SOP Kejang Demam [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KEJANG DEMAM No. Dokumen



No. Revisi



Halaman



PUSKESMAS GEKBRONG Jl. Raya Cianjur Sukabumi KM.15 Cianjur



STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Pengertian Tujuan



Tanggal Terbit



Ditetapkan Kepala Puskesmas



01 Agustus 2015 dr.CECEP WILLY BUDIMAN NIP. 19710915 200604 1 017



Bangkitan kejang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal >38oC) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium. Sebagai pedoman dalam mendiagnosa dan memberikan penanganan kejang demam



Kebijakan



Pelaksanaan terapi dan tindakan terhadap penderita dilakukan sesuai dengan protap dan apabila ada hal yang sulit perlu konsul dokter spesialis anak



Prosedur



1. Perkenalan, Informed consent 2. Menegakkan diagnosis kejang demam: Bangkitan kejang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal >38oC) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium. Pada anak 3 tahun). Bila kejang belum berhenti, dapat diulang dengan interval waktu 5 menit. Bila setelah 2x pemberian masih tetap kejang, pasien harus dirujuk ke RS. 2) Atau dapat diberikan diazepam 0,3-0,5 mg/kg i.v. perlahan (1-2 mg/menit), dosis maksimal 20 mg. 3) Bila kejang telah berhenti, pemberian obat selanjutnya tergantung dari jenis kejang demam apakah kejang demam sederhana atau kompleks dan faktor risikonya. 4) Pemberian obat saat demam: a) Antipiretik Parasetamol 10-15 mg/kg/kali, dapat diberikan 4-5x sehari. Atau ibuprofen 5-10 mg/kg/kali, tiap 6-8 jam. b) Antikonvulsan Diazepam 0,3 mg/kg per oral tiap 8 jam pada saat demam, atau diazepam per rektal 0,5 mg/kg tiap 8 jam pada suhu >38,5oC. 5) Pemberian obat rumat selama 1 tahun bebas kejang, kemudian dihentikan secara bertahap selama 1-2 bulan. Obat pilihan: asam valproat 15-40 mg/kg/hari tiap 8-12 jam, atau fenobarbital 3-4 mg/kg/hari tiap 12-24 jam. a) Hanya diberikan bila terdapat salah satu dari: (1) Kejang lama > 15 menit (2) Adanya kelainan neurologis yang nyata sebelum atau sesudah kejang, misalnya hemiparesis, paresis Todd, cerebral palsy, retardasi mental, hidrosefalus (3) Kejang fokal b) Dipertimbangkan bila: Kejang berulang >2x dalam 24 jam Kejang demam terjadi pada bayi < 12 bulan Kejang demam > 4x per tahun 6) Edukasi orang tua: jika anak kembali kejang: a) Tetap tenang dan tidak panik. b) Kendorkan pakaian yang ketat terutama di sekitar leher. c) Bila tidak sadar, posisikan anak terlentang dengan kepala miring. Bersihkan muntahan atau lender di mulut atau hidung. Walaupun kemungkinan lidah tergigit, jangan memasukkan sesuatu ke dalam mulut. d) Ukur suhu, observasi dan catat lama dan bentuk kejang. e) Berikan diazepam per rektal. Jangan berikan bila kejang telah berhenti. f) Bawa ke Puskesmas bila kejang ≥ 5 menit atau >1 kali.