Pemeliharaan Breaker (Switchgear & MCC) PDF [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

CIRCUIT BREAKER (CB) ATAU PEMUTUS TENAGA LISTRIK (PMT)



Circuit breaker atau Pemutus Tenaga Listrik adalah salah satu peralatan pemutus rangkaian pada suatu sistem tenaga listrik, yang mampu untuk membuka dan menutup suatu rangkaian listrik pada semua kondisi, termasuk memutus arus hubung singkat sesuai dengan rating-nya dalam kondisi normal atau tidak normal.



Agar PMT dapat bekerja sesuai keperluan tersebut, maka dibutuhkan syarat-syarat sebagai berikut :  







Mampu menyalurkan arus maksimum secara terusmenerus sesuai dengan kapasitasnya Mampu memutus dan menghubungkan jaringan dalam keadaan berbeban dan mampu memutuskan arus hubung singkat tanpa merusakkan PMT itu sendiri Dapat memutuskan arus hubung singkat atau gangguan listrik dengan kecepatan yang tinggi agar gangguan tersebut tidak dapat merusakkan peralatan dalam sistem rangkaian tenaga listrik yang ada, tidak mengganggu kesetabilan sistem rangkaian yang lain dan tidak merusakkan PMT itu sendiri.



Tabel 1. Faktor koreksi antara tegangan kerja vs Ketinggian lokasi



Ketinggian



Fakto Koreksi



(Meter) 1 000



1,00



1 212



0,98



1 515



0,95



3 030



0,80



Pada umumnya PMT yang ada terdiri atas tiga bagian utama yaitu :   



Bagian pemutus (Interrupter) Bagian mekanisme penggerak (Mechanism) Bagian sistem kontrol



PEMUTUS (INTERRUPTER) Bagian pemutus (Interrupter) PMT merupakan peralatan utama yang menghubungkan dan memutuskan rangkaian listrik. Bagian ini mempunyai komponen-komponen utama yaitu :  Kontak diam (Fixed contact)  Kontak gerak (moving contact)  Tabir pemutus busur api listrik (Ark shute) Yang semuanya diletakkan di dalam ruang media pemadam busur api.



Ditinjau dari media pemadam busur api listrik dalam interrupter, maka PMT dapat dibedakan menjadi : 







 



PMT dengan media pemadam minyak (Oil Circuit Breaker) PMT dengan media pemadam udara tekan (Air Blast Breaker) PMT dengan media Vacuum (Vacuum Breaker) PMT dengan media Gas SF6 (Sulfur Hexaflouride)



Gambar 1 : Proses terjadinya busur api listrik di antara kontak PMT



PMT dengan media vacuum (Vacuum Interrupter) 



PMT ini dapat digunakan untuk memutuskan rangkaian listrik dengan tegangan sampai 47 KV



Gambar 2a : Kontak-kontak Vacuum interrupter



Gambar 2b : Bagan Vacuum Interrupter



Gambar : Busur api plasma yang terjadi pada Vacuum Interrupter.



PMT dengan Media Gas SF6 (Gas Circuit Breaker)  PMT dengan pemadam busur gas SF6 dapat digunakan untuk memutuskan arus listrik sampai dengan 40 KA dan pada rangkaianyang bertegangan 765 KV. PMT dengan Gas SF6 mempunyai dua tipe yaitu :  PMT tipe tekanan tunggal (single pressure type).  PMT tipe tekanan ganda (double pressure type),



Gambar 4 : Ruang pemutus (Interrupter) Gas SF6 Circuit Breaker.



Mekanisme Penggerak Kontak PMT 







Mekanisme penggerak kontak adalah bagian dari peralatan PMT yang digunakan untuk membuka dan menutup kontak PMT, sehingga mekanisme penggerak ini harus mampu menggerakan kontak PMT secara cepat, tepat, dan serempak. Sebagai sumber energi untuk menggerakkan kontak PMT ini dapat menggunakan energi listrik, pneomatik, hydrolik dan mekanis pegas. Pada umumnya mekanisme PMT banyak menggunakan pegas.



Gambar 5a : Mekanisme Penggerak dengan Pegas (Spring Acting Mechanism)



Gambar 5b : Mekanisme Penggerak Pegas untuk PMT Tegangan Tinggi



Dalam mekanisme penggerak ditempatkan beberapa komponen kontrol dari PMT yang berfungsi sebagai pengatur operasinya PMT tersebut, diantaranya adalah : 











 



Closing dan opening coil, berfungsi untuk menutup dan membuka kontak PMT dengan menggunakan listrik, sehingga PMT dapat dioperasikan secara remote. Auxiliary contact (kontak bantu) yang berfungsi sebagai kontak bantu untuk kontrol, indikator, dan sistem penguncian listrik (electrical interlock). Dalam hal ini dapat ditempatkan beberapa auxiliary contact sesuai kebutuhan dengan model Normaly Close (NC) atau Normaly Open (NO) Motor Spring Charging, berfungsi sebagai peregang pegas. Untuk mendapatkan energi sebagai penggerak kontak, pegas harus diregang dahulu dengan manual (menggunakan engkol) atau dengan motor listrik, sehingga sekali peregangan pegas harus dapat digunakan untuk sekali menutup dan membuka kontak, setelah itu harus dilakukan peregangan lagi. Penutup dan pembuka kontak secara mekanik. Sistem interlock (mekanik dan eletrik)



Pada Pembangkit Listrik maupun Industri, circuit breaker di tempatkan di satu lokasi dalam deretan beberapa panel untuk mendistribusikan sistem tenaga listrik sesuai kebutuhannya, sehingga mudah untuk kontrol dan perawatannya, pengoperasian, penggantian atau perbaikan dan aman bagi alat dan manusia (Gambar 6)



Di dalam satu panel PMT terdiri atas beberapa ruang seperti gambar 6b yaitu : •Ruang PMT •Ruang Busbar •Ruang koneksi kabel •Sistem penggerak PMT •Ruang tegangan rendah (ruang sistem kontrol dan proteksi) Gambar : Panel PMT (Switch Gear)



13. Pressure relief duct 14. Busbars 15. Bushing type insulators 16. Bushing type current transfomators 17. Voltage transformer 18. Cable connection 19. Make-proof earthing switch 21. Low voltage connection, plug-in type 22. Vacuum interrupters 23. Contact system 24. Operating and interlocking unit for racking the circuit breakerand for earthing,manual oroptionally motor operation.



Gambar : Bagan Panel swicth gear



Gambar : Ruang PMT (Circuit Breaker Compartement)



Gambar 8 : PMT pada Posisi Rack-out di luar panel



Pengertian dan tujuan pemeliharaan PMT  Pemeliharaan sistem tenaga listrik khususnya pemeliharaan PMT adalah serangkaian tindakan atau proses kegiatan untuk mempertahankan kondisi dan meyakinkan bahwa peralatan dapat berfungsi sebagaimana mestinya sehanggai dapat dicegah terjadinya gangguan yang menyebabkan kerusakan.



Tujuan pemeliharaan peralatan listrik adalah untuk menjamin kontinyunitas sistem tenaga listrik dan menjamin keandalan, antara lain : 



 



 



Untuk meningkatkan reliability, availability, dan effisiency. Untuk memperpanjang umur peralatan Mengurangi resiko kegagalan atau kerusakan peralatan Meningkatkan safety peralatan Mengurangi waktu padam karena sering terjadi gangguan.



















Predictive maintenance, adalah pemeliharaan yang dilakukan dengan cara memprediksi kondisi PMT, apakah dan kapan kemungkinannya PMT tersebut akan gagal atau menuju kegagalan. Preventive maintenance, adalah kegiatan pemeliharaan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan PMT secara tibatiba dan untuk mempertahankan unjuk kerja PMT yang optimum sesuai umur tehnisnya Correctiove maintenance, adalah pemeliharaan berencana yang dilakukan dalam kurun waktu tertentu ketika PMT mengalami kelainan atau unjuk kerja yang rendah pada saat menjalankan fungsinya dengan tujuan untuk mengembalikan pada kondisi semula disertai perbaikan-perbaikan dan penyempurnaan instalasi Breakdown maintenance, adalah pemeliharaan yang dilakukan setelah terjadi kerusakan mendadak yang waktunya tidak tentu dan sifatnya darurat.



















 







koordinasi dengan operator tentang pekerjaan yang akan dilakukan sesuai work-order (WO) termasuk pembebasan PMT dari operasi dan pengamanannya serta memberi rambu-rambu (tagging) Siapkan alat kerja (tools) dan material yang diperlukan dalam pemeliharaan, dan siapkan pedoman kerja atau instruksi kerja (IK) agar tidak terjadi kesalahan saat melakukan pemeliharaan atau perbaikan PMT. Yakinkan bahwa PMT yang akan dipelihara sudah benar sesuai tag number dalam WO dan telah bebas dari tegangan sistem (posisi disconnected) dan telah dilakukan pentanahan pengaman (grounding) Memutuskan power sistem kontrolnya dengan mematikan MCB atau melepas fuse-nya dan melepas auxiliary contact block agar PMT tidak dapat beroperasi secara remote atau lokal. Mengeluarkan PMT dari cubicle atau memisahkan PMT dari bagian yang bertegangan (rack-out). Sesaat PMT telah keluar dari cubicle, maka pastikan shuter dalam cubicle telah tertutup secara otomatis sehingga breaker compartement telah terbebas dari tegangan tinggi. Lakukan closing dan opening breaker secara manual di luar cubicle agar mekhanisme penggerak PMT telah terbebas dari energi pegas dan tidak dapat bergerak lagi sehingga PMT benar-benar aman dan siap dilakukan pemeliharaan.