4 0 5 MB
AGROINDUSTRI DAN GREEN TEKNOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI,
UNIVERSITAS JAMBI, 2021
DISKRIPSI MATAKULIAH Agroindustri dan Green Technology merupakan mata kuliah wajib di Fakultas Sains dan Teknologi dengan bobot 3 sks. Mata kuliah ini merupakan mata kuliah yang menjelaskan tentang agroindustri tanaman perkebunan dan implementasi teknologi hijau (teknologi bersih) dalam proses pengolahan hasil perkebunan itu sendiri. Agroindustri yang akan dibahas pada mata kuliah ini adalah karet, manggis, kelapa, mangrove, gaharu, kayu manis, jernang, nilam, pinang, teh, dan sawit. Sedangkan pada bagian teknologi bersih akan dipelajari tentang Konsep dasar Produksi Bersih, Gambaran umum produksi bersih dalam proses Agroindustri , Aplikasi Produksi bersih pada Agroindustri, strategi pencegahan limbah, metodologi dan prosedur audit Produksi Bersih, dan integrasi Produksi Bersih dalam EMS/ISO 14000.
Learning Outcomes 1. Mahasiswa memahami konsep agroindustri dan lingkungan mengidentifikasi, mengkarakterisasi berbagai bahan baku dari hasil pertanian, perkebunan, hutan, perikanan dan peternakan dalam konteks sains. 2. Mahasiswa mampu menjelaskan Potensi sumber daya alam yang ada di sekitar untuk bidang energi, kesehatan dan lingkungan serta upaya pengolahan untuk meningkatkan nilai tambah 3. Mahasiswa mampu menjelaskan Pemanfaatan teknologi proses dari bahan baku tersebut dalam skala industri mikro dan makro dalam bentuk studi kasus dalam perspektif teknologi yang digunakan. 4. Mahasiswa mampu menjelaskan Berbagai inovasi teknologi dan produk yang dapat memberikan nilai tambah yang ramah lingkungan merupakan satu kesatuan dalam membahas agroindustri dan lingkungan. 5. Mahasiswa mampu memahami tentang bahan baku, teknologi proses yang digunakan serta pemanfaatan produk yang bersih lingkungan dan didukung oleh Jurnal Ilmiah
KONSEP AGROINDUSTRI DAN GREEN TEKNOLOGI • mengidentifikasi, mengkarakterisasi berbagai bahan baku dari hasil pertanian, perkebunan, hutan, perikanan dan peternakan dalam konteks sains.
TEKNOLOGI PROSES YANG BERKEMBANG • Alur proses dan pemanfaatan teknologi proses dalam dalam skala industri mikro dan makro dalam bentuk studi kasus dalam perspektif teknologi yang digunakan.
NILAI TAMBAH DAN INOVASI PRODUK
ALASAN PENTINGNYA MATAKULIAH INI • Ketersediaan keanekaragaman SDA • Memanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran masyarakat. • Ancaman dari perubahan global STANDAR GLOBAL PEMERINTAH
AKADEMI
DUSTRI
• Yang dibutuhkan: Menjawab peningkatan kesejahteran dan standar kehidupan • Yang diincar dunia: Pasar 250 juta jiwa yang pendapatannya berkembang • Yang dikompetisikan: kemampuan menjawab kebutuhan (dan standar) dengan IPTEK
AKAR NASIONAL
• Yang dicita-citakan: Maju,Mandiri, Adil dan Makmur, • Yang diartikan: Menguasai kemampuan ciptakan nilai tambah yang berkelanjutan untuk masyarakat. • Yang harus siap: SDM IPTEK, IPTEK dan INFRASTRUKTUR-nya
DASAR HUKUM KOMPETISI GLOBAL BERBASIS IPTEK
2025
• Tanpa nilai tambah, Indonesia menjadi pasar saja IP TEK
UU RPJPN 2005-2025: INDONESIA yang MANDIRI, MAJU, ADIL DAN MAKMUR
UUD 45 • Memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi – Ps 31 • Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai Negara untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat - Ps 33 (makin besar dengan nilai tambah)
PEMBANGUNAN NASIONAL
Konsep: MP3EI (2011): 6 Koridor Ekonomi 1. KE Sumatera Sentra Produksi dan Pengolahan Hasil Bumi dan Lumbung Energi Nasional
3. KE Kalimantan Pusat Produksi dan Pengolahan Hasil Tambang dan Lumbung Energi Nasional
2. KE Jawa Pendorong Industri dan Jasa Nasional
4. KE Sulawesi Pusat Produksi dan Pengolahan Hasil Pertanian, Perkebunan, Perikanan, Migas dan Pertambangan Nasional
6. KE Papua & Kep Maluku Pusat Pengembangan Pangan, Perikanan, Energi dan Pertambangan NasionaL
5. KE Bali & NT Pintu Gerbang Pariwisata dan Pendukung Pangan Nasional
MP3EI 2011 - 2025 SDM-IPTEK 7,2%Pendidikan Tinggi
20%
22,4%
45% 70,4%
KE SUMATERA
KSN Selat Sunda
Perikan -an
Kelapa Sawit
Karet
KONEKTIVITAS
Minyak Bauksit n Gas
Batubara
da
Perkapalan
KE JAWA
KSN Selat Sunda
Tekstil Minum-
KE KALIMANTAN
Jabode -tabek Area
Perkayuan
Kelapa Sawit
Makanan
Minyak dan Gas
Batubara
an
KE SULAWESI
KE BALI - NUSA TENGGARA
Pertani -an Pangan
Perikan -an
Pariwisata
Kakao
Peternakan
Peternakan m- an
Alutsista
Peralatan Transn portasi
Telematika Perkapala
Be si Baj a
Nikel
35%
Perikan -an Makanan
KE PAPUA MALUKU
Pertani Perka-an yuan Pangan Perikan -an
Minu Tembasi ga a
Minyak dan Gas
Be
Baj
SDA: Perlu Nilai Tambah dan Kemandirian
Penghasil Terbesar Dunia no 5: Kacang 69,4 juta ton
Penghasil Terbesar Dunia no 1: Kelapa Sawit 465.000 ton Penghasil Terbesar Dunia no 2: Timah 102.000 ton Penghasil Terbesar Dunia no 4: Bauksit Cad . no 7
Penghasil Terbesar Dunia no 10: Buah 11,6 juta ton
Penghasil Terbesar Dunia no 3: Beras 35,8 juta ton
Output Terbesar Dunia no 6: Agricultural US$ 60 milyar
Penghasil Terbesar Dunia no 3: Kokoa 545.000 ton
Jalur Vulkanik
Iklim Tropika Basah
Keanekaragaman Penghasil Terbesar Panas Bumi 40% sumber daya dunia
Penghasil Terbesar Dunia no 6: Teh 150.000 ton
Sumber: The Economist Pocket World in Figures, 2013
Penghasil Terbesar Dunia no 3: Karet 2,80 juta ton Penghasil Terbesar Dunia no 6: Tembaga 789.000 ton
70% Laut Penghasil Terbesar Dunia no 10: Natural Gas 69,7 milyar cubic mtr.
Penghasil Terbesar Dunia no 4: Kopi 465.000 ton
Penghasil Terbesar Dunia no 6:Batubara 141,1 juta ton oil eq
Penghasil Terbesar Dunia no 3: Nikel 229.000 ton
Penghasil Terbesar Dunia no 7: Emas 105.000 ton
Perlu Penguasaan Teknologi (yang spesifik) Yang Dimiliki
Perubahan iklim Kompetisi Dunia berbasis pendidikan dan penguasaan teknologi
Pasar 250 juta jiwa , pdb/kap 2025 US$ 14.000
Pengembangan teknologi nano, bio, neuro, geo, multi disiplin
Yang Dihadapi
Iklim Tropika Basah, Matahari sepanjang tahun Keanekaragaman SDA dari jalur gunung api, Rentang 4000km, 70 % laut, pantai panjang, Ketrampilan tangan kreatif (kriya),
Daya dukung lingkungan Minim nilai tambah Rawan bencana
Infrastruktur kurang Kebijakan subsisdi
Situasi SDM
Kebutuhan Kebutuhan
Nasional
Infrastruktur sesuai kebumian
Riset sains Teknologi yang diperlukan: untuk hasilkan nilai tambah, kemandirian, daya saing, keberlanjutan lingkungan, keselamatan masyarakat
Keberlanjutan dan nilai tambah SDA
Energi
Infrastruktur Indusri Manufaktur
Pangan
Substitusi bahan Riset baku dan terapan materi baru Keamanan & Kesiapan Bencana
Inovasi & riset tidak aplicable
Penguasaan Jumlah Doktor teknologi peneliti rendah industri rendah
Kesenjangan pendidikan SDM
Minat iptek tidak kompetitif
Dunia
Air
Kebutuhan Seluruh SDM per Koridor Ekonomi – MP3EI KE SUMATERA
KE JAWA
KE KE KE KALIMANTAN SULAWESI BALI - NUSA TENGGARA
KE PAPUA MALUKU
JUMLAH Kebutuhan Proyek 2.186.036
Rp* Triliun
632,392
1.037,273
436,539
219,442
461,151
KEBUTUHAN SDM Berdasar Tingkat Pendidikan
S3
203,874
JUMLAH Kebutuhan Tetap 1.405.998
JUMLAH
3.592.034
8.003
10.048
5.350
2.938
3.085
6.370
35.794
S1/2
80.767
102.706
44.504
24.675
28.059
58.291
339.002
D2/3
115.695
147.514
55.035
33.665
39.282
73.660
464.851
SMK/ A
369.459
442.542
167.800
104.608
137.299
214.852 1.436.560
SMP/ SD
316.009
409.083
158.408
93.137
129.825
209.365 1.315.827
889.933
1.111.893
431.097
259.024
337.550
562.538
Sumber: KP3EI, Hasil Validasi Rencana Investasi per April 2013
Kebutuhan Kemampuan SDM Kebutuhan kemampuan global meliputi: • Produk yang makin kompleks dan • • • •
• • •
multi sumber Hasil dari kerjasama multi disiplin dan multi tingkatan para spesialis Mengikuti tuntutan Keberlanjutan Lingkungan Sistem yang lebih luas seperti energi, air, keselamatan, material Pengelolaan resiko dan akuntabilitas Pemanfaatan pengetahuan engineering baru: nano-, bio-, neuro-, geo, Pemanfaatan peralatan baru IT Pemanfaatan model matematika mutakhir cloud computing simulasi dan visualisasi
Sumber Robin King, IE Aust
Kebutuhan kemampuan Sains dan Teknologi nasional meliputi: • Penuhi kebutuhan nasional • Hasilkan kemandirian • Hasil dari pengembangan kearifan lokal, sosial dan budaya • Transfer iptek untuk mengurangi kesenjangan pendidikan • Penguatan entrepreneurship • Perluasan jaringan kerja (network) regional dan global
SDM dan IPTEK Riset tidak dipergunakan indusri
KEMANDIRIAN BANGSA & KEBERLANJUTAN SUMBER DAYA
LEMBAGA RISET PEMERINTAH RISET: PENGEMBANGAN ILMU DASAR
Lebih banyak industri hanya ‘operatorship’ lisensi sehingga kebutuhan IPTEK kurang dan tidak meningkatkan kemandirian
UNTUK BERSAING: PERLU PENINGKATAN KEBUTUHAN IPTEK KEMBANGKAN DAYA SAING & NILAI TAMBAH BERKELANJUTAN
KEMAJUAN IPTEK
RISET TEKNOLOGI KEBUTUHAN INOVASI
Dari PENELITIAN & PENGEMBANGAN
INDUSTRI: PENGEMBANGAN TEKNOLOGI
KEBUTUHAN IPTEK ( BOTTLENECKING? )
92% Industri Manufaktur
8%
berdasar pemebelian lisensi
IKM IKM IKM IKM (jumlah UKM: 3,9 juta unit)
SDM IPTEK Bisakah Perti Sains & Teknologi mengambil peran?
DAYA SAING & NILAI TAMBAH STATIS
PENDIDIKAN TINGGI TEKNIK, SAINS & PERTANIAN
Hanya PENGOPERASIAN & PEMELIHARAAN BISNIS: PEMBELIAN ALAT TEKNOLOGI
Pembutuhan IPTEK dalam KE MP3EI Sosial Ekonomi
Penelitian berbagai aspek dan keilmuan yang terintegrasi memperkuat penguasaan IPTEK, nilai tambah, daya saing dan kemandirian
Kerjasama IKM
Proses Kimiawi
Industri bahan pembantu
Kesehatan
Pengaruh bio-energi
Pemanenan
Keterlibatan Sosial
Budidaya, air, Matahari
Pengangkutan hasil panen
Peningkatan Standar pd Masyarakat Pengaruh harga minyak
PENELITIAN INDUSTRI SAWIT
Penyimpanan
Fluktuasi harga
Pengaruh Perubahan Iklim
Produk Turunan
Tren Kebutuhan / Saingan
Tren Pasar
Proses Fisika
Kemasan
Limbah untuk Energi
Pajak Sawit
Mekanisasi
Proses Pemuliaan
Pemanfaatan Limbah
Limbah untuk Pakan Ternak
Manajemen kebun
Peremajaan
Kebumian/ Soil & Kontur
Peningkatan Kandungan
Limbah untuk Pakan Ikan
1 Industri harus majukan Iptek. Proses penciptaan SDM berbasis Kebutuhan Industri dan kaitannya.
Sains Teknologi CENTER of Pertanian Engineering EXCELENCE
Skala Industri
KELAPA SAWIT
Dapat hasilkan PATEN
Mendorong integrasi peningkatan Industri PII 2006: Pengembangan teknologi 8 area industri yang saling menarik dan mendorong pertumbuhan industri.
2 Jaringan kerja Industri berbasis pemajuan Iptek. Pemanfaatan asset yang ada untuk pengembangan
Umpan Balik Industri untuk Penelitian Perti Yang terbaik bila para peneliti pernah bekerja di industri minimum 5 tahun, sehingga lebih mengenal karakternya
3 Penelitian yang paham industri. Para peneliti harus pernah bekerja di industri, paham persaingan, masalah dan keekonomian.
PENDIDIKAN TINGGI
PENELITIAN
Doktor
27
S3
Pengembangan daya saing, keunggulan & kemandirian
26 Master
25 24
S2
Bachelor
23
Perancang modifikasi & solusi
22 21 20
D-4 PERTI TEKNIK
19
POLITEKNIK
16 15
SMA
JASA/ INDUSTRI
Associate Degree
IKM AKADEMI KOMUNITAS
18 17
LITBANG
SMK
Pelaksana Supervisor Operator Manitenance
UMKM
Monitoring kebutuhan Iptek oleh Industri (+ IKM) INOVASI SISTEM & SUMBER MODAL
5
• Perlu model pembiayaan riset • Perlu dana untuk langkah inovasi • Perlu pengetahuan substitusi bahan baku dan bahan bantu yang lebih efisien • Perlu proses standar
4 Pengembangan Iptek Industri yang tepat. Transfer teknologi untuk penguatan IKM.
PEMBIAYAAN INOVASI
• Perlu tingkatkan alat produksi, efisiensi dan produktivitas melalui sistem kerja dan rekam jejak
INOVASI MEDIA KERJA INOVASI* DAMPAK LINGKUNGAN
MODAL KERJA
INOVASI METODE KERJA
1
3 BAHAN BAKU INOVASI BAHAN BAKU & SUMBER
INOVASI TEKNOLOGI
PROSES PRODUKSI
PASAR
6
MANAJEMEN & KEUANGAN
2 SDM
SOSIALISASI INOVASI
4
INOVASI MUTU & DIVERSIFIKASI
INOVASI MANAJEMEN
INOVASI SIKAP KERJA & CARA KERJA
MANAJEMEN INOVASI BERKELANJUTAN Mudahkan BANKABLE dengan TEKNOLOGI
• Perlu upaya penuhi peningkatan standar pembeli / industri berstandar • Perlu tingkatkan kualitas, kuantitas, kebersihan proses. • Perlu peningkatan manajemen tata administrasi, tenaga kerja, keuangan dan tata proses produksi. • Perlu sosialisasi kebutuhan dan tuntutan mutu. • Perlu peningkatan melalui pendidikan dan pelatihan.
Perlu Percepatan Waktu Keunggulan IPTEK PASAR DUNIA PASAR ASIA PASIFIC PASAR NASIONAL UNGGUL KEUNGGULAN IPTEK INDUSTRI PENGEMBANGAN IPTEK INDUSTRI MODIFIKASI INDUSTRI BASIS INDUSTRI IPTEK
INDONESIA 2045
MANDIRI
MAJU PENGUATAN SDM IPTEK PENGUATAN PENDIDIKAN IPTEK INFRASTRUKTUR IPTEK: LAM BUDAYA IPTEK MINAT IPTEK
MP3EI RPJPN 2005 -2025 20 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
POKOK BAHASAN Konsep Dasar Agroindustri sebagai Kekuatan Bangsa Indonesia
Potensi Sumber Daya Alam Provinsi Jambi (Karet, Manggis, Kelapa, Mangrove, Gaharu, Kayu Manis, Jernang, Nilam, Pinang, Teh, dan Sawit.
Analisis usaha petani dan Produk Agroindustri di Provinsi Jambi Budidaya tanaman, proses penanaman, dan produksi Pelaksanaan Produksi bersih dalam Industri Minimalisasi Limbah dalam Proses Pengolahan Agroindustri Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Metode Audit Bersih Konsep Integrasi Produksi Bersih dalam EMS/ISO 14001 Life Cycle Assessment
TUGAS MAHASISWA
Membuat paper individual Menganalisis Menuliskan Mencari topik sesuai topik dalam topik dlm program bentuk jurnal ilmiah studi paper
Referensi • Rudianto Handojo, Bahan Masukan Penyiapan Akreditadi Program Studi, Januari 2014. • Best Practice, Agroindustry di Negara-Negara Lain (Kenya, Afrika Selatan, Thailand)
SEMOGA MEMBERI MANFAAT