Pengantar Pendidikan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Pengantar Pendidikan



S1E



HAKIKAT MANUSIA Oleh: Syavira A. Alatas & Wina Hendriana Manusia sebagai makhluk yang paling sempurna dimuka bumi ini mempunyai ciri khas yang membedakannya dengan makhluk lain. Ciri khas yang membedakannya dari hewan terbentuk dari kumpulan terpadu dari apa yang disebut hakikat manusia.



Perbedaan Manusia Dengan Hewan 1.



Manusia bisa berjalan tegak,



2.



Manusia memiliki otak yang lebih tinggi perkembangannya,



3.



Manusia memiliki ibu jari yang dapat diletakkan secara bertentangan,



4.



Manusia umumnya dilengkapi dengan organ vokal,



5.



Manusia mempunyai kemampuan reflektif atau naluriah.



Hakikat Manusia Hakikat manusia adalah paduan menyeluruh antara akal, emosi dan perbuatan sementara secara filosofis hakikat manusia merupakan kesatauan dari potensi-potensi yang ada pada diri manusia yang memiliki ciri-ciri antara lain: 1.



memiliki tenaga dalam.



2.



memiliki sifat rasional.



3.



terus berkembang.



4.



berusaha untuk mewujudkan diri.



5.



berpotensi.



6.



makhluk Tuhan.



7.



dipengaruhi lingkungan .



1



Pengantar Pendidikan



S1E ASPEK-ASPEK HAKIKAT MANUSIA



1) Manusia sebagai Makhluk Tuhan 2) Manusia sebagai Kesatuan Badan-Roh 3) Manusia sebagai Makhluk Individual 4) Manusia sebagai Makhluk Sosial 5) Manusia sebagai Makhluk Berbudaya 6) Manusia sebagai Makhluk Susila 7) Manusia sebagai Makhluk Beragama 8) Manusia sebagai Makhluk Berpendidikan



WUJUD HAKIKAT MANUSIA 1) Kemampuan menyadari diri. 2) Kemampuan bereksistensi 3) Pemilikan Kata Hati 4) Moral 5) Kemampuan Bertanggung Jawab 6) Rasa Kebebasan (Kemerdekaan) 7) Kesediaan Melaksanakan Kewajiban dan Menyadari Hak 8) Kemampuan Menghayati Kebahagiaan



Kesimpulan Hakikat Manusia memberikan tempat dan kedudukan pada setiap manusia sehingga derajatnya lebih tinggi dari pada hewan ataupun makhluk lainnya. Dan perlu diingat, hal terpenting yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya adalah bahwa manusia dilengkapi dengan akal pikiran, perasaan dan keyakinan untuk mempertinggi kualitas hidupnya sehingga sanggup berdiri sendiri dan bertanggung jawab atas dirinya untuk menjadi manusia yang utuh dan sempurna. 2



PENGANTAR PENDIDIKAN (S1E) PROGRAM STUDI BAHASA INGGRIS



No.



NAMA



NPM



1.



Syavira A. Alatas



- 201212579049



2.



Wina Hendriana



- 201412500791



FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI JAKARTA 2014



KATA PENGANTAR Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunia-Nya kami dapat menyusun makalah Pengantar Pendidikan ini dengan baik. Makalah ini disusun dengan bahasa yang lugas, sistematis, komperhensif dan terpadu. Dengan pendekatan tersebut diharapkan pembaca makalah ini akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam. Makalah ini dapat dijadikan sebagai panduan atau alat bantu yang tidak dapat bekerja sendiri tanpa usaha keras dari sumber daya manusia baik. Makalah ini juga disusun apa adanya, tidak mengurangkan kata sedikitpun. Kami menyadari bahwa kerja keras kami jauh dari memadai. Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan untuk menyempurnakan makalah ini.



Jakarta, 23 September 2014



Penyusun



i



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ...........................................................................................



i



DAFTAR ISI ........................................................................................................



ii



BAB I



PENDAHULUAN



I. 1



Latar Belakang.....................................................................................



1



I. 2



Rumusan Masalah................................................................................



1



I. 3



Tujuan Penulisan .................................................................................



1



BAB II



PEMBAHASAN



II.1



Perbedaan Manusia Dengan Hewan ....................................................



2



II.2



Hakikat Manusia..................................................................................



3



A.



Aspek-Aspek Hakikat Manusia...................................................



4



B.



Wujud Hakikat Manusia .............................................................



6



BAB III



PENUTUP



III. 1



Kesimpulan..........................................................................................



10



III. 2



Saran ...................................................................................................



10



DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................



11



ii



BAB I PENDAHULUAN



I.1



Latar Belakang Manusia sebagai makhluk yang paling sempurna dimuka bumi ini mempunyai ciri khas



yang membedakannya dengan makhluk lain. Ciri khas yang membedakannya dari hewan terbentuk dari kumpulan terpadu dari apa yang disebut hakikat manusia. Disebut hakikat manusia karena secara hakiki hal tersebut hanya dimiliki oleh manusia. Terdapat tiga alasan dalam dunia pendidikan perlunya mengkaji hakikat manusia. 1.



Untuk mengantar pengkajinya memiliki hikmah mengenai manusia.



2.



Untuk melahirkan tenaga kependidikan dalam berbagai posisi (guru dan non guru).



3.



Untuk memberikan pandangan kepada calon tenaga kependidikan tentang konsep manusia dan bagaimana ia memperlakukan manusia lain. Pemahaman pendidik terhadap hakikat manusia akan membentuk peta tentang



karakteristik manusia. Peta ini akan menjadi landasan serta memberikan acuan baginya dalam bersikap serta memilih pendekatan dalam berkomunikasi. Dengan kata lain, dengan menggunakan peta tersebut sebagai acuan diharapkan seorang pendidik dapat menjalani tugas dan kewajibannya mendidik manusia dengan benar.



I.2



Rumusan Masalah



1.



Perbedaan manusia dengan hewan.



2.



Pengertian pokok tentang hakikat manusia.



I.3



Tujuan Penulisan Untuk mengetahui hakikat manusia yang membedakannya dengan hewan dan



menjelaskan hubungan antara hakikat manusia dengan kebutuhannya akan pendidikan.



1



BAB II PEMBAHASAN



II.1 Perbedaan Manusia Dengan Hewan Para ahli telah banyak mengkaji perbedaan antara manusia dengan makhluk-makhluk lainnya terutama dengan makhluk yang dekat dengan manusia yaitu hewan. Meskipun antara manusia dengan hewan banyak kemiripan terutama dari segi biologisnya, kenyataan dan pernyataan tersebut dapat menimbulkan kesan yang keliru karena dibandingkan dengan makhluk ciptaan Tuhan lainnya manusia memiliki ciri khas yang bisa membedakan dirinya dengan yang lain. Perbedaan tersebut antara lain: 1.



Manusia bisa berjalan tegak,



2.



Manusia memiliki otak yang lebih tinggi perkembangannya dibandingkan dengan otak hewan manapun,



3.



Manusia memiliki ibu jari yang dapat diletakkan secara bertentangan, hal ini memungkinkan manusia menggunakan alat-alat atau piranti guna menghasilkan atau menciptakan sesuatu dan selanjutnya menggunakan hasil tadi,



4.



Manusia umumnya dilengkapi dengan organ vokal yang memungkinkan bisa berbicara dengan nyaring dan memiliki artikulasi yang jelas,



5.



Manusia pada saat bayi relatif lama tak berdaya, yaitu mereka pada waktu lahir tidak mempunyai kemampuan reflektif atau naluriah, akan tetapi mereka memiliki potensi yang bisa dikembangkan lebih jauh. Dalam pandangan klasik dan rasional tentang manusia faktanya manusia adalah



makhluk yang berakal. Kemampuan manusia untuk menggunakan akal dalam memahami lingkungannya merupakan potensi dasar yang memungkinkan manusia untuk berfikir menggunakan simbol-simbol dalam mengekspresikan ide-ide dan berkomunikasi satu sama lain. Dengan hal tersebut manusia mampu mengolah pengetahuan dengan semakin mendalam dan makin bermakna sehingga manusia mampu melakukan perubahan dan peningkatan ke arah kehidupan yang lebih baik, semua itu telah membawa kemajuan yang besar dalam berbagai bidang kehidupan manusia.



2



II.2



Hakikat Manusia Hakikat manusia adalah seperangkat gagasan atau konsep yang mendasar tentang



manusia dan makna eksistansi manusia di dunia. Pengertian hakikat manusia berkenaan dengan “prinsip adanya” (principe de’detre) manusia. Dengan kata lain, pengertian hakikat manusia adalah sprangkat gagasan tentang “sesuatu yang olehnya” manusia menjadi apa yang terwujud, “sesuatu yang olehnya” manusia memiliki karakteristik yang khas, “sesuatu yang olehnya” ia merupakan sebuah nilai yang unik, yang memiliki sesuatu martabat khsusus” (Luois Leahy, 1958). Yang intinya, hakikat manusia adalah paduan menyeluruh antara akal, emosi dan perbuatan sementara secara filosofis hakikat manusia merupakan kesatauan dari potensipotensi yang ada pada diri manusia yang memiliki ciri-ciri antara lain: 1.



Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.



2.



Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif sehingga mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.



3.



Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai selama hidupnya.



4.



Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati



5.



Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas



6.



Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat.



7.



Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusiaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.



3



A.



ASPEK-ASPEK HAKIKAT MANUSIA Aspek-aspek hakikat manusia antara lain berkenaan dengan asal-usulnya (contoh:



manusia sebagai makhluk tuhan), struktur metafisiknya (contoh: manusia sebagai kesatuan badan-roh), serta karakteristik dan makna eksistensi manusia di dunia (contoh: manusia sebagai makhluk individual, sebagai makhluk sosial, sebagai makhluk berbudaya, sebagai makhluk susila, dan sebagai makhluk beragama). 1) Manusia sebagai Makhluk Tuhan Manusia berkedudukan sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa maka dalam pengalaman hidupnya terlihat bahkan dapat kita alami sendiri adanya fenomena kemakhlukan ini, antara lain berupa pengakuan atas kenyataan adanya perbedaan kodrat dan martabat manusia daripada Tuhannya. Manusia merasakan dirinya begitu kecil dan rendah di hadapan Tuhan Yang Maha Besar dan Maha Tinggi. Manusia mengakui keterbatasan dan ketidakberdayaannya dibanding Tuhannya yang Maha Kuasa dan Maha Perkasa. Manusia serba tidak tahu, sedangkan Tuhan serba Maha Tahu. Manusia bersifat fana, sedangkan Tuhan bersifat abadi, manusia merasakan kasih sayang TuhanNya, namun ia pun tahu begitu pedih siksaNya. 2) Manusia sebagai Kesatuan Badan-Roh Sebagai kesatuan badan-rohani, manusia hidup dalam ruang dan waktu, sadar akan diri dan lingkungannya, mempunyai berbagai kebutuhan, insting, nafsu, serta mempunyai tujuan. Selain itu, manusia potensi untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan potensi berperasaan (rasa), potensi berkehendak (karsa), dan memiliki potensi untuk berkarya. Adapaun dalam eksitensinya manusia memiliki aspek individualitas, sosialitas, moralitas, keberbudayaan dan keberagamaan. Implikasinya maka manusia itu berinteraksi atau berkomunikasi, memiliki historisitas dan dinamika. 3) Manusia sebagai Makhluk Individual Sebagai individu manusia adalah kesatuan yang tak dapat dibagi antara aspek badani dan rohaninya. Manusia bukan hanya badan, sebaliknya bukan hanya roh. Sebagai individu, setiap manusia mempunyai perbedaan sehingga bersifat unik. Setiap manusia mempunyai dunianya sendiri, tujuan hidupnya sendiri. Masing-masing secara sadar berupaya menunjukkan eksistensinya, ingin menjadi dirinya sendiri atau bebas bercitacita untuk menjadi seseorang tertentu, dan masing-masing mampu menyatakan “inilah aku” di tengah-tengah segala yang ada. 4



4) Manusia sebagai Makhluk Sosial Manusia adalah makhluk individual, namun demikian ia tidak hidup sendirian, tak mungkin hidup sendirian, dan tidak pula hidup hanya untuk dirinya sendiri. Manusia hidup dalam keterpautan dengan sesamanya. Di samping itu, setiap individu mempunyai dunia dan tujuan hidupnya masing-masing, mereka juga mempunyai dunia bersama dan tujuan hidup bersama dengan sesamanya. 5) Manusia sebagai Makhluk Berbudaya Manusia pada dasarnya adalah makhluk budaya yang harus membudayakan dirinya. Manusia sebagai makhluk budaya mampu melepaskan diri dari ikatan dorongan nalurinya serta mampu menguasai alam sekitarnya dengan alat pengetahuan yang dimilikinya. Hal ini berbeda dengan binatang sebagai makhluk hidup yang sama-sama makhluk alamiah dengan manusia dia tidak dapat melepaskan dari ikatan dorongan nalurinya dan terikat erat oleh alam sekitarnya. Manusia memiliki inisiatif dan kreatif dalam menciptakan kebudaayaan, hidup berbudaya, dan membudaya. Kebudayaan memiliki fungsi bagi kemungkinan eksistensinya manusia, namun demikian apabila manusia kurang bijaksana dalam mengembangkannya, kebudayaan pun dapat menimbulkan kekuatan-kekuatan yang mengancam eksistensi manusia. 6) Manusia sebagai Makhluk Susila Manusia sadar akan diri dan lingkungannya, mempunyai potensi dan kemampuan untuk berfikir, berkehendak bebas, bertanggung jawab, serta punya potensi untuk berbuat baik. Karena itulah, eksistensi manusia memiliki aspek kesusilaan. Adapun kebebasan berbuat ini juga selalu berhubungan dengan norma-norma moral dan nilai-nilai moral yang juga harus dipilihnya. Karena manusia mempunyai kebebasan memilih dan menentukan perbuatannya secara otonom maka selalu ada penilaian moral atau tuntutan pertanggung jawaban atas perbuatannya. 7) Manusia sebagai Makhluk Beragama Aspek Keberagamaan merupakan salah satu karakteristik esensial eksistensi manusia yang terungkap dalam bentuk pengakuan atau keyakinan akan kebenaran suatu agama yg diwujudkan dalam sikap dan perilaku. Manusia memiliki potensi untuk mampu beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Manusia hidup beragama kerana 5



agama menyangkut masalah-masalah yang bersifat mutlak maka pelaksanaan keberagamaan akan tampak dalam kehidupan sesuai agama yang dianut masing-masing individu. Dalam keberagamaan ini manusia akan merasakan hidupnya menjadi bermakna. Ia memperoleh kejelasan tentang dasar hidupnya, tata cara hidup dalam berbagai aspek kehidupannya, dan menjadi jelas pula apa yang menjadi tujuan hidupnya. 8) Manusia sebagai Makhluk Berpendidikan Pendidikan adalah humanisasi, yaitu upaya memanusiakan manusia atau upaya membantu manusia agar mampu mewujudkan diri sesuai dengan martabat kemanusiaan. Hidup bagi manusia bukan sekedar hidup sebagaimana hidupnya tumbuhan atau hewan, melainkan hidup sebagai manusia. Hak hidup bagi manusia mengimplikasikan hak untuk mendapatkan pendidikan.



B.



WUJUD HAKIKAT MANUSIA Wujud hakikat manusia yang tidak dimiliki oleh hewan yang dikemukan oleh faham existensialisme dengan maksud menjadi masukan dalam memebenahi konsep pendidikan antara lain : 1) Kemampuan Menyadari Diri. Di sinilah kita sudah jelas dapat membedakan diri manusia dengan hewan. Karena kita sebagai manusia telah dikaruniai akal untuk memikirkan siapan manusia itu sendiri. Sedangkan hewan tidak dikaruniai akal sehingga dia tidak bisa memikirkan dirinya karena itulah manusia dikatakan mahlukyang paling sempurna dengan diciptakanya oleh penguasa alam semesta. 2) Kemampuan Bereksistensi Adanya kemampuan berexsistensi inilah yang membedakan manusia sebagai mahluk Human dari hewan selaku Infra Human dimana hewan menjadi onderdil terhadap lingkungan dan sedangkan manusia sebagai manejernya. Artinya hewan hanya sebagaialas an dari lingkungannya dan sedangkan manusia sebagai alas an dari keduanya / selebihnya (dalam mengelolahnya).



6



3) Pemilikan Kata Hati Kata hati / Concience of man sering disebut dengan istilah hati nurani, lubuk hati, suara hati, pelita hati dan seterusnya. Concience adalah : pengertian yang ikut serta / pengertian yang mengikuti perbuatan. Manusia memiliki pengertian yang akan redang dibelah buatnya, dan bahkan juga mengerti akibat dari baik dan buruk yang akan ditanggunganya. 4) Moral Yang disebut dengan moral atau juga sering disebut dengan etika, adalah perbuatan itu sendiri. Disini tampak bahwa masih ada jarak antara kata hati dengan moral artinya : seorang yang telah memiliki kata hati yang tajam belum otomatis perbuatanya merupakan realisasi dari perbuatanya kata hatinya. Untuk menjembatani jarak yang akan mengantar keduanya tersebut adalah diperlukannya 1 (satu), unsure yaitu, Kemauan. Bukankan banyak orang yang mempunyai kecerdasan akal tetapi tidak cukup memiliki moral atau keberanian berbuat. Dan tambahan pula hanya memiliki kesediaan moral / perbuatan danakan tetapi suatu keinginan / kemauanya tidak ada. Sesungguhnya ke – 3 unsur tersebut tidak bisa saling terlepas. Tetapi harus saling berkaitan apabila suatu perbuatan ingin kita kerjakan. 5) Kemampuan Bertanggung Jawab Kesediaan untuk menanggung semua akibat atas yang dikerjakan oleh seseorang itu adalah ciri – cirri orang yang bertanggung jawab. Wujud tanggung jawab adalah : a. Tanggung jawab pada diri sendiri, berarti menanggung tuntutan kata hati. b. Tanggung jawab kepada masyarakat, berarti menggung semua aturan yang ditetapkan dalam masyarakat. c. Tanggung jawab kepada Sang Pencipta, apabilas seseorang telah melakukan dosa bahwa dia merasa dirinya memiliki kehilafan kepadanya. 6) Rasa Kebebasan (Kemerdekaan) Merdeka adalah rasa bebas (tidak merasa terikat oleh sesuatu). Tetapi sesuai dengan tuntutan kodrat manusia. Dalam pernyataan ini ada dua hal yang kelihatanya saling bertentangan yaitu “rasa bebas” dan sesuai dengan tuntutan kodrat manusia. Bebas artinya berbuat sepanjang tidak bertentangan dengan tuntutan kodrat manusia. 7



Orang merasakan adanya kebebasan batin, apabila ikatan yang ada telah menyatu dirinya dan menjiwai segenap perbuatanya. Kemerdekaan berkaitan erat dengan kata hati dan moral. Seseorang mengalami rasa merdeka apabila segenap perbuatanya (moralnya), sesuai dengan apayang dikatakan oleh kata hatinya yaitu yang sesuai dengan tuntutan kodrat manusia karena perbuatan itu seperti tidak sulit atau siap sedia untuk dipertanggung jawabkan dan tidak sedikit menimbulkan kekhawatiran. 7) Kesediaan Melaksanakan Kewajiban dan Menyadari Hak Tidak ada hak tanpa kewajiban karena untuk menuntut sesuatu maka tentu ada pihak lain yang berkewajiban untuk memenuhi hak tersebut. Hak pada dasarnya adalah sesuatu yang masih kosong artinya meskipun hak tentang sesuatu ada, belum tentu seseorang itu mengetahuinya (misalnya Hak memperoleh perlindungan Hukum). Kewajiban bukan merupakan beban bagi manusia melainkan keniscayaan artinya selama seseorang itu menyebut dirinya manusia dan dia mau dipandang sebagai manusia, maka kewajiban itu menjadi keniscayaan bagi dirinya. Kewajiban adalah suatu keluruhan. Disiplin diri menurut sela Soemardjan meliputi emapt aspek, yaitu: a. Disiplin Rasional, yang bila terjadi pelanggaran menimbulkan rasa salah. b. Disiplin Sosial, jika dilanggar menimbulkan rasa malu. c. Disiplin Afektif, jika di langgar menimbulkan rasa gelisah. d. Disiplin Agama, jika terjadi pelanggaran menimbulkan rasa berdosa. Jadi kewajiban dan hak adalam 2 macam gejala yang timbul sebagai menifestasi dari manusia sebagai mahluk sosial. 8) Kemampuan Menghayati Kebahagiaan Kebahagiaan merupakan penghayatan hidup karena kebahagiaan adalah suatu istilah yang lahir dari kehidupan manusia dengan kata lain kebahagiaan merupakan integrasi/rentetan dari sejumlah kesenangan, bahwa kebahagiaan tidak cukup digambarkan hanya terhimpun dari pengalaman-pengalaman yang menyenangkan. Jadi kebahagiaan itu rupanya tidak terletak pada keadaannya sendiri secara factual (lulus) atau pada rangkaian prosesnya, maupun pada perasaanyang diakibatkannya tetapi terletak pada kesanggupan menghayati semuanya dengan keheningan jiwa, dan mendudukkan hal-hal tersebut dalam rangkaian, atau ikatan tiga hal yaitu: usaha norma-norma dan takdir,yang dimaksud dengan usaha adalah perjuangan yang terus 8



menerus untuk mengatasi masalah hidup, sedangkan takdir adalah rangkaian yang tak terpisahkan dalam proses terjadinya kebahagiaan. Ada 2 hal yang dapat dikembangkan agar kebahagiaan itu dapat di usahakan peningkatannya antara lain: a. Kemampuan berusaha. b. Kemampuan menghayati hasil usaha dalam kaitannya dengan takdir.



9



BAB III PENUTUP



III. 1 Kesimpulan Dalam hidupnya manusia memiliki beberapa aspek dan wujud hakikat manusia yang memiliki peran penting untuk menghantar peserta didik mencapai kebahagiaan yaitu dengan jalan membantu mereka meningkatkan kualitas hubungannya dengan dirinya, lingkungannya dan Tuhannya. Adanya hakikat tersebut memberikan tempat dan kedudukan pada manusia sedemikian rupa sehingga derajatnya lebih tinggi dari pada hewan ataupun makhluk lainnya. Hal terpenting yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya adalah bahwa manusia dilengkapi dengan akal pikiran, perasaan dan keyakinan untuk mempertinggi kualitas hidupnya sehingga sanggup berdiri sendiri dan bertanggung jawab atas dirinya untuk menjadi manusia yang utuh dan sempurna.



III. 2 Saran Dalam mempelajari hakikat manusia maka kita dapat mengetahui tentang perbedaan manusia dengan hewan dan juga kita dapat mengetahui kekurangan maupun kelebihan yang ada pada manusia. Dengan mempelajari ini mudah-mudahan pengetahuan kita tentang hakikat manusia dapat menambah pengetahuan kita dan dapat bermanfaat bagi kita.



10



DAFTAR PUSTAKA Blog. 2011. Hakikat Manusia dan Pendidikan. http://oes7man.blogspot.com/ Blog. 2012. Hakikat Manusia Dalam Pendidikan Transformatif, http://cendekiacenter.wordpress.com/ Blog. 2012. Hakikat Manusia dan Pengembangannya, http://nahulinguistik.wordpress.com/ Blog. 2013. Hakikat Manusia dan Pendidikan Sepanjang Hayat. http://ikrimatulhusna1.blogspot.com/ Umar Tirtarahardja, Prof. Dr. dan Drs. La Sulo. 2000. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Bineka Cipta.



11