pdgk4501 Tugas3 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP) PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN ALAT PERAGA SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN 6 KALIGONDO BANYUWANGI



Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) PDGK4501 dan Sebagai Salah Satu Syarat dalam Memenuhi Tugas Akhir Pada Program S-1 PGSD



Oleh : IYAN PANGAJI NIM.837564046



UNIVERSITAS TERBUKA UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH JEMBER KELOMPOK BELAJAR GENTENG A KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2020 i



MOTTO



“MAN JADDA WA JADDA” SIAPA YANG BERSUNGGUH – SUNGGUH PASTI AKAN BERHASIL IYAN PANGAJI



ii



LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PERBAIKAN PEMBELAJARAN IPA KELAS IV Nama



: IYAN PANGAJI



NIM



: 837564046



Program Studi



: S1 PGSD



Tempat Mengajar



: SD Negeri 6 Kaligondo



Jumlah Siklus Pembelajaran



: 2 siklus



Hari dan Tanggal Pelaksanaan



: Siklus 1, Hari Selasa , 14 April 2020 Siklus 2, Hari Selasa, 21 April 2020



Masalah yang merupakan fokus perbaikan : Bagaimana Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 6 Kaligondo Pada Mata Pelajaran ipa dengan Materi benda tunggal dan campuran Semester Genap Tahun Ajaran 2019/2020.



Banyuwangi ,18 Mei 2020 Mahasiswa



Supervisor 1



FAJAR SURYA HUTAMA ,S.Pd,M.Pd NIP.19870721 201404 1 001



iii



IYAN PANGAJI NIM.837564046



LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT Saya



menyatakan



dengan



sesungguhnya



bahwa



laporan



praktek



Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) yang saya susun sebagai syarat untuk memenuhi mata kuliah PKP pada Program Studi S1 PGSD Universitas Terbuka (UT) seluruhnya merupakan hasil karya saya sendiri. Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan Laporan PKP yang saya kutip dari hasil karya orang lain telah dituliskan dalam sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan karya ilmiah. Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian laporan PKP ini bukan hasil karya saya sendiri atau adanya plagiasi dalam bagian-bagian tertentu, saya bersedia menerima sanksi, termasuk pencabutan gelar akademik yang saya sandang sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.



Banyuwangi, 18 Mei 2020



IYAN PANGAJI NIM 837564046



iv



KATA PENGANTAR Alhamdullilah segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penyusunan laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) dengan judul “Penerapan Metode Demonstrasi untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas IV SDN 6 Kaligondo Banyuwangi” sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana S-1 PGSD di Universitas Terbuka (UT) dapat terselesaikan dengan baik. Menyadari bahwa suatu karya di bidang apapun tidak terlepas dari kekurangan yang disebabkan karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan. Selesainya laporan ini tidak lepas dari peran dan bantuan berbagai pihak, baik langsung maupun tidak langsung. Pada kesempatan ini disampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada: 1. Prof. Dr. Mohammad Imam Farizi, M. Pd., Selaku kepala UPBJJ-UT Jember. 2. Bapak Danang Hati Suhadak ,Ama.Pd selaku kepala Pokjar Genteng A. 3. Bapak Fajar Surya Hutama ,S.Pd,M.Pd selaku supervisor 1 yang telah membimbing hingga terselesainnya Laporan PKP ini. 4. Bapak Bambang seto mulyono, S.Pd, selaku Kelapa SDN 6 Kaligondo Banyuwangi. 5. Teman–teman seperjuangan Semester 8B Pokjar Genteng A. Semoga laporan ini dapat bermanfaat, baik bagi pembaca maupun diri kami pribadi dan dapat menjadi sumbangan bagi perkembangan ilmu pendidikan. Semoga ilmu yang di dapat dari laporan ini dapat bermanfaat dalam kehidupan dunia dan akhirat. Banyuwangi, 18 Mei 2020 Penulis



v



PERSEMBAHAN Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) ini dengan hormat penulis persembahkan kepada: 1. Kedua orang tua saya ibunda dan ayahanda tersayang, Bapak Sujarwo dan Ibu mulyani, yang tidak pernah mengenal lelah mendoakan demi kesuksesan saya. Dalam doa kalian saya berlindung, sehingga saya bisa merasakan nikmatnya hidup 2. Para guru saya mulai TK sampai di perguruan tinggi; 3. Seluruh pengurus Universitas Terbuka Pokjar Genteng A yang selalu membantu semua proses dalam perkuliahan, dan 4. Almamater yang selalu menjadi kebanggaan, Universitas Terbuka Jember.



vi



ABSTRAK PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN 6 KALIGONDO BANYUWANGI Pangaji iyan. 2020.Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar ipa siswa Kelas iv SDN 6 Kaligondo. Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP), Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Terbuka Jember. Supervisor (1) Fajar Surya Hutama, S.Pd, M.Pd. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv SDN 6 kaligondo pada mata pelajaran ipa dengan metode demonstrasi untuk materi benda tunggal dan campuran. Metode penelitian yang digunakan berbentuk kuantitaif deskriptif fokus pada perkembangan kognitif siswa dengan bentuk Penelitian Tindakan Kelas. Subjek dalam penelitian ini adalah Siswa Kelas iv SDN 6 Kaligondo tahun ajaran 2019/2020 yang berjumlah 30 siswa dengan waktu penelitian selama 1 minggu atau dilakukan sebanyak 2 siklus. Data diperoleh dari hasil observasi dan hasil kerja siswa pada tiap siklus pembelajaran.Peningkatan hasil belajar siswa dapat dijabarkan sebagai berikut(1)Pada siklus 1 hanya diperoleh peningkatan sebanyak 53% atau hanya 16 dari 30 siswa yang mendapat nilai diatas KKM yang dapat diartikan bahwa tujuan pembelajaran belum tuntas. Kata Kunci: Metode Demonstrasi & Hasil Belajar IPA



vii



DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .....................................................................................



i



MOTTO …………………………………………………………………….



ii



LEMBAR PENGESAHAN ..........................................................................



iii



LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT .......................................



iv



KATA PENGANTAR ..................................................................................



v



LEMBAR PERSEMBAHAN ……………………………………………..



vi



DAFTAR ISI .................................................................................................



vii



DAFTAR TABEL .........................................................................................



ix



DAFTAR GRAFIK ......................................................................................



x



DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................



xi



ABSTRAK .....................................................................................................



xii



BAB I. PENDAHULUAN ...........................................................................



1



A. Latar Belakang Masalah ..........................................................



1



1. Identifikasi Masalah ..........................................................



2



2. Analisis Masalah ................................................................



2



3. Alternatif dan prioritas pemecahan masalah .....................



3



B. Rumusan Masalah ....................................................................



3



C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran .............................



4



D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran ...........................



4



1. Manfaat Bagi Siswa ...........................................................



4



2. Manfaat Bagi Guru ............................................................



4



3. Manfaat Bagi Peneliti .......................................................



4



4. Manfaat Bagi Sekolah …………………………………...



5



BAB II. KAJIAN PUSTAKA ......................................................................



6



A. Belajar dan Pembelajaran..........................................................



6



B. Metode Demonstrasi ...............................................................



6



C. Alat Peraga Sederhana .............................................................



7



1. Pengertian Alat Peraga .....................................................



viii



7



2. Kelemahan dan Kelebihan Alat Peraga Sederhana ……...



7



3. Prinsip Pemilihan dan Penggunaan Alat Peraga …………



8



D. Hasil Belajar ...........................................................................



9



E. Hasil Belajar Kognitif ..............................................................



10



BAB III. PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN .............



11



A. Subjek, Tempat, Waktu Penelitian dan Pihak yang Membantu



11



B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran ...............................



11



C. Langkah dalam Pelaksanaan Per Siklus ……………………...



14



D. Teknik Analisis Data ...................................................................



18



BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .....................................................



19



A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran ...................



19



B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran ..............



29



BAB V. SIMPULAN, SARAN DAN TINDAK LANJUT .........................



31



A. Simpulan .....................................................................................



31



B. Saran Tindak Lanjut ....................................................................



31



DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................



33



ix



DAFTAR TABEL Tabel



Halaman



4.1 Data Nilai Ulangan Harian Siklus I……………………………………..



20



4.2 Data Hasil Observasi tentang Alat Peraga Sederhana pada Siklus I …...



22



4.3 Hasil Data Observasi terhadap Aktivitas Siswa yang berhubungan dengan Alat Peraga ………….................................................................



23



4.4 Data Nilai Ulangan Harian Siklus II…………………………………….



25



4.5 Data Hasil Observasi tentang Alat Peraga Sederhana pada Siklus II …..



27



4.6 Hasil Data Observasi terhadap Aktivitas Siswa yang Berhubungan dengan Alat Peraga Siklus II …………………………………………..



x



28



DAFTAR GAMBAR Gambar



Halaman



4.1 Grafik Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I dan II ...……



xi



30



DAFTAR LAMPIRAN Lampiran



Halaman



2.



Surat Pernyataan ............................................................................



35



3.



Surat Keterangan ............................................................................



36



4.



Perencanaan Penelitian Tindakan Kelas Prasiklus, Siklus I, Siklus II



37



5.



Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) Prasiklus, Siklus I, Siklus II



41



6.



Lembar Observasi ..........................................................................



50



xii



BAB I PENDAHULUAN 1.1



Latar Belakang Masalah Kurikulum yang berlaku di Indonesia saat ini yaitu kurikulum 2013.



Menurut Permendikbud Nomor 57 tahun 2014, tujuan kurikulum 2013 adalah untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan peradaban dunia. Proses pembelajaran pada kurikulum 2013 yaitu menggunakan pembelajaran tematik terpadu. Pembelajaran tematik terpadu merupakan pendekatan pembelajaran yang menggabungkan kompetensi-kompetensi dari beberapa mata pelajaran ke dalam sebuah tema, sehingga dalam proses pembelajarannya tidak berupa mata pelajaran lagi, melainkan berupa tema-tema. Mata pelajaran yang dipakai dalam tingkatan sekolah dasar (SD) pada kurikulum 2013



yaitu



bahasa



Indonesia,



matematika,



pendidikan



Pancasila



dan



kewarganegaraan (PPKn), seni budaya dan prakarya, ilmu pengetahuan alam (IPA), ilmu pengetahuan sosial (IPS), dan PJOK (pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan). Khusus mata pelajaran matematika dan PJOK sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri untuk kelas IV, V dan VI di SD. Menurut Permendikbud Nomor 57 tahun 2014, karakteristik kurikulum 2013 yaitu mengembangkan keseimbangan antara sikap spiritual, sosial, pengetahuan dan keterampilan serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat, memberikan pengalaman belajar sehingga siswa mampu menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar. Guru seharusnya untuk memanfaatkan berbagai hal sebagai sumber dan media pembelajaran. Guru harus mampu mengembangkan media pembelajaran inovatif, sesuai kurikulum, perkembangan dan kebutuhan siswa, sehingga dapat mengembangkan keseimbangan antara sikap spiritual, sosial, pengetahuan, dan keterampilan siswa. Pembelajaran yang kreatif inovatif harus didukung dengan penggunaan media pembelajaran yang menarik,



xiii



sehingga dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa tentang materi pelajaran yang sesuai dengan tujuan dan karakteristik kurikulum 2013. Berdasarkan hasil observasi prasiklus di SDN 6 Kaligondo Banyuwangi tanggal 27 April 2020 kelas V dengan jumlah 25 siswa, didapatkan data hasil belajar siswa terdiri dari 3 ranah yaitu ranah afektif, ranah psikomotor dan ranah kognitif. Hasil penilaian ranah afektif dalam satu kelas mendapatkan 44,83% kriteria nilai kurang (lampiran). Ada beberapa penyebab siswa mendapatkan nilai kurang yaitu guru belum memvariasi media yang menarik dalam proses pembelajaran, maka siswa kurang fokus dan cepat bosan. Akibat dari ketidaktertarikan siswa dalam pembelajaran, berdampak pula pada hasil ranah psikomotor, dan ranah kognitif. Hasil penilaian ranah psikomotor mendapatkan 20,69% kriteria kurang, hasil ranah kognitif mendapatkan 20,69% kriteria kurang (lampiran). Tidak hanya permasalahan penggunaan media oleh guru, namun ketika menggunakan pendekatan saintifik dalam pembelajaran, guru terlihat menghilangkan beberapa langkah pendekatan saintifik yaitu tujuan pembelajaran yang tidak disampaikan dan tidak memvariasi dengan metode–metode pembelajaran yang lain. Dampak dari pembelajaran yang dilakukan, siswa kurang memahami materi yang disampaikan. Hasil observasi yang dilakukan dan dari dokumentasi nilai siswa, maka masih banyak siswa yang mendapatkan nilai kurang. Kesimpulan dari data dokumen dan observasi yang sudah didapat yaitu proses pembelajaran yang dilakukan belum optimal. Oleh karena itu, perlu dicari metode yang dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Metode yang dapat digunakan yaitu metode demonstrasi. Metode demonstrasi ini merupakan metode yang tidak sekedar mendengarkan, mencatat, kemudian menghafal materi pelajaran, namun melalui metode demonstrasi siswa berperan aktif berpikir, berkomunikasi, mencari, mengolah data sampai menyimpulkan. Kelebihan metode demonstrasi yaitu siswa aktif dalam proses pembelajaran, siswa berpengalaman dalam memecahkan permasalahan dengan tepat dan siswa dapat mempunyai pikiran yang kritis. Tahap-tahap metode demonstrasi dimulai dari merumuskan masalah, menganalisis masalah, hipotesis sementara, mengumpulkan xiv



informasi, pengujian hipotesis yang diajukan dan terakhir merumuskan rekomendasi pemecahan masalah. Permasalahan yang dihadapkan pada siswa dalam metode demonstrasi berupa masalah yang benar-benar terjadi di masyarakat, mengenai diri siswa atau masalah-masalah aktual yang menarik untuk dibicarakan. Penunjang untuk melancarkan metode demonstrasi yaitu menggunakan media yang ada di sekitar lingkungan siswa berupa media air. air sendiri merupakan salah satu media yang sesuai untuk menyediakan bahan informasi atau membuat rumusan masalah pada metode demonstrasi. Siswa sendiri akan merasa tertarik pada proses pembelajaran. Berdasarkan latar belakang tersebut maka diadakan penelitian dengan judul “Penerapan Metode demonstrasi berbantuan Media gelas dan sendok untuk Meningkatkan Hasil Belajar Tema 9 Subtema 1 pada Siswa Kelas V SDN 6 Kaligondo Banyuwangi”.



a.



Identifikasi Masalah Hasil belajar merupakan bagian akhir dari proses belajar dengan kata lain



tujuan dari belajar adalah mendapat hasil yang baik. Banyak siswa yang mengalami masalah dalam belajar akibatnya hasil belajar yang di capai rendah. Untuk mengatasi hal tersebut perlu ditelusuri faktor yang mempengaruhi hasil belajar diantaranya motivasi belajar, minat belajar dan tingkat kemampuan awal siswa. Hasil belajar yang dicapai siswa dapat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan eksternal. Penyebab utama kesulitan belajar adalah faktor internal yaitu diantaranya minat, bakat, motivasi, tingkat intelegensi, sedangkan penyebab utama problema belajar adalah faktor eksternal antara lain berupa strategi pembelajaran. b.



Analisis Masalah Berkaitan dengan masalah- masalah pembelajaran yang terjadi di SDN 6



Kaligondo, setelah peneliti melakukan observasi pendahuluan ditemukan permasalahan antara lain, sebagai berikut. xv



1. Minat siswa dalam mengikuti pelajaran tidak tampak. Para siswa jarang sekali mengajukan idenya, walaupun guru berulang kali meminta agar siswa bertanya jika ada hal- hal yang belum paham 2. Guru masih menggunakan metode konvensional 3. Suasana yang kurang kondusif terhadap kegiatan belajar mengajar 4. Motivasi guru terhadap proses pembelajaran masih kurang 5. Berdasarkan hasil tes akhir siswa kelas V SDN 6 Kaligondo Pelajaran IPA diketahui bahwa 30 % siswa mendapat nilai diatas KKM dan 70 % siswa mendapat nilai dibawah KKM 1.2



Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan analisis masalah di atas maka



rumusan



masalah



penelitian



perbaikan



pembelajaran



yaitu,



Bagaimana



meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam dalam menerapkan pemanfaatan kekayaan alam indonesia di sekolah siswa kelas 4 SDN 6 Kaligondo melalui metode demontrasi. 1.3 manfaat penelitian -



bagi guru dapat memberikan informasi baru untuk menggunakan metode demonstrasi dengan media lingkungan sekitar untuk menigkatkan hasil belajar siswa



-



bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah



-



bagi peneliti, dapat menambah pengetahuan dan bekal pengalaman dalam penggunaan metode untuk meningkatkan hasil belajar siswa



-



bagi peniliti lain, hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dan referensi untuk penelitian yang sejenis atau bahan pengembangan untuk penelitian selanjutnya



xvi



BAB II KAJIAN PUSTAKA



A. PEMBELAJARAN Belajar mengajar adalah proses atau cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Pembelajaran dalam dunia pendidikan adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Salah satu pengertian pembelajaran dikemukakan oleh Gagne (1977) yaitu pembelajaran adalah seperangkat peristiwa eksternal yang dirancang untuk mendukung beberapa proses belajar yang bersifat imnternal. Lebih lanjut Gagne (1985) mengemukakan teorinya lebih lengkap dengan mengatakan bahwa pembelajaran yang dimaksudkan untuk menghasilkan belajar situasi eksternal harus dirancang sedemikian rupa untuk mengaktifkan, mendukung, dan mempertahankan proses internal yang terdapat dalam setiap peristiwa belajar.



B. Metode Demonstrasi



Metode demonstrasi adalah metode pembelajaran yang menggunakan peragaan



untuk



memperjelas



suatu



pengertian



atau



bagaiman



memperlihatkan sesuatu kepada peserta didik. Metode demonstrasi ini dilakukan bertujuan agar pesan yang disampaikan oleh pendidik dapat dikerjakan dengan baik dan benar oleh peserta didik.



Metode



demonstrasi merupakan metode yang menggunakan peragaan atau untuk memperlihatkan bagaimana melakukan sesuatu 30 kepada anak didik. xvii



Demonstrasi merupakan metode yang sangat efektif, sebab dapat membantu anak didik mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta (data) yang benar. Demonstrasi yang dimaksud adalah suatu proses metode mengajar yang memperlihatkan bagaimana memperlihatkan proses terjadinya sesuatu (Nasih, 2009: 63). Metode demonstrasi adalah pertunjukan tentang proses terjadinya suatu peristiwa atau benda sampai pada penampilan tingkah laku yang dicontohkan agar dapat diketahui dan dipahami oleh peserta didik secara nyata atau tiruannya (Syaiful, 2008:210). Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan (Muhibbin Syah, 2000:22). Metode



demonstrasi



adalah



metode



yang



digunakan



untuk



memperlihatkan sesuatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran. Syaiful Bahri Djamarah, (2000:2). Menurut Syaiful (2008:210) metode demonstrasi ini lebih sesuai untuk mengajarkan bahan-bahan pelajaran yang merupakan suatu gerakangerakan, suatu proses maupun hal-hal yang bersifat rutin. Dengan metode demonstrasi peserta didik berkesempatan mengembangkan kemampuan mengamati segala benda yang sedang terlibat dalam proses serta dapat mengambil kesimpulankesimpulan yang diharapkan. Beberapa pendapat para ahli diatas penulis menyimpulkan bahwa metode demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik seharusnya atau hanya sekedar tiruan. Metode demonstrasi ini banyak digunakan 31 dalam rangka mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang halhal yang berhubungan dengan proses pengaturan dan pembuatan sesuatu, proses bekerjanya sesuatu, proses mengerjakan atau menggunakannya. Dengan metode demonstrasi ini pengajaran menjadi semakin jelas, mudah diingat dan xviii



dipahami, proses belajar lebih menarik, mendorong krativitas siswa, dan sebagainya. C. Pelaksanaan metode demonstrasi Menurut Djamarah (2010 : 91) setelah segala sesuatu direncanaan dan disiapkan, langkah berikutnya ialah mulai melaksanakan demonstrasi beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain: 1. Guru sebelum memulai persiapkanlah sekali lagi kesiapan peralatan yang akan didemonstarsikan, pengaturan tempat,keterangan tentang garis besar langkah dan pokok-pokok yang akan didemonstrasikan. dan lain-Iain yang diperlukan. 2. Siapkanlah siswa, barangkali ada hal-hal yang perlu mereka catat 3. Mulailah demontrasi dengan menarik perhatian siswa. 4. Ingatlah pokok-pokok materi yang didemontrasikan agar demontrasi mencapai sasaran. 5. Pada waktu berjalannya demonstrasi, sekali-kali perhatikanlah keadaan siswa, apakah semua mengikuti dengan baik 6. Untuk menghindarkan ketegangan, ciptakanlah suasana yang harmonis 7. Berikanlah kesempatan kepada siswa untuk secara aktif memikirkan lebih lanjut tentang apa yang dilihat dan didengarnya dalam bentuk mengajukan pertanyaan, membandingkannya dengan yang lain atau dengan pengalaman Iain, serta mencoba melakukannya sendiri dengan bimbingan guru Sedangkan menurut Daryanto (2009: 403) langkah-langkah metode demonstrasi sebagai berikut: 1. Membagi dan menjelaskan sumber-sumber kegiatan demonstrasi. 2. Memberikan gambaran tentang seluruh kegiatan demonstrasi dan mewujudkan hasil akhir. 3. Menghubungkan kegiatan dengan keterampilan yang memiliki peserta dan keterampilan yang akan disampaikan. 4. Mendemonstrasikan langkah-langkah serta perlahan dan memberikan waktu yang cukup pada peserta untuk mengamatinya. xix



5. Menentukan hal-hal yang penting dan keritis atau hal yang berkaitan dengan keselamatan kerja. Jadi dalam pelaksanaan metode demonstrasi guru dituntut membuat siswa aktif, Ajak siswa untuk mau menanyakan apa yang kurang dimengerti. 6. dipandang terpenting dari sesuatu yang dipertunjukan atau dijelaskan harus diulang berkali-kali agar siswa benar-benar mengetahui seluk beluknya. Setelah selesai mendemonstrasikan guru mengajukan pertanyaan kepada siswa untuk mengecek sampai dimana siswa telah dapat memahami atau mengikuti demonstrasi yang harus selesai diper-tunjukan. Siswa diarahkan untuk mengamati dengan penuh perhatian kepada sesuatu obyek yang didemonstrasikan, maka diperlukan konsentrasi dari seluruh pikiran, perasaan, dan kemauan seseorang terhadap obyek yang dipertunjukan.



D. Keunggulan dan Kelemahan metode demonstrasi Setiap metode pembelajaran mempunyai keunggulan dan kelemahan termasuk metode demonstrasi. Adapun keunggulan dan kelemahan metode demonstrasi sebagai berikut: -



Keunggulan Sebagai suatu metode pembelajaran demonstrasi memiliki keunggulan, diantaranya: 1. Melalui metode demonstarsi terjadinya verbalisme akan dapat dihindari, sebab siswa langsung memperhatikan bahan pelajaran yang dijelaskan. 2. Proses pembelajaran akan lebih menarik, sebab siswa tak hanya mendengar, tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi. 3. Dengan cara mengamati secara langsung siswa akan memiliki kesempatan untuk membandingkan antara teori dan kenyataan. 4. Dengan demikian siswa akan lebih meyakini kebenaran materi pembelajaran.



-



Kelemahan Di samping beberapa kelebihan, metode demonstrasi juga memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan tersebut dijabarkan oleh beberapa ahli, diantaranya: xx



Menurut Sanjaya W (2006:153) kekurangan metode demonstrasi adalah:



1.



Metode demonstrsi memerlukan persiapan yang lebih matang, sebab tanpa persiapan yang memadai demonstrasi bisa gagal sehingga dapat menyebabkan metode ini tidak efektip lagi. Bahkan sering terjadi untuk menghasilkan pertun-jukan suatu proses tertentu, guru harus bisa beberapa kali mencobanya terlebih dahulu, sehingga dapat memakan waktu yang banyak. 2. Demonstrasi memerlukan peralatan, bahan-bahan, dan tempat yang memadai yang bearti menggunakan metode ini memerlukan pembiayaan yang lebih mahal dibandingkan dengan ceramah. 3. Demonstrasi memerlukan kemampuan dan keterampilan guru yang khusus, sehingga guru dituntut untuk bekerja lebih profesional. Disamping itu metode demonstrasi juga memerlukan kemampuan dan motivasi guru yang bagus untuk keberhasilan proses pembelajaran siswa.



xxi



BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN A. Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian, serta Pihak yang Membantu Penelitian ini dilakukan di kelas IV SDN 6 Kaligondo Kecamatan Genteng Kabupaten Banyuwangi pada pembelajaran tematik tema benda – benda di sekitar kita, pokok pembahasan sub tema 1 “benda tunggal dan campuran”. Siswa kelas IV di SDN 6 kaligondo Banyuwangi berjumlah 20, yang terdiri dari 15 siswa lakilaki dan 5 siswa perempuan, rata-rata usia siswa antara 10-11 tahun, dengan karakteristik, latar belakang dan pekerjaan orang tua yang berbeda-beda. Sebagian besar pekerjaan orang tua siswa kelas IV adalah seorang petani dan pekebun karena sekolahan terletak di suatu desa, namun juga ada yang berprofesi sebagai pedagang, guru dan wiraswasta. Penelitian ini berlokasi di SDN 6 kaligondo Kecamatan genteng Kabupaten Banyuwangi. Sekolah ini terletak di Desa Selorejo yang mempunyai 6 kelas, 1 mushola, 1 ruang guru, 1 perpustakaan, 3 kamar mandi siswa, 1 kamar mandi guru, parkiran yang aman, dan fasilitas olahraga seperti lapangan sepak bola, bak lompat jauh, lapangan voli yang menjamin kenyamanan siswa dalam belajar. Jadwal penelitian dilaksanakan pada semester 2 tahun pelajaran 2019/2020 yaitu pada tanggal 30 April 2020 dan 04 Mei 2020. Pembelajaran tematik tiap siklusnya disusun sesuai dengan jadwal yang ada di sekolah. Adapun jadwal dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.1 Jadwal Penelitian No 1 2



Fase Siklus I Siklus II



Tanggal kegiatan 30 April 2020 04 Mei 2020



B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran Proses penelitian tindakan merupakan proses daur ulang atau siklus menurut Kemmis Mc. Tanggart (dalam Tim-FKIP UT, 2019:21), “Proses penelitian tindakan merupakan daur ulang atau siklus yang dimulai dari aspek xxii



mengembangkan



perencanaan,



melakukan



tindakan



sesuai



rencana,



melakukan observasi terhadap tindakan dan refleksi”. Penelitian ini akan dilakukan minimal dilakukan sebanyak 2 siklus, jika pada siklus kedua telah tercapai hasil yang diharapkan yaitu mengalami peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa, maka siklus berikutnya akan dihentikan atau dibatalkan, artinya pelaksanaan siklus akan berakhir jika tujuan pembelajaran telah tercapai, tetapi jika belum tercapai maka berlaku siklus ke-3 hingga tujuan pembelajaran tercapai. Adapun alur penelitian sebagai berikut. 1. Tindakan pendahuluan Tindakan pendahuluan merupakan tindakan yang dilakukan sebelum pelaksanaan siklus, hal ini bertujuan agar apa yang akan dilakukan pada siklus dapat tercapai sesuai rencana. Adapun tindakan pendahuluan sebagai berikut. a. Observasi Tujuan tindakan ini adalah untuk mendapatkan gambaran awal pembelajaran. b. Identifikasi masalah Mengkaji kaitan antara hasil belajar siswa dengan kesiapan guru dalam menyajikan pembelajaran, karakter siswa yang dipengaruhi oleh berbagai faktor dan penggunaan metode dan media pembelajaran. Berdasarkan hasil tersebut, maka ditetapkan pembelajaran menggunakan media audio visual. c. Menyusun penelitian Pada tindakan ini yaitu merancang rencana kegiatan secara menyeluruh. 2. Deskripsi pelaksanaan siklus I Siklus yang dilaksanakan terdiri dari tahapan perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Kegiatan dalam setiap siklus adalah sebagai berikut.



a. Perencanaan pembelajaran Kegiatan perencanaan yaitu sebagai berikut. 1) Menyusun rencana pembelajaran menggunakan media gambar.



xxiii



2) Menyusun pembelajaran dengan mempertimbangkan karakter siswa dan hasil belajar pada pembelajaran berikutnya. 3) Menyusun alat evaluasi. b. Tindakan Tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Kegiatan awal a) Guru memberi salam. b) Berdo’a. c) Menyanyikan lagu nasional. d) Literasi. 2) Kegiatan inti a) Guru menjelaskan sekitar materi yang akan dijelaskan. b) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok. c) Siswa mengamati media pembelajaran tentang materi yang diajarkan. d) Guru mengajak siswa berdiskusi berkaitan tentang materi yang diajarkan. e) Siswa berdiskusi dengan sesama anggota kelompoknya dengan bimbingan guru. f) Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kelompoknya di depan kelas. g) Guru memberi penguatan tentang jawaban siswa perwakilan kelompok. h) Bersama guru siswa memajang hasil pekerjaan siswa di papan pajangan. 3) Kegiatan akhir a) Latihan soal. b) Kesimpulan pembelajaran yang dilaksanakan. c) Penutup dan berdo’a. c. Observasi



xxiv



Observasi yang dilakukan dalam waktu yang bersamaan dengan tindakan penelitian di kelas IV SDN 6 kaligondo Banyuwangi. d. Refleksi Refleksi bertujuan untuk mengkaji ulang serangkaian tindakan yang sudah dilakukan sebelumnya. Kekurangan serta kelemahan dalam pembelajaran dapat diketahui di sini. Selain itu refleksi juga dapat digunakan untuk menentukan tindakan perbaikan pada siklus berikutnya dangan memperbaiki atau menyempurnakan siklus sebelumnya. 3. Deskripsi pelaksanaan siklus II a. Berdasarkan pembelajaran Berdasarkan refleksi pada siklus I maka dilaksanakan tindakan pada siklus II. Pada siklus II diharapkan hasil belajar siswa dapat lebih meningkat. Berikut ini adalah alternatif pemecahan masalah untuk memperbaiki kekurangan pada siklus I. 1) Memperbaiki perencanaan siklus II dengan berpedoman pada tindakan-tindakan dari perencanaan sebelumnya yang dinilai masih terdapat beberapa kekurangan dan tidak berjalan optimal. 2) Tindakan yang akan dilakukan yaitu pengamatan awal terhadap subjek penelitian tentang tingkat kompetensinya. 3) Menyiapkan bahan evaluasi. 4) Menyiapkan lembar observasi. b. Pelaksanaan tindakan 1) Kegiatan awal a) Guru memberi salam. b) Berdo’a. c) Menyanyikan lagu nasional. d) Literasi. 2) Kegiatan inti a) Guru menjelaskan sekitar materi yang akan dijelaskan. b) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok.



xxv



c) Siswa mengamati media pembelajaran tentang materi yang diajarkan. d) Guru menjelaskan materi menggunakan LCD proyektor. e) Guru mengajak siswa berdiskusi berkaitan tentang materi yang diajarkan. f) Siswa berdiskusi dengan sesama anggota kelompoknya dengan bimbingan guru. g) Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kelompoknya di depan kelas. h) Guru memberi penguatan tentang jawaban siswa perwakilan kelompok. i) Bersama guru siswa memajang hasil pekerjaan siswa di papan pajangan. 3) Kegiatan akhir a) Latihan soal. b) Kesimpulan pembelajaran yang dilaksanakan. c) Penutup. d) Berdo’a. c. Observasi Pelaksanaan tindakan observasi pada siklus ini sama dengan yang dilaksanakan pada siklus sebelumnya yaitu observasi dilakukan untuk mengukur proses jalannya kegiatan dan aktivitas siswa serta langkahlangkah yang dilakukan guru selama proses pembelajaran. d. Refleksi Tahap refleksi dilakukan untuk mengkaji segala hal yang terjadi selama proses pembelajaran. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, maka dilakukan percobaan untuk memperbaiki dan menyempurnakan hasil kegiatan dalam siklus I, sehingga dari sini diharapkan media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar siswa.



xxvi



Berdasarkan hasil refleksi di siklus II dapat disimpulkan bahwa hasil belajar yang diperoleh siswa menunjukkan adanya peningkatan, sehingga tidak perlu mengadakan siklus ke III. C. Teknik Analisis Data Analisis data merupakan bagian penting dalam sebuah penelitian. Hal ini perlu dilakukan karena analisis data yang diperoleh digunakan dalam mengolah data yang dikumpulkan untuk menyelesaikan masalah yang ada dalam penelitian. Data yang diambil adalah data kuantitatif berupa data keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran.



xxvii



BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran Penelitian perbaikan pembelajaran dalam bentuk penelitian tindakan kelas (PTK) dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Tema 9 Subtema 1 Menggunakan Media Gelas,kopi, dan air putih pada Siswa Kelas IV SDN 6 kaligondo Banyuwangi” dilaksanakan dua siklus. Masing-masing siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang dikemukakan pada Bab 1, maka penelitian ini akan memfokuskan pada peningkatan hasil belajar sebagai tujuan penelitian. Akan tetapi, deskripsi proses pembelajaran pun akan disinggung jika data yang ditampilkan memerlukan penjelasan yang rinci. Data hasil penelitian yang diperoleh dari siklus I dan II dalam penelitian tindakan ini dapat disajikan dalam bentuk uraian sebagai berikut. 1. Siklus I a. Perencanaan Perencanaan perbaikan pembelajaran diawali oleh identifikasi guru pada pembelajaran tema 9 Benda – benda di sekitar kita. Berdasarkan identifikasi pelaksanaan pembelajaran tersebut diperoleh hasil belajar siswa dalam materi benda tunggal dan campuran yang ada di Indonesia masih rendah dari 20 siswa hanya ada 5 siswa yang mendapat nilai yang di atas KKM. 15 siswa masih di bawah KKM, ini berarti 75% siswa kelas IV di SDN 3 Sempu Banyuwangi masih belum mampu menguasai materi cara memanfaatkan SDA yang ada di Indonesia. b. Pelaksanaan Perbaikan pembelajaran dilaksanakan berdasarkan skenario yang telah direncanakan. Observasi dilakukan selama pelaksanaan perbaikan pembelajaran.



xxviii



c. Pengamatan Pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus I, penguasaan materi siswa mengalami peningkatan walaupun belum maksimal. Dari 20 siswa masih ada 15 siswa yang mendapat nilai di bawah KKM. Hal tersebut dapat dilihat dari data berikut. Tabel 4.1 Hasil Belajar Siswa pada Siklus I No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20



Nama Ahmad Afandi Dwi Yoga Dzaki Ahmad Ferlicha Nur Ilham Desta Lulut Dwi S Marcel Aditya Nadine Almira Nashifa Kharis Radiq Shinan Abid Ramdhan Septiatmoko Rendra Aditya Safna Ramadani Yudo Obama Alaire Putra D Andika Nova Moh. Alfarid Alfarizi Anita Ramadhani Yoga Robiantara Anggun wahyuning Jumlah Rata-rata



Nilai 60 45 70 55 50 70 65 50 55 70 60 70 56 71 60 46 50 58 50 59 1170 58,4



Keterangan Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tundas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas



Berdasarkan hasil evaluasi siklus I, tingkat keberhasilan perbaikan pembelajaran belum maksimal. Dari 20 siswa, sebanyak 5 siswa tuntas mengerjakan dan mencapai nilai di atas KKM dan sebanyak 15 siswa yang tidak tuntas dengan nilai di bawah KKM. d. Refleksi Berdasarkan pengamatan dari teman sejawat setelah pelaksanaan perbaikan siklus I adalah ceramah dan gambar yang kurang efektif dan tidak berkaitan langsung dengan kehidupan sehari-hari. Siswa belum terlalu aktif dalam kegiatan pembelajaran.



xxix



2. Siklus II a. Perencanaan Siklus II tindakan perbaikan pembelajaran “Peningkatan Hasil Belajar Tema 9 Sub Tema 1 Menggunakan gelas,kopi, dan air putih di Kelas IV SDN 6 kaligondo Banyuwangi” ini merupakan siklus tindakan tahap kedua dan merupakan perbaikan dan pelaksanaan siklus tindakan tahap pertama. Pada siklus II ini beberapa hal mengalami perbaikan dan penyesuaian dengan data temuan yang diperoleh selama pembelajaran siklus I. b. Pelaksanaan Perbaikan pembelajaran dilaksanakan berdasarkan rancangan yang telah dibuat. Selama pelaksanaan perbaikan pembelajaran berlangsung diobservasi langsung oleh peneliti. c. Pengamatan Pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus II, penguasaan materi siswa mengalami peningkatan. Dari 20 siswa tidak ada yang mendapatkan nilai di bawah 70. Hal tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut. Tabel 4.2 Hasil Belajar Siswa pada Siklus II No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17



Nama Ahmad Afandi Dwi Yoga Dzaki Ahmad Ferlicha Nur Ilham Desta Lulut Dwi S Marcel Aditya Nadine Almira Nashifa Kharis Radiq Shinan Abid Ramdhan Septiatmoko Rendra Aditya Safna Ramadani Yudo Obama Alaire Putra D Andika Nova Moh. Alfarid Alfarizi



Nilai 75 70 90 85 80 100 75 85 80 100 90 95 80 95 80 85 80



xxx



Keterangan Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas



No Nama 18 Anita Ramadhani 19 Yoga Robiantara 20 Anggun wahyuning Jumlah Rata-rata



Nilai 80 80 85 1690 84,5



Keterangan Tuntas Tuntas Tuntas



Berdasarkan tabel evaluasi siklus II, diketahui keberhasilan perbaikan pembelajaran dari 20 siswa, semua siswa tuntas dengan mendapatkan nilai di atas KKM. Hasil dari evaluasi pada siklus II dari 20 siswa mendapatkan nilai rata-rata 84,5. d. Refleksi Berdasarkan hasil refleksi pada siklus II menggunakan media gelas,kopi, dan air putih yang dilakukan sisiwa dapat meningkatkan penguasaan terhadap materi benda tunggal dan campuran yang ada di sekitar. Terbukti pada siklus II ini dari 20 siswa semua mendapatkan nilai di atas KKM.



B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran 1. Pembahasan perbaikan pembelajaran siklus I Setelah guru melakukan identifikasi masalah yang menjadi penyebab rendahnya penguasaan materi dan berakibat pada hasil belajar siswa. Pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus I meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Kemudian, guru menentukan kompetensi inti (KI), kompetensi dasar (KD), indikator, tujuan diadakan perbaikan pembelajaran, serta menentukan metode dan media pembelajaran yang akan digunakan. Pada pembelajaran siklus I guru menggunakan media pembelajaran gambar dan metode ceramah. Setelah melakukan identifikasi diperoleh hasil 75% masih mendapatkan nilai di bawah KKM, dan 25% siswa mendapatkan nilai di atas KKM. Peningkatan penguasaan materi yang terdampak pada hasil belajar siswa dikarenakan proses pembelajaran siswa pada penggunaan media yang telah digunakan. Manfaat penggunaan media dapat membantu meningkatkan peran aktif siswa. Kelebihan penggunaan media gelas,kopi, dan air putih yaitu: xxxi



(1) dapat mengatasi berbagai keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh siswa; (2) adanya interaksi langsung antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa lainnya; (3) dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkret dan realitas; (4) pembelajaran lebih menarik dan interaktif; (5) dapat meningkatkan keinginan dan minat baru; (6) dapat membangkitkan motivasi dan merangsang siswa belajar; dan (7) dapat memberikan pengalaman yang integral dari suatu yang konkrit (nyata) kepada suatu yang abstrak. 2. Pembahasan pembelajaran siklus II Perolehan hasil yang tidak memuaskan pada siklus I membuat guru melakukan perbaikan pembelajaran pada siklus II. Adapun hasilnya adalah perolehan hasil belajar dan penguasaan materi siswa pada pokok pembahasan benda tunggal dan campuran yang ada di sekitar memfokuskan pemahaman siswa pada materi yang dipelajari dan pemanfaatan alat peraga yang dipakai sebagai perantara pesan dari guru ke siswa mengenai pembelajaran. Persentase keberhasilan siswa mencapai 100% yang mendapat nilai di atas KKM. Peningkatan ini dikarenakan proses pembelajaran siswa terlihat antusias berinteraksi dengan guru dan siswa berperan aktif dengan siswa yang lainnya. Kelebihan



penggunaan



media



gelas,kopi,



dan



air



putih



yaitu:



(1)



membangkitkan minat dan motivasi belajar siswa; (2) menarik perhatian siswa; dan (3) suasana kelas menjadi lebih hidup (4) menjadi pengalaman unik bagi sisiwa



xxxii



64



BAB V KESIMPULAN DAN SARAN



5.1



Kesimpulan



Berdasarkan penelitian tindakan kelas yang dilakukan terhadap siswa kelas IV pelajaran IPA di SDN 6 KALIGONDO Dapat Disimpulkan Bahwa : 1. Penerapan pembelajaran Demonstrasi dalam pembelajaran ipa, dapat meningkatkan hasil belajar siswa mulai dari siklus I sampai siklus II. Secara berurutan persentase hasil belajar siswa pada siklus I sebanyak 22 siswa atau 70% siswa lulus KKM, siklus II sebanyak 13 orang siswa atau 90% siswa lulus KKM. Selain itu penerapan pembelajaran demonstrasi dalam pembelajaran ipa juga dapat meningkatkan pengelolaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru, karena dalam proses pembelajaranya guru dituntut untuk dapat memotivasi siswa agar dapat belajar kelompok secara aktif. 2. Dengan adanya kolaborasi, partisipasi dan refleksi antara guru dan peneliti, hasil penelitian ini dapat digunakan untuk meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan dan professional guru. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan aktivitas guru mulai dari siklus I sampai siklus II. Secara berurutan persentase keaktivitas guru pada siklus I 64.14% dan siklus II 81.66%.



5.2



Saran



Berdasarkan hasil penelitian maka saran yang dapat disampaikan sebagai berikut: xxxiii



1) Kepada Siswa Kepada siswa, agar selalu memperdalam materi pembelajaran dengan pemahaman yang telah dimiliki atau mengaitkan materi pembelajaran dengan dunia nyata sehingga tujuan pembelajaran tercapai. 2) Kepada Guru Karena Model demonstrasi terbukti dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa, maka disarankan kepada para guru untuk dapat menggunakan strategi pembelajaran ini pada materi atau mata pelajaran yang lain. 3) Kepada Pihak Sekolah Karena Model demonstrasi terbukti dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa, maka disarankan kepada pihak sekolah untuk memotivasi dan memberikan pelatihan pada para guru sehingga dapat mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model demonstrasi yang sesuai dengan materi pada setiap mata pelajaran. 4) Peneliti Peneliti dapat menerapkan model pembelajaran demonstrasi pada materi lain dan pada mata pelajaran yang lain sehingga aktivitas dan hasil belajar siswa dapat meningkat.



xxxiv



DAFTAR PUSTAKA Ali, M. (1993). Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung: Angkasa. Anderson, L. W dan D. R. Krathwohl (2015). Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom. Terjemahan : Agung Prihantoro. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Depdiknas. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Direktorat Tenaga Kependidikan. Dimyati dan Mujiono. (2002). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Rieka Cipta Hamalik, Oemar. (2012). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Hamzah. (2003). Pembelajaran IPA Menurut Teori Belajar Kontruktifisme. http://www.depdiknas.go.id Hudoyo, Herman. (1990). Strategi Mengajar Belajar IPA. Malang: IKIP Malang. Joni, T. R. (1992/1993). Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif : Acuan konseptual peningkatan mutu kegiatan belajar-mengajar. Naskah disiapkan untuk penantaran penyesuaian Kemampuan Tenaga Akademik FKIP Universitas Terbuka. Kemendikbud. (2016).



Materi Pelatihan: Perencanaan Program Tahunan,



Program Semester dan Pemetaan Kompetensi Dasar (KD). Lie. (2002). mempraktekkan Cooperatif Learning di Ruang-ruang Kelas. Jakarta : PT.Grasindo. Mappa dan Balesman. (1994). Teori Belajar Orang Dewasa. Jakarta: Depdikbud Salvin. (1995). Cooperative Learning, Theory and Practice 4th edition. Allyn and Bacon Publishers. Sardiman, A.M. (2012). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta. Subrata, S. (1989). Dasar-dasar Psikologi Umum Pendidikan di Sekolah. Jakarta: Prima Karya.



xxxv



Sudjana, N. 2011. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Sugianto. (2010). Model-model pembelajaran inovatif. Surakarta: Yuma Pustaka Suherman, Erman, dkk. (2003). Strategi Pembelajaran IPA Kontemporer. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. Suryosubroto. (2010). Model-model Pembelajaran inovatif. Surakarta: Yuma Pustaka



xxxvi



Kesediaan Berperan sebagai Penilai dalam Penyelenggaraan PKP Kepada Kepala UPBJJ Jember di Jember Yang bertanda tangan di bawah ini, menerangkan bahwa: Nama



: Fajar Surya Hutama, S.Pd, M.Pd



NIP



: 19870721 201404 1 001



Tempat Mengajar



: Universitas Jember



Alamat



: Kampus Bumi Tegalboto Jl. Kalimantan no.37 Jember



Telepon



: 085130332024



Menyatakan bersedia berperan sebagai penilai tindakan dalam pelaksanaan PKP atas nama: Nama



: IYAN PANGAJI



NIM



: 837564046



Program Studi



: Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)



Tempat mengajar



: SD Negeri 6 Kaligondo Banyuwangi



Alamat Sekolah



: Selorejo



Demikian agar surat pernyataan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya.



Banyuwangi,



April 2020



Mengetahui Kepala Sekolah



Penilai



Bambang seto mulyono,S.Pd



Fajar Surya Hutama, S.Pd, M.Pd



NIP.



NIP 19870721 201404 1 001



19631125 198504 1 002



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN xxxvii



(RPP) SIKLUS 1 Sekolah



: SDN 6 Kaligondo Banyuwangi



Kelas/ Semester



: IV/ 2 (dua )



Tema 9



: Benda-Benda di Sekitar Kita



Subtema 1



: Zat Tunggal dan Campuran



Pembelajaran ke-



: 1



Fokus Pembelajaran : IPA Alokasi Waktu



: 1 x 35 menit



A. Kompetensi Inti (KI) 1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya. 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga. 3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah. 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia. B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi IPA Kompetensi Dasar 3.9 Mengelompokkan materi dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan komponen penyusunnya (zat tunggal dan campuran). 4.9 Melaporkan hasil pengamatan sifat-sifat campuran dan komponen penyusunnya dalam kehidupan



Indikator Pencapaian Kompetensi 3.9.1 mengelompokkan materi dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan komponen penyusunnya (zat tunggal dan campuran) 4.9.1 Melaporkan hasil pengamatan sifat-sifat campuran dan komponen penyusunnya dalam



xxxviii



sehari-hari.



kehidupan sehari-hari.



C. Tujuan Pembelajaran 1. Dengan kegiatan mengamati berbagai gambar benda termasuk dalam zat tunggal,



siswa



dapat



menuliskan



pengertian



zat



tunggal



dan



mengidentifikasi contoh benda termasuk zat tunggal di lingkungan sekitar dengan benar. 2. Dengan kegiatan membaca teks mengenai zat tunggal dan campuran, siswa dapat menuliskan pengertian zat campuran dan menuliskan contoh benda termasuk zat campuran di lingkungan sekitar dengan benar. 3. Siswa memiliki rasa ingin tahu yang tinggi mengenai zat tunggal dan campuran. 4. Siswa memiliki pemahaman mendalam mengenai pengertian zat tunggal dan campuran. 5. Siswa mampu mengidentifikasi zat campuran dalam kehidupan sehari-hari. 6. Siswa mampu mengolah dan menyajikan/ menuangkan data/ informasi yang didapat secara tertulis. 7. Siswa mampu mengemukakan pendapatnya secara lisan dengan percaya diri. D. Materi Pokok • Zat Tunggal dan Campuran. E. Metode Pembelajaran • Metode Pembelajaran: demonstrasi tanya jawab, penugasan, dan ceramah. F. Media/ Alat, Bahan, dan Sumber Belajar Media/Alat



: 1. Gelas dan sendok



Bahan



: - air, kopi, garam, es teh, dan jus jambu



Sumber Belajar : Buku Guru dan Buku Siswa Kelas V, Tema 6: Panas dan Perpindahannya. Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 (Revisi 2017). Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran xxxix



1. Kegiatan pendahuluan (10 menit) a. Guru memberikan salam dan mengajak siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing–masing. b. Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran siswa dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran. c. Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu “benda tunggal dan campuran”. d. Menyampaikan tujuan dari materi pembelajaran yang akan dipelajari e. Siswa diajak bernyanyi bersama. 2. Kegiatan inti (20 menit) Ayo Membaca a. Secara mandiri siswa diminta untuk membaca teks bacaan mengenai zat tunggal dan campuran. b. Guru menjelaskan kepada siswa mengenai pengertian zat tunggal dan zat campuran. c. Guru menstimulus daya analisis siswa dengan mengajukan pertanyaan: Apa saja contoh zat tunggal dan campuran? d. Siswa mengemukakan pendapatnya mengenai berbagai contoh zat tunggal dan campuran dengan percaya diri. e. Siswa menjawab pertanyaan pada buku siswa. f. Guru memberi kesempatan kepada beberapa siswa untuk mengemukakan jawabannya di depan kelas. g. Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan pengertian campuran berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan. 3. Kegiatan penutup (5 menit) a. Guru memberikan penguatan. b. Membuat kesimpulan pembelajaran dan melakukan refleksi. c. Berdo’a. d. Salam. H. Penilaian xl



1. Teknik penilaian a. Penilaian sikap Mencatat hal-hal menonjol (positif atau negatif) yang ditunjukkan siswa dalam sikap disiplin. b. Penilaian pengetahuan Muatan IPA



Indikator Rubrik membuat percobaan menyelidiki peristiwa menyublim



Teknik Penilaian Tes tertulis



Bentuk Instumen • Soal pilihan ganda • Soal isian • Soal uraian



c. Unjuk Kerja Muatan IPA



Indikator Penilaian uji unjuk kerja a. Rubrik Menulis Berdasarkan KD IPA 39 dan 4.9



Teknik Penilaian Unjuk kerja dan hasil



Bentuk Instumen Rubrik penilaian pada BG halaman 16-17.



2. Bentuk instrumen penilaian a. Jurnal penilaian sikap No.



Tanggal



Nama Siswa



Catatan Perilaku



Butir Sikap



Tindak Lanjut



1. 2. 3.



Refleksi Guru:



Mengetahui



Kaligondo, 30 April 2020



Kepala SDN 6 Kaligondo Banyuwangi



Mahasiswa,



Bambang seto mulyono, S.Pd NIP 19631125 198504 1 002



Iyan Pangaji NIM 837564046



xli



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS 2 xlii



Sekolah



: SDN 6 Kaligondo Banyuwangi



Kelas/ Semester



: IV/ 2 (dua )



Tema 9



: Benda-Benda di Sekitar Kita



Subtema 1



: Benda Tunggal dan Campuran



Pembelajaran ke-



: 1



Fokus Pembelajaran : IPA Alokasi Waktu



: 1 x 35 menit



I. Kompetensi Inti (KI) 5. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya. 6. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga. 7. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah. 8. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia. J. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi IPA Kompetensi Dasar 3.9 Mengelompokkan materi dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan komponen penyusunnya (zat tunggal dan campuran).



4.9 Melaporkan hasil pengamatan sifat-sifat campuran dan komponen penyusunnya dalam kehidupan sehari-hari.



Indikator Pencapaian Kompetensi 3.9.1 mengelompokkan materi dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan komponen penyusunnya (zat tunggal dan campuran) 3.9.2 membedakan beberapa zat campuran dan zat tunggal 4.9.1 Melaporkan hasil pengamatan sifat-sifat campuran dan komponen penyusunnya dalam kehidupan sehari-hari. xliii



4.9.2 menjelaskan perbedaan kedua zat secara lisan K. Tujuan Pembelajaran 8. Dengan kegiatan mengamati berbagai gambar benda termasuk dalam zat tunggal,



siswa



dapat



menuliskan



pengertian



zat



tunggal



dan



mengidentifikasi contoh benda termasuk zat tunggal di lingkungan sekitar dengan benar. 9. Dengan kegiatan membaca teks mengenai zat tunggal dan campuran, siswa dapat menuliskan pengertian zat campuran dan menuliskan contoh benda termasuk zat campuran di lingkungan sekitar dengan benar. 10. Siswa memiliki rasa ingin tahu yang tinggi mengenai zat tunggal dan campuran. 11. Siswa memiliki pemahaman mendalam mengenai pengertian zat tunggal dan campuran. 12. Siswa mampu mengidentifikasi zat campuran dalam kehidupan seharihari. 13. Siswa mampu mengolah dan menyajikan/ menuangkan data/ informasi yang didapat secara tertulis. 14. Siswa mampu mengemukakan pendapatnya secara lisan dengan percaya diri. L. Materi Pokok • Zat Tunggal dan Campuran. M.



Metode Pembelajaran



• Metode Pembelajaran: demonstrasi tanya jawab, penugasan, dan ceramah. N. Media/ Alat, Bahan, dan Sumber Belajar Media/Alat



: 1. Gelas dan sendok



Bahan



: - air, kopi, garam, es teh, dan jus jambu



Sumber Belajar : Buku Guru dan Buku Siswa Kelas V, Tema 6: Panas dan Perpindahannya. Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013



xliv



(Revisi 2017). Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. O. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran 4. Kegiatan pendahuluan (10 menit) f. Guru memberikan salam dan mengajak siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing–masing. g. Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran siswa dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran. h. Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu “benda tunggal dan campuran”. i. Menyampaikan tujuan dari materi pembelajaran yang akan dipelajari j. Siswa diajak bernyanyi bersama. 5. Kegiatan inti (20 menit) Ayo Membaca h. Secara mandiri siswa diminta untuk membaca teks bacaan mengenai zat tunggal dan campuran. i. Guru menjelaskan kepada siswa mengenai pengertian zat tunggal dan zat campuran. j. Guru menstimulus daya analisis siswa dengan mengajukan pertanyaan: Apa saja contoh zat tunggal dan campuran? k. Siswa mengemukakan pendapatnya mengenai berbagai contoh zat tunggal dan campuran dengan percaya diri. l. Siswa menjawab pertanyaan pada buku siswa. m. Guru memberi kesempatan kepada beberapa siswa untuk mengemukakan jawabannya di depan kelas. n. Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan pengertian campuran berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan. 6. Kegiatan penutup (5 menit) e. Guru memberikan penguatan. f. Membuat kesimpulan pembelajaran dan melakukan refleksi. xlv



g. Berdo’a. h. Salam. P. Penilaian 3. Teknik penilaian d. Penilaian sikap Mencatat hal-hal menonjol (positif atau negatif) yang ditunjukkan siswa dalam sikap disiplin. e. Penilaian pengetahuan Muatan IPA



Indikator Rubrik membuat percobaan menyelidiki peristiwa menyublim



Teknik Penilaian Tes tertulis



Bentuk Instumen • Soal pilihan ganda • Soal isian • Soal uraian



f. Unjuk Kerja Muatan IPA



Indikator Penilaian uji unjuk kerja a. Rubrik Menulis Berdasarkan KD IPA 39 dan 4.9



Teknik Penilaian Unjuk kerja dan hasil



Bentuk Instumen Rubrik penilaian pada BG halaman 16-17.



4. Bentuk instrumen penilaian b. Jurnal penilaian sikap No.



Tanggal



Nama Siswa



Catatan Perilaku



Butir Sikap



Tindak Lanjut



1. 2. 3.



Refleksi Guru:



Mengetahui



Kaligondo, 30 April 2020



Kepala SDN 6 Kaligondo Banyuwangi



Mahasiswa,



xlvi



Bambang seto mulyono, S.Pd NIP 19631125 198504 1 002



Iyan Pangaji NIM 837564046



LEMBAR REFLEKSI SETELAH MELAKUKAN PEMBELAJARAN



Nama



: IYAN PANGAJI



NIM



: 837564046



xlvii



Program Studi



: S1-PGSD



Unit Kerja



: SD Negeri 6 Kaligondo



Kelas



: IV



Siklus



:1



UPBJJ UT Jember Pokjar Genteng A



1.



Bagaimana reaksi anak terhadap proses pengembangan yang saya lakukan? Pada siklus 1 siswa mulai memperhatikan materi apa yang disampaikan oleh guru (peneliti), akan tetapi masih ada sebagian siswa yang belum focus dalam mengikuti pembelajaran maka yang terjadi kegiatan pembelajaran belum maksimal.



2.



Secara keseluruhan apa saja kelemahan saya dalam kegiatan pengembangan yang saya lakukan? Saya belum bisa menggunakan alat peraga secara keseluruhan dan cara penyampaian yang tepat kepada siswa agar materi yang disampaikan bisa dipahami siswa secara maksimal.



3.



Secara keseluruhan apa saja kelebihan saya dalam kegiatan pengembangan yang saya lakukan? Saya bisa mengaktifkan siswa dengan memberikan umpan balik kepada siswa dengan pertanyaan-pertanyaan yang menyangkut materi pembelajaran yang disampaikan.



4.



Hal-hal unik apa yang saya temui dalam kegiatan pengembangan? Siswa bisa memahami dan menjelasakan apa saja benda yang ada disekitarnya yang menyangkut tentang macam-macam sudut dan besar sudut.



5.



Setelah mengetahui kelemahan dan kelebihan saya, maka apa yang akan saya lakukan untuk meningkatkan kualitas kegiatan pengembangan berikutnya? xlviii



Saya akan menggunakan metode dan alat peraga yang efektif dan efisien dalam kegiatan pembelajaran berikutnya.



LEMBAR REFLEKSI SETELAH MELAKUKAN PEMBELAJARAN



Nama



: IYAN PANGAJI



NIM



: 837564046



Program Studi



: S1-PGSD xlix



Unit Kerja



: SD Negeri 6 Kaligondo



Kelas



: IV



Siklus



:2



UPBJJ UT Jember Pokjar Genteng A



1. Bagaimana reaksi anak terhadap proses pengembangan yang saya lakukan? Pada kegiatan pembelajaran siklus 2 seluruh siswa terlihat lebih efektif kaarena model pembelajaran menggunakan alat peraga yang lebih menarik dan siswa menjadi lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran. 2. Secara keseluruhan apa saja kelemahan saya dalam kegiatan pengembangan yang saya lakukan? Belum mampu dalam menggunakan waktu yang efektif karena banyaj siswa yang gaduh dan ramai jadi banyak waktu yang terbuang sia-sia.



3. Secara keseluruhan apa saja kelebihan saya dalam kegiatan pengembangan yang saya lakukan? Saya bisa membuat siswa aktif untuk bertanya dan siswa lebih tertarik dengan materi yang disampaikan dengan menggunakan alat peraga yang lebih besar.



4. Hal-hal unik apa yang saya temui dalam kegiatan pengembangan? Siswa terbiasa bekerjasama dalam kelompok dan siswa yang sudah bisa membimbing temanya yang belum bisa



5. Setelah mengetahui kelemahan dan kelebihan saya, maka apa yang akan saya lakukan untuk meningkatkan kualitas kegiatan pengembangan berikutnya? Saya akan menggunakan metode dan alat peraga yang tepat serta efisien agar waktu yang digunakan tidak banyak yang terbuang sia-sia.



l



Lampiran 4. Biodata Peneliti BIODATA PENELITI



Nama



: IYAN PANGAJI



Nim



: 837564046



Tempat , Tanggal Lahir



: Banyuwangi , 09 JUNI 1998



Jenis Kelamin



: Laki-laki



Golongan Darah



:O



Alamat



: Dsn. Kaliwadung Ds. Kaligondo kec. Genteng jl. Sanusi no 04 rt.22/rw.o7



Agama



: Islam



Hobi



: sepak bola



Status



: Belum Menikah



li



Pekerjaan



: Mahasiswa



Kewarganegaraan



: Indonesia



Riwayat Pendidikan



: SDN 4 KALIGONDO



: SMPN 2 GENTENG



: SMKN KALIBARU



Perguruan Tinggi



: Universitas Terbuka



lii