Pengaruh Zat Terlarut Terhadap Titik Beku Larutan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA PEMBUATAN ES PUTER PENERAPAN TITIK BEKU DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI



Disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Kimia yang di bina oleh ibu Herlina Dewi, S.pd.



XII MIPA 3



Disusun Oleh: 1. 2. 3. 4. 5.



Bagus Suryo Bintoro Dwi Wahyu Widowati Erma Mirantika Fattach Maulana A. Marsya Reyneeta Putri 6. Zalfa Anindya Laksana



(04) (10) (15) (17) (25) (35)



Pengaruh Zat Terlarut terhadap Titik Beku Larutan A. Tujuan Kegiatan ini untuk mengetahui pengaruh adanya zat terlarut terhadap titik beku larutan.



B. Dasar Teori 1. Sifat Koligatif Larutan Larutan merupakan campuran homogen antara dua atau lebih zat. Adanya interaksi antara zat terlarut dan pelarut dapat berakibat terjadinya perubahan sifat fisis dari komponen penyusun larutan tersebut, salah satunya adalah sifat koligatif larutan. Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang hanya dipengaruhi oleh jumlah partikel zat terlarut di dalam larutan. Hukum Raoult merupakan dasar bagi empat sifat larutan encer yang disebut sifat koligatif. Keempatnya yaitu : • • • •



Penurunan tekanan uap larutan relatif terhadap tekanan uap pelarut murni Peningkatan titik didih Penurunan titik beku Gejala tekanan osmotik



2. Penurunan Titik Beku Larutan Proses pembekuan suatu zat cari terjadi bila suhu diturunkan, sehingga jarak antarpartikel sedemikian dekat satu sama lain dan akhirnya bekerja gaya tarik menarik antarmolekul yang sangat kuat. Adanya partikel zat terlarut mengakibatkan proses pergerakan molekul pelarut terhalang, akibatnya untuk dapat lebih mendekatkan jarak antarmolekul diperlukan suhu lebih rendah. Jadi titik beku larutan akan lebih rendah daripada titik beku pelarut murninya. Perbedaan titik beku akibat adanya partikel zat terlarut disebut penurunan titik beku (ΔTf). Penurunan titik beku larutan sebanding dengan hasil kali molalitas larutan dengan tetapan penurunan titik beku pelarut (Kf), dinyatakan: ΔTf ΔTf ΔTf Kf n p



= Kf . m atau = Kf . (n . 1000) : p = Penurunan titik beku = Tetapan penurunan titik beku molal = Jumlah mol zat pelarut = Massa zat pelarut



3. Penyebab dan Definisi Penurunan TItik Beku Larutan Air murni beku pada suhu 0o C, dengan adanya zat terlarut misalnya gula ditambahkan ke dalam air, maka titik beku larutan ini turun dibawah 0 o C. Ini yang dimaksud penurunan titik beku. Larutan akan memiliki tiitk beku lebih rendah dari



pelarut murninya. Contoh yaitu larutan garam dalam air memiliki titik beku yang lebih rendah dibanding pelarut murninya yaitu air. 4. Penerapan Penurunan Titik Beku Larutan Dalam Pembuatan Es Krim Adonan es krim ditempatkan pada wadah yang terendam es batu dan air yang telah diberi garam dapur sambil diputar. Proses tersebut mengakibatkan adonan es krim membeku dengan titik beku beberapa derajat dibawah titik beku air murni. Ketika es dicampur garam, es mencari dan terlarut membentuk air garam serta menurunkan temperaturnya. Proses ini memerlukan panas dari luar. Campuran itu mendapat panas dari adonan es krim maka hasilnya adalah es krim padat dan lezat siap dihidangkan. Proses pengguncangan selama proses bertujuan untuk memperkecil ukuran kristal es yang terbentuk agar es krim semakin lembat dan untuk menghasilkan busa yang seragam/homogen. 5. Es Puter Sejenis makanan semi padat yang dibuat dengan pembekuan tepung es krim atau campuran susu, lemak nabati/hewani, dll. Es krim merupakan busa (gas yang terdispersi dalam cairan) yang diawetkan dengan pendinginan serta memiliki titik beku -3o C atau dibawahnya.



C. Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan, meliputi: 1. Baskom 2. Sendok dan centong nasi 3. Kaleng bekas 4. Es batu 5. Garam grosok 6. Susu cair 7. Susu bubuk 8. Pewarna makanan dan ekstrak vanilla



D. Langkah Kerja 1. Menyiapkan alat dan bahan 2. Menyampurkan dan melarutkan susu bubuk dengan susu cair 3. Mengaduk hingga rata 4. Menambahkan pewarna dan ekstrak vanilla 5. Mengaduk hingga rata 6. Menuangkan es batu kedalam baskom 7. Menaruh kaleng berisi adonan es puter ke dalam baskom 8. Menambahkan garam grosok 9. Memutar kaleng hingga es puter mengeras 10. Menyimpan es puter pada lemari pendingin 11. Menyajikan es puter



E. Data Pengamatan Waktu 5 menit setelah es di putar 10 menit setelah es di putar



15-20 menit setelah di putar



Derajat (Keadaan Permukaan Baskom) Sudah terlihat pada permukaan baskom, terlihat seperti salju disekitar baskom. Pada waktu ini suhu es puter 5℃ Pada bagian luar kaleng terasa dingin yang menanadakan bagian pinggir es puter sudah membeku sedikit demi sedikit. Bagian pinggir dan bawah es , yang sudah di putar secara merata menghasilkan es puteryang dingin secara merata, dan membeku pada suhu -2℃



F. Analisa Data Praktikum percobaan es puter termasuk dalam sifat koligatif larutan yaitu Penurunan Titik Beku (∆Tf). Garam yang ditaburkan pada es dapat membuat titik beku air menjadi turun ehingga air belum membeku pada suhu yang seharusnya sudah menyebabkan air membeku. Adonan es krim dapat membeku dikarenakan es puter yang ditempatkan di baskom diberi es dan juga garam yang di putar-putar mengakibatkan suhu es menjadi lebih rendah dari 00 C. Temperatur normal campuran es dan air adalah 0 0 C. Akan tetapi itu tidak cukup dingin untuk membekukan es krim. Temperatur yang diperlukan untuk membekukan es krim adalah ibawah 00 C hingga -3oC atau lebih rendah. Untuk mencapai suhu tersebut perlu ditambahkan garam dalam proses pembuatan es krim. Garam berfungsi menurunkan titik beku larutan Ketika es batu dicampur dengan garam dapat membuat es mencair dan dapat membentuk air garam dan juga dapat menurunkan temperaturnya. Es krim tidak lain berupa busa (gas yang terdispersi dalam cairan) yang diawetkan dengan pendinginan. Walaupun es krim tampak sebagai wujud yang padu, bila dilihat dengan mikroskop akan tampak ada empat komponen penyusun, yaitu padatan globula lemak susu, udara (yang ukurannya tidak lebih besar dari 0,1 mm), kristal-kristal kecil es, dan air yang melarutkan gula, garam, dan protein susu. Dalam suatu peleburan es diperlukan energi atau penyerapan kalor, sedangkan kalor tidak disuplai dari luar, maka es menyerap kalor dari dirinya sendiri. Sehingga menyebabkan suhu es menjadi lebih kecil, meskipun dalam keadaan cair. Karena kalor berpindah dari tempat yang panas ke tempat yang dingin, maka es yang sudah sangat dingin tadi menyerap kalor dari adonan es krim. Akibatnya adonan es krim tersebut menjadi beku.



G. Kesimpulan Penambahan garam pada es batu dapat menyebabkan zat terlarut dapat membeku dengan waktu yang lebih cepat. Hal ini karena garam memiliki sifat hidrofilik yang mampu mengikat molekul air, sehingga dapat membuat es krim sebagai zat terlarutnya membeku. Garam memiliki senyawa ionic yang terdiri dari ion positif (katio) dan ion negative (anion). Saat garam dilarutkan dalam air, garam akan terurai menjadi ion-ion komponennya yaitu Na+ dan OH-. Komponen ini yang dapat memecah partikel es batu menjadi cair. Pada



proses tersebut membutuhkan energi, dan air mengandung energi termal yang dapat menurunkan titik beku. Dari proses ini, garam mampu menurunkan suhu es sehingga lebih dingin. H. Daftar Pustaka NgadiminTV. “ES KRIM DANCOW !!! Cara membuat es krim yang mudah tanpa kulkas”. Diakses pada minggu 7 Agustus 2022 MELALUI https://www.youtube.com/watch?v=IXFZgjRJApM



I. Lampiran Foto Lampiran Langkah-Langkah Pembuatan Es Puter No 1



Gambar



Keterangan Larutkan susu bubuk dengan susu cair.



2 Aduklah hingga tidak menggumpal.



3 Berilah pewarna dan ekstrak vanilla.



4 Tuang es batu ke dalam baskom.



5 Putar kaleng hingga adonan es membeku.



6 Hasil jadi.



7 Pengukuran suhu.