Paper Ganesa Bahan Galian [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PAPER GANESA BAHAN GALIAN GANESA TERBENTUKNYA ENDAPAN EMAS DENGAN SIFAT-SIFAT FISISNYA



DISUSUN OLEH KELOMPOK IV KELAS B1 : RIKO YUANTORO BIMBY NURDIANSYAH P ROMLAN WAGIMAN KORNELIS BRIA DINIEL WONDA YULIUS SINOBIUS TOAN HERMAN RAHMADI REZA NURIANA APRIANI SAREMPA GEORGE RICHARDO M



710011084 710011086 710011090 710011094 710011096 710011110 710011102 710011104 710011106 710011108



DOSEN GANESA BAHAN GALIAN : St. SOEBANTIJO Ir. M. Si.



PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL 2012



LEMBAR PENGESAHAN TUGAS PENYUSUNAN PAPER GANESA BAHAN GALIAN KELAS B1 SEMESTER 3 TAHUN AJARAN 2012-2013 Judul : Ganesa Terbentuknya Endapan Emas dengan Sifat-sifat Fisisnya DAFTAR NAMA ANGGOTA KELOMPOK IV : REZA NURIANA



710011104



(………………….)



ROMLAN WAGIMAN



710011090



(………………….)



APRIANI SAREMPA



710011106



(………………….)



HERMAN RAHMADI



710011102



(………………….)



GEORGE RICHARDO M



710011108



(………………….)



RIKO YUANTORO



710011084



(………………….)



KORNELIS BRIA



710011094



(………………….)



BIMBY NURDIANSYAH P



710011086



(………………….)



DINIEL WONDA



710011096



(………………….)



YULIUS SINOBIUS TOAN



710011110



(………………….)



DOSEN GANESA BAHAN GALIAN



St. SOEBANTIJO Ir. M. Si.



KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan



kemudahan



dan



kekuatan



kepada



kami



sehingga



kami



dapat



menyelesaikan paper ini dengan sebaik-baiknya walaupun masih terdapat banyak kekurangan dalam penyusunannya. Paper ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ganesa Bahan Galian yang akan memberikan nilai tambahan bagi nilai akhir semester nantinya. Makalah ini berisi tentang penjelasan “Ganesa Terbentuknya Endapan Emas dengan Sifat-Sifat Fisisnya” secara luas dan mendalam dengan berdasarkan sumber-sumber yang ada. Kami menyadari bahwa paper ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami berharap kritik dan saran serta masukannya dari semua pihak agar paper ini dapat tersusun dan terselesaikan dengan sebaik-baiknya. Semoga paper ini dapat dimengerti, dipahami serta dapat memberikan manfaat bagi kami dan pembacanya bagi kehidupan sehari-hari. Tak lupa juga kami mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan semua pihak yang terlibat dalam penyusunan paper ini.



Yogyakarta, 9 Desember 2012 Hormat Kami



Kelompok IV



DAFTAR ISI Koper Paper Lembar Pengesahan Kata Pengantar Daftar Isi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang



.............................................................................. …………………………………………………...... .............................................................................. ..............................................................................



i ii iii



...........................................................................



1



...........................................................................



1



B. Manfaat dan Tujuan Penulisan C. Metode Penulisan BAB II PEMBAHASAN



.........................................................



2



…………………………………………………...



2



...........................................................................



3



A. Definisi Emas …………………………………………………... B. Proses Terbentuknya Endapan Emas ………………………………. C. Ekstraksi Emas …………………………………………………... D. Sifat-sifat Fisis Emas ………………………………………………... E. Kegunaan Emas ……………………………………………………



3 3 4 5 5



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran



........................................................................... ........................................................................... ...........................................................................



6 6 6



REFERENSI



...........................................................................



7



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tentu Kita semua sudah mengetahui apakah emas itu. Yang paling umum emas biasanya dipakai oleh hampir semua kaum wanita sebagai perhiasan, namun banyak diantara kita tentu belum mengetahui proses terbentuknya emas. Disini kita akan belajar sedikit tentang proses terjadinya emas. Emas merupakan elemen yang dikenal sebagai logam mulia dan komoditas yang sangat berharga sepanjang sejarah manusia. Elemen ini memiliki nomor atom 79 dan nama kimia aurum atau Au. Emas termasuk golongan native element, dengan sedikit kandungan perak, tembaga, atau besi. Warnanya kuning keemasan dengan kekerasan 2,5-3 skala Mohs. Bentuk kristal isometric octahedron atau dodecahedron. Specific gravity 15,5-19,3 pada emas murni. Makin besar kandungan perak, makin berwarna keputih-putihan Emas memberikan sumbangan yang amat besar bagi kehidupan manusia seperti, untuk perhiasan, peralatan elektronik, kedokteran gigi, uang, medali, dll. Sekitar 65 persen dari emas diolah digunakan dalam industri seni, terutama untuk membuat perhiasan. Selain perhiasan, emas juga digunakan di peralatan listrik, elektronik, dan industri keramik. Industri aplikasi ini telah berkembang dalam beberapa tahun dan kini menempati sekitar 25 persen dari pasar emas. Dalam perdagangan emas, ukuran berat biasanya dipakai troy ouns, kemurnian emas murni dalam karat ditunjukan angka 24 atau dalam kehalusan ditunjukkan angka 1.000. Karena emas merupakan logam yang relatif lunak ( sectile ) menjadi satu halangan untuk digunakan dalam industri. Untuk mengatasi kelemahan ini, emas biasanya dipadukan dengan logam lain ( alloy ) seperti perak, tembaga, platinum, atau nikel. Emas putih adalah alloy emas dengan platinum, iridium, nikel, atau zink. Alloy emas dengan tembaga berwarna merah atau kuning. Alloy emas dengan besi berwarna hijau, dan alloy emas dengan aluminum berwarna ungu. Bagian emas yang terdapat dalam campuran diukur dalam karat atau persen. Karat adalah unit sama dengan 1 / 24 bagian dari emas murni dalam alloy. Dengan demikian, emas 24 Karat ( 24K ) adalah emas murni, sedangkan emas 18 Karat adalah 18 bagian emas murni dan 6 bagian logam lainnya, jadi emas 18 karat → 18/24 berarti emas 75 %.



B. Manfaat dan Tujuan Penulisan Manfaat penulisan paper ini adalah: - Dapat menambah pengetahuan tentang sejarah penemuan emas - Mengetahui proses terbentuknya emas beserta letak keberadaannya - Mengetahui sifat-sifat fisis emas dan kandungan yang ada didalamnya - Mengetahui kegunaan dari emas dan manfaatnya bagi kehidupan manusia Tujuan penulisan paper ini selain menambah pengetahuan dan diharapkan bermanfaat bagi kita semua adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Ganesa Bahan Galian yang akan memberikan nilai tambahan bagi nilai akhir semester nantinya.



C. Metode Penulisan Metode yang digunakan dalam penulisan ini yaitu metode observasi melalui browsing di internet. Dalam metode ini kami mencari artikel-artikel mengenai emas di internet yang berkaitan dengan penulisan paper ini.



BAB II PEMBAHASAN



A. Definisi Emas Emas adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol au (bahasa latin: 'aurum') dan nomor atom 79. Sebuah logam transisi (trivalen dan univalen) yang lembek, mengkilap, kuning, berat, "malleable", dan "ductile". Emas tidak bereaksi dengan zat kimia lainnya tapi terserang oleh klorin, fluorin dan aqua regia. Logam ini banyak terdapat di nugget emas atau serbuk di bebatuan dan di deposit alluvial dan salah satu logam coinage. Kode isonya adalah xau. Emas melebur dalam bentuk cair pada suhu sekitar 1000 derajat celcius. Emas merupakan logam yang bersifat lunak dan mudah ditempa, kekerasannya berkisar antara 2,5 – 3 (skala mohs), serta berat jenisnya tergantung pada jenis dan kandungan logam lain yang berpadu dengannya. Mineral pembawa emas biasanya berasosiasi dengan mineral ikutan (gangue minerals). Mineral ikutan tersebut umumnya kuarsa, karbonat, turmalin, flourpar, dan sejumlah kecil mineral non logam. Mineral pembawa emas juga berasosiasi dengan endapan sulfida yang telah teroksidasi. Mineral pembawa emas terdiri dari emas nativ, elektrum, emas telurida, sejumlah paduan dan senyawa emas dengan unsur-unsur belerang, antimon, dan selenium. Elektrum sebenarnya jenis lain dari emas nativ, hanya kandungan perak di dalamnya >20%.



B. Proses Terbentuknya Endapan Emas Emas terbentuk dari proses magmatisme atau pengkonsentrasian di permukaan. Beberapa endapan terbentuk karena proses metasomatisme kontak dan larutan hidrotermal, sedangkan pengkonsentrasian secara mekanis menghasilkan endapan letakan (placer). Genesa emas dikatagorikan menjadi dua yaitu endapan primer dan endapan plaser. Emas terdapat di alam dalam dua tipe deposit, pertama sebagai urat (vein) dalam batuan beku, kaya besi dan berasosiasi dengan urat kuarsa. Lainnya yaitu endapan atau placer deposit, dimana emas dari batuan asal yang tererosi terangkut oleh aliran sungai dan terendapkan karena berat jenis yang tinggi. Emas native terbentuk karena adanya kegiatan vulkanisma, bergerak berdasarkan adanya thermal atau adanya panas di dalam bumi, tempat tembentukan emas primer, sedangkan sekudernya merupakan hasil transportasi dari endapan primer umum disebut dengan emas endapan flaser, sedangkan asosiasi emas atau emas bersamaan hadir dengan mineral silikat, perak, platina, pirit dan lainnya Kenampakan fisik bijih emas hampir mirip dengan pirit, markasit, dan kalkopirit dilihat dari warnanya, namun dapat dibedakan dari sifatnya yang lunak, berat jenis tinggi, dan ceratnya yang



keemasan. Emas berasosiasi dengan kuarsa, pirit, arsenopirit, dan perak.Sifat fisik unsur ini sangat stabil, tidak korosif ataupun lapuk dan jarang bersenyawa dengan unsur kimia lain. Konduktivitas elektrik dan termalnya sangat baik, malleable sehingga dapat dibentuk dan juga bersifat ductile. Emas adalah logam yang paling tinggi densitasnya.



C. Ekstraksi Emas Amalgamasi Amalgamasi adalah proses penyelaputan partikel emas oleh air raksa dan membentuk amalgam (Au – Hg). Amalgam masih merupakan proses ekstraksi emas yang paling sederhana dan murah, akan tetapi proses efektif untuk bijih emas yang berkadar tinggi dan mempunyai ukuran butir kasar (> 74 mikron)



dan



dalam



membentuk



emas



murni



yang



bebas



(free



native



gold).



Proses amalgamasi merupakan proses kimia fisika, apabila amalgamnya dipanaskan, maka akan terurai menjadi elemen-elemen yaitu air raksa dan bullion emas. Amalgam dapat terurai dengan pemanasan di dalam sebuah retort, air raksanya akan menguap dan dapat diperoleh kembali dari kondensasi uap air raksa tersebut. Sementara Au-Ag tetap tertinggal di dalam retort sebagai logam.



Sianidasi Proses Sianidasi terdiri dari dua tahap penting, yaitu proses pelarutan dan proses pemisahan emas dari larutannya. Pelarut yang biasa digunakan dalam proses cyanidasi adalah NaCN, KCN, Ca(CN)2, atau campuran ketiganya. Pelarut yang paling sering digunakan adalah NaCN, karena mampu melarutkan emas lebih baik dari pelarut lainnya. Secara umum reaksi pelarutan Au dan Ag adalah sebagai berikut: 4Au + 8CN- + O2 + 2 H2O = 4Au(CN)2- + 4OH4Ag + 8CN- + O2 + 2 H2O = 4Ag(CN)2- + 4OHPada tahap kedua yakni pemisahan logam emas dari larutannya dilakukan dengan pengendapan dengan menggunakan serbuk Zn (Zinc precipitation). Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut: 2 Zn + 2 NaAu(CN)2 + 4 NaCN +2 H2O = 2 Au + 2 NaOH + 2 Na2Zn(CN)4 + H2 2 Zn + 2 NaAg(CN)2 + 4 NaCN +2 H2O = 2 Ag + 2 NaOH + 2 Na2Zn(CN)4 + H2 Penggunaan serbuk Zn merupakan salah satu cara yang efektif untuk larutan yang mengandung konsentrasi emas kecil. Serbuk Zn yang ditambahkan kedalam larutan akan mengendapkan logam emas dan perak. Prinsip pengendapan ini mendasarkan deret Clenel, yang disusun berdasarkan perbedaan urutan aktivitas elektro kimia dari logam-logam dalam larutan cyanide, yaitu Mg, Al, Zn,



Cu, Au, Ag, Hg, Pb, Fe, Pt. setiap logam yang berada disebelah kiri dari ikatan kompleks sianidanya dapat mengendapkan logam yang digantikannya. Jadi sebenarnya tidak hanya Zn yang dapat mendesak Au dan Ag, tetapi Cu maupun Al dapat juga dipakai, tetapi karena harganya lebih mahal maka lebih baik menggunakan Zn. Proses pengambilan emas-perak dari larutan kaya dengan menggunakan serbuk Zn ini disebut “Proses Merill Crowe”.



D. Sifat-sifat Fisis Emas Emas ialah unsur logam yang berwarna kuning berkilauan tetapi boleh juga berwarna seperti delima atau hitam apabila dibahagi dengan halus. Larukan koloid emas pula mempunyai warna berkeamatan tinggi yang biasanya berwarna ungu. Warna yang terdapat pada emas adalah disebabkan oleh frekuensi plasmon emas yang terletak pada julat penglihatan, mengakibatkan warna merah dan kuning dipantulkan sementara warna biru diserap. Hanya koloid perak mempunyai interaksi yang sama terhadap cahaya, tetapi dalam frekuensi yang lebih pendek, sehingga menyebabkan warna koloid perak menjadi kuning. Emas juga merupakan logam yang paling boleh tempa dan dimulurkan. Satu gram emas boleh ditempa menjadi satu kerajang bersaiz satu meter panjang dan satu meter lebar atau 1 auns kepada 300 kaki². Emas biasanya dialoikan dengan logam yang lain untuk menjadikannya lebih keras. Emas merupakan pengalir haba dan elektrik yang baik, dan tidak dipengaruhi oleh udara dan kebanyakan reagen. Secara kimianya, logam emas tidak boleh diubah oleh haba, kelembapan, dan kebanyakan agen menghakis dan oleh itu ia amat sesuai digunakan sebagai duit syiling dan barangan kemas. Emas tulen mengandungi antara 8% dan 10% perak, tetapi biasanya kandungan tersebut lebih tinggi. Aloi semula jadi dengan kandungan perak yang tinggi dipanggil elektrum. Apabila kuantiti perak bertambah, warnanya menjadi lebih putih dan ketumpatan tentunya berkurangan. Aloi dengan kuprum menghasilkan logam kemerahan, aloi besi berwarna hijau, dan aloi aluminum berwarna ungu. Keadaan pengoksidaan emas yang biasa termasuk +1 dan +3.



E. Kegunaan Emas Emas digunakan sebagai standar keuangan di banyak negara dan juga digunakan sebagai perhiasan, dan elektronik. Penggunaan emas dalam bidang moneter dan keuangan berdasarkan nilai moneter absolut dari emas itu sendiri terhadap berbagai mata uang di seluruh dunia, meskipun secara resmi di bursa komoditas dunia, harga emas dicantumkan dalam mata uang dolar amerika. Bentuk penggunaan emas dalam bidang moneter lazimnya berupa bulion atau batangan emas dalam berbagai satuan berat gram sampai kilogram.



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Emas terbentuk dari proses magmatisme atau pengkonsentrasian di permukaan. Beberapa endapan terbentuk karena proses metasomatisme kontak dan larutan hidrotermal, sedangkan pengkonsentrasian secara mekanis menghasilkan endapan letakan (placer). Genesa emas dikatagorikan menjadi dua yaitu endapan primer dan endapan plaser. Emas terdapat di alam dalam dua tipe deposit, pertama sebagai urat (vein) dalam batuan beku, kaya besi dan berasosiasi dengan urat kuarsa. Lainnya yaitu endapan atau placer deposit, dimana emas dari batuan asal yang tererosi terangkut oleh aliran sungai dan terendapkan karena berat jenis yang tinggi Emas memberikan sumbangan yang amat besar bagi kehidupan manusia seperti, untuk perhiasan, peralatan elektronik, kedokteran gigi, uang, medali, dll. Sekitar 65 persen dari emas diolah digunakan dalam industri seni, terutama untuk membuat perhiasan. Selain perhiasan, emas juga digunakan di peralatan listrik, elektronik, dan industri keramik. Industri aplikasi ini telah berkembang dalam beberapa tahun dan kini menempati sekitar 25 persen dari pasar emas.



B. Saran Kami berharap pembaca dapat memahami dan mengaplikasikan isi dari paper ini dalam kehidupan sehari-hari agar dapat menjadi manusia yang berkualitas dan bermanfaat bagi orang lain serta bagi perusahaan ditempatnya bekerja.



REFERENSI



http://www.google.co.id http://id.wikipedia.org/wiki/Emas http://www.scribd.com/doc/53749400/makalah-EMAS eprints.undip.ac.id/21374/1/Archibald_Nagel(2004).pdf www.mineraltambang.com/artikel.html