Pemeriksaan Golongan Darah ABO RH Slide [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Hanif Shaifa Risma P1337434119101 D3 TLM Reguler B



Pemeriksaan Golongan Darah ABO dan Rhesus Metode Slide







Prinsip : reaksi antibodi dan antigen secara spesifik







Pemeriksaan golongan darah ABO dilakukan untuk menentukan jenis golongan darah pada manusia. Penentuan golongan darah ABO pada umumnya dengan menggunakan metode Slide. Metode ini didasarkan pada prinsip reaksi antara aglutinogen (antigen) pada permukaan eritrosit dengan aglutinin yang terdapat dalam serum/plasma yang membentuk aglutinasi atau gumpalan. Metode slide merupakan salah satu metode yang sederhana, cepat dan mudah untuk pemeriksaan golongan darah.







Antigen berada di permukaan eritrosit, sedangkan antibodi berada di serum/plasma







Prosedur Kerja 1. Menyiapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pemeriksaan golongan darah ABO dan Rhesus. 2. Meneteskan 1 tetes antisera A pada lubang 1 3. Meneteskan 1 tetes antisera B pada lubang 2 4. Meneteskan 1 tetes antisera AB pada lubang 3 5. Meneteskan 1 tetes antisera D pada lubang 4 6. Meneteskan 1 tetes darah pada setiap lubang 7. Dihomogenkan atau diasuk menggunakan kapas lidi atau batang pengaduk 8. Perhatikan ada tidaknya aglutinasi







Hasil Anti-A



Anti-B



Anti-AB



Anti-D



Hasil



+



-



+



+



A Rh +



-



+



+



+



B Rh+



+



+



+



+



AB Rh+



-







-



-



+



O Rh+



Golongan darah A  Golongan darah A memiliki antigen A, sehingga pada lubang 1 yang ditetesi AntiA akan bereaksi spesifik dengan antigen A pada golongan darah A sehingga terjadi aglutinasi  Golongan darah A memiliki antigen A, sehingga pada lubang 2 yang ditetesi antiB tidak akan bereaksi spesifik karena tidak memiliki antigen B pada golongan darah A sehingga tidak terjadi aglutinasi  Golongan darah A memiliki antigen A, sehingga pada lubang 3 yang ditetesi antiAB akan bereaksi spesifik dengan antigen A pada golongan darah A dan anti-A pada anti-AB sehingga terjadi aglutinasi







Golongan darah B  Golongan darah B memiliki antigen B, sehingga pada lubang 1 yang ditetesi AntiA tidak akan bereaksi spesifik karena tidak memiliki antigen A pada golongan darah B sehingga tidak terjadi aglutinasi  Golongan darah B memiliki antigen B, sehingga pada lubang 2 yang ditetesi antiB akan bereaksi spesifik dengan antigen B pada golongan darah B sehingga tidak terjadi aglutinasi  Golongan darah B memiliki antigen B, sehingga pada lubang 3 yang ditetesi antiAB akan bereaksi spesifik dengan antigen B pada golongan darah B dan anti-B pada anti-AB sehingga terjadi aglutinasi







Golongan darah AB  Golongan darah AB memiliki antigen A dan antigen B sehingga pada lubang 1 yang ditetesi anti-A akan bereaksi spesifik dengan antigen A pada golongan darah AB sehingga terjadi aglutinasi



 Golongan darah AB memiliki antigen A dan antigen B sehingga pada lubang 2 yang ditetesi anti-B akan bereaksi spesifik dengan antigen B pada golongan darah AB sehingga terjadi aglutinasi  Golongan darah AB memiliki antigen A dan antigen B sehingga pada lubang 3 yang ditetesi anti-AB akan bereaksi spesifik dengan antigen A dan antigen B pada golongan darah AB sehingga terjadi aglutinasi 



Golongan darah O  Golongan darah O tidak memiliki antigen A dan antigen B, sehingga pada lubang 1 yang ditetesi anti-A tidak akan terjadi reaksi spesifik karena golongan darah O tidak memiliki antigen A dan antigen B sehingga tidak terjadi aglutinasi  Golongan darah O tidak memiliki antigen A dan antigen B, sehingga pada lubang 2 yang ditetesi anti-B tidak akan terjadi reaksi spesifik karena golongan darah O tidak memiliki antigen A dan antigen B sehingga tidak terjadi aglutinasi  Golongan darah O tidak memiliki antigen A dan antigen B, sehingga pada lubang 3 yang ditetesi anti-AB tidak akan terjadi reaksi spesifik karena golongan darah O tidak memiliki antigen A dan antigen B sehingga tidak terjadi aglutinasi.