Pelaksanaan Wawancara [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

DAFTAR ISI I.ISI 1. Defenisi Wawancara 2. Tujuan wawancara 3. Jenis jenis wawancara 4. Sikap sikap yang harus dimiliki oleh seorang pewawancara 5. Langkah -Langkah Melakukan Wawancara 6. Kelebihan wawancara dalam pengumpulan data 7. Kekurangan wawancara dalam pengumpulan data



ISI



A. Defenisi Wawancara Wawancara merupakan percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara narasumber dengan pewawancara untuk menggali informasi yang dibutuhkan pewawancara yang didapat dari narasumber. 1. Menurut Sukandarrumidi Sukandarrumidi (2002:88) mengutarakan bahwa interview atau wawancara adalah suatu proses tanya jawab secara lisan antara dua orang atau lebih yang berhadapan secara fisik. Masingmasing dapat melihat muka yang lain dan mendengar dengan telinga sendiri dari suaranya. 2. Menurut Suharimi Arikunto Suharimi Arikunto (2006:155) mengungkapkan bahwa interview diartikan sebagai sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk mendapatkan informasi dari yang di wawancarai (interviewee).



B. Tujuan wawancara 1. Untuk memperolh informasi guna menjelaskan situasi tertentu 2. Untuk melengkapi suatu penyelidikan ilmiah 3. Untuk memperoleh data agar dapt mempengaruhi situasi tertentu 4. Untuk



mengkontruksi



mengenai



orang,



kejadian,organisasi,serta



memverifikasi,



mengubah dan memperluas kontruksi yang dikembangkan oleh penelitih sebagai pengecekan anggota.



C. Jenis jenis wawancara Ditinjau dari segi pe;aksanaannya, wawancara dibagi menjadi dua, yaitu :



1.      Wawancara bebas, yaitu pewawancara tidak menyiapkan pertanyaan terlebih dahulu kepada narasumber dikarenakan beberapa faktor seperti suasana. 2.      Wawancara terpimpin, yaitu pewawancara telah menyiapkan pertanyaan-pertanyaan untuk diajukan kepada narasumber sebelum kegiatan wawancara dimulai. 3.



wawancara



bebas



terpimpin,



dalam



wawancara



bebas



terpimpin



pewawancara



mengombinasikan wawancara bebas dengan wawancara terpimpin, yang dalam pelaksanaannya pewawancara sudah memegang pedoman tentang apa apa yang ditanyakan secara garis besar. Menurut Floyd G. Arpan dalam Toward Better Communication, berdasarkan bentuknya, wawancara dapat dikelompokkan kedalam tujuh jenis, yaitu : 1. Personal interview ( wawancara sosok pribadi) 2. News interview 3. Casual interview (wawancara sambil lalu) 4. Telephone interview 5. Written interview 6. Discussion interview ( wawancara kelompok)



D. Sikap sikap yang harus dimiliki oleh seorang pewawancara Sikap – Sikap yang Harus dimiliki oleh Pewawancara Saat melakukan wawancara, pewawancara harus dapat menciptakan suasana agar tidak kaku sehingga responden mau menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Untuk itu, sikapsikap yang harus dimiliki seorang pewawancara adalah sebagai berikut: 



Netral; artinya, pewawancara tidak berkomentar untuk tidak setuju terhadap informasi yang diutarakan oleh responden karena tugasnya adalah merekam seluruh keterangan dari responden, baik yang menyenangkan atau tidak.







Ramah; artinya pewawancara menciptakan suasana yang mampu menarik minat si responden.







Adil; artinya pewawancara harus bisa memperlakukan semua responden dengan sama. Pewawancara harus tetap hormat dan sopan kepada semua responden bagaimanapun keberadaannya.







Hindari ketegangan; artinya, pewawancara harus dapat menghindari ketegangan, jangan sampai responden sedang dihakimi atau diuji. Kalau suasana tegang, responden berhak membatalkan pertemuan tersebut dan meminta pewawancara untuk tidak menuliskan hasilnya. Pewawancara harus mampu mengendalikan situasi dan pembicaraan agar terarah.



Dalam melakukan suatu wawancara, ada beberapa hal yang harus diketahui oleh pewawancara, antara lain : 



Posisi duduk harus sopan ( jangan bersikap menentang ).







Membuat wawancara dengan salam pembuka, perkenalan diri, dan asal lembaga.







Suara haruslah jelas agar dapat ditangkap oleh narasumber.







Jangan memberikan pertanyaan yang dapat menyinggung ataupun menyudutkan narasumber.







Penyelaan dalam wawancara dapat dilakukan setelah narasumber memberikan penjelasan.







Menutup wawancara dengan salam penutup dan berterima kasih kepada narasumber atas informasi yang diberikan.



Bentuk wawancara yang dilakukan tidaklah harus pewawancara dan narasmber bertatap muka langsung, melainkan ada cara lain, seperti : ·         Wawancara pribadi ·         Wawancara telepon ·         Wawancara kelompok ·         Wawancara spontan Dalam melakukan wawancara, haruslah kita mencatat apa saja jawaban dari narasumber tentang masalah yang sedang dibicarakan. Mencatat pokok-pokok jawaban dari narasumber tentunya penting, agar informasi yang diberikan dapat diingat dan dengan mudah untuk dijadikan suatu narasi oleh pewawancara agar penyampaian informasi dari narasumber dapat dengan mudah dipahami. Dalam menulis jawaban dari narasumber, sebaiknya pewawancara haruslah memperhatikan :



·         Kata-kata yang diucapkan narasumber hendaknya ditulis apa adanya. Hal ini akan membuat cerita tersebut hidup. Seolaholah narasumber langsung bercerita pada setiap pembaca. Keterangan mengenai keadaan sekitar narasumber membantu pembaca untuk melihat narasumber ketika diwawancarai. ·         Kejadian-kejadian, keterangan-keterangan, dan pendapat-pendapat yang diberikan narasumber mempunyai bobot terhadap tulisan, namun usahakanlah agar lebih jeli dalam penyampaiannya. ·         Wawancara menjadi efektif jika tujuan pewawancara jelas, yaitu untuk memberi informasi, hiburan, bimbingan praktis, atau laporan. E.   Langkah-Langkah Melakukan Wawancara



Dalam melakukan suatu wawancara, haruslah kita ketahui bagaimana langkah-langkah untuk melakukannya, agar pewawancara tidak salah ketika melkukannya. Langkah-langkah dalam melakukan wawancara adalah sebagai berikut : ·         Menetapkan tujuan wawancara Sebelum wawancara dilakukan, perlu ditetapkan tujuan wawancara. Penetapan tujuan ini dilakukan agar pertanyaan yang kalian ajukan kepada narasumber bisa terarah pada informasi yang kita butuhkan sehingga wawancara akan berhasil. ·         Menyiapkan daftar pertanyaan Wawancara adalah proses dialog antara orang yang mencari informasi dengan orang yang memberikan informasi. Dalam dialog terjadi karena adanya pertanyaan dari pewawancara dan



jawaban dari narasumber. Berikut adalah petunjuk penyusunan daftar pertanyaan dalam wawancara. a. Pertanyaan disusun berdasarkan tujuan wawancara. b. Upayakan satu pertanyaan untuk menggali satu informasi. c. Kalimat tanya disusun dengan singkat dan jelas. d. Daftar pertanyaan dibicarakan dulu dengan orang yang lebih mengerti. Dalam melakukan wawancara dilakukan dengan beberapa tahapan. a. Pewawancara membuat janji dulu dengan narasumber, kapan dan dimana narasumber bersedia diwawancarai. Jangan lupa sampaikan tujuan wawancara kepada narasumber. b. Pembukaan Awalilah dengan pembicaraan ringan, seperti menanyakan kabar dan kondisi narasumber serta tunjukkan sikap yang ramah dan bersahabat. c. Tahapinti Ajukan pertanyaan secara urut, singkat, dan jelas. Lakukan perekaman selain pencatatan. Hindarilah



pertanyaan



yang



memojokkan



atau



menginterogasi.



d.Penutup Akhiri wawancara dengan kesan yang baik dan menyenangkan. Jangan lupa ucapkan terima kasih atas waktu dan kesediaan narasumber diwawancarai. Melaporkan hasil wawancara Hasil wawancara dituliskan sebagai bentuk laporan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam Menyusun laporan hasil wawancara : 1. Perhatikan kaidah penulisan laporan. 2. Jangan mencampuri hasil wawancara dengan pendapat sendiri. 3. Pilihlah data yang relevan dengan permasalahan. 4. Jaga nama baik narasumber dan bila perlu jaga kerahasiaan identitas narasumber. F. Kelebihan wawancara dalam pengumpulan data



Kerlinger (dalam Hasan:2000) menyebutkan bahwa terdapat 3 hal yang menjadi kekuatan metode wawancara, yaitu : 



Ketika teknik lain sudah tidak dapat dilakukan, Wawancara menjadi satu-satunya hal yang dapat dilakukan







Mampu mendeteksi tingkat pengertian subjek terhadap pertanyaan yang diajukan. Jika subjek tidak mengerti, bisa diantisipasi oleh penanya dengan memberikan penjelasan.







Fleksibel, dikarenakan pelaksanaanya dapat disesuaikan dengan masing-masing individu.



Berikut beberapa kelebihan lainnya dari metode wawancara : 



Dapat memperoleh informasi sedalam-dalamnya tentang suatu masalah, khususnya yang berkenaan dengan pribadi seseorang.







Peneliti dapat memperoleh informasi yang diinginkan dengan cepat.







Peneliti dapat memastikan bahwa jawaban yang diterima langsung dari subjek yang bersangkutan.







Pewawancara dapat informasi yang akurat, sekaligus menilai validitas jawaban berdasarkan gerak-gerik, nada, dan raut muka dari informan.







Informasi yang diperoleh akan lebih dipercayai kebenarannya. Hal ini dikarenakan salah tafsiran dapat diperbaiki pada saat wawancara dilakukan.







Informan lebih bersedia mengungkapkan keterangan dengan lebih leluasa dalam pengungkapannya.







Partisipasi responden atau yang diwawancarai lebih tinggi dibandingkan pengumpulan data dengan teknik kuesioner.







Tidak memerlukan perlengkapan khusus untuk wawancara







Dapat dilakukan dimana saja







Dapat dilaksanakan pada setiap individu & tingkat usia







Tidak dibatasi oleh kemampuan membaca atau menulis subjek (responden).



G. Kekurangan wawancara dalam pengumpulan data



Yin (2003) mengutarakan bahwa disamping kekuatan, metode wawancara juga memiliki kelemahan, yaitu : 



Pertanyaan yang kurang baik penyusunannya, dapat membuat hasil wawancara menjadi bias.







Jawaban yang ditimbulkan dari pertanyaan, dapat membuat hasil wawancara menjadi bias apabila responnya tidak sesuai.







Pertanyaan yang kurang baik dapat membuat hasil penelitian menjadi kurang akurat.







Terdapat kemungkinan bahwa subjek hanya memberikan jawaban yang dicari oleh interviewer.







Memerlukan waktu, tenaga, dan biaya yang lebih besar dari metode yang lainnya.







Memiliki ketergantungan pada individu yang akan diwawancarai







Keadaan wawancara dapat dengan mudah dipengaruhi oleh lingkungan sekitar







Memerlukan penguasaan keterampilan bahasa yang baik dari interviewer



PENUTUP A.Kesimpulan



wawancara adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan informasi yang akurat dari narasumber yang dianggap terpercaya. Dalam melakukan wawancara pewawancara haruslah bersikap sopan dan tidak boleh menyinggung jawaban narasumber. Agar wawancara kita berhasil maka haruslah kita mengetahui topik yang sedang dibicarakan dan buatlah pertanyaan tentang bagian yang tidak jelas yang termasuk dalam kategori topik yang dibahas.



Menyajikan hasil wawancara dapat berupa pertanyaan yang diselingi oleh jawaban dari narasumber. Untuk mempublikasikan hasil wawancara agar masyarakat mengetahui dan paham atas hasil wawancara, maka dari susunan pertanyaan tadi agar diubah dalam bentuk narasi. .



DAFTAR PUSTAKA Batuah, Malin. “ Langkah-langkah melakukan wawancara”. http://bahasaindonesiayh.blogspot.com/2012/05/langkah-langkah-melakukan-wawancara.html  ( diakses pada 30 Mei 2012 ) Anonim. “ Pengertian Wawancara dan Teknik Wawancara” http://id.shvoong.com/humanities/theory-criticism/2035973-pengertian-wawancara-dan-teknikwawancara/  ( diakses pada 12 Agustus 2010 ) “.http://penayunus.wordpress.com/2010/02/17/cara-penulisan-daftar-pustaka-dari-internet/ ( diakses pada 17 Februari 2010 ) http://teorikuliah.blogspot.com/2009/09/pengertian-wawancara-tv-tujuan-dan.html http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2200836-tujuan-wawancara/ http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2170427-pengertian-dan-fungsiwawancara/ http://id.shvoong.com/humanities/theory-criticism/2035973-pengertian-wawancara-dan-teknikwawancara/



http://id.wikipedia.org/wiki/Wawancara