Pembuatan Tablet CTM Dengan Metode Kempa Langsung [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Pembuatan Tablet CTM Dengan Metode Kempa Langsung I.



Tujuan a. Dapat membuat sediaan tablet cetak langsung b. Dapat membuat kajian literatur dan evaluasi sediaan tablet cetak langsung c. Dapat membuat modifikasi formulasi dari tablet CTM d. Dapat membuat penandaan dan kemasan sekunder



II.



III.



Spesifikasi Produk 1. Nama produk



: RR-OraBentol®



2. Kandungan zat aktif



: Chlorpheniramin Maleate



3. Bentuk Sediaan



: Tablet



4. Bahan pengemas primer



: Strip



5. Kekuatan sediaan



: 4 mg/ 150 mg



Formula Acuan dan Modifikasi A. Formula Acuan1 Chlorpeniramine maleate



4.00 mg



Starch 1500



75.00 mg



Microcrystalline cellulose ( 50 um )



65.52 mg



Stearic acid



2.96 mg



Fumed silica



1.11 mg



Magnesium stearat



0.37 mg



B. Formula Modifikasi Chlorpeniramine maleate



4.00 mg



Pati Jagung



22,5 mg



Mg Stearat



1 mg



Talc



7,5 mg



Avicel PH 102



ad



150 mg



IV.



Alasan Pemilihan Bahan 1. Avicel PH 102 



Fungsi



: bahan pengisi dan pengikat







Alasan



: banyak digunakan pada metode kempa langsung dan tablet yang menggunakan Avicel menunjukkan kekerasan, friabilitas serta sifat alir menurut Livingstone dan Fox, baik.2



2. Pati jagung 



Fungsi



: bahan penghancur







Alasan



: paling umum digunakan sebagai disintegrant. Pati jagung menunjukkan afinitas yang kuat terhadap air melalui aksi kapiler. Semakin tinggi kandungan pati jagung, daya hancur tablet semakin besar. 2



3. Mg Stearat 



Fungsi



: lubrikan







Alasan



: merupakan Boundary-type lubricant.



memiliki daya



adheren lebih baik dan lebih kuat terhadap permukaan metal oksida dibandingkan fluid-type lubricant. 2 4. Talc 



Fungsi



: glidant dan anti adheran







Alasan



: bisa sebagai antiadheran dan glidant. Memiliki sifat lubrikan yang kurang baik. Secara umum glidant yang baik adalah memiliki sifat lubrikan yang kurang. 2



V.



Sifat Fisikokimia Bahan 1. Chlorpeniramine maleate



3



a. Rumus Molekul



: C16H19CIN2,C4H4O43



b. Sinonim



:(3RS)-3-(4-Chlorophenyl)-N,N-dimethyl-3 (pyridin-2-yl)propan



1-amine



hydrogen



(Z)-



butenedioate.3 c. Pemerian bahan



: putih , hampir putih , bubuk kristal1



d. Kelarutan



: larutkan 2 gram dalam air dan encerkan hingga 20 ml dengan pelarut yang sama3



e. Ukuran partikel



: 0.30 m13



f. pH



:



g. Bobot jenis



:



h. Titik leleh/ lebur : i.



Inkompabitilitas :



j.



Penyimpanan



: lindungi dari cahaya3



2. Avicel PH 102



4



a. Rumus Molekul



: (C6H10O5)n4



b. Sinonim



: Microcrystalline Cellulose4



c. Pemerian bahan



: Serbuk kristal yang mengandung porous particles, berwarna putih, tidak berwarna, tidak berasa4



d. Kelarutan



: mudah larut dalam 5% w/v larutan sodium hidroksida, praktis tidak larut dalam air, larutan asam, dan pelarut organik4.



e. Ukuran partikel



: 20 – 200 μm4



f. pH



: 5 – 7.54



g. Titik leleh/ lebur : 260-270oC4 h. Inkompabitilitas : Zat pengoksidasi yang kuat4 i.



Penyimpanan



3. Pati Jagung



: Wadah tertutup rapat, tempat kering4



a. Rumus Molekul



: (C6H10O5)n4



b. Sinonim



: Corn Starch4



c.



Pemerian bahan



:



amilum



tidak



berbau



dan



tidak



berasa,



halus,putih, putih kecoklatan. Amilum terdiri dari bola yang sangat kecil atau butiran – butiran , yang ukuran dan bentuk tergantung karakteristik tanamannya4 d.



Kelarutan



: Praktis tidak larut pada etanol 96 % dingin dan pada air dingin. Pati langsung mengembang dalam air panas pada temperatur diatas suhu gelatinisasi. Pati serbagian larut dalam dimetilsulfoksida dan dimetilformamida. 4



e. Ukuran partikel



: 2 – 32 μm4



f. pH



: 4.0 – 7.04



g. Suhu pengembangan: 64oC4 h. Inkompabitilitas : senyawa pengoksidasi kuat 4 i.



Penyimpanan



: wadah kedap udara di tempat kering yang sejuk4



4. Talcum a. Rumus Molekul



: Mg3Si4O10(OH)24



b. Sinonim



: altalc4



c. Pemerian bahan



: serbuk kristal sangat halus, berwarna putih hingga putih keabu-abuan, tidak berbau dan tidak berasa4



d. Kelarutan



: praktis tidak larut dalam asam encer4



e. Ukuran partikel



: 74 μm atau 44 μm4



f. pH



: 7-10 untuk untuk 20 % w/v dispersi aqueos4



g. Inkompabitilitas : Senyawa yang mengandung amonium kuarterner4 5. Magnesium stearat a.



Rumus Molekul : C36H70MgO44



b.



Sinonim



c.



Pemerian bahan : serbuk sangat halur, berwarna putih terang, sedikit



: Dibasic magnesium stearat4 berminyak jika disentuh, lengket di kulit4



d.



Kelarutan



: praktis tidak larut dalam etanol, eter dan air, sedikit larut dalam benzen hangat dan etanol (95%) hangat



VI.



e.



Titik leleh/ lebur : 117-150ºC4



f.



Inkompabitilitas : asam kuat, alkalis gdan garam Fe4



g.



Penyimpanan



: wadah tertutup baik, tempat kering4



Perhitungan dan Penimbangan Chlorpeniramine maleate



4.00 mg



Pati Jagung



15 % =



Mg Stearat



0,66 %=



Talc



5%=



Avicel PH 102



VII.



4



× 150 = 22,5 mg ,



× 150 = 1 mg



× 150 = 7,5 mg



ad



150 mg



Cara Kerja Ditimbang semua bahan sesuai takaran yang diperlukan



Prednisone + Sodium Starch Glycolate + avicel PH-102 + talcum dimasukkan dalam alat pencampur



Dimasukkan Mg.stearat sebagai lubricant ke dalam campuran di atas hingga homogen



Massa dicetak dengan kempa langsung dengan bobot 100 mg



VIII.



Evaluasi 1. Organoleptik : Wujud , Bau , Rasa Tablet diamati secara visual



Dicatat



2. Keseragaman ukuran Diambil 20 tablet secara acak



Diukur diameter dan tebalnya menggunakan jangka sorong



Dicatat



Dibandingkan dengan standar diameter tablet yang seharusnya



3. Keseragaman bobot Diambil 20 tablet secara acak



Ditimbang masing – masing tablet



Dihitung bobot rata - rata dan penyimpangan terhadap bobot rata – rata



4. Kekerasan Diambil 20 tablet secara acak



Ditimbang masing – masing tablet



Ditentukan kekerasan rata – rata dan standar deviasinya



5. Friabilitas Diambil 20 atau 40 tablet secara acak



Dibersihkan tablet satu persatu dengan sikat halus



Ditimbang



Dimasukkan semua tablet kedalam friabilator



Diputar sebanyak 100 putaran



Dibersih kembali masing – masing tablet



Ditimbang kembali



Ditentukan friabilitasnya



6. Keseragaman kandungan Diambil 20 tablet secara acak



Ditentukan kadar dari 10 tablet satu persatu dengan metode yang sesuai



Ditentukan 10 tablet sisanya



Dibandingkan dengan syarat atau ketentuan keseragaman kandungan tablet yang seharusnya



7. Waktu hancur Diisi bejana dengan HCl 1.0 M



Diatur volume pada kedudukan tertinggi



6 tabung dimasukkan satu – satu ke masing – masing tabung , lalu keranjang dinaik – turunkan secara teratur 30 kali tiap menit



Catat waktu hancur sejak pertama kali tablet mulai hancur hingga tidak ada bagian yang tertinggal diatas kasa 8. Uji disolusi Pembuatan medium disolusi



Pembuatan larutan zat aktif



Ditentukan dengan menggunakan spektroskopi



Pembuatan kurva baku



Diuji dengan Peddle



Dicatat hasilnya



IX.



Daftar Pustaka



1.



Niazi, Sarfaraz K.,2009, Handbook of Pharmaceutical Manufacturing Formulations Second Editions : Compressed Solid Products , Informa Healthcare , New York , USA



2.



Lieberman, H.A., Lachman, L.,1981, Pharmaceutical Dosage Forms, Marcel Dekker, Inc., USA



3.



Anonim, 2009, British Pharmacopeia , London , UK



4.



Rowe, Rayman C., et al , 2009 , Handbook of Pharmaceutical Excipients 6th Edition , Pharmaceutical & American Pharmacist Association, London , UK



Yogyakarta , 1 Maret 2012 Asisten



Ani Sugiarti



Praktikan



Riko Riva’i