Pemanfaatan Air Limbah Dan Peraturannya [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PEMANFAATAN AIR LIMBAH DAN PERATURANNYA Oleh : Ahdes Fuadi, STP Kasubdit Pengendalian Penc.Industri



Pendahuluan Pemanfaatan AL sudah diatur dalam : 1. PP No.82 Tahun 2001 ttg PKA & PPA, pd Ps.35 ayat (1) ayat (2) & ayat (3) : (1) Setiap U &/atau K yg akan memanfaatkan AL ke tanah utk aplikasi pd tanah wajib mendapat izin tertulis dari Bupati/Walikota. (2) Permohonan izin sbgmana dimaksud dlm ayat (1) didasarkan pd hsl kajian AMDAL atau kajian UKL & UPL. (3) Ketentuan mengenai syarat, tata cara perizinan ditetapkan oleh Bupati/Walikota dg memperhatikan pedoman yg ditetapkan oleh Menteri. 2. PerMenLH No.01 Tahun 2010 ttg Tatalaksana PPA,



Ps.1 angka 20 yg berbunyi : “Pemanfaatan AL utk aplikasi pd tanah adalah pemanfaatan AL suatu jenis U &/atau K, yg pd kondisi ttt msh mengandung unsur2 yg dpt dimanfaatkan, sbg substitusi pupuk & penyiraman tanah pd lahan pembudidayaan tanaman”. Ps. 25 yg berbunyi : “Izin lingk yg berkaitan dg pemanfaatan AL ke tanah utk aplikasi pada tanah diselenggarakan melalui tahapan: a. pengajuan permohonan izin; b. analisis & evaluasi permohonan izin; dan c. penetapan izin”.



Pendahuluan 3.



PermenLH No. 28 Tahun 2003 Ttg Ped. Teknis Pengkajian Pemanfaatan AL Industri Minyak Sawit Pd Tanah Di Perkebunan Kelapa Sawit



4.



PermenLH No.29 Tahun 2003 ttg Ped.Syarat & Tata Cara Perizinan Pemanfaatan AL Industri Minyak Sawit Pd Tanah Di Perkebunan Kelapa Sawit. Dengan Terbitnya PP No.22 Tahun 2021 ttg Penyelenggaraan Perlindungan Dan Pengelolaan LH dan PermenLHK No.5 Tahun 2021 ttg Tata Cara Penerbitan Persetujuan Teknis (Pertek) & Surat Kelayakan Operasional (SLO) Keg. Pembuangan &/Atau Pemanfaatan Air Limbah, maka Keg.Pemanfaatan AL semakin didorong dan digalakkan



PP NOMOR 22 TAHUN 2021 TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP



Pasal 127 (1) PPA dilaksanakan sesuai dg RPPMA sbgmana dimaksud dlm Ps 117 (2) PPA sbgmana dimaksud pd ayat (1) meliputi: a. Pencegahan Pencemaran Air; b. Penanggulangan Pencemaran Air; dan c. Pemulihan Mutu Air.



Pasal 128 (1) Pencegahan Penc.Air sbgmana dimaksud dlm Ps 127 ayat(2) huruf a dilakukan pd sbr penc.: a. nirtitik; dan b. titik. (2) Pencegahan Penc.Air sebagaimana dimaksud pd ayat (1) huruf a dilakukan melalui cara pengelolaan terbaik.



Pasal 128 (3) Pencegahan Penc.Air sebagaimana dimaksud pd ayat (1) huruf b dilakukan melalui: a. penyediaan sarana & prasarana; b. pelaksanaan pengurangan, penggunaan kembali, pendauran ulang, perolehan kembali manfaat, &/atau pengisian kembali Air Limbah; c. penetapan BMAL; d. Pertek utk pemenuhan BMAL; e. penyediaan personel yg kompeten dlm PPA; f. internalisasi biaya PPMA; & g. penerapan sistem perdagangan alokasi beban pencemar air.



Pasal 130 (1) PJU &/atau Keg. yg rnenghasilkan AL wajib Mengolah AL (2) Hsl pengolahan AL sbgmana dimaksud pd ayat (1) dilakukan: a. Pemanfaatan dg cara sbgmana dimaksud dlm Ps. 128 ayat (3) huruf b; b. Pemanfaatan dg cara aplikasi ke tanah; &/atau c. Pembuangan ke Badan Air Permukaan &/atau ke formasi ttt. (3) Pelaksanaan pemanfaatan &/atau pembuangan AL sbgmana dimaksud pd ayat (21 dilaksanakan dg tdk menimbulkan dampak penc. &/atau kerusakan LH serta sesuai Peraturan PUU.



Pasal 131 (1) Menteri menetapkan BMAL sbgmana dimaksud dlm Ps. 128 ayat (3) huruf c. (2) BMAL sbgmana dimaksud pd ayat (f ) diterapkan pd U &/atau K yg melakukan keg.: a. pembuangan AL ke Badan Air Permukaan; b. pemhuangan &/atau pemanfaatan AL ke formasi ttt; c. pemanfaatan AL utk aplikasi ke tanah: &/atau d. bentuk pembuangan &/atau pemantaatan AL lainnya sesuai dg perkembangan IPTEK (3) Penetapan BMAL utk keg.sbgmana dimaksud pd ayat (2) dilakukan berdasarkan: a. ketersediaan teknologi pengolahan AL; & b. pertimbangan ekonomi



Pasal 133 (1) PJ U &/atau K wajib Amdal atau UKL-UPL yg melakukan keg. pembuangan &/atau pemanfaatan AL sbgmana dimaksud dlm Pasal 131 ayat (2) wajib: a. membuat kajian; atau b. menggunakan standar teknis yg disediakan oleh Pemerintah, sbg dasar pertimbangan dlm penetapan Pertek pemenuhan BMAL. (2) Pengelola kawasan dlm memeriksa RKL-RPL rinci Pelaku Usaha dlm kawasan yg melakukan keg. pembuangan &/atau pemanfaatan sbgmana dimaksud dlm Pasal 131 ayat (2), mempersyaratkan Pertek pemenuhan BMAL pd RKL RPL rinci.



Pasal 133 (lanj…) (3) Kajian sbgmana dimaksud pd ayat (1) huruf a bagi keg. pembuangan Air Limbah ke Badan Air permukaan sbgmana dimaksud dlm Pasal 131 ayat (2) huruf a meliputi: a. Jns & kapasitas prod,; b. Jns & jlh bhn baku & bhn penolong yg digunakan; c. Sbr, kapasitas air baku, & neraca air; d. Sbr, debit, volume, & karakteristik mutu air limbah; e. Perhitungan detil & kriteria desain SISPAL & lumpur yg dihasilkan; f. Hsl pemantauan rona lingk. awal air permukaan; g. Perhitungan BMAL berdasarkan alokasi beban penc.air & prediksi sebaran Air Limbah di air permukaan; h. Lokasi titik penaatan, pembuangan Air Limbah, dan pemantauan air perrnukaan; i. Renc. pemantauan mutu Air Limbah & air permukaan; & j. sarana prasarana & sistem penanggulangan keadaan darurat.



Pasal 134 (1) Kajian pembuangan &/atau pemanfaatan AL sbgmana dimaksud dlm pasal 133 dilakukan melalui penyusunan skenario dampak berdasarkan: a. fungsi ekologis di sekitar U &/atau K; b. alokasi beban penc. air; dan/atau c. teknologi yg akan digunakan pd renc. U &/atau K. (2) Dlm hal alokasi beban penc. air belum ditetapkan, perhitungan BMAL dilakukan melalui prediksi sebaran Air Limbah berdasarkan data Mutu Air pd segmen atau zonasi Badan Air permukaan pd lokasi U &/atau K. (3) Dlm hal perhitungan BMAL yg dibuang pd air permukaan lebih longgar dari BMAL yg ditetapkan Menteri sbgmana dimaksud dlm Pasal 131 ayat (1), pejabat pemberi Pertek wajib menentukan BMAL sama atau lebih ketat dari BMAL yg ditetapkan



Pasal 134 Dlm hai alokasi beban penc. air sdh terlewati, U &/atau K tdk diperbolehkan utk melakukan pembuangan Air Limbah atau diwajibkan: a. utk memanfaatkan Air Limbah sbgmana dimaksud dlm Pasal 128 ayat (3) huruf b; &/atau b. melakukan alternatif lain dlm upaya penurunan beban penc. air pd sektor lain. (5) Dlm hal alokasi beban penc. air sdh terlewati, pejabat pemberi Pertek wajib melakukan evaluasi thd Pertek yg telah diterbitkan.



(4)



Pasal 135 (1) PJ U &/atau K mengajukan permohonan Pertek pemenuhan BMAL sbgmana dimaksud dlm Pasal 43 ayat (3) huruf a & Pasal 57 ayat (4) huruf a kpd Menteri, Gubernur, Bupati/Wali kota sesuai dg kewenangannya. (2) Permohonan Pertek sbgmana dimaksud pd ayat (1) dilengkapi dg persy. kajian sbgmana dimaksud dlm Pasal 133 utk keg. pembuangan &/atau pemanfaatan Air Limbah yg dimohonkan. (3) Permohonan sbgmana dimaksud pd ayat (21 disampaikan melalui sistem informasi dok. Lingk. utk Pertek pemenuhan BMAL. (41 Permohonan sbgmana dimaksud pd ayat (3) dilakukan pemeriksaan kelengkapan & kebenaran kajian sbgmana dimaksud pd ayat (2) dlm jangka waktu paling lama 2 hari kerja sejak permohonan diterima. (5) Dlm melakukan pemeriksaan sbgmana dimaksud pd ayat (4): a. Menteri, menugaskan pejabat yg membidangi PPA; dan b. Gubernur, Bupati/Wali kota, menugaskan pejabat yg membidangi LH.



PERMENLHK NO.5 TAHUN 2021 TENTANG TATA CARA PENERBITAN PERSETUJUAN TEKNIS (PERTEK) & SURAT KELAYAKAN OPERASIONAL (SLO) KEG. PEMBUANGAN DAN/ATAU PEMANFAATAN AIR LIMBAH



Pasal 3 (1) Setiap U &/atau K wajib Amdal atau UKL-UPL yg melakukan keg. pembuangan &/atau pemanfaatan Air Limbah, wajib memiliki: a. Pertek; & b. SLO.



Pasal 3 (2) Keg.pembuangan &/atau pemanfaatan AL meliputi: a. pembuangan AL ke Badan Air Permukaan; b. pembuangan AL ke formasi tertentu; c. pemanfaatan AL ke formasi tertentu; d. pemanfaatan AL utk aplikasi ke tanah; & e. pembuangan AL ke Laut.



Bagian Kedua Persetujuan Teknis (Pertek)



Pasal 4 Utk mendptkan Pertek PJU &/atau K yg melaku-kan pembuangan &/atau pemanfaatan AL hrs melakukan: a. Penapisan Scr Mandiri; & b. permohonan Pertek.



Pasal 5 (1) Penapisan Scr Mandiri sbgmana dimaksud dlm Ps.4 huruf a dilakukan utk menentukan kelengkapan permohonan Pertek berupa: a. Kajian teknis (Katek); atau b. Standar Teknis (Stantek) yg ditetapkan o/ Pemerintah (2) Stantek yg ditetapkan o/ Pemerintah sbgmana dimaksud pd ayat (1) huruf b meliputi: a. BMAL; &/atau b. Standar teknologi.



Pasal 5 (3) Dlm hal hsl Penapisan Scr Mandiri menunjuk-kan renc. U &/atau K: a. wajib dilengkapi dg Katek, PJ U &/atau K mulai menyusun Katek; atau b. wajib memenuhi Stantek yg ditetapkan o/ Pemerintah, PJU &/atau K menyusun dok.pemenuhan stantek



Pasal 5 (4) Dlm hal Stantek yg ditetapkan o/ Pemerintah sbgmana dimaksud pd ayat (2) blm tersedia, PJU &/atau K menyusun Katek. (5) Tata cara Penapisan Scr Mandiri tercantum dlm Lamp.I yg merupakan bag.yg tdk terpisahkan dari PerMen ini.



Pasal 6 (1) Katek sbgmana dimaksud dlm Ps.5 ayat (3) huruf a disusun berdasarkan keg.Pembuangan &/atau Pemanfaatan AL, & memuat: a. Stantek pemenuhan BMAL, meliputi: 1. deskripsi keg.; 2. rona lingkungan awal; 3. prakiraan dampak; 4. RKL,termasuk SISPAL &/atau fasilitas injeksi; & 5. RPL, & b. internalisasi biaya lingk.



Pasal 6 (2) Ketentuan mengenai muatan Katek sbgmana dimaksud pd ayat (1) tercantum dlm Lamp.II yg merupakan bag.tdk terpisahkan dari PerMen ini.



Pasal 7 (1) Dok.pemenuhan stantek sbgmana dimaksud dlm Ps.5 ayat (3) huruf b disusun berdasarkan keg. Pembuangan &/atau Pemanfaatan AL, & memuat: a. Stantek pemenuhan BMAL, meliputi: 1. deskripsi keg.; 2. rujukan BMAL yg ditetapkan Menteri; & 3.RKL, termasuk SISPAL; & 4.RPL, & b. internalisasi biaya lingk.



Pasal 7 (2) Ketentuan mengenai muatan stantek sbgmana dimaksud pd ayat (1) tercantum dlm Lamp.III yg merupakan bag. tdk terpisah-kan dari PerMen ini.



Pasal 8 (1) PJU &/atau K wajib Amdal mengajukan per-mohonan Pertek sbgmana dimaksud dlm Ps.4 huruf b kpd Menteri, Gubernur, atau Bupati/Wali kota sesuai dg kewenangan penerbitan PerLingk., dg cara: a. bersamaan dg permohonan PerLingk.; atau b. sebelum mengajukan permohonan PerLingk.



Pasal 8 (2) PJU &/atau K wajib UKL-UPL mengajukan permohonan Pertek sbgmana dimaksud dlm Ps. 4 huruf b kpd Menteri, Gubernur, atau Bupati/Walikota sesuai dg kewenangan penerbitan PerLingk., sebelum mengajukan permohonan PerLingk. (3) Permohonan sbgmana dimaksud pd ayat (1) & ayat (2) dilengkapi dg: a. Katek sbgmana dimaksud dlm Ps.5 ayat (3) huruf a atau dok.pemenuhan stantek sbgmana dimaksud dlm Ps.5 ayat (3) huruf b; & b. SML. (4) Tata cara penyusunan SML. sbgmana dimaksud pd ayat (3) huruf b tercantum dlm Lamp.IV yg merupakan bag.tdk terpisahkan dari PerMeni ini.



Pasal 9 (1) Menteri, Gubernur, Bupati/Walikota sesuai dg kewenangannya melakukan pemeriksaan kelengkapan & kebenaran dok. permohonan Pertek paling lama 2 hari kerja sejak permohonan diterima. (2) Dlm melakukan pemeriksaan sbgmana dimaksud pd ayat (1): a. Menteri menugaskan pejabat pimpinan tinggi madya yg membidangi PPKL; & b. Gubernur atau Bupati/Walikota, menugaskan pejabat yg membidangi LH.



Pasal 9 (3) Hsl pemeriksaan dok. sbgmana dimaksud pd ayat (1) disusun dlm btk Berita Acara (BA) yg menyata-kan permohonan Pertek: a. lengkap & benar; atau b. tdk lengkap &/atau tdk benar. (4) Dlm hal hsl pemeriksaan dok.menyatakan per-mohonan tdk lengkap &/atau tdk benar, pejabat sbgmana dimaksud pd ayat (2) menyampaikan BA kpd pemohon utk dilakukan perbaikan. (5) BA disusun dg menggunakan format sbgmana tercantum dlm Lamp.V yg merupakan bag. tdk terpisahkan dari PerMen ini.



Pasal 10 (1) Pemohon yg mendptkan BA sbgmana dimaksud dlm Ps.9 ayat (4) melakukan perbaikan & pe-nyampaian kembali dok.paling lama 10 hr kerja. (2) Dlm hal perbaikan dok.tdk disampaikan kembali sampai batas waktu sbgmana dimaksud pd ayat (1) permohonan dinyatakan batal.



Pasal 11 (1) Thd permohonan yg dinyatakan lengkap & benar, pejabat sbgmana dimaksud dlm Ps.9 ayat (2) melakukan penilaian substansi: a. kajian teknis, utk renc.U &/atau K yg hrs dilengkapi dg Katek sbgmana dimaksud dlm Ps.5 ayat (3) huruf a & ayat (4); atau b. stantek, utk renc. U &/atau K yg hrs dilengkapi dg dok.pemenuhan stantek sbgmana dimaksud dlm Ps.5 ayat (3) huruf b. (2) Dlm melakukan penilaian substansi sbgmana dimaksud pd ayat (1), pejabat penilai dpt melibatkan tenaga ahli yg membidangi keg. PPA.



Pasal 11 (3) Penilaian substansi dilakukan thd: a. kesesuaian isi Katek sbgmana dimaksud dlm Ps.6 ayat (1) dg: a. besaran U &/atau K dg volume Air Limbah; b. SISPAL&/atau pemanfaatan Air Limbah; c. beban Air Limbah yg dibuang atau dimanfaatkan thd potensi dampak lingk.nya; & d. RPL yg dpt digunakan mengevaluasi efektifitas RKL, & b. kesesuaian isi stantek sbgmana dimaksud dlm Ps.7 ayat (1) dg: 1. besaran U &/atau K dg volume Air Limbah; 2. BMAL yg ditetapkan oleh Menteri &/atau standar teknologi; & 3. RPL.



Pasal 11 (4) Dlm hal hsl penilaian substansi menyatakan: a. kesesuaian terpenuhi, pejabat penilai menerbitkan Pertek; atau b. kesesuaian tdk terpenuhi, pejabat penilai menolak menerbitkan Pertek disertai dg alasan penolakan. (5) Hsl penilaian substansi sbgmana dimaksud pd ayat (4) disusun dlm BA dg menggunakan format sbgmana tercantum dlm Lamp.VI yg merupakan bag. tdk terpisahkan dari PerMen ini



Pasal 12 Penilaian substansi sampai dg penerbitan Pertek sbgmana dimaksud dlm Ps.11 dilakukan dlm jangka waktu paling lama 30 hari kerja.



Pasal 13 (1) Pertek sbgmana dimaksud dlm Ps.11 ayat (4) huruf a memuat: a. stantek pemenuhan BMAL; b. standar kompetensi SDM; c. SML; & d. periode waktu uji coba SISPAL &/atau fasilitas injeksi. (2) Pertek sbgmana dimaksud pd ayat (1) disusun dg menggunakan format sbgmana tercantum dlm Lamp.VII yg merupakan bag. tdk terpisah-kan dari PerMen ini.



Pasal 14 (1) Pertek sbgmana dimaksud dlm Ps.13 ayat (1) merupakan persy. penerbitan & menjadi bag.dari PerLingk. & perizinan berusaha. (2) Tata cara permohonan & penerbitan PerLingk. & perizinan berusaha sbgmana dimaksud pd ayat (1) dilaksanakan sesuai dg ketentuan peraturan PUU



Pasal 15 (1) PJU &/atau K wajib melakukan perubahan Pertek jika akan melakukan perubahan teknis keg. Pembuangan &/atau pemanfaatan AL. (2) Perubahan teknis keg.pembuangan &/atau pemanfaatan AL sbgmana dimaksud pd ayat (1) meliputi: a. perubahan desain &/atau teknologi IPAL b. pembangunan IPAL; dan/atau c. perubahan pengelolaan AL (3) Ketentuan mengenai teknis keg.pembuangan &/atau pemanfaatan AL dilakukan sesuai dg ketentuan peraturan PUU.



Pasal 16 (1) Perubahan Pertek hrs dilengkapi dg: a. Katek, jk perubahan teknis keg. Mengubah luas sebaran dampak; atau b. dok. pemenuhan stantek, jk perubahan teknis keg.tdk mengubah luas sebaran dampak. (2) Tata cara permohonan sampai dg penerbitan Pertek sbgmana dimaksud dlm Ps.8 s.d. Ps.12 berlaku scr mutatis muntandis utk permohon-an perubahan & penerbitan Pertek.



KONSEP BMAL UNTUK KEG.PEMANFAATAN



KONSEP BAKU MUTUAIR LIMBAH UNTUK PEMANFAATAN AIR LIMBAH PADA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN INDUSTRI KELAPASAWIT UNTUK MENAMBAH NUTRISI TANAH NO



PARAMETER



SATUAN



KADAR



-



6-9



1



Tingkat Keasaman (pH)



2



Biochemical Oxygen



mg/l



2.000 – 5.000



3



Demand  (BOD) Minyak& Lemak



mg/l



≤25



KONSEP BAKU MUTU AIR LIMBAH UNTUK PEMANFAATAN AIR LIMBAH PADA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN INDUSTRI TAPIOKA UNTUK MENAMBAH NUTRISI TANAH NO



PARAMETER



SATUAN



KADAR



-



6-9



1



Tingkat Keasaman (pH)



2



Biochemical Oxygen



mg/l



750 – 2.000



3



Demand  (BOD) Chemical Oxygen



mg/l



1.000 - 2.500



Demand  (COD)



KONSEP BAKU MUTU AIR LIMBAH UNTUK KEGIATAN PENYIRAMAN DAN/ATAU PENCUCIAN UNTUk AIR LIMBAH YG TDK MENGANDUNG NO PARAMETER SATUAN KADAR LOGAM 1



Tingkat Keasaman (pH*))



2



-



6-9



Biochemical Oxygen Demand



mg/L



30



3



(BOD) Chemical Oxygen Demand



mg/L



80



4



(COD) Total Suspended Solid (TSS)



mg/L



12



5



Fecal Coliform



MPN/100ml



200



6



Residual Klorin



Mg/L



0,2 - 1



KONSEP BAKU MUTU AIR LIMBAH UNTUK KEGIATAN PENYIRAMAN DAN/ATAU PENCUCIAN UNTUK AIR LIMBAH YANG MENGANDUNG LOGAM NO



PARAMETER



SATUAN



KADAR



-



6-9



1



Tingkat Keasaman (pH*))



2



Biochemical Oxygen Demand



mg/L



30



3



(BOD) Chemical Oxygen Demand



mg/L



80



4



(COD) Total Suspended Solid (TSS)



mg/L



12



5



Fecal Coliform



MPN/100ml



200



6



Residual Klorin



Mg/L



0,2 - 1



*



* Tambahkan Parameter Logam



TERIMA KASIH