Pendidikan Di Australia [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PRAKTEK PENDIDIKAN DI NEGARA AUSTRALIA Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mandiri Mata Kuliah : Pendidikan Perbandingan Dosen Pengampu : Syd. H. Agus Budiman, M.Pd.



Disusun Oleh: Rahmat Huda Sudrajat/ PAI 7 30.1.1.7570



FAKULTAS TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM INSTITUT STUDI ISLAM DARUSSALAM SIMAN -PONOROGO 1433/2012



1



LATAR BELAKANG Australia adalah sebuah negara industri yang demokratis dan system pendidikannya banyak kesamaannya dengan system pendidikan negara-negara lain khususnya negara-negara persemakmuran. Nama asli Australia adalah Commonwealth of Australia, yang beribukota Canbera. Kedatangan manusia pertama kali terjadi setidak-tidaknya 40.000 tahun yang lalu melalui proses migrasi dari Asia. Australia sangat jarang penduduknya, luasnya 7,7 juta km2 berpenduduk 19.357.594 (2002) sumber atlas 2005. Diwaktu kedatangan pertama orang Eropa di Australia, diperkirakan penduduk asli Aborigin berjumlah 250.000 orang. Pertambahan penduduk yang pesat dalam decade 1950 dan 1960-an serentak dengan peningkatan partisipasi rata-rata pendidikan pada level sesudah wajib belajar sehingga enrollment sekolah naik pula dengan tajam. Dengan demikian, biaya pendidikan juga naik. Bahasa yang digunakan yaitu bahasa Inggris. Australia adalah negara kaya, untuk tahun anggaran 1982-1983, GDP per kapita A$ 10,500. Cukup lama Australia mengalami pertumbuhan ekonomi yang stabil, pengangguran yang rendah, dan inflasi yang kecil yaitu semenjak akhir 1940-an sampai pertengahan 1970-an. Perkembangan ekonomi diikuti pula dengan perluasan basis perindustrian dan pekerjaan. Perluasan yang paling signifikan terjadi pada



bidang jasa. Semenjak akhir 1940-an pertumbuhan



pendapatan masyarakat sebagai akibat perubahan sruktur pekerjaan merupakan factor penting yang mendorong meningkatnya kebutuhan atas pendidikan. Kekayaan negara yang makin besar meningkatkan kemampuan pemerintah mendukung pendidikan dan perluasan perekonomian negara menuntut pula tenaga kerja yang terdidik.



Perumusan Masalah Dari latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasikan ke dalam rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana tujuan pendidikan di Australia? 2. Bagaimana struktur dan jenis pendidikan di Australia? 3. Bagaimana manajemen pendidikan di Australia?



2



Tujuan Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui: 1. Tujuan Pendidikan di Australia 2. Struktur dan jenis pendidikan di Australia 3. Manajemen pendidikan di Australia.



PEMBAHASAN A. Tujuan Pendidikan Tujuan umum berbagai sektor pendidikan Australia digariskan dalam undang-undang yang membentuk departemen pendidikan negara bagian, universitas dan lembaga-lebaga lainnya. Tujuan umum ini biasanya dilengkapi dengan tujuan-tujuan yang lebih rinci oleh badan-badan yang relevan. Tujuan pendidikan ini mengisyaratkan perlunya keseimbangan pelayanan kebutuhan individu dan kebutuhan masyarakat melalui system pendidikan. Pada level sekolah, tekanan adalah pada pengembangan potensi murid sebaik mungkin. Pada tingkat pendidikan tinggi, tekanan yang lebih besar diarahkan pada pencapaian kebutuhan pendidikan untuk kepentingan ekonomi serta masyarakt secara umum. Untuk mencapai tujuan ini, berbagai sektor pendidikan tinggi harus mempunyai focus program yang berbeda-beda. Misalnya, universitas lebih mengutamakan pengembangan ilmu pengetahuan, sedangkan sektor pendidikan teknik dan pendidikan lanjutan lainnya lebih memusatkan perhatian pada pendidikan kejuruan. Pada dasarnya, pemerintah federal Australia tidak campur tangan langsung tentang tujuan pendidikan kecuali hanya melalui tujuan umum yang dinyatakan dalam undang-undang. Tetapi pemerintah federal menyediakan hampir seluruh dan pendidikan dan memberikan arah pendidikan.



B. Struktur dan Jenis Pendidikan Perlu diketahui bahwa menurut UUD Australia, setiap pemerintah negara bagian di Australia bertanggung jawab atas bidang pendidikan pada tingkat sekolah di bagian tersebut. Pemerintah Australia tidak memiliki kekuasaan dalam bidang pendidikan, dan hanya dapat membuat kebijakan dalam bidang tersebut dengan persetujuan dari negara bagian yang bersangkutan. Pendanaan pokok



3



sekolah dilakukan oleh pemerintah negara bagian, namun pemerintah Australia juga memberikan dana tambahan untuk program tertentu. Tahun akademik di Australia dimulai pada akhir bulan Januari dan berakhir pada pertengahan bulan Desember. Tahun akademik dibagi ke dalam empat term dimana setiap term yang lamanya kurang lebih 10 minggu. Pada akhir setiap term, para murid mendapatkan dua minggu liburan, namun pada akhir tahun semua murid mendapatkan liburan selama kurang lebih enam minggu. Di Australia, sekolah dimulai dengan kindergarten (taman kanak-kanak) dan dilanjutkan dari kelas 1 sampai kelas 12. Terdapat tiga tingkat sekolah, yaitu: 



primary school (sekolah dasar): taman kanak-kanak sampai kelas 6 atau kelas 7 (tergantung pada negara bagiannya)







high school (sekolah menengah pertama): kelas 7 atau 8 sampai kelas 10 (tergantung pada negara bagiannya)







senior high school/senior secondary school/college (sekolah menengah atas): kelas 11 sampai kelas 12. Murid di Australia mulai sekolah pada umur 4,5 tahun sampai 5,5 tahun



(kindergarten). Orang tua murid wajib menyekolahkan anaknya sampai dengan usia 15 atau 16 tahun (tergantung pada negara bagiannya). Jika anaknya tidak rajin masuk sekolah, orang tua dikenakan denda/sanksi. Pada tingkat high school, semakin tinggi tingkat sekolah, murid semakin bebas memilih mata pelajaran yang akan diambil. Pada tingkat senior secondary school, murid boleh memilih hampir semua mata pelajaran sesuai dengan keinginannya. Sebagaian besar dari high school dan senior secondary school juga menawarkan mata pelajaran yang bersifat kejuruan, seperti perhotelan, turisme, muatan lokal; teknik kayu, teknik logam (hospitality, tourism, woodworking, metal working) Pada akhir kelas 12, murid sekolah mendapatkan Year 12 certificate. Piagam tersebut disertai transkrip nilai mata pelajaran yang telah diambil dengan nilai yang diraih. Untuk sebagian besar dari mata pelajaran pada tingkat kelas 12,



4



nilai siswa dihitung dari tugas sekolah serta hasil ujian di negara bagian yang dilakukan pada akhir tahun. Nilai tersebut dapat langsung digunakan untuk mendaftar ke universitas, tanpa perlu diuji lagi. Di Australia, terdapat public schools (sekolah-sekolah negeri) dan private schools (sekolah-sekolah swasta). Kurang lebih dua pertiga dari murid bersekolah di sekolah negeri, sedangkan sisanya bersekolah di sekolah swasta. Private schools di Australia dibagi menjadi dua kelompok: yang berafiliasi pada agama (biasanya Katolik atau Protestan, tetapi ada juga sekolah Islam) dan yang tidak berafiliasi kepada agama (independent schools).



C. Manajemen Pendidikan Dalam manajemen pendidikan ini akan dibahas tentang: 1. Sistem Pengelolaan Di semua Negara bagian kecuali Australian Capital Territory (ACT), sekolah dasar dan menegah dikelola oleh departemen pendidikan di masingmasing negara bagian. Di setiap sekolah, termasuk di ACT, terdapat asosiasi Parents and Citizens Association (P&C), yang terdiri atas orang tua dari murid. P&C tersebut dapat memberikan masukan atau rekomendasi kepada pihak sekolah, dan kadang-kadang mengumpulkan dana tambahan untuk sekolah dengan mengadakan acara fundraising atau menjalin hubungan dengan bisnis setempat. ACT memiliki sistem yang berbeda, disebut School Based Management, di mana setiap sekolah bebas dalam hal pengelolaan. Setiap sekolah dikelola oleh School Board yang terdiri atas Kepala Sekolah, beberapa guru, dan beberapa orang tua dari murid. School Board tersebut bertanggung jawab atas segala aspek pengelolaan sekolah, termasuk: proses seleksi kepala sekolah, guru dan staf lain di sekolah, pengelolaan rutin sekolah, alokasi pendanaan yang diberikan oleh pemerintah ACT, pemilihan bahasa asing yang akan diajarkan di sekolah, pelaksanaan program khusus, dan sebagainya.



5



2. Pendanaan Semua public school bebas biaya sekolah. Namun, para orang tua yang menyekolahkan



anaknya



di



sekolah



negeri



biasanya



diminta



untuk



membayar voluntary payment (pembayaran sukarelawan) yang tidak terlalu besar. Sebagian besar dari pendanaan pada sekolah-sekolah negeri diberikan oleh pemerintah di masing-masing negara bagian. Sekolah-sekolah yang berafiliasi pada agama, khususnya sekolah-sekolah Katolik, cenderung menetapkan biaya sekolah yang rendah. Sebagian besar pendanaan sekolah-sekolah yang berafilisasi pada agama diberikan oleh pemerintah,



baik



pemerintah



negara



bagian



maupun



pemerintah



nasional. Independent schools cenderung menetapkan biaya sekolah yang cukup tinggi, hingga pendanaanya dari pemerintah lebih sedikit. 3. Kurikulum Di semua negara bagian kecuali (ACT) kurikulum ditetapkan oleh departemen



pendidikan.



Namun,



di



ACT



terdapat



sistem



managemen



sekolah School Based Management di mana pihak sekolah bertanggung jawab atas pembuatan kurikulum dan materi. Dalam sistem tersebut, para guru mengembangkan kurikulum sendiri untuk mata pelajaran masing-masing. Setiap tahun, semua kurikulum diajukan kepada departemen pendidikan untuk proses evaluasi. Jika kurikulum tertentu dianggap tidak memenuhi standar minimal, pihak departemen dapat meminta agar kurikulum direvisi atau bahkan dapat menolak kurikulum tersebut. Di setiap negara bagian kurikulum untuk Year 11 dan Year 12, yaitu tingkat SMA, dibuat oleh badan khusus di bawah departemen pendidikan, yang biasanya disebut Senior Secondary Board. Selain pengembangan kurikulum, badan tersebut juga bertanggung jawab atas pelaksanaan ujian yang dilakukan pada akhir Year 12 dan pengeluaran Year 12 Certificate. Pemerintah Australia ingin menetapkan kurikulum nasional (national curriculum) dalam berbagai bidang studi, yaitu bahasa Inggris, Sejarah, Matematika, dan Ilmu Pengetahuan. Dalam hal ini, pemerintah nasional sedang 6



bekerjasama dengan pemerintah negara bagian, sebab perubahan kurikulum hanya dapat dilakukan atas persetujuan negara bagian. 4. Sistem Evaluasi Ujian nasional di Australia, yaitu National Assessment Program: Literacy and Numeracy (NAPLAN), baru dimulai pada tahun 2008. Sebelumnya, ujian kemampuan pada bidang pelajaran utama, seperti membaca, menulis dan menghitung (biasanya disebut Basic Skills Test) dilakukan oleh negara bagian masing-masing. Sebagian besar dari negara bagian masing-masing tersebut mulai melaksanakan semacam Basic Skills Test pada akhir tahun 1980an atau awal 1990an. Terdapat beberapa kelompok yang mengkritisi adanya ujian kemampuan yang semula dilakukan pada tingkat nasional, termasuk serikat guru, para orang tua, tokoh-tokoh politik dan sebagainya. Namun pada umumnya, masyarakat telah menerima bahwa ujian kemampuan semacam ini diperlukan. Ujian NAPLAN dilakukan setiap bulan Mei dan diikuti semua murid year 3, 5, 7 dan 9 (kelas 3 dan 5 SD, dan kelas 1 dan 3 SMP). Kemampuan murid dalam 4 (empat) bidang diuji, yaitu membaca, menulis, pemakaian bahasa Inggris (ejaan, tata bahasa, tanda baca dan sebagainya), dan menghitung. Hasil ujian NAPLAN dikirimkan kepada sekolah dan orang tua murid. Hasilnya dapat menunjukkan murid mana yang bermasalah dalam bidang-bidang tertentu, agar murid tersebut dapat diberikan bantuan yang lebih dalam pelajarannya. Hasil ujian NAPLAN juga dapat dibandingkan dengan negara bagian dan sekolah. Hal ini dapat menunjukkan sekolah mana yang mempunyai tingkat dibawah standar nasional. Sekolah-sekolah yang di bawah standar nasional akan diberikan dana tambahan agar dapat meningkatkan mutu pengajaran. Selain NAPLAN, departemen pendidikan masing-masing negara bagian menggunakan berbagai cara untuk mengevaluasi sekolah. Pihak sekolah sendiri melakukan self-evaluation setiap tahun dengan melaporkan kepada departemen



7



mengenai



bidang-bidang



yang kurang memuaskan dan



rencana



untuk



memerperbaiki hal tersebut. Departemen pendidikan juga mengunjungi sekolahsekolah untuk mengevaluasi situasi. 5. Bimbingan konseling Pada



tingkat



bekerja full-time di



sekolah



setiap



menengah



sekolah.



Pada



terdapat tingkat



seorang counselor yang SD



biasanya



tidak



ada counselor yang bekerja full-time, namun ada yang berkunjung sekolah sekali seminggu atau dua minggu sekali. Counselor di sekolah harus berkualifikasi (berpendidikan tinggi dalam bidang psikologi atau social work). Murid dapat berbicara langsung dengan counselor mengenai berbagai masalah, baik masalah akademik maupun masalah non-akademik. Untuk masalah akademik, disarankan agar murid berbicara dengan guru dulu, Namun, jika murid bermasalah dengan guru, dapat berbicara dengancounselor. Masalah nonakademik termasuk masalah-masalah pribadi seperti hal-hal kekeluargaan atau masalah bullying. Counselor dapat memberikan nasehat kepada murid, dan jika perlu dapat membahas masalah dengan pihak sekolah atau pihak lain yang bersangkutan. Namun, jika demikian counselor harus selalu menghormati privasi murid



dan



tidak



boleh



menurut counselor suatu



menyebutkan masalah



di



nama



murid



luar



bidang



tanpa



ijin.



Jika



pengetahuannya,



maka counselor dapat menyaran agar murid bertemu dengan seroang lain yang lebih tahu tentang bidang itu. Kadang-kadang pihak sekolah dapat menyarankan kepada orang tua agar anaknya mengikuti program counseling jika dianggap bahwa murid yang bersangkutan mengalami kesulitan dalam pelajarannya atau tidak dapat dikendali sama



sekali



oleh



guru.



Para



guru



wajib



melapor



kepada



pihak



sekolah, counselor dan departemen jika mencurigai bahwa seorang anak mengalami kekerasan dalam rumah tangga.



8



Kesimpulan



Setelah penulis memaparkan tentang pendidikan di Australia, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Tujuan umum berbagai sector pendidikan di Australia digariskan dalam undang-undang yang membentuk departemen pendidikan negara bagian, universitas dan lembaga-lembaga lainnya. 2. Struktur



dan



jenis



pendidikan



di



Australia



dimulai



dengan kindergarten (taman kanak-kanak) dan dilanjutkan dari kelas 1 sampai kelas 12. Terdapat tiga tingkat sekolah, yaitu: 



primary school (sekolah dasar): taman kanak-kanak sampai kelas 6 atau kelas 7 (tergantung pada negara bagiannya)







high school (sekolah menengah pertama): kelas 7 atau 8 sampai kelas 10 (tergantung pada negara bagiannya)







senior high school/senior secondary school/college (sekolah menengah atas): kelas 11 sampai kelas 12.



3. Manajemen pendidikan di Australia mengenai sistem pengelolaan yaitu di semua Negara bagian kecuali Australian Capital Territory (ACT), sekolah dasar dan menegah dikelola oleh departemen pendidikan di masing-masing negara bagian., mengenai pendanaan, Semua public school bebas biaya sekolah. Namun, para orang tua yang menyekolahkan anaknya di sekolah negeri biasanya diminta untuk membayar voluntary payment (pembayaran



sukarelawan),



sedangkan



Independent



schools cenderung menetapkan biaya sekolah yang cukup tinggi, hingga pendanaanya dari pemerintah lebih sedikit. Didalam masalah kurikulum, pendidikan australia menggunakan metode kurikulum desentralisasi dan untuk tingkat year 11 dan 12 atau setingkat SMA, kurikulumnya dibentuk oleh Departemen pendidikan. Dalam hal evaluasi pendidikan, australia memiliki



yaitu National



Assessment



Numeracy (NAPLAN).



9



Program:



Literacy



and



DAFTAR PUSTAKA



http://www.atdiknas-canberra.org/sekolah-sd-sma/sistem-pendidikan-diaustralia.html Siboro, J. 1989. Sejarah Australia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,



Direktorat



Jenderal



Pendidikan



Tinggi,



Proyek



Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan White, Roger Crombie. 1997. Curriculum innovation. Open University Press. Grasindo, Mar'iyah, Chusnul. 2005 . Indonesia-Australia: tantangan dan kesempatan dalam hubungan politik bilateral. Yayasan Obor Indonesia



10