Pengembangan Wilayah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MODUL I ARGUMENTASI ATAS PENGEMBANGAN WILAYAH



KULIAH 1



ARGUMENTASI MENGENAI PENGEMBANGAN WILAYAH Mengapa pengembangan wilayah : ❑ ❑



Kondisi wilayah yang berbeda-beda (alasan ekonomi) Alasan-alasan ekologi : planning for habitabillity ”Proses Perumusan dan pengimplementasian tujuan-tujuan pembangunan dalam skala supra urban” Tujuan perencanaan wilayah secara umum



1. 2. 3. 4.



Pendayagunaan SDA secara optimal melalui pengembangan ekonomi lokal Mengurangi kesenjangan antar wilayah (regional imbalancecs) Sustainable development Mempertahankan dan meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi



Ciri utama perencanaan wilayah : Komprehensif; terdiri atas, serta mempertimbangkan dan memadukan (mengintegrasikan) sektor serta subwilayah yang tercakup dalam wilayah rencana. Perencanaan wilayah menjadi payung bagi rencana-rencana sektoral.



KULIAH 1



ARGUMENTASI MENGENAI PENGEMBANGAN WILAYAH Sinergi 2 + 2 > 4 Perencanaan wilayah bukan Σ perencanaan sektoral. Perencanaan wilayah tidak berangkat dari perencanaan sektoral, titipan dari tetapi dari issue wilayah.



Perbedaan Rencana Sektoran dan Regional ❑ Sektoral : sektor dikembangkan secara optimal, berada di bawah tanggung jawab Departemen/Dinas ❑ Regional : global; keterkaitan antar sektor dan dampak-dampak yang akan timbul, bertujuan mmengembangkan keseluruhan sektor sebagai satu kesatuan agar optimum, mungkin saja suatu sektor harus mengalah untuk pelaksana perencanaan wilayah sektor-sektor :



yang adalah



KULIAH 1



PENGERTIAN WILAYAH Definisi kota Konsentrasi penduduk yang heterogen pada suatu tempat dengan kegiatan bukan pada sektor pertanian Definisi Wilayah a. Definisi geografis Suatu kawasan yang homogen & mempunyai kegiatan yang sama (homogeneity) b.



Nodality Ada pusat-pusat yang saling terhubung dan berkaitan membentuk sistem dalam hubungan interregional yang heterogen



c.



Planning Planning region lainnya adalah juga administrative region. Konsep regionan dalam planning adalah dinamis (berubah setiap waktu atau berkembang). Kaitan dengan sistem administrasinya adalah seberapa luas region yang akan direncanakan, sehingga mencakup berapa wilayah administratif.



KULIAH 1



PENGERTIAN WILAYAH



KULIAH 2



PERBEDAAN PERENCANAAN NASIONAL DAN PERENCANAAN WILAYAH 1. ❑ ❑ ❑



Cara pandang (ruang lingkup) Perencanaan kota 🡪 fokus ke dalam Perencanaan wilayah 🡪 lebih luas (supra urban) Perencanaan Wilayah harus memiliki perspektif kota. Demikiansebaliknya dengan perencanaan kota, hanya kedalamannya berbeda-beda.



2. Approach dan ilmu dasar ❑ Perencanaan kota : land use planning dan manajemen perkotaan ❑ Perencanaan wilayah : pengembangan ekonomi wilayah dan tata ruang



wilayah



3. Sektor ❑ Perencanaan kota : industrri, perumahan, perdagangan, jasa, pemerintahan, dll. ❑ Perencanaan wilayah : pertanian, perkebunan, kehutanan, pertambangan, dll.



KULIAH 2



PERBEDAAN PERENCANAAN NASIONAL DAN PERENCANAAN WILAYAH Perbedaan Perencanaan Nasional dan Perencanaan Wilayah 1.



Jaman dulu perbedaan utama adalah dalam tingkat keterbukaan. Berbagai faktor ekonomi lebih mudah bergerak antar wilayah daripada antar negara. Contoh : perdagangan pergerakan barang, pergerakan penduduk dsb. Terangkan, Mengapa ! Saat ini, faktor keterbukaan ini sudah agak kabur. Misal : adanya perdagangan bebas, baik antar wilayah dunia (ASEAN-AFTA, ASI-PASIFIC, NAFTA, dsb.) maupun dunia secara global (kesepakatan-kesepakatan WTO)



2. Objektif (tujuan) kebijaksanaan ekonomi nasional, berbeda dari tujuan kebijaksanaan ekonomi wilayah, contoh nasional : mengurangi inflasi, kebijaksanaan stabilisasi ekonomi, dsb.; contoh wilayah : pengembangan ekonomi wilayah jangka panjang.



KULIAH 2



PERBEDAAN PERENCANAAN NASIONAL DAN PERENCANAAN WILAYAH



Perbedaan Perencanaan Nasional dan Perencanaan Wilayah ❑



Dalam perencanaan wilayah, lokasi aktifitas (aspek spasial dari perencanaan) merupakan faktor penting.







Pada masa sekarang, perencanaan wilayah bisa saja melintasi batas negara, contoh : perencanaan wilayah Sijori.



KULIAH 2



FOKUS PENGEMBANGAN WILAYAH Pengembangan wilayah yang diberikan di Proram Studi Perencanaan Wilayah dan Kota SAPPK ITB adalah pada tata ruang (spatial planning). Spatial planning adalah penataan ruang berdasarkan struktur dan fungsinya pada skala urban space. Panduan dakam menata ruang antara lain : ❑ Ruang untuk apa/siapa ❑ Constraints ❑ Standar/pedoman Fokus utama dalam pengembangan wilayah adalah penataan ruang, maka dalam perencanaan harus diperhatikan lokasinya. Ini perbedaan dengan perencanaan wilayah yang ditinjau dari sudut ekonomi. Perencanaan ekonomi biasanya tidak melihat ruang. Karena berkaitan dengan ruang maka biasanya perencanaan wilayah membentuk lingkungan, serta karena ruang itu terbatas maka perencanaan berusaha untuk memanfaatkan ruang dengan seefisien mungkin.



KULIAH 3



MODUL II TEORI PERTUMBUHAN WILAYAH



KULIAH 2



TEORI PERTUMBUHAN NEO-KLASIK Dasar Teori Neo Klasik (lihat sumitro Djojohadikusumo Dasar Teori Ekonomi Pertumbuhan dan Ekonomi Pembangunan) : a.



Berdasar dari teori klasik (Adam Smith, David Ricardo, Thomas R. Malthus) : Laba bertambah 🡪 keuntungan dan investasi naik 🡪 sediaan modal bertambah 🡪 dana untuk upah bertambah 🡪 perbaikan dan kemajuan teknologi naik 🡪 kemajuan tingkat hidup dan pertambahan penduduk. Pertambahan penduduk 🡪 mengurangi hasil kerja tanah 🡪 peningkatan biaya tenaga kerja 🡪 laba menurun 🡪 investasi berkurang 🡪 membatasi dana untuk upah dan menghambat kemajuan teknologi 🡪 laju pertumbuhan penduduk menurun. Jadi ekonomi berada ditingkat jenuh (saturation) dan stationer, tetapi sudah berada pada tingkat yang jauh lebih tinggi.



KULIAH 2



TEORI PERTUMBUHAN NEO-KLASIK b.



Teori Neo klasik (Robert N. Solow) : Terjadinya persaingan bebas di pasar yang sempurna. Dalam perkembangan ekonomi jangka panjang senantiasa terdapat kekuatan tandingan (counter forces) yang dapat menanggulangi ketimpangan dan mengenbalikan penyimpangan kepada keadaan ekuilibrium yang stabil sehingga tidak diperlukan intervensi kebijaksanaan secara aktif.



c.



Teori Neo Klasik dalam menerangkan pertumbuhan wilayah : Dalam pertumbuhan wilayah, teori neo klasik menyimpulkan, bahwa antar wilayah senantiasa terdapat kekuatan tandingan yang dapat menanggulangi kesenjangan antar wilayah kepada keadaan ekuilibrium yang stabil, sehingga tidak diperlukan intervensi kebijaksanaan pemerintah.



KULIAH 3



TEORI PERTUMBUHAN NEO-KLASIK Dasar Teori Neo Klasik Untuk Pertumbuhan Antar Wilayah d.



Dasar teorinya (lihat Harry W. Richadson, Regional & Urban Economics) : ❑ ❑ ❑ ❑ ❑ ❑ ❑



Investasi adalah pendorong perkembangan. Investasi memilih ditempat yang memberikan pengembalian yang tertinggi terlebih dahulu. Region terbuka model interregional. Upah merupakan fungsi invers dari ratio K/L. Upah tinggi menunjukkan pengembangan modal yang rendah. Pengembalian modal yang tinggi didapat di wilayah yang upahnya rendah. Terjadi aliran modal dari wilayah kerja ke wilayah miskin dan aliran buruh dari wilayah miskin ke wilayah kaya (terangkan mengapa).



KULIAH 3



TEORI PERTUMBUHAN NEO-KLASIK



Wilayah Miskin : o Upah Rendah



Modal



Pengembalian Modal



o Tinggi



Wilayah Kaya : o Upah Tinggi o



Buruhc



Pengembalian Modal Rendah



Aliran akan berhenti kalau wilayah sudah seimbang



KULIAH 3



TEORI PERTUMBUHAN NEO-KLASIK Asumsi-asumsinya ❑ Tidak ada pengangguran. ❑ Kompetisi sempurna. ❑ Hanya ada satu komoditas yang homogen. ❑ Tidak ada angkos transport. ❑ Tidak terpengaruh skala ekonomi. ❑ Jumlah labor yang tetap.



KULIAH 3



TEORI PERTUMBUHAN NEO-KEYNES Dikembangkan oleh Roy F. Harrod (1900 – 1978, Inggris) dan Evsey Domar ( 1974 ..........., Rusia, Polandia, amerika Serikat) adalah : a.



Inti pemikiran Harrod : Instability theorem, yang disebabkan oleh karena warranted growth (laju pertumbuhan yang dianggap memadai oleh para investor) tidak sama dengan natural growth (laju pertumbuhan yang ditentukan oleh kondisi dasar berkenaan dengan pertumbuhan angkatan kerja dan peningkatan produktivitas).



b. Jadi jika dikehendaki ekuilbrium, harus ada intervensi kebijaksanaan Intervensi Pemerintah). c.



Inti pemikiran Domar : Asas investiment multiplier : 1/5, dimana s adalah kecenderungan menabung.



KULIAH 3



TEORI PERTUMBUHAN NEO-KEYNES Azaz Harrord – Domar Pertumbuhan Pada Permintaan



ΔI x 1/s ΔI = 1/s = s =



Pertumbuhan Investasi Multiflier Kecenderungan Menabung



Pertumbuhan pada kapasitas produksi I/k k = ICOR (Incremental Capital Output Ratio) = Penambahan Kapital yang diperlukam untuk menambah satu satuan output



KULIAH 3



TEORI PERTUMBUHAN NEO-KEYNES Azaz Harrord – Domar : Pertumbuhan pada permintaan = pertumbuhan pada kapasitas produksi :



ΔI x 1/s = I/k ΔI/I = s/k s k ΔI/I



= = =



Kecenderungan menabung Cor atau ICOR Laju pertumbuhan investasi



KULIAH 3



TEORI PERTUMBUHAN NEO-KEYNES Model Harrord – Domar dapat juga diterangkan sebagai berikut : S (besarnya tabungan) adalah kecenderungan menabung s dikalikan pendapatan Y, atau S = s.Y ...........................................(1) Investasi adalah ΔK atau I = ΔK ..............................(2) K/Y = k atau ΔK/ΔY = k atau K = k x ΔY S = I ............................................................................(3) S = s.Y = I = ΔK = k. ΔY .................................................(3a) s.Y = k.ΔY .....................................................................(3b) (3b) dibagi dengan Y dan k menjadi ΔY/Y = s/k Artinya, pertumbuhan ekonomi, ΔY/Y sebanding dengan kecenderungan menabung s, dan berbanding terbalik dengan ICOR k. Agar suatu wilayah yang kurang berkembang dapat berkembang lebih tinggi, pemerintah dapat mengintervensi dengan memperbesar (s) atau memperkecil (k). Terangkan bagaimana caranya.



KULIAH 4



EVOLUSI DALAM PERKEMBANGAN : PERTUMBUHAN LINEAR Tahap-tahap perkembangan (stages Theory) : Rostov (1950) : 1.



Tradisional : Struktur ekonomi yang berkembang dalam fungsi produksi terbatas Pra Newton



2.



Transisional : pre condition to take-off. Sain sudah mulai diterjemahkan ke dalam teknologi : Penduduk sudah mulai berkembang. Bank berdiri, investasi berkembang



3.



Lepas landas (take off), investasi berkembang dari 5% dari PDB menjadi 10% atau lebih. Industri berkembang, service jasa berkembang



KULIAH 4



EVOLUSI DALAM PERKEMBANGAN : PERTUMBUHAN LINEAR Tahap-tahap perkembangan (stages Theory) : Rostov (1950) : 4. Pergerakan menuju kedewasaan (drive to Maturity) 10-25% dari PDB diinvestasikan sehingga pertumbuhan ekonomi naik, pertumbuhan penduduk naik, import dan ekspor makin beragam, industri lebih kompleks. Contoh industri mesin, kimia dan elektronik. 5. Konsumsi Massal (Mass Consumption), pendapatan perkapita jauh melebihi kebutuhan dasar, penduduk perkotaan tumbuh dengan pesat, harga mobil murah dan diproduksi secara masal, demikian juga barang konsumsi yang lain. Memberi pengaruh pada perencanaan kota dan wilayah (tumbuhnya wilayah suburb)



KULIAH 4



UNBALANCED GROWTH Gunnar Myrdal : Backwash Effect, Spread Effect, Cummulative Causation Effect Albert O. Hirschman : Polarization Effect, Trickling Down Effect



U Aliran Penduduk Aliran Barang dan Jasa Aliran Modal



S



KULIAH 4



KULIAH 4



UNBALANCED GROWTH Urbalanced growth : ❑



Myrdal bertolak dari teori mengenai kemiskinan. Kemiskinan berkaitan erat dengan cummulative cousation effect (studi kasus kemiskinan penduduk negro Amerika Serikat) Dari sana keluar teori unbalanced growth, dengan backwash effect dan spread effect nya.



❑ Hirschman memberikan reaksi atas teori seimbang (balance growth) dari Rosentein-Rodan dll. Yang disebut teori big push. Kesimpulan keduanya berbeda : ❑ ❑



Hirschman optimis suatu kali, trickling down effect akan lebih besar dari polarization effect Myrdal pesimis, karena adanya cummulative causation effect.



di



Norske,



KULIAH 5



DASAR EKONOMI (ECONOMIC BASE) Merupakan Teori yang Menentang Teori Pertumbuhan wilayah bertahap (Hoover & Fisher) 1. 2. 3. 4. 5.



Ekonomi subsisten Spesialisasi lokal Pertanian yang lebih maju Penduduk meningkat, diminishing return dan pertanian 🡪 terpaksa industrialisasi (argo industri & industri mineral) industri tertier 🡪 ekspor



Kritik North : 1. 2.



Tidak cocok dengan perkembangan Amerika Kesukaran untuk beralih dari pertanian ke industri



KULIAH 5



DASAR EKONOMI (ECONOMIC BASE) Teori Dasar Ekonomi Dari North : a. Amerika mulai berkembang untuk ekspor, bukan untuk ekonomi subsisten: ❑ Pasific Northwest : ❑ Kulit dan bulu ▪ ▪



Gandum, terigu dan kayu pasar : 1840 Callifornia (goldrush) 1857 Jepang (via Cope Horn) 1868 Liverpoo Hawaii, Asia, Eropa, dll. ▪ Kayu : 1847 Callifornia 1894 Mineapolis



KULIAH 5



DASAR EKONOMI (ECONOMIC BASE) ▪ Antara 1860-1920; 40-60% PDRB, P.N.W. berasal dari kayu & terigu o



Hal yang sama terjadi di wilayah lain AS & Canada (tembakau, kapas, beras, indego, perkapalan, ikan, dll)



o



Export staple (komoditas yang dapat dieksport, baik berasal dari industri ekstraktif maupun industri sekunder & tertier)



KULIAH 5



DASAR EKONOMI (ECONOMIC BASE) b. c.



Industri eksport v.s. industri re-sidentier (l.q.) Apakah suatu wilayah harus berindustrialisasi agar terus berkembang ? tidak selalu.



Bukti : ▪ Di AS tingkat PDRB tidak selalu terkorelasi dengan tingkat industrialisai ▪ Tingkat PDRB pertanian rendah, belum tentu tingkat PDRB keseluruhan rendah ▪ Industri harus yang tepat dengan wilayahnya jangan karena industri ”hot house” Jadi : ▪ Tidak usah selalu wilayah berindustrialisasi ▪ Banyak industri yang secara otomatis berkembang sendiri ▪ Konsep dari industrialisasi ? ▪ Yang penting; harus selalu ada dasar ekonomi yang selalu siap mengganti



KULIAH 5



DEPEDENSI Negara berkembang tergantung pada negara maju. Wilayah yang maju pada negara berkembang lebih erat berhubungan dengan negara maju daripada dengan wilayah lain yang kurang berkembang Hubungan antar center-periphery sedemikian rupa sehingga periphery tak mungkin berkembang Sebagian kecil dari masyarakat di periphery bekerja untuk kepentingan center – justru secara sadar atau tidak menghalangi kepentingan mayoritas penduduk. Jadi stages theory tak bisa berjalan.



KULIAH 5



WILAYAH PERIPHERY



WILAYAH CORE



Pemukanya : Garis keras 🡪 Dos Santos, Andre Gunder Frank Garis moderat 🡪 Cardoso Dimasa kini : Hugo Chavez, Evo Morales, dll.



NEGARA MAJU



KULIAH 6



NEW INTERNATIONAL DVISION OF LABOUR ▪



Reaksi terhadap Old International Division of Labour



▪ Old International Division of Labour (Karl Marx). Dunia terbagi dalam dua belahan, belahan aktifitas industri (negara ”maju”/penjajah)serta belahan aktifitas pertanian (negara berkembang/negara terjajah) ▪ New International Division of Labour (Frobel, Heinreichs dan Kreye 1984). Beberapa industri tertentu sudah mulai berelokasi ke negara berkembang. negara berkembang, sudah ada industri, tidak hanya pertanian. ▪



Jadi, di



Industri yang berrelokasi : Multinational Corporation (MNC) atau Transnational Corporation (TNC),mengalihkan industri yang berteknologi rendah, Memerlukan buruh yang banyak, serta kadang-kadang juga yang polutif, ke negara-negara yang mempunyai upah buruhrendah dan ketrampilan teknologi yang tidak terlalu tinggi. Syarat dari negara penerima industri tersebut : ongkos buruhnya murah dan penurut (misal tidak suka mogok, tidak menuntut hak, dsb.)



KULIAH 6



NEW INTERNATIONAL DVISION OF LABOUR Jadi NIDL terjadi karena sifat dari modal yang selalu mencari untung sebanyak-banyaknya ▪



dinegara berkembang (periphery), wilayah yang terpilih untuk relokasi industri ini adalah wilayah yang prasarananya paling siap, jadi di wilayah yang paling berkembang (lihat gambar hal 18)







New Internarional Division of Labour setelah industri IT berkembang; Dengan hubungan internet, data, baik berupa tulisan atau gambar maupun suara dapat dikirim dengan mudah, murah dan cepat.







Keadaan ini memungkinkan, pekerjaan-pekerjaan yang lebih memerlukan keahlian dikerjakan di negara berkembang yang mempunyai tingkat upah yang lebih rendah daripada di negara maju, tetapi memberi kesejahteraan yang tinggi bagi para profesional di negara berkembang.



KULIAH 6



NEW INTERNATIONAL DVISION OF LABOUR ▪



Contoh : Bangalore, India merupakan pusat outsource (pekerjaan yang dikerjakan sebagian di perusahaan/tempat lain/dikontrakan) pekerjaan profesional dari negara maju. Seorang dokter di Amerika Serikat, dapat mengirim gambar digital hasil rontgen ke ahli radiologi India. Pada waktu itu juga, ahli radiologi membuat analisis; dan hasil analisisnya langsung dikirim dengan internet juga. Pekerjaan yang dapat dilakukan seperti ini sangat beragam, mulai dari radiologi, akuntansi, guru privat, pembuatan software dll. Pekerjaan ini, membawa kemakmuran yang tinggi bagi India.



KULIAH 7



KETIMPANGAN WILAYAH Terdapat ketimpangan wilayah, dan terdapat efek-efek yang memperbesar atau mengurangi ketimpangan (Hirschman dan Myrdall) Salah satu obyektif dari perencanaan wilayah mengurangi ketimpangan Indeks ketimpangan wilayah : (J.G. Williamson)



Dimana = = = =



Penduduk daerah ke-i Penduduk nasional Pendapatan perkapita daerah ke-I Pendapatan perkapita nasional



KULIAH 7



KETIMPANGAN WILAYAH Indeks ketimpangan wilayah dalam kaitannya dengan perkembangan ekonomi negara vw



Pendapatan perkapita nasional Berlaku juga untuk intra negara (antar wilayah)



KULIAH 7



Province Boundary District Boundary



KULIAH 7



KULIAH 7



KULIAH 7



KETIMPANGAN WILAYAH Kritik terhadap Williamson : 1.



Pembagian wilayah berbeda, nilai Vw berbeda, kesimpulan berbedaAdanya ecological Fallacy : wilayah yang miskin, semua penduduknya miskin. Hal ini tidak benar (Gore) -🡪 Spatial equity – social equity



2.



Kesenjangan dikaitkan dengan kemungkinan upah yang lebih tinggi



3.



Kota tidak tahu kapan akan mencapai puncak



KULIAH 3



MODUL III KONSEP PENGEMBANGAN WILAYAH



KULIAH 7



PENGEMBANGAN DARI ATAS – KUTUB PERTUMBUHAN (center-down development, development from above) Esensi : perkembangan dari sektor dinamis atau wilayah ’core’ menjalar ke sektor atau wilayah lain. Berakar dari kontroversi antara pertumbuhan balanced (Rosenstein-Rodan, Nurske) dan unbalanced (Perroux, Hirschman, Myrdal, Friedmann) pada tahun 1950-an.



KULIAH 7



PENGEMBANGAN DARI ATAS – KUTUB PERTUMBUHAN (center-down development, development from above) Francois Perroux (1955) Growth Poles : sektor strategis Ciri sektor strategis : 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Propulsive industries (unit ekonomi dominan yang dapat menjalari unit ekonomi lainnya) Industri yang dinamis dan memakai advanced teknologi yang tinggi (high tech) Elastis demand yang tinggi (jika income naik, demand naik pula), contoh barang-barang elektronik Inter industry linkage yang kuat (industri hulu dan hilir), suatu industri harus memiliki linkage yang kuat Kemampuan tinggi untuk berinovasi Tumbuh cepat/fast growing



Groth poles : primary, secondary dan tertiary pole Jacques Boudeville (1972) : Growth Centers



KULIAH 7



PENGEMBANGAN DARI ATAS – KUTUB PERTUMBUHAN (center-down development, development from above)



Teori yang berkaitan : Albert O. Hirschman (1958) ❑ Trickling down and polarization effect ❑ Terkonsentrasi di beberapa sektor strategis ❑ sektor kunci ditetapkan berdasarkan besarnya linkage (backward dan forward) ❑ Pertumbuhan dikomunikasikan dari sektor leading ke sektor lainnya



KULIAH 7



PENGEMBANGAN DARI ATAS – KUTUB PERTUMBUHAN (center-down development, development from above) Teori yang berkaitan : Gunnar Myrdal (1957) ▪ Backwash and spread effect Cumulative causation effect, yakni yang sudah berkembang akan berkembang l lebih lanjut dengan pengorbanan dari yang belum berkembang (termasuk ’perasaan’ berkembang & semangat kewirausahaannya) John Friedmann (1966) ▪ Friedmann memandang dan manamai hal ini : Center (core) – Periphery Core region : pusat utama tempat perubahan inovatif, yang berada dalam sistem hirarki mulai dari tingkat dunia sampai tingkat propinsi. Menurutnya pengembangan wilayah dimulai dari suatu daerah lalu diikuti semua daerah, maka muncullah hirarki kota tersebut.



KULIAH 7



PENGEMBANGAN DARI ATAS – KUTUB PERTUMBUHAN (center-down development, development from above) Teori yang berkaitan : Disamping core-periphery region terdapat juga : a. Downward/upward transitional area b. Resource frontier c. Special problem region Brian J.L. Berry (1970) ❑ Penyebaran inovasi secara hirarkis ❑ Adanya sistem kota yang mempunyai hirarki yang fungsional ❑ Adanya wilayah pengaruh dari tiap kota dalam sistem ❑ Impuls ekonomi dijalarkan dari center yang lebih tinggi ke tingkat yang lebih rendah dalam hirarki. Di negara berkembang hirarki ini belum ada, jadi ini merupakan salah satu alasan konsep growth di negara berkembang mengalami kegagalan. Rondinelli : kembangkan kota-kota menengah



KULIAH 7



PENGEMBANGAN DARI ATAS – KUTUB PERTUMBUHAN (center-down development, development from above) Teori yang berkaitan : John B. Parr, membela konsep growth pole, dengan menyatakan bahwa bukan konsepnya yang salah, akan tetapi implementasinya, karena : 1.



Terlalu cepat ditinggalkan



2.



Jangka waktu perencanaan terlalu pendek



3.



Commitment terhadap konsep tidak kuat



KULIAH 8



PEMBANGUNAN DARI BAWAH (bottom-up, periphery inward development paradigm) Reaksi atas anggapan bahwa development from above kurang tepat bagi negara berkembang Dengan demikian dicari konsep lain, yaitu konsep yang tidak memilih dan sektor yang terplih, akan tetapi pembangunan dilakukan di wilayah yang paling memerlikan pengembangan, dengan sektor yang terintegrasi. Penekanan pembangunan pada pemenuhan basic need (kebutuhan dasar) penduduk. Basic need : social need & individualized need



KULIAH 8



PEMBANGUNAN DARI BAWAH (bottom-up, periphery inward development paradigm)



Development from above



Development from below



Faktor alokasi : Memaksimasi keuntungan dari sektor terpilih Kriteria untuk pertukaran komoditas : Keuntungan komparatif Organisasi ruang : Berdasar fungsi Konsep dasar pembangunan : Monolitik; perilaku kompetitif, motivasi eksternal Dukungan teori : Telah didukung teori yang kuat, terutama neo-klasik



Memaksimasi mobilitas sumberdaya secara integral Keutungan dari perdagangan Berdasar teritori Konsep yang lebih beragar tujuan masyarakat, perilaku kolaboratif, motivasi endogenous Belum ada teori yang terstruktur dengan baik : Tingkat internasional (Tibnergen Nerfin), Tingkat subnasional (Friedmann & Douglass; Sachs; Hague)



KULIAH 8



PEMBANGUNAN DARI BAWAH (bottom-up, periphery inward development paradigm) Selective Spatial Closure (Stohr, 1981) Hipotesis dasar : 1. 2. 3. 4.



Kesenjangan wilayah terjadi akibat ekonomi skala besar Pembangunan bergantung pada lingkungan alam dan sosial Masyarakat harus terlibat dalam pembangunan Ada sikap yang jelas dalam menentukan interaksi yang dibutuhkan



Bentuk wilayah : ▪ ▪ ▪ ▪ ▪



Daerah rural kurang berkembang yang luas dan berpenduduk banyak Sumberdaya perkapitanya rendah terhadap permintaan dunia Tingkat hidupnya rendah dan jauh dari pusat Tidak banyak urban centers yang dapat menyerap penduduk rural Punya aspek sosial budaya yang ’berbeda’ dengan wilayah lain



KULIAH 8



PEMBANGUNAN DARI BAWAH (bottom-up, periphery inward development paradigm) Komponen penting : a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k.



Akses yang luas pada pemilikan tanah dan sumberdaya alam Struktur organisasi berbasis teitori untuk pengambilan keputusan komunal Penentuan keputusan oleh lembaga terendah Pemakaian teknologi yang tepat guna Prioritas prosek yang mencukupi kebutuhan dasar Kebijakan harga nasional Pembatasan bantuan eksternal Kegiatan ekspor dimaksudkan sebagai upaya peningkatan taraf hidup penduduk di seluruh wilayah Restrukturisasi sistem transport dan sistem kota-kota Perbaikan transportasi antar bagian dan fasilitas komunikasi Struktur masyarakat egaliter dan kesadaran kolektif sebagai prasyarat



KULIAH 8



PEMBANGUNAN DARI BAWAH (bottom-up, periphery inward development paradigm) Agropolitan Model (John Friemandd dan Mike Douglass, 1978) Bersifat teritorially based ❑ ❑ ❑ ❑



Kosep Agropolitan District : Kepadatan penduduk efektif > 200 jiwa/km² Sebuah pusat (kota) berpenduduk 10.000 – 25.000 Batas kawasan sejauh jarak ’commuting’ antara 5 – 10 km (atau 1 jam bersepeda) ❑ Populasi keseluruhan antara 50.000 – 150.000 jiwa, sebagian besar terikat pada kegiatan pertanian. Bentuk : ”single, integrated and self-governing unit” : Otonomi dan Sumberdaya Ekonomi sendiri.



KULIAH 8



PEMBANGUNAN DARI BAWAH (bottom-up, periphery inward development paradigm) Konsep agropolitan ini dianggap utopis karena : 1. 2.



Tidak mungkin dikelola dengan sistem pemerintahan daerah seperti saat ini. Dengan otonomi mungkin bisa Investasi sangat mobile, tak akan mungkin dipaksakan



Distrik agropolitan Agropolitan ± 5 – 10 km Wilayah pertanian



KULIAH 8



PEMBANGUNAN DARI BAWAH (bottom-up, periphery inward development paradigm) Agropolitan Development Berdasar pada basic need : timbal balik dengan community Basic need : Human need 🡪 social need 🡪 individualized need Konsep Agropolitan dari Departemen Pertanian : ❑



Pertanian bukan hanya pada tanaman pangan, tetapi juga pertanian yang dapat diekspor ❑ Di distrik agropolitan terdapat hierarki kota ❑ Lebih banyak kebijaksanaan dan bantuan pemerintah pusat, daripada agropolitannya, Friedman & Douglass.



KULIAH 9



LOCAL ECONOMIC DEVELOPMENT Development from above banyak kelemahan Development from below : Utopia



Local Economic Devt.



Strukturisasi ekonomi global Peran Pembangunan dari Nas. Pembangunan lebih bersifat lokal ke lokal & regional LED : ❑ ❑



Kekuatan lokal tanpa mengabaikan perkembangan global Kerjasama modal dan pemerintah lokal yang bersifat entrepreneur 🡪 perkembangan kota & wilayah ❑ Pemerintah lokal : promosi aktif untuk perkembangan ekonomi bukan kontrol dan preverentif ❑ LED adalah suatu proses dengan suatu produk tertentu ❑ Wilayah LED harus dinyatakan secara spesifik 🡪 economic zone ❑ Quality of life ❑ Software, bukan hardware



KULIAH 9



LOCAL ECONOMIC DEVELOPMENT Promosi LED melalui penggalakan investasi lokal & stimulasi pengusaha lokal ❑ ❑ ❑



India (1920), Afrika 1930 Penang 1970; Shift ke Kuala Lumpur --- EPZ Afrika Selatan 1980; Kota-kota menarik investasi dengan cara : ▪ ▪ ▪ ▪







Marketing dari kotanya (brosur, iklan, info, center) Konsesi dalam utilitas umum Penyediaan lahan, bangunan dll. World city Brasil : Toledo & Cambe



KULIAH 7



LOCAL ECONOMIC DEVELOPMENT Industrial district (Itali, jerman, dll) ❑ ❑ ❑ ❑ ❑ ❑ ❑ ❑



Pengelompokan industri kecil Geografis yang saling berdekatan Spesialisasi sektoral Terutama industri kecil & menengah Kerjasama antar perusahaan Persaingan antar perusahaan dalam inovasi, bukan upah buruh Saling percaya antar perusahaan dan buruh Pemerintah lokal & wilayah aktif mengintervensi untuk memperbesar investasi lokal ❑ Sinos valley (Brasil) ❑ Around shoe factory (400 pabrik) Effeciency by clustering



MODUL IV PERENCANAAN WILAYAH DI INDONESIA DAN STUDI KASUS



KULIAH 10



PERENCANAAN WILAYAH DI INDONESIA Komponen Tata Ruang dalam UU Penataan Ruang No. 24/1992 Kawasan Lindung Kawasan yang fungsinya melindungi kawasan-kawasan lain, contoh : ❑ Kawasan resapan air ❑ Cagar Alam dan ❑ Suaka Margasatwa yang tidak boleh dibangun Kawasan Budidaya Kawasan yang dapat dibudidayakan untuk kegiatan sosial ekonomi contoh : ❑ Industri ❑ Tempat Tinggal ❑ Kota Baru ❑ Pertanian dll.



KULIAH 10



PERENCANAAN WILAYAH DI INDONESIA Komponen Tata Ruang dalam UU Penataan Ruang No. 24/1992 Sistem Kota Sistem kota membentuk suatu kerangka dan terdapat interaksi di dalamnya. Sistem kota diperlukan karena kota adalah bagian dari pengembangan wilayah. Kota adalah sentral-sentral dalam pengembangan wilayah Sistem Prasarana Mrengenai bagaimana sistem jaringan prasarana diatur sedemikian rupa Kawasan-kawasan Khusus Kawasan-kawasan yang punya arti khusus, mendapat prioritas khusus contoh : Pulau Batam (memiliki nilai strategis) dan kawasan rawan bencana



KULIAH 10



PERENCANAAN WILAYAH DI INDONESIA Beberapa penyempurnaan dari UU N0. 24 tahun 1992 dan UU Penataan Ruang No. 26 tahun 2007. ❑



❑ ❑



Dalam perincian dari kawasan, dari UU no. 24 tahun 1992, bertambah dengan beberapa kawasan lain yaitu : ❖ Kawasan Agropolitan ❖ Kawasan Metropolitan ❖ Kawasan Megapolitan Jangka waktu perencanaan mengalami perubahan : Dalam semua tingkat dari perencanaan (Nasional, Propinsi dan ❖ Kota Kabupaten, menjadi : ❖ Jangka waktu perencanaan adalah 20 tahun ❖ Ditinjau kembali, satu kali setiap 5 tahun



KULIAH 10



PERENCANAAN WILAYAH DI INDONESIA Beberapa penyempurnaan dari UU N0. 24 tahun 1992 dan UU Penataan Ruang No. 26 tahun 2007. ❑



Diperkenalkan adanya faktor lingkungan : kawasan hutan minimal 30 % dari wilayah aliran sungai (pasal 17)serta berlandaskan terwujudnya keharmonisan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan (pasal 17)







Diperkenalkan adanya rencana rinci tata ruang sebagai perangkat operasional rencana umum tata ruang







Sejalan dengan UU Otonomi Daerah, dimungkinkan adanya rencana tata ruang yang mencakup dua atau lebih daerah otonom



KULIAH 11



STUDI KASUS : PENGEMBANGAN WILAYAH AGROBISNIS DI KUTAI TIMUR



KULIAH 11



STUDI KASUS : PENGEMBANGAN WILAYAH AGROBISNIS DI KUTAI TIMUR PETA KABUPATEN KUTAI TIMUR



KULIAH 11



STUDI KASUS : PENGEMBANGAN WILAYAH AGROBISNIS DI KUTAI TIMUR KRITERIA FISIK LINGKUNGAN, KAWASAN BUDIDAYA DAN KAWASAN LINDUNG Kualitas/Karakteristik Lahan Iklim (Schmidt&FeRGUNSON, 1951) Ketinggian (m dp1) Bentuk wilayah Kelerangan (%) Singkapan Batuan (%) Bahaya Banjir Bahaya longsor/erosi Kondisi Media Perakaran: Jenis Tanah (Soil Taxonomy, 1994) Sumber : PPTA (1996)



Kawasan Lindung Salah satu sifat atau lebih



Kawasan Budidaya A, B, C, D, E, F



G, H



< 2000 Datar - Berbukit < 40 < 50 Stabil



> 2000 Bergunung > 40 > 50 > 1 x 1th Labil



Lainnya



Sphagno ibrist,Tropofibrist, Tropofolist, Halaquepts, Natrabolls, Natraquoll, Lithic,Natrustolls, Natraqualfs, Natustalfs, Hydraquents, Psamments



KULIAH 11



STUDI KASUS : PENGEMBANGAN WILAYAH AGROBISNIS DI KUTAI TIMUR



KULIAH 11



STUDI KASUS : PENGEMBANGAN WILAYAH AGROBISNIS DI KUTAI TIMUR



KULIAH 11



STUDI KASUS : PENGEMBANGAN WILAYAH AGROBISNIS DI KUTAI TIMUR LOKASI PENGOLAHAN KOMODITAS Komoditas



On Farm



Lokasi Pengolahan Off Farm



Langsung



Karet



Pengumpulan karet mentah



Industri tekstil, pakaian & kulit*, Industri barang karet & Plastik*



-



Kelapa Sawit



-



Industri pengolahan & pengawetan makanan, Industri Minyak & lemak*



-



Kakao



Pengupasan buah, Pengeringan biji



Padi Gogo



Perontokan padi



Industri pengolahan makanan, Industri tepung coklat*, Industri Minyak dan Lemak* Penggilingan padi, Industri makanan, Industri Kertas*



-



Pengupasan, Pemipilan biji



Industri pengolahan & pengawetan makanan, Industri tepung maizena*, Industri minyak & lemak*



v



Kacang kedelai



Pemipilan kacang



Industri pengolahan dan Pengawetan makanan, Industri minyak dan lemak*, Industri susu bubuk*



v



Kacang tanah



Pemipilan kacang



Industri pengolahan dan pengawetan makanan, Industri Minyak dan lemak*



v



Jagung



Ketrerangan : Sumber :



*) Pengolahan dilakukan di Kawasan Agroindustri Maloy; yang dimaksud langsung adalah pemasaran setelah proses on farm Tabel IO dan Hasil Analisis



KULIAH 11



STUDI KASUS : PENGEMBANGAN WILAYAH AGROBISNIS DI KUTAI TIMUR LOKASI PENGOLAHAN KOMODITAS Lokasi Pengolahan Komoditas On Farm



Off Farm



Langsung



Kacang Hijau



Pemipilan kacang



Industri pengolahan & pengawetan makanan, Industri Minyak & lemak*, Industri Minuman



v



Kelapa



Pengupasan Kelapa



Industri pengolahan & pengawetan makanan, Industri Gula*, Industri Kayu*



-



Ubi Kayu



Pemotongan Umbi



Industri pengolahan & pengawetan makanan, Industri Tepung Tapioka*



v



Ubi Jalar



-



Tembakau



Pengeringan daun



Ternak



-



Tebu



Pemotongan batang



Industri gula*, Industri makanan dan minuman



-



Nanas



Pelepasan tangkai



Industri pengolahan & pengawetan makanan, Industri minuman*



v



Kopi Robusta



Pemipilan biji, pengupasan biji



Penggilingan kopi



-



Cengkeh Ketrerangan : Sumber :



Industri pengolahan & pengawetan makanan, Industri Tepung* Industri rokok* Pemotongan hewan*, Industri pengolahan dan pengawetan makanan*



v



Industri makanan, Industri Minyak*, Industri rokok* Pengolahan dilakukan di Kawasan Agroindustri Maloy; yang dimaksud langsung adalah pemasaran setelah proses on farm Tabel IO dan Hasil Analisis Pengeringan biji