Pendidikan Di Kanada [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

9. KANADA Pada dasarnya perubahan kurikulum dalan studi sosial (IPS) dan sejarah Kanada merupakan bagian dari satu rangkaian perubahan kurikulumdalam studi sosial yang dikerjakan oleh saskatchewan pendidikan. Proses pengembangan kurikulum dimulai dengan penetapaan gugus tugas IPS tahun 1981. Gugus tugas terdiri dari orang-orang refresentatif dari berbagai sektor masyarakat Skatchewan. Mereka mensurvei pendapat umum dan atas dasar penemuannya dihasilkan suatu laporan yang menguraikan suatu filosofi untuk pendidikan IPS. Di dalam kurikulum Kanada dikembangkan core curriculum yang merupakan kemampuan dasar yang menjadi landasan pembentukan kurikulum sekolah di Kanada dari jenjang kidergarten, elementery level, middle level sampai secondary level. Terdapat dua komponen penting dalam core curicullum yaitu: (1) required areas of study dan (2) common essential learning. Pengembangan core curicullum menjadi required areas of study menjadi tujuh yaitu: (1) language Art, (2) mathematics, (3) science, (4) social studies, (5) health education, (6) art education, dan (7) physical education. Pengembangan Common Essential Learning (CELS) atau kompetensi yag harus dikembangkan terus menerus dan oleh semua mata pelajaran, yang meliputi enam kemampuan, yaitu: (1) komunikasi (communication), (2) kemampuan dalam matematika (numeracy), (3) berpikir kritis dan kreatif (critical and creative thinking), (4) melek teknologi (technology literacy), (5) nilai dan keterampilan personal dan sosial (personal and social values and skills), dan (6) belajar mandiri (independent learning). Lebih rinci penjelasannya tetang CELS di Kanada adalah sebagai berikut. 1) Komunikasi (communication), difokuskan pada meningkatkan pemahaman siswa terhadap bahasa yang digunakan di dalam setiap bidang studi. 2) Kemampuan dalam matematika (numeracy), melibatkan dan membantu siswa mengembangkan tingkatan kompetensi yang akan mendorong mereka untuk menggunakan konsep matematika di dalam kehidupan sehari-hari. 3) Berpikir kritis dan kreatif (critical and creative thinking), dimaksudkan untuk membantu para siswa mengembangkan kemampuan untuk menciptakan dan dengan kritis mengevaluasi gagasan, proses, pengalaman, dan object berhubungan dengan area masing-masing bidang studi. 4) Melek teknologi (technology literacy), membantu siswa mengapresiasi bahwa system teknologi merupakan integral dalam system social dan tidak bisa dipisahkan dari budaya di dalamnya yang mereka bentuk. 5) Nilai dan keterampilan personal dan sosial (personal and social values and skills berhadapan dengan pribadi, moral, sosial, dan aspek budaya dari tiap sekolah dan mempunyai sasaran utama mengembangkan warga negara yang penuh cinta kasih dan bertanggung jawab, yang memahami dasar pemikiran (rasional) untuk pengakuan moral. 6) Belajar mandiri (independent learning), melibatkan siswa pada upaya untuk menciptakan peluang/kesempatan dan pengalaman yang diperlukan siswa untuk menjadi mampu (capable), percaya diri, motivasi diri, dan pembelajar sepanjang hayat yang melihat belajar sebagai kegiatan pemberdayaan potensi diri dan sosial paling berharga. Dalam draf kurikulum Kanada, IPS merupakan salah satu dari tujuh mata pelajaran yang harus diajarkan di sekolah mulai dari TK sampai SMA (required areas of study). Dimana dalam social studies ini pun harus dikembangkan keamampuan siswa untuk berkomunikasi, matematika, berpikir



kritis dan kreatif, melek teknologi, nilai dan keterampilan personal dan sosial, dan belajar mandiri sebagai CELS. Sistem pendidikan Kanada mencakup baik sekolah yang dibiayai oleh negara maupun sekolah swasta, mulai dari taman kanak-kanak sampai pra-universitas. Pendidikan adalah tanggung jawab provinsi dibawah undang-undang Kanada, yang berarti ada perbedaan nyata dalam sistem-sistem pendidikan di Provinsi yang berlainan, Tetapi tarafnya diseluruh negara secara keseluruhan tinggi. Warga negara Kanada sangat mementingkan pendidikan dan menuntut adanya sekolah-sekolah berkualitas nomor satu. Gelar dari universitas Kanada diakui di seluruh dunia dan sebagai hasilnya mahasiswa asing yang lulus dari universitas-universitas Kanada bisa mendapatkan karir-karir sukses dan mapan. Menurut PBB dan Unit Inteligen Ekonomi (Economist Intelligence Unit), Kanada dinyatakan sebagai salah satu dari 10 tempat terbaik di dunia untuk tinggal sejak tahun 1994. Menurut survey PBB, Kanada secara khusus mendapatkan nilai tinggi untuk akses pendidikan, harapan hidup yang lebih tinggi (karena sistem Universal Health Care); dan tingkat kejahatan dan kekerasan yang rendah. Sebagai tambahan, kota-kota terbesar Kanada seperti Vancouver, Toronto dan Montreal telah diakui sebagai kota-kota kelas dunia untuk hidup dan bekerja, kebersihan dan keamanan dan untuk aktivitas-aktivitas budaya dan gaya hidupnya yang menarik. Kanada terkenal dengan masyarakat yang aman, adil dan damai. Tingkat kejahatan di Kanada terus menurun secara stabil sejak tahun 1990. Pada tahun 1997, laporan polisi tentang tingkat kejahatan di Kanada menurun 5 persen selama tahun keenam secara berturut-turut. Kejahatan dengan kekerasan turun untuk tahun kelima secara berturut-turut pada tahun 1997 dan tingkat pembunuhan di Kanada sekarang terhitung kurang dari satu persen dari seluruh insiden kekerasan yang dilaporkan. Tidak seperti Amerika Serikat, tetangga Kanada di selatan, senjata api di kontrol dengan ketat dan umumnya tidak diperbolehkan di Kanada. Institusi pendidikan di Kanada tidak diberi rangking resmi, karena semua institusi pendidikan di Kanada menawarkan program dengan kualitas tinggi. Ketika anda memilih sekolah di Kanada, pertimbangkan tipe, besarnya, dan lokasi institusi tersebut. Jika anda tertarik pada bidang studi khusus, carilah informasi mengenai sekolah mana yang lebih banyak menawarkan disiplin ilmu tersebut.



Dalam draf kurikulum Kanada, IPS merupakan salah satu dari tujuh mata pelajaran yang harus diajarkan di sekolah mulai dari TK sampai SMA (required areas of study). Dimana dalam social studies ini pun harus dikembangkan keamampuan siswa untuk berkomunikasi, matematika, berpikir kritis dan kreatif, melek teknologi, nilai dan keterampilan personal dan sosial, dan belajar mandiri sebagai CELS. . Bidang studi IPS yang masuk ke Indonesia adalah berasal dari Kanada dan Amerika Serikat, yang di negara asalnya disebut Social Studies. Pertama kali Social Studies dimasukkan dalam kurikulum sekolah adalah di Rugby (Inggris) pada tahun 1827, atau sekitar setengah abad setelah Revolusi Industri (abad 18), yang ditandai dengan perubahan penggunaan tenaga manusia menjadi tenaga mesin. SistemSistem



pendidikan di Kanada mengalami reformasi besar-besaran dalam tahun-tahun 1960-an sampai dengan awal tahun 1970-an . konsep-konsep seperti belajar dengan strategi “child centered”, “continuous progrees”, “team teaching”, “discovery method”, “open plan school”, dan “audiovisual aids”. Mulai dipakai, kadang-kadang mengabaikan hasilnya atau



mengabaikan pendidikan guru-gurunya. Program sekolah yang terdiri dari berbagai mata pelajaran wajib dan buku-buku teks yang ditentukan oleh Departemen Pendidikan propinsi juga mengalami perubahan dan modifikasi yang cukup signifikan dan banyak programprogram baru yang diperkenalkan ( Agustiar Syah Nur, 2001: 187). Ditinjau dari aspek struktur, sistem pendidikan Kanada berkembang lebih kearah disentralisasi . Propinsi teap memberikan pedoman umu, tetap dewan pendidikan setempat (Board Education) dan masing-masing sekolah mempunyai kontrol yang lebih besar implementasi, materi dan metode pengajaran. Pengajaran lebih bersifat informal, dan murid harus bersifat lebih aktif dalam proses belajar mengajar. Materi kurikulum yang diterbitkan oleh Departemen atau Kementrian Pendidikan harus diuji coba terlebih dahulu disekolah-sekolah sebelum mendapat perubahan dari kementrian. Ada sekolah-sekolahswasta harus mendapat persetujuan dari kementrian dan dewan pendidikan setempat sebelum disetujui secara resmi ( Agustiar Syah Nur, 2001:188).