MPN Coliform [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Air adalah sarana utama untuk meningkatkan derajat kesehatan mas yarakat karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam penularan penyakit. Air bersih adalah air yang jernih, tidak berwarna, tawar dan tidak berbau. Air merupakan kebutuhan yang pa ling utama didalam kehidupan manusia. Air yang ada di alam bukanlah sebagai air murni, melainkan sebagai air yang mengandung macam -macam zat, baik yang terlarut maupun tersuspensi. Jumlah dan jenis zat tersebut tergantung dari kondisi lingkungan sekitar su mbernya. Pemeriksaan derajat pencemaran air secara mikrobiologi umumnya ditunjukkan dengan kehadiran bakteri indikator seperti coliform dan fecal coli. Bakteri coliform sebagai suatu kelompok dicirikan sebagai bakteri berbentuk batang gram negative, tidak membentuk spora, aerobic, dan anaerobic fakultatif yang memfermentasi laktosa dengan menghasilkan asam dan gas dalam waktu 48 jam pada suhu 37 o C. Berdasarkan inilah yang melatar belakangi dilaksanakannya praktikum ini untuk mengetahui teknik pengujian kualitas air dengan menggunakan metode MPN (Most Probable Number). 1.2 Rumusan Masalah 1) Apa yang dimaksud dengan Most Probable Number (MPN) coliform ? 2) Media Apa saja yang digunakan saat melakukan uji Most Probable Number (MPN Coliform) ? 3) Bagaimana cara melakukan Uji Most Probable Number dan persiapan untuk melakukan uji MPN Coliform ? 4) Bagaimana Hasil Dari uji MPN coliform pada air sumur ?



1



1.3 Tujuan 1. 2. 3. 4.



Dapat melakukan pembuatan media perkembangan bialan untuk pemeriksaan coliform Dapat melakukan persiapan dan perhitungan kebutuhan media tanam Dapat melakukan pemeriksaan air sumur dengan metode MPN coliform Mengetahui hasil praktikum pemeriksaan MPN coliform pada air sumur



2



BAB II DASAR TEORI



Bakteri coliform adalah jenis bakteri yang umum digunakan sebagai indikator penentuan kualitas sanitasi makanan dan air. Coliform sendiri sebenarnya bukan penyebab dari penyakit-penyakit bawaan air, namun bakteri jenis ini mudah untuk digunakan sebagai indikator keberadaan organism pathogen, seperti : virus, bakteri lainnya yang banyak parasit hidup dalam sistem pencernaan manusia dan terkandung dalam feses. Organism indikator digunakan karena ketika seseorang terinfeksi oleh bakteri pathogen, orang tersebut akan mengekskresi organism indikator jutaan kali lebih banyak daripada organism pathogen. Hal inilah yang menjadi alasan untuk menyimpulkan bila tingkat keberadaan organism indikator rendah maka organism pathogen akan jauh lebih rendah atau bahkan tidak ada sama sekali. Bakteri coliform dijadikan sebagai bakteri indikator karena tidak berpatoghen, mudah cepat dikenal dalam tes laboratorium, jumlahnya dapat dikorelasikan dengan probabilitas adanya bakteri pathogen, serta bertahan lebih lama dalam lingkungan yang tidak menguntungkan (Colome, 2001). Colifrom adalah golongan bakteri yang merupakan campuran antara bakteri fekal dan bakteri non fekal. Bakteri fekal coliform merupakan kelompok bakteri fakultatif aerob, gram negative tidak membentuk spora, terbentuk batang pendek, mampu memfermentasi laktosa dengan menghasilkan gas serta tumbuh pada suhu 37oC selama sekurang-kurangnya 24 jam. Prinsip penentuan angka bakteri coliform adalah bahwa adanya pertumbuhan bakteri coliform yang ditandai dengan terbentuknya gas pada tabung Durhan, setelah diinkubasikan pada media yang sesuai (Harmita Dan Radji M, 2008). Pencemaran air yang disebabkan oleh kontaminasi tinja adalah masalah serius karena potensi untuk tertular penyakit dari patogen (organisme diseasecausing). Sering, konsentrasi patogen dari kontaminasi tinja kecil, dan jumlah patogen yang mungkin berbeda adalah besar. Akibatnya, tidak praktis untuk menguji untuk patogen dalam setiap sampel air yang dikumpulkan. Sebaliknya, kehadiran patogen ditentukan dengan bukti tidak langsung dengan tes organisme β€œindikator” seperti bakteri koliform. Coliform berasal dari sumber yang sama sebagai organisme patogen. Coliform relatif mudah untuk mengidentifikasi, biasanya hadir dalam jumlah lebih besar dari patogen lebih berbahaya, dan merespon lingkungan, pengolahan air limbah, dan pengolahan air sama dengan patogen banyak. Akibatnya, pengujian untuk bakteri coliform bisa menjadi indikasi yang masuk akal dari apakah bakteri patogen lain yang hadir.



3



Secara umum peningkatan kadar coloform feca memberikan peringatan kegagalan dalam pengolahan air, istirahat dalam integritas sistem distribusi, atau mungkin kontaminasi dengan patogen. Ketika kadar tinggi mungkin ada peningkatan risiko ditularkan melalui air gastroenteritis . Pengujian bakteri yang murah, dapat diandalkan dan cepat (1-hari inkubasi). Kehadiran koliform tinja di lingkungan perairan dapat menunjukkan bahwa air telah terkontaminasi dengan feces manusia atau hewan lain. Fecal coliform dapat masuk k sungai melalui debit langsung limbah dari mamalia dan burung, pertanian dan limpasan badai,dan dari limbah manusia. Namun, kehadiran mereka juga dapat hasil dari bahan tanaman, dan pulp atau pabrik kertas limbah.



Masalah yang dihasilkan dari kontaminasi tinja air: 1. Bahaya kesehatan manusia Jumlah besar bakteri koliform tinja dalam air tidak berbahaya menurut beberapa pihak berwenang, tetapi mungkin menunjukkan risiko lebih tinggi patogen yang hadir di dalam air. Beberapa penyakit patogen ditularkan melalui air yang mungkin bertepatan dengan kontaminasi koliform tinja termasuk infeksi telinga, disentri , demam tifoid , gastroenteritis virus dan bakteri, dan hepatitis A . Kehadiran koliform tinja manusia cenderung mempengaruhi lebih dari itu tidak makhluk air, meskipun tidak secara eksklusif. 2. Dampak terhadap lingkungan Diobati bahan organik yang mengandung koliform tinja dapat berbahaya bagi lingkungan. dekomposisi aerobik bahan ini dapat mengurangi oksigen terlarut kadar jika dibuang ke sungai atau saluran air.Hal ini dapat mengurangi tingkat oksigen yang cukup untuk membunuh ikan dan kehidupan air lainnya. Pengurangan koliform tinja dalam air limbah mungkin memerlukan penggunaan klorin dandesinfektan bahan kimia. Bahan tersebut dapat membunuh bakteri coliform fecal dan penyakit. Mereka juga membunuh bakteri penting untuk keseimbangan yang tepat dari lingkungan air, membahayakan kelangsungan hidup spesies bakteri tergantung pada mereka. Jadi tingkat yang lebih tinggi coliform fecal membutuhkan tingkat lebih tinggi klorin, mengancam organisme akuati. Bakteri coliform adalah bakteri indikator keberadaan bakteri p a t h o g e n , l e b i h t e p a t n ya b a k t e r i c o l i f o r m f e k a a d a l a h b a k t e r i i n d i k a t o r a d a n ya p e n c e m a r b a k t e r i p a t h o g e n . P e n e n t u a n b a k t e r i c o l i f o r m f e k a m e n j a d i i n d i k a t o r p e n c e m a r a n d i k a r e n a k a n j u m l a h k o l o n i n ya p a s t i berkorelasi positif dengan keberadaan bakteri pathogen. Selain itu, bakteri coliform lebih mudah, cepat di deteksi dan sederhana daripada m e n d e t e k s i a d a n ya b a k t e r i p a t h o g e n , j a d i m a k i n s e d i k i t k a n d u n g a n coliform pada air maka kualitas air akan semaki n baik. Contoh bakteri coliform adalah Esherichia Coli dan Entereobacter aerogenes (Friedheim, 2001). 4



Jumlah mikroorganisme dapat dihitung melauli beberapa cara, n a m u n s e c a r a m e n d a s a r d a p a t d i k e l o m p o k k a n m e n j a d i d u a ya i t u , p e r h i t u n g a n l a n g s u n g d a n t i d a k l a n gs u n g. P e r h i t u n g a n s e c a r a l a n gs u n g dapat mengetahui beberapa jumlah mikroorganisme pada suatu bahan tanpa memberikan perlakuan terlebih dahulu. Sedangkan, cara p e r h i t u n g a n t i d a k l a n gs u n g h a r u s m e m b e r i k a n p e r l a k u a n t e r t e n t u s e b e l u m dilakukan perhitungan. Perhitungan secara langsung, dapat dilakukan d e n g a n b e b e r a p a m a c a m c a r a a n t a r a l a i n a d a l a h d e n ga n m e m b u a t p r e p a r a t dari suatu bahan dan penggunaan ruang hitung. Sedangkan cara tidak l a n gs u n g h a n ya u n t u k m e n g e t a h u i j u m l a h m i k r o o r g a n i s m e p a d a s u a t u b a h a n ya n g m a s i h h i d u p ( S u r i a w i r i a , 2 0 0 5 ) . Metode MPN (Most Probable Number) merupakan salah satu metode perhitungan secara tidak langsung dan metode ini terdiri dari 3 tahapan ya i t u , u j i p e n d u g a a n ( p r e s u m p t i v e t e s t ) , u j i k o n f i r m a s i ( c o m f i r e d t e s t ) , dan uji pelengkapan (completed test). Dalam uji tahap pertama, k e b e r a d a a n c o l i f o r m m a s i h d a l a m t i n gk a t p r o b a b i l i t a s t i n g k a t r e n d a h , masih dalam dugaan. Uji ini mendeteksi sifat fermentative coliform dalam sampel (Suriawiria, 2005). MPN adalah suatu metode perhitungan mikroorganisme berdasarkan data kuantitatif hasil pertumbuhan mikroorganisme pada medium cair spesifik dalam seri tabung untuk memperoleh kisaran data kuantitatif jumlah mikroorganisme tersebut (MPN/ml (g)).



5



BAB III METODE PENELITIAN



Lo k a s i : La b o r a t o r i u m T e r p a d u P o l i t e k n i k K e s e h a t a n K e m e n k e s S u r a b a ya . ( J l n . P u c a n g D j a j a r T e n g a h N o . 5 6 S u r a b a ya ) Hari/Tanggal : Waktu : 1. Alat : a. Pipet 10 ml, 5 ml, 1 ml, 0,1 ml b. Tabung Durham c. Tabung Reaksi d . T i m b a n ga n e. Autoclave f . In k u b a t o r g . E r l e n m e ye r h. Gelas ukur i. Thermometer j. Kompor gas k. Kertas etiket l. Krustang/pinset m. Kertas pH n . B e k k e r gl a s s



2. Bahan : A . M e d i a La c t o s e B r o t h B. Aquadest C. Sampel D . M e d i a B G LB ( B r i l l i a n t G r e e n B i l e B r o t h )



6



3 . Prosuder Kerja : 1) Pembuatan Media a. Media TSL (Triple Strenght Lactose) οƒ˜ Ambil Media Lactose Broth οƒ˜ Hitung Kebutuhan Lactose Broth yang akan digunakan TSL : 3 sampel contoh ( 3 x 3 = 9 ) Lactose Broth :



13 1000



=



𝑋 5 π‘₯ 3=15



: 0,195 gram. οƒ˜ Timbang Media sesuai perhitungan diatas οƒ˜ Larutkan dengan aquadest sebanyak 15 ml kedalam erlenmeyer. jika pelarutannya kurang sempurna larutkan dengan menggunakan water bath. οƒ˜ Ambil media yang sudah dilarutkan menggunakan pipet sebanyak 5ml pada 3 tabung reaksi. οƒ˜ Tutup masing-masing tabung reaksi dengan kapas, lalu sterilkan dengan autoclave suhu 121oC selama 15 menit. b. Media SSL ( Single Strenght Lactose) οƒ˜ Ambil Media Lactose Broth jjjj οƒ˜ Hitung Kebutuhan media Lactose Broth yang akan digunakan SSL : 6 sampel contoh ( 6 x 1 = 6 ) Lactose Broth :



οƒ˜ οƒ˜



οƒ˜ οƒ˜



13 1000



=



π‘₯ 6 π‘₯ 10=60



: 0,78 gram. Timbang Media sesuai perhitungan diatas Larutkan dengan aquadest sebanyak 60 ml kedalam Erlenmeyer. Jika larutannya kurang sempurna maka taruh di waterbath agar terlaruth dengan sempurna. Ambil media yang sudah terlarut dengan menggunakan pipet sebanayak 10 ml dan masukkan pada 6 tabung reaksi. Tutup masing-masing tabung dengan kapas, lalu di autoclave dengan suhu 121oC selama 15 menit.



7



c. Media BGLB (Brilliant Green Lactose Bile Broth) οƒ˜ Ambil Media Brilliant Green Lactose Bile Broth οƒ˜ Hitung Kebutuhan media BGLB yang akan digunakan BGLB : 9 tabung reaksi Brilliant green Lactose Bile Broth :



οƒ˜ οƒ˜



οƒ˜ οƒ˜



οƒ˜



40 1000



=



π‘₯ 5π‘šπ‘™ π‘₯ 9=45 π‘šπ‘™



: 1,8 gram. Timbang media sesuai perhitungan diatas Larutkan dengan aquadest sebanyak 45 ml kedalam Erlenmeyer. Jika pelarutannya kurang sempurna maka larutkan dengan waterbath. Ambil media yang sudah dilarutkan menggunakan pipet sebanyak 5 ml pada 9 tabung reaksi Sebelum media dimasukkan kedalam tabung reaksi diberi tabung durham dan memposisikannya terbalik agar mengetahui air yang kita uji mengandung bakteri coliform atau tidak. Tutup masing-masing tabung reaksi dengan kapas, lalu sterilka dengan autoclave suhu 121oC selama 15 menit.



2) Teknik Sampling Air Sumur 1. Siapkan Botol Tenggelam yang akan digunakan untuk mengambil sampel air sumur . 2. Siapkan botol sampel steril, lampu spirtus, alkohol, e-tiket atau spidol, tali, kertas coklat, dan kapas dalam keadaan steril semualalu taruh kedalam cool box serta membawa es kering / ice dry. 3. Tentukan lokasi titik pengambilan sampling terlebih dahulu. 4. Bersihkan tangan dengan menggunakan alkohol 70% 5. Ambil botol tenggelam 1L yang steril, lalu lilitkan tali pada botol tenggelam ke tangan kanan. 6. Turunkan botol tenggelam secara perlahan ke dalam sumur. 7. Angkat botol tenggelam tersebut kepermukaan dan selalu dekatkan dengan lampu spirtus. 8. Tuangkan sampel air dari botol tenggelam ke botol sampel yang steril. 9. Buang air hingga tersisa ΒΎ didalam botol sampel. 10. Ukur pH dan suhu pada sampel air, lalu flambir mulut botol dan tutup kembali dengan menggunakan kapas dan penutup botol.



8



11. Beri label pada sampel sesuai dengan data keterangan, kemudian bungkus kembali botol sampel dengan kertas pembungkus ikat pada leher botol sampel. 12. Masukkan kembali kedalam coolbox. 3) Prosedur Pemeriksaan 1. Pengujian Perkiraan (Presumptive Test) οƒ˜ Siapkan tabung reaksi 9 buah yang berisi media Lactose Broth, 6 tabung untuk SSL dan 3 tabung untuk TSL ( 3x) : 3 x 10ml, 3x 1ml, 3 x 0,1ml. οƒ˜ Pipet steril contoh yang sudah dicampur rata dimasukkan secara aseptic kedalam tabung yang berisi media lactose broth. οƒ˜ Goyang-goyangkan tabung yang di dalam rak, supaya contoh air dan media tercampur rata. οƒ˜ Dieramkan pada temperature 35oCΒ±0,5oC selama jangka waktu 24 jam. Gas yang terbentuk didalam tabung durham diamati. Tabung yang mengandung gas dilanjutkan dengan pengujian penegasan. Tabung yang tidak mengandung gas dilanjutkan pengeraman selama 24 jam lagi. οƒ˜ Sesudah 24 jam kemudian diamati lagi, apabila dalam tabung tidak dihasilkan gas, contoh tersebut dibuang. Tabung yang menghasilkan gas dilanjutkan dengan pengujian penegasan. 2. Pengujian Penegasan (Confirmed Test) οƒ˜ Contoh yang mengandung gas baik dalam jangka waktu 24 jam maupun dalam waktu 2x24 jam dilanjutkan dengan pengujian penegasan, dimana jumlah tabung yang digunakan sesuai dengan jumlah tabung yang menghasilkan gas dalam pengujian perkiraan. οƒ˜ Dari masing-masing tabung yang menghasilkan gas pada pengujian perkiraan diambil sampel sebanyak 1 sampai 2 mata ose. οƒ˜ Contoh ini kemudian dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang sudah berisi media Brilliant Green Lactoce Broth (BGLB). οƒ˜ Dieramkan selama 24 jam dengan temperature 35oCΒ±0,5oC. diamati gas yang ada di dalam tabung durham. Tabung yang mengandung gas dicatat sebagai contoh yang mengandung bakteri golongan coli. Dan jika tabung tidak menghasilkan gas dilanjutkan kembali pengamatan selama jangka waktu 24 jam.



9



οƒ˜ Bila ternyata dalam waktu 2x24 jam tidak terbentuk gas maka pengujian perkiraan dinyatakan negative dan tidak dilanjutkan ke pengujian lengkap. 3. Pengujian Lengkap (Completed Test) οƒ˜ Pada pengujian lengkap digunakan media padat dan media cair. οƒ˜ Semua tabung yang menunjukkan peragian positif pada pengujian penegasan dalam waktu 2x24 jam diambil dengan ose dan digoreskan pada media Eosin Methylene Blue (EMB) agar atau endo agar. οƒ˜ Dieramkan pada temperature 35oCΒ±0,5oC selama 24 jam. οƒ˜ Dicari koloni bakteri golongan pada setiap lempeng. Bila ada koloni yang tersangka dipindahkan ke media lactose broth dan agar miring. οƒ˜ Dieramkan pada 35oCΒ±0,5oC selama 24 jam atau 48 jam. οƒ˜ Dari agar miring dibuat sediaan dan dicat menurut gram, untuk melihat adanya spora. οƒ˜ Pengujian lengkap dinyatakan positif bila terbentuk gas pada mediun lactose broth, pada pengecatan gram bersifat negative dan tidak membentuk spora. οƒ˜ Bila pada medium lactose broth tidak terbentuk gas dalam waktu 48 jam, pengujian dinyatakan negative. Demikian pula jika tidak ada tersangka pada EMB atau endo agar, pengujian dinyatakan negative.



10



BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN



1. Pada Media BGLB ( Brilliant Green Bile Lactose Broth ) οƒ˜ AIR SUMUR Nama



Media Lactose Broth TSL No. 1



TSL No. 2



TSL No. 3



No



+



+



Nama



+



SSL (1ml) No. 1



+



SSL (1ml) No. 2



+



SSL (1ml) No. 3



+



SSL SSL SSL (0,1ml) (0,1ml) (0,1ml) No. 1 No. 2 No. 3



+



+



+



Media BGLB (Brilliant Green Lactose Bile Broth) TSL No. 1



TSL No. 2



TSL No. 3



No



+



+



+



SSL (1ml) No. 1



-



SSL (1ml) No. 2



+



SSL (1ml) No. 3



+



SSL SSL SSL (0,1ml) (0,1ml) (0,1ml) No. 1 No. 2 No. 3



+



+



+



οƒ˜ Pembahasan : Berdasarkan data table diatas dapat di lihat bahwa penanaman sampel air ke dalam media lactose broth yang di 9 tabung reaksi, telah mengalami terbentuknya gelembung gas pada tabung durham setelah di inkubasi selama 2x24 jam. Setelah diinkubasi maka dilanjutkan untuk penanaman dengan media BGLB (Brilliant Green Lactose Broth), sebelum media digunakan sterilkan terlebih dahulu. Setelah itu, campurkan larutan sampel pada tabung TSL dan SSL yang terdapat gelembung gas pada tabung durham sebanyak 1-2 mata ose. Kemudian inkubasi selama 2x24 jam dengan suhu 35oC. Jika pada media BGLB terlihat gelembung gas berwarna putih , tandanya bahwa air sumur tersebut terdapat bakteri golongan coliform.



11



BAB V KESIMPULAN



12



DAFTAR PUSTAKA



Colome,JS, Et al., 2001, Laboratory Exercise in Microbiology, West Publishing Company. New York. Harmita dan Radji M. 2008. Buku Ajar Analisis Hayati, Edisi 3. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta. Narwati, Dkk. 2016. Modul Praktikum Mikrobiologi Lingkungan. Surabaya : Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya. Suriawiria, U. 2005. Mikrobiologi Dasar. Papasan Sinar Sinanti. Jakarta.



13



LAMPIRAN



Penimbangan Media



Pengenceran Media



BGLB



BGLB



Pengadukan Media BGLB



Memasukkan Media BGLB Ke 9 tabung reaksi



14



Pengamatan bakteri golongan coliform pada tabung durham



15