Pembahasan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Pembahasan Hubungan dosis dengan efek yang ditimbulkan dipengaruhhi oleh beberapa faktor. Baik pada hewan maupun penderita, respon efek biasanya meningkat seiring dengan besarnya dosis obat yang diberikan. Dengan kata lain hubungan dosis dengan efek yang ditimbulkan yaitu berbanding lurus. Namun, dengan bertambahnya dosis obat peningkatan respon akan berkurang dan akhirnya akan tercapai dosis dimana respon tidak bisa ditingkatkan lagi. Bila dosis yang diberikan terus ditingkatkan, maka akan terjadi efek toksik sampai efek letal (Setiawati et al., 2009). Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, maka kurva ED 50 dan LD 50 terbentuk kurva sigmoid tersebut. Hasil kurva ED 50 tersebut sesuai dengan prinsip semakin meningkat dosis maka efek yabg diberikan akan semakin bertambah pula. Namun, dalam kurva LD 50 kurva tersebut tidak sesuai dengan teori diatas. Hal ini dimungkinkan terjadinya beberapa kesalahan dalam percobaan



H. EVALUASI 1. Apakah kegunaan penentuan kurva sigmoid suatu obat? a. mengetahui margin of safety suatu obat margin of safety adalah jarak antara ED 50 dengan LD 50, yang menunjukkan batas keamanan pemakaian obat. Semakin kecil margin of safety semakin berbahaya obat tersebut. b. mengetahui index therapy suatu obat. Index therapy adalah nilai keamanan suatu obat. Dirumuskan dengan : TD 50 ED 50



atau



LD 50 ED 50



Jika index therapy ≥ 1 maka obat tersebut tidak berbahaya.



c. mengetahui kecuraman / slope dari obat (Bagian Farmakologi FK UKM, 2009) 2. berapa macam variasi kurva sigmoid dapat dilihat dan terangkan artinya? Ada tiga variasi yang terdapat dalam kurva sigmoid, yaitu: a. kurva yang lebih landai menggambarkan obat bekerja lebih lambat b. kurva yang lebih curam menunjukkan bahwa pemberian obat dalam dosis kecil sudah menimbulkan efek. Biasanya obat-obat seperti ini adalah obat yang memberikan efek toksik. c. kurva hiperbola menggambarkan respon obat secara gradual. Bila dosis tinggi, maka kekuatannya akan meningkat. (Bagian Farmakologi FK UKM, 2009)



3. mengapa kurva tersebut kadang-kadang berbentuk hiperbola? Kurva yang terbentuk terkadang berbentuk kurva hiperbola karena terdapat hubungan yang berbanding lurus antara dosis dengan efek yang ditimbulkan. Yaitu semakin tinggi dosis maka efek/kekuatan yang ditimbulkan akan semakin besar. (Bagian Farmakologi FK UKM, 2009)



4. mengapa lebih sering diperoleh kurva sigmoid yang klasik? Hubungan dosis- intensitas efek obat bekerja secara kompleks dalam menghasilkan efek. Walaupun demikian, suatu kurva kompleks tersebut dapat diuraikan ke dalam kurva-kurva sederhana untuk masing-masing komponennya (Setiawati et al., 2009).



Setiawati, A., Suyatna, F.D.,& Gan, S. 2009. Pengantar Farmakologi Dalam S.B.FKUI, Farmakologi dan Terapi. Jakarta : Badan Penerbit FKUI. 17-19 Bagian Farmakologi FK UKM. 2009. Buku Penuntun Praktikum Farmakologi-Edisi 2 .Bandung