Pelatihan Penyusunan Soal HOTS DI SMA [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

USULAN PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT (PKM)



PELATIHAN PENYUSUNAN SOAL HIGH ORDER THINKING SKILL (HOTS) BAGI GURU-GURU FISIKA DI SMA



PENGUSUL : Tri Isti Hartini (0313097506 / Ketua) Martin S.Pd., M.Pd (Anggota)



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA 2018



HALAMAN PENGESAHAN PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT 1.



Judul



: Pelatihan Penyusunan Soal High Order Thinking Skill (HOTS) Bagi Guru-Guru Fisika Di SMA : Guru-guru MGMP Fisika di Kota Depok : Sekolah / Pendidikan :



2. 3. 4. 5.



Mitra Program PKM Jenis Mitra Sumber Daya IPTEK Ketua Tim Pengusul a. Nama : Tri Isti Hartini, M.Pd b. NIDN : 0313097506 c. Jabatan/Golongan : Lektor d. Program Studi/Fakultas : Pendidikan Fisika/FKIP e. Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA f. Bidang Keahlian : Pendidikan Fisika g. Alamat Kantor /Telp/Faks/e-mail : Jln. Tanah Merdeka Pasar Rebo Jakarta (021)8411531 6. Anggota Tim Pengusul a. Jumlah Anggota : Dosen 1 orang b. Nama Anggota I/bidang keahlian : Martin, S.Pd, M.Pd / Pendidikan Fisika c. Mahasiswa yang terlibat : 2 orang d. Alumni yang terlibat : 1 orang e. Staff pendukung yang terlibat :7. Lokasi Kegiatan/Mitra a. Wilayah Mitra (Desa / Kecamatan) : Depok b. Kabupaten / Kota : Depok c. Provinsi : Jawa Barat d. Jarak PT ke lokasi mitra (km) : 23 Km 8. Fasilitas Pendukung : Modul Penyusunan soal HOTS 9. Luaran yang dihasilkan : Soal-Soal Fisika berbasis High Order Thinking Skill (HOTS) 10. Jangka waktu pelaksanaan : 2 Bulan 11. Biaya Total : Rp. 8.000.000,-



Mengetahui,



Jakarta, 20 November



Dekan FKIP UHAMKA



Ketua Tim Pengusul



(Dr. Desvian Bandarsyah, M.Pd) NIDN. 0317126903



2018



(Tri Isti Hartini, S.Pd, M.Pd) NIDN. 0313097506 Menyetujui, Ketua LPPM UHAMKA



(Dr. Lelly Qodariah, M.Pd.) NIDN. 0313026403



IDENTITAS DAN URAIAN UMUM



1



1. Judul Pengabdian kepada Masyarakat: Pelatihan Penyusunan Soal High Order Thinking Skill (HOTS) Bagi Guru-Guru Fisika Di SMA 2. Tim Pelaksana No Nama



Jabatan



Bidang keahlian



Program Studi



Pendidikan Fisika Pendidikan Fisika



Pendidikan Fisika Pendidikan Fisika



1.



Tri Isti Hartini, M.Pd



-



2.



Martin, S.Pd, M.Pd



-



Alokasi Waktu (jam/minggu)



3. Objek (khalayak sasaran) Pengabdian kepada Masyarakat: Guru-guru Fisika SMA 4. Masa Pelaksanaan Mulai : bulan: Oktober Berakhir : bulan: Januari



tahun: 2018 tahun: 2019



5. Usulan Biaya LPPM UHAMKA : Rp. 8.000.000,6. Lokasi Pengabdian kepada Masyarakat: Depok 7. Mitra yang terlibat (uraikan apa kontribusinya): Mitra yang terlibat dalam Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini akan memperoleh beberapa kontribusi, diantaranya mitra akan memiliki kumpulan soal HOTS sebagai instrumen tes penunjang untuk pengajaran Fisika di SMA. 8. Permasalahan yang ditemukan dan solusi yang ditawarkan: Guru-guru dalam forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran Fisika masih belum memaksimalkan instrumen HOTS sebagai alat penilaian pembelajaran di sekolah. Guru mapel Fisika juga jarang membuat instrumen yang benar-benar memiliki kualitas tinggi dengan melalui uji validitas, reliabilitas dan daya pembeda. 9. Kontribusi mendasar pada khalayak sasaran (uraikan tidak lebih dari 50 kata, tekankan pada manfaat yang diperoleh): Sekolah akan memiliki guru Fisika yang kompeten dalam membuat instrumen tes HOTS. 10. Rencana luaran berupa jasa, sistem, produk/barang, paten, atau luaran lainnya yang ditargetkan: Luaran yang diharapkan adalah guru yang kompeten dalam menyusun soal HOTS. KATA PENGANTAR



2



Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala yang telah memberikan banyak nikmat, taufik dan hidayah. Sehingga kami dapat menyelesaikan revisi proposal Pengabdian Kemitraan Masyarakat yang berjudul “Pelatihan Penyusunan Soal High Order Thinking Skill (HOTS) Bagi Guru-Guru Fisika Di SMA ” dengan baik tanpa ada halangan yang berarti. Proposal ini telah kami selesaikan dengan maksimal berkat kerjasama dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu kami sampaikan banyak terima kasih kepada segenap pihak yang telah berkontribusi secara maksimal dalam penyelesaian proposal ini. Di luar itu, penulis sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan proposal ini, baik dari segi tata bahasa, susunan kalimat maupun isi. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati, kami selaku penyusun menerima segala kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga pengabdian kemitraan masyarakat ini dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan dan memberikan manfaat nyata untuk masyarakat luas.



Jakarta, 20 November 2018



Tim Pengusul



3



DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN ……………………………………………………



Hal 1



IDENTITAS DAN URAIAN UMUM ……………………………………….



2



KATA PENGANTAR…………………………………………………………



3



DAFTAR ISI …………………………………………………………………..



3



DAFTAR TABEL.……………………………………………………………..



4



BAB 1. PENDAHULUAN …………………………………………................



6



1.1. Analisis Situasi ……………………………………………………….



6



1.2. Permasalahan Mitra …………………………………………………..



8



BAB 2. SOLUSI DAN TARGET LUARAN …………………………………



9



2.1. Solusi ………………………………………………………….……...



9



2.2. Target Luaran ………………………...………………………………



9



BAB 3. METODE PELAKSANAAN. ………………………………….……..



14



3.1 Metode Pelaksanaan………. .…………………………………………



14



3.2. Langkah-langkah Kegiatan ……………………………………………



14



BAB 4. KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI ……………………………..



17



4.1 Kelayakan Perguruan Tinggi .…………………………………………



17



4.2. Kualifikasi Tim Pelaksana ……………………………………………



17



BAB 5. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ……………….……….……...



18



5.1. Anggaran Biaya ………………………………………………………



18



5.2. Jadwal Kegiatan ……………………………………………………...



19



DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………….



19



LAMPIRAN Lampiran 1. Justifikasi Anggara Kegiatan ……………….................................



22



Lampiran 2. Biodata Ketua dan Anggota………………….. ………………...



23



Lampiran 3. Gambaran Iptek yang akan dilaksanakan kepada mitra ………….



26



Lampiran 4. Peta Lokasi Wilayah Mitra …………………………………….....



27



Lampiran 5. Surat Pernyataan Mitra ……..………………………………….....



28



4



DAFTAR TABEL Tabel 5.1 Rincian Kegiatan ……………………………………………………



Hal 17



Tabel 5.2 Rencana Anggaran Penyelenggaraan….…………………………….



18



5



BAB 1. PENDAHULUAN



1.1 Analisis Situasi Guru sebagai tenaga profesional mempunyai fungsi, peran, dan kedudukan yang sangat penting dalam mencapai visi pendidikan 2025 yaitu menciptakan insan Indonesia cerdas dan kompetitif. Di dalam Permendiknas nomor 16 Tahun 2007 kompetensi guru meliputi kompetensi Pedagogik, Kepribadian, Sosial dan Profesional. Salah satu kompetensi guru dalam dimensi pedagogik adalah dapat menyelenggarakan penilaian, evaluasi proses dan hasil belajar, dengan kompetensi inti diantaranya dapat menentukan aspek-aspek proses dan hasil belajar yang penting untuk dinilai dan dievaluasi



sesuai



dengan



karakteristik



mata



pelajaran



Fisika



dan



mengembangkan instrumen penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar. Pada hakikatnya, penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi. Dalam pendidikan, penilaian berarti proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik. Untuk melaksanakan penilaian, guru memerlukan instrumen penilaian dalam bentuk soalsoal,



baik



untuk



menguji



aspek



kognitif,



afektif,



maupun



psikomotor.



Instrumen penilaian yang digunakan guru untuk menguji hasil belajar peserta didik pada aspek kognitif biasanya diambil dari berbagai buku atau kumpulan soalsoal ujian. Soal dapat berupa uraian atau pilihan ganda. Kenyataan di lapangan, soalsoal cenderung lebih banyak menguji aspek ingatan. Banyak buku yang menyajikan materi dengan mengajak peserta didik belajar aktif, sajian konsep sangat sistematis, tetapi sering diakhiri soal evaluasi yang kurang melatih keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik. Dari data yang dirilis oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) menyatakan (Iswadi, 2016) bahwa berdasarkan hasil survey Programme of International Student Assessment (PISA) tahun 2015, peserta didik Indonesia berada pada peringkat 62 dari 69 negara peserta. Di mana soal yang terdapat dalam PISA berupa soal dengan tingkat berpikir tinggi atau High Order Thinking Skill (HOTS). Hal ini menunjukkan bahwa tingkat berpikir peserta didik di Indonesia masih rendah dibandingkan dengan negara lain.



6



Peserta didik tingkat SMA harus mulai dilatih berpikir tingkat tinggi sesuai dengan usianya. Melatih peserta didik untuk terampil ini dapat dilakukan guru dengan cara melatihkan soal-soal yang sifatnya mengajak siswa berpikir dalam level analisis, sintetis dan evaluasi. Keterampilan berpikir tingkat tinggi atau ”Higher Order Thinking Skill” (HOTS) jika ditinjau dari ranah kognitif pada Taksonomi Bloom, berada pada level analisis, sintesis, dan evaluasi. Mengembangkan butir soal harus mengikuti rambu-rambu yang ditetapkan, baik untuk penulisan soal secara umum maupun rambu-rambu berdasarkan tingkat berpikir peserta didik yang mengerjakan soal. Untuk pembuatan soal HOTS, penulis soal biasanya merasa agak kesulitan dalam mengkreasinya. Disamping sulit menentukan perilaku yang diukur juga sulit dalam merumuskan masalah yang dijadikan dasar pertanyaan. Untuk membantu guru dalam meningkatkan keterampilan berpikir peserta didik melalui soal-soal, akan dijabarkan bagaimana cara mengembangkan soal-soal fisika yang termasuk dalam kategori HOTS berdasarkan Taksonomi Bloom. HOTS Berdasarkan Taxonomi Bloom, masuk pada tiga level tertinggi yaitu analisis, sintesis, dan evaluasi. Dalam soal-soal pembelajaran Fisika keterampilan analisis, sintesis, dan evaluasi dapat dikembangkan misalnya dengan menyajikan stimulus dalam bentuk data percobaan, grafik, gambar suatu fenomena atau deskripsi singkat suatu fenomena yang selanjutnya digunakan siswa untuk menjawab soal. Soal-soal untuk pengujian ini dapat dibuat dalam bentuk soal pilihan ganda maupun uraian. Teknik penulisan soal HOTS secara umum hampir sama dengan teknik penulisan soal-soal biasa tetapi karena peserta didik diuji pada proses analisis, sintesis atau evaluasi, maka pada soal harus ada komponen yang dapat dianalisis, disintesis atau dievaluasi. Komponen ini di dalam soal dikenal dengan istilah stimulus Selain itu soal-soal Fisika juga harus menguji keterampilan proses Fisika, karena pendekatan pembelajaran yang dianjurkan adalah pendekatan keterampilan proses. Oleh karena itu kata kerja yang dipilih pada ranah kognitif diutamakan yang sesuai dengan keterampilan proses. Untuk soal-soal Fisika, guru dapat memilih kata kerja yang sesuai dengan konsep Fisika yang dipelajari peserta didik dan sesuai dengan indikator hasil belajar yang diturunkan dari kompetensi dasar yang harus dicapai peserta didik pada setiap konsep Fisika.



7



1.2 Permasalahan Mitra Berdasarkan informasi yang diperoleh dari guru-guru MGMP Fisika di SMA, masalah yang dihadapi dapat diidentifikasikan sebagai berikut: 1. Guru-guru dalam forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran Fisika masih belum memaksimalkan instrumen HOTS sebagai alat penilaian pembelajaran di sekolah. 2. Guru mata pelajaran Fisika jarang membuat instrumen yang benar-benar memiliki kualitas tinggi dengan melalui uji validitas, reliabilitas dan daya pembeda



8



BAB 2. SOLUSI DAN TARGET LUARAN 2.1 Solusi Mencermati permasalahan tersebut, maka solusi yang ditawarkan adalah melalui kegiatan: 1. Pelatihan penyusunan soal HOTS Fisika bagi guru-guru mata pelajaran Fisika. 2. Pendampingan dalam menganalisis/uji coba hasil instrumen soal yang telah dibuat. Demikian tawaran Tim Pengabdian Masyarakat bagi guru-guru MGMP Fisika di kota Depok. Adapun peran Tim Pengabdian Masyarakat UHAMKA adalah memberikan bantuan pembinaan dan pendampingan secara teknis, serta memfasilitasi guru, sehingga guru mampu memiliki keterampilan dalam membuat instrumen soal HOTS. 2.2 Target Luaran Adapun luaran yang diharapkan dari pelatihan penyusunan soal HOTS ini adalah untuk memperkuat keterampilan guru-guru SMA dalam menyusun soal HOTS. Guruguru juga akan diberikan pelatihan dalam menguji coba kualitas soal seperti uji validitas dan reliabilitas. 2.3 Tinjauan Pustaka Higher Order of Thinking Skill (HOTS) adalah kemampuan berpikir kritis, logis, reflektif, metakognitif, dan berpikir kreatif yang merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Kurikulum 2013 juga menuntut materi pembelajarannya sampai metakognitif yang mensyaratkan peserta didik mampu untuk memprediksi, mendesain, dan memperkirakan. Sejalan dengan itu ranah dari HOTS yaituanalisis yang merupakan kemampuan berpikir dalam menspesifikasi aspek-aspek/elemen dari sebuah konteks tertentu; evaluasimerupakan kemampuan berpikir dalam mengambil keputusan berdasarkan



fakta/informasi;



dalam membangun



dan mengkreasi merupakan



gagasan/ide-ide.



kemampuan



Kemampuan-kemampuan



ini



berpikir



merupakan



kemampuan berpikir level atas pada taksonomi Bloom yang terbaru hasil revisi oleh Anderson dan Krathwohl seperti pada gambar di bawah ini.



9



Gambar 2.1 level berpikir Latar belakang digalakkannya pengembangan butir soal HOTS ini adalah rendahnya kemampuan peserta didik Indonesia dalam survey yang dilaksanakan oleh benchmarking internasional seperti PISA dan TIMSS. Belajar berpikir kritis tidak langsung seperti belajar tentang materi, tetapi belajar bagaimana cara berpikir kritis dalam penggunaanya untuk memecahkan masalah saling berkaitan satu sama lain. Keterampilan berpikir peserta didik dapat dilatihkan melalui kegiatan dimana peserta didik diberikan suatu masalah dalam hal ini masalah berbentuk soal yang bervariasi (Prayugo 2012). “Higher Order Thinking Skill” (HOTS) atau keterampilan berpikir tingkat tinggi dibagi menjadi empat kelompok, yaitu pemecahan masalah, membuat keputusan, berpikir kritis dan berpikir kreatif (Presseisen dalam Costa, 1985). Dalam pembentukan sistem konseptual fisika proses berpikir tingkat tinggi yang biasa digunakan adalah berpikir kritis. Keterampilan berpikir kritis sangat diperlukan pada zaman perkembangan IPTEK sekarang ini, sebab saat ini selain hasil-hasil IPTEK yang dapat dinikmati, ternyata timbul beberapa dampak yang membuat masalah bagi manusia dan lingkungannya. Para peneliti pendidikan menjelaskan bahwa belajar berpikir kritis tidak langsung seperti belajar tentang materi, tetapi belajar bagaimana cara mengkaitkan berpikir kritis secara efektif dalam dirinya. Maksudnya masing-masing keterampilan berpikir kritis dalam penggunaanya untuk memecahkan masalah saling berkaitan satu sama lain. Indikator keterampilan berpikir kritis dibagi menjadi lima kelompok (Ennis dalam Costa, 1985) yaitu ; memberikan penjelasan sederhana, membangun keterampilan dasar, menyimpulkan, membuat penjelasan lebih lanjut serta mengatur 10



strategi dan taktik. Keterampilan pada kelima kelompok berpikir kritis ini dirinci lagi sebagai berikut: 1) Memberikan



penjelasan



sederhana



terdiri



dari



keterampilanmemfokuskan



pertanyaan, menganalisis argumen, bertanya dan menjawab pertanyaan. 2) Membangun keteranpilan dasar terdiri dari menyesuaikan dengan sumber, mengamati dan melaporkan hasil observasi. 3) Menyimpulkan terdiri dari keterampilan



mempertimbangkan



kesimpulan,



melakukan generalisasi dan melakukan evaluasi. 4) Membuat penjelasan lanjut contohnya mengartikan istilah dan membuat definisi. 5) Mengatur strategi dan taktik contohnya menentukan suatu tindakan dan berinteraksi dengan orang lain dan berkomunikasi. Keterampilan berpikir kritis peserta didik antara lain dapat dilatih melalui pemberian masalah dalam bentuk soal yang bervariasi. Ada berbagai konsep dan contoh keterampilan berpikir yang dikembangkan oleh para ahli pendidikan. Keterampilan berpikir yang dikembangkan dan bentuk pertanyaannya menurut Linn dan Gronlund adalah seperti tertera pada Tabel 2.1. Tabel 2.1 Keterampilan Berfikir dan Bentuk Pertanyaan No



Keterampilan



Bentuk Pertanyaan



1.



Berfikir Membandingkan



-



Apa persamaan dan perbedaan antara ...



2.



Hubungan



sebab-



3.



akibat Memberi



-



dan ... Bandingkan dua cara berikut tentang ... Apa penyebab utama ... Apa akibat ...



alasan



-



Manakah pilihan berikut yang kamu pilih,



-



mengapa? Jelaskan mengapa kamu setuju/tidak setuju



-



dengan pertanyaan tentang ... Tuliskan pernyataan penting



yang



-



termasuk ... Ringkaslah dengan tepat isi ... Susunlah beberapa kesimpulan



yang



-



berasal dari data ... Tulislah sebuah pernyataan yang dapat



-



menjelaskan peristiwa berikut Berdasarkan ..., apa yang akan terjadi



-



bila... Apa reaksi A terhadap ...



(justifiying)



4.



5.



6.



Meringkas



Menyimpulkan



Berpendapat (inferring)



11



7.



Mengelompokkan



8.



Menciptakan



9.



10.



Menerapkan



Analisis



11.



Sintesis



12.



Evaluasi



-



Kelompokkan hal berikut berdasarkan ... Apakah hal berikut mememiliki ... Tuliskan beberapa cara sesuai dengan ide



-



anda tentang ... Lengkapilah cerita ... tentang apa yang



-



akan terjadi bila ... Selesaikan hal



-



menggunakan kaidah ... Tuliskan ... dengan menggunakan pedoman



-



... Manakah penulisan yang salah pada



-



paragraf ... Daftar dan beri alasan singkat tentang ciri



-



utama ... Tuliskan satu rencana untuk pembuktian ... Tuliskan sebuah laporan ... Apakah kelebihan dan kelemahan ... Berdasarkan kriteria ..., tuliskan evaluasi



berikut



dengan



tentang ...



BAB 3. METODE PELAKSANAAN



3.1 Metode Pelaksanaan Metode yang dilaksanakan pada kegiatan pengabdian ini adalah: metode ceramah, diskusi dan demontrasi atau praktek langsung. Materi ceramah antara lain tentang soal-soal HOTS dan cara penyusunan soal HOTS. Selanjutnya guru-guru langsung praktek menyusun soal HOTS dengan didampingi oleh instruktur dosen dan mahasiswa. Terakhir dilakukan uji coba soal dengan peserta pelatihan sebagai sampel. 3.2 Langkah-langkah Kegiatan Metode pelaksaan pelatihan ini diawali dengan pemaparan materi tentang soal HOTS pada mata pelajaran Fisika; kemudian diikuti dengan demonstrasi dan praktek langsung penyusunan soal HOTS oleh para peserta. Pelaksanaan praktek ini dilakukan secara individu. 12



1. Pemaparan Materi Materi yang disampaikan adalah materi ceramah antara lain tentang soal-soal HOTS dan cara penyusunan soal HOTS. Pemaparan materi ini dilakukan secara ceramah dan dilakukan tanya jawab kepada peserta pelatihan. Adanya pemaparan ini diharapkan peserta dapat mengetahui secara teori mengenai soal HOTS. 2. Pelatihan Peserta yang sudah mendapatkan pemaparan materi dan tanya jawab, maka dilanjutkan dengan workshop penyusunan soal HOTS secara individu. Terakhir dilakukan uji coba dan dievaluasi. 3. Prosedur kegiatan Kegiatan pengabdian ini meliputi beberapa tahapan di antaranya : 1. Koordinasi dengan ketua MGMP yang telah menjadi mitra untuk menentukan hari pelaksanaan pelatihan serta mendata peserta yang akan ikut, 2. Persiapan workshop, membeli bahan-bahan yang digunakan selama workshop pembuatan, 3. Pelaksanaan workshop di tempat mitra.



4. Langkah-langkah penyusunan soal HOTS Untuk menulis butir soal HOTS, penulis soal dituntut untuk dapat menentukan perilaku yang hendak diukur dan merumuskan materi yang akan dijadikan dasar pertanyaan (stimulus) dalam konteks tertentu sesuai dengan perilaku yang diharapkan. Selain itu uraian materi yang akan ditanyakan (yang menuntut penalaran tinggi) tidak selalu tersedia di dalam buku pelajaran. Oleh karena itu dalam penulisan soal HOTS, dibutuhkan penguasaan materi ajar, keterampilan dalam menulis soal (kontruksi soal), dan kreativitas guru dalam memilih stimulus soal sesuai dengan situasi dan kondisi daerah di sekitar satuan pendidikan. Berikut dFisikaparkan langkah-langkah penyusunan soal-soal HOTS. a. Menganalisis KD yang dapat dibuat soal-soal HOTS Terlebih dahulu guru-guru memilih KD yang dapat dibuatkan soal-soal HOTS. Tidak semua KD dapat dibuatkan model-model soal HOTS. Guru-guru secara



13



mandiri atau melalui forum MGMP dapat melakukan analisis terhadap KD yang dapat dibuatkan soal-soal HOTS. b. Menyusun kisi-kisi soal Kisi-kisi penulisan soal-soal HOTS bertujuan untuk membantu para guru dalam menulis butir soal HOTS. Secara umum, kisi-kisi tersebut diperlukan untuk memandu guru dalam: (a) memilih KD yang dapat dibuat soal-soal HOTS, (b) memilih materi pokok yang terkait dengan KD yang akan diuji, (c) merumuskan indikator soal, dan (d) menentukan level kognitif. c. Memilih stimulus yang menarik dan kontekstual Stimulus yang digunakan hendaknya menarik, artinya mendorong peserta didik untuk membaca stimulus. Stimulus yang menarik umumnya baru, belum pernah dibaca oleh peserta didik. Sedangkan stimulus kontekstual berarti stimulus yang sesuai dengan kenyataan dalam kehidupan sehari-hari, menarik, mendorong peserta didik untuk membaca. Dalam konteks ujian sekolah, guru dapat memilih stimulus dari lingkungan sekolah atau daerah setempat. d. Menulis butir pertanyaan sesuai dengan kisi-kisi soal Butir-butir pertanyaan ditulis sesuai dengan kaidah penulisan butir soal HOTS. Kaidah penulisan butir soal HOTS, agak berbeda dengan kaidah penulisan butir soal pada umumnya. Perbedaannya terletak pada aspek materi, sedangkan pada aspek konstruksi dan bahasa relatif sama. Setiap butir soal ditulis pada kartu soal, sesuai format terlampir. e. Membuat pedoman penskoran (rubrik) atau kunci jawaban.



14



BAB 4. KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI 4.1 Kelayakan Perguruan Tinggi Program Studi Pendidikan Fisika yang berada dalam naungan FKIP UHAMKA telah mendapat akreditasi B dari BAN PT pada tahun 2014 dengan No 396/SK/BANPT/Akred/s/x/2014. Hal ini menunjukkan bahwa Program Studi Pendidikan Fisika UHAMKA adalah program studi yang berkualitas yang diakui oleh badan akreditasi perguruan tinggi di Indonesia. Tim pelaksana menyelenggarakan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini mendapat dukungan penuh dari lembaga Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (LPPM) UHAMKA. Kegiatan pengabdian pada masyarakat merupakan salah satu usaha dalam mewujudkan salah satu Catur Darma Perguruan Tinggi yang bernilai sebagai gerakan penyumbang ilmu dan nilai-nilai akademik kepada masyarakat. 4.2 Kualifikasi Tim Pelaksana Kegiatan pelatihan penyusunan soal high order thinking skill (HOTS) bagi guruguru Fisika di SMA, tim pelaksananya terdiri dari 2 orang dosen Program Studi Pendidikan Fisika UHAMKA yang bertindak sebagai ketua pelaksana dan satu anggota pelaksana. Tim pelaksana merupakan lulusan Fisika Pendidikan yang mengampu mata kuliah Thermodinamika, Mekanika dan Elektronika Program Studi Pendidikan Fisika yaitu Tri Isti Hartini, M.Pd dan Martin, M.Pd. Dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja yang dimiliki oleh tim pelaksana bisa digunakan sebagai jaminan bahwa tim pelaksana layak untuk melakukan pengabdian masyarakat ini karena sudah sesuai dengan bidang keahliannya.



15



BAB 5. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 5.1 Rincian Biaya Perincian rencana anggaran pelaksanaan untuk kegiatan selama 1 hari disajikan pada Tabel 5.1 berikut ini: Tabel 5.1 Rencana anggaran biaya penyelenggaraan No.



1.



2.



3.



4.



5.



Jumlah (Rp)



Aktifitas Honorarium : a. Ketua Tim Pelaksana b. Anggota 1 (Dosen) c. Pemateri d. Mahasiswa 4 orang TOTAL 1 Bahan Habis Pakai a. ATK b. Dokumentasi c. Pembuatan sertifikat d. Spanduk dan Plakat TOTAL 2 Alat dan Bahan selama Workshop a. Kertas A4 b. Modem MIFI c. Koneksi internet TOTAL 3 Biaya Perjalanan: a. Transportasi lokal TIM b. Transportasi lokal anggota tim dan Tenaga Administrasi TOTAL 4 Administrasi, publikasi dan laporan: a. Penyusunan laporan b. Publikasi TOTAL 5 TOTAL: 1+2+3+4+5



Rp. 1.000.000,Rp. 800.000,Rp. 500.000,Rp. 500.000,Rp. 2.800.000,Rp. 500.000.Rp. 500.000,Rp. 500.000,Rp. 500.000,Rp. 2. 000.000,Rp. 500.000,Rp. 900.000,Rp. 100.000,Rp. 1.500.000,Rp. Rp.



500.000,500.000,-



Rp. 1.000.000,Rp. 200.000,Rp. 500.000,Rp. 700.000,Rp. 8.000.000,-



16



5.2 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Tabel 5.2 Rincian Kegiatan No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.



Jenis Kegiatan



Minggu Ke1 2 3 4



Persiapan dan konsolidasi tim Sosialisasi ke guru-guru MGMP Persiapan observasi dan perizinan Pembekalan dengan guru-guru Pelaksanaan a. Pemberian materi soal HOTS b. Workshop penyusunan soal HOTS Evaluasi kegiatan Penyusunan laporan



17



DAFTAR PUSTAKA Arifin, Zainal. 2014. Evaluasi Pembelajaran. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: PT Bumi Aksara. Costa, A.L. and Presseisen, B.Z., 1985. Glossary of Thinking Skill, in A.L. Costa (ed). Developing Minds: A Resource Book for Teaching Thinking,Alexandria: ASCD. PISA 2012 Result:What Student Know and Can Do–Student Performance in Reading Mathematics and Science. Volume 1. OECD: 2014 Iswadi, H. (2016, 12 7). Sekelumit Dari Hasil PISA 2015 Yang Baru Dirilis . Retrieved from Universitas Surabaya: http://www.ubaya.ac.id/2014/content/articles_detail/230/Overview-of-the-PISA2015-results-that-have-just-been-Released.html Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sukardi. 2008. Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya. Yogyakarta : bumi aksara. Suwandi, Sarwiji. 2010. Model Assesmen Dalam Pembelajaran. Surakarta: Yumma Pustaka.



18



LAMPIRAN



19



Lampiran 1 Justifikasi Anggaran No.



1.



2.



3.



4.



5.



Jumlah (Rp)



Aktifitas Honorarium : e. Ketua Tim Pelaksana f. Anggota 1 (Dosen) g. Pemateri h. Mahasiswa 4 orang TOTAL 1 Bahan Habis Pakai e. ATK f. Dokumentasi g. Pembuatan sertifikat h. Spanduk dan Plakat TOTAL 2 Alat dan Bahan selama Workshop d. Kertas A4 e. Modem MIFI f. Koneksi internet TOTAL 3 Biaya Perjalanan: c. Transportasi lokal TIM d. Transportasi lokal anggota tim dan Tenaga Administrasi TOTAL 4 Administrasi, publikasi dan laporan: c. Penyusunan laporan d. Publikasi TOTAL 5 TOTAL: 1+2+3+4+5



Rp. 1.000.000,Rp. 800.000,Rp. 500.000,Rp. 500.000,Rp. 2.800.000,Rp. 500.000.Rp. 500.000,Rp. 500.000,Rp. 500.000,Rp. 2. 000.000,Rp. 500.000,Rp. 900.000,Rp. 100.000,Rp. 1.500.000,Rp. Rp.



500.000,500.000,-



Rp. 1.000.000,Rp. 200.000,Rp. 500.000,Rp. 700.000,Rp. 8.000.000,-



20



Lampiran 2 Biodata Ketua Dan Anggota Peneliti A. Identitas Diri



21



22



Anggota 1 A. Identitas Diri 1. Nama Lengkap



: Martin, M.Pd



2. Tempat tgl Lahir



: Manggar, 07 Maret 1991



3. Jenis Kelamin



: Laki-laki



4. Bidang Keahlian



: Pendidikan Fisika



5. Kantor/unit kerja



: FKIP / Pendidikan Fisika UHAMKA



6. Alamat kantor



: Jl Tanah Merdeka Jak-Tim



7. Telepon



:-



8. Alamat Rumah



: Jl. Asmat Ari, No. 36, Koja, Jakarta Utara



9. No Hp



: 087870878677



10. Email



: [email protected]



11.Riwayat Pendidikan



:



Bidang No



Jenjang



Tahun Lulus



Asal PT



Prodi/Jurusan



1



S.1/D4/Profesi



2013



UHAMKA



Pend. Fisika



Keahlian (peminatan) Pend. Fisika



2



S.2/Sp-1



2018



Universitas



Pen. Fisika



Pend. Fisika



Negeri Jakarta 3



S.3/Sp-2



---



---



---



---



4



Lainnya



---



---



---



---



Demikian biodata ini dibuat dengan sebenarnya. Jakarta, 11 Oktober 2018



Martin, M.Pd



Lampiran 3. Gambaran IPTEK yang akan dilaksanakan kepada mitra



23



Kurikulum 2013 diharapkan dapat membantu peserta didik untuk meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills/HOTS), karena berpikir tingkat tinggi dapat mendorong peserta didik untuk berpikir secara luas dan mendalam tentang materi pelajaran. Oleh karena itu, diperlukan soal HOTS yang berkualitas dan memenuhi prasyarat uji validitas dan reliabilitas.



Lampiran 4. Peta Lokasi Wilayah Mitra 24



Peta Lokasi



Lampiran 5. Surat Pernyataan Mitra 25



26