Muhammad Shiddiq Iskandar 03125948 ADPU4510 Perbandingan Administrasi Negara [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama



:Muhammad Shiddiq Iskandar



Mata Pelajaran:ADPU4510/Perbandingan Administrasi Negara Jurusan



:50/Ilmu Administrasi Negara



Fakultas



:Fakultas Ilmu Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik



UPBJJ



:50/Samarinda



Tugas



:1



No 1



Tugas Tutorial Coba bedakan antara pendekatan struktural dan pendekatan fungsional!



2



Jelaskan secara singkat keunggulan dan kelemahan kedua pendekatan tersebut!



Skor Maksimal 60



40



Sumber Tugas Tutorial Modul 3: Metodologi Perbandingan Kegiatan Belajar 3: Pendekatan Struktural dan Pendekatan Fungsional



Jawaban: 1. Pendekatan fungsional menganalisis sistem sosial dari fungsi dan peranan setiap anggota masyarakat dalam masyarakat itu sendiri dari sisi nilai-nilai dan kebudayaan masyarakat. memiliki asumsi dasar bahwa masyarakat terintegrasi atas dasar kata sepakat para anggotanya terhadap nilai dasar kemasyarakatan yang menjadi panutannya. Kesepakatan tersebut menjadi pernyataan umum yang memiliki kemampuan mengatasi perbedaan pendapat dan kepentingan dari pada anggotanya. Masyarakat sebagai suatu sistem yang secara fungsional terintegrasi kedalam suatu bentuk equilibrium Sedangkan, pendekatan struktural menganalisis sistem sosial secara makro, yang berarti pendekatan ini menganalisis sistem sosial dari sisi struktur, pembagian peranan dan perilaku dalam masyarakat. Pendekatan ini memandang masyarakat adalah sebuah sistem yang teratur dan bersifat stabil, pendekatan ini juga memandang masyarakat sebagai sistem kompleks yang bagian bagian di dalamnya bekerja secara bersama guna menghasilkan solidaritas dan stabilitas. Sistem yang stabil ini dicirikan oleh masyarakat dimana mayoritas anggota atau para individu memiliki perangkat nilai, kepercayaan, dan perilaku yang digunakan secara bersama. Pendekatan ini juga memandang masyarakat terdiri atas bagian-bagian yang menjalankan fungsi yang saling berhubungan satu sama lain. Hubungan padu dan harmonis antar struktur dan fungsi tersebut menyumbang pada stabilitas masyarakat.



2. Pendekatan Fungsional: Kelebihan: Pendekatan fungsional menggunakan fungsi dasar bahasa yaitu sebagai alat untuk menyampaikan dan memahami (transmit) maksud pertuturan sebagai pusat perhatian para peneliti dalam melakukan analisa. Hal ini bisa menentukan bagaimana sistem sosial bekerja melalui bagaimana proses komunikasi itu berlangsung dan bagaimana penggunaan bahasa tersebut digunakan dalam kegiatan organisasi/lembaga/pemerintah. Selain itu, pendekatan fungsional menganalisa faktor-faktor sosial dalam bahasa. Dengan demikian, bahasa memiliki faktor ketergantungan terhadap masyarakat penutur bahasa dan sama sekali bukan tergantung pada sistem yang terkandung di dalamnya. Kelemahan: Terkadang ada keyakinan bahwa bahasa hanya digunakan untuk berkomunikasi lisan alih-alih mempunyai fungsi yang lebih universal, menyebabkan bahasa isyarat, terutama yang diperlukan oleh tungarungu belum bisa dicapai dengan pendekatan ini. Selain itu, masalah dari pendekatan ini yang beranggapan bahwa bahasa hanya terbatas pada kepentingan berkomunkasi secara lisan menyebabkan kinerja pembelajarannya terkadang tidak sesuai dengan tuntunan pembelajaran bahasa mutakhir, yaitu penguasaan empat ketrampilan berbahasa. Pendekatan Struktural: Kelebihan: Pendekatan ini menganalisa struktur/sistem politik yang dipakai oleh masyarakat/organisasi/instansi/lembaga/pemerintahan dalam menjalankan sistemnya dan membandingkannya dengan struktur-struktur yang sudah ada. Kelemahan: Pendekatan ini hanya membandingkan sistem di lembaga atau organisasi yang sama tetapi kurang memperhatikan sistem politik yang berbeda atau sama tetapi fungsi dan bobotnya berbeda. Hal ini membuat pendekatan ini tidak cukup untuk dipergunakan dengan hasil baik yang akan digunakan untuk negara-negara yang kondisinya berbeda, terutama negara-negara berkembang atau negara-negara yang mengalami masa transisi, yang selanjutnya menyebabkan adanya gejala formalisme di negara-negara tersebut yang berakibat pada ketidaksamaan antara bagian formal yang dikehendaki dengan kenyataan yang meliputi tingkah laku, perbuatan serta tindakan dalam realitanya.



Sumber: Kadarwati, T. (2019). Perbandingan Administrasi Negara. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.