisau Freis Belah



Pisau Freis Roda Gigi



Pisau Freis Bentuk (Convex dan Concave)



• Menghitung Kecepatan Putaran • Kecepatan Potong (Vc / Cs ( Cutting Speed )) Adalah panjang ukuran lilitan (putaran) alat potong (mesin bor dan mesin freis) atau benda kerja (mesin bubut) dapat juga dikatakan panjang tatal yang terpotong, dalam satuan meter untuk setiap menitnya. Cara mencari bisa dilihat pada tabel Cutting Speed , satuannya [ meter per menit ] • Kecepatan Putaran ( n =Speed ) Adalah kecepatan berputarnya diameter benda kerja atau alat potong [mm] dalam waktu satu menit ada berapa putaran, satuannya [rpm = rotation per menit ]. Untuk mencarinya gunakan rumus di bawah: • Waktu pemakanan ( t )dihitung dari dari langkah pemakanan. Langkah pemakanan dalam pemesinan adalah panjang langkah alat potong (mata bor, pisau freis atau pahat bubut) sebelum masuk ke dalam benda kerja + pada saat mengenai benda kerja + ke luar dari benda kerja) pada tiap satu putaran penuh spindel • Rumus-rumus tersebut antara lain:



[ menit ] Keterangan: • Vc = Kecepatan potongan ( Cutting Speed ) Didapat dari tabel hubungan antara bahan alat potong dan bahan benda kerja. • d = diameter alat potong atau benda kerja [ mm ] • p = 3,14 • n = kecepatan putaran [ rpm ] • t = waktu pemakanan [ menit ] • L = panjang pemakanan [ sebelum + saat pemakanan+ setelah ] [ mm ] • s = pemakanan ( feeding ) [ mm ] untuk pengerfreisan s (feeding) tergantung banyaknya mata potong dalam satu alat potong dimana a = feeding, z = jumlah gigi



B. ALAT PENCEKAM • Ragum (tanggem, catok, vise ) Kegunaan utama ragum adalah untuk menjepit benda kerja dengan kuat pada saat dikerjakan. Ragum biasanya dibuat dari besi tuang. Menurut pemakainnya ragum dapat dibedakan menjadi dua, yakni; ragum meja dan ragum mesin. Ragum meja dipasang pada meja kerja (bangku kerja) untuk menjepit benda kerja yang akan dikikir, digergaji, dipahat dan lain-lain.Pemasangan dimeja kerja dengan cara dibaut dan mur yang tertanam di bangku kerja. Pada bagian badannya terdapat landasan kecil yang berfungsi untuk pekerjaan meratakan benda kerja yang kecil atau untuk melakukan pengelingan atau yang lainnya, asal dilakukan dengan pukulan yang ringan saja. Sedang ragum yang digunakan untuk benda kerja yang akan dikerjakan di mesin dinamakan ragum mesin. Ragum meja atau ragum mesin ada yang dapat diputar dan ada yang tidak. Pada ragum yang dapat diputar deberi garis skala derajat 0 o – 90 o , yang tujuannya untuk memperoleh kedudukan menyudut sesuai dengan yang dikehendaki..



• Ragum Bangku Ragum ini dipasang pada bangku kerja. Apabila ragum ini telah terpasang pada bangku sering digunakan untuk pengerjaan pengikiran , penggergajian. Ragum ini juga dipsang pengatur ketinggian, hingga dapat disesuaikan dengan ketinggian pekerja. • Ragum Tangan Biasanya digunakan pada waktu pembuatan lubang di mesin bor, untuk mencekam benda kerja yang kecil dan diamater mata bor tidak sampai 8 [mm]. Karena ragum tidak dijepit pada meja bor, maka pengaturan tempat-tempat pengeboran bisa lebih cepat. Hati-hati bila menggunakan ragum ini karena pemegangan yang kurang kuat , maka ragum atau benda kerja dapat terlempar.



• Ragum mesin Ragum mesin dijepit pada meja mesin dengan menggunakan baut T, sehingga tidak dapat digerakgerakkan. Oleh karenaitu ragum ini selain digunakan di mesin bor juga digunakan mesin lain misalnya mesin freis. Untuk pemakan yang tebal digunakan ragum mesin hidrolik. Di bawah benda kerj adipasangkan blok paralel, untuk mencegah kerusakan pada ragum pada waktu pengeboran. • Klem (penjepit) Klem gunanya sebagai alat bantu untuk menjepit benda kerja yang tidak dapat dilakukan oleh ragum secara langsung, dikarenakan bentuk atau posisinya yang tidak memungkinkan. Misalnya pada benda kerja bulat yang di-bor. Beberapa jenis klem yang sering digunakan antara lain: • Clamp Claw Apabila kita akan mengikir bedn akerj ayang miring dan tipis, tetapi harus dikerjakan memeprgunakan ragum, mungkin benda kerja akan mengalami kerusakan. Untuk menghindari hal tersebut, digunakan alat bantu untuk menjepit yakni Clamp Claw . Lihat gambar di bawah



• Hand Clamp Kadang-kadang disebut ragum tangan, karena alat ini digunakan untuk mejepit benda kerja yang kecil dan dipegang dengan tangan. • Klem Blok V Disebut Blok V, karena pada sebuah balok dibuat alur yang berbentuk V dan dua sisinya kirikanannya dibaut alur. Klemblok V biasanya dibuat berpasangan yang terdiri dari blok V dan penjepit, di mana benda kerja yang berberbentuk bulat diletakkan diatas blok V kemudian dijepit dengan penjepit.



• Klem Penjepit Pelat jepit terbagi atas 4 bentuk, yakni: - Bentuk lurus, Bentuk U, Bentuk jari, Bentuk leher angsa



Penjepitan benda kerja pada meja mesin Benda-benda kerja besar yang tidak dapat dicekam dengan menggunakan ragum mesin biasanya langsungt dijepit pada m eja mesin dengan menggunakan pelat jepit dan mur/baut T. Bantalanbantalan (penyangga) untuk yang lain selain yang mengenai benda kerja dari penjepit harus sedikit mungkin sama tingginya dengan benda kerja dan baut harus lebih dekat ke benda kerja.



Blok bertingkat Blok bertingkat digunakan untuk penyangga alat penjepit terhadap benda kerja. Blok bertingkat ini mempunyai tingkat untuk memperoleh kesejjaran dengan benda kerja pada waktu penjepitan.



Baut T Alat Bantu ini dipasang pada alur meja mesin bor dan mencekamkan benda kerja pada meja mesin. Baut T harus dipasang sedekat mungkin pada benda kerja.



• Klem Sejajar Klem sejajar terdiri dari dua buah penjepit yang diikat dengan dua buah baut pengatur. Alat ini digunakan untuk menjepit bend kerja yaang kecil atau kepingan logam yang banyak untuk dikerjakan di mesin secara bersama-sama. • Pengarah Alat ini digunakan pada proses pemesinan secara massal/produksi , dikarenakan mempunyai malmal yang khusus. Malnya dapat diubah-ubah sesuai dengan gambar kerja.



Klem sejajar Pengarah • Pembawa dan pelat pembawa Alat ini digunakan pada pengerjaan bubut. Sistim pencekaman ini sering disebut pencekaman diantara senter, karenabenda kerja ditumpu pada dua buah senter. Kelebihan sistim ini adalah benda kerja akan terjamin kesentrisannya walaupun dibolakbalik.



• Pencekam 3 rahang dan 4 rahang ( three jaw chuck and four jaw chuck ) Pencekam ini digunakan secara meluas pada mesin-mesin bubut sebagai alat-alat bantu yang tepat untuk memegang benda kerja. Pencekam yang umum dan sering digunakan adalah: • Pencekam 3 rahang atau 4 rahang yang memusat sendiri (otamatis) Pencekam yang memusat sendiri biasanya mempunyai 3 atau 4 gigi pencengkram. Pencekam ini dikonstruksikan sedemikian rupa sehingga gigi-gigi pencengkram akan bergerak secara bersamaan (serempak) dan oleh karena itu selalu berjarak sama dari pusatnya. • Pencekam 3 rahang atau 4 rahang, yang bergerak bebas. Pencekam yang bergerak bebasmempunyai gigi pencengkram yang dapat distel (diatur) sendirisendiri pada suatu waktu.



• Meja Magnit Alat ini sering digunakan pada proses penggerindaan datar. Menurut sumber magnit yang didapat meja ini dapat dibagi dalam 2 golongan: • Meja magnit permanen : Magnit didapat dari logam yang menganung daya magnit. Dapat dioperasika hanya dengan memutar tuas pengatur kutub.



• Meja magnit listrik : Tenaga magnit didapat dari arus listrik. Kelebihan alat ini ialah kepresisian yang didapatkan, sedangkan kekurangannya tidak dapat mecekam logam seperti kuningan, tembaga dan lain-lain. Balok magnit : Balok-balok ini digunakan sebagai alat Bantu pencekaman benda kerja oleh meja magnit. Alat ini dibuat sedemikian rupa sehingga dapat meneruskan daya magnit ke benda kerja.



Tabel . Harga cutting speed dan feed per teeth



Gambar .. Hubungan antara Kecepatan Putaran Spindel terhadap Diameter Pahat Potong Kembali ke halaman pertama



• ULIR • Pengertian Umum Ulir adalah suatu alur spiral yang melingkar pada sebuah silinder. Bentuk ulir adalah kurva spiral yang terjadi apabila pada sebuah silinder dililitkan sebuah lembaran segitiga. Pada umumnya ulir digunakan untuk mengikat hubungan antara baut dan mur (ulir luar dan ulir dalam), dan juga bisa sebagai pemindah pada hubungan baut/poros dengan pasangannya.



• Macam-macam Ulir



• Ulir segi tiga, sering atau umum digunakan untuk pengencang • Ulir trapesium, contohnya ulir transportir yang terdapat pada mesin bubut • Ulir Butres, contohnya kolet pada mesin bubut, biasanya digunakan untuk emmegang benda kerja • Ulir setengah bulat, ada pada mesin-mesin CNC • Ulir segi empat, contohnya ulir yang digunakan untuk menaikkan atau menurunkan pintu air pada bendungan. • Arah Putaran Alur Bila ulir dilihat pada kedudukan tegak, dan arah pendakian/putaran ulir: • dari kiri ke kanan, untuk ulir kanan • dari kanan ke kiri, untuk ulir kiri Ulir kiri biasanya digunakan pada keadaan di mana putaran akan mengakibatkan ulir kanan terlepas.



• Ulir tunggal dan ulir majemuk Ulir tunggal yakni bila alur spiral yang melingkar pada batang silinder hanya mempunyai satu alur yang tak terputus, dan setiap putaran baut atau mur akan bergerak/bergeser pada arah memanjang sejauh kisar (P). Sedang ulir majemuk adalah suatu alur yang melingkar pada batang silinder mempuyai tinggi kisar majemuk juga, sebagai contoh ulir ganda (2) maka ia mempunyai kisar juga ganda (2), demikian bila ulir triple.



• Penunjukkan Ulir • Ulir Metrik sesuai ISO M 20 x 1,5 - LH Jenis Ulir M = Metrik Ukuran Ulir 20 = Diameter luar dalam mm x = tanda pemisah Kisar 1,5 = Ukuran kisar ulir dalam mm Ulir kiri LH = (LH – left hand, pengertian Internasional) • Ulir Inchi sesuai ISO ¼ - 20 UNC Ukuran Ulir ¼ = Diameter luar Jumlah Gang 20 = Jumlah gang setiap 1 inchi Jenis Ulir UNC = Unified National Coarse ¼ - 28 UNF Ukuran Ulir ¼ = Diameter luar Jumlah Gang 28 = Jumlah gang setiap 1 inchi Jenis Ulir UNF = Unified National Fine ¼ - 32 UNEF Ukuran Ulir ¼ = Diameter luar Jumlah Gang 32 = Jumlah gang setiap 1 inchi Jenis Ulir UNEF = Unified National Extra Fine



JENIS ULIR Ulir Metrik normal Ulir Metrik Halus Ulir Unified Normal Ulir Unified Halus Ulir trapezium 30 o Ulir pipa Ulir dalam tirus Ulir dalam lurus Rc Ulir pipa luar Selalu lurus



5.



LAMBANG M M12 x 1 UNC UNF Tr Rc Rp ¾ R



PENUNJUKKANNYA STANDAR REFERENSI M 12 3/8 – 16 UNC No.8 – UNC Tr 40 x 7 Rc ¾ R½



KERJA BANGKU (MENGIKIR) Mengikir adalah suatu jenis pekerjaan keahlian dalam pengepasan dan penyetelan di bengkel perkakas. Mengikir sebetulnya memerlukan kemahiran yang cukup tinggi. Kemahiran mengikir hanya dapat dicapai dengan baik bila antara teori dan praktek benar-benar dipahami sehingga akan didapat kesesuaian. Pekerjaan kerja selalu ada dalam suatu bengkel. Kerja mesin sekalipun juga membutuhkan keahlian kerja bangku, karena pasti ada bagian-bagian yang tidak mungkin dikerjakan dengan mesin. Pekerjaan mengikirpun perlu disiasati agar pekerjaan yang dilakukan dapat selesai dengan tepat, demikian juga ukurannya. Dengan demikian pekerjaan mengikir jangan dianggap hanya pekerjaan yang sepele , mudah saja atau bahkan membosankan.



• TEMPAT KERJA Efisiensi seseorang tergantung dari kwalitas dan kondisi dari alat-alat yang tersedia dan susunan serta kebersihan sekitar tempat kerja. Alat dan perlengkapan harus dipelihara kebersihannya hanya dengan demikian efisiensi kerja dapat terlaksana



Susunan di atas bangku kerja: • Hanya alat-alat yang dibutuhkan untuk bekerja ada di atas bangku kerja • Alat-alat yang sensistif atau alat-alat yang yang sejenis, diletakkan terpisah dari kikir, martil, sikat dan lain-lainnya • Kikir tidak boleh diletakkan bertumpukan untuk menghindari kerusakan giginya. • RAGUM (Alat Jepit / vice ) Ragum adalah suatu alat untuk menjepit suatu benda kerja pada waktu pekerjaan tangan, seperti mengikir, menggergaji dan lain-lain. Kebanyakan ragum yang digunakan adalah ragum sejajar. Banyak sekali jenis ragum yang digunakan untuk bermacam-macam pekerjaan tangan. Contoh ragum yang sering digunakan pada pekerjaan tangan antara lain: • Jenis penjepit depan yang tidak dapat digerakkan Rahang yang bergerak digerakkan oleh poros berulir dan bergerak kearah belakang. Mulut (pelapis rahang) dapat diganti-ganti dan dikeraskan.. Akan lebih baik jika setelah digunakan ragum dibersihkan dan dilumasi sehingga tidak karat.



• Jenis penjepit belakang yang tidak dapat digerakkan Jenis ini dirancang untuk menjepit benda kerja yang panjang atau besar pada posisi tegak. CATATAN : Jangan memukul tangkai dengan palu atau memperpanjang dengan pipa untuk mengeraskan tegangan dari penjepit. Tinggi ragum disesuaikan dengan bentuk dari benda kerja yang dikerjakan dan dengan ketinggian orang yang mengerjakannya. Untuk pengikiran dengan tenaga yang besar, maka ragum akan dipasang lebih rendah.



• KIKIR ( file ) Mengikir adalah salah satu dari banyak macam kerja bangku yang penting dan juga sulit untuk mencapai hasil yang tepat. Sampaisaat ini mengkir belum bisa tergantikan dengan cara lain meskipun didalam bengkel/laboratorium terdapat mesin-mesin modern. Pada umumya untuk pekerjaan-pekerjaan yang sederhana mengikir akan lebih ekonomis, baik biaya maupun waktunya, dibandingkan dengan menggunakan mesin mesin modern. Kikir biasanya terbuat dari baja karbon tinggi yang ditempa, gambar di bawah menunjukkan gambar kikir sesuai dengan panjang, bentuk dan jenisnya.



5.3.1 Bentuk kikir Gambar di bawah menunjukkan bentuk-bentuk kikir yang umumnya sring dipakai di bengkel / laboratorium.



Gigi kikir pada umumnya terdiri dari gigi tunggal dan gigi ganda Kikir gigi tunggal Gambar disamping menunjukkan kedudukan gigi kikir tunggal yang menyudut 54 o terhadap garis sumbu. Geram-geram tidak mudah lepas dan sehingga mengakibatkan gigi akan terhalang dalam proses pengikiran. Pada waktu sekarang kikir semacam ini sudah jarang ada.



Kikir gigi ganda Pada kikir gigi ganda dibuat dua pahatan dengan kedalaman yangberbeda, di mana yang bersudut 70 o terhadap garis sumbu dibuat lebih dalam. Dengan demikian tidak akan terjadi alur-alur bekas pengikiran pada benda pekerjaan.



Memegang Kikir Bagaimana cara memegang kikir yang baik dan benar. Tangan kanan : Peganglah gagang kikir dengan teguh dan tekanlah ujung gagang tersebut dengan telapak tangan bagian tengah. Ibu Jari terletak di-atas dan jari-jari lainnya dibawah gagang. Tangan kiri : Tempatkan telapak tangan dan ibu jari pada ujung kikir, jari-jari yang lainnya terletak diluar ujung kikir tersebut, dengan keadaan rapat satu sama lainnya dan melipat ke bawah, tetapi tidak menggenggam ujung kikir tersebut. Bila menggunakan kikir yang kecil maka gagang tersebut harus dipegang dengan genggaman yang ringan dan tekanannya cukup oleh jari-jari dan ibu jari saja.



Sedang tekanan pada kikir tergantung pada ukuran kikir dan benda kerja.



Jika memulai mengikir, tekanan yang besar harus terdapat pada tangan kiri dan tekanan ringan pada tangan kanan



Tekanan kedua tangan itu harus sama, mana kala kikir berada di tengah-tengah benda kerja yang dikikir



Jika kedudukan kikir sudah diujung langkah, tekanan tangan kiri harus ringan dan tekanan tangan kanan menjadi maksimal (besar).



POSISI MENGIKIR Posisi kerja akan memperlihatkan bagaimana kecapakan seorang perkerja! • Posisi kaki Selama mengikir, sebaiknya berdiri disebelah kiri ragum dengan kaki tetap ditempatnya. Lutut-lutut dibentangkan. Jarak antar kaki disesuaikan dengan panjang kikir ( untuk tangan yang normal bukan kidal ) Sudut antara poros ragum dengan kaki kirakira 30 o untuk kaki kiri dan lebih kurang 75 o untuk kaki kanan.



• Gerakan badan dan lulut



Badan berdiri tegak pada posisi permulaan dan selanjutnya dicondongkan ke depan selama gerakan pemotongan. Kaki kanan tetap lurus selama pengikiran berlangsung dan lulut sebelah kiri dibengkokkan ke dalam. Pandangan mata selalu ditujukan kepada benda kerja.



• Gergaji tangan dan gergaji mesin Gergaji tangan adalah suatu alat yang digunakan untuk memotong dan untuk mengurangi tebal (membuat alur) dari benda kerja yang nantinya akan dikerjakan lagi dan dilakukan secara manual (dengan tangan). Ada banyak jenis dari bingkai dan daun gergaji dipasaran.



• Bentuk dari daun gergaji Daun gergaji biasanya terbuat dari baja karbon atau HSS dengan hanya mata (gigi) gergaji saja yang dikeraskan atau seluruhnya. Daun gergaji dengan gigi lurus akan terjepit selama penggergajian. Gigi-gigi silang yang diserongkan dan yang dirobohkan memotong lebih tebal sedikit dari pada daun gergaji yang sendiri, dan mencegah daun gergaji terjepit dan gesekan celahnya. Berganti-ganti giginya dibuat kekanan dan kekiri, setiap gigi yang ketiga (sebelum yang ke kiri), giginya lurus untuk mematahkan geram. Sistim ini digunakan pada daun gergaji yang kisarnya besar. • Kisar mata gergaji Daun gergaji juga digolongkan oleh kisar dari mata gergaji, yang biasanya ditunjukkan dengan jumlah mata (gigi) dalam 1 inchi. Daun gergaji yang sering digunakan adalah ukuran 14; 18; 24; 32 gigi tiap inchi. • 14 – 18 gigi tiap inchi; digunakan untuk menggergaji bahan yang pejal yang besar dari ST.37, tembaga, kuningan, besi tuang dan lain-lain. • 22 – 24 gigi tiap inchi; digunakan untuk bahan yang berbentuk tebal dan terbuat dari baja karbon tinggi. • 28 – 32 gigi tiap inchi; untuk bahan berbentuk yang topis, pelat, kawat, pipa yang ti[is.



• Contoh cara menggergaji Daun gergaji yang terpasang pada bingkainya harus ditegangkan dengan mata (gigi) mengarah ke arah pemotongan, dan harus kuat menahan tekanan akibat penggergajian, jika tidak pemotongan akan menyimpang. Posisi tubuh dan gerakan sewaktu menggergaji. Pegang bingkai dengan kuat dan mantap. Dalam menggergaji posisi tubuh sama seperti dengan posisi mengikir. Gerakan sewaktu menggergaji harus kuat, naikkan sedikit pada waktu gergaji kearah belakang. Sebelum memulai pemotongan, buat alur terlebih dahulu, kemudian letakkan gergaji pada alur tersebut dan miringkan ke depan dengan sudut kira-kira 10 derajat Tekanan yang tidak cukup pada permulaan pemotongan akan menyebabkan gigi-gigi gergaji seperti menggosok benda kerja dan akhirnya tumpul. • KERJA PELAT Kerja pelat adalah suatu pekerjaan yang dilakukan dengan bahan benda kerja pelat, baik tipis maupun tebal. Kerja pelat dapat dilakukan secara manual (tangan) ataupun mekanis, tergantung dari tebal dan tipisnya pelat yang dibutuhkan. Makin tebal pelat yang dikerjakan berarti makin besar pula tenaga yang diperlukan untuk mengerjakannya. • Peralatan Bangku Peralatan bangku yang akan diuraikan disini, tidaklah meliputi seluruh peralatan bangku yang dibutuhkan pada pengerjaan kerja pelat, karena peralatan lainnya, telah/akan diuraikan pada subyek-subyek yang lain. Jadi peralatan bangku disini hanya mencakup: • Palu Palu terdiri kepala dan tangkai. Tangkai palu dimasukkan ke kepala yang kemudian dipasak agar tidak mudah lepas. Jenis palu yang biasanya digunakan pada kerja pelat, antara lain: Palu lunak (Malet), Palu pena kepala bulat, Palu pena kepala lurus atau Kepala silang, Palu regang, palu rata, Palu kepala bulat,



• Klem/Alat Penjepit Selain ragum, dalam pengerjaan benda kerja pelat sering digunakan alat penjepit/klem untuk menjepit benda kerja dalam memudahkan pengerjaan. Seperti pengelingan, penandaan (menggores menitik), mengikir, menggergaji dan lain sebagainya. Jenis klem/alat penjepit yang biasanya digunakan pada pengerjaan pelat antara lain: Klem pegas, Klem tangan, Klem-C, Klem kayu ( hand screw ),



• Pemotongan • Gunting tangan/gunting pelat Gunting pelat/gunting tangan adalah alat potong yang sering dan penting pada kerja pelat (selain pahat dan gergaji), terutama untuk pelat-pelat yang tipis. Gunting tangan dapat dipakai untuk memotong berbagai bentuk seperti memotong lurus, lengkung, menyudut, lubang dan lain sebagainya. Hasil pemotongan baik dan dapat tepat pada ukurannya. Gunting tangan ada yang untuk pemotongan sisi kanan atau pemotongan sisi kiri, dan biasanya untuk memotong pelat hingga ketebalan 1 [mm]. Untuk perawatan gunting tangan ini jangan digunakan untuk memotong kawat baja. Tekanan pemotongan yang terbesar ada dibagian belakang dari sisi potongnya. Jenisnya antara lain: Gunting pelat tipe”lion”; tipe “pelican; Gunting pelat American; Ginting pelat bentuk; Bentuk “universal”;



Selama proses pemotongan kedua pisau potong menekan kedua pemukaan pelat Jika sudut diantara kedua pisau < 20 o , maka akan terjadi pemotongan. Jika sudut diantara kedua pisau > 20 o , maka tidak akan terjadi pemotongan. • Proses Pemahatan Dalam kerja pelat, pahat sering digunakan untuk membuat lubang pada pelat dan untuk memotong bagian yang tidak terjangkau oleh gunting pelat atau alat potong lainnya. Pahat yang biasa digunakan dalam pengerjaan pelat antara lain: Pahat ceper; pahat potong; Mesin Potong Manual



Pelat logam dapat dipotong dengan mesin atau dengan tangan. Tentu saja dengan mesin akan lebih cepat. Ada beberapa jenis mesin potong, yaitu mesin potong lurus yang paling bayak dijumpai/digunakan. Mesin ini digunakan untuk pemotongan lurus dan memangkas



agar satu sisi tegak lurus terhadap lainnya. Ia juga dilengkapi dengan pengukur yang dapat membatasi jara/panjang pelat yang akan dipotong. Mesin pemotong lurus, terdiri dari dua rangka penyangga,kepala, penekan, pedal injak, dua pisau dan beberapa pembatas. Pisau potong pada bagian bawah diikat pada meja yang akan menahan pelat pada saat dipotong. Pada permukaan meja terdapat alur agar penggeseran pelat lebih mudah. Pada meja terdapat pula celah tempat pembatas depat dijepit. Pisau potong yang diikat pada kepala silang, bekerja lewat tekanan pedal injak. Pisau ini membentuk sudut kecil terhadap pisau potong bawah. Sehingga sisi pisau hanya sebagian kecil saja bekerja setiap pemotongan. Dengan demikian bidang pemotongan setiap kali berkurang dan bersamaan dengan itu pula gaya yang diperlukan berkurang pula. Umumnya pelat dimasukkan dari depan mesin, dengan maksud agar lebih mudah menginjak pedal. Karena untuk mengoperasikannya cukup satu orang saja. Jika pemotongan dilakukan oleh dua orang atau lebih, maka harus ada koordinasi dan saling pengertian, jangan sampai yang satu menginjak pedal sedang tangan yang lainnya masih berada diantara pisau. • Mesin Potong Hidrolik



• Penekukan Alat penekuk manual



Selembar pelat dapat dibentuk dengan bengkokan pada berbagai landasan cetak. Bentuk landasan cetak bermacan-macam sesuai dengan bentuk benda kerja yang diinginkan. Bentuk persegi, bulat sudut, sambungan, dan lain-lain dapat dikerjakan pada landasan cetakan. Alat ini digunakan bila mesin yang cocok untuk bentuk yang dikehendaki tidak tersedia. Untuk melipat, atau membengkok-kan pelat digunakan berbagai jenis mesin. Mesin ini, cara operasinya dengan menggunakan motor listrik atau hidrolik atau dengan tangan. Mesin pelipat dengan tangan pada umumnya terdapat di setiap bengkel kerja pelat. Mesin ini kecil, sehingga ukuran yang dapat dikerjakan terbatas Alat penekuk sistim hidrolis



• MESIN BOR ( Drilling machine ) Dibandingkan dengan mesin lainnya mesin bor adalah merupakan suatu alat perkakas yang sederhana konstruksinya dan sering digunakan dalam operasi atau proses pemesinan. Mesin bor selain digunakan untuk membuat lubang dapat juga digunakan untuk untuk bermacam-macam operasi seperti reaming (peluasan), coutersink, counterboring, membuat ulir, dan beberapa pekerjaan lainnya. Alat potongnya yang berputar dan dipasang pada poros dari mesin bor, yang melakukan gerakan ingsutan putaran utama dan gerakan ingsutan lurus.



Mesin bor dapat digolongkan: • Mesin bor tangan (mekanik dan elektronik) • Mesin bor bangku atau dengan kaki • Mesin bor tiang ( column ) atau mesin gurdi tegak (tunggal atau banyak poros) • Mesinmesin bor “koordinat”( jig boring) • Mesin bor radial Pemilihan dalam penggunaan dari mesin bor tegantung dari seberapa lebar diameter dan ukuran benda kerjanya. • Mesin bor “Tangan” Penggunaan mesin bor tangan terutama dalam pemakaian terutama dalam benda yang telah dipasang dan benda terpasang ( fitting ). Alat dan perlengkapan harus dipelihara kebersihannya hanya dengan demikian efisiensi kerja dapat terlaksana mesin bor manual (diputar dengan tangan) mesin bor tangan listrik



mesin bor manual (diputar dengan tangan)



• Mesin bor Bangku Dinamakan mesin bor bangku, dikarenakan mesin ini umumnya ditempatkan di atas bangku kerja atau diatas kaki yang khusus. Poros bor biasanya langsung digerakkan oleh sebuah motor listrik dengan bantuan sebuah sabuk – V. Pengaturan jumlah (kecepatan) putaran dilakukan dengan memindahkan sabuk – V. Sedang gerakan ingsutannya dilakukan dengan perantaraan sebuah roda gigi kecil dan sebuah tuas yang bekerja pada sebuah batang-gigi. Batang–gigi dipasang pada sebuah tabung yang didalamnya terdapat bantalan untuk poros bor. Tabung dan poros dapat digerakkan bersama-sama secara vertikal. Mesin gurdi bangku digunakan untuk memmbuat lubang dari lubang-lubang yang berdiameter kecil sampai diameter kurang lebih 16 [mm]. Biasanya mesin-mesin ini ditempatkan diatas bangku kerja atau suatu alas dari lembaran besi ( sheet metal ). • Mesin bor bangku meja tunggal Mesin dapat ditemukan pada bengkel-bengkel kecil, atau bengkel-bengkel elektronik yang digunakan untuk berbagai keperluan proses pengeboran. Diameter mata bor yang dapat digunakan di mesin ini terbatas besarnya hanya dapat sampai diameter 6 [mm].



• Mesin bor bangku meja ganda Mesin bor ini lebih besar dari mesin bor bangku kerja tunggal. Mesin bor ini mempunyai meja ganda: • Meja dasar mesin. Meja diletekkan dan diikat pada meja oleh baut-baut pengikat. dan biasanya digunakan sebagai tumpuan benda kerja yang besar. • Meja mesin. Meja ini biasanya digunakan untuk meletakkan alat jepit seperti ragum, dan digunakan untuk mengerjakan pemboran benda-benda kerja yang relatif kecil. Meja ini dapat dinaik – turunkan sesuai keinginan sepanjang kolom mesin. • Mesin bor tiang “ Column ” Mesin bor jenis “ Column ”, terdiri dari sebuah batang tegak, padanya dipasang kepala mesin bor dan meja kerja. Meja mesin dapat digerakkan keatas dan kebawah begitu juga kesamping (diputar). Benda kerja yang dikerjakan lebih tinggi daripada dengan mesin bor bangku, dan benda kerja dapat diletakkan tepat dibawah bor dengan pemutaran meja. Jenis mesin bor ini biasanya juga dilengkapi dengan sistim otomatis.



• Mesin bor “ Radial ” ( The radial drilling machine ) Untuk pengeboran suatu lubang dari benda kerja yang besar dan berat, adalah sukar untuk tiap kali memindahkan benda kerja tersebut di bawah poros gurdinya. Untuk benda kerja yang demikian harus digunakan cara lain, yaitu dengan menempatkan poros bor di atas lubang yang akan dibor. Perkakas yang cocok untuk melakukan gerakan tersebut adalah mesin bor “ radial ”. (lihat gambar) Eretan-bor a , dengan poros-bor dan pergerakan dapat dipindah-pindahkan secara horisontal melalui lengan bor b, sehingga jarak senter antara poros bor dengan tiang atau radiusnya dapat berubah. Lengan-bor b , dapat disetel vertikal dan tiang luar c dapat diputar sekeliling tiang Mesin bor “Koordinat ” ( Jig boring machine ) Mesin-mesin bor yang dibahas sebelumnya ditujukan untuk mepertinggi produksi dari pekerjaan pengeboran biasa. Dengan pekerjaan pengeboran biasa dimaksudkan pengeboran



lubang-lubang yang diameter-diameter dan jarak-jaraknya mempunyai toleransi beberapa persepuluh milimeter. Bila perlu, diameter lubang-lubang itu dapat dibuat tepat sekali ukurannya dengan peluasan. Tetapi yang lebih sulit ialah menentukan toleransi dari jarak-jarak lubang dalam beberapa per-seratus milimeter. Penggoresan yang sangat teliti dari suatu benda kerja adalah sulit dan memakan waktu lama dan hasilnya tetap diragukan akan baik. Agar dalam pengeboran tidak tergantung dari penggoresan, maka kita gunakan mesin bor koordinat. Dengan mesin ini adalah memungkin untuk menggeserkan benda kerja terhadap poros bor atau poros bor terhadap benda kerja melalui dua buah hantaran yang saling menyiku dengan ketelitian sampai seperseratus milimeter. Pada hakekatnya mesin bor koordinat merupakan mesin ukur yang sangat kaku, dengan mana dapat dilakukan pengeboran. Mesin bor jenis ini dikontruksikan untuk membesarkan dan membuat lubang-lubang dengan jarak pusat ke pusat yang tepat dan diameter yang sangat teliti. Meja dibuat sebagai meja kombinasi dan dapat digerakkan dengan arah memanjang dan melintang



• Alat-alat pemegang mata bor Bentuk batang mata bor ada dua macam, yaitu batang lurus dan batang tirus (konis). Batang untuk diameter sampai dengan 13 [mm] umumnya batangnya berbentuk lurus. Untuk bentuk batang yang lurus alat pemegangnya adalah chuck bor ( drill chuck ). Sedang batang yang berbentuk tirus tidak membutuhkan alat penjepit. Sebab spindel mesin bor sudah berbentuk lubang yang mempunyai tirus, dan lubang inilah tempat kedudukan bor yang akan digunakan. Jadi memasang mata bor yang berbentuk tirus tinggal memasukkan pada lubang spindel secara kejut dan akan mengunci dengan sendirinya seperti halnya waktu memasang chuck bor, taper sleeve (sarung pengurang), collet type .



MODUL MESIN SEKRAP



Gambar 1.



Mesin sekrap



Mesin sekrap adalah suatu mesin perkakas yang digunakan (dikonstruksikan) untuk mengubah permukaan bidang rata sesuai dengan bentuk-bentuk yang dikehendaki, seperti: ü Bidang-bidang datar, ü Bidang yang saling menyiku tegak lurus , ü Bidang yang berbentuk alur, ü Bidang bertingkat, ü Bidang bersudut.



Gambar 2.



Bidang–bidang yang dapat di-sekrap



Mesin sekrap mempunyai prinsip gerakan utama mendatar, pada langkah pemakanan akan menghasilkan beram (tatal logam) dari benda kerja. Panjang langkah dapat diatur dengan cara mengubah jalan keliling pasak engkol pada roda gigi penggerak, pemindahan ini diatur dengan memutar poros pengatur langkah. JENIS MESIN SEKRAP a. Mesin sekrap datar (horisontal), gerakan utamanya adalah kearah horisontal. Untuk melakukan proses pemotongan, mesin jenis dapat dibagi menjadi 2, yakni: ü Alat potong yang bergerak (Shaping machine) ü Benda kerja yang bergerak (Planning machine) b. Mesin sekrap tegak (vertikal), gerakan utamanya adalah kearah veritkal (naik-turun) ü Mesin sekrap pembuat celah (Slotting machine), digunakan untuk membuat alur atau celah.



Gambar 3.



Mesin sekrap horisontal



ü Mesin sekrap bentuk (Countour), digunakan untuk membuat bentuk-bentuk yang relatif kompleks.



Gambar 4.



Mesin sekrap vertikal



Mekanisme Gerak Mesin Sekrap Mesin sekrap menghasilkan permukaan-permukaan yang datar, hal ini dicapai oleh pahat yang begerak horisontal ke maju - mundur dengan benda kerja dibawahnya, benda kerja diam pada waktu pahat menyayatnya. Dengan bantuan sabuk motor penggerak menggerakkan roda gigi, yang terdapat dalam kotak roda gigi dan yang mengatur kecepatan. Kemudian roda gigi ini meneruskan tenaga ke roda gigi penggerak, roda gigi penggerak membawa lengan bergerak maju dan mundur karena adanya engkol yang berayun. Gerakan maju atau mundur yang disebut juga panjang langkah dapat diatur dengan menggerakkan poros roda gigi. Gerak langkah mundur memerlukan waktu lebih pendek pada langkah maju.



Gambar 5.



Mekanisme Pengaturan panjang langkah



Agar benda kerja dapat tersayat maka, benda kerja harus begerak ke arah kiri atau kekanan, gerakan ini akan mempengaruhi kekasaran permukaan benda kerja. Besar dan kecilnya gerakan diatur oleh tuas yang berada disebelah kiri dari mesin sekrap, yaitu dengan mengubah posisi b mendekati atau menjauhi titik tengah dari rida gigi a



Gambar 6.



Mekanisme Pengaturan gerakan benda kerja kekiri atau kekakan



Menghitung kecepatan langkah :



V n = ; lp = l + law + lak 2l dimana : n = kecepatan langkah V = kecepatan potong lp = pangjang langkah 9. MESIN BUBUT ( Turning/lathe machine ) Mesin bubut mempunyai gerak utama benda kerja berputar dan pahat potong bergerak secara mendatar. Mesin bubut biasanya digunakan untuk membuat benda kerja menjadi silindris, meratakan permukaan benda kerja, dan juga bisa digunakan untuk membuat lubang.



Bagian –bagian utama mesin bubut • Alas Mesin ( Bed ) Bed adalah merupkan kerangka dari mesin bubut dimana diatasnya merupakan tempat kedudukan dari unit –unit lain, seperti kepala lepas ( tail stock ), pembawa ( carriage ) yang bertumpu dan bergerak Bed dibuat kaku dan kokoh dan biasanya dari besi cor yang dilapisi dari nikel khrom . Pada permukaan atas dibuat jalan (rel) untuk jalannya pembawa dan atau kepala lepas.



Lemari Roda Gigi ( Gear Box ) Fungsi Lemari roda gigi adalah untuk mengubah kecepatan putaran dan atau arah putaran. Didalamnya terdapat roda gigi-roda gigi (lihat gambar) yang dapat dipindah-pindah sehingga putaran dapat berubah sesuai dengan keinginan dan tabel yang telah disediakan. Di bawahnya terdapat roda gigi yang akan memutarkan ulir transportir, di mana ulir ini digunakan untuk kecepatan pemakanan secara otomatis dan juga untuk mengubah kisar ulir dalam pembuatan ulir di mesin bubut secara otomatis pula. Sedang di samping kiri terdapat puley yang dihubungkan oleh V-belt ke puley motor, motor inilah yang akan memutarkan roda gigi-roda gigi di dalam lemari roda gigi. Putaran dari motor adalah tetap tidak berubah, tetapi keluar dari lemari gigi pada spindel utama akan berubah sesuai dengan sesuai dengan keinginan dan tabel yang telah disediakan. Di samping kanan lemari roda gigi terdapat kepala tetap yang satu poros dengan spindel utama. Pada kepala tetap dipasang alat untuk memegang benda kerja misalnya cekam tiga rahang ( 3 jaws chuck ), face plate (termasuk lathe dog ) dan lain sebagainya.



Kepala Lepas ( Tail Stock ) Kepala lepas diletakkan diatas bed dan dapat digeser-geserkan sepanjang bed dan pada posisi yang diinginkan dapat dikunci sehingga tidak bergeser. Fungsi kepala lepas adalah untuk mendukung atau menumpu ujung benda kerja yang satunya, panjang serta berdiameter kecil. Sehingga bila benda kerja berputar tidak akan oleng dan hasilnya akan benar-benar silindris. Selain itu kepala lepas juga dapat digunakan sebagai pemegang peralatan lain, seperti mata bor (drill), peluas (reamer), cekam bori (drill chuck) dan lain sebagainya. Jadi Mesin bubut juga dapat digunakan untuk membuat lubang dengan menggunakan mata bor atau membesarkan lubang dengan menggunakan peluas atau yang lainnya.



Pembawa (Eretan / Carriage / Saddle ) Pembawa terletak diatas bed berada diantara kepala tetap dan kepala lepas. Dan terutama berfungsi untuk membawa alat potong (pahat bubut) bergeser-geser sepanjang benda kerja yang akan dibubut, gerakannya adalah sejajar dengan sumbu benda kerja. Pada pembawa terdapat; • Eretan melintang ( cross slide ). Eretan ini begerak melintang terhadap sumbu benda kerja. Biasanya digunakan untuk membubut permukaan ( facing ), tetapi lebih sering digunakan untuk kedalaman pemakanan. • Eretan atas ( top slide ), terletak diatas eretan melintang dan ditumpu pada skala sudut. Digunakan untuk melayani yang dilakukan oleh alat potong, dengan sudut yang dibentuk oleh gerakan gerakanya dengan sumbu benda kerja. Sudut tersebut dapat diatur pada skala pembagian sudut dari dudukannya. • Pemegang pahat ( tool post), berfungsi untuk memegang alat potong (pahat bubut). Dan terletak di atas eretan atas.



Cara menjalankan mesin bubut Pada dasarnya semua jenis mesin bubut mempunyai persamaan-persamaan dalam system kontrolnya. Biasanya kontrol mesin menggunakan gabungan antara kerja mekanis dan system kelistrikan. Sebuah mesin bubut yang standar memiliki sebuah kotak panel listrik, pada panel tersebut terdapat beberapa saklar magnetic dan system pengaman ( fuse ); aliran listrik dari jala-jala dimasukkan ke dalam lemari panel ini, dari lemari panel kemudian diteruskan pada motor listrik penggerak utama melalui saklar pilih dan tuas control. Lemari panel juga melayani pompa pendinginan dan lampu penerangan. Sistem Kontrol Mesin Bubut Sistem ini sering dijumpai pada mesin bubut dari ukuran sedang sampai ukuran yang besar. Sedang mesin bubut dengan ukuran yang besar, dewasa ini lebih cenderung menggunakan sistim control CNC yang semuanya hampir digerakkan dengan computer, karena sebagian besar menggantikan tugasnya operator. Saklar Emergency dipasang diantara jala-jala listrik dan panel listrik sebagai pengaman mesin.



Bila saklar diputar sehingga terdapat pada pasisi angka 2 (misalnya), maka kecepatan putarannya akan lebih cepat dua kali disbanding dengan yang posisi angka.1 • Tombol Emergency Saklar ini berfungsi untuk pengaman, yaitu apabila terjadi sesuatu yang tidak dikehendaki (kecelakaan) maka dengan menekan tombol ini hubungan listrik akan terputus. Sehingga semua listrik dari jala-jala ke saklar utma akan terputus. • Tuas Pemindah kecepatan putaran Tuas ini berfungsi untuk mengubah putaran. Di mana setelah kecepatan putaran (n) dihitung kemudian tuas putara disesuaikan dengan tabel yang telah tersedia di mesin bubut. • Saklar Utama Fungsinya adalah sebagai penghubung arus listrik dari jala-jala ke kotak panel dengan melalui tombol emergency. • Saklar Pilih Pada umumnya motor listrik yang terpasang pada mesin bubut memiliki 2 variasi kecepatan putaran.



• Tuas Kontrol Tuas kontrol digunakan sebagai control utama/alat untuk memutarkan spindle mesin. Tuas control biasanya ditarik keatas untuk putaran searah jarum jam (clockwise) atau ditekan ke bawah untu memutarkan spindle berlawanan arah putaran jarum jam (Counter clock wise).



•Alat Perlengkapan Mesin Bubut •Alat Pencekam Benda Kerja Pelat Pembawa Pencekam tiga atau empat (3 atau 4) rahang universal (bergerak bersamaan/otomatis) Pencekam tiga atau empat (3 atau 4) rahang independen (bergerak sendiri-sendiri)



Pembawa ( lathe dog Alat Pencekam Benda Kerja



• Pembawa ( lathe dog ) Alat ini dipasang bersama-sama pelat pembawa dengan maksud untuk membawa serta benda kerja suapay ikut berputar sesuai dengan sumbu mesin • Senter Senter dipasang pada spindel utama dan atau pada kepala lepas dengan fungsi untuk menjepit, mendukung benda kerja diantara senter ( between centre ), untuk dengan syarat benda kerja telah di senter bor terlebih dahulu. Macamnya ada dua yakni: senter tetap dan senter berputar



Penyangga (kacamata) Senter • Penyangga (kacamata) Alat ini digunakan untuk menyangga benda kerja bulat dan panjang agar supaya tidak melengkung, sehingga tetap lurus segaris sumbu. Macamnya ada dua, yakni; kacamata jalan dan kacamata tetap • Kartel Kartel berguna untuk membuat alur-alur kecil pada benda kerja dengan maksud supaya tidak licin jika dipegang dengan tangan.



Contoh beberapa hasil yang dapat dikerjakan pada mesin bubut, antara lain:



10. MESIN FREIS Mesin freis adalah suatu mesin yang digunakan untuk mengerjakan/menyelesaikan suatu benda kerja dengan mempergunakan pisau freis ( cutter ) sebagai pahat penyayat yang berputar pada sumbu mesin. Mesin freis termasuk salah satu mesin yang gerak utamanya berputar, di mana pahat potong (pisau freis) dipasang pada spindel. Spindel ini dapat berputar serah jarum jam ( clock wise ) atau berlawanan arah jarum jam ( counter clock wise ) disesuaikan dengan arah mata potong dari pisau freis, sedang putarannya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan dengan menggunakan rumus yang telah disediakan. Umumnya mesin freis digunakan untuk meratakan permukaan, membuat alur, membuat roda gigi, membuat benda kerja yang mempunyai segi banyak beraturan, membuat profil dan bentuk yang tak beraturan dan lain sebagainya. Prinsip kerja mesin freis adalah alat potong ( cutter ) mempunyai gerak putar, sedangkan benda kerja yang terpasang pada meja mempunyai gerak mendatar, tegak, atau berputar secara lambat (sesuai dengan kecepatan pemakanan).



Contoh hasil yang dapat dikerjakan pada mesin freis, antara lain:



• Macam-macam Mesin Freis • Mesin Freis Bangku Kedudukan sumbunya (spindel) kearah tegak (vertikal). Kepala mesin yang tegak dan hanya bisa digerakkan naik turun, biasanya mesin ini hanya digunakan untuk mengefreis benda kerja yang kecil dan dengan kedalaman pemakanan maksimum 2 [mm].



• Mesin Freis Datar Mesin ini dibentuk sedemikian rupa sehingga meja kerja dapat digerakkan longitudinal maju mundur, secara manual maupun otomatis. Kedudukan sumbunya (spindel) kearah datar (horizontal).



• Mesin Freis Tegak Kedudukan sumbunya (spindel) kearah tegak (vertikal). Kepala mesin yang tegak dapat diputar kekiri atau ke kanan serta dapat digerakkan naik, sehingga mesin dapat digunakan untuk membuat benda kerja yang tidak dapat dilakukan dengan mesin freis datar. Mesin freis jenis sangat sesuai untuk membuat bentuk alur alur ekor burung (dovetail ), alur tanpa ujung (blind slot), alur T. • Mesin Freis Universal Konstruksi mesin freis universal tidak berbeda dengan mesin freis datar, perbedaannya hanya terletak pada mejanya. Meja mesin dapat digeser (diputar) sehingga membentuk sudut (swivel), disamping dapat bergerak mendatar dan tegak. Oleh karena itu mesin freis universal sering digunakan untuk membuat benda kerja roda gigi spiral (heliks). Sumbu utama (spindel) gaungan bidang vertikal & horizontal



Dasar-dasar Pemakanan Pada dasarnya peroses pemakanan benda kerja di mesin freis tidak berbeda dengan pemakanan benda kerja di mesin bubut, hanya kalau di mesin bubut yang berputar benda kerjanya, sedang dimesin freis yang berputar adalah alat potongnya (pisau freis). Beram yang terjadi dikarenakan oleh gerakan pisau freis, sisi potongnya membentuk sebuah lingkaran. Agar supaya pisau freis dapat meomotong benda kerja, maka sisi potongnya juga mempunyai sudut baji seperti halnya pada pahat bubut. Untuk medapatkan beram benda kerja bergerak lurus, gerak utama dan gerak pemakanan dijalankan oleh mesin. Selama proses pengerjaan setiap mata potong memakan benda kerja hanya pada waktu berputar saja dan harus mendapatkan pendinginan.



Pada pengerjaan lainnya dimana sumbu pisau freis tegak lurus dengan permukaan benda kerja, pisau tidak hanya memotong dengan gigi-gigi pada sekelilingnya tetapi juga dengan bagian muka pisau freis. Pada prosesnya setiap mata potong akan memotong beram dengan sama tebalnya dan mesin akan menerima tekanan sama rata. Didalam proses pengerjaan di mesin freis mata potong-mata potong seringkali rusak (tumpul), pisau yang tumpul akan menghasilkan permukaan benda kerja yang tidak bersih dan ukuran yang tidak teliti. Oleh karena bila mendapati pisau freis sudah tumpul atau ada yang rusak sebaiknya pisau freis diasah dulu atau ganti yang baru



Pada proses pengerjan yang sederhana sumbu pahat paralel dengan permukaan benda kerja yang dikerjakan, pahat berbentuk silinder dan mempunyai sisi potong pada kelilingnya. Dalam prosesnya mesin akan menerima tekanan yang tidak teratur. • Perlengkapan Mesin Freis Pada garis besarnya perlengkapan mesin freis dapat dibagi 3 bagian, yaitu Pertama perlengkapan yang kedudukannya pada kepala mesin, misalnya poros freis. Kedua perlengkapan yang fungsinya sebagai alat penjepit, misalnya ragum penahan benda kerja dan lain-lain. Ketiga adalah perlengkapan kepala pembagi, kepala lepas, dan lain sebagainya. • Poros Freis (Arbor)



Poros freis yang ini gunanya sebagai tempat kedudukan pisau freis (alat potong) dan ditempatkan pada sumbu utama mesin freis datar. Alat ini ini bentuknya bulat panjang dan sepanjang badannya beralur untuk pasak. Bagian ujung berbentuk tirus dan ujung lainnya berulir. Poros freis dilengkapi dengan cincin-cincin (collar) dan terpasang pada badang poros. Cincin ini berfungsi sebagai pengunci/pengikat pisau freis yang terpasang diantara cincin-cincin tersebut. Umumnya pisau freis yang terpasang berbentuk panjang dan ditengahnya berlubang dan beralur untuk pasak, misalnya Plain Mill Cutter , pisau freis roda gigi, atau yang lainnya.



• Adaptor Dipasang pada mesin freis tegak, Alat ini digunakan untuk memegang pisau freis yang pendek dan berlubang serta beralur misalnya Face Mill Cutter .



• Kolet Kolet adalah alat penjepit pisau freis yang bertangkai tirus/lurus. Bentuk alat ini bermacam-macam, tetapi prinsip kerjanya sama yaitu untuk memegang pisau freis yang berbentuk jari ( End Mill Cutter ).



• Kepala pembagi. Kepala pembagi adalah suatu alat yang gunanya untuk membagi sudut atau lainnya dari suatu benda yang akan difreis sehingga menghasilkan pembagian yang sama. Alat ini sangat penting, khususnya diwaktu membuat suatu segi yang sama sisi pada suatu batang atau benda yang berbentuk bulat.atau yang lainnya (tidak harus bulat), misalnya segi 4, 6, 8, 10, 12 dan seterusnya. Diadalam alat ini terdapat hubungan antara roda gigi cacing dengan poros ulir cacing. Jumlah gigi pada roda gigi cacing biasanya 40 buah. Jadi perbandingan putaran antara poros dengan roda cacing adalah 40 : 1, maksudnya apabila poros diputar 40 kali putaran, maka roda gigi cacing akan berputar 1 kali. Dengan demikian bila poros ulir cacing diputar 1 kali, maka benda kerja akan berputar 1/40 putaran. Pada poros berulir ini dipasang piring pembagi (plat index) yang mempunyai lubang-lubang kecil dengan jumlah banyak. Tetapi kedudukan lubang-lubang ini beraturan menurut garis lingkaran, dan pada tiap-tiap garis lingkaran lubang ditandai dengan tulisan angka-angka, misalnya 12, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21 dan seterusnya; di mana angka-angka tersebut menunjukkan jumlah lubang-lubang pada garis lingkaran tersebut.



Selain itu, pada ujung poros dipasang suatu batang pemutar (engkol) dan sepasang kaki jangka. Pada ujung batang pemutar dipasang pin yang berpegas, di mana ujung pin tersebut akan masuk pada lubang yang terdapat pada piring pembagi jika kedudukannya tepat. Batang pemutar dapat diatur kedudukannya sehingga ujung pin akan masuk pada lubang yang terdapat pada garis lingkaran yang dikehendaki, sedangkan kaki jangka gunanya untuk menentukan jumlah lubang yangharus ditambahkan dan kedudukan pin. Contoh 1: Jika kita akan membuat/mengefreis suatu benda bulat menjadi 8 bagian yang sama panjang sisinya, maka batang pemutar harus diputar 40 : 8 = 5 untuk setiap pergantian pengefresian. Karena hasilnya genap, maka ujung pin dapat ditempatkan di mana saja asalkan setelah diputar 5 kali, pin harus ditempatkan kembali pada tempat semula. Contoh II: Jika batang tersebut akan difreis menjadi 15 bagian yang sama, maka caranya adalah: • Batang tersebut harus diputar 40 : 15 = 2 2/3, artinya pergantian pengefreisan adalah 2 putaran ditambah 2/3 putaran. • Carilah piring pembagi yang mepunyai lubang kelipatan dari 3, misalnya 21. Kemudian ujung pin pada batang pemutar masuk ke lubang yang terdapat garis lingkaran yang berangka 21 (mempunyai lubang 21 buah). • 2/3 putaran = 2/3 x 21 = 14 bagian, 14 lubang. • Dengan demikian batang pemutar untuk satu pengefreisan haruas diputar sebanyak 2 putaran ditambah 14 lubang. • Jadi 40/15 = 2 2/3 = 2 14/21 Þ artinya 2 putaran engkol + 14 lubang pada pelat pembagi yang mempunyai jumlah lubang 21 Agar penambahan 14 lubang (kelebihan putaran) tidak selalu dihitung atau tidak terjadi kekeliruan setiap pergantian bagian yang difreis, maka jangka diatur sehingga jarak kedua kaki menjadi 14 lubang. Sehingga setiap pergantian bagian yang difreis, kaki jangka ini diputar sehingga kedudukan pin selalu tetap pada jarak putaran yang telah ditentukan.



Kepala lepas Alat ini sama dengan kepala lepas yang ada di mesin bubut, berfungsi sebagai penumpu/penahan benda kerja yang akan difreis bila benda kerja tersebut dipasang diantara 2 senter atau salah satu ujung dijepit/dicekam. Kedudukan senter kepala lepas dapat diatur naik turun serta maju mundur untuk menyesuaikan dengan benda kerjanya. • MESIN GERINDA ( Grinding Machine ) Pada dasarnya mesin gerinda berguna untuk menggerinda permukaan benda kerja sehingga rata dan halus, khususnya untuk mengasah pahat potong mesin perkakas. Bentuk dari mesin gerinda bermacam-macam antara lain: Mesin Gerinda Meja/Standar ( Pendestal Grinding ) Mesin gerinda ini mempunyai dua buah roda batu gerinda (kiri dan kanan) yang halus dan sebuah lagi kasar. Kegunaannya adalah untuk mengasah alat-alat potong, seperti pahat, mata bor, pahat bubut dan lain sebagainya. Mesin gerinda dipasang pada meja kerja atau bangku dengan cara diikat menggunakan baut • Mesin Gerinda Permukaan ( Surface Grinding ) Mesin gerinda ini berfungsi untuk menggerinda permukaan benda kerja untuk menghasilkan ukuran yang tepat dengan permukaan yang halus dan rata. Benda kerja diletakkan pada landasan/meja yang mempunyai magnet, jadi benda kerja dipegang oleh magnet atau dapat juga benda kerja dicekam oleh ragum, kemudain ragum diletakkan di atas meja yang bermagnet.



• Mesin Gerinda Silinder ( Cylinder Grinding ) Mesin gerinda silinder digunakan untuk menggerinda benda kerja-benda kerja yang berbentuk silindris, misalnya poros lurus atau tirus atau yang lainnya. Benda kerja dicekam dengan menggunakan chuck tiga rahang atau dijepit diantara senter. Pemegang benda kerja dilengkapi dengan motor tersendiri, oleh sebab itu antara batu gerinda dan benda kerja dapat berputar dengan arah yang berbeda



Mesin Gerinda Alat Potong ( Tool Grinding ) Mesin gerinda ini digunakan untuk menggerinda secara presisi berbagai alat potong seperti pisau freis, pahat bubut, mata bor, single atau two lip cutter dan lain-lain. Kepala gerindanya dapat diputar ( swivel ), sehingga mesin gerinda ini dapat berfungsi sebagai mesin gerinda datar atau silinder.



• Batu Gerinda/Roda Gerinda • Penampang/bentuk roda gerinda Penampang roda gerinda yang sering digunakan untuk mengasah alat-alat potong atau digunakan di dalam suatu bengkel perkakasa antara lain adalah sebagai berikut; roda gerinda rata, roda gerinda pembentuk, roda gerinda topi/mangkok, roda gerinda cakra, dan roda gerinda silinder. Roda gerinda merupakan pahat/pisau yang melakukan pemakanan/penyayatan dari mesin gerinda, hasil yang baik dapat dicapai apabila digunakan batu gerinda yang tepat, putaran yang sesuai dengan benda kerja yang sedang dikerjakan. Roda gerinda dibuat dari butiran pengasah dan perekat. Susunan dan ukuran dari butiran pengasah dan perekat akan menentukan kondisi batu gerinda. Pada batu gerinda terdapat lubang dan padanya terpasang sebuah bush yang sesuai dengan poros spindel mesin. • Bagian–bagian roda gerinda Setiap roda gerinda mengandung dua komponen: Abrasive , yang bekerja sebagai pemotong, pengasah dan Bond , sebagai perekat yang mengikat butiran-butiran abrasive selama pemotongan. Diantara bagianbagian yang kosong atau pori-pori dalam ukuran dan jumlah yang beraneka ragam, dan ini akan mempengaruhi roda-roda gerinda dalam pemotongan atau pesanghannya. Butiran pengasah Ada dua jenis butiran pengasah yang umum digunakan dalam pembuatan batu gerinda, yakni aluminium oksida dan silikon karbida. • Aluminium oksida , adalah pengasah yang dibuat dari bijih alumnium (bauksit) yang dipanaskan dalam dapur tinggi hingga suhunya mencapai ± 2.100 o C. • Silikon karbida , dibuat dari pasir silika dan karbon dalam dapaur listrik, temperatur dapur yang tinggi mencampurkan silika dan karbon dalam bentuk kristal silikon karbid, kristal-kristal ini dihancurkan dan dipisah-pisahkan dengan menggunakan saringan. Pengasah ini jauh lebih keras dibanding dengan aluminium oksid, dan







biasanya digunakan untuk menggerinda bahan-bahan yang keras seperti batu atau keramik. Batu gerinda yang butiran pengasahnya halus akan menghasilkan permukaan penggerindaan yang halus pula, demikian sebaliknya bila batu pengasahnya kasar maka hasil penggerindaannya juga akan kasar.



Beberapa hal dalam memilih batu gerinda, antara lain: • Benda kerja yang akan digerinda • Permukaan/hasil penggerindaan yang diharapkan. • Banyaknya benda kerja yang akan digerinda, tebal/tipisnya benda kerja akan dikurangi dalam penggerindaan. Perekat (bond) Adalah suatu bahan perekat yang digunakan untuk merekatkan butiran pengasah untuk membentuk susunan batu gerinda, jenis perekat batu gerinda, yakni vitrified bond, silikat bond, dan organis bond • Vitrified bond, adalah suatu campuran tanah liat dengan butiran pengasah pada suhu ± 1.100 derajat C – 1.350 derajat C. Roda gerinda ini peka terhadap hentakan dan pukulan tetapi tidak berubah karena panas atau dingin dan tidak dipengaruhi oleh air, asam, atau perubahan temperatur. • Silikat bond, adalah sodium silikat dicampur dengan butiran pengasah dan campuran dicetak dengan tekanan untuk membentuk sebuah roda gerinda. Dengan perekat ini butiran-butiran pengasah lebih mudah lepas dari vitrified bond. • Organis bond, adalah roda gerinda dengan perekat organis biasanya digunakan pada putaran tinggi, dan dapat digunakan untuk penggerindaan kasar. Pemilihan Batu Gerinda Syarat utama yang diperhatikan dalam peilihan roda gerinda ialah: • Material yang akan digerinda dan kekerasannya; • Banyaknya material yang akan digerinda dan hasil akhir yang diharapkan; Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan-perubahan, baik pada benda kerja maupun roda gerinda, antara lain: • Kecepatan putaran roda gerinda • Kecepatan gerak/putaran benda kerja • Kondisi mesin • Kecakapan pekerja/operator • Sifat phisik dari benda kerja yang akan digerinda mempengaruhi pemilihan bahan asah dan tingkat roda gerinda - Gunakan roda-roda gerinda aluminium oksida untuk mbahan benda kerja yang mempunyai kekuatan tarik tingi. Contoh: Baja karbon, baja campuran, baja kecepatan tinggi, besi tempa, perunggu kenyal, dan lain-lain. - Gunakan roda-roda gerinda silikon karbida untuk mbahan benda kerja yang mempunyai kekuatan tarik rendah. Contoh: besi kelabu, kuningan dan perunggu, aluminium dan tembaga, karbida dan lain-lain. Kesimpulannya: Gunakan roda gerinda yang keras untuk menggerinda bahan benda kerja lunak, dan gunakan roda gerinda yang lunak untuk menggerinda bahan benda kerja yang keras. Menggerinda bahan benda kerja yang keras, butiran-butiran lebih cepat tumpul dari pada bahan benda kerj ayang lunak, maka dari itu lunaknya perekat diperlukan untuk memudahkan butiran-butiran membelah atau meninggalkan roda gerinda dengnan tujuan memunculkan butiran-butiran baru sebagai pengganti.



Banyaknya benda kerja yang dihilangkan dan hasil akhir yang diminta mempengaruhi pemilihan dari ukuran butiran, struktur dan tipe perekat. Gunakan roda gerinda yang kasar dan berpori-pori untuk pemakanan yang banyak. Dan gunakan roda gerinda berbutiran halus untuk penyelesaian akhir yang baik. Gunakan roda gerinda berbutiran kasar untuk bahan benda kerja yang liat, dan gunakan roda gerinda berbutiran halus untuk bahan benda kerja yang keras. Penandaan roda Gerinda Bilaman memesan/membeli roda gerinda, maka ada keterangan yang harus ditunjukkan: Kwalitas (macam bahan asah), Ukuran (diameter, lebar, diameter lubang),, Bentuk, Ukuran butiran, Tingkat kekerasan, dan Struktur. Perserikatan Industri bahan asah telah menyesuaikan sistim penandaan untuk roda gerinda dengan British Standardised.



Di bawah ini adalah contoh menggerinda mata bor spiral dan mengasah pahat.