Panca Sradha [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Panca sradha :



Panca Sradha secara etimologi terdiri dari kata Panca dan Sradha, Panca adalah lima dan Sradha adalah keyakinan atau kepercayaan. Lima dasar kepercayaan itu adalah percaya adanya Brahman, Atma, Karma Phala, Punarbhawa, dan Moksa. Brahman artinya umat Hindu percaya bahwa hanya ada satu Tuhan, sebagaimana telah tertuliskan dalam Chandogya Upanisad IV.2.1 yaitu “Ekam Eva Avityam Brahman” yang artinya  “Tuhan itu hanya satu tidak ada yang kedua. Kemudian dalam Yajur Veda XVII.27 juga tertuliskan “Yo Devanam Namadha Eka Eva” yang artinya “Ia adalah satu dan Dia disebut dengan banyak nama”. Masih banyak lagi tulisan – tulisan dan doa – doa yang menyebutkan dengan jelas bahwa umat Hindu percaya akan adanya satu Tuhan. Atman atau Atma merupakan jiwa atau roh yang terdapat dalam tubuh kasar semua makhluk hidup. Atman adalah percikan api kehidupan dari Tuhan Yang Maha Esa. Semua makhluk hidup sesungguhnya berasal dari percikan kehidupan itu yang berasal dari Sang Pencipta. Atman sesungguhnya bersifat kekal dan sama sehingga dalam proses kehidupan, dikenal dengan yang namanya Reinkarnasi. Di mana reinkarnasi sesungguhnya kehidupan kembali dengan Atman yang sama dengan kehidupan sebelumnya. Karma Pala, terdiri dari Karma dan Pala, Karma merupakan perbuatan, dan Pala adalah hasil. Jika disatukan menjadi hasil yang akan kita peroleh atas apa yang telah kita perbuat. Dalam hidup ini kita tentunya saat melakukan sesuatu disertai dengan tujuan atau hasil yang akan dicapai. Kedua hal itu merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Saat kita tidur tujuannya adalah untuk mengistirahatkan tubuh, kita makan untuk merasa kenyang, kita berjalan untuk berpindah ke posisi yang lainnya. Setiap saat kita melakukan apa yang namanya Karma Pala. Ada banyak sekali sebab akibat yang kita lakukan dan terima dalam hidup ini. Jika kita melakukan sesuatu dengan positif dan niat yang baik pasti hal baik juga yang akan menghampiri kita, jika melakukan sesuatu dengan tujuan yang buruk, hasil buruk pun akan kita terima. Ada tiga jenis Karma Pala , yaitu Prarabda Karma Pala, Kriyamana Karma Pala,  dan Sancita Karma Pala. Prarabda Karma



Pala adalah segala perbuatan yang telah kita lakukan baik perbuatan baik maupun buruk, baik kepada diri sendiri atau bukan akan kita terima pada saat itu juga. Sehingga jarak antara melakukan dan hasil dari perlakuan kita tidak dalam waktu yang lama. Berikutnya Kriyamana Karma Pala merupakan segala perbuatan yang telah kita lakukan dalam kehidupan ini akan kita terima hasilnya pada saat setelah kita meninggal. Hasil dari perbuatan selama kita hidup memang tidak semuanya kita terima semasa hidup juga. Kemudian Sancita Karma  Pala  adalah semua perbuatan yang telah kita lakukan, hasilnya akan kita terima suatu saat nanti pada saat Reinkarnasi,  yaitu saat kita terlahir Kembali untuk menjalankan kehidupan lainnya dan untuk menerima hasil Karma atas perbuatan kita di kehidupan sebelumnya. Umat Hindu percaya, Ketika makhluk hidup terlahir di dunia atau di alam semesta ini, mereka sebenarnya sedang menerima apa yang telah diperbuat di kehidupan sebelumnya. Tak terlepas apakah itu hewan, tumbuhan, manusia, dan makhluk lainnya mereka semua tidak bisa terlepas dari hukum Karma Pala ini. Punarbawa adalah keyakinan bahwa semua makhluk hidup akan mengalami reinkarnasi. Seperti telah disinggung di penjelasan sebelumnya, Reinkarnasi disebabkan karena hasil perbuatan makhluk hidup itu sendiri, baik yang ia lakukan pada saat ia menjalani hidup maupun apa yang ialakukan pada saat ia menjalani kehidupan sebelumnya. Dalam ajaran tersebut, bisa dikatakan makhluk hidup menentukan nasib yang akan ia jalani sementara Tuhan yang menentukan kapan hasilnya diberikan (baik semasa hidup maupun setelah Reinkarnasi). Kemudian yang terakhir adalah Moksa. Moksa merupakan tujuan terakhir dalam kehidupan di Agama Hindu. Hal tersebut karena dengan Moksa, makhluk hidup tidak lagi harus menerima Hukum Karma atau Reinkarnasi, karena Atman  nya telah menjadi satu dengan Tuhan Yang Maha Esa. Jiwa yang mengalami Moksa tidak lagi mengalami ikatan nafsu dan keduniawian yang bersifat maya atau palsu. Jiwanya telah sepenuhnya terbebas dari rasa suka dan duka yang berasal dari keduniawian. Mereka yang telah mencapai Moksa jiwanya telah mengalami kebahagiaan dan ketenangan yang kekal dan sesungguhnya.