Pemeriksaan Pap Smear Dan Iva [PDF]

  • Author / Uploaded
  • tisep
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MELAKUKAN PEMERIKSAAN PAP SMEAR DAN IVA



D I S U S U N OLEH : KELOMPOK 5



STIKes ST. ELISABETH MEDAN TA 2017/2018



KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia yang diberikan pada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu yang berjudul “MELAKUKAN PEMERIKSAAN PAP SMEAR DAN IVA”. Dalam penyusunan makalah ini kami tidak lupa untuk mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami dalam menyusun makalah ini. Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik dari teknik penulisan maupun materi.Oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar kami dapat memperbaikinya.Akhir kata, kami mengucapkan banyak terimakasih dan semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.



Medan,23 Maret 2018 Penulis



(Kelompok 5)



DAFTAR ISI Kata Pengantar………………………………………………………………………….



I



Daftar Isi……………………………………………………………………………….



ii



BAB1 Pendahuluan……………………………………………………………………



1



1.1 Latar Belakang………………………………………………………………….



1



1.2 Tujuan……………………………………………………………………….....



1



BAB 2 PEMBAHASAN……………………………………………………………….



2



2.1 PAP SMEAR……………………………………………………………………



3



Pengertian Pap Smear …………………………..…………………………



5



2.1.2 Tujuan Pap Smear …………………………………………………………..



7



2.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi Pap Smear……………………………...



9



2.1.2



2.2 IVA ( Inspeksi Visual Asam Asetat)………..…………………………………



10



2.2.1 Caring Perawat Terhadap Klien Dengan TB Paru………………………



12



2.2.2 Peralatan dan Bahan Pemeriksaan IVA …………………………………



14



2.2.3 Kelebihan IVA ……………………………………..………………………



14



BAB 3 PENUTUP……………………………………………………………………



16



3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………….



16



3.2 Saran…………………………………………………………………………….



16



Daftar Pustaka………………………………………………………………………….



17



BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pemeriksaan IVA diperkenalkan Hinselman 1925. Organisasi Kesehatan Dunia WHO meneliti IVA di India, Muangthai, dan Zimbabwe. Ternyata efektivitasnya tidak lebih rendah daripada tes Pap. Di Indonesia IVA sedang dikembangkan dengan melatih tenaga kesehatan, termasuk bidan. Banyaknya kasus kanker serviks di Indonesia semakin diperparah disebabkan lebih dari 70% kasus yang datang ke rumah sakit berada pada stadium lanjut. Beberapa negara maju telah berhasil menekan jumlah kasus kanker serviks, baik jumlah maupun stadiumnya. Pencapaian tersebut terutama berkat adanya program skrining massal antara lain dengan Tes Pap. Namun di Indonesia kebijakan penerapan program skrining kanker serviks kiranya masih tersangkut dengan banyak kendala, antara lain luasnya wilayah dan juga kurangnya sumber daya manusia sebagai pelaku skrining, khususnya kurangnya tenaga ahli patologi anatomik/sistologi dan stafnya, teknisi sitologi/skriner Pengobatan kanker serviks pada stadium lebih dini, hasilnya lebih baik, mortalitas akan menurun, dengan masalah yang begitu kompleks, timbul gagasan untuk melakukan skrining kanker serviks dengan metode yang lebih sederhana, antara lain yaitu dengan IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat). Kanker serviks mengenal stadium pra-kanker yang dapat ditemukan dengan skrining sitologi yang relatif murah, tidak sakit, cukup akurat; dan dengan bantuan kolposkopi, stadium ini dapat diobati dengan cara-cara konservatif seperti krioterapi, kauterisasi atau sinar laser, dengan memperhatikan fungsi reproduksi. Sistem kesehatan di seluruh dunia berbeda-beda, namun perencanaan skrining harus sejalan dengan pelayanan kesehatan lainnya dan dengan kerjasama antar program. Idealnya program skrining merupakan bagian dari pelayanan kesehatan kanker yang dikembangkan dalam struktur pelayanan kesehatan umum. Strategi program skrining kanker serviks harus memperhatikan golongan usia yang paling terancam (high risk group), perjalanan alamiah penyakit (natural history) dan sensitivitas tes Pap. The American Cancer Society menyarankan pemeriksaan ini dilakukan rutin pada



wanita yang tidak menunjukkan gejala, sejak usia 20 tahun atau lebih, atau kurang dari 20 tahun bila secara seksual sudah aktif. Pemeriksaan dilakukan 2 kali berturut-turut dan bila negatif, pemeriksaan berikutnya paling sedikit setiap 3 tahun sampai berusia 65 tahun. Pada wanita risiko tinggi atau pernah mendapat hasil abnormal harus diperiksa setiap tahun. Frekuensi yang lebih sering tidak menambah faedah. 1.2 TUJUAN Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah : 1. Agar mahasiswa mengetahui Tentang pemeriksaan Pap Smear dan IVA 2. Agar mahasiswa mengetahui cara melakukan pemeriksaan Pap Smear dan IVA 3. Agar mahasiswa mengetahui Indikasi dan Kontra Indikasi pemeriksaan Pap Smear dan IVA



BAB 2 PEMBAHASAN 2.1 PAP SMEAR 2.1.1 Pengertian Pap Smear Pap Smear merupakan suatu metode untuk pemeriksaan sel cairan dinding leher rahim dengan menggunakan mikroskop, yang dilakukan secara cepat, tidak sakit, serta hasil yang akurat. (Wijaya, 2010). Pap Smear merupakan cara yang mudah, aman dan untuk mendeteksi kanker serviks melalui pemeriksaan getah atau lendir di dinding vagina. Pap Smear merupakan salah satu deteksi dini terhadap kanker serviks, yang prinsipnya mengambil



sel



epitel



yang



ada



di



leher



rahim



yang



kemudian



dilihat



kenormalannya.(Samadi,2010) 2.1.2 Tujuan Pap Smear a. Mencoba menemukan sel-sel yang tidak normal dan dapat berkembang menjadi kanker serviks. b. Alat untuk mendeteksi adanya gejala pra kanker leher rahim bagi seseorang yang belum menderita kanker. c. Untuk mengetahui kelainan-kelainan yang terjadi pada sel-sel kanker leher rahim. d. Mengetahui tingkat berapa keganasan serviks. 2.1.3



Manfaat Pap Smear



a. Evaluasi sitohormonal Penilaian hormonal pada seorang wanita dapat dievaluasi melalui pemeriksaan Pap Smear yang bahan pemeriksaanya adalah sekret vagina yang berasal dari dinding lateral vagina sepertiga bagian atas. b. Mendiagnosis peradangan Peradangan pada vagina dan servik pada umumnya dapat didiagnosa dengan pemeriksaan Pap Smear . Baik peradangan akut maupun kronis. Sebagian besar akan memberi gambaran perubahan sel yang khas pada sediaan Pap Smear sesuai dengan organisme penyebabnya. Walaupun kadang-kadang ada pula organisme yang tidak menimbulkan reaksi yang khas pada sediaan Pap Smear.



C. Identifikasi organisme penyebab peradangan



Dalam vagina ditemukan beberapa macam organisme/kuman yang sebagian merupakan flora normal vagina yang bermanfaat bagi organ tersebut. Pada umumnya organisme penyebab peradangan pada vagina dan serviks, sulit diidentifikasi dengan Pap Smear, sehingga berdasarkan perubahan yang ada pada sel tersebut, dapat diperkirakan organisme penyebabnya. 2.1.4



Faktor-faktor yang mempengaruhi Pap Smear



a. Umur Perubahan sel-sel abnormal pada leher rahim paling sering ditemukan pada usia 35-55 tahun dan memiliki resiko 2-3 kali lipat untuk menderita kanker leher rahim. Semakin tua umur seseorang akan mengalami proses kemunduran, sebenarnya proses kemunduran itu tidak terjadi pada suatu alat saja, tetapi pada seluruh organ tubuh. Semua bagian tubuh mengalami kemunduran, sehingga pada usia lebih lama kemungkinan jatuh sakit (Fitria, 2007) b. Sosial ekonomi Golongan sosial ekonomi yang rendah sering kali terjadi keganasan pada sel-sel mulut rahim, hal ini karena ketidak mampuan melakukan Pap Smear secara rutin (Fitria, 2007). c. Usia wanita saat nikah Usia menikah