P5 Bullying 02 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

i



MAKALAH P5 TEMA BANGULAH JIWA RAGANYA SMKN 1 BANDUNG TAHUN AJARAN 2022/2023



HENTIKAN PERUNDUNGAN BUDAYAKAN CINTA DAMAI KELAS : X-MP 1 Nama Kelompok : 1. ARIANE AMBORO WULAN 2. CAHYA WIDYA SAFARA 3. CHELSI KHAIRUNNISA 4. INTAN AYU RETNO ASIH 5. KAFKA PUTRA ALIFASASTA N 6. KEYSA ZELDA MARINDY SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 BANDUNG Ds. Bantengan, Kec. Bandung, Telp. (0355) 531899, Fax. (0355) 534883 Web : www.smknbandung.sch.id Email : [email protected] TAHUN 2023



i



i



KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang bertema "HENTIKAN PERUNDUNGAN BUDAYAKAN CINTA DAMAI". Tujuan pembuatan makalah ini untuk memenuhi tugas dari pembimbing P5. Makalah ini diharapkan dapat menjadi penambah wawasan bagi pembaca. Tim penyusun mengucapkan terima kasih kepada Bapak Taufiqurrohman, S.Pd. sebagai pembimbing P5 kelas X-MP 1 yang sudah mempercayakan tugas ini kepada penyusun, sehingga sangat membantu kami untuk memperdalam pengetahuan. Tidak ada gading yang tak retak, kami menyadari jika makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik serta saran demi kesempurnaan dari makalah ini. Tulungagung, 22 Januari 2023



Tim Penyusun



i



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR........................................................i DAFTAR ISI.......................................................................ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang............................................................iii B. Rumusan Masalah.......................................................iv C. Tujuan .........................................................................iv BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Perundungan............................................5 B. Jenis – Jenis Perundungan.........................................6 C. Penyebab Perundungan..............................................7 D. Dampak Perundungan ditinjau dari segi akademis, sosial, fisik dan emosi ...............................8 E. Cara Mengatasi Perundungan...................................9 F. Pentingnya Bimbingan Konseling di Sekolah...........10 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan .................................................................10 B. Saran ............................................................................10 DAFTAR PUSTAKA.........................................................11 LAMPIRAN........................................................................12



ii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peraturan perundang - undangan yang terkait dengan anak telah banyak diterbitkan, namun dalam implementasinya di lapangan masih menunjukkan adanya berbagai kekerasan yang menimpa pada anak antara lain adalah bullying. Bullying dalam Bahasa Indonesia dikenal sebagai “penindasan” atau “risak” merupakan segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain, dengan tujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus menerus. Terdapat banyak definisi mengenai bullying, terutama yang terjadi dalam konteks lain seperti di rumah, tempat kerja, masyarakat, komunitas virtual. Namun dalam hal ini dibatasi dalam konteks school bullying atau bullying di sekolah. Riauskina, Djuwita, dan Soesetio (2005) mendefinisikan school bullying sebagai perilaku agresif yang dilakukan berulang-ulang oleh seorang atau sekelompok siswa yang memiliki kekuasaan, terhadap siswa atau siswi lain yang lebih lemah, dengan tujuan menyakiti orang tersebut. Kasus bullying yang kerap terjadi dalam dunia pendidikan di Indonesia kian memprihatinkan. Hasil kajian Konsorsium Nasional Pengembangan Sekolah Karakter tahun 2014 menyebutkan, hampir setiap sekolah di Indonesia ada kasus bullying, meski hanya bullying verbal dan psikologis atau mental.



iii



B. Rumusan Masalah 1.



Apakah yang dimaksud dengan bullying ?



2.



Apa saja faktor yang melatar belakangi bullying ?



3.



Apa dampak bullying terhadap beberapa aspek kehidupan ?



4.



Bagaimana mengatasi bullying ?



5.



Apa pentingnya bimbingan konseling di sekolah ?



C. Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian mengenai bullying 2. Untuk mendeskripsikan mengenai latar belakang bullying 3. Untuk mengetahui dampak bullying 4. Untuk mengetahui cara mengatasi bullying 5. Untuk menjelaskan pentingnya bimbingan konseling di sekolah.



iv



5



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Perundungan Bullying (perundungan) adalah perusak kekuatan serta perilaku agresif atau yang bertujuan untuk menyakiti orang lain yang dilakukan oleh rekan atau rekan secara berulang dan melibatkan ketimpangan kekuatan baik secara nyata atau menurut dugaan antara pelaku dan korban. (Olweus D. dalam Wolke & Lereya, 2015). Sedangkan American Psychological Association (APA) mendefinisikan bullying adalah sebagai sebuah bentuk perilaku agresif yang dilakukan secara berulang dan kebijakan untuk menimbulkan perasaan tidak nyaman maupun cidera bagi korban. Berdasarkan kedua definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian bullying atau perundungan merupakan sebuah perilaku agresi yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang melalui secara sengaja dan berulang dengan tujuan agar orang lain merasa tidak nyaman maupun hingga menimbulkan dampak buruk lainnya seperti cedera secara psikologis, fisik, dan sosial. Dalam praktiknya, fenomena perundungan ini melibatkan tiga pihak yaitu pelaku, korban dan bystanders . Bystanders pada perilaku perundungan merujuk pada individu yang melihat terjadinya perilaku bullying baik secara online atau cyberbullying , maupun offline yang mana bullying bisa berupa teman, kolega, guru, atasan, pelatih, orang tua dan masih banyak lagi (Assistant Secretary for Public Affairs (ASPA)) , 2019). Selayaknya bystanders maupun saksi mata dalam kejadian lainnya, bystanders pada perundungan dapat memberikan efek positif terutama menghentikan perbuatan para pelaku. Namun demikian, apabila ia tidak bertindak dan hanya melihat maka perbuatan pelaku bullying tidak akan berhenti dan cenderung semakin intens.



5



B. Jenis – Jenis Perundungan 1. Verbal Bullying/ Perundungan Verbal Jenis bullying verbal sering kali tanpa sadar dilakukan. Perundungan verbal atau verbal bullying biasanya berupa kalimat kasar atau ejekan yang ditujukan pada seseorang. Dampak verbal bullying adalah anak atau siswa menjadi



takut



berbicara



atau



mengemukakan



pendapat.



Korban



perundungan verbal memiliki ketakutan ketika harus berada ditempat umum karena trauma pada tanggapan atau ucapan buruk yang pernah diterimanya. Meskipun sering diremehkan, ternyata perundungan verbal memiliki efek jangka panjang dan sangat membekas pada korbannya. 2. Physical Bullying/ Perundungan Fisik Penindasan fisik ternyata tidak hanya berupa pukulan atau aksi yang meninggalkan bekas atau luka pada tubuh korbannya. Bullying fisik juga juga dapat berupa penghadangan di tengah jalan, menggertak dengan membawa rombongan, atau melempari dengan benda-benda kecil. Ciri-ciri anak yang menjadi pelaku perundungan fisik diantaranya adalah bersifat emosional atau temperamental dan kurang berempati dengan lingkungan sekitarnya. Sedangkan anak atau siswa yang menjadi korban yang menjadi korban sering menunjukkan ketakutan berlebih saat harus bertemu dengan pelakunya. Korban juga biasanya malas pergi ke sekolah, meminta pindah sekolah, atau menangis ketakutan saat teringat peristiwa bullying yang dialaminya. 3. Social Bullying/ Perundungan Sosial Bullying sosial antara lain pengucilan atau intimidasi tidak langsung yang dilakukan secara berkelompok terhadap seseorang. Hal ini banyak sekali dicontohkan dalam film-film remaja untuk membuat mereka menyadari bahaya social bullying. Korban perundungan sosial (social bullying) biasanya akan mengalami kesulitan dalam berteman dan sering menyendiri. Hal ini dapat terjadi karena korban mungkin pernah melakukan tindakan yang tidak disukai teman-temannya, memiliki kelebihan yang menonjol sehingga menyebabkan pelaku merasa iri, atau memang memiliki kesulitan berinteraksi dengan orang lain sejak kecil.



6



4. Cyber Bullying/ Perundungan Dunia Maya Munculnya haters yang sering kali memberikan komentar - komentar pedas pada media sosial merupakan salah satu contoh dari perundungan dunia maya. Bentuk-bentuk lain bullying cyber misalnya status atau unggahan gambar bernada negatif yang ditujukan pada seseorang dan obrolan via aplikasi chat yang mengintimidasi korban. Jika siswa menunjukkan ekspresi yang sedih atau marah saat membaca atau melihat komentar - komentar tidak menyenangkan pada gadget mereka. C. Penyebab Perundungan 1. Anak dengan Kontrol Diri Rendah Pelaku bullying bisa hadir karena kontrol diri yang rendah. Mereka mungkin sebelumnya menjadi korban kekerasan, lalu menganggap dirinya selalu terancam dan biasanya bertindak menyerang sebelum diserang. Pelaku bullying jelas tidak memiliki perasaan dan tanggung jawab terhadap tindakan yang telah dilakukan. Pembully selalu ingin mengontrol, mendominasi, dan tidak menghargai orang lain. Mereka melakukan bullying sebagai bentuk balas dendam. 2. Faktor Keluarga Kehidupan keluarga yang tidak harmonis juga bisa menjadi penyebab muncul pelaku bullying. Orang tua yang sering bertengkar dan melakukan tindakan agresif biasanya mendorong anak melakukan bullying. Orang tua seperti ini juga tidak mampu memberikan pengasuhan yang baik. 3. Ada Supporter Teman sebaya yang menjadi supporter atau penonton membuat pelaku bullying makin menjadi - jadi. Secara tidak langsung, kehadiran suporter membantu pembully memperoleh dukungan kuasa, popularitas, dan status. 4. Kebijakan Sekolah Kebijakan sekolah mempengaruhi aktivitas, tingkah laku, serta interaksi pelajar di sekolah. Rasa aman dan dihargai merupakan dasar pencapaian akademik yang tinggi di sekolah. Jika tidak terpenuhi, pelajar



7



bakal bertindak semena-mena. Mereka akan berusaha mengontrol lingkungan dengan melakukan bullying. 5. Media Massa Tidak sepenuhnya media massa menyajikan konten yang mendidik dan sesuai untuk umur anak. Banyak tontonan kekerasan yang muncul di media massa membuat anak terdorong untuk mencontoh dan melakukan hal serupa di sekolah. Peran orang tua disini juga dibutuhkan untuk mengontrol konsumsi dan tontonan anak. D. Dampak Perundungan ditinjau dari segi akademis, sosial, fisik, dan emosi 1. Segi Akademis : Anak yang cenderung akan mengalami kesulitan dalam mencapai prestasi belajar. Mereka juga akan merasa kesulitan untuk berkonsentrasi di kelas, sering tidak masuk sekolah, serta tidak diikut sertakan dalam berbagai kegiatan yang ada di sekolah. 2. Segi Sosial : Menyendiri, menutup diri, bahkan perilaku menyakiti diri sendiri 3. Segi Fisik : Menurunnya kondisi kesehatan, psikosomatis, gangguan tidur dan makan. 4. Segi Emosi : Gangguan mental, mulai dari sensitif, rasa marah yang meluap-luap, depresi, rendah diri, cemas, kualitas tidur menurun, keinginan menyakiti diri sendiri, hingga bunuh diri.



8



E. Cara Mengatasi Perundungan 1)



Pencegahan Melalui Anak Pencegahan melalui anak bisa dilakukan dengan cara memberi



pengetahuan tentang apa itu bullying dan pastikan anak mampu melawan tindakan bullying jika terjadi kepadanya. Selain itu, edukasi anak agar bisa memberikan bantuan ketika melihat tindakan bullying terjadi. Misalnya dengan melerai atau mendamaikan, mendukung korban agar kembali percaya diri, hingga melaporkan tindakan bullying kepada pihak sekolah, orang tua, dan tokoh masyarakat. 2)



Pencegahan Melalui Sekolah Pihak sekolah juga wajib untuk membangun lingkungan sekolah



yang aman, nyaman, dan anti bullying. Ini bisa dimulai dengan menerapkan komunikasi efektif antara guru dan murid, melakukan pertemuan berkala dengan orang tua murid, hingga menyediakan bantuan kepada murid yang menjadi korban bullying. F. Pentingnya Bimbingan Konseling di Sekolah Bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok agar mandiri dan bisa berkembang secara optimal, melalui bidang bimbingan pribadi, sosial belajar, maupun karier dengan berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku (SK Mendikbud No. 025/D/1995). Bimbingan konseling di sekolah sangat dibutuhkan untuk membantu permasalahan - permasalahan di sekolah dan lingkungannya. Bimbingan konseling memiliki fungsi untuk mengerahkan dan membimbing siswa pada pendidikan yang baik, bertanggung jawab, dan bersedia mengambil sikap. Layanan bimbingan dan konseling diharapkan dapat membantu peserta didik dalam memahami diri, menerima diri dengan segala kekuatan dan kelemahannya, mengenalkan lingkungan dan mengambil keputusan, serta memberi arahan terhadap perkembangan peserta didik, tidak hanya untuk peserta didik yang mengalami masalah saja tetapi berlaku untuk seluruh peserta didik.



9



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bullying adalah bentuk tindakan atau perilaku negatif, agresif seperti mengganggu, menyakiti atau melecehkan yang dilakukan secara sadar, sengaja dengan cara berulangulang oleh seseorang atau sekelompok orang untuk menyebabkan ketidaksenangan atau menyakiti orang lain secara berulang kali. Dan bullying ini sifatnya mengganggu orang lain karna dampak dari perilaku negatif yang kini sedang populer dikalangan masyarakat ini adalah ketidaknyamanan orang lain atau korban bullying. B. Saran a. Bagi sekolah, hendaknya lebih menambah pengawasan dengan berkeliling sekolah di jam-jam tertentu dan tempat - tempat tertentu yang berpotensi terjadinya bullying. b. Bagi guru, hendaknya lebih tanggap terhadap perilaku bullying dalam bentuk yang kecil ataupun besar agar tidak sampai menimbulkan korban. c. Bagi guru BK, hendaknya mencatat setiap kasus-kasus bullying yang terjadi di sekolah sebagai catatan untuk penanganan tindakan yang tepat dalam menangani kasus - kasus tersebut. d. Bagi orang tua hendaknya menjadi panutan yang bersifat positif bagi anak serta menciptakan hubungan yang hangat antar keluarga.



10



DAFTAR PUSTAKA https://www.kemenpppa.go.id/lib/uploads/list/8e022-januari-ratasbullying-kpp-pa.pdf dikutip pada tanggal 22 Januari 2023 pukul 10.12 https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20220722152857-33-357801/ memahami-apa-itu-bullying-penyebab-dan-cara-mengatasinya



dikutip



pada tanggal 22 Januari 2023 pukul 10.13 https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/jenis-jenis-bullying-di-sekolah dikutip pada tanggal 22 Januari 2023 pukul 10.13 https://kampuspsikologi.com/bullying/?amp dikutip pada tanggal 22 Januari 2023 pukul 10.29 https://www.gramedia.com/literasi/dampak-bullying/ dikutip pada tanggal 22 Januari 2023 pukul 10.57 https://advokasi.co/pentingnya-peran-guru-bimbingan-konseling-disekolah-dasar dikutip pada tanggal 22 Januari 2023 pukul 11.00 https://www.halodoc.com/artikel/ini-5-efek-bullying-bagi-kesehatan-anak dikutip pada tanggal 22 Januari 2023 pukul 11.03 https://ditsmp.kemdikbud.go.id/mengenal-dampak-perundungan-siber/ dikutip pada tanggal 22 Januari 2023 pukul 11.04 https://jovee.id/dampak-bullying-terhadap-kesehatan-mental-dan-fisikanak/#:~:text=Perilaku%20bully%20di%20atas%20bisa,diri%20sendiri %2C%20hingga%20bunuh%20diri dikutip pada tanggal 22 Januari 2023 pukul 11.05 http://siat.ung.ac.id/files/wisuda/2018-1-1-87205-221412052-bab502082018113039.pdf dikutip pada tanggal 22 Januari 2023 pukul 11.43



11



LAMPIRAN



12



13



14



15