Modul Tsunami Fiks [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MODUL MITIGASI BENCANA TSUNAMI [DOCUMENT SUBTITLE] Disusun Oleh: Irdatul Wardah Mimid Iza El Afidah



ii



KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dapat terselesaikannya modul IPA tentang Tsunami atau untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP). Modul ini bertujuan untuk membantu siswa SMP dalam memahami kesiapsiagaan, mitigasi dan pengembangan konsep – konsep baru mengenai bencana Tsunami agar lebih terarah dan bermakna sehingga menambah pengetahuan dan kesiapsiagaan bencana sejak dini. Kami berharap bahwa modul ini juga dapat menambah referensi bagi siswa SMP dalam pembelajran IPA. Pada modul ini memuat tentang uraian materi-materi yang berkaitan dengan “MITIGASI BENCANA TSUNAMI”, selain itu untuk memudahkan pemahaman juga terdapat rangkuman. Kami juga menyisipkan project – project pembelajaran terkait dengan materi Tsunami ini serta info-info tentang sains yang berkaitan dengan materi. Kami berusaha menyusun modul IPA terpadu SMP ini sesuai dengan kebutuhan siswa dan guru sehingga dapat terjadi kegiatan belajar mengajar yang lebih komunikatif dan optimal ditengah pandemic yang sedang terjadi. Akhirnya, kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan modul ini, semoga dapat memberikan andil dalam kemajuan siswa untuk mempelajari IPA dan memitigasi bencana sejak dini. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan modul ini. Untuk itu, kritik dan saran bagi kesempurnaan modul ini sangat kami harapkan. Semoga project pada modul ini dapat memberikan manfaat bagi pembentukan ketrampilan psikomotorik dan hasil belajar siswa dalam penerapan IPA di kehidupan sehari – hari.



Lamongan, 15 September 2020 Penyusun



\



iii



PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL



Modul mitigasi bencana tsunami yang disusun untuk membantu peserta didik dalam belajar secara mandiri memiliki petunjuk penggunaan sebagai berikut: 1. Langkah pertama yaitu pada setiap sub-topik bencana Tsunami, akan disajikan teori atau konsep yang harus dibaca terlebih dahulu, sehingga diharapkan pemahaman kognitif peserta didik akan meningkat. 2. Langkah kedua akan disajikan project untuk dikerjakan oleh siswa dalam upaya pembuktian bencana atau cara memitigasi bencana melalui bagian laboratorium mini yang disediakan, peserta didik diharapkan membaca terlebih dahulu tahapan-tahapan dalam melakukan percobaan sebelum melakukan setiap langkah



yang disediakan.



Laboratorium



mini



ini



diharapkan mampu



meningkatkan dan membantu peserta didik secara psikomotorik / soft skill serta memantapkan konsep dari teori mitigasi dari bencana 3. Langkah ketiga yaitu disediakan evaluasi pada modul mitigasi bencana Tsunami. Setelah memahami konsep secara teori dan praktek, peserta didik akan dievaluasi pemahamannya melalui bagian evaluasi.



\



iv



DAFTAR ISI Cover ......................................................................................................................... i Kata Pengantar ........................................................................................................... ii Petunjuk Penggunaan Modul ..................................................................................... iii Daftar Isi .................................................................................................................... iv Peta Konsep ............................................................................................................... v Capaian Pembelajaran ............................................................................................... v Pendahuluan............................................................................................................... 1 Apa Itu Bencana Tsunami ......................................................................................... 2 Penyebab Bencana Tsunami ...................................................................................... 3 Tanda-Tanda Akan Terjadi Bencana Tsunami .......................................................... 5 Tindakan Yang Dilakukan Ketika Bencana Tsunami ............................................... 6 Mitigasi Bencana ....................................................................................................... 7 Evaluasi ..................................................................................................................... 9 Rangkuman Materi .................................................................................................... 11 Daftar Pustaka............................................................................................................ 12 Kamus Mini ............................................................................................................... 13



\



v



PETA KONSEP



1. Longsoran Lempeng Bawah Laut 2. Gempa Bumi Bawah Laut 3. Aktivitas Vulkanik 4. Tumbukan 5. Benda Luar Angkasa



1. Kondisi Air Laut. 2. Bunyi Gemuruh. 3. Keberadaan Hewan. 4. Gelombang.



1. Struktur Pantai 2. Penataan Wilayah 3. System Terpadu



1. Akan Terjadi 2. Terjadi 3. Setelah Terjadi



Capaian Pembelajaran 1. 2. 3. 4.



Menjelaskan apa itu Tsunami Mengidentifikasi penyebab terjadinya bencana Tsunami Menjelaskan mitigasi bencana Tsunami Menyajikan hasil laporan pengamatan tentang mitigasi bencana Tsunami 5. Mengomunikasikan upaya mitigasi bencana Tsunami



\



1



Pendahuluan Indonesia adalah merupakan tempat pertemuan tiga lempeng yaitu lempeng Aurasia, lempeng Australia dan lempeng Pasifik. Dari aktifitas lempeng-lempeng tersebut menjadikan Indonesia rawan akan gempabumi. Karena Indonesia juga merupakan Negara kepulauan yang dua pertiga wilayahnya adalah laut, maka terjadinya Tsunami akibat gempa bumi berpotensi besar di Indonesia. Tsunami adalah rangkaian gelombang laut yang mampu menjalar dengan kecepatan hingga lebih 900 km per jam, terutama diakibatkan oleh gempabumi yang terjadi di dasar laut. Kecepatan gelombang tsunami bergantung pada kedalaman laut. Di laut dengan kedalaman 7000 m misalnya, kecepatannya bisa mencapai 942,9 km/jam. Kecepatan ini hampir sama dengan kecepatan pesawat jet. Namun demikian tinggi gelombangnya di tengah laut tidak lebih dari 60 cm. Akibatnya kapal-kapal yang sedang berlayar diatasnya jarang merasakan adanya tsunami. Di laut, gelombang tsunami akan memiliki kecepatan yang besar dengan tinggi gelombang yang rendah, sedangkan pada saat mencapai laut dangkal, teluk atau muara sungai, kecepatan gelombang tsunami menurun, namun ketinggian gelombang meningkat dan bersifat merusak. Pada modul ini, kalian akan mempelajari tentang bagaimana cara mitigasi Bencana Tsunami, mitigasi Bencana Tsunami ini sangat penting untuk dipelajari dan dipahami untuk mengantisipasi bencana Tsunami agar lebih terarah dan bermakna sehingga menambah pengetahuan dan kesiapsiagaan bencana sejak dini.



\



2



Apa itu Bencana Tsunami?



a



Tsunami adalah sebuah ombak yang terjadi setelah sebuah gempa bumi, gempa laut, gunung berapi meletus, atau hantaman meteor di laut. Tsunami tidak terlihat saat masih berada jauh di tengah lautan, namun begitu mencapai wilayah dangkal, gelombangnya yang bergerak cepat ini akan semakin membesar. Tenaga setiap tsunami adalah tetap terhadap fungsi ketinggian dan kelajuannya. Apabila gelombang menghampiri pantai, ketinggiannya meningkat sementara kelajuannya menurun. Gelombang tersebut bergerak pada kelajuan tinggi, hampir tidak dapat dirasakan efeknya oleh kapal laut (misalnya) saat melintasi di laut dalam, tetap meningkat ketinggian hingga mencapai 30 meter atau lebih di daerah pantai. Tsunami bisa menyebabkan kerusakan erosi dan korban jiwa pada kawasan pesisir pantai dan kepulauan. Tsunami juga sering dianggap sebagai gelombang air pasang. Hal ini terjadi karena pada saat mencapai daratan, gelombang tsunami lebih menyerupai air pasang yang tinggi daripada menyerupai ombak biasa yang mencapai pantai secara



alami



oleh



tiupan



angin.



Namun



sebenarnya gelombang tsunami sama sekali tidak berkaitan dengan peristiwa pasang surut air laut. Karena itu untuk menghindari pemahaman yang salah, para ahli oseanografi sering menggunakan



Sumber: idntimes.com Gambar 1. Kerusakan yang diakibatkan oleh tsunami



istilah gelombang laut seismik (seismic sea wave) untuk menyebut tsunami, yang secara ilmiah lebih akurat. Dampak negatif yang diakibatkan tsunami adalah merusak apa saja yang dilaluinya. Bangunan, tumbuh-tumbuhan, dan mengakibatkan korban jiwa manusia serta menyebabkan genangan, pencemaran air asin lahan pertanian, tanah, dan air bersih.



\



3



Penyebab Bencana Tsunami Tsunami dapat dipicu oleh bermacam-macam gangguan (disturbance) berskala besar terhadap air laut, misalnya gempa bumi, pergeseran lempeng, meletusnya gunung berapi di bawah laut, atau tumbukan benda langit. Namun, 90% tsunami adalah akibat gempa bumi bawah laut. Dalam rekaman sejarah beberapa tsunami diakibatkan oleh gunung meletus, misalnya ketika meletusnya Gunung Krakatau. Tsunami dapat terjadi apabila dasar laut bergerak secara tiba-tiba dan mengalami perpindahan vertikal. Gerakan vertikal pada kerak bumi, dapat mengakibatkan dasar laut naik atau turun secara tiba-tiba, yang mengakibatkan gangguan kesetimbangan air yang berada di atasnya. Hal ini mengakibatkan terjadinya aliran energi air laut, yang ketika sampai di pantai menjadi gelombang



besar



yang



mengakibatkan



Kegiatan Siswa Carilah gambar kejadian bencana tsunami diindonesia melalui internet, buku maupun sumber belajar lainnya dan nentukan penyebab terjadinya bencana tersebut



terjadinya



tsunami. Beberapa penyebab terjadinya tsunami akan dijelaskan sebagai berikut : 1. Longsoran Lempeng Bawah Laut (Undersea landslides) Gerakan yang besar pada kerak bumi biasanya terjadi di perbatasan antar lempeng tektonik. Celah retakan antara kedua lempeng tektonik ini disebut dengan sesar (fault). Sebagai contoh, di sekeliling tepian Samudera Pasifik yang biasa disebut dengan Lingkaran Api (Ring of Fire), lempeng samudera yang lebih padat menunjam masuk ke bawah lempeng benua. Proses ini dinamakan dengan penunjaman (subduction). Gempa subduksi sangat efektif membangkitkan gelombang tsunami. 2. Gempa Bumi Bawah Laut (Undersea Earthquake) Gempa tektonik merupakan salah satu gempa yang diakibatkan oleh pergerakan lempeng bumi. Jika gempa semacam ini terjadi di bawah laut, air di atas



\



4



wilayah lempeng yang bergerak tersebut berpindah



dari



posisi



ekuilibriumnya.



Gelombang muncul ketika air ini bergerak oleh pengaruh gravitasi kembali ke posisi ekuilibriumnya. Apabila wilayah yang luas pada dasar laut bergerak naik ataupun turun, tsunami dapat terjadi. Berikut ini adalah



beberapa



persyaratan



terjadinya



tsunami yang diakibatkan oleh gempa bumi :



Sumber: wordpress.com GAMBAR 2. Gempa Bumi Bawah Laut



 Gempa bumi yang berpusat di tengah laut dan dangkal (0 – 30 km)  Gempa bumi dengan kekuatan sekurang-kurangnya 6,5 Skala Richter  Gempa bumi dengan pola sesar naik atau sesar turun 3. Aktivitas Vulkanik (Volcanic Activities) Pergeseran lempeng di dasar laut, selain dapat mengakibatkan gempa juga seringkali menyebabkan peningkatan aktivitas vulkanik pada gunung berapi. Kedua hal ini dapat menggoncangkan air laut di atas lempeng tersebut. Demikian pula, meletusnya gunung berapi yang terletak di dasar samudera juga dapat menaikkan air dan membangkitkan gelombang tsunami. 4. Tumbukan Benda Luar Angkasa (Cosmic-body Impacts) Tumbukan dari benda luar angkasa seperti meteor merupakan gangguan terhadap air laut yang datang dari arah permukaan. Tsunami yang timbul karena sebab ini umumnya terjadi sangat cepat dan jarang mempengaruhi wilayah pesisir yang jauh dari sumber gelombang. Sekalipun begitu, apabila pergerakan lempeng dan tabrakan benda angkasa luar cukup dahsyat, kedua peristiwa ini dapat menciptakan megatsunami.



\



5



Tanda-tanda akan terjadi Bencana Tsunami 1. Kondisi air laut Pada proses awalnya, Tsunami ditandai dengan surutnya air laut secara tiba-tiba. Hal ini disebabkan terbukanya lempengan bumi di bawah laut, otomatis air laut akan mengisi ruang yang dibuat oleh lempeng bumi yang terbuka. Nah, pada proses ini, orang-orang yang tinggal di pantai karena ketidaktahuan, mereka akan langsung pergi ke laut untuk mengumpulkan ikan. Inilah yang tidak boleh kamu lakukan! Mengapa? Karena ketika lempeng bumi kembali menutup secara tiba-tiba, gelombang besar akan segera terjadi dan menyeret orang-orang tersebut.



2. Bunyi gemeruh Jika kamu mendengar suara gemuruh entah darimana, kamu perlu waspada akan bahaya tsunami yang akan terjadi. Suara gemuruh ini terjadi akibat adanya pergeseran lempeng bumi di bawah laut.



3. Keberadaan hewan Tanda berikutnya yang bisa kamu mengerti adalah tanda-tanda hewan yang tidak lazim dari biasanya. Pada tahap ini, kamu tidak akan melihat adanya aktivitas burung-burung



camar



yang



biasanya



muncul di laut. Umumnya, binatang akan



Sumber: pexels.com



cenderung menjauhi laut karena insting



Gambar 3. Keberadaan hewan dilaut



mereka akan bahaya yang terjadi beberapa waktu



kemudian.



Tingkah



laku



dan



kehidupan binatang ini bisa kamu jadikan tanda akan terjadinya tsunami. .



\



6



Tindakan yang dilakukan Ketika bencana Tsunami 1. Akan terjadi bencana 



Adanya tanda-tanda tsunami yang sudsah terjadi seperti air laut surut, bunyi gemuruh dan hewan-hewan pergi.







Memantau informasi dari berbagai media resmi mengenai potensi tsunami



2. Terjadi bencana Mari Mencoba



 Setelah gempa bumi berdampak pada



rumah



berupayah



anda,



untuk



j



jangan



merapikan



rumah. Waspadah gempa bumi



Alat dan Bahan:



susulan!



1. 2. 3. 4. 5.



 Jika anda dirumah usahakan tetap



tenang



dan



segera



Nampan 2.Air Rumah-rumahan Tanah sterofoam



membimbing keluarga untuk menyelamatkan diri ketempat lebih tinggi dan aman.  Tidak



semua



memicu



gempa



tsunami.



bumi Jika



mendengar sirine tanda bahaya



Petunjuk : 1. Siapkan nampan dan setengah bagiandari nampan tersebut taruh disterofoam. 2. Pada sterofoam letakkan rumah-rumahan dan tanaman. 3. Tuangkan air pada bagian nampan yang tidak ada sterofoamnya. 4. Pukul bagian samping bawah nampan. 5. Amati apa yang terjadi.



atau pengumuman dari pihak berwenang mengenai bahaya Diskusi:



tsunami, anda



perlu segera



menyingkir dari daerah pantai. Perhatikan



peringatan



dan



arahan dari pihak berwenang



1. Jelaskan penyebab terjadinya gelombang tsunami 2. Jelaskan akibat yang ditimbulkan dari gelombang tsunami 3. Jelaskan Tindakan yang bisa dilakukan Ketikaada gelombang tsunami



dalam proses evaluasi.  Jika sampai didaerah tinggi, bertahanlah disana karena gelombang tsunami yang kedua dan ketiga biasanya lebih besar dari gelombang pertama



\



7



 Jangan kembali jika belum dinyatakan aman oleh pihak berwenang.  Hindari jalan melewati jembatan.  Bagi anda yang melakukan evaluasi menggunakan kendaraan dan terjadi kemacetan, segera kunci dan tinggalkan kendaraan serta melanjutkan evaluasi dengan jalan kaki.  Apa bila anda berada dikapal atau perahu yang tengah berlayar, upayakan untuk tetap berlayar dan menghindar dari pelabuhan.



2. Pascabencana 



Tetap utamakan keselamatan dan bukan barang-barang anda, waspada dengan instalasi listrik dan pipa gas







Jauhi area yang tergenang dan rusak sampai ada informasi aman dari pihak berwenang







Hindari air yang bergerak karena arusnya dapat membahayakan.







Bersikan sarang nyamuk dengan segera.







Hindari lokasi yang masih terkena bencana







Hati-hati saat memasuki gedung karena ancaman kerusakan yang tidak terlihat sampai pada fondas



Mitigasi Bencana Tsunami Mitigasi bencana merupakan kegiatan yang sangat penting dalam penanggulangan bencana, karena kegiatan ini dilakukan dengan maksud untuk mengantisipasi agar dampak yang ditimbulkan dapat dikurangi. Mitigasi bencana alam dilakukan secara struktural dan non struktural. Secara struktural yaitu dengan melakukan upaya teknis, baik secara alami maupun buatan mengenai sarana dan prasarana mitigasi. Secara non struktural adalah upaya non teknis yang menyangkut penyesuaian dan pengaturan tentang kegiatan manusia agar sejalan dan sesuai dengan upaya mitigasi struktural maupun upaya lainnya



\



8



Banyaknya korban jiwa karena tsunami disebabkan banyak faktor seperti kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gempa dan tsunami, terbatasnya peralatan, peramalan, peringatan dan masih banyak lagi. Untuk mengurangi bahaya bencana tsunami diperlukan perhatian khusus terhadap 3 hal yaitu: 1. Struktur Pantai Didaerah pantai dimana gempa biasa terjadi sebaiknya dibangun struktur bangunan penahan ombak berupa dinding pantai (sea wall or coastal dike) yang merupakan bangunan pertahanan (defense structure) terhadap tsunami. Struktur ini akan efektif, apabila ketinggian tsunami relatif tidak terlalu tinggi. Jika ketinggian tsunami melebihi 5 meter, prasarana ini kurang begitu berfungsi. Pohon-pohon pantai seperti tanaman bakau (mangrove) juga cukup efektif untuk mereduksi energi tsunami, terutama untuk tsunami dengan ketinggian kurang dari 3 meter. 2. Penataan Wilayah Korban terbanyak bencana tsunami adalah perkampungan padat didaerah pantai disamping daerah wisata pantai. Cara paling efektif mengurangi korban bahaya tsunami adalah dengan memindahkan wilayah pemukiman pantai ke daerah bebas tsunami (tsunami-free area). Menurut catatan, sudah banyak peristiwa tsunami yang menyapu habis pemukiman nelayan disekitar pantai, mereka terperangkap dan tidak sempat menyelamatkan diri ketika tsunami datang. Kedatangan tsunami yang begitu cepat sangat tidak memungkinkan penduduk didaerah pesisir pantai untuk meloloskan diri. Perkiraan tentang daerah penggenangan tsunami (tsunami inundation area) diperlukan untuk merancang daerah pemukiman yang aman bagi penduduk. 3.



Sistem Yang Terpadu Sistem pencegahan tsunami (tsunami prevention system) akan meliputi hal hal sebagai berikut: peramalan, peringatan, evakuasi, pendidikan masyarakat, latihan, kebiasaan untuk selalu waspada terhadap bencana, dan kesigapan pasca bencana.



\



9



EVALUASI A. Pilihan Ganda Pilihlah jawaban yang paling benar dari salah satu dari pilihan jawaban yang tersedia pada soal dibawah ini. 1. Seorang nahkoda yang sedang berlayar di tengah samudera lepas tiba-tiba mendapatkan berita ada gempa besar dengan potensi tsunami. Langkah mitigasi yang seharusnya dilakukan nahkoda kapal adalah... a. Mengarahkan kapal untuk tetap di tengah laut lepas jauh dari pantai b. Mempercepat laju kapal untuk segera berlabuh di pantai yang terdekat c. Mengentikan laju kapal sambil menunggu tsunami terjadi d. Menyampaikan berita tsunami kepada seluruh penumpang e. Mengirimkan tanda bahaya kepada petugas pelabuhan 2. Saat terjadi gempa di sekitar pantai kemudian diikuti surutnya air laut yang ekstrim menandakan akan terjadi tsunami. Langkah penyelamatan yang paling tepat dilakukan adalah... a. Menjauhi pantai dan mencari tempat yang tinggi b. Menjauhi pantai dan berlindung dalam rumah c. Berlindung di bawah pohon dan menghindari terjangan air bah d. Menaiki kapal karena lebih aman dan menjauhi pantai e. Meminta bantuan penyelamat dan mengumpulkan barang berharga 3. Indonesia merupakan negara rawan bencana antara lain: gempa bumi, banjir, dan tanah longsor, maka pemerintah perlu melakukan antisipasi. Tindakan sebelum terjadi bencana yaitu... a. Penyediaan sarana prasarana pendidikan bagi korban bencana b. Menyelamatkan harta benda penduduk c. Menyediakan logistik bagi korban bencana d. Penyuluhan kepada masyarakat di daerah rawan bencana e. Membangun sarana penampungan yatim piatu 4. Pernyataan: 1) berlokasi di lereng yang landai 2) keberadaan di sekitar garis pantai 3) berada pada pertemuan lempeng tektonik 4) daerah aliran sungai 5) relief didominasi dataran tinggi Faktor-faktor potensial terjadi tsunami terdapat pada angka... a. 1, 2, dan 3 b. 1, 2, dan 4



\



10



c. 1, 3, dan 5 d. 2, 4, dan 5 e. 3, 4, dan 5 5. Indonesia rawan terjadi tsunami. Tsunami disebabkan oleh gempa yang berpusat di dasar laut. Mitigasi bencana tsunami yang dapat dilakukan adalah... a. melindungi diri di bawah meja atau kolong tempat tidur b. membangun pelabuhan sebagai titik kumpul evakuasi c. merenovasi rumah menjadi rumah tahan guncangan d. menanam banyak pohon kelapa di tepi pantai e. memasang petunjuk arah jalur evakuasi



B. Uraian 1. Apakah yang dimaksud dengan peristiwa alam tsunami? 2. Apa kerugian yang di alami manusia akibat tsunami? 3. Apa yang terjadi ketika gelombang yang disebabkan oleh tsunami menghantam pantai? 4. Bagaimana tindakan yang harus dilakukan saat terjadi bencana tsunami? 5. Bagaimana mitigasi bencana yang dilakukan saat ada bencana tsunami?



\



11



RANGKUMAN MATERI 1. Tsunami adalah sebuah ombak yang terjadi setelah sebuah gempa bumi, gempa laut, gunung berapi meletus, atau hantaman meteor di laut. Tsunami tidak terlihat saat masih berada jauh di tengah lautan, namun begitu mencapai wilayah dangkal, gelombangnya yang bergerak cepat ini akan semakin membesar. Tenaga setiap tsunami adalah tetap terhadap fungsi ketinggian dan kelajuannya. 2. Tsunami dapat dipicu oleh bermacam-macam gangguan (disturbance) berskala besar terhadap air laut, misalnya gempa bumi, pergeseran lempeng, meletusnya gunung berapi di bawah laut, atau tumbukan benda langit. Namun, 90% tsunami adalah akibat gempa bumi bawah laut. Beberapa penyebab terjadinya tsunami yakni sebagai berikut : Longsoran Lempeng Bawah Laut (Undersea landslides), Gempa Bumi Bawah Laut (Undersea Earthquake), Aktivitas Vulkanik (Volcanic Activities), dan Tumbukan Benda Luar Angkasa (Cosmic-body Impacts). 3. Tanda-tanda akan terjadinya tsunami salah satunya yakni Kondisi air laut, Bunyi gemeruh dan Keberadaan hewan. 4. Tindakan yang dilakukan saat akan terjadi bencana salah satunya adalah Memantau informasi dari berbagai media resmi mengenai potensi tsunami. Sedangkan tindakan yang dilakukan saat terjadi bencana yakni Jika anda dirumah usahakan tetap tenang dan segera membimbing keluarga untuk menyelamatkan diri ketempat lebih tinggi dan aman. Dan apabila pascabencana maka tindakan yang harus dilakukan salah satunya adalah menjauhi area yang tergenang dan rusak sampai ada informasi aman dari pihak berwenang 5. Mitigasi



bencana



merupakan



kegiatan



yang



sangat



penting



dalam



penanggulangan bencana, karena kegiatan ini dilakukan dengan maksud untuk mengantisipasi agar dampak yang ditimbulkan dapat dikurangi. Mitigasi bencana alam dilakukan secara struktural dan non struktural.



\



12



DAFTAR PUSTAKA Buku Pedoman Latihan Kesiapsiagaan Bencana Nasional. BNPB. 2017. Fauzi, Ihwan, 2005, Desain Peta Tanggap Darurat untuk Penanggulangan Bencana Alam Tsunami Berbasis Citra Ikonos dan SRTM (Studi Kasus Banda Aceh), Teknik Geodesi ITB: Bandung. Hudawati, Nannie, 2003, Informasi Geospatial dalam mengatasi masalah Kebencanaan dan Kedaruratan di Indonesia, Forum Komunikasi Geospasial Nasional 2003, 14 - 15 Oktober 2003: Jakarta. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 7 Tahun 2015 tentang Rambu dan Papan Informasi Bencana.



\



13



KAMUS MINI



Seismic sea wave



: Rambatan energi yang disebabkan karena adanya gangguan dalam kerak bumi, misalnya adanya patahan atau adanya ledakan



Undersea landslides



: Tanah longsor dilaut yang mengangkut sedimen dari landas benua dan ke laut dalam



Undersea earthquake



: Gempa yang terjadi dibawah air di dasar badan air, terutama lautan.



Ekuilibrium



: Keadaan karena kekuatan-kekuatan yang berlawanan



Cosmic-body impacts



: Tumbukan dari benda luar angkasa seperti meteor yang merupakan gangguan terhadap air laut yang datang dari arah permukaan



Megatsunami



: Tsunami yang mencapai ketinggian lebih dari 100 meter



\