Pada Zaman Helenistik [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Pada zaman helenistik Di dunai barat, abad pertengahan mulai pada tahun 476 M dan berakhir pada tahun 1453 M. pada masa ini yang di sebut dengan zaman kegelapan, perkembangan ilmu pengetahuan mengalami kemunduran dan rasionlitas tidak mendapatkan tempat untuk berkembang, tidak banyak kontribusi signitifkan terhadap pengetahuan yang muncul pada abad pertengahan ini. Sebelum memasuki abad pertengahan, terjadi peralihan kekuasaan Yunani ke Romawi pada tahun 322 SM, masa ini biasa di sebut dengan masa helenistik. Masa ini di tandai dengan di tolaknya pemikiranpemikiran Yunani Kuno yang bersifat abstrak dan tidak realistis meeka lebih suka dengan filsafat yang membahas masalah kehidupan praktis sehari-hari daripada yang membahas masalah teoretis-spekulatis. Pada masa helenistik ini, muncul beberapa pemikira yang sebagainya antifilsafat, dan sebagiannya profilsafat.



Skeptisime (skepticism) Skeptisime di dirikna oleh Prrho (360-270 SM) skeptisime menunjukkkan keraguannya pada kemampuan manusia untuk sampai kebenarannya obsolut. Bagi mereka manusia memiliki keterbatasan beropini, dan hanya mengetahui relitas sebagaimana yang tampak saja, bukan relitas yang sejatinya ada. Pyrrho menolak segala bentuk dogmatisme yang berkembang saat itu, yaitu klaim bahwa terdapat kebenaran yang tidak perlu di pertanyakan lagi. Bagi skeptisme, dogmatisme tidak bisa di buktikan kebenaran atau kekeliruannya. Seseorang meyakini suatu kebenaran, hanya kerana hal itu tampak benar di hadapannya, sebaliknya sesorang yang melihatnya sebagai ketidakbenaran akan meyakininnya sebagai ketidakbenaran. Oleh karena itu, Skeptisime menyarankan untuk menunda penelitian, menyederhanakan kehidupan, dan menghindari harapan palsu.Skeptisme memiliki pandangan yang hampir mirip dengan kaum shopis yang ragu dengan adanya pengetahuan objektif, dan memandang pengetahuan manusia sebagai sesuatu yang relatif.



Epicureanism dan stoi



Sinisme Sinisme didirikan oleh Antisthenes (445-365 SM), munculnya sinisme merupakan ekpresi dari ketidak puasan terhadap nilai-nilai yang ada, situasi dan dan kondisi saat itu yang di anggap tidak adil, dan adanya keinginan untuk menyederhanakan tuntunan akan kehidupan. Tidak heran jika Antisthenes banyak menyuarakan pertentangannya dengan para penguasa kepemilikan pribadi, isitem pernikahan dan juga agama Bagi sinisme, kebahagian hanya akan hanya bisa di capai dengan hidup sesui dengan virtue (nilai-nilai) dan self sufficiency (mencukupi diri) dengan kembali ke alam. Senisme menggap pentingnya sesuatu yang bersifat alamiah dan menolak segala hal yang tidak alamiah dan konvensi sosial dianggap hanya akan menyebabkan manusia tercerabut dari alam, dan menimbulkan perasaan yang bersalah, kemunafikan, kemarahan, rasa malu, dan lain-lain. Untuk mencapai kebahagian menurut sinisme kita



harus melepaskan diri dari pengaruh eksternal ataupun internal. Pemikiran antithenes di lanjutkan oleh Diognes (412-323 SM) seperti Antithenes diognes menentang segala bentuk aturan dan mengajarkan keutamaan atau virtue yaitu melepaskan dari segala bentuk keinginan.



Epicureanism dan stoicism Epicureanism pendirinya yaitu epicurus terkenal dengan atomisme dan hedonisme. Epicurus percaya bahwa manusia terbentuk dari atom-atom yang bergerak secara dinamis dan membuat manusia selalu bergerak, dan bebas memiliki tindak-tindakannya. Pandangan mengenai teori atom hampir mirip dengan demokritos, namun epicurus lebih tertarik pada hal-hal yang bersifar parktis. Dengan teori atom tersebut, epicurus bermaksud meng-counter ketakutan-ketakutan terhadap tuhan-lah yang mengendalikan kehidupan manusia. Menurut epicurus dinamika atomlah yang mengendalikan kehidupan manusia termasuk kematiannya, epicurus tidak meyakini adanya kehidupan setelah mati. Baginya jiwa manusia hanyalah produk dari atom-atom yang bergerak secara bebas, dan kematian akan tiba jika atom tersebut bercerai berai. Epicurus meyakini bahwa semua pengetahuan dari pengindraan dan hasil pengindraan tersebut di simpan dalam ingatan serta bisa memproduksi kembali dalam bentuk konsep-konsep melalui proses asosiasi, konsep-konsep tersebut akan aktif kembali ketika mengindra sesuatu yang sama atau mirip dengan konsep tersebut.



Stoicism Stoicism didirkan oleh Zeno (333-264 SM) stoicism merupakan ajaran yang menarik banyak kalangan. Penganutnya berasal dari banyak kalangan dari kaum budak sampai kaum para kaisar. Ajaran stoicism mayakini bahwa nalar merupakan otoritas yang paling tinggi , dan alam semesta di atur oleh aturanaturan yang di pahami oleh nalar.bagi meraka, kalaupun ada Tuhan, maka tuhan adalah rasionalisme yang melekat pada diri manusia dan alam semesta. Etika rasionalisme begtu penting bagi mereka sampai-sampai di sebut bahwa pathos dianggap sebagai salah satu penyakit jiwa, atau sesuatu yang mangarahkan seseorang pada psikopathologi. Bagi meraka realiatas