4 0 510 KB
PENGEMBANGAN e-MAGAZINE BERBASIS METAKOGNISI PADA MATERI IKATAN KIMIA KELAS X IPA DI SMAN 8 BUNGO Sri Rezeki1, Yusnaidar2, Wilda Syahri2 1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Jambi 2Dosen Program Studi Program Pendidikan Kimia FKIP Universitas Jambi, Indonesia Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi Email: [email protected] ABSTRAK
The development of information and communication technology has a great impact on various aspects including in the world of education. One of them is the use of IT-based media can illustrate abstract concepts that are more concrete and simple so that they are easy to understand. In addition, the learning process becomes more interesting, the quality of learning can be improved, and the teaching and learning process can be done anywhere and anytime. This study aims to obtain the final product of the development of metacognitionbased e-magazine on chemical bonding material that is feasible to use to support the learning process that can also lead students to think metacognition. This research is a development research that adapts the ADDIE development model. There are five mains stages in this research consisting of stages, analysis, design, development, application, and evaluation. The research instrument used was a teacher's interview guide sheet and a student questionnaire sheet, teacher assessment, the student responses, validation of media experts and material experts. The product of the development was validated by the validator, than the teacher was asked to respond to the product that was developed and tested on a small group of 15 students of class X IPA of SMAN 8 Bungo. The research results obtained by metacognition-based emagazine developed have been declared feasible by a team of experts to be used in the process of learning chemistry specifically at the chemical bonding medium. For the teacher assessment results are 4.8 with a very good category and 92.08% student response (very good). Based on the results of the study it can be concluded that the development of starting e-comic media was declared theoretically and practically feasible. Based on the results of the study it can be concluded that the final product from the development of metacognition-based e-magazines on chemical bonding material has been declared feasible by a team of experts to be used in the chemistry learning process and get positive responses from students towards the learning media developed. Keywords: Metacognition, Chemical Bond e-Magazine
1
ABSTRAK Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi membawa dampak yang besar pada berbagai aspek termasuk dalam dunia pendidikan. Salah satunya penggunaan media berbasisi IT dapat mengilustrasikan konsep yang bersifat abstrak menjadi lebih konkrit dan sederhana sehingga mudah untuk dipahami. Selain itu, proses pembelajaran menjadi lebih menarik, kualitas belajar dapat ditingkatkan, dan proses belajar mengajar dapat dilakukan dimana dan kapan saja. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan produk akhir dari pengembangan emagazine berbasis metakognis pada materi ikatan kimia yang layak digunakan untuk mendukung proses pembelajaran yang juga dapat mengarahkan siswa untuk berpikir metakognisi. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang mengadaptasi model pengembangan ADDIE. Ada lima tahapan utama dalam penelitian ini terdiri dari tahap, analisis, desain, pengembangan, penerapan, dan evaluasi. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar pedoman wawancara dengan guru dan lembar angket kebutuhan siswa, penilaian guru, respons siswa, validasi ahli media dan ahli materi. Produk hasil pengembangan divalidasi oleh validator, selanjutnya diminta tanggapan guru terhadap produk yang dikembangkan dan diujicobakan pada kelompok kecil yakni 15 orang siswa kelas X IPA SMAN 8 Bungo. Hasil penelitian diperolah e-magazine berbasis metakognisi yang dikembangkan telah dinyatakan layak oleh tim ahli untuk digunakan dalam proses pembelajaran kimia terkhusus pada mteri ikatan kimia. Untuk hasil penilaian Guru adalah 4,8 dengan kategori sangat baik dan respons siswa 92,08% (sangat baik). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengembangan mulai media e-komik dinyatakan layak secara teoritis dan praktis. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa produk akhir dari pengembangan e-magazine berbasis metakognisi pada materi ikatan kimia telah dinyatakan layak oleh tim ahli untuk digunakan dalam proses pembelajaran kimia dan mendapat respons positif dari siswa terhadap media pembelajaran yang dikembangkan. Kata kunci : Metakognisi dan e-Magazine Ikatan Kimia
keterampilan-keterampilan dan sikap yang
PENDAHULUAN Ilmu kimia adalah salah satu cabang ilmu
yang
mencakup
dimiliki
oleh
para
ilmuwan
untuk
kajian-kajian
memperoleh dan mengembangkan produk
tentang struktur, susunan, sifat, perubahan
kimia (Departemen Pendidikan Nasional,
materi, serta energi yang menyertainya.
2006).
Secara garis besar kimia mencakup dua
Menurut
Trianto
bagian, yakni kimia sebagai proses dan
keberhasilan
kimia sebagai produk. Kimia sebgai
bergantung pada penggunaan sumber
produk meliputi sekumpulan pengetahuan
belajar maupun media belajar
yang terdiri atas fakta-fakta, konsep-
dipilih. Sumber belajar yang digunakan
konsep,
selama ini adalah buku. Sumber belajar
dan
prinsip-prinsip
kimia.
Sedangkan kimia sebagai proses meliputi
ini
pembelajaran
(2010) sangat
yang
perlu dimanfaatkan secara lebih 2
maksimal baik oleh guru maupun siswa
perubahan cara mengajar di kelas seperti
Selain sumber belajar di atas, perlunya
memanfaatkan media atau bahan ajar
memanfaatkan perkembangan teknologi
yang
sekarang sehingga jika awalnya sumber
pembelajaran mengacu pada Kurikulum
belajar berbasis media cetak maka perlu
2013.
ditingkatkan
kualitas
elektronik
agar
belajar
Berdasarkan hasil analisis angket
seperti pembelajaran berbasis komputer.
kebutuhan dan karakteristik siswa kelas X
Hal ini menjadikan peneliti tanggap
IPA SMAN 8 Bungo, siswa telah
dengan kondisi seperti ini, yaitu dengan
menguasai penggunaan teknologi berupa
cara
laptop/komputer. Dari 32 jumlah siswa,
menyediakan
sumber
berbasis
sumber
belajar
pendukung yang menarik. Berdasarkan
didapatlah
memiliki
wawancara
komputer/laptop sejumlah 90,6% dan
dengan Ibu Eka Paradila, S.Pd selaku
keseluruhan siswa dapat menggunakan
guru mata pelajaran kimia di SMAN 8
komputer/
Bungo selaku guru mata pelajaran kimia
menggunakannya untuk keperluan belajar
mengatakan
sekitar 13% siswa, lalu siswa yang lain
menerapkan
hasil
yang
bahwa
SMA
kurikulum
ini
sudah
2013
yang
laptop.
menggunakannya
Namun
sebagai
yang
hiburan,
menekankan pembelajaran yang berpusat
browsing, dan sosial media. Bila dilihat
pada siswa. Dan penerapan pembelajaran
dari kebutuhan akan media dalam materi
Kurikulum 2013 ini sangat membantu
ikatan kimia, 81,2% siswa mengatakan
pemahaman
proses
bahwa materi ikatan kimia merupakan
pembelajaran. Hanya saja dalam proses
pelajaran yang cukup sulit didukung lagi
pembelajaran
70,3% siswa mengatakan penjelasan dari
siswa
akan
dalam
lebih
baik
jika
pembelajaran kimia yang sifatnya abstrak
guru
dibantu
memahami materi.
dengan
penggunaan
media
pembelajaran yang dapat memacu minat belajar
siswa.
Hasil
wawancara
dirasa
belum
cukup
untuk
Seiring perkembangan zaman perlu rasanya
memanfaatkan
didapatkan bahwa proses pelajaran kimia
perkembangan
secara umum baik, namun ada beberapa
sehingga jika awalnya bahan ajar hanya
faktor yang sering temui yaitu berasal dari
berbasis
respons
kurang
ditingkatkan kualitas bahan ajar, seperti
memperhatikan pembelajaran, sarana dan
pembelajaran berbasis komputer atau e-
prasarana dan model pembelajaran. Beliau
learning. Salah satunya adalah bahan ajar
juga mengatakan bahwa perlu adanya
e-Magazine.
belajar
siswa
yang
media
teknologi
situasi
cetak
Untuk
sekarang
maka
perlu
dapat 3
mengembangkan bahan ajar e-magazine
bahan ajar yang dikembangkan dapat
ini peneliti melakukan analisis terhadap
membangun pengetahuan kognitif siswa.
beberapa buku kimia. Berdasarkan hasil
Berdasarkan permasalahan yang telah
analisis buku kimia yang digunakan
diuraikan di atas maka penulis bermaksud
dalam pembelajaran belum ada yang
mengembangkan
memfasilitasi
metakognisi
metakognisi,
sehingga
e-magazine
berbasis
dengan
judul
peneliti ingin mengembangkan bahan ajar
“Pengembangan e-Magazine Berbasis
yang
Metakognisi Pada Materi Ikatan Kimia
berbasis
metakognisi
untuk
mendukung pembelajaran kimia yang aktif
dan
inovatif.
Dilihat
dari
karakteristik materi berdasarkan indikator dan tujuan pembelajaran ikatan kimia bisa diarahkan kepada pembelajaran yang
Konsep metakognisi pertama kali diperkenalkan oleh John Flavell pada tahun 1976 yang didasarkan pada konsep Flavell
menggunakan
istilah
mengacu
kesadaran
pada
KAJIAN PUSTAKA Peneltian Relevan Penelitian Nurjannah,
mengangkat metakognisi.
metamemori.
Kelas X IPA di SMAN 8 Bungo”.
(1976) metakognisi seseorang
tentang pertimbangan dan kontrol dari proses dan strategi kognitifnya (Lorin & David, 2010). Menurut penelitian yang dilakukan oleh Berdasarkan keterampilan berfikir metakognitif, bahan
ajar
e-
Magazine yang dikembangkan nantinya akan mengarah pada keterampilan berfikir seseorang untuk memperoleh pengetahuan tentang proses kognitifnya yang meliputi, yaitu : (1) pemecahan masalah (2) pengambilan keputusan (3) berfikir kritis, dan (4) berfikir kreatif. Berdasarkan keterampilan metakognitif ini diharapkan
ynag
dkk
dilakukan
(2014)
Majalah
elektronik tidak lagi menggunakan bahan baku berupa kertas untuk menuliskan artikel-artikelnya seperti majalah pada umumnya, melainkan dalam bentuk file digital yang dapat diakses melalui media elektronik seperti komputer, handphone, android, iphone, ipad dan teknologi lainnya. Selanjutnya
penelitian Gani &
Hasan (2016) menunjukan bahwa media majalah untuk materi hukum-hukum dasar kimia kelas X yang dikembangkan mendapat respons baik dari siswa dan siswa lebih paham pada materi hukumhukum
dasar
kimia.
Adapun
hasil
penelitian Yuliyanto & Rohaeti (2013) tentang pengembangan majalah kimia dengan pengembangan Menunjukan
menerapkan Borg bahwa
model and
Gall.
siawa
lebih 4
termotivasi belajar dan memiliki sikap
gunakan sebagai pijakan dalam kegiatan
kreatif pada pembelajaran kimia yang
belajar dan pembelajaran Namun pada
menggunakan majalah kimia dibanding
kesempatan ini penulis akan menjelaskan
pembelajaran kimia yang menggunakan
tiga teori belajar utama atau kerangka
buku pelajaran kimia biasa. Hal ini
filosofis mengenai teori-teori belajar,
membuktikan
potensi
yaitu teori belajar behaviorisme hanya
pengembangan majalah kimia sebagai
berfokus pada aspek objektif diamati
sumber belajar mandiri. Majalah yang
pembelajaran, teori belajar kognitivisme
dikembangkan ini telah dinyatakan layak
melihat
dan
motivasi
menjelaskan pembelajaran berbasis otak,
belajar dan kreatifitas siawa. Kemudian
dan teori belajar konstruktivisme suatu
Penelitian yang dilakukan oleh Rahayu
proses
(2013) tentang pengembangan majalah
Pembentukan ini harus dilakukan oleh
kimia sebagai sumber belajar mandiri
siswa sendiri.
pada pembelajaran kimia sistem koloid
Metakognisi
bagi
mampu
siswa
adanya
meningkatkan
SMA/MA
kelas
XI,
melampaui
perilaku
pembentukan
Istilah
untuk
pengetahuan.
metakognisi
berarti
berdasarkan penilaian oleh ahli media,
pengetahuan tentang belajar diri sendiri
ahli materi, teman sejawat dan 5 orang
atau pengetahuan tentang belajar. Siswa
guru SMA, majalah yang dikembangkan
dapat
dikatakan
dapat
pemahaman mereka sendiri, menghitung
belajar
berapa waktu yang diperlukan untuk
digunakan
sangat sebagai
baik
serta
sumber
mandiri siswa SMA/MA kelas XI.
diajarkan
mempelajari
Berdasarkan beberapa penelitian
rencana
stategi
sesuatu,
yang
efektif
dan
memilih
untuk
belajar
diatas dapat disimpulkan bahwa hasil
memecahkan
pengembangan
dapat
menurut Hamilton, metakognisi mengacu
dijadikan sumber belajar mandiri, siswa
pada pengetahuan seseorang tentang
memberikan respons yang positif dan
proses yang dipikirkan manusia meliputi
lebih paham akan materi yang dipelajari,
proses pengaturan diri yang digunakan
majalah yang dikembangkan layak dan
siswa selama berusaha menyelesaikan
mampu meningkatkan motivasi belajar
masalah
dan kreativitas siawa.
mengecek, memonitor, dan mengevaluasi
Teori Belajar
(Lorin & David, 2010).
Menurut
majalah
Rusman
kimia
(2017)
masalah.
menilai
termasuk
Sedangkan
merencanakan,
ada
Menurut Preisseisen dalam Yamin
banyak teori belajar yang dapat kita
(2013) metakognisi terdiri atas empat 5
keterampilan yakni, problem solving,
tentunya mendasarkan pada logika
decision making, critical thinking, dan
rasional,
creative thinking.
kesenjangan antara konsep dengan
1) Problem masalah)
dan
mampu
membaca
solving
(pemecahan
realitas, antara das solen dan
merupakan
kemampuan
sein
atau
menganalisis
individu
berdasarkan
dalam memecahkan masalah melalui
sifatnya given dari tuhan.
pengumpulan
fakta,
analisis
informasi,
pada
berbagai
dengan
sesuatu
yang
4) Creative thinking (Berpikir kreatif) merupakan
menyusun
das
kemampuan
suatu
alternatif
individu untuk berpikir kreatif atau
pemecahan, dan memilih pemecahan
mencipta dan memodifikasi sesuatu
yang paling efektif. Untuk menjadi
yang baru dengan berdasarkan pada
problem
konsep-konsep,
solver
yang
handal
dibutuhkan jam terbang yang tinggi, dan disini perlu penguasaan metode keilmuan
sebagai
pisau
2) Desicion
making
logika, dan intuisi yang dimiliki. Media Pembelajaran
bedah
terhadap masalah yang dihadapi.
Dalam Daryanto (2010) kata media merupakan
(pengambilan
sebagai
individu
terjadinya
memilih
suatu
bentuk
jamak
dari
kata
medium. Medium dapat didefinisikan
keputusan) merupakan kemampuan untuk
hukum-hukum,
perantara
atau
komunikasi
pengantar
dari
pengirim
keputusan yang terbaik dari berbagai
menuju penerima. Media merupakan salah
pilihan yang ada. Keputusan yang
satu komponen komunikasi, yaitu sebagai
diambil
berdasar
pembawa pesan dari komunikator menuju
informasi,
komunikan. Berdasarkan definisi tersebut,
tentunya
pengalaman
atau
pertimbangana etika dan tata nilai,
dapat
dan disertai alasan-alasan rasional.
pembelajaran
Kemampuan dalam desicion making
komunikasi.
dapat
Definisi e-magazine
menggambarkan
tingkat
dikatakan
bahwa
merupakan
proses proses
kematangan dan kebijakan seseorang.
Nurjannah, dkk (2014) mengatakan
3) Critical thinking (Berpikir kritis)
bahwa e-magazine merupakan majalah
merupakan untuk
kemampuan
berpikir
kritis
individu dalam
elektronik disingkat
(electronic e-magazine
magazine), adalah
versi
menanggapi suatu konsep, pendapat,
elektronik dari majalah karena berbasis
dan
listrik. Majalah elektronik tidak lagi
kebijakan.
Berpikir
kritis
6
menggunakan bahan baku berupa kertas
digunakan untuk mengubah file PDF,
untuk
menuliskan
Word, PowerPoint, dan Excel ke bentuk
seperti
majalah
artikel-artikelnya pada
umumnya,
flipbooks.
Dengan
software
flash
melainkan dalam bentuk file digital yang
flipbook, kita dapat membuat majalah,
dapat diakses melalui media elektronik
katalog, e-brosur, eBook atau e-surat
seperti komputer, handphone, android,
kabar
iphone, ipad dan teknologi lainnya.
Dengan kata lain dengan software ini kita
Model Pengembangan ADDIE
dapat membuat majalah online atau
Menurut
Tegeh
(2014)
menakjubkan
berbentuk
3D.
model
epaper dengan cara menjadikan file flash
ADDIE merupakan salah satu model
lalu embed ke page html halaman web
desain pembelajaran sistematik. Model
atau blog.
ini disusun secara terprogram dengan
Menurut
official
3D
PageFlip
urutan-urutan kegiatan yang sistematis
Professional (2017) merupakan software
dalam upaya pemecahan masalah belajar
aplikasi yang digunakan untuk membuat
yang berkaitan dengan sumber belajar
e-Book, Majalah digital, e-paper dll.3D
yang sesuai dengan kebutuhan dan
PageFlip Professional merupakan jenis
karakteristik pebelajar. Model ADDIE
perangkat lunak profesi halaman flip
terdiri atas lima langkah, yaitu: analisis
untuk
(analysis),
halaman-balik
pengembangan
perancangan
(design),
mengkonversi
File
PDF
publikasi.
ke
Tiapdigital
(development),
halaman PDF yang di hasilkan bisa di
implementasi (implementation), evaluasi
flip (bolak-balik) seperti buku yang
(evaluation).
sesungguhnya. PageFlip
Dengan
Penggunaan
3D
dapat
di
Professional
tambahkanvideo, hyperlink
software
dan
gambar, objek
software
audio,
multimedia. 3D
Pageflip
Professional sangat mudah bagi siapa aja untuk membuat Flash 3D yang realistis membalik Gambar 1. Model ADDIE
keterampilan
halaman
buku
pemrograman.
tanpa Cukup
dengan 3 langkah mengimpor PDF / Software 3D Pageflip Professional
gambar / FLV, menyesuaikan gaya dan
Software 3D PageFlip Professional
penerbitan, kita dapat mengkonversi PDF
adalah aplikasi flash flipbook yang dapat
ke Flashpublikasi berbasis digital dengan 7
antar
muka
pengguna
yang
VIIIA (gas mulia). Oleh sebab itu dalam
intuitif.Adapun kelebihan yang dimiliki
pembentukan ikatan kimia, atom-atom
oleh 3D PageFlip Profesional :
akan membentuk konfigurasi elektron
1. Dapat mengkonversi Adobe Acrobat
seperti pada unsur gas mulia.
PDF dan Gambar menjadi bentuk buku METODE PENGEMBANGAN
dalam ruang 3D. 2.
Tidak
harus
memiliki
pengembangan
mendesain 3D. 3. Dapat publikasikan di website pribadi atau menanamkan dalam blog. 4. Dapat di kirim kepada orang lain dengan
menggunakan
format
Zip
"HTML". 5. Di dalam 3D PageFlip Profesional telah
Penelitian ini merupakan penelitian
keahlian
terdapat
flash.
(www.3D-
PageFlip.com
dengan
tujuan
untuk
menghasilkan produk berupa media emagazine pada materi Ikatan Kimia yang dapat digunakan dalam kegiatan belajar mengajar di kelas maupun digunakan secara mandiri oleh siswa. Media emagazine berbaisis metakognisi dengan software 3D Pageflip pada
model
dan didasarkan
pengembangan
ADDIE.
Desain pengembangan dalam penelitian ini menggunakan Model pengembangan
Ikatan Kimia Brady, 1999 meyebutkan Ikatan
ADDIE terdiri dari lima tahap yaitu
kimia adalah daya tarik-menarik antara
Analisis,
Desain,
atom yang menyebabkan suatu senyawa
Implementasi
kimia bersatu. Kekuatan daya
tarik-
menggunakan model ini karena bersifat
menarik ini menentukan sifat-sifat kimia
deskriptif, menunjukan langkah-langkah
dari suatu zat, dan cara ikatan kimia
yang jelas dan cermat untuk menghasilkan
berubah jika suatu zat bereaksi digunakan
produk.
dan
Pengembangan, Evaluasi.
Alasan
untuk mengetahui jumlah energy yang
Subjek uji coba dalam penelitian ini
dilepas atau diabsobsi selama terjadinya
adalah siswa kelas X IPA SMAN 8
reaksi.
Bungo. Untuk menentukan klasifikasi
Elektron
yang
berperan
pada
pembentukan ikatan kimia adalah elektron valensi
dari
terlibat.
Salah
suatu satu
atom/unsur
yang
petunjuk
dalam
respons
siswa
digunakan
persentase
kelayakan dengan rumus :
pembentukan ikatan kimia adalah adanya
Keterangan:
golongan unsur yang stabil yaitu golongan
K = Persentase kelayakan 8
F =Jumlah
keseluruhan
jawaban
responsden
angket analisis kebutuhan ditinjau dari aspek karakter siswa, materi, tingkat
N = skor tertinggi dalam angket
perkembangan
I = Jumlah pertanyaan dalam angket
siswa dan analisis teknologi.
R = Jumlah responsden
2.
Dengan interpretasi skor sebagai berikut:
kognitif,
pengetahuan
Tahap Desain (Design) Dalam mendesain bahan ajar e-
Tabel 1. Klasifikasi Berdasarkan Rerata
magazine, hal yang penulis lakukan
Skor Respons Siswa.
pertama kali adalah merancang flowchart
No
Skala Nilai (%)
1
Angka 0% – 20%
2 3 4 5
Angka 21% – 40% Angka 41% – 60% Angka 61% – 80% Angka 81% – 100%
dan storyboard serta perancangan desain
Kriteria Media Sangat Tidak Baik Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik
tampilan antar muka dari multimedia ini. Flowchart atau diagram alur merupakan sebuah diagram dengan simbol-simbol grafis
(Arikunto, 2017)
yang
menggunakan kerangka ADDIE yang terdiri dari 5 tahap, yaitu:
ini bisa memberi solusi selangkah demi selangkah untuk penyelesaian masalah
3.
Tujuan analisis ini adalah untuk
pengembangan
media
pembelajaran ini. Dalam melaksanakan dilakukan
observasi
dan
wawancara dengan guru kimia kelas X IPA di SMAN 8 Bungo, selain itu observasi juga dilakukan dengan cara penyebaran angket terhadap siswa-siswi yang berguna untuk mengumpulkan data terkait masalah yang dihadapi oleh siswasiswi kelas X IPA di SMAN 8 Bungo. Observasi dilakukan kepada 32 siswa kelas X IPA. Data yang diperoleh dari
Tahap
pengembangan
(Development)
menetapkan arah dasar yang dibutuhkan
analisis,
menghubungkan
yang ada dalam proses.
Tahap analisis (Analysis)
dalam
dengan
masing-masing langkah tersebut, diagram
Pada penelitian pengembangan ini,
1.
langkah-
langkah dalam bentuk kotak beserta urutannya
HASIL DAN PEMBAHASAN
menampilkan
Pengembangan
adalah
proses
mewujudkan blue-print alias storyboard yang telah dibuat sebelumnya menjadi dasar
dalam
pengembangan
media.
Produk yang dihasilkan yaitu media pembelajaran e-magazine pada materi ikatan kimia. Pada pengembangan media ini melalui beberapa tahap, yaitu : 1) mengumpulkan bahan materi ikatan kimia untuk dimasukkan ke dalam e-magazine, 2)
mengumpulkan
gambar,
diagram,
video maupun data yang diperlukan, 3) menggabungkan dan
menyusun
teks, 9
gambar, video, dan latihan menjadi suatu majalah, 4) validasi
e-magazine
a.
Validasi Ahli Media Media
pembelajaran
yang
telah
oleh tim ahli (ahli media dan ahli materi),
selesai dibuat kemudian divalidasi oleh
5) revisi oleh tim ahli, 6) penilaian oleh
ahli media. Setelah ahli media melihat dan
guru.
menyimak
media
pembelajaran
yang
penulis rancang, selanjutnya ahli media menilai
media
menggunakan
pembelajaran angket
tersebut
(angket
hasil
validasi terlampir), dari hasil validasi tersebut didapatkan saran dan perbaikan terhadap media yang dikembangkan dan diperoleh
data.
Angket
validasi
ini
menggunakan pernyataan sikap positif Gambar 2. Cover
dengan skor yang diberikan, yaitu skor 5 bagi sangat baik, skor 4 bagi baik, skor 3 bagi kurang baik, skor 2 bagi tidak baik dan skor 1 bagi sangat tidak baik. Validasi oleh ahli media dilakukan sebanyak tiga kali sehingga diperoleh sebuah media yang layak untuk diujicobakan. Penentuan klasifikasi validasi oleh ahli
Gambar 3. Halaman Isi Materi
media
didasarkan
pada
rerata
skor
jawaban. Rerata skor diperoleh dengan cara jumlah skor dibagi jumlah butir. Tabel 2. hasil data validasi oleh ahli media
Gambar 4. Halaman Latihan Adapun revisi yang telah diberikan oleh ahli-ahli sebagai berikut:
Validasi Tahap I
Jumlah 55
Rerata 3,6
Tahap II Tahap III
61 68
4,06 4,6
Kategori Kurang Baik Baik Sangat baik
b. Validasi Ahli Materi Validasi selanjutnya adalah validasi materi hal yang dinilai adalah kesesuaian 10
materi dengan penjelasan e-magazine
nantinya digunakan sebagai tambahan
yang
perbaikan
ditampilkan
dalam
media
e-
terhadap
media
yang
magazine serta kesesuaian materi yang
dikembangkan. Perolehan rerata skor
ditampilkan dengan kurikulum. Setelah
jawaban dari angket
ahli materi melihat dan menyimak media
sebesar 4,8 atau diklasifikasikan sangat
pembelajaran
baik.
yang
penulis
rancang,
selanjutnya ahli materi juga menilai media pembelajaran
tersebut
4.
menggunakan
penilaian guru
Implementasi (Implementation) Tahap
implementasi
penyempurnaan
dari hasil validasi tersebut didapatkan
e-magazine
saran dan perbaikan materi terhadap
dilakukan dengan memperhatikan catatan,
media yang dikembangkan dan diperoleh
saran, serta komentar dari validasi oleh
data.
juga
ahli media dan ahli materi dan penilaian
menggunakan pernyataan sikap positif
guru sehingga didapat produk akhir dan
dengan skor yang diberikan, yaitu skor 5
siap diujicobakan. Uji coba dilakukan
bagi sangat baik, skor 4 bagi baik, skor 3
hanya sebatas pada kelompok kecil yang
bagi kurang baik, skor 2 bagi tidak baik
dilakukan pada 15 orang siswa SMAN 8
dan skor 1 bagi sangat tidak baik. Validasi
Bungo dengan cara penyebaran angket
oleh ahli materi dilakukan sebanyak tiga
respons siswa.
kali.
5.
validasi
ini
yang
bahan
tahap
angket (angket hasil validasi terlampir),
Angket
terhadap
yaitu
ajar
dikembangkan
Evaluasi (Evaluation)
Penentuan klasifikasi validasi oleh
Evaluasi adalah proses untuk melihat
ahli media didasarkan pada rerata skor
apakah bahan ajar e-magazine yang
jawaban. Rerata skor diperoleh dengan
sedang dibuat dibuat berhasil, sesuai
cara jumlah skor dibagi jumlah butir.
dengan harapan awal atau tidak. Evaluasi
Tabel 3. hasil data validasi oleh ahli
dapat
media
pengembangan.
Validasi Tahap I
Jumlah 56
Rerata 3,7
Tahap II Tahap III
64 71
4,2 4,7
Kategori Kurang Baik Baik Sangat baik
Setelah divalidasi oleh validator, media selanjutnya dinilai oleh guru
dilakukan
disetiap
Evaluasi
pada
tahap tahap
analisis untuk mengetahui latar belakang serta
pendukung
untuk
dapat
mengembangkan bahan ajar. Dari analisis ini lah yang digunakan sebagai acuan untuk
pengembangan
bahan
ajar
e-magazine ini.
sebagai pengguna, sebelum nantinya diuji
Pada tahap desain dilakukan evaluasi
cobakan ke siswa. Penilaian guru ini
terhadap desain dan isi produk sesuai 11
dengan flowchart dan storyboard yang telah
dibuat.
Evaluasi
pada
2.
tahap
Dari hasil analisis dikatahui respons siswa kelas X IPA SMAN 8 Bungo
pengembangan dilakukan validasi ahli
terhadap
media dan ahli materi. Saran-saran yang
metakognisi pada meteri Ikatan kimia
diberikan oleh ahli media dan ahli materi
memiliki persentase 92,08 % (sangat
ini
menjadi
acuan
memperbaiki
e-magazine
berbasis
peneliti
untuk
baik) yang menyatakan bahwa siswa
ajar
yan
memberikan respon sangat positif
bahan
dikembangkan.
terhadap media pembelajaran yang
Selanjutnya
evaluasi
terakhir
dikembangkan.
dilakukan ujicoba pada siswa X IPA di
Adapun
beberapa
saran
dalam
SMAN 8 Bungo dan hasil respon siswa
penelitian ini adalah sebagai berikut:
kelas X IPA didapatkan data bahwa
1.
Peneliti menyarankan untuk para
responnya sangat baik. Kesesuaian bahan
peneliti dibidang pengembangan yang
ajar e-magazine dalam pembelajaran serta
juga ingin mengembangkan bahan
kemenarikan
ajar
materi
yang
disajikan
e-magazine
mampu membuat siswa tertarik dalam
metakognisi,
mempelajari materi tersebut sehingga
memperhatikan
kemampua keterampilan berpikir secara
metakognisi
metakaognisinya mudah untuk dilatih.
berpikir
berbasis
agar
lebih
konten-konten agar
siswa
kemampuan dapat
lebih
ditingkatkan lagi. KESIMPULAN DAN SARAN
2.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
tentang
peneliti
Pengembangan
1.
dapat
menguji
besar. 3.
Penulis menyarankan kepada peneliti yang juga ingin mengembangkan
Produk akhir pengembangan media pembelajaran
agar
pengembangan
cobakan produk ini pada kelompok
materi ikatan kimia kelas X IPA di
sebagai berikut:
dibidang
selanjutnya
e-magazine berbasis metakognisi pada
SMAN 8 Bungo, dapat ditarik kesimpulan
Peneliti juga menyarankan kepada
e-magazine berbasis
e-
magazine
kedepannya
untuk
menggunakan materi kimia yang lain.
metakognisi pada materi ikatan kimia yang dikembangkan telah dinyatakan
DAFTAR PUSTAKA
layak oleh tim ahli untuk digunakan
Anderson, Lorin W., dan David R. Krathwohl. (2010). Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen : Revisi
dalam proses pembelajaran kimia terkhusus pada materi ikatan kimia.
12
Taksonomi Pendidikan Bloom. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Arikunto, S. 2017.Pengembangan InstrumenPenelitian Dan Penilaian Program. Yogyakarta: PustakaPelajar. Daryanto, 2013, Media Pembelajaran. Yogyakarta : Gava Media Departemen Pendidikan Nasional, 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta : Depdiknas. Gani, A., Pakpahan, A., dan Hasan, M. 2016. Pengembangan Majalah Kimia pada Materi Hukum-hukum Dasar Kimia Kelas X. Banda Aceh : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kimia., 1(4) : 52-59. Nurjanah, J. R., Sukarmin, dan Rahardjo, D. T., 2014, Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif EMagazine Pada Materi Pokok Dinamika Rotasi untuk SMA Kelas XI, Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika, 4(1):18-25.
Rahayu, E. H., 2013. Pengembangan Majalah Kimia Sebagai Sumber Belajar Mandiri Pada Pembelajaran Kimia Sistem Koloid Bagi Siswa SMA/MA Kelas XI, 2(5): 1-6 Rusman, 2013. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer Mengembangkan Profesionalisme Abad 21. Bandung : Alfabeta. Tegeh, dkk. 2014. Model Penelitian Pengembangan. Yogyakarta: Graha Ilmu Trianto. 2010. Model Pengembangan Terpadu: Konsep, Strategi dan Implementasi Dalam KTSP. Jakarta: Bumi Aksara Yamin, M., 2013. Strategi dan Metode dalam Pembelajaran. Jakarta : GP Press Yulianto, E., & E. Rohaeti. 2013. Pengembangan untuk
Majalah
Meningkatkan
Kimia Motivasi
Belajar dan Kreativitas Peserta Official 3D Pageflip professional.2012. www.3D-PageFlip.com. Diakses tanggal 20 maret 2019.
Didik Kelas X SMA N 1 Mlati. Jurnal Pendidikan Sains, 1(1) : 115.
13