Pedoman MTBS [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PEDOMAN INTERNAL MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS)



DINAS KESEHATAN KABUPATEN INDRAMAYU UPTD PUSKESMAS KIAJARAN WETAN TAHUN 2019 Jalan Raya Pantura kiajaran wetan Kecamatan - Lohbener Kode Pos 45252



Telp.....Email: [email protected]



KATA PENGANTAR



Puji syukur kita panjatkan kehadirat Alloh SWT, Yang telah melimpahkan barokah dan rahmatnya,sehinagga puskesmas kiajaran wetan, kecamatan lohbener dapat melakasanakan pelayanan yang makasimal terhadap masyarakat Pedoman internal manajemen terpadu balita sakit (MTBS) ini seangatlah penting untuk meningkatkan mutu pelayanan dan kepuasan bagi pasien dan masyarakat. Harapan kami mudah-mudahan pedoman internal ini dapat memberikan manfaat sehingga berjalan lancar dan menjadi puskesmas yang lebih baik.



MENGETAHUI



Kepala Puskesmas Kiajaran wetan



H .KASNAWI, SKM NIP.19660105 199403 1 005



BAB 1 PENDAHULUAN 1.1



LATAR BELAKANG Kematian bayi dan balita merupakan salah satu parameter derajat kesahatan suatu negara .MDGs Dalam garis 4 dan 5 mengamatkan bahwa angka kematian balita harus mapu diturukan menjandi 2/3 pada tahun 2015. Sehinghga ditahun 2015 angka kematian bayi menjadi 17/1000 kelahiran hidup (KH), Balita menjadi 23/100.000 KH. Sebagian besar penyebab kematian bayi dan balita dapat dicegah dengan tehnologi sederhana di tingkat pelayanan dasar , salah satunya adalah dengan menerapakan Manjemen Terpadu Balita Salit(MTBS) di wilayah kerja kecamatan Lohbener. Untuk itu penyelenggara MTBS harus sejalan dengan VISI Dan Misi Puskesmas.



1.2



TUJUAN PEDOMAN Tujuan Umum Tersedianya acuan dalam melaksanakan pelayanan MTBS di UPTD Puskesmas Kiajaran wetan Tujuan khusus : 1. Sebagi pedoman dan peganggan bagi petugas yang bersiaga di unit MTBS 2. Untuk mengetahui kesesuaian tatalaksana prosedur dengan pelkanana Sebenarnya 3. Meningkatkan kepedulian untuk menurunkan tingkat angka kesakitan pada bayi dibawah usia 2 tahun 4. Untuk memberikan pelayanan MTBS secara profesional



1.3



SASARAN PEDOMAN A. Sasaran Populasi/Kasus 1. Bayi muda umur 1 hari samapi 2 bulan(MTBM) 2. Bayi /anak umur 2 bualn samapai 5 tahun (MTBS) 1



B. Sasaran Pelaksana Tenaga kedehatan unit rawat jalan di fasilitas kesehatan tinglkat dasar (puskesmas ) yaitu paramedis (perawat , bidan serta dokter puskesmas 1.4



RUANG LINGKUP PEDOMAN Ruang linkup pedoman ini merupakam pelaksananan manajemen Terpadu, Balita Sakit (MTBS) Rawat jalan pada seluruh Balita Sakit wilayah kerja Puskesmas kiajaran Wetan.



1.5



BATASAN OPRASIONAL Manajaemen Terpadu Balita Skit (MTBS) atau Interied Management of Childhood lllness (IMCI) merupakan suatu pendekatan yang terintegarsi atau terpadu dalam tatalakasana balita sakit dengan fokus pada keshatan anak usia 0-59 bulan (Balita) Secara menyeluruh .MTBS bukan merupakan suatu program kesehatan tetapi suatu pendekatan atau cara penatalakasanaan balita sakit. Konsep pendekatan MTBSyang pertama kali diperkenalkan oleh organisasi kesehatan dunia WHO(World Health Organizations) Merupakan suatu bentuk strategis upaya pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk menurunkan angjka kematian, kesakitan dan kecacatna bayi dan balita di negara-negara berkembang.



2



BAB II STANDAR KETENAGAAN 2.1 KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA Tenaga kesehatan ruang rawat jalan di fasilitas kesehatan tingkat dasar (Puskesmas ) yaitu paramedis,(Perawat dan Bidan) Serta dokter Puskesmas NAMA Penaggung jawab ruangan MTBS Koordinator Ruang MTBS dan Pelaksana Kegiatan



KULIFIKASI



KETERANAGAN



Dokter Umum



Bidan DIV



2.2 DISTRIBUSI KETENAGA AN NO TEMPAT 1 Puskesmas kiajaran wetan



2



JABATAN Dokter Umum Bidan perawat Bidan



Poskesdes



JUMLAH 1 6 8 6



2.3 JADWAL KEGIATAN Adapun jam buka pelayanan MTBS didalm gedung Puskesmas Kiajaran Wetan adalah seabagi berikut: 1. Jam buka pelayanan MTBS UPTD Puskesmas Kiajran Wetan 1) Hari Senin – Kamis : 08.00- 12 00 2) Hari jumat : 08.00-10.00 3) Hari Sabtu : 08.00-11.00



3



BAB III STANDAR FASILITAS



1. Panduan Tatalakasna MTBS 2. Formulir MTBS dan MTBM 3. Buku Register 4. Thermometer 5. Stetoskop 6. Timer 7. Timbangan Dewasa 8. Timbangan bayi 9. Pengukuran panjang bayi 10.Pengukuran tinggi badan balita



4



BAB IV TATA LAKSANA PROGRAM MTBS Seorang baliat sakit dapat diatangani dengan pendekatan MTBS Oleh petugas kesehatan yang telah dilatih . petugas memakai tool yang disebuit Algoritma MTBS untuk melakukan penilaian /pemeriksaan denagan cara menyanyakan kepada oarang tua /wali ,apaa saja keluhan-keluhan /masalah anak kemudian memeruksakan dengan cara liahat dan dengar atau lihat dan raba. Setelah itu petugas akan mengklarifikasikan semuya gejalan berdasarkan hasil tanya –jawab dan pemeriksaan . Berdasarkan hasil klasifikasipenyakit, petugas akan menentu7kan tindakan /pengobatan, misalnya anak dengan klasifikasi pnomonia berat atau penyakit sangat berat akan dirujuk ke Rumah sakit. Contoh begitu sistematas dan terintegarsinya pendekatan MTBS , Ketika anak sakit datang berobat ,petugas kesehatan akan menayakan kepada orang tua/wali secara berurutan .muali dengan memeriksakan tanda –atanda bahaya umum seperti : 1. Apakah anak bisa munum/menyusui ……? 2. Apakah anak selalu memuntahkan semuanya…? 3. Apakanh anak menderita kejang..? Kemudian petugas akan melihat/memeriksakan apakah anak tanpak letergis/tidak sadar..?setelah itu petugas kesehatan akan menanyakan keluhan utama lain: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.



Apakah anak menderita batuk atau sukar bernafas? Apakah anak menderita diare Apakah anak demam? Apakah anak mempunyai masalah telinga? Memeriksa status gizi Memerksa anemia Memeruiksa status imunisasi Memeriksa status pemberian Vitamin A Menilai masalah /keluhan-keluhan lain 5



Berdasarkan hasil peniilaian hal-hal tersebut diatas ,petugas akan mengkasifikasi keluahan/penyakit anak ,setelah itu petugas melakukan klasifikasi tindakan /pengobatan yang telah ditetapkan dalam penilaian /klasifikasi Tindakan yang dilakukan berupa: 1 Mengajari ibu cara pemberian oabat oral di rumah 2 Mengajari ibu cara mengobati infeksi lokal di rumah 3 Menjelaskan kepada ibu tentang aturan-aturan perawatan anak seakit dirumah misalnya aturan penanganaan diare di rumah 4 Memberikan sonseling bagi ibu ,misal :anjuran pembnerian mankanan selama anak sakit maupunn dalam kedadan sehat 5 Menasehati ibu kapan harus kembaili kepada petugas kesehatan dan lain –lain. Perlu diketahui,untuk bayi berusia 0 s/d 2 bulan, dipakai penilaian dan klasifikasi bagi bayi muda (0-2 bulan) memakai Manajemen Terpadu Bayi Muda(MTBM)Yang merupakan bagian dari MTBS. Penilaian dan klasifikasi bayi. Pemeriksasan dan tinadakan secara lengkap tentunya tidak aklan diuraikan disini karena terlalu panjang. Sebagai gambaran untuk penialian dan tindakan/pengobatan bagi setiap balita sakit.pendekatan MTBS memakai 1 set. Bagan dinding yang ditempatkan ditembok runag pemerisaan dan dapat memenuhi hampir sema sisi tembok ruang pemeruiksaan MTBS dipuskesmas dan Formulir pencactatan baik bagi bayi muda (0-2 bulan) maupun balita umur 2 bulan -5 tahaun. Sedangkan untuk pelatihan petugas, diperlukan paket buku yang terdiri dari 7 buku modul, 1 buku foto, 1 buku bagan,1 set bagan dinding serta 1 set buku pedoman Fasilitator dengan lama pelatihan selam 6 hari ditambah pelajaran pada sesi malam Dinas kesehatan perelu memonitor secara berkalan apakah puskesmas diwilayah kerjanya menetapaka MTBS ..? Bila belum menerapakan mungkin tenaga kesehatan bertugas disana perlu dilatih, Untuk itu perlu merencacakan kegiatan pelatihan MTBS dengan jawal seperti dipersyaratkan



6



BAB V LOGISTIK Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menerpakan MTBS adalah persiapan obat ,alat formulir MTBS dan kartu nasehat ibu(KNI) atau buku KIA Persiapan logistik ini perlu direncacakan karena bila tidak disiapakam dengan baik akan menganggu kelancaran penerapan MTBS. A. Persiapan Obat dan Alat Sebelum memuali penerapan MTBS hatus dilakukan penilaian dan pengamatan terhadap persendian obat di puskesmas. Secara umu,m. obatoabat yangdigunakan dalam MTBS telah masuk dalam Daftar Obat Esensial Nasional(DOEN) dan Laporan pemakaian dan Lembur Permintaan Obat(LPLPO)yang digunakan dipuskesmas Obat-obat yang diperlukan adalah: 1. Syrup Kotrimoksazol 2. Syrup Amoksilin 3. Tablet amoksilin 4. Tablet Paracetamol 5. Tablet klafeniramin Maleat 6. Tablet dexsametason 7. Tablet salbutamol 8. Tablet B6 9. Tablet Antasid 10.Tablet Gliceri Guaiakolat 11.Tetrasikin atau kloramfekol salep mata 12. Oxy Tetarasiklin salep kulit 13. Hidrokortisan salep kulit 14. Tablet predinson 15. Tablet Vitamin B komplek 16. Bedak salisi; 17. Vitamin A 200.000 IU 18. Vitamin A 100.000 IU 7



19. Tablet zink 20. Oralit 200 cc Peralatan yang dipergunakan dalam penerapan MTBS adalah: 1. Timer ISPA atau arloji dengan jarum detik 2. Gelas sendok dan teko tempat air matang dan bersih (digunakan dipojok oralit) 3. Timbangan bayi 4. Termometer 5. Alat penumbuk obat 6. Alat pengukur panjang badan 7. Alat pengukur tinggi badan



8



BAB VI MONITORING DAN EVALUASI



1.1 Monitoring dan Evaluasi MTBS Monitoring adalah pengendalian daengan memperhatikan target yang dicapai tiap bulan untuk mendapatkan solusdi terbaik bagi perbaikan pelayanan MTBS. Monitoring MTBS berupa jumlah kunuju8ngan setiap bulanya ditulis dibuku register MTBS. Evaluasi MTBS menggunakan PDCA(Plan ,Do,Chek dan Action ) UPTD Puskesmas Kiajaran Wetan dengan meperhatikan capaikan yang diperoleh dan target yang harus dicapai adalah pencapaian kurang dari target perlu dianalisa dan ditndak lanjuti dalam forum tidak lanjut.



9



BAB VII PENGENDALIAN MUTU Kinerja pelakasanaan pelayanan Manajemen Terpadu Balita Sakit harus dimonitor dan di evaluasi dengan menggunakan indikator sebagai berikut: A. Pelayanan dilakasanakan sesuai dengan SOP,yaitu: 1. SOP Pelayanan MTBS 2. SOP program ISPA 3. SOP Program Diare B. Kesesuaikan petugas dalam menjalaman tugas pokok dan fungsinya C. Ketempat penggunaan sarana dan prasarana sesuai peraturan perundangan-undangan yang berlaku D. Semua kegiatan didasarkan pada aspek kebutuhan pasien sebagai bentuk pelayanan prima.



10



BAB VIII



PENUTUP



Pedoman MTBS sanagt penting bagi petugas yang berjaga di Unit MTBS, sebab pedoman ini yang dijadikan pegangan dalam pelayanan MTBS . didalam pedoman ini juga dituliskan monitoring dan evaluasi yang digunakan sebagio



penentu kemaampuan petugas dalam pelayanan pasien.



Mengetahui



koordinator Ruang MTBS



Kepala UPTD Puskesmas



Puskesmas kiajaran wetan



H. KASNAWI NIP. 199660105 199403 1 005



WASKENI Nip.19790915 200801 2 012



11



DAFTAR PUSTAKA



1. Buku Manajemen Terpadu Balita Sakit 2. Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomer 70 Tahun 2013 tentang penyelenggara Manajemen Terpadu Blita Sakit Berbasis Masyarakat



12