17 0 136 KB
SOP KEJANG DEMAM
PUSKESMAS KECAMATAN
No. Dokumen
:
No. Revisi
: 00
Tanggal terbit
:
Halaman
: 1 dari 2
SOP
Ditetapkan oleh : Kepala Puskesmas Kecamatan Gambir
GAMBIR
1.
Pengertian
2. 3.
Tujuan Kebijakan
4.
Referensi
5.
Alat dan bahan
6.
Langkah- langkah
drg. I.G.A RUSMALA D, MPH
NIP.196607241993012001
Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal > 38°C) akibat dari suatu proses ekstra kranial. Sebagai acuan petugas dalam penatalaksanaan Kejang Demam Surat Keputusan Kepala Puskesmas Kecamatan Gambir Nomor … Tahun … Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2014 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Kesehatan Primer 1. Tabung Oksigen 2. Diazepam suppositoria 1. Petugas melakukan Alur SOP anamnesa keluhan utama pasien, dimulai dari riwayat Melakukan anamnesa perjalanan penyakit sampai keluhan utama dan riwayat terjadinya kejang perjalanan penyakit pasien 2. Petugas mencari faktor pencetus atau penyebab kejang seperti, serangan Melakukan anamnesa faktor pencetus kejang klonik umum atau tonik kejang klonik 3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik, dimulai Melakukan pemeriksaan fisik (tanda dengan tanda-tanda vital, vital, tanda trauma kepala, kelainan mencari tanda-tanda trauma sistemik, terpapar zat toksik, infeksi, akut kepala, kelainan atau kelainan neurologis fokal) sistemik, terpapar zat toksik, infeksi atau kelainan neurologis fokal 4. Petugas melakukan Melakukan pemeriksaan penunjang (kadar gula darah, elektrolit, dan pemeriksaan penunjang, hitung jenis) antara lain kadar gula darah, elektrolit, dan hitung jenis (pada pasien dengan kejang Melakukan pemeriksaan penunjang pertama) (kadar gula darah, elektrolit, dan 5. Pada pasien yang tidak hitung jenis) memiliki kecurigaan fokus infeksi, petugas melakukan pemeriksaan urin 6. Petugas menegakkan Melakukan pemeriksaan urin jika ada kecurigaan fokus infeksi diagnosis berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan Memberikan terapi farmakologis : fisik diazepam per rektal (0,5 mg/kg BB) Menegakkan diagnosis sesuai 7. Petugas melakukan atau lorazepam (0.1 mg/ kg BB), atau anamnesis dan pemeriksaan fisik penatalaksanaan buccal midazolam (0,5 mg/ kg BB, komprehensif, menjelaskan dosis maksimal = 10 mg) kepada keluarga mengenai kejang dan prognosisnya 8. Petugas memberikan terapi Melakukan konseling dan edukasi farmakologis, diazepam per kepada keluarga pasien
Dilarang mengcopy dokumen ini tanpa seijin Manajemen Mutu Puskesmas Kecamatan Gambir
Merujuk pasien bila kejang tidak membaik
rektal (0,5 mg/kg BB) atau lorazepam (0.1 mg/ kg BB), atau buccal midazolam (0,5 mg/ kg BB, dosis maksimal = 10 mg) 9. Petugas melakukan konseling dan edukasi kepada keluarga pasien untuk membantu keluarga mengatasi pengalaman kejang demam 10. Petugas merujuk pasien apabila, kejang tidak membaik setelah diberikan obat antikonvulsi dan apabila kejang demam sering berulang disarankan EEG. 7.
Hal-hal yang perlu diperhatikan
8.
Unit Terkait
Poli Umum dan Ruang Tindakan, Poli MTBS, Poli KIA
Dokumen terkait
CATATAN MUTU 1. Rekam medis pasien 2. Lembar persetujuan tindakan
9.
10. Riwayat Perubahan Dokumen No
Yang dirubah
Isi Perubahan
Tgl.mulai diterbitkan
Dilarang mengcopy dokumen ini tanpa seijin Manajemen Mutu Puskesmas Kecamatan Gambir 2