Pembelanjaan (PAJA3338) Tugas 2 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Mata Kuliah



:



Pembelanjaan 06



Nama



:



Heri Darmawan



NIM



:



030817579



Tugas.2 1. Dalam penilaian investasi proyek aktiva tetap dikenal 2 konsep kriteria penilaian, yaitu Discounted Cash flow dan Non Discounted Cash flow, Jelaskan apa maksud dan Perbedaan dari dua konsep tersebut !  Discounted Cash Flow atau biasa disingkat DCF adalah salah satu metode untuk menghitung prospek pertumbuhan suatu instrumen investasi dalam beberapa waktu ke depan. Konsep DCF ini didasarkan pada pemikiran bahwa jika anda menginvestasikan sejumlah dana, maka dana tersebut akan tumbuh sebesar sekian persen atau mungkin sekian kali lipat setelah beberapa waktu tertentu. Disebut ‘discounted cash flow’ atau ‘arus kas yang terdiskon’, karena cara menghitungnya adalah dengan meng-estimasi arus dana dimasa mendatang untuk kemudian di-cut dan menghasilkan nilai dana tersebut pada masa kini.  Non-Discounted Cash Flow adalah metode pengukuan investasi dengan melihat kekuatan pengembalian modal tanpa mempertimbangkan nilai waktu terhadap uang (time value of money). Perbedaan mendasar dari kedua metode tersebut adalah “nilai waktu dari uang” atau faktor diskonto, dimana pada Non-Discounted Cash Flow hal tersebut tidak diperhitungkan. 2. Metode kriteria analisis investasi apa saja yang termasuk dalam masing-masing konsep tersebut dan apa tujuan analisis masing-masing metode tersebut ! 



Discounted Cash Flow a. Net Present Value (NPV) Menghitung selisih antara nilai sekarang dari investasi dengan nilai sekarang dari penerimaan kas return dimasa yang akan datang. b. Profitability Index (PI) / Benefit Cost Ratio (B/C Ratio) - Merupakan pembagian antara nilai arus kas masuk sekarang yang akan diterima di periode yang akan datang dengan nilai arus kas keluar. -



Membagi antara PV dari Cash Inflow dengan Cash O



c. Internal Rate of Return (IRR) Menghitung tingkat suku bunga yang menyamakan nilai sekarang dari investasi dengan nilai sekarang dari penerimaan arus kas dimasa yang akan datang. 



Non-Discounted Cash Flow a. Payback Period (PP)



Metode untuk mengetahui jangka waktu pengembalian sebuah investasi. b. Accounting/Average Rate of Return (ARR) Metode ini menunjukkan besarnya persentase keuntungan bersih setelah pajak.



3. Jelaskan perbedaan karakteristik antara Saham Biasa dan Saham Preferen yang paling mendasar.  saham biasa merupakan sertifikat yang berfungsi sebagai bukti kepemilikan perusahaan dengan berbagai aspek penting perusahaan lainnya. Pemilik saham berhak menerima pendapatan tetap dari perusahaan. Tetapi ia juga berkewajiban menanggung resiko jika perusahaan tersebut mengalami kerugian. Individu yang mempunyai saham perusahaan berhak ikut andil dalam mengelola perusahaan sesuai saham yang dipunyai di perusahaan tersebut, semakin banyak ia memiliki saham, semakin besar pula kontrol terhadap operasional perusahaan.  saham preferen yakni saham dimana pemiliknya lebih memiliki hak dibandingkan saham biasa. Pemegang saham preferen mempunyai hak suara lebih besar dibanding pemegang saham biasa, tetapi pemegang saham preferen mempunyai resiko lebih besar pula. Namun, mereka juga bisa mendapatkan omzet lebih tinggi dibanding investasi yang ditanamkan Perbedaan karakteristik antara Saham Biasa dan Saham Preferen : -



Pemegang saham preferen memiliki kedudukan yang lebih tinggi dari pemegang saham biasa terutama dari segi hak/wewenang.



-



Pemegang saham preferen berhak mendapatkan bayaran dividen lebih awal dari pemegang saham biasa.



-



Nilai dividen untuk pemegang saham preferen telah ditetapkan besarannya, sedangkan pemegang saham biasa hanya akan mendapatkan dividen jika perusahaan memperoleh laba.



-



Pemegang saham biasa memiliki hak suara yang lebih besar dari pemegang saham preferen, sebagai contoh: hak suara dalam pemilihan Dewan Komisaris, Direksi, dan jajaran manajemen perusahaan.



-



Jika terjadi kerugian hingga kebangkrutan pada perusahaan, maka pemilik saham preferen memiliki hak untuk diutamakan dalam hal klaim pengembalian investasi dibandingkan dengan pemegang saham biasa.



-



Pemegang saham biasa punya hak untuk membeli/memesan kembali saham emiten, sedangkan pemilik saham preferen tidak.



Sumber



:



- Inisiasi – 5 - https://muamala.net/perbedaan-saham-biasa-dan-preferen/ - https://www.edusaham.com/2019/03/saham-biasa-dan-saham-preferenpengertian-perbedaan-dan-hak-pemegang.html