Panduan Asuhan Gizi Rawat Jalan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I DEFINISI



Asuhan gizi rawat jalan adalah serangkaian proses kegiatan asuhan gizi yang berkesinambungan dimulai dari assessment/pengkajian gizi, menetapakan diagnosa gizi, melakukan intervensi Gizi pasien rawat jalan adalah kegiatan konseling gizi/dietetik atau edukasi/penyuluhan gizi.



Konseling gizi adalah serangkaian kegiatan sebagai proses komunikasi 2 (dua) arah yang dilaksanakan oleh ahli gizi/dietisien untuk menanamkan dan meningkatkan pengertian, sikap dan perilaku klien/pasien dalam mengenali dan mengatasi masalah gizi melalui pengaturan makanan dan minuman.



Tujuan asuhan gizi rawat jalan adalah memberikan informasi mengenai pesanpesan gizi dan diet kepada pasien sesuai dengan penyakit yang dideritanya untuk membantu proses penyembuhan penyakit serta menanamkan dan meningkatkan pengetahuan, sikap serta perilaku sehat pada pasien melalui nasehat gizi mengenai tujuan diet, jumlah asupan makanan yang sesuai, jenis diet yang tepat, jadwal makan, makanan yang boleh dan dilarang serta cara makan yang sesuai dengan kondisi kesehatan.



RSU Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara



1



BAB II RUANG LINGKUP



Ruang lingkup dari asuhan gizi rawat jalan adalah : A. TEMPAT LAYANAN - Poli rawat jalan



B. SASARAN - Pasien dan keluarga - Kelompok pasien dengan masalah gizi yang sama - Individu pasien yang datang atau dirujuk - Kelompok masyarakat rumah sakit yang dirancang secara periodik oleh rumah sakit.



C. ALUR PROSES ASUHAN GIZI RAWAT JALAN



D. SKRINING GIZI Metode skrining gizi yang digunakan sebaiknya dilakukan dengan waktu yang singkat, cepat, dan disesuaikan dengan kondisi pasien. Metode skiring gizi yang digunakan adalah modifikasi dari Malnutrition Skrining Tools untuk dewasa dan skrining STRONG-kids untuk anak. E. PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR a. Pengkajian Gizi / Nutrition Assesment -



Antropometri



-



Biokimia



-



Fisik klinik



-



Riwayat Gizi



-



Riwayat Personal



b. Diagnosa Gizi Nutrition Diagnosis -



Domain Clinic



-



Domain Intake



-



Domain Behavior



c. Intervensi Gizi Nutrition Intervension (Konseling/ Edukasi Gizi) d. Monitoring Evaluasi Gizi/ Nutrition Monitoring and Evaluation (Konseling/ Edukasi Gizi).



RSU Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara



2



F. PENCATATAN PELAPORAN - From Rekam Medik (lembar rujukan dari dokter) - Pencatatan Harian - Pelaporan Bulanan



RSU Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara



3



BAB III TATA LAKSANA



A.



ALUR PROSES PELAYANAN GIZI RUANG RAWAT JALAN



B.



SKRINING GIZI Metode skrining gizi yang digunakan sebaiknya dilakukan dengan waktu yang singkat, cepat, dan disesuaikan dengan kondisi pasien. Metode skiring gizi yang digunakan adalah modifikasi dari Malnutrition Skrining Tools untuk dewasa dan skrining STRONG-kids untuk anak.



C.



PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDART (PAGT) Proses Asuhan Gizi Terstandart (PAGT) adalah pendekatan sistematik dalam



memberikan pelayanan asuhan gizi yang berkualitas melalui serangkaian kegiatan mulai dari assessment/pengkajian gizi, Diagnosis gizi, Intervensi gizi, Monitoring dan Evaluasi gizi. Proses asuhan gizi terstandart dilakukan pada pasien yang beresiko kurang gizi, sudah mengalami kurang gizi atau kondisi khusus dengan penyakit tertentu. Langkah PAGT terdiri dari : a.



Pengkajian Gizi/ Nutrition Assasment Semua data yang berkaitan dengan pengambilan keputusan (yang dicatat dan berhubungan dengan gizi). Pengkajian gizi dikelompokkan dalam 5 kategori yaitu : 1) Pengukuran antropometri, 2) Data biokimia, 3) Anamnesis riwayat gizi, 4) Riwayat personal. 1. Antropometri Antropometri merupakan pengukuran fisik pada individu. Antropometri dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain : a.



Pengukuran Tinggi Badan (TB)



b.



Berat Badan (BB)



c.



Panjang Badan (PB)



d.



Tinggi Lutut (TL) apabila dalam kondisi tinggi badan tidak dapat diukur



e.



Lingkar lengan atas (LILA)



f.



Tebal lipatan kulit (skinfold)



g.



Lingkar kepala



RSU Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara



4



h.



Lingkar dada



i.



Lingkar pinggang



j.



Lingkar pinggul Penilaian status gizi dilakukan dengan membandingkan beberapa ukuran



tersebut diatas, misalnya Indeks Massa Tubuh (IMT) yaitu rasio BB menurut TB. Parameter antropometri yang penting untuk melakukan evaluasi status gizi pada bayi, anak, dan remaja adalah pertumbuhan. Pertumbuhan ini dapat diukur melalui pengukuran antropometri yaitu berat badan, panjang badan, lingkar kepala dan lainnya yang kemudian dibandingkan dengan standar. 2. Biokimia Data biokimia merupakan hasil pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan yang berkaitan dengan status gizi, status metabolik dan gambaran fungsi organ yang berpengaruh terhadap timbulnya masalah gizi. Pengambilan kesimpulan dari data laboratorium yang terkait dengan masalah gizi harus selaras dengan data assessment gizi lainnya, seperti riwayat gizi yang lengkap, termasuk penggunaan



suplemen,



pemeriksaan fisik



dan sebagainya.



Disamping itu proses penyakit, tindakan pengobatan, prosedur dan status hidrasi (cairan) dapat mempengaruhi perubahan kimiawi, sehingga hal tersebut perlu dipertimbangkan. 3. Pemeriksaan fisik/klinis Pemeriksaan fisik klinis dilakukan untuk mendeteksi adanya kelainan klinis yang berkaitan dengan gangguan gizi. Pemeriksaan fisik terkait dengan masalah gizi merupakan kombinasi dari tanda-tanda vital dan antropometri yang dikumpulkan dari catatan medik pasien. 4. Anamnesis riwayat gizi Anamnesis riwayat gizi merupakan data meliputi asupan makanan termasuk komposisi, pola makan, diet dan data lain yang terkait. Anamnesis riwayat gizi dilakukan secara kualitatif. Kualitatif digunakan untuk memperoleh gambaran kebiasaan makan pasien. Sedangkan cara kuantitatif digunakan untuk mendapatkan gambaran asupan zat gizi melalui food recall selama 24 jam. Kemudian dilakukan analisis zat gizi yang merujuk pada DKBM. 5. Riwayat personal Data riwayat personal meliputi 4 area yaitu riwayat obat-obatan atau suplemen yang dikonsumsi; sosial budaya; riwayat penyakit pasien dan data umum pasien. RSU Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara



5



b.



Diagnosis Gizi/ Nutrition Diagnosis Diagnosis gizi merupakan langkah mencari pola dan hubungan antara data yang terkumpul dan kemungkinan penyebabnya. Kemudian memilih masalah gizi yang spesifik dan menentukan masalah gizi secara singkat dan jelas menggunakan terminologi sesuai dengan standart rumah sakit. Pernyataan diagnosis gizi menggunakan PES (Problem Etiologi Sign Symptom). Diagnosis gizi dikelompokkan menjadi tiga domain yaitu NI (Domain Intake), NC (Domain Klinis), dan NB (Domain Prilaku/lingkungan).



c.



Intervensi Gizi/ Nutrition Intervention Intervensi pelayanan gizi rawat jalan meliputi kegiatan konseling individual seperti; pelayanan konseling gizi dan dietetik di unit rawat jalan pada pasien dewasa dan anak. Mekanisme pasien berkunjung untuk mendapatkan asuhan gizi di rawat jalan berupa konseling gizi untuk pasien dan keluarga adalah sebagai berikut : 1.



Perkenalkan identitas diri kepada pasien dengan menyebutkan nama dan profesi.



2.



Lakukan skrining gizi pasien anak, dewasa, kehamilan dan nifas.



3.



Lakukan assasment gizi mulai dari pengukuran antropometri pada pasien, anamnesa riwayat makan, membaca pemeriksaan laboratorium dan fisik klinis (bila ada), dan riwayat personal kemudian analisa semua data assessment gizi.



4.



Tetapkan diagnosis gizi (domain intake, klinik dan prilaku).



5.



Lakukan intervensi gizi berupa edukasi dan konseling gizi dengan langkah menyiapkan dan memiliki leaflet sesuai penyakit dan kebutuhan gizi pasien.



6.



Jelaskan tujuan diet, jadwal, jenis, jumlah bahan makanan sehari menggunakan alat peraga food model dan leaflet.



7.



Jelaskan tentang makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan, cara pemasakan yang disesuaikan dengan pola makan dan keinginan serta kemampuan pasien.



8.



Tanyakan kepada pasien tentang hal-hal yang belum jelas mengenai dietnya dan apabila ada yang ditanyakan maka petugas gizi akan menerangkan sampai pasien mengerti.



9.



Lakukan evaluasi kepada pasien untuk mengetahui apakah pasien sudah memahami dietnya.



RSU Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara



6



10. Tutup konsultasi dengan ucapan terima kasih telah berkunjung ke poli konsultasi rawat jalan dan ingatkan pasien untuk berkunjung ulang pada bulan depan. 11. Lakukan pencatatan data pasien dalam buku registrasi. 12. Lakukan



pencatatan



hasil konseling gizi dan dimasukkan kedalam



rekam medik pasien atau diarsipkan di ruang konseling.



Untuk penyuluhan gizi secara kelompok pada pasien rawat jalan adalah sebagai berikut : 1.



Persiapan penyuluhan - Menentukan materi sesuai kebutuhan - Membuat susunan/outline materi yang akan disajikan - Merencanakan media yang akan digunakan - Pengumuman jadwal dan tempat penyuluhan - Persiapkan ruangan dan alat bantu/media yang dibutuhkan



2.



Pelaksanaan penyuluhan - Peserta mengisi daftar hadir (absensi) - Dietisen menyampaikan materi penyuluhan - Tanya jawab



d.



Monitoring Evaluasi/ Nutrition Monitoring and Evaluation Kegiatan monitoring dan evaluasi gizi yang dilakukan di rawat jalan bertujuan untuk mengetahui respon pasien/klien terhadap konseling gizi yang diberikan dan tingkat keberhasilannya.



RSU Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara



7



BAB IV DOKUMENTASI



Pendokumentasian dari kegiatan asuhan gizi rawat jalan adalah sebagai berikut : 1. Buku pencatatan data pasien harian meliputi : nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan, tempat tinggal/ alamat, peserta BPJS/ Umum, frekuensi kunjungan ke poli, data antropometri (BB, TB, IMT dan status gizi), diagnosa medis, diet yang diberikan, leaflet yang digunakan dan jumlah keluarga yang mengantar. 2. Form Skrining Gizi untuk anak, dewasa, obstetrik/kehamilan/nifas. 3. Form Asuhan Gizi/ PAGT rawat jalan anak 4. Form Asuhan Gizi/PAGT rawat jalan dewasa 5. Form rekam medik pasien berupa lembar jawaban dari Dokter yang merujuk 6. Form monitoring dan evaluasi edukasi gizi, yang terdiri dari evaluasi proses dan evaluasi hasil dari konseling/edukasi gizi 7. Leaflet sesuai diet pasien 8. Laporan bulanan meliputi jumlah pasien yang dilayani (laki-laki/perempuan), macam diet yang diberikan dan leaflet yang dibagikan.



RSU Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara



8