Pathway Ibs 2 [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Pipin
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

-



Faktor hormon Makanan dan minuman Mikroorganisme,kuman,bakteri Kondisi psikologis Kemponen diet



Iritasi pada usus besar



IBS D



IBS C



perilaku tak higenis



penurunan pengeluaran cairan didalam usus



membentuk toksin



fases tertahan diusus



mengganggu absorbsi usus BAB terus menerus Kehilangan cairan



Risiko ketidakseimbangan eletrolit



fatique Intoleransi aktivitas



fases sulit dikeluarkan Konstipasi



No. 1.



Diagnosa konstipasi Difinisi: penurunan defekasi normal yang disertai penegeluaran fases sulit dan tidak tuntas serta fases kering dan banyak Data Mayor Subjektif: 1. Defekasi kurang dari 2 kai seminggu 2. Pengeluaran fases lama dan sulit Objektif: 1. Fases keras 2. Peristaltik usus menurun Data Minor Subjektif: 1. Mengejan saat defekasi Objektif: 1. Distensi abdomen 2. Kelemahan umum 3. Teraba massa pada rektal



2.



Intoleransi aktivitas Definisi: ketidakcukupan energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari Data Mayor Subjektif: 1. Mengeluh lelah



Tujuan Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3x24 jam maka eliminasi fekal menurun dengan kriteria hasil: 1. Keluhan defekasi lama dan sulit menurun 2. Distensi abdomen menurun 3. Mengejan saat difekasi menurun 4. Teraba massa rektal menurun 5. Peristaltik usus membaik



Intervensi Observasi: 1. Identifikasi faktor risiko konstipasi (mis. Obatobatan, tirah barimg, dan diet rendah serat) 2. Periksa gerakan usus, karakter fases (konsistensi,betuk ,volume dan warna) Terapeutik: 1. Anjurkan diet tinggi serat Edukasi: 1. Jelaskan etiologi masalah dan alasan tindakan Kolaborasi: 1. Kolaborasi penggunaan obat pencahar, jika perlu



Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3x24 jam maka toleransi aktivitas meningkat dengan kriteria hasil:



Observasi: 1. identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan 2. monitor kelelahan



Objektif: 1. Frekuensi jantung meningkat >20% dari kondisi istirahat Data Minor Subjektif: 1. Dispnea saat/setelah aktivitas 2. Merasa tidak nyaman setelah beraktivitas 3. Merasa lelah Objektif: 1. Tekanan darah berubah >20% dari kondisi istirahat 2. Gambaran EKG menunjukkan aritmia saat/setelah aktivitas 3. Gambaran EKG menunjukan iskemia 4. sianosis 3.



Risiko Ketidakseimbangan Elektrolit Definisi : Berisiko Perubahan kadar serum elektrolit



1. frekuensi nadi meningkat 2. keluhan lelah menurun 3. dispnea saat aktivitas menurun 4. dispnea setelah aktivitas menurun



fisik dan emosional Terapeutik: 1. sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus Edukasi: 1. anjurkan tirah baring 2. anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap Kolaborasi: 1. kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan makanan



Setelah dilakukan Observasi: intervensi 1. identifikasi keperawatan selama kemungkinan 3x24 jam maka penyebab keseimbangan ketidakseimba Elektrolit meningkat ngan elektrolit dengan kriteria hasil: 2. monitor mual, 1. serum muntah dan natrium diare membaik Terapeutik : 2. serum 1. atur waktu kalium pemantauan membaik sesuai dengan 3. serum kondisi pasien magnesium Edukasi : membaik 1. jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan