11 0 2 MB
RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA JI. KH. Ahmad Dahlan No. 20 Yogyakarta 55122 Telp. (0274) 512653 Fax. (0274) 566129, IGO : (0274) 370262, E·mail : [email protected] UNIT II : JI. Wates Km. 5.5 Gamping, Sleman, Yogyakarta 55294 Telp. (0274) 6499704, Fax: (0274) 6499727 IGO: (0274) 6499118 E·mail: [email protected]
SURAT KEPUTUSAN DlREKTUR UTAMA RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Nomor: ISK.3.2NI12015
LtU1
Tentang:
PANDUAN SKRINING RS PKU MUHAMMADIYAH
YO GYAKART A
Direktur Utama RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Menimbang
a.
b. c.
Bahwa Rumah Sakit mempunyai kewajiban memberi pelayanan kesehatan yang aman ,bermutu, anti diskrimasi dan efektif mengutamakan kepentingan pasien sesuai dengan standar pelayanan Rumah Sakit ; Bahwa Rumah Sakit membuat, melaksanakan, dan menjaga mutu panduan skrining RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, Bahwa Rumah Sakit wajib menyusun panduan skrining RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta,
Mengingat
Surat Keputusan PP Muhammadiyah Nomor : 233/KEP/I.O/D/2013 tanggal 9 Shafar 1435 Hl12 Desember 2013 tentang penetapan Direktur Utama dan Direktur Bidang RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta masa jabatan 2013 2017.
Memperhatikan
1. 2. 3. 4.
UU RI Nornor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan UU RI Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit UU RI Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran Peraturan Menteri Kesehatan RI Nornor 14381MenKes/Per/IX/2010 tentang standar pelayanan kedokteran, 5. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nornor 1165.AlMenKes/SKlXl2004 Tentang Komisi Akreditasi Rumah Sakit MEMUTUSKAN
Menetapkan
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA TENTANGPANDUAN SKRINING RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIY AH YOGYAKARTA
Pertama
Panduan skrining RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta sebagaimana terlampir bersama surat keputusan ini.
Cepat - :Mutu - Nyaman - CRjngan - Islami
RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA JI. KH. Ahmad Dahlan No. 20 Yogyakarta 55122 Telp. (0274) 512653 Fax. (0274) 566129, IGO : (0274) 370262, E·mail : [email protected] UNIT II : JI. Wates Km. 5.5 Gamping, Sleman, Yogyakarta 55294 Telp. (0274) 6499704, Fax: (0274) 6499727 IGO: (0274) 6499118 E·mail: [email protected]
Kedua
Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari temyata terdapat hal-hal yang perlu penyempumaan akan diadakan perbaikan dan penyesuaian sebagaimana mestinya
Ditetapkan di : Yogyakarta Pada tanggal Direktur Utama,
m: dr. H. Joko Murdiyanto, l:(JfV
Sp An,
NBM. 867.919
Cepat - :.Mutu - 'Nyaman - CRingan- Islami
PANDUAN SKRINING
RSPKU MUHAMMADIYAH
2015
1
YOGYAKARTA
KATAPENGANTAR
Assalamu'alaikum.Wr.Wb Puji syukur kami panjatkan kepada Allah.SWT ,Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan Anugerah-Nya yang telah diberikan kepada penyusun sehingga tersusunlah buku panduan Skrining Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Panduan skrining pasien adalah merupakan kontak pertama baik didalam
suatu proses memeriksa
pasien pada
rumah sakit maupun diluar rumah sakit dengan tujuan
menyesuaikan kebutuhan pasien dengan kemampuan rumah sakit. Panduan skrining bertujuan mengetahui kesesuaian antara kebutuhan pasien dengan ketersediaan
asuhan dan layanan di RS PKU Muhammadiyah
Jogjakarta.
Dengan hasil
skrining akan didapatkan keputusan untuk mengobati, mengirim atau merujuk ke pelayanan kesehatan lainnya yang memiliki fasilitas yang memadai sesuai kebutuhan pasien. Semoga dengan adanya panduan ini dapat meningkatkan PKU Muhammadiyah
pelayaan di Rumah Sakit
Yogyakarta dan sebagai bahan panduan untuk pasien yang akan
dilakukan skrining. Wasaalamu'alaikum.Wr.Wb
Yogyakarta,
Penyusun
2
DAFTARISI KATAPENGANTAR
BABI
DEFINISI A. Definisi B. Tujuan
BABII
RUANG LINGKUP
BABIII
TATALAKSANA A. Triage B. Evaluasi Visual atau Pengamatan C. Pemeriksaan
Fisik atau Hasil dari Pemeriksaan
Fisik maupun
Psikologik D. Pemeriksaan
Laboratorium
Klinik
atau
Diagnostik
Imajing
(Radiologi). E. Skrining Diagnostik Test Sebelum Rawat Inap dan Rawat Inap Di Ruang Khusus
BABIV
DOKUMENTASI
KEPUSTAKAAN
3
BABI DEFINISI
A.
Definisi
Rumah Sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Pelayanan Kesehatan Paripurna adalah pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Rumah sakit seharusnya mempertimbangkan bahwa pelayanan di rumah sakit merupakan bagian dari suatu sistem pelayanan yang terintegrasi dengan para profesional di bidang pelayanan kesehatan dan tingkat pelayanan yang akan membangun suatu kontinuitas pelayanan. Maksud dan tujuannya adalah menyelaraskan kebutuhan pasien di bidang pelayanan kesehatan dengan pelayanan yang tersedia di rumah sakit, mengkoordinasikan pelayanan, kemudian merencanakan pemulangan dan tindakan selanjutnya. Hasilnya adalah meningkatkan mutu pelayanan pasien dan efisiensi penggunaan sumber daya yang tersedia di rumah sakit. Informasi penting yang diperlukan untuk membuat keputusan yang benar tentang kebutuhan pasien yang mana yang dapat dilayani rumah sakit, pemberian pelayanan yang efisien kepada pasien, dan rujukan ke pelayanan lain baik di dalam maupun keluar rumah sakit dan pemulangan pasien yang tepat ke rumah. Menyesuaikan kebutuhan pasien dengan misi dan sumber daya rumah sakit tergantung pada keterangan yang didapat tentang kebutuhan pasien dan kondisinya lewat skrining pada kontak pertama. Skrining yang sering kita temukan merupakan skrining atau penapisan
adalah
penggunaan tes atau metode diagnosis lain untuk mengetahui apakah seseorang memiliki penyakit atau kondisi tertentu sebelum menyebabkan gejala apapun (Kamus Kesehatan). Skrining adalah upaya mendeteksi/mencari penderita dengan penyakit tertentu dalam masyarakat dengan melaksanakan pemisahan berdasarkan gejala yang ada atau pemeriksaan laboratorium untuk memisahkan yang sehat dan yang kemungkinan sakit, selanjutnya diproses melalui diagnosis dan pengobatan (dr.Suparyanto,M.Kes., 2010). Sedangkan skrining yang dimaksud dalam pelayanan di rumah sakit tidak hanya seperti disebut diatas, akan tetapi juga merupakan suatu proses memeriksa pasien pada kontak: pertama baik didalam rumah sakit maupun diluar rumah sakit dengan tujuan menyesuaikan kebutuhan pasien dengan kemampuan rumah sakit. Skrining ini meliputi : 4
1. Pengumpulan
informasi
didapatkan
dari
anamnesa,
pemeriksaan
fisik,
dan
penunjang, 2. Analisis informasi, menganalisis informasi yang didapatkan sehingga menghasilkan suatu diagnosis, kondisi, problem pada akhimya rumah sakit dapat mengidentifikasi kebutuhan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan pasien. 3. Menyusun
rencana
pelayanan
dan atau pengobatan,
setelah
teridentifikasi
kebutuhan pasien maka rumah sakit dapat menyesuaikan dengan kemampuan rumah sakit, sebagai contoh : a. Pasien diterima sebagai pasien rawat jalan b. Pasien diterima sebagai pasien rawat inap c. Pasien dipindahkan atau dirujuk
B.
Tujuan
•
Mengetahui
kesesuaian
antara kebutuhan
pasien dengan ketersediaan
asuhan dan
layanan di RS PKU Muhammadiyah Jogjakarta. •
Dengan hasil skrining akan didapatkan keputusan untuk mengobati, mengirim atau merujuk ke pelayanan kesehatan lainnya yang memiliki fasilitas yang memadai sesuai kebutuhan pasien.
5
BABII RUANG LINGKUP
Proses skrining/pemeriksaan dilakukan saat kontak pertama terhadap semua pasien yang datang ke RS PKU Muhammadiyah Jogjakarta, meliputi : 1.
Skrining di dalam RS PKU Muhammadiyah Jogjakarta 1. Saat datang di unitlinstalasi RS PKU Muhammadiyah Jogjakarta, yaitu : a. Instalasi Gawat Darurat (IGD). b. Instalasi Rawat Jalan yaitu di poliklinik rawat jalan. c. Instalasi Penunjang yaitu di Instalasi Laboratorium, Instalasi Radiologi, Instalasi Farmasi, Instalasi Gizi. d. Tempat pendaftaran rawat inap 2. Melalui komunikasi telepon
2.
Skrining di luar RS PKU Muhammadiyah Jogjakarta 1. Pra rumah sakit (di temp at perujuk atau tempat kejadian) 2. Saat tranportasi (di ambulance)
6
BAB III TATALAKSANA
A. Skrining di dalam RS PKU Muhammadiyah Jogjakarta Saat datang di unitlinstalasi RS PKU Muhammadiyah Jogjakarta, yaitu : 1. lnstalasi Gawat Darurat (lGD) Skrining di lGD menggunakan langkah sebagai berikut : a.
Kriteria triase (PACS dan WPSS), 1. Pasien datang ke lGD RS PKU Muhammadiyah
Jogjakarta, diterima oleh
petugas triage / paramedis lGD. 2. Keluarga
atau perujuk
diarahkan
untuk mendaftar
di loket pendaftaran,
sementara pasien akan dibawa ke ruang triage. 3. Petugas triage memakai alat proteksi diri kemudian melakukan proses triage sesuai dengan system triage yang digunakan, yaitu : PACS dan WPSS untuk menentukan derajat kegawatannya. 4. Petugas triage melakukan survey primer (primary survey) untuk menentukan apakah terdapat ancaman jiwa atau tidak pada pasien tersebut sesuai dengan panduan PACS dan WPSS. a. Apabila terdapat tanda-tanda gangguan Airway Breathing Circulation (ABC) berat yang sesuai dengan panduan PACS dan WPSS dan/atau penurunan kesadaran,
maka perawat triage langsung mengantar
pasien ke ruang
resusitasi atau PI dan melakukan pemeriksaan di ruangan tersebut. b. Apabila tidak terdapat tanda ancaman jiwa, maka perawat menerima dan melakukan pemeriksaan terhadap pasien di ruang triage untuk menentukan prioritas terhadap pasien tersebut yang sesuai dengan PACS dan WPSS.
7
c. Setelah perawat triage menentukan tingkat kegawatan pasien, maka perawat triage
mengirim
pasien
beserta
lembaran
statusnya
ke ruang
sesuai
kegawatan pasien. d. Pasien akan dimasukkan ke ruang P2 bila terdapat gangguan ABC ringan dan nilai Glasgow Coma Scale (GCS)
15, pasien terasa nyeri hebat atau
mengalami fraktur terbuka. e. Apabila ABC pasien tidak terganggu, dan mempunyai
keluhan simptomatis
atau luka ringan, GCS 15, maka akan dimasukkan ke ruang P3. f. Penderita
kategori triage hitam dapat langsung dipindahkan
ke kamar
jenazah. 5.
Penentuan prioritas oleh perawat triage adalah berdasarkan keluhan utama dan diagnosis awal yang sesuai dengan PACS dan WPSS.
6.
Bila jumlah penderita / korban yang ada lebih dari 50 orang, maka triage dapat dilakukan di luar ruang triase ( di depan gedung IGD ).
7.
Penderita
dibedakan
menurut kegawatdaruratannya
dengan memberi kode
wama:
8.
a.
MERAH
: Prioritas 1 / resusitasi
b.
KUNING
: Prioritas 2 / Urgent
c.
HIJAU
: Prioritas 3 / Non-emergensi
d.
HITAM
: Meninggal dunia
Penderitalkorban mendapatkan prioritas pelayanan dengan urutan wama : merah, kuning, hijau, hitam.
9.
Di ruang PI dan P2, Dokter jaga IGD harus melakukan re-triage.
10. Hasil pemeriksaan oleh petugas triage harus didokumentasikan
dalam lembar
rekam medis IGD. b.
Laboratorium klinik atau diagnostik imajing. Sesuai panduan praktek klinik tiap diagnosis dan jika diputuskan untuk dirawat makanya diawajibkan melakukan test diagnostik sesuai bangsal yang dituju.
8
2. Instalasi Rawat Jalan yaitu di poliklinik rawat jalan. Skrining di Instalasi Rawat jalan adalah menentukan kebutuhan pelayanan apakah tetap sesuai antrian atau ditransfer ke IGD dengan menggunakan lembar skrining rawat jalan. (lihat lampiran) 3. Instalasi Penunjang yaitu di Instalasi Laboratorium, Instalasi Radiologi, Instalasi Farmasi. Skrining di Instalasi Penunjang bersifat product knowledge (jenis pelayanan). 4. Bagian pendaftaran Skrining di bagian pendaftaran bersifat product knowledge (jenis pelayanan). 5. Bagian TPPRI Skrining di bagian TPPRI, memastikan RS mampu memenuhi kebutuhan pasien terhadap unit yang dituju dan atau seluruh rumah sakit.
B. Skrining di luar RS PKU Muhammadiyah Jogjakarta Skrining dari luar adalah menentukan kebutuhan pasien apakah sesuai dengan fasilitas dan sumber daya yang ada di rumah sakit. Skrining bisa terjadi dan dilakukan saat: 1.
Pasien di tempat kejadian selain faskes 1) Skrining melalui telepon 2) Skrining ini menggunakan kriteria sesuai dengan triase PACS,
2.
Pasien dari rumah sakit atau puskesmas atau fasilitas kesehatan yang lain 1) Skrining melalui telepon 2) Skrining ini menggunakan kriteria sesuai dengan triase PACS dan WPSS
3.
Pasien menghubungi dan dibawa olen ambulans YES 118, kemudian YES 118 menghubungi RS PKU 1) Skrining melalui telepon 2) Skrining ini menggunakan kriteria sesuai dengan triase PACS dan WPSS
9
SKRINING DIAGNOSTIK
TEST STANDAR YANG HARUS DILAKUKAN DIRAWAT
1. Bangsal dewasa ~14th (non obgyn)
INAP
a.
Darah rutin,
b. c. d.
GDS CXR (>4Sth) ECG (>4Sth)
a. b.
2. Bangsal anak 4Sth) ECG (>4Sth) Kimia Darah (Na, K, CI, PTI, APTI, HbsAg, Anti HIV)
10
SKRINING OIAGNOSTIK
TEST STANOAR YANG HARUS OILAKUKAN
SEBELUM PASIEN
OIRAWAT 01 RUANG KHUSUS
a. b. c.
Anamese Pemeriksaan fisik Pemeriksaan penunjang
d.
• ECG. • X foto thorak Pemeriksaan lab
S.ICU/IMC
Kimia
•
Darah lengkap
•
Kimia Darah
•
AGD
Oarah adalah Na, K, CI, PTT, APTT, HbsAg, SGOT, SGPT,
Protein total, Albumin, Globulin, Ureum, dan Kreatinin.
a. b. c. d.
6. NICU
AGD Darah Rutin GDS Elektrolit (Na, K, CI)
e. Baby Gram f.
11
Kultur Darah bila perlu
12
BABIV DOKUMENTASI
Hasil skrining didokumentasikan tertulis dalam rekam medis pasien, seperti : •
Hasil triage pasien didokumentasikan tertulis dalam rekam medis pasien.
•
Hasil re-triage pasien didokumentasikan
tertulis dalam lembar status rekam medis
pasien IGD yang merupakan bagian dari rekam medis pasien. •
Hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik didokumentasikan
tertulis dalam rekam medis
pasien. •
Hasil pemeriksaan
penunjang,
baik laboratorium
didokumentasikan tertulis dalam rekam medis.
13
klinik
atau diagnostik
imajmg
KEPUSTAKAAN
•
American College of Surgeons Committee on Trauma. Advanced Trauma Life Support for Doctors. Student Course Manual. Tahun 2008. Diterjemahkan
& dicetak oleh
komisi trauma "IKABI". Eighth Edition. •
Burnside _ Me Glynn. Tahun 1987. "Adams Diagnosis Fisik". Edisi 17.
•
Departemen Kesehatan RI _ Direktorat Jenderal Pelayanan Medik. September 2006. Materi Pelatihan GELS (General Emergency Life Support). Edisi ke-7.
•
EBM _ Diagnostic. ocw.usu.ac.idl .. .lcvsI46_slide_ebm-diagnostic.pdf
•
Emergency Care Singapore General Hospital.w"\vw.sgh.com.sg;
•
Emergency
Severity
Index
(ESI)
A
Triage
Tool
Department.www.ahrq.gov/professionals/systems/hospitai/esi/esi •
Pusponegoro,
Hardiono;
Zulkarnain,
Siti.
Wirya,
IGN
Pengantar
Wila;
Uji
Emergency
1.html;
Pudjiadi,
Diagnostik.
For
Anton; Tahun
Bisanto, 2012.
Julfina; research-
indonesia. blogspot.coml ... /pengantar-uj i-diagnostik •
Singapore Emergency Patients Categorisation Scale.pdf
•
Singapore
Emergency
Medicine
Services
Patient
Acuity
Category.mht.
http://semsonline.org/index.html; •
Yayasan Ambulans Gawat Darurat 118. Tahun 2011. Buku Panduan BT&CLS (Basic Trauma Life Support And Basic Cardiac Life Support) Edisi Keempat.
14
Tanggal: Jam:
lSI LEMBAR SKRINING RAWAT JALAN NamaPasien
Jenis Kelamin :
Tgl. Lahir/usia :
LIP
Nama Ibu Kandung :
Kesadaran
Pemafasan
Nyeri Dada
Skala Nyeri
Osadar
o o
Nafas Normal
Tidakada
@) ( .6
Keputusan
o
o
penuh
D
S"lik~"'d'
0 0
Tampak mengantuklgelisah jelas
bicara tidak
0
Tidak Sadar
o o ~@I
Tampak sesak
Tidak bemafas Nyeri dada kiri tembus punggung
Ada (Tingkat sedang)
;
~.i;,.,[*:
I
~
8 SJlDglu
::
10 Tak
L-!l8nnanu~_L'.!.ruhankiiU'l.
Sesuai Antrian
OIGD
I
NamaPetugas
Tanda Tangan
I T,""" Jam: LEMBAR SKRINING RA WAT JALAN Nama Pasien :
Tgl. Lahir/usia :
Jenis Kelamin :
LIP
Nama Ibu Kandung :
Kesadaran
Pemafasan
Nyeri Dada
Skala Nyeri
Osadar
o o
penuh O
Nafas Normal
Tidakada
o o
Tampak mengantuklgelisah jelas
bicara tidak
o
Tampak sesak
i(_~ C~
I,d_it I ..J'l