Pemeliharaan Sarana Pengelolaan Limbah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH PENGELOLAAN LIMBAH CAIR B “PEMELIHARAAN SARANA PENGELOLAAN LIMBAH”



Disusun Oleh:



Kelompok 5



1. 2. 3. 4. 5. 6.



Ahmad Fauzan Dede Wahyu Alamsyah Hilda Fitriah Julfyany Matta Sari Nur Hidayah Tania Tirtaning Hasanah



(P23133110002) (P23133117010) (P23133117017) (P23133117021) (P23133117027) (P23133117037)



Dosen Pembimbing:



Syarifuddin, S. KM., M. Kes. Zulfiah Maharani



Program Studi: 2 DIV- A Kesehatan Lingkungan



POLTEKKES KEMENKES JAKARTA II Jln. Hang Jebat III/F3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 2019



A. Pemeliharaan Sarana Peralatan Sanitair Kamar mandi merupakan sebuah ruangan yang membutuhkan berbagai macam jenis sanitair. Peralatan sanitair sendiri merupakan bagian dari pekerjaan instalasi air (plumbing). Dalam sebuah proyek konstruksi, peralatan sanitair ada yang dimasukkan ke dalam paket pekerjaan arsitektur, namun adakalanya di sebuah proyek juga dimasukkan ke dalam paket pekerjaan mekanikal plumbing, sebab terkadang pemilik proyek tidak mau pusing dan dijadikan satu dengan pekerjaan pemipaan. Pada kesempatan ini, tidak perlu kita mempermasalahkan hal tersebut di atas. Namun kami akan mengulas tentang jenis-jenis sanitair yang biasa dipakai di sebuah proyek konstruksi. Bagi yang telah lama berkecimpung di proyek mungkin sudah hafal tentang jenis-jenis sanitair, namun yang masih awam akan kami bantu sajikan jenis-jenis sanitar,seperti di bawah ini : 1. Closet



Closet Duduk



Closet Jongkok



Closet merupakan peralatan sanitair yang berfungsi sebagai tempat pembuangan air besar. Secara garis besar closet dibedakan menjadi 2, yaitu closet duduk dan closet jongkok



seperti



yang



terihat



pada



gambar



di



atas.



2. Urinoir



Urinoir merupakan peralatan sanitair yang berfungsi sebagai tempat pembuangan air kecil bagi pria. Umumnya pemasangan urinoir digantung pada dinding. Jika urinoirnya lebih dari satu biasanya antar urinoir dipasang sekat/partisi urinoir.



3. Bidet



Bidet merupakan peralatan sanitair yang berfungsi sebagai tempat pembuangan air kecil



4. Bathu



bagi



perempuan.



Di



Indonesia



bidet



jarang



digunakan.



Bathub merupakan peralatan sanitair yang berfungsi sebagai tempat mandi atau berendam. Untuk membersihkan bathtub, sesuaikan dengan bahan pembuatnya. Kalau bahan bathtub dari porselen, gunakan baking powder untuk membersihkan. Namun, sebelumnya campurkan baking powder dengan air. Setelah tercampur, siramkan secara merata ke seluruh bagian bathtub. Pastikan noda kotoran di bathtub hilang dengan cara menggosoknya menggunakan sikat khusus. Untuk bahan bathtub acrylic, campuran kimia polimer merupakan pembersih yang tepat. Teknik pembersihannya sama dengan bathtub porselen. Siramkan cairannya; gosok bagian yang kotor; lalu bilas sampai tuntas. Lain lagi jika memakai bathtub fiberglass, Anda bisa menggunakan cairan pencuci piring atau deterjen cair. Pun dapat memakai pembersih kamar mandi nonabrasif, baking soda, air. Oleskan campuran



tersebut



ke



permukaan bathtub sambil



5. Wastafel



Wastafel Gantung



menggosok



perlahan.



Wastafel Meja Wastafel merupakan peralatan sanitair yang berfungsi sebagai tempat mencuci tangan. Secara umum wastafel dibedakan menjadi 2, yaitu wastafel gantung dan wastafel meja.



Membersihkan wastafel harus dilakukan setiap hari. Pasalnya,



wastafel kerap dipenuhi sisa odol, sabun wajah, dan foam cukur. Jika sisa material tersebut mengendap, lambat laun bisa menjadi sarang bakteri. Solusinya, gunakan kain lap yang dibasahi air panas untuk menghilangkan sisa sabun, kerak, serta lemak di permukaan wastafel. Anda juga bisa menambahkan cairan cuka sebagai pembersih di bagian sudut. Sementara itu, aroma tidak sedap dapat dilenyapkan dengan menaburkan bubuk soda kue.



6. Shower



Hand Shower



Fix Shower



Shower merupakan peralatan sanitair yang berfungsi sebagai saluran ujung air yang digunakan untuk menyemprotkan air untuk mandi. Pada umumnya, shower dibedakan menjadi 2, yaitu : hand shower dan fix shower Shower juga merupakan perlengkapan kamar mandi yang mudah ditumbuhi jamur karena cenderung lembap. Karena itu, Anda harus merawat shower dengan membersihkannya menggunakan cairan pemutih. Sebanyak 10 sendok pemutih dilarutkan dalam air. Setelah larut, siramkan cairan ke shower Anda. Anda



juga



bisa



memakai



cairan



cuka



putih



untuk



membersihkan shower head. Jika shower head dapat dilepas, celupkan ke dalam larutan cuka putih. Atau tanpa harus melepasnya, gunakan plastik berisi cuka. Kemudian, letakkan di kepala shower selama 20-30 menit.



7. Jet Washer



Jet washer merupakan salah satu accesories closet duduk yang berfungsi sebagai tempat mengeluarkan air. untuk closet jongkok biasanya tidak menggunakan jet washer.



8. Kran Air



Kran air merupakan peralatan sanitair yang berfungsi untuk membuka dan menutup aliran air dalam pipa. Ada beberapa langkah bisa dilakukan untuk menjaga agar kran air yang terpasang tetap mengkilap dan berfungsi sebagaimana mestinya. Simak langkahnya berikut berikut ini: -



Setelah digunakan, selalu keringkan kran dengan lap kering dan bersih. Hal ini untuk mencegah sisa air dan sabun melekat pada permukaannya.



-



Untuk membersihkan kran yang kotor, gosok kran dengan pembersih untuk stainless steel. Lalu bilas dengan air panas. Lap kran sampai kering.



-



Jika kran bernoda kapur, ambil kapas dan beberapa tetes cuka. Gosokan kapas tersebut pada kran selama beberapa menit. Setelah itu biarkan selama 1- 2 jam. Noda kapur pun akan larut. Setelah itu segera bilas dengan air bersih.



-



Jika air di kran kotor, gunakan kapas dan selembar plastik bening. Lubangi plastik lalu masukan kapas ke dalamnya. Ikatkan pada mulut kran dan air yang keluar dari kran akan menjadi bersih dan bening. Gantilah filter buatan ini secara berkala.



jika kran air mampet, lepaskan kepala kran lalu rendam dengan air cuka semalaman, maka kotoran (pengapuran) yang menyumbat kran akan keluar. Setelah itu bilas dengan air bersih dan pasang kembali. Cara ini itu efektif jika kran mulai berbunyi saat diputar.



9. Towel Bar



Towel bar merupakan peralatan sanitair yang berfungsi sebagai menggantungkan handuk di kamar mandi.



10.



Floor Drain



Floor drain merupakan peralatan sanitair yang berfungsi sebagai saringan dalam saluran pembuangan air bekas di kamar mandi. Cara memelihara Floor Drain yaitru : -



Pertama, bersihkan dulu floor drain dari kotoran-kotoran padat. Hal ini memang perlu dilakukan sebagai bagian dari perawatan instalasi air buangan. Kotoran yang sudah hilang akan memperlancar saluran, tetapi bila masih belum lancar, maka permasalahannya ada pada instalasinya.



-



Langkah selanjutnya tentu lebih pada perawatan. Perawatan yang teratur dan kemudahan



melakukan



perawatan



sama



seperti



memelihara



instalasi



pembuangan. Akan lebih baik menjaga daripada memperbaiki. Untuk itu, Anda perlu memilih floor drain yang mudah dibersihkan. Kotoran justeru jangan dibungan ke dalam saluran. Kotoran yang berada di atas saringan floor drain harus dibuang ke tempat sampah. Jika kotoran justeru dimasukkan ke dalam pipa buangan, dikhawatirkan kotoran tersebut akan menyumbat pipa. Membuka saringan floor drain cukup dengan mengangkat tutupnya, yaitu setelah kotoran di atas saringan sudah tidak ada lagi.



-



Kemudian, bersihkan bagian dalam saringan dengan cara menyikat saja. Biasanya, kotoran di sekitar saringan hanya berupa lumut. Setelah itu, gelontorkan lumut yang sudah terlepas dan lakukan berkali-kali untuk mencegah lumut menempel di dinding pipa.



Untuk perawatan, bisa juga Anda menggunakan cairan penghilang sumbatan dari kerak. Anda bisa menggunakan cairan pembersih yang aman untuk pipa. Namun, berlebih dan tidak tepatnya pemakaian cairan pembersih bisa merusak pipa saluran tersebut. Akibanya akan semakin fatal. Anda terpaksa harus mengganti pipa yang rusak itu. Untuk itu, perlu diperhatikan dengan baik petunjuk pemakaian di setiap kemasan.



11.



Clean Out



Clean out merupakan peralatan sanitair yang berfungsi sebagai tempat pengecekan apabila saluran air bekas mampet. Biasanya clean out dipasang di instalasi yang berbelok. Clean out ditutup dengan baut dan bisa dibuka apabila terjadi mampet saluran air pembuangan.



12.



Whirlpool dan Jacuzzi



Whirlpool dan Jacuzzi merupakan peralatan sanitair yang berbentuk seperti bathub tetapi memiliki fasilitas pengaturan air yang cukup lengkap. Kekuatan pancar dan suhu air bisa diatur. Biasanya peralatan sanitair ini digunakan untuk berendam. B. PEMELIHARAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH Operator instalasi pengolahan air limbah mempunyai banyak tugas. Sebagian besar dari mereka terkait erat dengan pengoperasian instalasi secara efisien.Seseorang operator memiliki tanggung jawab



untuk membuang limbah yang memenuhi syarat-syarat yang



ditentukan untuk instalasi tersebut. Dengan melakukan hal ini, operator tersebut telah melakukan



hubungan



kerja



yang



baik



dengan



pihak-pihak



pembuat



kebijakan,



perekreasi/pengelola wisata air, pengguna air, dan tetangga yang berdekatan dengan instalasi tersebut. Tugas lain seorang operator adalah pemeliharaan instalasi. Suatu program pemeliharaan yang baik merupakan keharusan untuk mempertahankan keberhasilan pengoperasian instalasi. Program pemeliharaan yang berhasil meliputi semuanya dari peralatan mekanik hingga kepedulian terhadap lingkungan instalasi, bangunan, dan strukturnya. Pemeliharaan mekanik merupakan hal utama, karena peralatan harus dijaga pada kondisi operasional yang baik agar instalasi berada pada puncak penampilannya. Pabrik pembuat peralatan menyediakan informasi dalam bentuk buku manual tentang pemeliharaan mekanik dari peralatan yang dibuatnya. Operator harus membaca secara menyeluruh buku manual untuk peralatan yang ada di instalasinya dan memehami prosedur operasionalnya. Instruksi-instruksi yang ada harus diikuti dengan seksama ketika melakukan pemeliharaan peralatan. Operator juga harus mengenali tugas yang diluar kemampuannya maupun fasilitas perbaikan, dan dia harus meminta bantuan bila diperlukan. Pencatatan Pemeliharaan Preventif Program pemeliharaan preventif membantu karyawan untuk menjaga peralatan dalam kondisi siap operasi dan juga merupakan alat bantu pendeteksian serta pembetulan fungsi bila peralatan-peralatan kurang berfungsi dengan baik, sebelum permasalahan berkembang menjadi lebih besar.



Kejadian yang sering terjadi dalam suatu program pemeliharaan preventif adalah kegagalan operator mencatat pekerjaan setelah selesai. Bila ini terjadi operator hanya dapat mengandalkan pada ingatannya untuk mengetahui kapan pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan preventif terebut. Dengan bergesernya waktu, lama kelamaaan program ini akan terlupakan begitu saja. Agar hal tersebut tidak terjadi, maka sebuah kartu purna tersebut harus diisi setelah selesai service peralatan yang ada pada setiap instalasi. Setiap kartu harus ditulis dengan mencantumkan nama peralatan masing-masing seperti misalnya: pompa lumpur, kompresor, bak ipal dan sebagainya. Yang perlu diperhatikan : Catatlah setiap service peralatan yang diperlukan dan diberi nomor. Catatlah setiap service peralatan dalam susunan frekwensi penampilan, misalnya nomor 1, 2, dan 3 menunjukkan service harian, nomor 4 dan 5 service mingguan, 6, 7, 8, dan 9 service bulanan dan seterusnya. Jelaskan masing-masing jenis service pada kolom pekerjaan. Pastikan untuk diperlihatkan semua inspeksi dan service yang diperlukan. Untuk data referensi daftar nomor seksi dan frekwensi pelayanan seperti ditunjukkan dalam kolom jadwal. Informasi kartu service dapat dirubah sesuai dengan kebutuhan unit individu terhadap peralatan seperti tercantum dalam manual dari pabrik pembuat produk. Pastikan juga bahwa informasi yang tercantum pada kartu sudah lengkap dan benar. Kartu pencatatan service harus mencantumkan tanggal dan jenis pekerjaan yang dilakukan, dilengkapi dengan nomor item serta ditanda tangani oleh operator pelaksana pekerjaan. C. PEMELIHARAAN UNIT PENGOLAHAN LIMBAH CAIR Penyaringan (Screen) Bar screen/penangkap lemak memerlukan perhatian terus menerus. Ketika kotoran mengumpul di bar, ia akan menyumbat kanal dan menyebabkan limbah cair kembali ke dalam saluran limbah. Semakin banyak kotoran yang mengumpul di bar, semakin besar headloss yang melalui bar screen. Ketika aliran kembali, limbah organik cenderung



mengumpul di kanal dan saluran, serta merusakkan oksigen terlarut yang ada di dalam limbah cair. Oleh karena itu berkembanglah kondisi septik, yaitu kondisi terinfeksi oleh bakteri. Kondisi septik ini menghasilkan hidrogen sulfat yang menimbulakan bau telur busuk, yang menyebabkan korosi terhadap betonan, logam dan cat, serta kadang – kadang menghasilakn suatu racun dan bersifat eksplosif di udara dalam ruangan berventilasi jelek. Bila pembersihan bar screen jarang dilakukan, limbah cair dapat mengalir kembali dan menggenangi kanal limbah. Sebaliknya jika bar screen dibersihakan, aliran tiba – tiba limabah cair septik dapat menimbulkan suatu “beban guncangan” pada proses pengolahan limabh. Jadi, kegagalan dalam guncangan limbah cair septik dilepaskan. Pengoperasian screen dan rak-rak secara rutin akan bergantung pada ukuran instalasi pengolahan limbah, jumlah kotoran dalam libah cair, jumlah limbah cair, serta head loss yang melalui unit. Bahan yang akan dibuang dari screen sangat bersifat ofensif dan berbahaya. Bahan ini berbau sangat menyengat dan menarik bagi tikus dan lalat. Metode pembuangan yang umum dilakukan adalah dengan penimbunan atau pembakaran.



Sedimentasi dan Flotation Setiap tahun selama waktu aliran rendah, masing-masing penjernih harus ditutup untuk keperluan inspeksi, pemeliharaan rutin maupun perbaikan lain yang diperlukan. Meskipun penjernih dan semua peralatan bekerja secara tepat, inspeksi tahunan membantu mencegah timbulnya masalah serius dan kegagalan opersional di masa – masa mendatang. Sebelum memulai sebuah unit baru atau lama, yang sudah harus menjalani service pembersihan atau reparasi, tangki harus diinspeksi secara hati-hati. Hal-hal yang harus dicek adalah pintu kontrol agar bekerja baik tangki penjernih untuk pasir dan kotoran, alat-alat mekanik di bawah air agar terpasang dan beroperasi baik, tangki oli atau hoppers, saluran balik untuk kotoran dan barang endapan lain, struktur tangki untuk kemungkinan korosi dan retak, serta indikasi-indikasi lain yang mengarah pada kegagalan struktural.



Sebagian besar pengolahan air limbah yang tidak dapat menghasilkan limbah sesuai harapan pada umumnya dikarenakan oleh kesalahan operator atau kegagalan peralatan. Pekerjaan operator sangat sederhana. Dia harus menjamin bahwa endapan padatan yang terakumulasi dibuang dari bagian dasar penjernih sebelum terjadinya daya septik dan gasififkasi. Operator tersebut juga harus menjamin bahan mengambang permukaan (minyak dan gemuk) secara terus menerus atau teratur dihilangkan dan dibuang dari permuakaan air untuk mencegah agar bahan tersebut tidak mencapai aliran pengolahan sekunder. Kegagalan proses dan peralatan yang disebabkan oleh kesalahan operator meliputi waktu atau frekwensi pembuangan lumpur yang tidak cukup, pemeliharaan dan pengaturan peralatan yang buruk, pengetahuan tentang peralatan dan/atau proses pengolahan yang tidak memadai, ketidakmampuan mengenali masalah kelistrikan-mekanik. Strategi operasional terbaik adalah mengembangkan serta melaksanakan suatu program pemeliharaan preventif yang baik, memantau kondisi operasional, serta menanggapi berbagai hasil laborat mengindikasikan bahwa masalah sedang berkembang.



Proses Lumpur Aktif Instalasi lumpur aktif harus diperiksa setiap hari. Setiap kali kunjungan meliputi pengecekan adanya aerasi dan klarifikasi kompartemen akhir, unit aerasi agar berfungsi baik serta pelumasan, saluran lumpur balik ( jika kift udara tidak mengalir dengan lancar, segera tutup katup outlet, yang mendorong usara mengalir ke bawah serta ke luar. Ini akan menghembuskan udara ke luar dan membersihakan berbagai kotoran. Buka kembali katup buang dan stel aliran lumpur balik yang dikehendaki ), slang bawah tangki aerasi dan kompartemen akhir, tanggul penggosok, serta instalasi pembuangan. Peralatan aerasi harus diopersikan terus menerus. Pengolahan yang baik jarang dihasilkan dari operasi yang terinterupsi dan karena itu tidak perlu dicoba. Jika peralatan aerasi berfungsi baik hal ini dapat diketahui dari keberadaan air di kompartemen pengendapan serta limbah yang mengalir ke tanggul. Bila airnya berwarna abu-abu dan kompartemen aerasi berbau busuk (H2S), berarti terdapat pasokan air yang tidak cukup.



Pasokan udara atau aerasi harus ditingkatkan. Tetapi bila airnya jernih di kompartemen pengendapan, berarti kecepatan aerasi (DO = 2 mg/I).



Pemeliharaan Kolam Pemeliharaan terutama meliputi pengontrolan pertumbuhan vegetasi, pemeliharaan pagar pelindung sekitar kolam, penghilangan gelembing buih yang mungkin terbentuk. Vegetasi cenderung tumbuh ke bawah plengsengan dan ke dalam tepi kolam. Maka perlu menjaga agar plengsengan bebas dari vegetasi sekelilingnyabersih. Jika kolam ada tumbuhan liar, bukan saja penampilannya menjadi jelek, tetapi situs pengembangbiakan nyamuk dan bekicot akan terbentuk menimbulkan bau tidak sedap. Untuk sistem kolam satu atau dua pekerja, dibawah pengawasan yang baik sangatlah memadai untuk melaksanakan tugastugas pemeliharaan. Karena kolam-kolam kelihatannya sederhana, mereka mungkin lebih diabaikan daripada jenis proses limabah cair lainnya. Berbagai keluhan yang timbul berkaitan dengan kolam adalah hasil dari pengabaian atau pemeliharaan yang buruk.



D. SWA PANTAU LIMBAH CAIR Monitoring yang dimaksud adalah melakukan pengukuran lapangan (in situ) setiap hari pada kualitas air limbah yang bertujuan untuk memonitoring kinerja sistem IPAL guna memudahkan melakukan tindakan dini (early warning) dalam perbaikan sistem tersebut. Parameter yang dipantau biasanya pH, suhu, Amonia, Dissolved Oxygen (DO), KMnO4, TSS, dan debit air limbah dengan frekuensi harian. Lokasi monitoring pada outlet, inlet dan pada tangki aerasi. Secara umum monitoring rutin ini dapat menjaga agar sistem tetap berjalan secara optimal Data swapantau hasil pengawasan dibuat dalam Tabel dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1.Buat masing-masing tabel setiap outlet pembuangan air limbah yangdipantau. Untuk jumlah outlet yang banyak, tabel dibuat berdasarkanparameter 2.Buat kolom parameter, bulan selama periode penilaian PROPER dan Baku Mutu (BM).



3.Isi kolom parameter sesuai dengan peraturan atau izin. 4.Isi kolom bulan berdasarkan hasilpemantauan /pengukuran /swapantau perusahaan yang dilakukan oleh Laboratorium yang terakreditasi atau rujukan Gubernur. 5.Isi kolom Baku Mutu sesuai dengan nilai konsentrasi yang tercantum dalam peraturan atau izin .



Daftar Pustaka



https://lifestyle.kompas.com/read/2012/07/30/13385014/kenapa.quotfloor.drainquot.tidak.lan car https://lifestyle.kompas.com/read/2012/07/30/13385014/kenapa.quotfloor.drainquot.tidak.lan car https://www.scribd.com/doc/157347572/Tata-Cara-Pengisian-Data-SwapantauPerusahaan#download