15 0 573 KB
Analisis Penggunaan Economic Value Added (EVA) Sebagai Alat Ukur Kinerja Keuangan Pada PT ACE HARDWARE INDONESIA Tbk Periode 2013-2018
Rima Sulaeha Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Langlangbuana [email protected] Abstrak The purpose of this study is to determine the financial performance of PT ACE HARDWARE INDONESIA Tbk from 2013 to 2018 using the EVA method. The data used in this study are secondary data in the form of financial statements from 2013-2018. The analytical method used is descriptive statistical analysis. The analysis showed a positive EVA value> 0 for 5 years in a row starting from 2013-2017, in 2013 the value of EVA was Rp. 27,431. impairment in 2014 to Rp. 19,798, then an increase in 2015 and 2016 with each value of Rp. 30,625 and Rp. 84,254, then there was a decrease in 2017 to Rp. 52,354, and in 2018 the EVA value showed a negative result 0 selama 5 tahun berturutturut mulai dari tahun 2013-2017, pada tahun 2013 nilai EVA sebesar Rp. 27.431. penurunan nilai pada tahun 2014 menjadi Rp. 19.798, kemudian terjadi peningkatan pada tahun 2015 dan 2016 dengan masing-masing nilai Rp. 30.625 dan Rp. 84.254, selanjutnya terjadi penurunan di tahun 2017 menjadi Rp. 52.354, dan pada tahun 2018 nilai EVA menunjukan hasil yang negatif 0 atau EVA bernilai positif Posisi ini berarti menunjukan bahwa manajemen telah berhasil menciptakan nilai tambah ekonomis bagi perusahaan. 2. Nilai EVA = 0 Pada posisi ini menunjukan bahwa perusahaan berada pada titik impas. Perusahaan tidak mengalami kemunduran juga tidak mengalami kemajuan secara ekonomis. 3. EVA < 0 atau EVA bernilai negatif Pada posisi ini menunjukan tidak terjadi penambahan nilai ekonomis bagi perusahaan. Dalam artian laba yang dihasilkan tidak dapat memenuhi harapan para kreditor dan para pemegang saham perusahaan (investor).
METODE PENELITIAN Jenis penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk memberikan gambaran kinerja keuangan PT ACE HARDWARE INDONESIA Tbk. Penelitian kuantitatif adalah suatu proses dalam menemukan kebenaran teori dengan menggunakan data berupa angka sebagai alatnya (Deni Darmawan 2016 :37). Hasil dari gambaran kinerja keuangan tersebut akan dijadikan suatu tolak ukur mengenai tingkat pengembalian yang akan diberikan oleh perusahaan dengan nilai EVA yang ada Sumber data Sumber data pada penelitian ini adalah data sekunder yaitu sumber data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat (Kuncoro,
2009). Data sekunder ini diperoleh dari website www.idx.co.id yang berupa laporan keuangan perusahaan. Sedangkan untuk sumber data referensi diperoleh dari jurnal dan skripsi yang berhubungan dengan penelitian ini. Metode penelitian Pada penelitian ini metode analisis data yang digunakan adalah statistik desktiptif. Menurut Sugiyono (2010) menyatakan statistik deskriptif yaitu statistik yang dilakukan dengan menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud untuk membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Langkah-langkah dalam menghitung EVA adalah sebagai berikut: 1. Menghitung Economic Value Added (EVA)
dengan menggunakan rumus (Sartono,
2010): EVA = NOPAT – (WACC x Invested Capital) 2. Menentukan Net Operating Profit After Tax (NOPAT) dengan menggunakan rumus (Brigham dan Houston, 2010) NOPAT = EBIT (1-T) 3. Menentukan biaya modal (Capital Charges) dengan menggunakan rumus (Margareta, 2011) Biaya modal (Capital Charges) = WACC x Invested Capital a. Weighted Average Cost of Capital (WACC) dihitung dengan rumus (Margaretha 2011:96): WACC = WdKd + WeKe Wd =
Total Hutang Total liabilitas dan ekuitas
x 100%
We =
Total Ekuitas Total liabilitas dan ekuitas
x 100%
Kdbt =
Beban bunga Hutang jangka panjang
x 100%
T=
Beban pajak Laba bersih sebelum pajak
x 100 %
Kd = Kdbt (1-T)
ROI
Laba bersih setelah pajak Total ekuitas
x 100%
Keterangan : Wd
: jumlah hutang terhadap struktur modal
We
: jumlah modal terhadap struktur modal
Kd
: cost of debt
Ke
: cost of equity
T
: Tingkat pajak
Hasil dan pembahasan Dalam menganalisis kinerja keuangan PT ACE HARDWARE INDONESIA Tbk dengan menggunakan metode Economic Value Added (EVA) maka ada beberapa data keuangan yang diperlukan : 1. Net Operating Proft After Tax (NOPAT) 2. Weight Average Cost of Capital (WACC) 3. Total Modal yang di investasikan (Invested Capital)
Analisis Net Operating Proft After Tax (NOPAT) Langkah pertama dalam perhitungan EVA yaitu dengan menghitung besarnya Net Operating Proft After Tax (NOPAT). NOPAT merupakan keuntungan bersih dari operasi perusahaan setelah pajak (Brigham dan Houston, 2010). Berikut adalah hasil perhitungan NOPAT pada PT ACE HARDWARE INDONESIA Tbk seperti yang dinyatakan pada tabel 1. Pada tahun 2014 peningkatan NOPAT sebasar Rp. 50.392 atau setara dengan 9,59% . Pada tahun
2015 terjadi peningkatan NOPAT sebesar Rp. 34.628 atau setara 6,01%,
besarnya peningkatan tidak sebanding dengan tahun 2014, hal ini dilatar belakangi oleh kenaikan EBIT yang tidak signifikan seperti tahun sebelumnya. Namun, perusahaan tetap konsisten menunjukan peningkatan nilai EBIT dan NOPAT. NOPAT PT ACES HARDWARE Tbk pada tahun 2016 sebesar Rp. 109.794 atau setara dengan 19,98%. Pada tahun 2017 perusahaan tetap konsisten untuk mempertahankan
peningkatan NOPAT sebesar Rp. 68.826 atau setara dengan 9,55%. Sedangkan pada tahun 2018 peningkatan NOPAT mencapai Rp. 207.572 atau setara dengan 26,30%. Peningkatan tersebut terbilang signifikan selain karena meningkatnya EBIT, peningkatan juga disebabkan oleh kinerja perusahaan yang semakin membaik. Berdasarkan hasil perhitungan NOPAT dari tabel 1 menunjukan bawa nilai NOPAT dari tahun 2013 sampai tahun 2018 menunjukan peningkatan, hal ini sejalan dengan Earning Before Interest Tax (EBIT) yang terus mengalami peningkatan, dengan konsistensi kenaikan laba usaha menunjukan bahwa perusahaan telah berhasil menggunakan modal secara produktif untuk menghasilkan laba. Tabel 1. NOPAT PT ACE HARDWARE INDONESIA Tbk tahun 2013 – 2018 (Dinyatakan dalam Jutaan Rupiah) Tahun Komponen NOPAT 2013 2014 2015 2016 2017 EBIT 651,188 716,294 768,927 880,589 970,661 Beban pajak 119,989 132,985 151,738 156,977 179,293 Laba sebelum 622,993 681,878 736,611 863,127 959,980 pajak Tax (%) 19.26 19.5 20.6 18.18 18.67 1 – tax 0.80 0.80 0.79 0.81 0.81 NOPAT 525,509 575,900 610,528 720,322 789,147 Sumber: Laporan keuangan PT ACE HARDWARE Tbk. diolah (2019)
2018 1,229,001 226,435 1,202,709 18.82 0.81 996,720
Analisis Weight Average Cost of Capital (WACC) Setelah melakukan perhitungan NOPAT, langkah selanjutnya yaitu menghitung Weight Average Cost of Capital (WACC). Menurut Margareta 2010, WACC merupakan ratarata biaya dari berbagai komponen modal suatu perusahaan. Bobot dalam rata-rata biaya diukur berdsarkan struktur modal perusahaan yang merupakan proporsi berbagai komponen modal perusahaan untuk dana investasinya. Dalam tabel 2 menunjukan perhitungan WACC PT ACE HARDWARE INDONESIA Tbk mulai tahun 2013 sampai tahun 2018. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, terlihat bahwa WACC perusahaan pada tahun 2013 sebesar 24,42%, kemudian terjadi penurunan di tahun 2014 yang menyebabkan WACC perusahaan menjadi 22,07%, hal tersebut sejalan dengan menurunnya ROE dari 26,26% di tahun 2014 menjadi 23,24% di tahun 2014. Penurunan WACC terus terjadi dari tahun 2014 sampai tahun 2017. Kenaikan terjadi pada tahun 2018 dengan WACC sebesar 20,26%, kenaikan ini juga disebabkan oleh naiknya ROE menjadi 24,66%.
Dari perhitungan WACC tersebut dapat dilihat bahwa biaya modal rata-rata tertimbang pada PT ACE HARDWARE INDONESIA Tbk mengalami penurunan dari tahun 2013-2017, sedangkan keniakan WACC terjadi pada tahun 2018. Penurunan nilai WAAC akan membantu perusahaan untuk menghasilkan nilai EVA yang positif
sehingga bisa
memberikan nilai tambah ekonomi bagi perusahaan. Pada tahun 2018 terjadi kenaikan nilai WACC dikarenakan naiknya beban keungan perusahaan dan liabilitas perusahaan. Tabel 2. WACC PT ACE HARDWARE INDONESIA Tbk tahun 2013 – 2018 (Dinyatakan dalam Jutaan Rupiah) Komponen WACC Beban Bunga Liabilities jangka panjang Tax (%) 1-Tax Kd (%) Total Hutang Total Ekuitas Total Hutang + Total Ekuitas Wd (%) We (%)
2013 28,194
2014 34,416
Tahun 2015 2016 32,315 14,579
124,144
158,570
226,435
19.26 0.8 18.32 563,420 1,915,489
19.5 0.8 17.45 585,200 2,361,148
2,478,918 22.72 77.27
2017 5,001
2018 17,599
293,720
440,210
454,654
20.6 0.79 11.27 638,724 2,628,825
18.18 0.81 4.02 682,373 3,048,727
18.67 0.81 9.2 918,418 3,510,421
18.82 0.81 3.13 1,085,709 4,235,471
2,947,348
3,267,549
3,731,101
4,428,840
5,321,180
24.78 80.11
24.29 80.45
22.38 81.71
26.16 79.26
25.63 79.59
Laba Bersih 503,004 548,892 591,827 682,764 741,795 Setelah Pajak 26.26 23.24 22.51 22.39 21.12 ROE (%) 24.42 22.07 20.31 19.03 18.65 WACC (%) Sumber: Laporan keuangan PT ACE HARDWARE Tbk. diolah (2019)
1,044,485 24.66 20.26
Total Modal yang di investasikan (Invested Capital) Langah selanjutnya setelah menghitung nilai WACC, yaitu menentukan nilai Invested Capital (IC). Modal yang di investasikan adalah seluruh jumlah keuangan perusahaan terlepas dari kewajiban jangka pendek, passiva yang tidak menanggung bunga (non interest bearing liability), seperti utang yang akan jatuh tempo dan pajak yang akan jatuh tempo (Young and O’Byrne 2008). Komponen yang termasuk dalam invested capital yaitu hutang jangka panjang dan ekuitas.
Dari hasil perhitungan pada tabel 3 menjelaskan bahwa Invested Capital (IC) perusahaan pada tahun 2013 sampai dengan tahun 2018 terus mengalami peningkatan. Peningkatan IC sejalan dengan meningkatnya hutang jangka panjang dan ekuitas dari tahun ke tahun. Peningkatan ekuitas terjadi karena bertambahnya laba ditahan yang tidak dibagikan kepada pemegang saham. Tabel 3. Invested Capital PT ACE HARDWARE INDONESIA Tbk tahun 2013 – 2018 (Dinyatakan dalam Jutaan Rupiah) perusahaan. Tahun Komponen IC 2013 2014 2015 2016 2017 Hutang jangka 124,144 158,570 226,435 293,720 440,210 panjang Ekuitas 1,915,489 2,361,148 2,628,825 3,048,727 3,510,421 Invested 2,039,633 2,519,718 2,855,260 3,342,447 3,950,631 Capital Sumber: Laporan keuangan PT ACE HARDWARE Tbk. diolah (2019)
2018 454,654 4,235,471 4,690,125
Perhitungan Economic Value Added (EVA) Setelah menghitung dan menentukan besaran Net Operating Profit After Tax (NOPAT), Weight Average Cost of Capital (WACC), dan Invested Capital (IC), maka langkah terakhir yaitu menghitung dan menentukan nilai Economic Value Added (EVA). EVA merupakan sisa laba setelah dikurangi dengan semua biaya modal yang dihasilkan untuk menghasilkan laba tersebut (Sartono, 2010). Dari hasil perhitungan EVA yang disajikan pada tabel 4 menunjukan bahwa EVA PT ACE HARDWARE INDONESIA Tbk pada tahun 2013 positif yang menunjukan nilai EVA sebesar Rp. 27.431. Pada tahun 2014 nilai EVA positif, namun mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yang menyebabkan nilai EVA sebesar Rp, 19.798, penurunan nilai EVA dilatar belakangi naiknya biaya modal sehingga menyebabkan tingkat pengembalian ekonomi berkurang. Pada tahun 2015 nilai EVA kembali masih menunjukan hasil yang positif dengan peningkatan nilai tambah ekonomis menjadi Rp. 30.625, peningkatan EVA dalam keadaan positif terus berlanjut hingga tahun 2016 sebesar Rp.84,254. Alasan meningkatnya nilai tambah ekonomis karena rasio WACC dan biaya modal yang berkurang. Pada tahun 2017 nilai EVA masih menunjukan posisi yang positif, namun mengalami penurunan karena biaya
modal pada tahun tersebut meningkat. Pada tahun 2018 EVA PT ACE HARDWARE INDONESIA Tbk menunjukan hasil yang negatif sebesar Rp. -14,279, hal ini dikarenakan rasio WACC disertai biaya modal yang meningkat dari tahun sebelumnya. Selain itu, pada tahun ini biaya modal lebih besar dibandingkan NOPAT perusahaan. Oleh karena itu, pada tahun 2018 perusahaan tidak mampu memberi nilai tambah ekonomi bagi para pemegang sahamnya. Tabel 4. EVA PT ACE HARDWARE INDONESIA Tbk tahun 2013 – 2018 (Dinyatakan dalam Jutaan Rupiah) Tahun
Komponen EVA NOPAT WACC Invested Capital
2013
2014
2015
2016
2017
2018
525,509 24.42
575,900 22.07
610,528 20.31
720,322 19.03
789,147 18.65
996,720 20.26
2,039,633 2,519,718
2,855,260
3,342,447 3,950,631
4,990,125
Biaya Modal (WACC x IC)
498,078
556,102
579,903
636,068
736,793
1,010,999
EVA 27,431 19,798 30,625 84,254 52,354 (14,279) Sumber: Laporan keuangan PT ACE HARDWARE INDONESIA Tbk. diolah (2019) Tabel 5 Kinerja Keuangan PT ACES HARDWARE INDONESIA Tbk (Dinyatakan dalam Jutaan Rupiah) Tahun 2013 2014 2015 2016 2017 NOPAT 525,509 575,900 610,528 720,322 789,147 Biaya Modal 498,078 556,102 579,903 636,068 736,793 EVA 27,431 19,798 30,625 84,254 52,354 Sumber: Laporan keuangan PT ACE HARDWARE Tbk. diolah (2019) Komponen EVA
2018 996,720 1,010,999 -14,279
Penilaian kinerja perusahaan dengan menggunakan metode Economic Value Added (EVA)
disajikan dari hasil perhitungan EVA yang berasal dari tabel 1 dan tabel 4
ditampilkan kembali pada tabel 5.
1,100,000
996,720
1,000,000 1,010,999
900,000
789,147
800,000
720,322
700,000 600,000
525,509
610,528
736,793
NOPAT
636,068 556,102 579,903
500,000 400,000
575,900
Biaya Modal
498,078
EVA
300,000 200,000 100,000
84,254 27,431 19,798 30,625
52,354 -14,279
0 -100,000
2013
2014
2015
2016
2017
2018
Gambar 1 : Grafik pertumhuhan NOPAT, Biaya Modal & EVA. Pada gambar 1, diketahui bahwa fluktuasi nilai NOPAT dari tahun 2013 terus mengalami kenaikan sampai tahun 2018, kenaikan NOPAT perusahaan mencapai 69,44%. Peningkatan NOPAT sejalan dengan menigkatnya laba usaha perusahaan yang tetap konsisten menunjukan peningkatan sesebar Rp. 577.813 dari tahun 2013 sampai tahun 2018. Peningkatan NOPAT secara siginifikan terjadi pada tahun 2016 dan tahun 2018, dimana pada tahun 2016 peningkatan mencapai 17,98% atau setara dengan Rp. 109.794, sedangkan pada tahun 2018 menunjukan peningkatan 26,30% atau setara dengan Rp. 207.572. Sejauh ini, perusahaan telah berusaha untuk meningkatkan laba usaha melalui penjualan dan peningkatan modal dari para investor untuk melakukan ekspansi usaha dengan membuka gerai baru. Biaya modal PT ACES HARDWARE INDONESIA Tbk dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2018 terus mengalami peningkatan, hal ini sejalan dengan meningkatnya Invested Capital perusahaan sebesar Rp. 2.950.492 sepanjang tahun 2013 sampai tahun 2018. Dengan meningkatnya Invested Capital, maka beban keuangan perusahaan juga ikut meningkat. Dari tahun 2013- 2018 peningkatan biaya modal mecapai 78,66% atau sebesar Rp. 512.921, peningkatan yang signifikan terjadi pada tahun 2018 sebesar Rp. 274.206. EVA PT ACES HARDWARE INDONESIA Tbk menunjukan hasil yang positif dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2017. pada tahun 2014 nilai EVA sebesar 19,798 mengalami penurunan dibandingkan dengan nilai tahun sebelumnya sebesar Rp. 27.431, sedangkan pada tahun 2015 sampai dengan tahun 2016 terjadi peningkatan EVA sebesar Rp.
53.629 atau 9,25%. Pada tahun 2017 terjadi penurunan EVA, nilai EVA pada tahun tersebut Rp.52.354, penurunan ini berlanjut hingga tahun 2018 bahkan pada tahun tersebut nilai EVA menunjukan nilai negatif, hal ini berarti perusahaan tidak mampu memberikan nilai tambah ekonomi bagi para pemegang saham atau investor. Hal ini disebabkan karena biaya modal lebih besar dibandingkan dengan NOPAT yang diperoleh pada tahun 2018. Biaya modal pada tahun 2018 sebesar Rp. 1.090.999 sedangkan nilai NOPAT hanya mencapai Rp. 996.720. NOPAT mengalami peningkatan dari tahun ke tahun begitupun dengan biaya modal, namun pada tahun 2018 peningkatan NOPAT lebih kecil dibandingkan peningkatan biaya modal perusahaan. Berdasarkan hasil analisis EVA yang disajikan pada tabel 5, pada tahun 2013-2017 perusahaan telah mampu memberikan nilai tambah ekonomi bagi pemegang saham dengan nilai EVA yang menunjukan positif, sedangkan pada tahun 2018 perusahaan belum mampu memberikan niali tambah ekonomi bagi pemegang saham karena nilai EVA menunjukan negatif. Untuk dapat menghasilkan niali EVA yang positif, maka perusahaan harus dapat meningkatkan NOPAT lebih besar dibandingkan biaya modal yang dikeluarkan perusahaan. Perusahaan harus menunjukan hasil yang produktif dari pengelolaan modal yang berasal dari dana yang di investasikan pemegang saham.
KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang di lakukan oleh peneliti pada PT ACE HARDWARE INDONESIA Tbk dapat di simpulkan: 1. Kinerja Keuangan PT ACE HARDWARE INDONESIA Tbk berdasarkan hasil analisis menggunakan metode Economic Value Added (EVA) dari tahun 2013 sampai dengan 2017 dikatakan baik, karena nilai yang dihasilkan positif. Pada tahun 2013 nilai EVA Rp. 27.431, kemudian turun menjadi Rp. 19.798 pada tahun 2014, selanjutnya di tahun 2015 dan 2016 nilai EVA mengalami kenaikan dengan besaran masing-masing nilai yang dihasilkan Rp. 30.625 dan 84.254. Sedangkan pada tahun 2017 nilai EVA kembali mengalami penurunan menjadi Rp. 53.354 dan di tahun 2018 nilai EVA menunjukan negatif yaitu Rp. -14.279. Secara keseluruhan perusahaan telah mampu memberikan nilai tambah ekonomis kepada pemegang saham. 2. Nilai EVA < 0 berarti bernilai negatif, hal ini dikarenakan perusahaan tidak mampu menghasilkan tingkat kembalian laba operasi setelah pajak dan bunga lebih besar
dibandingkan biaya modal. Hal ini berbari manajemen persahaan belum berhasil menciptakan nilai tambah dari modal yang telah digunakan nya. PT ACE HARDWARE INDONESIA Tbk dari tahun 2013 – 2018 belum konsisten menghasilkan nilai EVA yang positif dan terus meningkat. SARAN 1. Untuk menghindari nilai EVA yang negatif, hendaknya manajemen perusahaan melakukan pengkajian dan pengawasan terhadap biaya modal, selain itu modal yang dihasilkan dari pinjaman ataupun dana investor harus dikelola secara produktif demi menghasilkan laba yang lebih tinggi. 2. Untuk memperthankan nilai EVA yang tetap positif dan bertumbuh dari tahun ke tahun, perusahaan harus bisa meningkatkan laba bersih setelah pajak dan bunga lebih tinggi dibandingkan laba bersih tahun sebelumya dan biaya modal biaya modal pada periode akuntansi. 3. Negoisasi suku bunga dengan pihak kreditor akan sangat membantu meminimalkan biaya modal.
DAFTAR PUSTAKA Lisa, Elisabet Listiani Putri. 2018. Kinerja melesat, Ace Hardware tetap targetkan pendapatan naik 15%. https://investasi.kontan.co.id/news/kinerja-melesat-ace-hardware-tetap-targetkanpendapatan-naik-15 (Diakses tanggal 16 Desember 2019) Kurniawan, Rivan. 2019. jumlah gerai aces hampir mencapai 200 outlet, bagaimana prospek Aces kedepannya?. http://rivankurniawan.com/2019/01/30/jumlah-gerai-hampir-mencapai200-outlet-bagaimana-peluang-aces-ke-depannya/ (Diakses tanggal 16 Desember 2019) Meutia, Dewi. 2017. Universitas Samudra, Penilaian Kinerja Keuangan perusahaan menggunakan metode (Economic Value Added) EVA, Jurnal Manajemen dan Keuangan, Vol 6,
No.1,
Hal
648-659.
https://media.neliti.com/media/publications/196995-none-
af210408.pdf (Diakses tanggal 20 Desember 2019). Sari, Maheni Ika dan Bayu Wijayantini. 2018. Mengukur Kinerja Keuangan dengan MVA dan
EVA,
Jurnal
Manajemen
dan
Bisnis,
Vol
3,
No.1,
Hal
68-88.
http://journals.ums.ac.id/index.php/benefit/article/download/5772/3961 (Diakses tanggal 18 Desember 2019). Simbolon, Ratih FD, Moch Dzulkiron, dan Muhamad Saifi. 2014. Analisis (Economic Value Added) EVA untuk menilai kinerja keuangan perusahaan, Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Vol 8, No. 1, Hal 1-8. https://media.neliti.com/media/publications/79539-ID-analisis-evaeconomic-value-added-untuk.pdf (Diakses 18 Desember 2019). Firdausi, Muhamad Rido, Dadan Rahadian, dan Andrieta Shintia Dewi. 2017. Analisis Kinerja Keuangan dengan menggunakan metode Economic Value Added (EVA), Financial Value Added (FVA), dan Market Value Added (MVA). e-Proceeding of Management, Vol 4, No. 2, Hal 1413-1420. https://docplayer.info/58254216-Issn-e-proceeding-of-managementvol-4-no-2-agustus-2017-page-1413.html (Diakses 19 Desember 2019). Satria, Joshua Krisna. 2018. Analisis Kinerja Keuangan dengan menggunakan metode Economic Value Added dan Market Value Added pada perusahaan ritel yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. https://jimfeb.ub.ac.id/index.php/jimfeb/article/view/6133 (Diakses 20 Desember 2019). www.idx.co.id www.acehardware.com