Panduan Covid [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I DEFINISI A. Kasus suspek adalah seseorang yang memiliki salah satu kriteria berikut : 1. Orang dengan ISPA dan pada 14 hari terkahir sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di negara/wilayah Indonesia yang melaporkan transmisi lokal. 2. Orang dengan salah satu gejala ISPA dan pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi/probable covid-19 3. Orang dengan ISPA berat/pneumonia berat yang menimbulkan perawatan di rumah sakit dan tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran yang meyakinkan. B. Kasus Probable adalah kasus suspek dengan ISPA berat/ARDS/meninggal dengan gambaran klinis yang meyakinkan covid-19 dan belum ada hasil pemeriksaan laboratorium RT-PCR C. Kasus konfirmasi adalah seseorang yang dinyatakan positif terinfeksi virus covid-19 yang dibuktikan dengan pemeriksaan laboratorium RT-PCR. Kasus konfirmasi dibagi menjadi 2 1. Kasus konfirmasi dengan gegala (simptomatik) 2. Kasus konfirmasi tanpa gejala (asimptomatik) D. Kontak erat adalah seseorang yang memiliki riwayat kontak erat dengan kasus probable atau konfirmasi covid19. Riwayat kontak yang dimaksud antara lain : 1



Kontak tatap muka berdekatan dengan kasus probable atau kasus konfirmasi dalam radius 1 meter dan dalam jangka waktu 15 menit atau lebih



2



Sentuhan fisik langsung dengan kasus probable atau konfirmasi



3



Orang yang memberikan perawatan langsung terhadap kasus probable atau konfirmasi tanpa menggunakan APD yang sesuai standar



4



Situasi lainnya yang mengindikasikan adanya kontak berdasarkan penilaian resiko local yang di tetapkan oleh tim penyelidikan epidemioogi setempat



E. Karantina adalah proses mengurangi risiko penularan dan identifikasi dini Covid-19 melalui upaya memisahkan individu yang sehat atau belum memiliki gejala Covid-19 tetapi memiliki riwayat kontak dengan pasien konfirmasi Covid-19 atau memiliki riwayat bepergian ke wilayah yang sudah terjadi transmisi local F. Isolasi adalah proses mengurangi risiko penularan melalui upaya memisahkan individu yang sakit, baik yang sudah terkonfirmasi laboratorium atau memiliki gejala covid -19 dengan masyarakat luas.



G. Komorbid/penyakit penyerta adalah suatu keadaan dimana pasien telah memiliki penyakit yang sudah diderita sebelumnya, bersifat kronik dan akan memperberat perjalanan penyakit Covid-19 nya. H. Komplikasi adalah penyakit yag timbul akibat dari perawatan pasien covid -19 yang tidak ada sebelumnya dan/atau merupakan perjalanan penyakit nya I. Co-insidens adalah sua tu keadaan dimana terdapat 2 (dua) penyakit atau lebih yang terjadi dalam satu episode perawatan pelayanan covid-19 secara bersamaan, tidak saling berhubungan dan bukan merupakan penyakit kronis sebelumnya.



BAB II RUANG LINGKUP A. Kriteria berdasarkan berat nya kasus B. Deteksi dini dan respon penggunjung RS C. Alur Tatalaksana Pasien D. Kriteria pasien yang dapat diklaim biaya pelayanannya di Rumah sakit



E. Penegakan diagnosa covid F. Kriteria selesai isolasi, sembuh dan pemulangan G. Tatalaksana lingkungan sekitar



H. Pemantauan kecurigaan terpapar I.



J.



Penyiapan Transportasi



BAB III TATALAKSANA A. Kriteria berdasarkan berat nya kasus 1. Tanpa gejala Kondisi ini merupakan kondisi paling ringan. Pasien tidak di temukan gejala 2. Ringan Pasien dengan gejala tanpa ada bukti pneumonia virus atau tanpa hypoksia. Gejala yang muncul seperti demam, batuk, fatique, anoreksia, nafas pendek, myalgia. Gejala lain tidak spesifik lainnya seperti sakit tenggorokan, kongesti hidung, sakit kepala, diare, mual muntah, anosmia (hilang pembau), ageusia (hilang perasa) yang muncul sebelum onset gejala pernapasan juga sering di laporkan. Pasien usia tua dan immunocompromised gejala atipikal seperti fatique, penurunan kesadaran, mobilitas menurun, diare, hilang nafsu makan, delirium, dan tidak ada demam. 3. Sedang/moderat a) Pada pasien remaja/dewasa : pasien dengan tanda klinis pneumonia (demam,batuk, sesak, napas cepat) tetapi tidak ada tanda pneumonia berat termasuk SpO2 > 93 % dengan udara ruangan b) Pada anak anak : pasien dengan tanda klinis pneumonia tidak berat (batuk atau sulit bernapas , nappas cepat atau terdapat tarikan dinding dada) dan tidak ada tanda pneumonia berat. 4. Berat/Peneumonia Berat a) Pada pasien remaja/dewasa : Pasien dengan tanda klinis Pneumonia (demam, batuk, sesak, napas cepat) ditambah satu dari frekuensi napas >30 x/menit, disstres pernapasan berat, atau SpO2