Modul TKBT Day 3 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PELATIHAN TENAGA KERJA BANGUNAN TINGGI TINGKAT DUA (TKBT 2)



DAY 3



TUJUAN PEMBELAJARAN • PESERTA DIHARAPKAN MAMPU • Memahami hal dan kewajiban tenaga kerja dan pengurus tempat kerja pada pekerjaan di ketinggian yang diatur dalam peraturan perundang-undangan • Memahami persyaratan teknis dalam pekerjaan pada ketinggian yang diatur dalam peraturan perundang-undangan



MATERI PEMBELAJARAN • Teori dan Praktek Bergerak Horizontal atau Vertikal Menggunakan Struktur Bangunan • Teori dan Praktek Teknik Bekerja Aman pada Struktur Bangunan dan Bekerja dengan Posisi Miring • Teori dan Praktek Teknik Menaikkan dan Menurunkan Barang dengan Sistem Katrol • Teori dan Praktek Upaya Penyelamatan dalam Keadaaan Darurat



TEKNIK BERGERAK HORIZONTAL/VERTIKAL



1. Gerakan dasar memanjat – Untuk dapat bergerak dengan seimbang saat memajat struktur, dapat menggunakan teori 3 (tiga) titik kontak/three point contact: • 2 (dua) lengan dan 1 (satu) kaki; • 2 (dua) kaki dan 1 (satu) lengan;



TEKNIK BERGERAK HORIZONTAL/VERTIKAL 2. Sistem personal fall protection pada pemanjatan struktur



– Penggunaan personal fall protection sangat sederhana dalam pengoperasiannya; – Tali ganda dari cincin kait dapat dihubungkan pada D-ring di dada atau punggung pada sabuk tubuh untuk dikaitkan ke angkur pada struktur; – Selalu mengaitkan cincin kait ke 2 (dua) angkur berbeda pada struktur diatas kepala; – Selain tali pengait ganda, diperlukan juga tali pengait pemosisi kerja – Tali pemosisi kerja dihubungkan ke D-ring dipinggang kiri kanan; – Panjang tali ganda dengan pengait dan peredam kejut harus mempunyai panjang maks.1,8 (satu koma delapan) meter dan mempunyai sistem penutup dan penguci kait otomatis.



TEKNIK BERGERAK HORIZONTAL/VERTIKAL • Harus ada titik awal dari mana pekerjaan dimulai sehingga ketika tampaknya tidak aman lagi, Anda bisa tahu apa jawabannya. • Bergerak Vertikal – menggunakan vertical lifeline – Pilihan paling aman untuk memanjat.



• Bergerak Horizontal – menggunakan horizontal lifeline



– Solusi perlindungan jatuh umum di daerah kerja yang tidak memiliki titik tambat untuk mengikat peralatan pencegah jatuh perorangan.



• Twin lanyard



– Dalam metode ini para pemanjat selalu terhubung ke struktur melalui salah satu tali ketika sedang memanjat struktur.



TEKNIK BERGERAK HORIZONTAL/VERTIKAL A. MELINTAS (TRAVERSING) – Penggunaan lanyard juga dapat diaplikasikan pada akses yang sulit (difficult access) dimana pekerja harus melewati lintasan yang tidak memiliki pijakan atau dalam posisi menggantung



TEKNIK BERGERAK HORIZONTAL/VERTIKAL B. PERGERAKAN MENGGUNAKAN TALI PENGAIT GANDA Teknik bergerak menggunakan alat penahan jatuh perorangan tali ganda haruslah: – Digunakan untuk pergerakkan secara vertikal, diagonal maupun horizontal, serta berpotensi jatuh pada faktor jatuh 1 dan 2 – Ditambatkan lebih tinggi dari kepala atau setinggi cincin-D pada sabuk pengaman tubuh; – Kedua tali pengait, ditambat pada struktur yang berbeda – Ditambat secara bergantian



TEKNIK BERGERAK HORIZONTAL/VERTIKAL C. PERGERAKAN MENGGUNAKAN MOBILE FALL ARRESTER Mobile fall arrester digunakan untuk aktifitas naik maupun turun atau pergerakan miring Syarat penggunaannya: • Pastikan angkur terpasang sesuai standar • Pastikan alat berfungsi baik • Lintasan terpasang baik • Sudut deviasi maksimum dari garis vertikal tidak boleh lebih dari 150



TEKNIK BERGERAK HORIZONTAL/VERTIKAL D. PERGERAKAN MENGGUNAKAN RETRACTABLE FALL ARRESTER Teknik pergerakannya adalah: – Pastikan alat terpasang pada angkur yang terpasang dengan benar diatas kepala; – Pastikan peralatan berfungsi baik; – Pastikan alat terpasang pada cincin-D di harness; – Sudut deviasi maksimum dari garis vertikal tidak boleh lebih dari 150; – Pengunci otomatis membatasi jarak jatuh maksimal 0,6 (nol koma enam) meter.



TEKNIK BERGERAK HORIZONTAL/VERTIKAL E. PERGERAKAN MENGGUNAKAN TEKNIK TAMBAT (BELAY) – Teknik ini diadopsi dari cara memanjat tebing alam (rock climbing); – Teknik ini melibatkan dua orang: • Seorang sebagai pemanjat (leader) • Seorang sebagai penambat tali pengaman (belayer)



TEKNIK BERGERAK HORIZONTAL/VERTIKAL PADA TEKNIK INI ADA DUA CARA MENGAMANKAN SESEORANG 1. Pemanjatan terpandu (lead Climbing Access) Pencapaian pergerakan ke ketinggian dimulai dari bawah (base surface); Tali yang digunakan pada teknik ini adalah tali dinamis (dynamic rope);



TEKNIK BERGERAK HORIZONTAL/VERTIKAL 2. Pemanjatan dengan teknik tali terpasang (Top rope) Kedua ujung tali masing-masing terhubung ke pemanjat dan pemandu (belayer) dan bertumpu pada angkur yang telah terpasang diatasnya; Belayer cukup menahan talinya yang terhubung dengan belay device;



TEKNIK BERGERAK HORIZONTAL/VERTIKAL F. BEKERJA DENGAN BERGERAK SECARA MIRING –



– –







Semua pekerjaan pada struktur miring seperti di atap sangat berbahaya. Pekerja harus terlatih, kompeten dan mampu melakukan tindakan pencegahan yang diperlukan. Akses yang aman ke bidang miring seperti atap, membutuhkan perencanaan yang matang, Terutama dimana pekerjaan berlangsung sepanjang bidang miring.



TEKNIK MENAIKAN DAN MENURUNKAN BARANG • Katrol adalah Alat untuk memperkecil gesekan pada saat menggunakan tali dan untuk merubah arah; • Digunakan dalam sistem menurunkan/pengangkatan beban maupun ketika evakuasi korban; untuk mengurangi gesekan dari pergerakan tali • Makin besar diameter katrol, beban yang tarik semakin ringan;



Teknik Bekerja Aman pada Struktur Bangunan dan Bekerja dengan Posisi Miring • Bekerja di atap yang miring adalah salah satu pekerjaan paling berbahaya pada suatu struktur bangunan karena tidak selalu mendapatkan posisi yang ideal untuk bekerja. Sedikit saja tergelincir atau kehilangan keseimbangan dapat menyebabkan cedera yang mengubah hidup atau bahkan kematian. • Setiap kali teman-teman terpapar dengan bahaya jatuh, teman-teman harus melindungi diri teman-teman dengan sistem perlindungan jatuh dan teman-teman harus terlatih dalam cara menggunakan perangkatnya secara benar. • Dengan cara menambahkan teknik pemasangan tali pemosisi kerja dapat membantu teman-teman untuk bekerja dengan nyaman.



Teknik Bekerja Aman pada Struktur Bangunan dan Bekerja dengan Posisi Miring • Bekerja pada posisi miring dapat dilakukan ketika bekerja pada Lantai Kerja Tetap atau Lantai Kerja Sementara tidak dapat dikerjakan atau pekerjaan mengharuskan teman-teman bekerja pada posisi miring. • Ketika bekerja pada posisi miring tidak dapat dihindari, teman-teman wajib menggunakan Perangkat Penahan Jatuh perorangan dan alat pemosisi kerja. • Alat pemosisi kerja berupa tali yang dapat menahan beban tubuh pekerja dan peralatan yang dibawa agar dapat bekerja dengan aman dan nyaman. • Pemosisi kerja dapat digunakan dengan tali pemosisi kerja tunggal, maupun ganda, sesuai kebutuhan kenyamanan pada saat bekerja.



Teknik Bekerja Aman pada Struktur Bangunan dan Bekerja dengan Posisi Miring • Cara pemasangan tali pemosisi kerja dan perangkat penahan jatuh adalah sebagai berikut: Pemasangan tali pemosisi 1. Tali tunggal dipasangkan di titik kerja pada sabuk tubuh (waist) , dan 2. Tali ganda dipasangkan di titik samping pinggang (lateral). • Pemasangan perangkat penahan jatuh 1. Lanyard dihubungkan pada titik hubung di dada atau di punggung sesuai kenyamanan bekerja dan 2. Di tambatkan pada posisi angkur diatas kepala



Gbr. Pemosisi tali ganda



Gbr. Pemosisi tali tunggal



Ketika bekerja pada posisi miring tidak dapat dihindari, wajib menggunakan Perangkat Penahan Jatuh perorangan dan perangkat pemosisi kerja.



Gbr. Ladder hook



Gbr. Tangga sebagai tumpuan kerja



Gbr. Angkur alternatif



TEKNIK MENAIKAN DAN MENURUNKAN BARANG • Katrol, memiliki banyak kegunaan sampai ke sistem lebih kompleks seperti teknik penyelamatan menggunakan tali. • Sistem katrol bekerja atas dasar transfer pengurangan berat beban, yang dialami oleh orang yang melakukan upaya pengangkatan • Mechanical Advantage – Hubungan antara berat beban dapat dipindahkan dengan gaya yang dibutuhkan.



TEKNIK MENAIKAN DAN MENURUNKAN BARANG • Perencanaan yang tepat pada tugas pengangkatan adalah merupakan prinsip kunci yang tidak boleh diabaikan.



• MA =1:1 – Dalam desain ini, poros katrol tetap pada satu tempat, sedangkan beban terkait dengan ujung tali. Kekuatan atau usaha diaplikasikan pada ujung lainnya untuk mengangkat beban. – Sebuah katrol tetap hanya mengubah arah gaya yang diterapkan untuk melakukan pekerjaan pada beban



TEKNIK MENAIKAN DAN MENURUNKAN BARANG • Sistem pengangkatan harus sesederhana mungkin, pilih peralatan yang relevan dengan tugas dan rakitlah dengan MA yang memadai • MA = 2:1 – Karena beban didukung oleh dua bagian tali (melalui pulley A), masing-masing tali akan menanggung setengah dari beban berat atau 50kg dalam contoh ini. – Pulley A dikenakan beban berat penuh (100kg).



PENANGANAN KETIDAK TAHANAN TERGANTUNG • Mencegah terjadinya Trauma Suspensi seperti : – Pemasangan sabuk tubuh yang tidak terlalu ketat/kencang, – Menggerakan kaki saat duduk tergantung pada sabuk tubuh untuk mengurangi resiko pengumpulan darah berlebih pada pembuluh darah agar terhindar dari gejalagejala kehilangan kesadaran. – Pilih bantalan pada sabuk tubuh bagian kaki memiliki bantalan yang lebar sehingga dapat membatu dalam hal penyebaran beban serta memungkinkan berkurangnya /terhambatnya aliran darah pada pembuluh darah besar yang ada disekitar pangkal paha



PENANGANAN KETIDAK TAHANAN TERGANTUNG • Efek berbahaya dari suspension trauma dapat terjadi dalam hitungan menit, jika penyelamatan tidak segera dilakukan. • Penting sekali bagi pekerja yang memakai Harness paham gejala dan cara menangani Suspension Trauma/suspension intolerance • Suspension Trauma adalah tersumbatnya darah pada pembuluh darah terbesar pada tubuh bagian pangkal paha akibat dari jatuhnya seseorang yang menggunakan full body harness dengan posisi tergantung pada titik jatuh bagian punggung



PENANGANAN KETIDAK TAHANAN TERGANTUNG • Otak



– kekurangan oksigen pada otak dapat menyebabkan pingsan dan akhirnya meninggal



• Jantung



– Berkurangnya darah kembali ke jantung – Pasokan oksigen ke otak dan organ vital lainnya berkurang



• Kaki



– Vena femoralis ditekan oleh harness strap kaki – pompa otot rangka di kaki kurang aktif atau tidak aktif sama sekali – ini menyebabkan darah menggenang di kaki korban



PENANGANAN KETIDAK TAHANAN TERGANTUNG Gejala-gejala Suspension Trauma – – – – –



Lemas Mual Pusing Sesak napas Denyut nadi dan tekanan darah menurun – Kehilangan kesadaran



PENYELAMATAN • Setiap kali pekerja harus menggunakan sistem perlindungan jatuh untuk bekerja di ketinggian, rencana penyelamatan harus ada. • Safety Manajer memastikan fasilitas perusahaan memiliki peralatan yang baik dapat digunakan untuk tujuan penyelamatan • Rencana tanggap darurat wajib diketahui oleh tenaga kerja yang terlibat. • memastikan kesiagaan tim tanggap darurat pada saat pekerjaan pada ketinggian berlangsung.



PENYELAMATAN Alat Penyelamatan (Rescue Evacuation Kit) • Kumpulan peralatan yang disiapkan sedemikian rupa untuk operasi penyelamatan; • dapat digunakan untuk menaikan maupun untuk menurunkan korban;



PENANGANAN KETIDAK TAHANAN TERGANTUNG • Sangat penting untuk mengontrol lowering system untuk mencegah tubuh korban agar tidak direbahkan saat mencapai tanah. – Posisikan korban agar duduk posisi W selama 30 menit – Tetap gunakan harness – Papan KED harus digunakan – Beritahu petugas Medis bahwa korban jatuh tergantung di Harness



PENYELAMATAN



PENGAMANAN TEMPAT KERJA Wilayah Bahaya



Wilayah Waspada



TALI PENGAIT PEMOSISI KERJA WORK POSITIONING LANYARD



Berfungsi hanya sebagai pemosisi saat bekerja agar seimbang dan kedua tangan dapat bebas bergerak



Fall Arrest Systems



VERTICAL LIFELINE



BEKERJA DI LANTAI KERJA SEMENTARA Pada bidang miring dan rapuh



Membangun perancah



Mendirikan tangga



BEKERJA DI ALAM



HORIZONTAL LIFELINE



HORIZONTAL LIFELINE



DOUBLE HOOKS LANYARD WITH ABSORBER



• Digunakan untuk pergerakan secara vertikal, diagonal maupun horizontal, serta berpotensi jatuh pada faktor jatuh 1 dan 2 • Ditambatkan lebih tinggi dari kepala atau setinggi cincin-D pada sabuk pengaman tubuh; • Kedua tali pengait, ditambat pada struktur yang berbeda • Ditambat secara bergantian



Tali ganda dengan pengait dan peredam kejut



SISTEM PENCEGAH JATUH



PANJANG TALI TETAP



BAHAYA JATUH



TITIK ANGKUR



PENAHAN JATUH TERPANDU



SELF RETRACTING LIFELINE (YO-YO) ▪ Harus terpasang di atas kepala pada fall factor 0 ▪ Memanjang dan ditarik secara otomatis sehingga memungkinkan pekerja bergerak dengan nyaman pada kecepatan normal di area kerja yang disarankan. ▪ Fungsinya: ⮚ Untuk mencegah pekerja terjatuh, jika terjatuh maka rem penahan secara otomatis akan aktif untuk menahan jatuh dan mengurangi gaya yang diterima oleh pengguna ke tingkat yang aman.



TALI PEMOSISI KERJA



PERLINDUNGAN JATUH PADA BIDANG MIRING



SABUK TUBUH



COLLECTIVE PROTECTION SYSTEM (PASIF)



PENCEGAH JATUH



470 mm 950 mm



ANCHORAGE (ANGKUR) - AKTIF



Permanen



Sementara



OVERHEAD RIGID RAIL - AKTIF



MATERI PEMBINAAN I.



KELOMPOK DASAR. 1. PERARTURAN PERUNDANG-UNDANGAN K3 DALAM PEKERJAAN PADA KETINGGIAN.



II. KELOMPOK INTI. 1. 2. 3. 4. 5.



KARAKTERISTIK LANTAI KERJA TETAP DAN LANTAI KERJA SEMENTARA. ALAT PENCEGAH DAN PENAHAN JATUH KOLEKTIF SERTA ALAT PEMBATAS GERAK. PERINSIP PENERAPAN FAKTOR JATUH. PROSEDUR KERJA AMAN PADA KETINGGIAN. TEORI DAN PRAKTEK BERGERAK HORIZONTAL ATAU VERTIKAL MENGGUNAKAN STRUKTUR BANGUNAN. 6. TEORI DAN PRAKTEK TEKNIK BEKERJA AMAN PADA STRUKTUR BANGUNAN DAN BEKERJA DENGAN POSISI MIRING DAN STRUKTUR MIRING. 7. TEORI DAN PRAKTEK TEKNIK MENAIKKAN DAN MENURUNKAN BARANG DENGAN SISTIM KATROL.



III. KELOMPOK PENUNJANG. 1. TEORI DAN PRAKTEK UPAYA PENYELAMATAN DALAM KEADAAN DARURAT.



IV. EVALUASI. 1. TEORI. 2. PRAKTEK.



ALAT PELINDUNG DIRI



HIRARKI PENGENDALIAN RISIKO



COLLECTVE PROTECTION SYSTEM (PASIVE)



PENAHAN JATUH



PENILAIAN RESIKO (MATRIKS RISIKO)



PROSEDUR KERJA PADA KETINGGIAN Pelaksana Pekerjaan bertanggungjawab untuk: • • •



• • • • • • •



Memastikan bahwa semua pekerja mengetahui dan memahami bahaya dan risiko bekerja di ketinggian dan cara mengendalikannya. Mengikuti prosedur bekerja di ketinggian. Memiliki kemampuan dan pengalaman yang cukup untuk bekerja di ketinggian Memiliki kondisi kesehatan fisik yang baik. Memakai Alat Pelindung Diri (APD) baku dan khusus. Menggunakan alat pencegah atau penahan jatuh dengan benar dan aman. Memastikan bahwa semua peralatan dalam kondisi yang baik Memahami cara melaporkan dan evakuasi jika terjadi keadaan darurat. Menghadiri rapat diskusi kerja. Menghentikan pekerjaan ketika membahayakan keselamatan pekerja



PROSEDUR KERJA PADA KETINGGIAN Selama pekerjaan



• Penyediaan sistem yang memadai untuk mencegah pekerja maupun material jatuh • Kondisi peralatan, cuaca, struktur dan fisik karyawan harus dipantau untuk menentukan adanya perubahan yang signifikan pada waktu pelaksanaan pekerjaan • Komunikasi yang memadai dan sesuai harus dipertahankan pada waktu pelaksanaan pekerjaan dan setiap kegagalan harus diberitahukan kepada orang yang bertanggungjawab. Hanya abaaba tangan yang diakui sebagaimana mestinya dapat digunakan • Para pekerja hanya boleh bekerja dalam lingkup izin yang diterbitkan dan tetap berada dalam area kerja, tidak boleh keluyuran kemana-mana. • Supervisi yang memadai atas pekerjaan harus dipertahankan



OSHA Fall Protection Regulations 5,000 Lb (22,2 kN) Rating July 28th, 2017 OSHA



• Ada dua jenis Angkur pengaman jatuh – Angkur non-sertifikasi dan – Angkur bersertifikat.



• OSHA 1910.140 (c) (13) (i), Angkur non-sertifikasi "harus ... mampu mendukung setidaknya 5.000 pound (22,2 kN) per karyawan tertambat." • OSHA 1910.140 (c) (13) (ii) menetapkan bahwa Angkur bersertifikat harus "Dirancang, dipasang, dan digunakan, di bawah pengawasan orang yang berkualifikasi, sebagai bagian dari sistem perlindungan jatuh pribadi lengkap yang mempertahankan faktor keamanan setidaknya dua....“



OSHA Fall Protection Regulations 5,000 Lb (22,2 kN) Rating • Untuk menentukan persyaratan beban 5.000 pound (22,2 kN) terhadap sistem Angkur nonsertifikasi dalam perspektif – kita dapat membayangkan sebuah titik jangkar yang cukup kuat untuk menahan sebuah beban kendaraan pick up ...



https://www.fallprotect.com/techtalk/5000-pounds/



AKSES TALI Angkur



Tali Kerja



Tali Keselamatan



Sabuk Tubuh