Obat Sistem Genitourinaria [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

OBAT – OBAT SISTEM URINARIA dr. Endang Sri Dewi H.S., MQIH



 Sebagian



besar gangguan saluran kemih disebabkan oleh infeksi dengan gejalagejala yang sering muncul seperti: demam, nyeri pinggang, dysuria, spasme saluran kemih, oliguria, polyuria, hematuria, leukoria.



 Obat-obat



untuk gangguan pada system urinaria yang sering dipergunakan adalah:



-



antiseptic saluran kemih,



-



analgesik,



-



perangsang keluarnya urine



ANTISEPTIK SALURAN KEMIH Antiseptik saluran kemih terbatas hanya untuk pengobatan infeksi saluran kemih. 1.Nitrofurantoin : 



Merupakan bakteriostatik dan bakterisid







Efektif untuk melawan mikroorganisme Gram positif dan negatif.







Obat ini dipakai untuk mengobati ISK akut dan kronis.







Pada fungsi ginjal yang normal, obat ini mudah dieliminasi, karena waktu paruhnya yang singkat yaitu 20 menit. Akan tetapi, obat ini dapat menumpuk dalam serum bila terdapat gangguan pada saluran kemih.



2. Metenami:  menimbulkan



 Obat



efek bekterisid bila pH urin 5,5.



ini dipakai untuk mengobati ISK kronis.



3. Quinolon:  merupakan



obat antiseptik baru yang digunakan pada infeksi saluran kemih ( ISK) bawah.



 Yang



terbaru dari quinolone (fluoroquinolon) adalah siprofloksazin, efektif dalam melawan banyak ISK



ANALGESIK, PERANGSANG DAN ANTISPASMODIK SALURAN KEMIH 1. Fenazopiridin  Dipakai untuk meredakan nyeri, rasa terbakar dan sering berkemih serta rasa dorongan berkemih yang merupakan gejala ISK.  Obat ini, menimbulkan gangguan GI, anemia hemolitik, nefrotoksik dan hepatotoksisitas.  Warna urin akan berubah menjadi jingga tetapi tidak berbahaya.



2.Betanekol: 



Obat parasimpatomimetik untuk merangsang miksi atau berkemih







Dapat digunakan Jika fungsi kandung kemih menurun atau hilang akibat gangguan neurologic, akibat cedera medulla spinalis atau cedera kepala yang berat



3.Flavoksat: 



Merupakan antispasmodic yang bekerja langsung pada otot polos saluran kemih







Antispasmodic mempunyai efek yang sama dengan antimuskarinik, parasimpatolitik dan antikolinergik. Efek samping berupa mulut kering, peningkatan denyut jantung, pusing, distensi usus halus dan konstipasi.



OBAT – OBAT SISTEM GENETALIA/ REPRODUKSI



Perubahan fisiologis Saat Hamil : 















Terjadi perubahan fisiologis secara dinamis, hal ini dikarenakan terbentuknya unit fetal-plasentalmaternal. Karena perubahan fisiologis inilah maka farmakokinetika obat baik absorpsi, distribusi, metabolisme maupun ekskresi pun ikut berubah. Perubahan-perubahan yang terjadi tersebut antara lain perubahan fungsi saluran cerna, fungsi saluran nafas, dan peningkatan laju filtrasi glomerulus pada ginjal Penelitian : kebanyakan obat dapat melewati sawar plasenta ( plasenta barrier ) dengan mudah, sehingga janin yang dikandung pun ikut menerima obat.



FUNGSI PLACENTA 



Transfer gas







Transport nutrients







Excretion of wastes







Produksi Hormone oleh organ kelenjar endokrin: estrogen and progesterone







Sebagai penghalang tidak selektif (Formation of a barrier,incomplete, nonselective) terhadap alcohol, steroids, narcotics, anesthetics, beberapa jenis antibiotics dan beberapa mikroorganisme dapat melewatinya



FISIOLOGI KEHAMILAN 



 







Trisemester I : tahap paling kritis, proses pembentukan organ-organ penting bayi, janin sangat peka terhadap zat teratogenik (mampu menimbulkan kerusakan / kecacatan ). Contoh : Thalidomide Trisemester II : Organ bayi sudah terbentuk, beberapa obat dapat mempengaruhi perkembangan janin Trisemester III : resiko terbesar adalah kesulitan bernafas, lahir prematur atau calon bayi lebih lama dalam kandungan Wanita hamil normal adalah individu sehat yang seharusnya hanya memerlukan suplementasi asam folat untuk memenuhi kebutuhan janin. Obat termasuk zat asing yang bila diberikan kepada ibu hamil berpotensi menimbulkan efek samping pada ibu dan janin yang dikandungnya.



Alasan Medis pemberian obat pada ibu hamil / melahirkan :    



Makanan yang dikonsumsi tidak mampu memenuhi kebutuhan ibu hamil Ada infeksi yang harus segera dihilangkan. Ada penyakit yang harus dikendalikan dengan obat : misal penyakit kencing manis, penyakit gondok . Bagian dari standar pelayanan medis (SPM), misalnya :  obat



oksitosin pada persalinan normal, bagian dari manajemen aktif kala III (melahirkan plasenta) dalam mencegah perdarahan pasca persalinan.



 antibiotika



pada pasien yang menjalani operasi caesar untuk mencegah terinfeksinya luka operasi atau untuk mengobati infeksi yang sudah terjadi sebelum operasi caesar dilakukan.



Kebutuhan Farmakologi Prenatal, Natal dan Postnatal  Obat



: zat yang dibuat bertujuan untuk mendapatkan efek pengobatan (terapi) bila diberikan pada individu yang sakit atau memerlukan pengobatan pada masa prenatal, natal dan postnatal. Obat diberikan atas indikasi, perlu menimbang secara rasional, apakah seseorang perlu memperoleh obat.



OBAT-OBATAN MASA PERSALINAN 



Oxytocics  Obat-obat







yang meningkatkan kontraksi uterus:







Ergot alkaloid







Syntocinon (oxitosin)







Prostaglandin



Tocolytics  Obat-obat



yang menghambat kontraksi uterus:







Terbutaline (Brethine)







Ritodrine (Yutopar)



OBAT-OBAT YANG MEMPENGARUHI SISTEM REPRODUKSI LAKI-LAKI  Testosterone 







Digunakan untuk mengobati defisiensi hormone: •



Testicular Failure







Impotence







Delayed Puberty







Female Breast Cancer



Methyltestoserone (Metandren)



OBAT-OBATAN YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEXUAL 



Obat-obat yang mengganggu libido dan kepuasan sexual



Mengganggu rangsangan saraf simpatis:











Antihypertensives







Antidepressants



Obat-obat yang digunakan untuk meningkatkan libido dan kepuasan sexual:  Levodopa



(L-Dopa)



 Sildenafil



Citrate (Viagra)



UTEROTONIKA : OKSITOSIK 



Obat yang merangsang kontraksi uterus







Bekerja selektif dan banyak digunakan dalam praktek kebidanan







Contoh : Ergonovin / ergometrin, Metilergonovin, Oksitosin, Prostaglandin semisintetik







Efek samping : toksik akut : sebagai abortivum mual, muntah, diare, gatal, kulit dingin, nadi lemah, bingung, tidak sadar



PENGGUNAAN KLINIK OKSITOSIK  INDIKASI



:







Induksi (memacu ) partus aterm (telah cukup usia kehamilan)







Mengontrol perdarahan pasca persalinan







Abortus terapeutik







Uji oksitosin (challenge test) fetal distress







Menghilangkan pembengkakan mamae



Contoh oksitosik :















Oxytocin / Oksitosin sintetik. Indikasi : induksi persalinan, penanganan kala III persalinan. Sediaan : Ampul 10 iu/ml, Vial Metilergometrin hidrogen maleat. Indikasi : 



Penanganan aktif kala III persalinan,







Atonia uteri (tidak adanya tegangan atau kekuatan otot) dan perdarahan post partum,







Perdarahan dalam masa nifas,







Subinvolusi (mengecilnya kembali rahim sesudah persalinan hampir seperti bentuk asal),







Lokiometra (pembendungan getah nifas di dalam rongga rahim).



Contoh merk dagang : methergin 0,125 mg. Sediaan : Ampul 1ml (0.2mg), Tablet



PROSTAGLANDIN 



Prostaglandin E 2 ( PGE2 ),yang juga dikenal sebagai dinoprostone , adalah prostaglandin alami dengan sifat oksitosik yang digunakan sebagai pengobatan







Dinoprostone digunakan dalam induksi persalinan, perdarahan setelah melahirkan, penghentian kehamilan, dan pada bayi baru lahir untuk menjaga patent duktus arteriosus terbuka.







Obat ini digunakan pada bayi, yang memiliki kelainan jantung bawaan sampai pembedahan dapat dilakukan.







Juga digunakan untuk mengelola penyakit trofoblas gestational .







Obat ini dapat digunakan di dalam vagina atau dengan suntikan ke pembuluh darah



PROSTAGLANDIN F2ALPHA (PGF2α) 



Prostaglandin F2α ( PGF2α dalam nomenklatur prostanoid ), secara farmasi disebut karboprost adalah prostaglandin alami yang digunakan dalam pengobatan untuk menginduksi persalinan dan sebagai abortifacient







Ketika disuntikkan ke dalam tubuh atau kantung ketuban, PGF2α dapat menginduksi persalinan atau menyebabkan aborsi tergantung pada konsentrasi yang digunakan.







Dalam dosis kecil (1-4 mg / hari), PGF2α bekerja untuk merangsang kontraksi otot rahim, yang membantu proses kelahiran. Namun, selama trimester pertama dan dalam konsentrasi yang lebih tinggi (40 mg /hari), PGF2α dapat menyebabkan aborsi.



TOKOLITIK  Penghambat  Mencegah



motilitas uterus



persalinan prematur



 Memperlambat



atau menghentikan persalinan sesaat untuk memperoleh terapi yg sesuai



 fetal distress prolapsus tali pusat sebagian plasenta lepas dulu 



Contoh obat : agonis beta 2 adrenergik : ritodrine, terbutalin, fenoterol



Analgetika ( penghilang rasa nyeri ) Persalinan : 







  



Pethidine : berefek tenang, rileks, malas bergerak dan terasa agak mengantuk, tetapi tetap sadar . Diberikan pada kala I persalinan ( mulai kontraksi uterus sampai pembukaan lengkap), diberikan pada keadaan kontraksi rahim yang terlalu kuat. Anestesi epidural : berefek ibu tidak merasakan sakit tanpa tidur, disuntikkan pada rongga kosong tipis (epidural) di antara tulang punggung bagian bawah Entonox : campuran oksigen dan nitrous oxida TENS : menggunakan mesin TENS (transcutaneous Electrical Nerves Stimulation) ILA (Intrathecal Labour Analgesia) : hampir mirip dengan epidural



Panduan umum pemberian obat pada kehamilan : 



















Pertimbangkan mengatasi penyakit tanpa menggunakan obat, terutama trimester I . Gunakan bila manfaat yang diperoleh ibu lebih besar dibandingkan kemungkinan resiko yang bakal terjadi pada janin. Bila harus, pilihlah obat yang telah dipakai secara luas selama kehamilan (secara empiris / pengalaman pemakaian obat di lapangan relatif aman). Hindarilah penggunaan obat yang baru beredar karena belum cukup waktu untuk mengetahui keamanannya. Sebaiknya hindari penggunaan obat polifarmasi (menelan berbagai jenis obat , 4 atau 5 jenis atau lebih) Cari tahu apakah obat yang akan digunakan aman sesuai kategori dunia pengobatan