Penurunan Titik Beku [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Penurunan titik beku



Disusun oleh:   



Nuril fahmi R.Y Siska dwi .A. Ratna dila



SMA Muhammadiyah 1 surabaya 2016-2017 Jl.kapasan raya No.73-75 Telp.031-3712425



KATA PENGANTAR



Assalamualaikum.Wr.Wb. Puji Syukur Alhamdulillah penyusun ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan laporan yang berjudul “PENURUNAN TITIK BEKU”.Hasil laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas pada mata pelajaran kimia. Dalam penyusunan laporan ini penyusun mendapatkan bantuan, bimbingan, arahan dan dukungan dari berbagai pihak. Semoga bantuan, bimbingan, arahan dan dukungan dari pihak-pihak terkait menjadi amal ibadah sehingga memperoleh balasan yang baik bagi Allah SWT. Oleh sebab itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dan memberikan dukungan. Penyusun menyadari akan kekurangan dalam penyusunan hasil laporan ini, oleh karena itu krtik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat diharapkan demi hasil penelitian yang lebih baik. Penyusun berharap agar hasil laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca. Terimakasih semoga laporan yang kami susun membawa hal positif bagi siswa siswi semua.Amin. Wassalamualaikum.Wr.Wb.



5 DAFTAR ISI Kata pengantar



Daftar isi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang 1.2 Perumusan masalah 1.3 Tujuan dan manfaat 1.4 Hipotesa BAB II LANDASAN TEORI BAB III METODE PENELITIAN 3.1 waktu dan tempat 3.2 alat dan bahan 3.3 cara kerja 3.4 variabel 3.4.1 Variabel kontrol 3.4.2 Variabel manipulasi 3.4.3 Variabel respon BAB VI TABEL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Tabel pengamatan 4.2 Pembahasan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 5.2 Saran DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar belakang laporan penurunan titik beku Titik beku adalah suhu dimana tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap padatannya. Titik beku larutan lebih rendah daripada titik beku pelarut murni. Hal ini disebabkan zat pelarutnya harus membeku terlebih dahulu, baru zat terlarutnya. Jadi larutan akan membeku lebih lama daripada pelarut. Setiap larutan memiliki titik beku yang berbeda. Titik beku suatu cairan akan berubah jika tekanan uap berubah, biasanya diakibatkan oleh masuknya suatu zat terlarut atau dengan kata lain, jika cairan tersebut tidak murni, maka titik bekunya berubah (nilai titik beku akan berkurang). Seperti yang kita tahu bahwa titik beku pelarut murni berada pada suhu 0°C, tapi dengan adanya zat terlarut misalnya saja kita tambahkan gula ke dalam air tersebut maka titik beku larutan ini tidak akan sama dengan 0°C lagi, melainkan akan turun menjadi dibawah 0°C, dan inilah yang dimaksud sebagai “penurunan titik beku”. Dalam percobaan ini akan diteliti tentang perubahan titik beku pelarut murni yang telah ditambahkan zat terlarut lain kedalamnya dan mencoba pembuktian bahwa titik beku larutanya akan lebih rendah dibandingkan pelarut murninya 1.2 Rumusan masalah laporan penurunan titik beku 1.pada larutan manakah yang mengalami pembekuan yang cepat? 2.larutan manakah yang lama mengalami pembekuan? 1.3 Tujuan percobaan laporan penurunan titik beku Tujuan percobaan penurunan titik beku : 1.Mengetahui titik beku pada larutan 2.Mengetahui pengaruh titik beku larutan setelah penambahan zat terlarut 3.Mengetahui proses terjadinya kenaikan titik beku



1.4 Hopotesa laporan penurunan titik beku Menurut kami proses pembekuan yang paling cepat adalah pada larutan susu dan campuran gula BAB II LANDASAN TEORI 2.1



Pengertian titik beku Titik beku adalah suhu pada pelarut tertentu di mana terjadi perubahan wujud zat cair ke padat. Pada tekanan 1 atm, air membeku pada suhu 0 °C karena pada suhu itu tekanan uap



air sama dengan tekanan uap es. Selisih antara titik beku pelarut dengan titik beku larutan disebut penurunan titik beku (ΔTf =freezing point depression). Pada percobaan ini ditunjukkan bahwa penurunan titik beku tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi hanya pada konsentrasi partikel dalam larutan.Oleh karena itu, penurunan titik beku tergolong sifat koligatif. Penurunan titik beku adalah selisih antara titik beku pelarut dan titik beku larutan dimana titik beku larutan lebih rendah dari titik beku pelarut. Titik beku pelarut murni seperti yang kita tahu adalah 00C dengan adanya zat terlarut misalnya saja gula yang ditambahkan ke dalam air maka titik beku larutan ini tidak akan sama dengan 0 0C melainkan akan menjadi lebih rendah di bawah 00C itulah penyebab terjadinya penurunan titik beku yaitu oleh masuknya suatu zat terlarut atau dengan kata lain cairan tersebut menjadi tidak murni, maka akibatnya titik bekunya berubah (nilai titik beku akan berkurang). Proses pembekuan suatu zat cair terjadi bila suhu ditutunkan4 sehingga jarak antara partikel sedemikian dekat satu sama lain dan akhirnya bekerna daya tarik menarik antara molekul yang sangat kuat. Adanya partikel-partikel dari zat terlarut akan mengakibatkan proses pergerakan molekul-molekul pelarut terhalag akibatnya untuk dapat lebih mendekatkan jarak antar molekul diperlukan suhu yang lebih rendah Jadi titik beku laruta akan lebih rendah dari pada tuitik beku pelarut murninya. Perbedaan titik beku akibat adanya partikel -partikel zat terlarut disebut penurunan titik beku (ΔTf). Penurunan titik beku larutan sebanding dengan hasll kali molalitas larutan dengan tetapan penurunan titik beku pelarutan Kf dinyatakan dengan persamaa : ∆Tf =Kf ×m



Keterangan : ∆Tf = penurunan titik beku Kf = tetapan penurunan titik beku N = jumlah mol zat terlarut p = massa pelarut



∆Tf =Kf × n p(kg) ∆Tf =Kf × g Mr ×1000p(g)



BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode penelitan



Metode penelitian ini menggunakan pengamatan vidio pembelajaran tentang korosi dan literature. 3.2 Waktu dan Tempat 3.2.1 Hari dan tanggal :



Jum’at , 3 Febuari 2017



3.2.2 Tempat



Kelas XII-IPA 2



:



SMA Muhammadiyah 1 Surabaya 3.3 Alat dan Bahan 1.Gelas Kimia 2.Termometer 3.Sendok 4.Tabung Reaksi 5.Aquades 6.Susu 7.Potongan-potongan kecil es 8.Garam dapur kasar 9.Baskom 3.3 Cara Kerja 1.Masukkan potongan-potongan kecil es ke dalam gelas kimia hingga ketinggiannya mencapai ¾ gelas. 2.Tambahkan 10 sendok garam dapur kasar ke dalam gelas kimia berisi potonganpotongan kecil es dan aduk hingga merata. 3.Isi tabung reaksi dengan Aquades setinggi 4 cm. 4.Masukkan tabung reaksi yang berisi Aquades ke dalam gelas kimia berisi campuran potongan es dan garam dapur kasar. 5.Putarlah aquades dalam tabung reaksi dengan gerakan memutar hingga air membeku. 6.Ukur suhu menggunakan termometer, catatlah suhu es dalam tabung reaksi 7.Ulangi pada percobaan pada susu dengan menggunakan 3 sendok makan gula pasir dan aduk merata dengan cara yang sama dilakukan pada percobaan aquades.



3.4 Variabel 3.4.1 Variabel Kontrol 



susu







aquades







Gelas



 



Es batu Garam



3.4.2 Variabel Manipulasi 



Penambahan gula pada cairan susu







Jenis larutan pada percobaan berbeda..



3.4.3 Variabel Respon Proses terjadinya penurunan titik beku..



BAB IV TABEL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN



4.1 Tabel Pengamatan



NO



Jenis cairan



1



Asquades



2



Susu



Suhu 0C



4.2 Pembahasan Dari data di atas dapat diketahui bahwa air memiliki titik beku terbesar dari semua larutan. Ini diakibatkan karena sebagian partikel air dan sebagian partikel-partikel terlarut membentuk ikatan baru. Sehingga ketika membeku yang memiliki titik beku paling tinggi yaitu air akan membeku terlebih dahulu kemudian diikuti oleh molekul larutan. Penambahan zat terlarut dalam pelarut akan mengakibatkan peningkatan konsentrasi yang mengakibatkan semakin rendah titik bekunya. Berdasarkan data yang kami peroleh pada saat melakukan percobaan terdapat perbedaan titik beku antara larutan Urea 2 M (-8°C), dan lauran larutan NaCl 2 M (-12°C), kedua larutan tersebut memiliki molalitas yang sama tetapi memiliki titik beku yang berbeda, titik beku larutan elektrolit dan non elektrolit berbeda karena zat elektrolit sebagian atau seluruhnya terurai menjadi ion. Larutan elektrolit mempunyai sifat koligatif lebih besar daripada sifat koligatif non elektrolit. NaCl merupakan larutan elektrolit, sedangkan Urea merupakan larutan nonelektrolit. Molalitas kedua larutan



BAB V PENUTUP



5.1 Kesimpulan Dari percobaan yang telah dilakukan, kita dapatkan bahwa paku yang paling cepat membeku adalah larutan susu. Hal ini karena pembekuan pada susu tersebut di pengaruhi oleh penambahan gula dan tekstur susu lebuh kental dari pada aquades. Hal ini jelas menunjukkan



bahwa kombinasi antara jenis larutan dan penambahan gula akan lebih memberikan efek yang lebih signifikan dari pada aquades saja. Maka dari itu suhu yang lebih tinggi akan mengubah proses pembekuan pada es tersebut dapat mencair.dalam proses pembekuan menbutuhkan



suhu yang relatif lebih rendah



agar,terjadinya proses pembekuan. 5.2 Saran  Dalam melakukan percobaan, sebaiknya kelompok tersebut memiliki kerjasama yang  



kompak. Sediakan alat dan bahan dengan lengkap. Jangan lalai dengan kewajibannya untuk mengamati dan mencatat perubahan wujud







cair menjadi padat. Ikuti petunjuk yang berlaku



DAFTAR PUSTAKA https://www.academia.edu/9131760/Laporan_Praktikum_Penurunan_Titik_Beku_Larutan