Pembuatan Gas Klorin [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

I.



TUJUAN PRAKTIKUM 1. Mempelajari pembuatan gas chlorine dengan proses elektrolisis 2. Mengidentifikasi produksi gas chlorine yang didapatkan 3. Membandingkan produksi gas chlorine dalam waktu tertentu



II.



DASAR TEORI 2.1 Definisi Klorin Ditemukan pada tahun 1774 oleh Carl Wilhelm Scheele, dia keliru mengira klorin mengandung oksigen. Unsur ini mendapatkan namanya seperti sekarang pada tahun 1810 oleh Humphry Davy. Unsur kimia murni klorin berwujud gas diatomik berwarna hijau. Nama klorin berasal dari kata latin chloros, yang berarti hijau, mengacu pada warna gas ini. Gas klorin memiliki berat 2,5 kali udara, memiliki bau menyesakkan, serta sangat beracun. Dalam bentuk cair dan padat, klorin merupakan oksidator kuat, pemutih, dan agen disinfektan kuat. Elemen ini merupakan bagian dari seri halogen pembentuk garam yang bisa diekstrak dari klorida melalui oksidasi dan elektrolisis. Di alam, klorin banyak ditemukan bersenyawa dengan unsur natrium membentuk garam dapur (NaCl), serta ditemukan dalam karnalit dan silvit. Klorida membentuk banyak garam terlarut dalam lautan dengan sekitar 1,9% dari massa air laut adalah ion klorida. Jumlah klorida dalam tanah bervariasi tergantung dari jaraknya dengan laut. Rata-rata klorida di tanah bagian atas adalah sekitar 10 ppm. Dalam tabel periodik, unsur ini termasuk kelompok halogen atau grup 17 (sistem lama: VII or VIIA). Dalam bentuk ion klorida, unsur ini adalah pembentuk garam dan senyawa lain yang tersedia di alam dalam jumlah yang sangat berlimpah dan diperlukan untuk pembentukan hampir semua bentuk kehidupan, termasuk manusia. Dalam bentuk gas, klorin berwarna kuning kehijauan, dan sangat beracun. Dalam bentuk cair atau padat, klor sering digunakan sebagai oksidan, pemutih, atau desinfektan.



1 Laporan Satuan Proses Pembuatan gas Chlorin



Gambar 1. Tampilan Fisik Gas Klorin 2.2 Sifat Klorin Tabel 1. Ciri-Ciri Umum Gas Klorin



Ciri-ciri umum Nama, lambang, Nomor atom Jenis unsur Golongan, periode, blok Massa atom standar Konfigurasi elektron



klor, Cl, 17 halogen 17, 3, p 35,453(2) [Ne] 3s2 3p5 2, 8, 7



Tabel 2. Sifat Fisika Gas Klorin



Sifat fisika Fase Massa jenis



gas (0 °C, 101.325 kPa) 3,2 g/L



Titik lebur



171,6 K, -101,5 °C, -150,7 °F



Titik didih



239,11 K, -34,4 °C, -29,27 °F



Titik kritis



416,9 K, 7,991 MPa



2 Laporan Satuan Proses Pembuatan gas Chlorin



Kalor peleburan



(Cl2) 6,406 kJ·mol−1



Kalor penguapan



(Cl2) 20,41 kJ·mol−1



Kapasitas kalor



(Cl2) 33,949 J·mol−1·K−1 Tekanan uap



P (Pa)



1



10



100



1k



10 k



100 k



at T (K)



128



139



153



170



197



239



Tabel 3. Sifat Atom Gas Klor



Sifat atom Bilangan oksidasi



±1, 3, 5, 7



Elektronegativitas



(oksida asam kuat) 3,16 (skala Pauling)



Energi ionisasi



pertama: 1251,2



(lebih lanjut) Jari-jari atom



kJ·mol−1 ke-2: 2298 kJ·mol−1 ke-3: 3822 kJ·mol−1 100 pm



Jari-jari atom (terhitung)



79 pm



Jari-jari kovalen



99 pm



Jari-jari van der Waals



175 pm



iso



NA



35



75,77%



36



syn



Cl Cl



37



Cl



24,23%



Waktu paruh DM DE (MeV)



Tabel 4. Isotop Paling Stabil DP



Cl stabil dengan 18 neutron 3,01×105 thn



β-



0,709



ε Cl stabil dengan 20 neutron



36



Ar



36



S 2.3 Cara



Memperoleh Dalam bidang industri, unsur Chlorine biasanya diperoleh melalui elektrolisis natrium klorida yang dilarutkan dalam air. Seiring dengan proses pembuatan klorin, metode ini menghasilkan hasil samping berupa gas hidrogen dan natrium hidroksida, yang merupakan produk yang paling berharga. Persamaannya sebagai berikut :



3 Laporan Satuan Proses Pembuatan gas Chlorin



2 NaCl + 2H2O



Cl2 + H2 + 2NaOH



Kemudian pada kutub anoda dan katoda diperoleh reaksi sebagai berikut : Katoda : 2H+(aq) + 2eH2 (g) Anoda: 2Cl- (aq) Cl2(g) + 2eProses keseluruhan : 2NaCl + 2H2O



Cl2 + H2 + 2NaOH



2.4 Kegunaan 1. Klorin adalah bahan kimia penting dalam pemurnian air, dalam desinfektan, dalam pemutih, dan gas mustard. 2. Klorin juga digunakan secara luas dalam pembuatan banyak produk termasuk dalam produksi kertas, antiseptik, zat warna, makanan, insektisida, cat, produk minyak bumi, plastik, obat-obatan, tekstil, pelarut, dan banyak produk konsumen lainnya. 3. Unsur ini juga digunakan untuk membunuh bakteri dan mikroba dari pasokan air minum. 4. Klorin juga digunakan untuk pemutih pulp kayu sebelum digunakan untuk membuat kertas, serta menghilangkan tinta pada kertas daur ulang. 5. Unsur ini digunakan pula dalam produksi klorat, kloroform, karbon tetraklorida, dan ekstraksi brom.



III.



ALAT DAN BAHAN



4 Laporan Satuan Proses Pembuatan gas Chlorin



Tabel 1. Tabel alat dan bahan



IV.



No .



Alat



Jumlah (buah)



1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15



Buret 50 ml Batang Pengaduk Spatula Erlenmeyer 250 ml Pipet tetes Pipet ukur 5 ml Pipet ukur 10 ml Pipet volume 10 ml Bola hisap Gelas kimia 100 ml Corong Reaktor elektrolisis Rectifier Scrubber Capit Buaya



1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1



CARA KERJA 4.1 Pembuatan Gas Chlorine



5 Laporan Satuan Proses Pembuatan gas Chlorin



Bahan NaCl teknis HCl 0,02 N Kalium Iodida (KI) 2% Indikator phenolpthalin Aquades



Buatlah rangkaian proses elektrolisis dengan menghubungkan reakstor elektrolisis dengan rectifier sebagai sumber listrik dan alat penangkap gas chlorine



Sumber listrik negatif sebagai katoda dan positif sebagai anoda



Masukkan larutan NaCl jenuh (atau konsentrasi tertentu) pada kolom elektrolisis



Masukkan selang dari kolom elektrolisis pada scrubber yang telah berisi larutan KI



Amati perubahan warna yang terjadi pada larutan KI untuk mengetahui gas Chlorine yang terbentuk.



4.2 Analisis Gas Chlorine Ambil 25 mL larutan dikatoda, dimasukkan kedalam labu erlenmeyer, tambahkan indikator pp, kemudian dititrasi menggunakan HCl 0.02 N untuk mengetahui konsentrasi NaOH yang terbentuk Ambil beberapa tetes larutan KI dari scrubber tambahkan larutan yang mengandung Chlor dari kolom elektrolisis. Amati perubahan warnanya (terjadi di cawan petri).



Tambahkan pada cawan petri beberapa tetes Amilum, amati perubahan yang terjadi.



V.



DATA PENGAMATAN 1. Membuat larutan NaCl



6 Laporan Satuan Proses Pembuatan gas Chlorin



No. 1.



NaCl (gram) 20



Aquadest (ml) 100



Konsentrasi NaCl (N)



20



2. Laju alir pembentukan Gas Klorin



No.



Waktu (second)



Volume Gas Klorin (ml)



1. 10 0,40 2. 20 0,50 3. 30 0,50 4. 40 0,60 5. 50 0,60 6. 60 0,60 7. 70 0,70 8. 80 0,70 9. 90 0,70 10. 100 0,80 11. 110 0,80 12. 120 0,80 13. 130 0,90 14. 140 0,90 15. 150 1,00 16. 160 1,00 17. 170 1,10 18. 180 1,20 Catatan : Tegangan Listrik (V) = 10 V Volume gas Cl2 yang terbentuk sudah dikurangi dengan volume awal larutan NaCl sebelum dielektrolisis yaitu sebesar 10,80 ml



3. Penentuan Konsentrasi NaOH 



Tabel Titrasi Penentuan [NaOH] Titrasi ke-



1



2



Skala akhir (mL)



2.10



2.12



Skala awal (mL)



0,00



0,00



V-pemakaian (mL)



2.10



2.12



Merah sangat muda



Merah sangat muda



2.11



2.11



Warna TA Volume rata - rata



7 Laporan Satuan Proses Pembuatan gas Chlorin



Perhitungan [NaOH] [HCl] standar yang digunakan yaitu 0.02 N Mek NaOH



=



mek HCl



V1 . N1



=



V2. N2



5 mL . N1



=



2.11 . 0.02 N



N1



=



0.008 N



Jadi larutan hasil dari elektrolisis merupakan senyawa NaOH dengan konsentrasi 0.008 N



4. Identifikasi gas chlor ( Cl ) 1. Gas Cl yang terikat air yang didalam buret gas , kemudian dicampurkan dengan larutan KI , kemudian larutan berubah menjadi warna coklat . karena I - dalam KI tereduksi menjadi I2 yang tercampur dalam larutan tersebut , sehingga memberikan warna orange agak coklat pada larutan . dengan reaksi : 2I- + 2e-



I2



2. Setelah itu ditambahkan larutan amylum , kemudian warna larutan berubah warna karena gas Iod terikat oleh amylum terbentuk senyawa I amylum yang membentuk warna bitu hitam .



Gambar 1. Identifikasi gas chlor



8 Laporan Satuan Proses Pembuatan gas Chlorin



VI.



PEMBAHASAN 6.1 Pembahasan Oleh Azka Muhammad Syahida Pada praktikum ini, dilakukan praktikum pembuatan gas chlorine (Cl2). Bahan



yang digunakan adalah larutan natrium klorida (NaCl) dan menggunakan prinsip elektrolisis. Natrium klorida dan 20gram dilarutkan hingga lewat jenuh dengan aquades 100 mL dan dimasukkan dalam reaktor elektrolisis yang dihubungkan dengan rectifier, dengan sumber listrik positif sebagai anoda dan negatif sebagai katoda. Arus listrik dialirkan ke reaktor yang akan mengelektrolisis larutan NaCl, pada bagian anoda akan menghasilkan gas chlorine (Cl2) sehingga dihubungkan selang agar gas tersebut ditangkap oleh kalium iodida (KI) yang terdapat dalam scrubber. Pada praktikum ini, digunakan voltase sebesar 5 Volt pada praktikum. Pada katoda akan terjadi reaksi pemecahan air menjadi gas hidrogen (H 2) dan ion hidroksida (OH-), OH- akan tertangkap oleh ion natrium (Na+) yang terurai karena elektrolisis NaCl yang selanjutnya membentuk NaOH (Natrium hidroksida) sedangkan pada anoda akan terbentuk gas chlorine. Reaksi yang terjadi yaitu: Katoda



: 2H2O + 2e-



H2 + 2OH-



Anoda



: 2Cl-



Cl2 + 2e-



Total Reaksi



: 2H2O + 2Cl-



Cl2 + 2OH- + 2H2



Selain itu, pada anoda juga terjadi pembentukan gas O2. Reaksi yang terjadi yaitu: Katoda



: 4H2O + 4e-



Anoda



: 2H2O



9 Laporan Satuan Proses Pembuatan gas Chlorin



2H2 + 4OH4H+ + O2 + 4e-



Total Reaksi



: 6H2O 4



H+ + 4OH- + 2H2 + O2



Pada saat proses elektrolisis dapat terlihat bahwa larutan di katoda akan mengalami penurunan volume, sedangkan di anoda akan mengalami kenaikan volume, kenaikan volume pada anoda dikarenakan gas O 2 yang naik ke atas dan selanjutnya mendorong larutan kalium iodida ke bawah. Gas chlorine yang terbentuk selanjutnya mengalir melalui selang menuju scrubber yang telah mengandung kalium iodida (KI) 2% dan membentuk KCl serta I 2. Hasil tersebut lalu ditambahkan larutan dari anoda (mengandung gas Cl2) yang akan membentuk larutan berwarna kuning kecoklatan. Namun, pada praktikum ini larutan dalam scrubber tidak berubah warna karena gas chlorine yang terbentuk tidak terdistribusi ke dalam scrubber karena selang penghubung antara buret gas dan scrubber terlalu panjang. Untuk mengidentifikasi adanya Cl2 digunakan larutan KI yang berfungsi agar berikatan dengan I2. Karena gas chlorine tidak berikatan di dalam scrubber, gas chlorine yang berikatan dengan air di dalam buret gas dikeluarkan langsung, kemudian diteteskan ke plat tetes yang telah berisi amilum. Larutan berubah menjadi warna coklat . karena I- dalam KI tereduksi menjadi I2 yang tercampur dalam larutan tersebut , sehingga memberikan warna orange agak coklat pada larutan dengan reaksi 2I- + 2e-



I2



Setelah itu ditambahkan larutan amylum , kemudian warna larutan berubah warna karena gas Iod terikat oleh amylum terbentuk senyawa I amylum yang membentuk warna bitu hitam Produk berupa NaOH yang terdapat di katoda, selanjutnya dititrasi dengan HCl untuk mengetahui konsentrasinya. Dengan menggunakan indikator pp yang membuat larutan berwarna merah, akan berubah menjadi bening sebagai titik akhir titrasi. Berdasarkan titrasi tersebut, praktikan dapat memperoleh konsentrasi NaOH sebesar 0.008 N.



6.2 Pembahasan Oleh Eveline Fauziah 1. Pembuatan Gas Klorin



10 Laporan Satuan Proses Pembuatan gas Chlorin



Praktikum kali ini membuat gas klor yang berasal dari larutan NaCl. Larutan NaCl tersebut digunakan sebagai bahan pembuatan gas klorin karena NaCl mengandung ion Cl- dan merupakan salah satu larutan yang elektrolit, maka dari itu, untuk menghasilkan gas klorin digunakan metoda elektrolisis, yaitu memisahkan larutan berdasarkan ion-ionnya yang ditangkap oleh suatu kutub positif atau negative. NaCl teknis yang ditimbang sebanyak 20 gram dalam 100 ml (20%), kemudian larutan di elektrolisis. Karena proses yang dilakukan adalah elektrolisis maka sumber listrik negatif dipasang pada katoda dan sumber listrik positif dipasang pada anoda. Pada anoda dihasilkan gas Cl2 dan pada anoda dihasilkan gas H2. Reaksi yang terjadi ialah sebagai berikut : NaCl(l)







Na+



+



Clˉ



Katoda:



2H2O(l) + 2e







H2(g)



+



2OHˉ(aq)



Anoda:



2Clˉ(aq)







Cl2(g)



+



2e







H2(g)



+



2OHˉ(aq)



2H2O(l) + 2Clˉ(aq)



+



Cl2(g)



Untuk mengidentifikasi keberadaan gas Cl2 yang terbentuk, dipasang 2 buah scrubber yang disambungkan dengan buret untuk elektrolisis yang berisi larutan KI 2% sebanyak masing-masing 50 ml. Fenomena yang terjadi jika gas Cl 2 tertangkap oleh larutan KI adalah larutan KI akan berubah warna yang awalnya bening menjadi kuning kecoklat-coklatan. Namun, pada percobaan kemarin, larutan KI tetap berwarna bening, namun larutan NaCl berkurang pada buret yang terpasang kutub anoda, yang berarti bahwa gas Cl2 tetap terbentuk namun tidak tertangkap oleh larutan KI. Hal tersebut disebabkan karena selang yang menghubungkan antara buret dan scrubber terlalu panjang, sehingga gas Cl2 tidak sampai pada larutan KI. Kecepatan alir gas Cl2 dihitung berdasarkan kenaikan volume gas Cl2 terhadap varian satuan waktu. Hal yang dapat dibahas selanjutnya ialah mengenai pengaruh konsentrasi larutan NaCl. Larutan NaCl yang digunakan tidak terlalu besar konsentrasinya, sehingga produksi gas Cl2 yang dihasilkan pun sedikit. Berdasarkan praktikum, kenaikan gas Cl2 hanya berkisar antara 0,1-0,3 ml. 2. Analisis Gas Cl2 Walaupun gas Cl2 tidak ditangkap oleh larutan KI di scrubber, namun tetap dapat dianalisis di plat tetes. Pertama, gas Cl2 akan dianalisis menggunakan beberapa tetes larutan KI. Setelah ditetes, warnanya menjadi kuning. Hal tersebut dikarenakan akibat ion K+ di dalam larutan KI akan mengikat gas Cl2 dan ion I- akan terlepas ke 11 Laporan Satuan Proses Pembuatan gas Chlorin



udara. Selanjutnya ditetesi oleh amylum, dan berubah warna menjadi biru kehijauhijauan. Ini mengindikasikan bahwa gas I- bereaksi dengan amylum. Reaksinya adalah sebagai berikut : Cl- (g) + KI (aq) → KCl (aq) + I- (aq) 3. Penentuan Konsentrasi Larutan NaOH Larutan NaOH dihasilkan sebagai produk samping pada pembuatan gas Cl 2. Untuk menentukan konsentrasi larutan NaOH yang dihasilkan dapat dititrasi menggunakan larutan HCl (0,02%). Larutan NaOH ditambahkan indicator phenolphthalein sehingga berwarna ungu, dan ketika di titrasi dengan larutan HCl akan berubah warna menjadi merah muda. Warna merah muda tersebut mengindikasikan bahwa kesetimbangan terpenuhi. Konsentrasi NaOH yang didapatkan yaitu sebesar 0,008 N.



6.3 Pembahasan Oleh Fajar Nugraha a. Gas chlor Percobaan kali ini adalah pembuatan gas klorin melalui proses elektrolisis. Elektrolisis itu sendiri adalah perubahan energi listrik menghasilkan reaksi kimia. Tujuan dari praktikum ini adalah membuat gas klorin dengan proses elektrolisis dan mengidentifikasi produksi gas klorin juga membandingkan produksi gas klorin dalam waktu tertentu. Langkah pertama yang dilakukan adalah merangkai alat dengan cara menghubungkan reaktor elektrolisis dengan rectifier sebagai sumber listrik dan scrubber yang terdiri dari scrubber 1 sebagai penangkap gas klorin pertama dan scrubber 2 sebagai penangkap sisa gas klorin yang tidak tertangkap pada scrubber 1. Karena proses yang dilakukan adalah elektrolisis maka sumber listrik negatif dipasang pada katoda dan sumber listrik positif dipasang pada anoda. Adapun reaksi yang terjadi pada anoda dan katoda adalah sebagai berikut : NaCl(l)







Na+



+



Clˉ



Katoda:



2H2O(l) + 2e







H2(g)



+



2OHˉ(aq)



Anoda:



2Clˉ(aq)







Cl2(g)



+



2e



12 Laporan Satuan Proses Pembuatan gas Chlorin



2H2O(l) + 2Clˉ(aq)







H2(g)



+



2OHˉ(aq)



+



Cl2(g)



Kemudian pada kolom dimasukkan larutan NaCl jenuh yang dibuat dengan cara melarutkan serbuk NaCl sebanyak 20 gram dalam 100 mL air ( 20% ), Selanjutnya pada masing-masing scrubber diisi dengan larutan KI 2% sebanyak 50 mL. Setelah arus mulai dialirkan pada katoda terbentuk gelembung-gelembung yang banyak tetapi pada anoda masih tetap diam tanpa ada gelembung, setelah beberapa saat pada anoda juga mulai terbentuk gelembung-gelembung yang kemudian terus menekan keatas (mengangkat) larutan dari kolom hingga meluap melalui selang sehingga mengalirkan larutan klorin yang terbentuk menuju scrubber 1 yang telah disiapkan sebagai penangkap gas klorin , pada saat praktikum tidak terdapatnya gas chlor yang masuk kedalam scrubber 1 ataupun 2 dikarenakan selang yang digunakan terlalu panjang , sehingga gas chlor tidak mampu masuk kedalam scrubber . b. Titrasi NaOH Setelah terbentuknya gas chlor dianoda , kemudian dilakukan pengujian terhadap larutan di katoda yang berupa NaOH sebanyak beberapa mL, selanjutnya larutan NaOH tersebut dititrasi dengan menggunakan larutan HCl 0,02N, setelah dilakukan titrasi volume HCl yang dibutuhkan untuk menetralkan larutan NaOH tersebut hanya 2.10 mL dan 2.12 ml sehingga dari hasil pengolahan data dapat diketahui bahwa konsentrasi NaOH yang terbentuk di katoda adalah sebesar 0,008 N c. Uji kualitatif gas Chlorin Pengujian gas chlor dilakukan terhadap gas cl yang terikat di air dalam buret gas , kemudian diteteskan pada larutan KI , sehingga KI akan direduksi menjadi I 2 yang menandakan warna coklat pada larutan , kemudian ditambahkan larutan amylum sehingga warna larutan berwarna menjadi biru tua karena I2 terikat oleh amylum menjadi I2amyl yang berwarna biru , hal tersebut menandakan adanya gas chlor, dan pengujian berhasil dilakukan.



6.4 Pembahasan Oleh Fadil Hardian Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari pembuatan gas chlorine dan mengindentifikasi produksi gas chlorine yang didapatkan. Pembuatan gas chlorine pada 13 Laporan Satuan Proses Pembuatan gas Chlorin



praktikum ini dibuat melalui proses elektrolisis. Pada proses elektrolisis ini digunakan larutan Nacl dengan konsentrasi jenuh sebagai larutan elektrolit. Digunanakannya larutan NaCl dengan konsentrasi jenuh sebagai larutan elektrolit karena larutan ini merupakan kondouktor yang baik sehingga reaksi elektrolisis dapat berjalan dengan baik. Pada katoda ion Na+ dari larutan NaCl tidak tereduksi yang tereduksi adalah air. Hal ini terjadi karena harga potensial reduksi H2O lebih besar dari harga potensial reduksi ion Na+ dari larutan NaCl. Reaksi pada katoda ini menghasilkan gas H 2 dan larutan bersifat basa. Larutan pada katoda bersifat basa karena pada katoda dihasilkan ion OH- dan ion OH- ini ditangkap oleh ion Na+ dari larutan NaCl sehingga menghasilkan larutan NaOH pada katoda yang bersifat basa. Larutan ini dititrasi dengan larutan HCl, dimana volume larutan HCl yang dibutuhkan pada proses titrasi ini adalah 2.10 dan 2.12 ml sehingga dapat diketahui pada praktikum ini konsentrasi larutan NaOH yang didapatkan pada katoda adalah 0,008 M. Sementara itu pada anoda ion Cl- dari larutan NaCl mengalami oksidasi membentuk CL2 (gas Chlorine). Untuk membuktikan bahwa pada anoda terbentuk gas chlorine maka gas chlorine pada praktikum ini dialirkan menuju scrubber 1 dan 2 yang berisi larutan KI untuk mengidentifikasi jika terdapat gas chlor , gas chlorine berikatan dengan larutan KI sehingga terbentuk I2 (iodin). Iodin inilah yang menyebabkan larutan berwarna coklat. Hal ini dapat ditarik kesimpulan bahwa terbentuknya gas chlorine pada praktikum ini dapat diketahui dengan menggunakan larutan KI dimana larutan tersebut berubah warnanya menjadi kuning kehijauan. Untuk membuktikan adanya Iodine maka digunakan amilum. Amilum ini jika bereaksi dengan Iodine akan menghasilkan larutan berwarna ungu. Pengamatan pada praktikum ini didapatkan larutan hasil pencampuran antara larutan pada buret udara dan larutan amilum mennghasilkan larutan berwarna hijau tua. Reaksi elektrolisis pembuatan gas chlorine dapat dituliskan sebagai berikut :



Katoda:



NaCl







Na+



+



Cl-



2H2O + 2e







H2



+



OH-



14 Laporan Satuan Proses Pembuatan gas Chlorin



Anoda:



2Cl-







Cl2



+



2e



2H2O + 2Cl-







H2



+



OH-



+



Cl2



VII. KESIMPULAN 1. Pembuatan gas chlorine dapat dilakukan dengan proses elektrolisis dari larutan NaCl. Pada proses elektrolisis gas chlorine terbentuk pada anoda sedangkan di katoda terbentuk OH- yang bereaksi membentuk NaOH . 2. Gas chlorine pada anoda dapat diketahui dengan mengalirkan gas chlorine ke dalam larutan yang berisi larutan KI maka gas chlorine bereaksi dengan larutan KI menghasilkan Iodine yang ditandai dengan warna larutan menjadi coklat. Adanya iodine pada larutan scrubber dapat diketahui dengan mencampurkan larutan tersebut dengan larutan amilum yang akan menghasilkan warna larutan Biru hitam. 3. Pada katoda terbentuk larutan yang bersifat basa yaitu larutan NaOH. Konsentrasi larutan NaOH dapat diketahui dengan cara mentitrasi larutan tersebut dengan HCl. Dari percobaan diketahui konsentrasi larutan NaOH sebesar 0,008 N.



15 Laporan Satuan Proses Pembuatan gas Chlorin



DAFTAR PUSTAKA Abdel-Aal, H.K., dan Hussein I.A. 1993. “Parametric Study for Saline Water Electrolysis: Part I-- Hydrogen Production”. International Journal Hydrogen Energy 18 (6), Hal 485-489. Abdel-Aal, H.K., Hussein I.A., Sultan. S.M. 1993. “Parametric Study for Saline Water Electrolysis: Part II-Chlorine Evolution, Selectivity and Determination”. International Journal Hydrogen Energy 18 (7), Hal 545-551. American Public Health Association (APHA), American Water Work Association, Water Environmental



16 Laporan Satuan Proses Pembuatan gas Chlorin



LAMPIRAN GAMBAR



Gambar 1. Rangkaian alat elektrolisis gas chlorine



Gambar 2. Warna TA ketika menentukan [NaOH] 17 Laporan Satuan Proses Pembuatan gas Chlorin



Gambar3. Proses Titrasi penentuan [NaOH]



Gambar 4. Proses uji kualitatif gas Chlor



18 Laporan Satuan Proses Pembuatan gas Chlorin



19 Laporan Satuan Proses Pembuatan gas Chlorin