Murali - Mini Riset - Al Quran Dan Hadis [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MINI RISET PERANAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGATASI KESULITAN SISWA MEMBACA ALQURAN (Studi Kasus di SMPS Darul Muta’allimin Tanah Merah Kec. Gunung Meriah Kab. Aceh Singkil) TAHUN PELAJARAN 2020/2021 Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah Al Qur’an Hadits Dosen Pengampu: Dr. Akmal Walad Arkas, MA



Disusun Oleh : MURALI, S. Pd. I NIM. 0331204027



SEMESTER 1



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PASCASARJANA NON - REGULER ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN 2021



KATA PENGANTAR Bismillahirrahmaanirrahiim. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penyusun, sehingga penyusun dapat menyelesaikan hasil Mini Riset yang berjudul Peranan Guru Agama Islam Dalam mengatasi Kesulitan Siswa Membaca Alquran Di SMP Darul Muta’allimin Tanah Merah Kecamatan Gunung Meriah Kabupaten Aceh Singkil tahun Pelajaran 2020/2021. Adapun maksud dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Al Qur’an Hadits yang dibimbing oleh Bapak Dr. Akmal Walad Arkas, MA Dalam penyusunan Mini Riset ini, penyusun telah banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak, sudah selayaknya penyusun mengucapkan terimakasih, terutama kepada Bapak



Dr. Akmal Walad Arkas, MA karena telah perhatian dan sabar dalam



membimbing penyusun dalam penyusunan Mini Riset ini, dan tidak lupa terimakasih penyusun ucapkan kepada pihak lainnya yang tidak dapat dituliskan satu persatu.



Aceh Singkil, 17 Pebruari 2021 Penyusun,



MURALI, S. Pd. I



i



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR …………………………………………………………………i DAFTAR ISI …………………………………………………………………………..ii BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG …………………………………………………………1 B. RUMUSAN MASALAH ……………………………………………………...3 BAB II KAJIAN TEORI A. PERANAN GURU ……………………………………………………………4 B. PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ……………………………………………4 C. KESULITAN MEMBACA …………………………………………………...4 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. PENDEKATAN PENELITIAN ………………………………………………5 B. PENENTUAN POPULASI SAMPEL ………………………………………..5 C. METODE PENGUMPULAN DATA .............................................................5 D. WAKTU DAN LOKASI PENELITIAN ……………………………………..5 BAB IV HASIL PENELITIAN 1. PROFIL SEKOLAH ………………………………………………………….6 2. SEJARAH SEKOLAH ……………………………………………………….6 3. KESULITAN GURU …………………………………………………………6 4. PERANAN GURU AGAMA ISLAM ……………………………………….7 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN ……………………………………………………………….8 B. SARAN ……………………………………………………………………….8 DAFTAR PUSTAKA



ii



BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Guru adalah seorang yang bertugas mempersiapkan manusia susila yang cakap dan dapat diharapkan membangun dirinya, bangsa dan negara. Guru harus dapat melaksanakan tugas yaitu mengajar, mendidik, dan melatih para siswanya (Asdiqoh, 2013:24). Di sisi lain, tugas guru tidak hanya sekedar mengajar atau memindahkan ilmu kepada anak didiknya, namun harus memberikan contoh, teladan dan panutan kepada murid-muridnya. Maksudnya, semua nilai kebaikan yang telah disampaikan. Sudah dan sedang dilaksanakan oleh guru tersebut, sehingga ucapan seorang guru selaras dengan perbuatannya. Hal demikian akan memberi pengaruh dan dampak yang sangat kuat kepada anak didik, sehingga mendorong mereka untuk mengikuti dan meneladani guru mereka. Oleh karena itu tidak heran bila guru agama Islam dituntut banyak berinteraksi dengan Alquran, walau sebenarnya tuntutan berinteraksi dengan Alquran bukan hanya tugas guru agama Islam saja, melainkan orang Islam pada umumnya dan tidak dikhususkan pada profesi tertentu. Alquran adalah kalam Allah Swt. yang diturunkan kepada nabi Muhammad Saw. dan membacanya adalah ibadah. Menurut Al-Zarqani, Alquran adalah lafal yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. dari permulaan surat Al-Fatihah sampai akhir surat An-Naas (Abudin , 2000:54). Alquran sebagai kitab terakhir dimaksudkan untuk menjadi petunjuk bagi seluruh umat manusia (hudan linnas) sampai akhir zaman. Bukan cuma diperuntukkan bagi anggota masyarakat Arab tempat dimana kitab ini diturunkan akan tetapi untuk seluruh umat manusia. Di dalamnya terkandung nilai-nilai yang luhur yang mencakup seluruh aspek kehidupan manusia dalam berhubungan dengan Tuhan maupun hubungan manusia dengan sesama manusia lainnya dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya (Yusron , 1997:43). Oleh karena itu Alquran senantiasa harus dipelajari, difahami, dan dimanifestasikan dalam amalan praktis dalam kehidupan sehari-hari. Kiranya dengan tanpa mempelajari dan memahaminya, seseorang mustahil dapat mengamalkan dalam kehidupan nyata. Remaja di Indonesia kebanyakan melakukan bacaan rutin ayat suci Alquran ketika



1



mereka masih kecil atau masih duduk di tingkat Sekolah Dasar. Dan begitu mereka semakin beranjak remaja dan dewasa, banyak dari mereka akan mengutamakan hal-hal lain yang berkaitan dengan sosial, lingkungan, maupun perihal sekolah mereka. Dan kegiatan rutin mengaji akan terabaikan. Hal ini akan dapat diperparah jika tempat tingal peserta didik ataupun keluarganya membiarkan hal ini terus berlanjut dan mereka mempunyai fikiran bahwa nilai akademik sekolah amat sangat penting dari pada hanya belajar mengaji. Keengganan membaca Alquran secara rutin ini jika berjalan dalam waktu yang lama tidak mungkin menutup kemungkinan untuk menghilangkan kemampuan bacaan Alquran pada peserta didik atau anak tersebut. Sudah dijelaskan di atas bahwa Alquran mempunyai peran penting bagi setiap individu seorang muslim yang akan sangat terlihat dalam etika seorang muslim tersebut. Membaca adalah sebuah keterampilan yang dimiliki seseorang karena mau belajar dan membiasakannya. Suatu bentuk keterampilan akan berkurang bahkan hilang jika tidak dibiasakan untuk melatihnya. Begitupun keterampilan dalam membaca Alquran. Keterampilan dalam membaca Alquran bisa berkurang bahkan hilang sama sekali jika kita tidak membiasakan membaca kitab ini secara rutin. Karena membaca Alquran merupakan ibadah. Nabi SAW bersabda: “Barangsiapa membaca satu huruf dari kitab Allah, baginya (pahala) kebagusan. Setiap kebagusan dilipatkan sepuluh kebagusan serupa. Saya tidak mengatakan Alif Lam Mim satu huruf, namun Alif satu huruf, Lam satu huruf dan Mim satu huruf“ (HR. AtTirmidzi dan al-Hakim). Keengganan ini pulalah yang terjadi pada SMPS Darul Muta’allimin Tanah Merah Kecamatan Gunung Meriah Kabupaten Aceh Singkil, dimana siswa – siswa nya malas dalam mempelajari ilmu agama, khususnya membaca Alquran. Oleh karena itu penulis ingin mengetahui lebih dekat tentang peranan guru agama Islam dalam pengamalan agama anak didiknya yang penulis khususkan dalam pembahasan ini tentang masalah membaca Alquran. Memiliki semangat dalam membaca Alquran adalah hal penting. Dikatakan penting karena ketika shalat kita harus membaca ayat-ayat Alquran. Oleh karena itu masalah membaca Alquran sangat menarik penulis untuk membahasnya. Dari observasi awal saya terdapat sebagian peserta didik yang masih mengalami kesulitan dalam membaca Alquran. Hal ini ditemukan saat guru melakukan tes membaca Alquran bagi setiap individu. Penulis menjumpai di lapangan masih banyak siswa kelas IX di



2



SMPS Darul Muta’allimin Tanah Merah Kecamatan Gunung Meriah Kabupaten Aceh Singkil yang masih kesulitan membaca maupun menulis Alquran. Adapun kesulitan yang dialami siswa dalam membaca Alquran ialah pengucapan makharijul huruf, belum mengenal tanda baca/sayakal pada huruf, pemahaman ilmu tajwid yang masih kurang , serta kelancaran bacaan yang masih terbata-bata. Kesulitan-kesulitan siswa dalam membaca dan menulis Alquran tersebut, disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya: asal lulusan siswa sekolah (lulusan sekolah madrasah/umum) yang kurang akan pengajaran Alquran seperti mengikuti pengajian TPA di tempat ia tinggal, kemudian kurangnya motivasi dari keluarga khususnya orang tua, serta kurangnya minat dan latihan juga pembiasaan Tadarrus Alquran di rumah. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengangkatnya sebagai bahan untuk menyusun mini riset dengan judul “Peranan Guru Agama Islam dalam Mengatasi Kesulitan Membaca Alquran Pada Siswa Kelas IX di SMPS Darul Muta’allimin tanah Merah Kecamatan Gunung Meriah Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2021.”



B. RUMUSAN MASALAH



Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :



1. Kesulitan apa saja yang ditemui peserta didik kelas IX di SMPS Darul Muta’allimin Tanah Merah Kecamatan Gunung Meriah Kabupaten Aceh Singkil ketika membaca Alquran ?



2. Bagaimana peranan guru Agama Islam dalam mengatasi kesulitan membaca Alquran pada peserta didik kelas IX di SMPS Darul Muta’allimin Tanah Merah Kecamatan Gunung Meriah Kabupaten Aceh Singkil ?



3



BAB II KAJIAN TEORI A. PERANAN GURU



Peranan adalah fungsi; kedudukan; bagian dari kedudukan. Lebih spesifik lagi, peranan bagi seorang guru adalah memberikan informasi, membantu menerapkan dan memecahkan masalah, mengajarkan pengetahuan keterampilan; sebagai pembimbing; memberikan nasehat dan dorongan (motivasi) dalam bekerja sama dan berusaha. Guru menurut UU No. 14 tahun 2005 adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan mengengah. Dalam tulisan ini, peranan yang dimaksud adalah peranan guru pendidikan agama Islam dalam mengatasi kesulitan membaca Alquran siswa kelas IX di SMPS Darul Muta’allimin Tanah Merah Kecamatan Gunung Meriah Kabupaten Aceh Singkil. B. PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Pendidikan adalah suatu usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami kandungan ajaran Islam secara menyeluruh, mengkhayati makna tujuan, yang pada akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai pandangan hidup (Majid, 2012: 1). Pendidikan Agama Islam adalah proses membimbing dan membina fitrah peserta didik secara maksimal dan bermuara pada terciptanya pribadi peserta didik sebagai muslim yang sempurna (Nizar, Samsul, dan Rasyidin, 2005:38). C. KESULITAN MEMBACA Kesulitan yaitu kesukaran (dicari dipecahkan). Dan membaca adalah mengucapkan tulisan (Darmansyah, 2008: 558). Kesulitan membaca di sini dimaksudkan yaitu kesulitan peserta didik dalam membaca Al-Qur‟an.



4



BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. PENDEKATAN PENELITIAN Dalam pendekatan ini kami menggunakan penelitian deskriptif. Deskriptif dimaksud untuk mendiskripsikan suatu situasi. Pendekatan deskriptif juga berarti menjelaskan fenomena dan situasi. Teknik pengumpulan data ini berlangsung dengan proses wawancara yaitu proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara). Dan metode angket/kuesioner yaitu merupakan pertanyaan yang disiapkan oleh peneliti dimana tiap pertanyaannya berkaitan dengan penelitian. B. PENENTUAN POPULASI SAMPEL Objek dalam penelitian kami adalah mengetahui bagamaimana Peran Guru Agama Islam dalam Mengatasi Kesulitan Siswa Membaca Alquran studi kasus di SMPS Darul Muta’allimin Tanah Merah Kecamatan Gunung Meriah Kabupaten Aceh Singkil. C. METODE PENGUMPULAN DATA Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah primer. Yaitu metode yang didapat langsung dari lapangan. Sedangkan dalam pengumpulan data menggunakan data sekunder yaitu tidak langsung dengan menggunakan media angket/kuesioner dalam mendapatkan data yang sesuai dengan objek penelitian. D. NARASUMBER, LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN 1. Narasumber



: Ardiansyah, S. Sos. I



Waktu/Tempat



: 15 Pebruari 2021/SMPS Darul Muta’allimin



Profesi



: Guru



Usia



: 32 Tahun



No. HP



: 082272277650



2. Narasumber



: Sri Wahyuni, S. Kom. I



Waktu/Tempat



: 15 Pebruari 2021/SMPS Darul Muta’allimin



Profesi



: Guru



Usia



: 29 Tahun



No. HP



: 085658000277 5



BAB IV HASIL PENELITIAN



1. PROFIL SEKOLAH Nama Sekolah



: SMPS Darul Muta’allimin



Desa



: Tanah Merah



Kecamatan



: Gunung Meriah



Kabupaten



: Aceh Singkil



Provinsi



: Aceh



NPSN



: 10108191



Nama Kepala



: Drs. Abdussalam



Kode Pos



: 24784



2. SEJARAH SEKOLAH SMPS Darul Muta’allimin Tanah Merah Kecamatan Gunung Meriah Kabupaten Aceh singkil adalah sebuah sekolah menengah pertama yang berada di lingkungan yayasan Al Mukhlisin, berdiri sejak tahun 2007 dan mendapatkan ijin operasional pada tahun 2008. Sekolah ini dulunya adalah pecahan dari sekolah induknya yaitu Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Terbuka Simpang Kanan. 3. KESULITAN GURU Berdasarkan hasil observasi dan wawancara di SMPS Darul Muta’allimin Tanah Merah Kecamatan Gunung Meriah Kabupaten Aceh Singkil mempunyai dua guru PAI. Untuk kelas VII dan VIII hanya diajar satu guru PAI, masing-masing dibagi oleh satu guru PAI, dan kelas IX satu guru PAI, maka secara otomatis bentuk peranan yang diberikan oleh guru bermacam-macam dari karakter setiap kelas. Bahkan ketika saya Praktik Pengalaman Lapangan di sekolah tersebut saya mengalami kesulitan dengan gaya mengajar ketika awal observasi sekaligus pertama kali mengajar. Mereka cenderung ada yang pasif dan juga aktif. Kemudian lambat laun dengan adanya adaptasi atau penyesuaian terhadap kelas tersebut akhirnya saya menemukan karakter dari setiap



6



program keahlian. Rata-rata dalam satu kelas terdapat tiga puluh peserta didik. Walaupun mempunyai peranan yang bermacam-macam dalam proses pembelajaran akan tetapi peningkatan kualitas peserta didik tetap menjadi tujuan yang utama. Di sisi yang lain, yang menjadi kesulitannya adalah :



1. Asal lulusan siswa sekolah (lulusan sekolah madrasah/umum) yang kurang akan pengajaran Alquran seperti mengikuti pengajian TPA di tempat ia tinggal. 2. Kurangnya motivasi dari keluarga khususnya orang tua, serta kurangnya minat dan latihan juga pembiasaan Tadarrus Alquran di rumah. 4. PERANAN GURU AGAMA ISLAM Berikut beberapa usaha yang dilakukan oleh guru PAI kelas IX di SMPS Darul Muta’allimin Tanah Merah Kecamatan Gunung Meriah Kabupaten Aceh Singkil. untuk membantu peserta didik mereka dalam belajar membaca Alquran. 1. Memahami karakteristik peserta didik 2. Menyediakan waktu kepada peserta didik untuk membaca Alquran 3. Menciptakan tempat belajar yang religius 4. Memberikan program pelatihan membaca Alquran di luar jam sekolah 5. Membangun hubungan dengan peserta didik



7



BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN Dapat disimpulkan bahwa walaupun siswa tidak berlatar belakang dari sekolah agama, jika serius maka akan bisa membaca dan menulis Alquran B. SARAN Dari penjelasan hasil riset yang telah saya Teliti ini, mungkin kiranya masih ada terdapat kesalahan, maka saya selaku penulis mengharapkan kritikan dan saran yang membangun. Agar dilain waktu saya dapat memperbaikinya. Terimakasih.



8



DAFTAR PUSTAKA



Abdurrahman, Mulyono. 2012. Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Ali,



Muhammad. 2004. Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru



Algensindo. Arif, Arifudin. 2008. Pengantar Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kultura.



Asmuni, M. Yusran. 1997. Dirasah Islamiah I (Pengantar Studi Alquran Hadits Fiqh dan Pranata Sosial). Jakarta: Raja Grafindo Persada.



Assegaf, Rachman.2005. Studi Islam Kontekstual.Yogyakarta: Gama Media. Basrowi,



Suwandi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta. Daradjat,



Zakiah.2006. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Jakarta: Balai Pustaka. Daradjat,



Zakiah. 2014. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara. Hamalik, Oemar. 2011. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara.