Mulai Dari Diri [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1. Selama menjadi guru, tentunya pembelajaran Anda pernah diobservasi atau disupervisi oleh kepala sekolah Anda. Bagaimana perasaan Anda ketika diobservasi? Mendengar kata supervisi, guru langsung berkerut dahi, dada berdegup kencang dibuatnya. Padahal kegiatan supervise sudah rutin dilaksanakan di sekolah. Tetapi entah mengapa masih ada rasa tidak nyaman dengan kata Supervisi. Ada berbagai rasa dari guru yang dalam dirinya ada perasaan sudah mahir mengajar. Mengapa harus disupervisi? Apa yang menyupervisi sudah lebih pandai darinya? “Apa gunanya supervisi, hanya mencari-cari kesalahan orang saja?” Dengan supervisi akan terlihat oleh kepala sekolah dan guru senior kekurangan dalam administrasi mengajar atau proses pembelajaran.



2. Ceritakan pengalaman Anda saat supervisi dan pasca kegiatan supervisi tersebut. Saya mendapat jadwal hari Senin, 15 Agustus 2022, saya membawa semua berkas administrasi pembelajaran ke ruang kurikulum. Saya mendapat supervisor Kepala Sekolah didampingi oleh wakil kepala sekolah bidang kurikulum Di sekolah kami untuk administrasi pembelajaran dikenal dengan buku kerja 1, 3, dan 4 saya sudah lengkap. Nah di buku kerja 2 saya sudah merasa ada yang belum lengkap yaitu bank soal dan buku perbaikan soal. Pak Dewa Putra



dengan



perbaikan



sabar



soal.



memberi



Setelah



tahu



itu



cara



saya



mengisi disupervisi



bank



soal



mengajar



dan



buku



di



kelas



dengan membawa RPP yang sudah di telaah. Dari kegiatan supervisi ini saya banyak belajar dari beberapa instrument yang belum sempurna. Jadi saya menjadikan kegiatan supervisi ini untuk berbagi ilmu dan memperbaiki dari kekurangan saya dalam administrasi dan proses pembelajaran.



3. Menurut Anda, bagaimanakah proses supervisi akademik yang ideal yang dapat membantu diri anda berkembang sebagai seorang pendidik? Sebelum mengadakan supervisi kegiatan supervisi dalam pengantar kegiatan, memberi pemahaman sudah mengatakan bahwa bahwa ada cara-cara baru supervisi bukanlah mencaricari kesalahan dalam mengajar. Supervisi metode baru agar guru dapat lebih memahami tanggung jawab dan posisinya sebagai pendidik dalam menumbuhkan kodrat alam dan kodrat zaman. peserta didik. catatan hasil supervisi proses supervisi penting sebagai bahan supervisi merupakan tindak lanjut. Karena kebutuhan administratif supervisi menjadi hal yang dipersyaratkan dalam akreditasi sekolah.



4. Menurut Anda, jika Anda saat ini menjadi seorang kepala sekolah yang perlu melakukan supervisi, dimana posisi Anda sehubungan dengan gambaran ideal di atas dari skala 1 s/d 10? Situasi belum ideal 1 dan situasi ideal 10. Jika saya sebagai Kepala Sekolah yang harus melakukan supervise, saya berada dalam posisi 8. Masih ada guru yang takut disupervisi, ada guru yang sudah disupervisi tetapi tidak memperbaiki indikator supervisi yang belum lengkap. Situasi tempat supervisi di ruang kurikulum masih menjadi hal yang membuat guru malas di supervisi



5. Aspek



apa saja



yang anda butuhkan untuk



dapat



mencapai



situasi



ideal



itu? Instrument yang jelas aspek tindak lanjut dan refleksi hasi supervisi itulah yang saya butuhkan.



1. Apa saja harapan yang ingin anda lihat pada diri anda sebagai seorang pendidik setelah mempelajari modul ini? a. Memahami cara pengembangan diri sebagai pendidik setelah kegiatan supervis b. Menerapkan hasil supervisi dalam kegiatan pembelajaran di sekolah c. Memahami cara supervisi yang tepat di sekolah



2. Apa saja kegiatan, materi, harapan dari manfaat yang anda harapkan ada dalam modul ini? a. Supervisi yang nyaman dan menyenangkan b. Supervisi yang mudah diikuti oleh seluruh guru c. Hasil supervisi yang dapat dijadikan cara pengembangan diri sebagai pendidik. Penguatan paradigma



berpikir



Among,



prinsip



coaching,



kompetensi



inti coaching, alur percakapan TIRTA dan supervisi akademik dengan paradigma berpikir coaching