Paper Tafsiran Efesus 6 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENAFSIRAN EFESUS 6: 10-20



Tugas ini diajukan untuk memenuhi persyaratan Mata Kuliah : Studi Induktif Nama Dosen : Dr. Andreas Sudjono, M. Th



Oleh: CATUR SIGIT PURNOMO NIM: 19.3.2.MT.01



SEKOLAH TINGGI TEOLOGI “INTHEOS” SURAKARTA 2019



BAB I PENDAHULUAN URAIAN SINGKAT SURAT EFESUS Latar Belakang dan Kepenulisan Kota Efesus merupakan pusat perdagangan, kebudayaan dan agama. Kota ini juga memiliki salah satu dari ketujuh keajaiban dunia kuno, yaitu kuil yang penuh hiasan dan berkilauan bagi Diana, dewi agung bagi masyarakat Efesus.1 Efesus pernah menjadi kota pelabuhan yang penting di Laut Aegea, tetapi pada zaman Paulus pelabuhan itu sudah menjadi lumpur laut. Walaupun demikian Efesus adalah kota yang indah dengan kuli Artemisnya yang megah, di sana terdapat sebuah batu meteor terkenal yang konon dikirim oleh sang dewi (Kis.19:35). Ratusan pelacur melayani di kuil ini, dan para pedagang setempat menjual berbagai lukisan, patung dan perhiasan dewi Artemis (Kis. 19:23-41). Kota ini juga memiliki teater-teater yang besar, sebuah stadion tempat pertarungan para gladiator, dan perpustakaanperpustakaan. Paulus berkarya di Efesus sekitar tiga tahun (Kis. 19:10,20:31). Satu generasi kemudian, penulis kitab wahyu menulis bahwa orang-orang Kristen Efesus 1 Walter M. Dunnet, Pengantar Perjanjian Baru, (Malang: Gandum Mas, 2001), hal. 68.



tidak lagi mencintai Kristus (Why. 2:1-7). Jemaat tersebut digambarkan telah jatuh begitu dalam. Surat ini menjadi penting karena melaluinya kita bisa melihat bagaimana kesungguhan hati Paulus dan perhatiannya kepada Jemaat yang ada di Efesus. Ia ingin mereka hidup dengan iman yang kokoh dalam pemahaman yang kuat tentang Allah yang dipercayanya. Surat Efesus merupakan salah satu puncak dalam penyataan alkitabiah dan menduduki tempat yang unik di antara surat-surat Paulus. Surat ini tidak ditulis sebagai jawaban terhadap suatu kontroversi doktrinal atau persoalan pastoral seperti banyak surat lain, sebaliknya Efesus memberikan kesan akan luapan penyataan yang melimpah sebagai hasil dari kehidupan doa pribadi Paulus. Paulus menulis surat ini ketika dipenjara karena Kristus (Ef 3:1; Ef 4:1; Ef 6:20), kemungkinan besar di Roma. Ada banyak persamaan di antara surat ini dengan surat Kolose dan mungkin ditulis tidak lama sesudah surat Kolose. Kedua surat ini mungkin dibawa secara serentak ke tujuannya oleh seorang kawan sekerja Paulus yang bernama Tikhikus (Ef 6:21; bd. Kol 4:7). Kepercayaan umum ialah bahwa Paulus menulis surat ini dengan maksud agar sidang pembaca akan lebih luas daripada jemaat di Efesus saja -- mungkin surat ini ditulisnya sebagai surat edaran untuk gereja-gereja di seluruh propinsi Asia. Pada mulanya mungkin setiap jemaat di Asia Kecil menyisipkan namanya sendiri di Ef 1:1, sebagai bukti relevansi amanatnya yang mendalam bagi semua gereja Yesus Kristus



yang sejati. Banyak orang mengira surat Efesus ini adalah surat kepada jemaat di Laodikea yang disebut Paulus dalam Kol 4:16.2 Dalam bagian pertama surat kiriman ini, Paulus dengan singkat menguraikan tentang asa mula Gereja yang ada di dunia ini menurut rencana Allah. Paulus menyoroti tema-tema penting seperti pemilihan (1:4), penentuan dari semula (1:5,11), pengangkatan anak (1:5), penebusan (1:7), rencana (1:9,10) dan pemeteraian dengan Roh Kudus (1:13), serta mencapai puncaknya ketika akhirnya Gereja menjadi milik Allah (1:14).3 Pada bagian selebihnya tingkah laku orang-orang yang percaya ditekankan dalam kata ‘hidup’ yang menggambarkan bentuk perilaku mereka (4:1, 17; 5:1, 8, 15) sebagaimana sangat berlawanan dibandingkan dengan kelakuan mereka sebelumnya di dalam dunia (2:1). Ruang lingkup kegiatan kristiani adalah ‘di dalam surga’ (1:3, 10, 20; 2:6; 3:10; 6:12), suatu istilah yang lebih menekankan kesatuan rohani daripada kesatuan geografis. Penggerak kehidupan gereja adalah Roh Kudus, yang merupakan meterai penerimaan (1:13), jalan masuk kepada Allah (2:18), sumber kebenaran yang diberitakan (3:5); rahasia kekuatan semua bangsa (3:16), pengikat kesatuan (4:3-4), penuntun pikiran dan ucapan (4:30), perangsang kesukacitaan (5:18) dan perisai penahan pertikaian (6:17).4 2 , “Kitab Efesus”, tersedia di http://www.sabda.org/sejarah/artikel/pengantar_full_life_efesus.html; akses internet pada tanggal 19 Februari 2019 pada pukul 10:00 WIB.



3 Perhatikanlah bahwa anak kalimat “menjadi puji-pujian bagi kemulianNya” (1:6,12,14) dipakai beberapa kali dengan sedikit perubahan, untuk membedakan pekerjaan Allah Bapa (ay. 3-6), pekerjaan Anak (ay. 7-12) dan pekerjaan Roh Kudus (ay. 13,14) dalam menciptakan Gereja.



4 Merril C. Tenney, Survey Perjanjian Baru, (Malang: Gandum Mas, 2006), hal. 394.



Survai Secara paling sederhana Perjanjian Baru terdiri atas dua tema dasar: 1.



Bagaimana kita ditebus oleh Allah, dan



2.



Bagaimana kita harus hidup sebagai umat tertebus itu.



Pasal 1-3 (Ef 1:1--3:21) secara umum membahas tema yang pertama, sedangkan pasal 4-6 (Ef 4:1--6:24) difokuskan pada yang kedua. 1.



Pasal 1-3 (Ef 1:1--3:21) dimulai dengan suatu paragraf pembukaan



yang merupakan salah satu nas yang paling dalam di Alkitab (Ef 1:3-14). Kidung penebusan yang sangat indah ini menaikkan pujian karena Bapa telah memilih, menentukan dan mengangkat kita sebagai anak-anak-Nya (Ef 1:3-6), karena Putra yang menebus kita dengan darah-Nya (Ef 1:7-12), dan karena Roh Kudus sebagai meterai dan jaminan warisan kita (Ef 1:13-14). Di bagian ini Paulus menekankan bahwa dalam penebusan karena kasih karunia oleh iman, Allah memperdamaikan kita dengan diri-Nya (Ef 2:1-10) dan dengan sesama umat tertebus (Ef 2:11-15), dan sedang mempersatukan kita di dalam Kristus dalam satu tubuh, yaitu gereja (Ef 2:16-22). Tujuan penebusan adalah "mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu baik yang di sorga maupun yang di bumi," (Ef 1:10).



2.



Pasal 4-6 (Ef 4:1--6:24) pada umumnya terdiri atas arahan-arahan



praktis bagi gereja mengenai tuntutan penebusan di dalam Kristus atas kehidupan pribadi dan kehidupan bersama kita. Di antara 35 pengarahan yang diberikan dalam surat ini mengenai bagaimana seorang tertebus harus hidup, ditekankan tiga kategori luas. 1.



Orang percaya dipanggil kepada suatu kehidupan baru yang murni dan



terpisah dari dunia. Mereka dipanggil untuk "kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya" (Ef 1:4), "menjadi bait Allah yang kudus" (Ef 2:21), "hidup ... berpadanan dengan panggilan (mereka) itu" (Ef 4:1), "mencapai ... kedewasaan penuh" (Ef 4:13), hidup "di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya" (Ef 4:24), "hiduplah di dalam kasih" (Ef 5:2; bd. Ef 3:1719), dan menjadi kudus "dengan ... firman" (Ef 5:26) agar Kristus bisa memperoleh "jemaat ... tanpa cacat atau kerut ... kudus dan tidak bercela" (Ef 5:27). 2.



Orang percaya dipanggil kepada suatu cara hidup baru dalam



hubungan keluarga dan kerja (Ef 5:22--6:9). Semua hubungan ini hendaknya dikuasai oleh prinsip-prinsip yang menandai orang percaya berbeda sekali dari masyarakat sekular di mana mereka hidup. 3.



Akhirnya, orang percaya dipanggil untuk tetap berdiri teguh terhadap



semua rencana jahat Iblis dan terhadap "roh-roh jahat di udara" yang hebat sekali (Ef 6:10-20).



Ciri-ciri Khas Lima ciri utama menandai surat ini. 1.



Penyingkapan kebenaran teologis akbar dalam pasal 1-3 (Ef 1:1--3:21)



dihentikan sejenak oleh dua doa rasuli yang paling berkuasa dalam PB: yang pertama memohon hikmat dan wahyu dalam pengenalan akan Allah (Ef 1:1523); yang kedua berfokus pada mengenali kasih, kuasa, dan kemuliaan Allah (Ef 3:14-21). 2.



"Di dalam Kristus", sebuah istilah Paulus yang sangat berbobot



(dipakai 160 kali dalam surat-surat Paulus) secara khusus menonjol dalam surat ini (sekitar 36 kali). "Setiap berkat rohani" dan setiap persoalan praktis dalam hidup ini berhubungan dengan perihal berada "di dalam Kristus". 3.



Maksud dan tujuan abadi Allah bagi gereja ditekankan dalam surat



Efesus. 4.



Beraneka segi dari peranan Roh Kudus di dalam kehidupan Kristen



ditekankan (Ef 1:13-14,17; Ef 2:18; Ef 3:5,16,20; Ef 4:3-4,30; Ef 5:18; Ef 6:17-18). 5.



Surat Efesus kadang-kadang dianggap sebagai "surat kembar" dengan



Kolose, karena persamaan dalam isi dan ditulis kira-kira pada waktu yang sama (bd. Garis Besar kedua surat itu).



Ketika mengakhiri surat kirimannya, Paulus membicarakan perjuangan orang Kristen (secara harafiah, pergulatan, pertempuran satu lawan satu) melawan kuasakuasa kegelapan (6:10-20). Persiapannya melawan musuh ini ialah seleuruh perlengkapan senjata Allah. Apabila ia mau mengenakannya, maka ia sanggup bertahan melawan tipu muslihat Iblis (ay. 11)5. Paulus menyebut berbagai bagian perlengkapan itu da kegunaannya masing-masing. Jadi walaupun orang Kristen itu termasuk kalangan yang di sorga (1:3,10,20; 2:6; 3:10; 6:12), dia harus mempergunakan semua persediaan Allah dan menaruh perhatian yang seksama terhadap semua tuntutan-Nya bagi hidup dan perjuangannya di bumi ini.



5 Istilah tipu muslihat secara harfiah berarti siasat atau cara-cara atau rencana serangan. Istilah panah api (ay.16) menunjuk pada serangan-serangan Iblis terhadap orang Kristen.



BAB II INTERPRETASI EFESUS 6:10-20 Ayat 10 Akhirnya hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya. Fakta



: Siapakah yang menyampaikan pesan tersebut?



Interpretasi : Paulus sedang melanjutkan pesan dan nasihat kepada orang-orang di Efesus. Fakta



: Apa isi pesan yang disampaikan?



Interpretasi : Supaya orang-orang di Efesus kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa Tuhan. Ayat 11 Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis; Fakta



: Bagaimana supaya kuat di dalam Tuhan?



Interpretasi : orang-orang di Efesus diminta untuk mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah. Fakta



: Mengapa harus mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah?



Interpretasi : Sebab yang dihadapi oleh orang-orang Efesus bukanlah musuh yang Nampak dalam pandangan mata, melainkan Iblis yang bekerja dengan cara menebarkan tipu dayanya yang mengancam kesatuan jemaat Tuhan yang ada di Efesus. Ayat 12 Karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap. Fakta



: Siapakah pihak yang harus dilawan oleh orang-orang di Efesus?



Interpretasi : Paulus menyebut secara rinci siapa Iblis yang dimkasudkan pada ayat 11. Iblis menggunakan kuasa pemerintah, penguasa dan penghulu-penghulu yang gelap untuk menciptakan kekacauan di kalangan orang Efesus dengan satu maskud supaya tidak ada kesatuan diantara sesama orang percaya di Efesus. Ayat 13 Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu. Fakta Allah?



:Apa yang dimaksud dengan ambillah seluruh perelngkapan senjata



Interpretasi : Perintah kembali diulang oleh Paulus sehingga menjadikan pesan ini mengandung sebuah instruksi yang sangat penting dan harus segera dilakukan oleh orang percaya di Efesus. Sebab tanpa disadari oleh orang percaya di Efesus bahwa sesungguhnya mereka sedang berada pada situasi yang membahayakan keimanan mereka kepada Tuhan dengan munculnya ajaran-ajaran palsu yang berusaha menggerus kesatuan iman mereka di dalam Tuhan. Hari yang jahat yang dimaksudkan oleh Paulus adalah situasi yang menunjukkan peperangan secara rohani yang akan dan sedang dihadapi oleh orang percaya di Efesus. Perintah untuk mengenakan senjata Allah bertujuan untuk meyakinkan orang percaya di Efesus bahwa itu adalah satu-satunya cara yang harus dilakukan jikalau ingin tetap bertahan menghadapi situasi yang tidak baik tersebut. Ayat 14-18



Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan, kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera; dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat, dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah, dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang kudus, Fakta



: Apa saja perlengkapan senjata Allah?



Interpretasi : Paulus menjabarkan secara detail seluruh peralatan senjata Allah seperti yang tertulis pada bagian ini. Ayat 19 Juga untuk aku, supaya kepadaku, jika aku membuka mulutku, dikaruniakan perkataan yang benar, agar dengan keberanian aku memberitakan rahasia Injil Fakta



: Apa yang diinginkan Paulus untu jemaat di Efesus lakukan?



Interpretasi : Rasul Paulus menghendaki agar jemaat di Efesus juga turut menopang pelayanan Paulus dengan menaikkan doa-doa kepada Tuhan supaya dikaruniakan keberanian dalam misi pemberitaan Injil. Ayat 20 Yang kulayani sebagai utusan yang dipenjarakan. Berdoalah supaya dengan keberanian aku menyatakannya, sebagaimana seharusnya aku berbicara. Fakta



: Siapa yang dimkasuk oleh Paulus dalam ayat ini?



Interpretasi : Tak lain adalah pribadi Yesus sendiri sebagai Tuhan yang telah memanggil dan menetapkannya sebagai pelayanNya.



Konteks Dekat Efesus 6:10-20 Hidup orang percaya di Efesus disejajarkan sebagai sebuah perjuangan rohani. Masalah, penderitaan, dan penganiayaan tidaklah abnormal, tetapi normal, bagi orang Kristen dalam dunia yang telah rusak (lih. Rom 5:3-4; 8:17-18; I Pet 1:6-9; 2:11; 4 : 12-17; 5:10). Peperangan rohani yang dimaksudkan sangat mungkin terkait secara kontekstual dengan present passive imperative, "dipenuhi dengan Roh," dari 5:18 dan present passive (atau middle) imperative "dijadikan kuat di dalam Tuhan," 6:10. Sebagaimana pengisian ini berhubungan dengan keserupaan dengan Kristus setiap hari (Kol 3:16) demikian juga, peperangan rohani. Medan perangnya adalah hubungan antar pribadi sehari-hari. Hanya orang-oranglah yang kekal. Meskipun bentuk passive ini berbicara tentang kuasa Allah, orang percaya harus membiarkan Roh Kudus untuk bekerja dalam hidup mereka. Dalam segala bentuk perjanjian selalu melibatkan dua pihak, dua pilihan. Sebagai orang percaya di dalam Tuhan, orang-orang di Efesus diingatkan agar harus berhati-hati terhadap dua musuh yang ekstrim, yaitu Iblis yang menyebabkan segala sesuatu dan Iblis yang merasuki kehidupan orang percaya sehingga membuat mereka mempercayai tidak ada kejahatan di dalam dirinya. Tidaklah cukup bagi Allah yang telah menyediakan baju zirah dan seluruh senjata rohani bagi orang percaya di Efesus, tetapi mereka juga dituntut untuk dapat mengenali peperangan rohani tersebut dan mempersiapkan diri mereka sendiri, dengan iman yang mereka miliki. Dengan kata lain, Paulus sedang mengingatkan



sekaligus membangunkan mereka mengenai keinginan Allah supaya mereka memiliki kedewasaan rohani yang sejati. Kedewasaan rohani yang tidak diukur berdasarkan usia, kecerdasan atau karunia.



BAB III TAFSIRAN EFESUS 6: 10-20 Tafsiran Efesus 6:10 Kata "akhirnya" Secara harfiah menunjukkan akhir dari semua perkataan Paulus. Frase ini adalah ungkapan khas Paulus yang menyiratkan bahwa ia hampir menutup suratnya (lih. II Kor 13:11; Flp 3:1; 4:8; I Tes 4:1; II Tes 3:1). Biasanya frase ini juga digunakan sebagai transisi ke sebuah pandangan yang baru. Kalimat "hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan" Ini bisa merupakan sebuah present passive imperative yang dapat diartikan "dibuat menjadi kuat," atau sebuah present middle imperative yang artinya, "jadilah kuat." Bentuk ketatabahasaannya sama, hanya fungsinya berbeda. Teologinya jelas bahwa orang percaya harus terus membiarkan Roh Kudus untuk memperkuat mereka guna menghadapi peperangan rohani yang terus berlangsung (lih. 3:20; I Kor 16:13). Paradoks antara passive voice (kuasa Allah yang mengalir melalui orang percaya) dan middle voice (orang percaya



secara aktif terlibat dalam hidup untuk Kristus) ini adalah ketegangan dialektis yang ditemukan di seluruh Alkitab. Pada dasarnya ini adalah ketegangan hubungan perjanjian (Flp 2:12-13). Allah selalu mengambil inisiatif, selalu menetapkan agenda, namun Ia juga memberikan kesempatan kepada orang percaya agar bersedia menanggapi. Kadang-kadang Alkitab menekankan respon manusia (Yeh 18:31, "perbaharuilah hatimu dan rohmu!") dan kadang-kadang inisiatif dari Allah (lih. Yeh 36:26-27, "Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu"). Keduanya benar! Empat istilah Yunani (dunamis = daya; energeia = energi; kratos = kekuatan dan ischus = keperkasaan) digunakan dalam 1:10 untuk menjelaskan kuasa Allah di dalam Kristus. Di sini, tiga dari kata-kata yang sama tersebut digunakan. Kalimat "dalam kekuatan kekuasaan-Nya" dapat digambarkan sebagai Allah yang sering digambarkan dalam kitab Perjanjian Lama sebagai pejuang memakai baju zirah (Yes 42:13; 49:24-25; 52:10 dan khususnya 59:16-17). Ini adalah baju zirahNya, bukan milik kepunyaan manusia. Kemenangan orang percaya adalah di dalam Dia (Flp 2:13), tetapi orang percaya harus bekerja sama sebagai kesatuan di dalam tubuh Kristus (Flp. 4:12) Tafsiran Efesus 6:11 Kalimat "Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah" pada bagian ini merupakan sebuah aorist middle imperative yang menyampaikan suatu hal yang bersifat mendesak atau sangat penting (6:13). Hal ini adalah tindakan yang sangat menentukan bagi orang percaya. Allah telah menyediakan perlengkapan rohani yang



dibutuhkan oleh orang percaya, tetapi kita harus menyadari kebutuhannya dan menyediakan diri untuk pengadaan Allah dan menerapkannya dalam kehidupan kita sehari-hari (I Tes 5:8). Pembenaran diri atas perbuatan baik (Rom 4: 6) tidak memberikan pembebasan dari perjuangan dan peperangan rohani (Rom 7). Kehadiran "manusia baru" tidak berarti penghapusan total "manusia lama." Jikalau Iblis tidak bisa menjauhkan orang percaya dari karya keselamatan, ia akan berusaha supaya orang percaya tetap secara rohani kalah. Frase kalimat "supaya kamu dapat bertahan" merupakan sebuah present passive infinitive yang diikuti oleh aorist active infinitive, yang menunjuk pada perjuangan sehari-hari, bukan satu "pertempuran" atau godaan yang menentukan hidup atau mati (ini mirip dengan pencobaan Yesus di Luk 4: 13, di mana Iblis pergi sampai waktu yang lebih tepat). Istilah "berdiri" merupakan istilah militer untuk memegang posisi seseorang. Hal ini diulang dalam ayat 13 dan 14. Ini adalah tujuan utama dari penggunaan perlengkapan senjata orang percaya. Perbandingan Teks NASB



: "terhadap rencana jahat setan"



NKJV, NRSV : "melawan tipu muslihat iblis" TEV



: "melawan muslihat jahat iblis"



NJB



: "taktik setan"



Orang percaya diserang oleh Iblis (2:2; 4:14,27; II Kor 2:11; I Pet 5:8-9). Iblis menggunakan berbagai rencana jahat dengan tujuan perpecahan, pribadi dosa, guru palsu, keputusasaan 5. apati 6. penderitaan Ini hanyalah beberapa hal yang dihadapi para penerima surat ini. Namun demikian, orang percaya tidak dapat menganggap semua dosa dan masalah sebagai godaan atau serangan malaikat. Manusia yang jatuh, bahkan manusia jatuh yang telah ditebus, menghadapi (1) sifat berdosa yang berkelanjutan; (2) sistem dunia yang jatuh, dan (3) suatu serangan malaikat dan setan (lih. Ef 2:2-3; Yak 4:1,4,7). Pertempuran dimulai dalam pikiran tetapi bergerak cepat menjadi tindakan dosa. Untuk Topik Khusus: Kejahatan Pribadi lihat 2:2. Perhatikan berapa kali kata "melawan" muncul dalam konteks ini (sekali dalam v.11 dan empat kali dalam ay 12). Persenjataan lengkap kejahatan digagalkan oleh persenjataan lengkap dari senjata Allah! 6:12 NASB, NRSV



: "perjuangan kita bukanlah"



NKJV



: "kita tidak menggeluti"



TEV



: "kita tidak berperang melawan"



NJB



: "kita harus berjuang" Kata tersebut merupakan sebuah kata kerja present tense yang berarti sebuah



perjuangan yang sedang berlangsung, bukan kegiatan yang hanya satu kali. Frase ini bisa merupakan sebuah metafora militer atau atletik. Secara harfiah ini menunjuk



pada perang satu lawan satu. Kehidupan Kristen adalah keras! Kehidupan Kristen adalah sebuah karunia supranatural yang dijalani oleh pertobatan dan iman, sebagaimana keselamatan yang terus dikerjakan. Kalimat "melawan darah dan daging". Urutan katanya secara harfiah adalah "darah dan daging." Perhatikan urutan abnormal dari istilah-istilah ini. Hal ini ditemukan hanya di sini dan dalam Ibrani 2:14. Alasannya pemilihan urutan kata tidak diketahui secara pasti, tetapi ini mungkin berhubungan dengan 'penyusutan secara fisik' guru-guru palsu. Orang percaya harus senantiasa mengingat bahwa masalah peperangan rohani adalah perlawanan terhadap tindakan yang mengakibatkan dosa, kejahatan, dan iblis, bukan persaingan antar sesama orang percaya. Kalimat selanjutnya adalah frase "pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa". Istilah ini dapat digunakan untuk menunjuk kepada pemerintahan manusia biasa seperti yang tercantum dalam Roma 13:1-7, tetapi konteks yang dimaskdukan disini berbicara mengenai otoritas tingkat kemalaikatan (aeon) (Rom 8:38-39; I Kor 2:8; Kol 1:16; 2:10,15; Ef 1:21; 3:10; I Pet 3:22). Pemahaman seperti ini adalah bagian dari pandangan dari guru-guru palsu.6 NASB



: "melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini"



NKJV



: "melawan penguasa kegelapan zaman ini"



NRSV



: "melawan kekuatan kosmik yang gelap saat ini"



6 Hendrikus Berkhof, Christ and the Power, (Chicago: Herald Press, 1962), 27



TEV



: "melawan kekuatan kosmik dari zaman gelap ini"



NJB



: "tentara roh-roh jahat di langit" Istilah dalam bahasa Yunani adalah kosmocrator dalam bentuk jamak-nya.



Istilah ini digunakan dalam BahasaYunani Klasik dan tulisan-tulisan para rabi Yahudi untuk menggambarkan seseorang yang tunduk pada kendali dunia. Hal ini sepertinya berbicara tentang penguasa (Yoh 12:31; 14:30; II Kor 4:4; Ef 2:2; I Kor 2:6,8 15:24; Ef 3:10; 6:12; Kol 2:15). Frase "melawan roh-roh jahat" ini digunakan oleh para astrolog pada zaman Paulus yang percaya adanya malaikat atau dewa-dewa di belakang benda-benda langit (Roma 8:39) yang mempengaruhi kehidupan manusia (semacam zodiak). Ini semua dimulai dengan astrologi Babel. Kalimat "di udara" merupakan bentuk dari neuter plural adjecteive dimana bagian ini hanya digunakan dalam surat Efesus (1:20; 2:6; 3:10; 6:12). Dari konteks semua penggunaan kata tersebut (khususnya 3:10 dan 6:12), dapat diartikan sebagai alam roh di mana orang percaya tinggal di sini dan sekarang, bukannya surga dikemudian hari. 6:13 "Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah," Ini adalah bentuk aorist active imperative yang menunjukkan kebutuhan untuk tindakan yang menentukan (ay. 11). Hal ini mungkin merupakan sebuah singgungan terhadap Allah sebagai perwira seperti yang tertulis dalam Yesaya 59:17. Senjata tersebut disebutkan dalam urutan yang akan dikenakan oleh seorang tentara (ingat Paulus menulis ini dari



penjara, sehingga ia mengerti benar urutan pemakaian perlengkapan perang oleh para serdadu Romawi). Perhatikan baju zirah yang lengkap ini adalah baju besi dari Tuhan! Ia menyediakan, tetapi orang percaya harus mengenali pertempuran dan melaksanakan pengadaan Allah yang memadai. "kamu dapat mengadakan perlawanan" Bagian ini merupakan sebuah kalimat aorist passive (deponent) subjunctive dengan sebuah aorist active infitive. Maksudnya bahwa ada peperangan rohani sebelum dan setelah pertobatan. Beberapa orang percaya tidak tahu bahwa ada pertempuran rohani yang terus berlangsung; mereka tidak mengenakan senjata Tuhan dan mereka tidak bertahan. Terminologi ini mirip dengan Yakobus 4:7 dan I Petrus 5:9. Orang percaya dapat kehilangan atau merusak perdamaian, jaminan, dan pelayanan berkarunia mereka melalui kebodohan dan atau oleh dosa (lih. I Kor 9:27; 15:2; Gal 2:2 ; 3:4; Flp 2:16; I Tim 1:19). "pada hari yang jahat" Ini adalah suatu ungkapan yang sering digunakan dalam Perjanjian Lama yang bisa menunjuk pada: suatu hari pencobaan; atau suatu hari kesesakkan (lih. Maz 49:5 dst). "sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu" Istilah ini memiliki pengertian konotasi telah melakukan segala sesuatu yang diperlukan. Paulus menggunakan istilah ini lebih dari delapan belas kali dalam surat-suratnya.7 "tetap berdiri" Ini adalah bentuk aorist active infinitive yang berarti "berdiri teguh." Istilah yang sama digunakan dalam ayat 11 (present passive infinitive) dan ayat 14 7 George Eldon Ladd, Teologi Perjanjian Baru 3 – Eklesiologi, Eskatologi, Etika, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008), hal. 173.



(aorist active imperative). Orang-orang percaya diperintahkan dan didorong untuk menolak, mengatasi, dan berdiri melawan rencana jahat Iblis (lih. 4:14). Hal ini dilakukan dengan cara: pengetahuan orang percaya akan Injil (ketopong keselamatan dan pedang Roh, ay 17), posisi orang percaya di dalam Kristus, keberserahan orang percaya pada Roh, penerapan orang percaya akan senjata yang disediakan oleh Allah, pilihan dan tindakan orang percaya yang menentukan dan doa (lih. ay 18). 6:14 Tiga dari empat participle berikut ini diambil dari ayat-ayat dalam Yesaya. Semuanya secara ketatabahasaan berhubungan dengan aorist active imperative, "berdiri" dalam ayat 13 ini (struktur ini adalah seperti 5:18, imperative yang diikuti oleh lima participle, 5:19-21). 1.



"berikatpinggangkan" aorist middle paticiple (ay 14). Ini adalah



kutipan dari Yesaya 11: 5 di mana ini digunakan untuk Mesias. 2. "berbajuzirahkan" aorist middle paticiple (ay 14). Ini adalah kutipan dari Yesaya 59:17, di mana ini digunakan untuk Allah sebagai pejuang atas nama Israel berdosa (lih. 59:12). 3. "berkasutkan" aorist middle paticiple (ay 15). Ini adalah kutipan dari Yesaya 52:7, di mana Tuhan datang kepada umat-Nya sebagai Raja yang membawa kabar baik (lih. 61:1). 4. "pergunakanlah" aorist middle paticiple (ay 16, lih ay 13). Hal ini tersirat dalam Yesaya 59:17. Pengadaan Allah harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. "kebenaran" tidak ada satupun article dalam bahasa Yunaninya, sehingga dapat diterjemahkan dalam pengertian Perjanjian Lama "kejujuran" atau "keterpercayaan."



"bajuzirah" Ini adalah salah satu dari bagian baju besi yang tercantum dalam Yesaya 59:17, seperti juga ketopong dari ayat 17. "Keadilan" Ini menunjuk pada kebenaran Kristus (lih. II Kor 5:21). Namun demikian, seperti ketegangan dialektis berhubungan dengan penguatan dalam ay 10, keduanya adalah anugerah kebenaran Kristus (pembenaran dan penyucian posisional) dan keserupaan dengan Kristus progresif dari para pengikut-Nya (penyucian progresif) yang membawa kemenangan dalam perjuangan rohani sehari-hari. 6:15 "kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera" Ini bisa menunjuk pada kesiapan (lih. Yes 52:7) atau suatu dasar yang pasti (lih. terjemahan NEB). Orang percaya harus siap untuk perjuangan spiritual yang pasti akan datang. 6:16 "dalam segala keadaan" Ini diterjemahkan KJV sebagai "di atas semua," tetapi ini berarti selain dari pada perlengkapan perang militer yang disebutkan di atas. "perisai" Istilah ini berhubungan dengan kata Yunani untuk "pintu." Ini menunjuk pada perisai yang besar untuk seluruh tubuh. Ini terbuat dari kayu dengan penutup kulit dikelilingi oleh logam. Perisai ini direndam dalam air sebelum pertempuran sehingga bisa memadamkan panah berapi. Ini adalah simbol perlindungan penuh. "panah api" Ini menunjuk pada anak panah yang dicelupkan ke dalam ter dan dinyalakan. Ini adalah metafora dari serangan rohani.



"si jahat" Ada suatu kerancuan, apakah hal ini menunjuk pada kejahatan secara umum (netral) atau Setan pada khususnya (maskulin). Kerancuan yang sama ini dapat dilihat dalam Mat 5:37; 6:13; 13:38, Yoh 17:15, II Tes 3:3; I Yoh 2:13-14. Bentuk katanya dalam bahasa Yunani adalah sama (karena itu, jenis kelaminnya hanya dapat dipastikan dari konteks). Dalam Mat 13:19; I Yoh 5:18-19 ini dengan jelas menunjuk pada setan. 6:17 "terimalah ketopong keselamatan" Ini merupakan sebuah aorist middle (deponent) imperative. Ini adalah simbol dari pengetahuan orang percaya akan Injil dan pengharapan mereka dalam Kristus (lih. I Tes 5:8). "pedang Roh, yaitu firman Allah" Paulus secara khusus mendefinisikan senjata penyerang dari orang percaya (yaitu, pengetahuan Alkitab dan doa, ay 18). Ini adalah singgungan terhadap metafora Perjanjian Lama bagi Allah yang berbicara kepada umat-Nya (lih. Yes 49:2; Hos 6:5). Wahyu Allah (baik Firman yang hidup, Yesus Kristus, dan firman tertulis, Alkitab) dijelaskan dalam istilah-istilah yang sama dalam Ibr 4:12. Meskipun istilah Yunani yang berbeda untuk "firman" (rhema vs logos) digunakan dalam Ibrani, istilah untuk "pedang" adalah sama (senjata Romawi berbentuk lidah-kecil). Adalah berbahaya untuk menarik terlalu tajam perbedaan antar istilah paralel dalam bahasa Yunani Koine (ini adalah bahasa perdagangan dan perbedaan-perbedaan dari Yunani Klasiknya memudar) seperti "rhema" dan "logos." Ini mungkin merujuk kepada penggunaan Kitab Suci selama masa pencobaan, seperti yang Yesus lakukan dalam Mat 4:01 dst. Pengetahuan orang percaya akan Injil akan melindungi mereka dalam perjuangan rohani sehari-hari mereka. Inilah sebabnya



mengapa menghafal Kitab Suci dan mempelajari Alkitab secara pribadi sangat berharga (lih. Maz 19:7-11; 119:105; Ams 6:23). Ini adalah satu-satunya senjata penyerang yang terdaftar di antara baju besi tersebut (meskipun saya kira doa dalam ay 18 adalah yang lainnya). Alat ini berfungsi untuk perlindungan. 6:18 "dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu" Perhatikan berapa kali istilah inklusif "segala" digunakan dalam ay 18. Doa merupakan satu lagi senjata yang ampuh dalam peperangan rohani yang merupakan kehidupan sehari-hari orang Kristen di zaman yang jatuh ini. Paulus memohon doa untuk dirinya sendiri dalam ay 19 (lih. Kol 4:3-4; I Tes 5:17). Ia tidak memintanya untuk masalah pribadi tetapi untuk kejelasan dan keberanian dalam proklamasi Injil (lih. Kol 4:3-4). Sangat menarik untuk dicatat bahwa Paulus tidak mendiskusikan peperangan rohani di dalam Kolose tetapi ia justru menekankan perlunya doa (lih. Kol 4:2). "di dalam Roh" Istilah "roh" ini tidak memiliki article (ananthrous). Hal ini dapat dipahami dalam cara yang berbeda. Ini mungkin merujuk kepada: 1. Roh yang berdoa untuk orang percaya (lih. Rom 8:26-27) 2. Kristen berdoa dalam kuasa rohani (lih. Yudas ay 20) 3. Paralel dengan Yohanes 4:23 "dalam roh dan kebenaran" 4. "Roh" lawan dari "pikiran" (lih. I Kor 14:14-15) Tidak mungkin ada doa sungguh-sungguh yang efektif tanpa keterlibatan Roh Kudus! 6:19 "(berdoalah)… juga untuk aku" Paulus memohon untuk didoakan, bukan untuk dirinya pribadi, tetapi untuk kekuatan untuk menyajikan Injil dengan jelas saat ia berbicara selama persidangan di hadapan para penguasa Romawi (lih. Kol 4:3; I



Tes 5:25; II Tes 3:1): 1. "dikaruniakan perkataan yang benar," (ayat 19) 2. "agar dengan keberanian aku memberitakan rahasia Injil," (ay 19 "kebebasan berbicara," lih 3:12; Ibr 4:16; 10:19,35). 3. "supaya dengan keberanian aku menyatakannya, sebagaimana seharusnya aku berbicara" (ay 20; Kol 4:4). "rahasia Injil" Paulus menggunakan istilah ini dalam beberapa cara berbeda untuk menggambarkan rencana penebusan Allah. Di sini ini menunjuk pada orang-orang Yahudi dan bukan Yahudi yang percaya menjadi satu tubuh dalam Kristus. Konsep ini dengan jelas dijabarkan dalam 2:11-3:13. Istilah ini muncul dalam 1:9; 3:3,4,9; 5:32. 6:20 "utusan yang dipenjarakan." Paulus memahami kerasulannya kepada bangsabangsa bukan Yahudi baik sebagai sebuah pelayanan (I Kor 4:1; 9:17; Titus 1:7) dan keduta-besaran (lih. II Kor 5:20). Dia di penjara untuk memberitakan Injil kepada para penguasa Romawi di Roma, sebagaimana telah dilakukannya kepada pihak yang berwenang di Yudea (lih. Kis 9:15).



DAFTAR PUSTAKA Alkitab . Alkitab. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia, 2007. Meyers, Rick. e-Sword – the Sword of the Lord with the electronic edge. 2017.



Buku Berkhof, Hendrikus. Christ and the Power. Chicago: Herald Press, 1962. Dunnet, Walter M. Pengantar Perjanjian Baru. Malang: Gandum Mas, 2001. Tenney, Merril C. Survey Perjanjian Baru. Malang: Gandum Mas, 2006. Internet , “Kitab Efesus”, tersedia di http://www.sabda.org/sejarah/artikel/pengantar_full_life_efesus.html; akses internet pada tanggal 19 Februari 2019 pada pukul 10:00 WIB.